Anda di halaman 1dari 4

Jawaban diskusi penganggaran minggu 7

1. Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang kinerja keuangannya diukur dan dinilai
berdasar pada laba yang diraihnya yaitu selisih antara pendapatan dan beban. Terkadang
perusahaan besar mempunyai masing masing unit entitas anak yang dibebani kewajiban untuk
mencari laba, sehingga didalamnya terdapat unit organisasi yang mencari pendapatan dan unit
organisasi lainnya yang melakukan kegiatan lain yang hanya mengeluarkan biaya, tanpa
memperoleh pendapatan.
2. Contoh perhitungan anggaran pusat laba
Di bawah ini adalah contoh perhitungan anggaran pusat laba pada PT ABC
 Perhitungan harga pokok penjualan
Tabel 1.1
Perhitungan biaya produksi PT ABC selama tahun 2019
Biaya bahan baku Rp85.000.000,00
Biaya tenaga kerja langsung Rp55.000.000,00
Biaya overhead pabrik Rp36.000.000,00
Total biaya produksi Rp176.000.000,00
Total produksi 40.000 unit
Harga pokok produksi/unit Rp4.400,00
Misalkan diketahui dalam suatu periode jumlah produk yang terjual setelah
diperhitungkan dengan retur penjualan adalah 37.500 unit, maka HPPnya adalah :
HPP = Harga pokok produksi/unit x jumlah unit terjual
= Rp4.400,00 x 37.500 unit = Rp165.000.000,00
 Perhitungan laba kotor
Laba bruto suatu pusat laba adalah jumlah pendapatan bersih dikurangi dengan harga
pokok penjualan. Misalkan pusat laba PT ABC memperoleh pendapatan bersih (setelah
potongan penjualan dan retur penjualan) adalah sebesar Rp417.400.000,00 dan
diketahun harga pokok penjualannya adalah Rp165.000.000,00, maka laba brutonya
adalah :
Penjualan bersih(setelah diskon dan retur) = Rp417.400,000,00
Harga pokok penjualan (-) = Rp165.000,000,00
Laba bruto = Rp252.400,000,00
Jadi anggaran laba bruto PT ABC pada tahun 2019 adalah sebesar Rp252.400.000,00
 Perhitungan laba bersih
Perhitungan laba bersih PT ABC adalah seperti di bawah ini :
Pusat laba
Anggaran laba PT ABC Tahun 2019
Penjualan Rp429.000.000,00
(-) Potongan penjualan (Rp5.000.000,000
(-) Retur penjualan (Rp6.600.000,00)
Penjualan neto Rp417.400.000,00
(-) Harga pokok penjualan (Rp165.000.000,00)
Laba bruto Rp252.400.000,00
(-) Beban operasi
Beban administrasi dan umum
Gaji manager dan karyawan (Rp14.400.000,00)
Telepon, air listrik dan internet (Rp40.000.000,00)
Pemeliharaan kantor (Rp10.000.000,00)
Pemeliharaan kendaraan (Rp8.000.000,00)
Beban habis pakai (Rp4000.000,00)
Penyusutan gedung (Rp20.000.000,00)
Penyusutan peralatan (Rp6.000.000,00)
Total Beban administrasi dan umum (Rp102.400.000,00)

Beban pemasaran
Biaya mencari pesanan
Gaji dan komisi pramuniaga (Rp18.500.000,00)
Perjalanan dan entertaiment (Rp21.000.000,00)
Biaya iklan (Rp31.000.000,00)
(Rp70.500.000,00)
Biaya memenuhi pesanan
Biaya pengangkutan barang (Rp17.500.000,00)
Bahan habis pakai untuk pengiriman (Rp6.000.000,00)
Beban kantor lainnya (Rp3.000.000,00)
Telepon, air, listrik (Rp5.500.000,00)
Depresiasi gedung (Rp6.000.000,00)
Depresiasi peralatan (Rp2.000.000,00)
Gaji pegawai kantor penjualan (Rp3.500.000,00)
(Rp43.500.000,00)
Total biaya pemasaran (Rp114.000.000,00)
Total biaya operasi (Rp216.400.000,00)
Laba sebelum pajak Rp36.000.000,00
Pajak atas laba (25%) (Rp9.000.000,00)
Laba bersih Rp27.000.000,00

Jadi anggaran pusat laba untuk laba bersih PT ABC pada tahun 2019 adalah sebesar
Rp27.000.000,00

3. Pusat investasi adalau unit organisasi di dalam suatu organisasi yang mempunyai
tanggung jawab mendapatkan laba dengan menggunakan aset produktif, termasuk aset
tetapnya yang pengadaannya (dengan membeli atau membangun) adalah dibawah
keputusan managernya. Dalam pusat investasi, manager pusat investasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya tidak hanya menaegetkan laba, tetapi juga investasi
untuk mencapai laba, oleh karena itu dia selalu mengaitkan antara laba dengan
investasinya. Untuk mengaitkan laba dengan investasim terdaoat 2 metode, yaitu :
a. ROI (Return On Investment)
ROI merupakan salah satu rasio yang dapat digunakan dalam menganalisa
profitabilitas jangka pendek suatu pusat investasi yang digunakan untuk
menghitung tingkat pengembalian investasi dengan rumus :
ROI = Laba/Investasi x 100%
Misalkan tahun 2019 PT ABC merencanakan investasi sebesar Rp400.000.000,00
dengan laba sebesar Rp40.000.000,00, maka besaran ROI nya adalah :
ROI = 40 juta/400 juta x 100% = 10%
ROI terkadang dirinci menjadi perkalian profit margin dan investment turnover,
dimana profit margin adalah laba dibagi penjualan (persentase laba dari
penjualan) sedangkan investment turnover adalah penjualan dibagi investasi
(yang artinya berapa kali penjualan terjadi relatif terhadap investasi), sehingga
didapatkan :
ROI = Profit margin x investment turnover
ROI = (Laba/penjualan) x (Penjualan/investasi)
b. EVA (Economic value added)
EVA adalah selisih antara laba dan biaya modal suatu pusat investasi, misalkan
laba suatu pusat investasi PT ABC pada tahun 2019 adalah Rp40.000.000,00 dan
jumlah investasi Rp400.000.000,00, biaya modal 8%, maka besaran EVA nya
adalah :
Laba = Rp40.000.000,00
Biaya modal 8% x Rp400.000.000,00 = (Rp32.000.000,00)
EVA = Rp8.000.000,00
Besaran suatu pusat investasi PT ABC sebesar Rp8.000.000,00 mempunyai arti
bahwa pusat laba tersebut memberi sumbangan secara ekonomik kepada
perusahaan sejumlah Rp8.000.000,00 setelah pusat investasi tersebut mampu
membayar seluruh biaya opersai pusat laba dan biaya modal korporat yang
dibebankan kepadanya, yang artinya pendapatan pusat investasi tersebut telah
cukup untuk membayar seluruh biaya operasi dan biaya modal perusahaan dari
berbagai sumber pendanaan yang dibebankan ke pusat investasi.

Anda mungkin juga menyukai