Anda di halaman 1dari 6

e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM MENGONTROL GAYA HIDUP


DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS TAGULANDANG
KABUPATEN SITARO
Beatrix Matheos
Hendro Bidjuni
Julia Rottie

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : valenmatheos@yahoo.co.id

Abstract : Hypertension is one of the non-communicable diseases that become problems in the
field of health and is often found in primary care that is puskesmas. Hypertension is also called
silent kiler because it can cause death 20-50%. One of the factors that cause hypertension is
lifestyle, therefore the role of family is very important in controlling hypertension. The purpose
of this research is to know the relation of family role in controlling lifestyle with hypertension
degree at Tagulandang district health center. Samples were 89 respondents using total
sampling technique. Design The research in this research is using observational analytic
research, using Cross Sectional approach and data collected from respondents by using
questionnaire sheet. The result of the research shows the relationship of family role in
controlling lifestyle with hypertension degree in Puskesmas Tagulandang with p value =
0,038..
Keywords: Family role, Lifestyle, Degree of hypertension.

Abstrak : Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah
dibidang kesehatan dan sering ditemukan pada pelayanan primer yaitu puskesmas. Hipertensi
disebut juga sillent kiler karena dapat menyebabkan kematian 20-50%. Salah satu faktor yang
menyebabkan hipertensi yaitu gaya hidup, oleh karenanya peran keluarga sangatlah penting
dalam mengontrol hipertensi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
peran keluarga dalam mengontrol gaya hidup dengan derajat hipertensi di puskesmas
Tagulandang kabupaten SITARO. Sampel sebanyak 89 responden dengan menggunakan
teknik total sampling. Desain Penelitian dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian
deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dan data dikumpulkan
dari responden dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukan adanya
hubungan peran kelaurga dalam mengontrol gaya hidup dengan derajat hipertensi di Puskesmas
Tagulandang dengan nilai p= 0,038.
Kata Kunci: Peran keluarga, Gaya hidup, Derajat hipertensi.

1
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

PENDAHULUAN dilakukan di Puskesmas Taulandan tgl 07


Hipertensi atau tekanan darah tinggi Oktober 2017, diperoleh data awal
adalah suatu penigkatan abnormal tekanan responden yang terdiagnosis hipertensi 2
darah dalam pembuluh darah arteri secara bulan terahkir berjumlah 89 orang. Hasil
terus-menerus lebih dari suatu periode. wawancara yang dilakukan dengan
Hipertensi juga didefinisikan sebagai penderita hipertensi bahwa mereka jarang
tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan berolahraga, banyak mengkonsumsi garam
atau tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. dapur yang berlebih, merokok, dan
Data Global Status Report on mayoritas penduduk di Tagulandang
Noncommunicable Disesases 2010 dari tinggal di pesisir pantai (Data sekunder,
WHO menyebutkan, 40% Negara ekonomi 2017).
berkembang memiliki penderita hipertensi, Berdasarkan uraian diatas, maka saya
sedangkan negara maju hanya 35 %. tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Data 2013 Penyakit tekanan darah hubungan peran keluarga dalam
tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 mengontrol gaya hidup dengan derajat
juta warga dunia setiap tahunnya dari hipertensi di Puskesmas Tagulandang
jumlah penduduk dunia 7,2 miliar. Pada kabupaten SITARO.
2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29
persen warga dunia terkena hipertensi. di METODE PENELITIAN
Indonesia penderita hipertsni sebesar Desain penelitian ini menggunakan
26,5% dan cakupan diagnosis hipertensi penelitian Deskriptif Analitik, dengan
oleh tenaga kesehatan mencapai 36,8%, menggunakan pendekatan Cross Sectional.
atau dengan kata lain sebagian besar Polulasi dalam penelitian ini yaitu
hipertensi dalam masyarakat belum penderita hipertensi yang terdiagnosis
terdiagnosis (63,2%), dari jumlah 60% hipertensi berjumlah 89 orang. Pada
yang belum terdiagnosis penderita penelitan ini pengambilan sampel
hipertensi berakhir dengan komplikasi, menggunakan total sampling karena
salah satunya stroke. menurut Sugiyono, 2007 bahwa populasi
Penyebab hipertensi yaitu Gaya hidup, dibawah 100 bisa dijadikan sampel
oleh karenya di perlukan peran keluarga keseluruhan populasi tersebut.
agar gaya hidup pada penderita hipertensi Data analisis melalui analisa univariat dan
dapat terkontrol. Peran keluarga terdiri dari bivariat dengan menggunakan uji Chi
peran keluarga formal yaitu sejumlah Square dengan tingkat kemaknaan 95%
perilaku yang kurang lebih bersifat (a<0,05). Uji statistik tersebut
homogen. Keluarga membagi peran secara menggunakan program computer. Jika hasil
meata kepada para anggotanya dan peran statistik menunjukan p<0,05 itu artinya
keluarga informal yaitu bersifat implisit, terdapat hubungan uang bermakna antara
biasanya tidak tampak, dimainkan hanya peran keluarga dalam mengontrol gaya
untuk memnuhi kebutuhan emosional hidup dengan derajat hipertensi di
individu dan atau untuk menjaga Puskesmas Tagulandang.
keseimbangan dalam keluarga (Zaidin,
2012).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Yehendri, 2015 dalam judul hubungan
gaya hidup dengan kejadian hipertensi di
poli klinik penyakit dalam Rumah Sakit
Achmat Mochtar Bukitinggi menunjukan
terdapat hubungan yang signifikan antara
gaya hidup dengan kejadian hipertensi.
Berdasarkan studi pendahuluan yang

2
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

HASIL dan PEMBAHASAN berpendidikan SMP sebanyak 23 responden


(25,9%), yang berpendidikan SMA
Hasil Penelitian
sebanyak 21 responden (23,6%), sedangkan
Tabel 1 distribusi responden menurut jenis yang berpendidikan S1 sebanyak 2
kelamin responden (2,2%).
Jenis kelamin n % Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan
peran keluarga
Laki-laki 38 42,7
Perempuan 51 57,3 Peran Keluarga n %
Total 89 100 Baik 83 93,3
Sumber : data primer (diolah tahun 2017). Kurang Baik 6 6,7
Hasil analisis pada tabel 1 menunjukan Total 89 100
sebagian besar reponden berjenis kelamin Sumber : data primer (diolah tahun 2017).
perempuan dengan jumlah 51 responden
(57,3%) dan sisanya berjenis kelamin laki- Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan
laki berjumlah 38 responden (42,7%). derajat hipertensi
Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Derajat Hipertensi n %
Umur
Stadium I 53 69,6
Umur n %
Stadium II 36 40,4
45-55 44 49,4
56-65 26 29,2 Total 89 100
>65 19 21,4 Sumber : data primer (diolah tahun 2017).
Total 89 100,0
Sumber : data primer (diolah tahun 2017). Tabel 6. Derajat responden berdasarkan
derajat hipertensi
Hasil analisa pada tabel 2 menunjukan bahwa Derajat Hipertensi
sebagian besar responden yang menderita
Peran Stadium
hipertensi diusia 45-55 tahun berjumlah 44 Keluarga
Stadium I
II
Total P
(49,4%), usia 56-65 tahun berjumlah 26
n % n % n %
(29,2%) dan usia > 65 tahun berjumlah 19
(21,4%). Baik 52 62,7 31 37,3 83 100
0,038
Kurang Baik 1 16,7 5 83,3 6 100
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Total 53 59,6 36 40,4 89 100

Sumber : data primer (diolah tahun 2017).


Pendidikan n %
SD 43 48,3 Tabel diatas menunjukan bahwa sebagian
SMP 23 25,9 besar responden memiliki skor peran
SMA 21 23,6 keluarga yang baik sebanyak 83 responden
S1 2 2,2 (93,3%), sisanya kurang baik sebanyak 6
responden (6,7%) dan juga didapati bahwa
Total 89 100
sebagian besar klasifikasi tekanan darah
Sumber : data primer (diolah tahun 2017). responden berada pada Stadium 1 yaitu
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa sebanyak 53 responden (59,6%) dan
sebagian besar responden berpendidikan sisanya Stadium II yaitu sebanyak 36
SD sebanyak 43 responden (48,3%), yang responden (40.4%). Hasil analisa

3
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

menggunakan uji chi-square Fisher’s Exact pendidikan) dan aktifitas fisik dengan
Test nilai p value 0,038 yang menunjukan tekanan darah pada lansia dikelurahan
bahwa terdapat hubungan peran keluarga makamhaji kecamatan kartasura kabupaten
dalam menongtrol gaya hidup dengan sukoharjo menemukan bahwa kategori
derajat hipertensi di Puskesmas pendidikan responden terbanyak ialah SD
Tagulandang kabupaten SITARO. yaitu sebanyak 19 responden dari 23
sampel (54,3%).
Pembahasan Tingkat pendidikan secara tidak
Hasil penelitian yang dilakukan di langsung juga mempengaruhi tekanan
Puskesmas Tagulandang kabupaten darah. Tingkat pendidikan berpengaruh
SITARO didapatkan bahwa sebagian besar terhadap gaya hidup yaitu kebiasaan
responden berjenis kelamin perempuan merokok, kebiasaan minum alkohol, dan
dengan jumlah 51 responden (57,3%) dan kebiasaan melakukan aktivitas fisik seperti
sisanya berjenis kelamin laki-laki 38 olahraga.
responden (42,7%). Hasil penelitian ini Hasil penelitian yang dilakukan di
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Puskesmas Tagulandang kabupaten
oleh Kurniasi I, Setiawan M (2013) denga SITARO didapati bahwa sebagian besar
judul Analisis Faktor Risiko Kejadian responden memiliki skor peran keluarga
Hipertensi di Puskesmas Srondol Semarang yang baik sebanyak 83 responden (93,3%),
juga menemukan hipertensi mayoritas sisanya kurang baik sebanyak 6 responden
berjenis kelamin perempuan (63,3%). (6,7%) dan juga didapati bahwa sebagian
Karena wanita akan mengalami besar klasifikasi tekanan darah responden
peningkatan resio hipertensi setela masa berada pada Stadium 1 yaitu sebanyak 53
menopause (Suiraoka, 2012). responden (59,6%) dan sisanya Stadium II
Hasil penelitian yang dilakukan di yaitu sebanyak 36 responden (40.4%).Hal
Puskesmas Tagulandang kabupaten ini berarti sebagian besar keluarga
SITARO didapatkan bahwa usia responden memberikan peran keluarga yang baik
berada pada usia 45-55 tahun dengan dalam merawat pasien hipertensi yaitu
jumlah 44 (49,5%). Diikuti dengan rentang dalam mengontrol gaya hidup, keluarga
usia 56-65 tahun dengan jumlah 26 memberikan peran sebagai provider atau
(29,2%), sisanya usia 65 tahun keatas penyedia, peran perawatan keluarga
dengan jumlah 19 (21,3%). Dengan dimana kelurga merawat anggota keluarga
semakin bertambahnya usia, kemungkinan yang sakit dan keluarga memberikan
seseorang menderita hipertensi juga informasi tentang penyakit hipertensi.
semakin besar. Penyakit hipertensi Pada Keluarga merupakan suatu sistem,
umumnya pada pria terjadi pada usia 31 sebagai system keluarga mempunyai
tahun dan pada wanita usia 45-55 tahun anggota yaitu ayah, ibu, kakak, atau semua
setelah memasuki menopause (Suiraoka, individu yang tinggal di dalam rumah.
2012). Masalah kesehatan yang dialami oleh salah
Hasil penelitian yang dilakukan di satu anggota keluarga dapat
Puskesmas Tagulandang kabupaten mempeengaruhi anggota keluarga yang lain
SITARO didapatkan bahwa sebagian besar dan seluruh system. Keluarga merupakan
responden berpendidikan SD dengan system pendukung yang vital bagi individu-
jumlah 43 (48,3%), diikuti SMP dengan individu (Sudiharto, 2012).
jumlah 23 (25,8%), diikuti SMA dengan Keluarga berfungsi untuk mempertahankan
jumlah repsponden 21 (23,6%) dan S1 keadaan kesehatan anggota keluarganya
dengan jumlah 2 (2,2%). Penelitian ini juga agar tetap memiliki produktifitas tinggi.
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Selain itu tugas keluarga dalam bidang
oleh Tri N (2014) dengan judul Hubungan kesehatan adalah kemampuan mengenal
Karakteristik (umur, jenis kelamin, tingat masalah kesehatan, kemampuan

4
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

mengambil keputusan untuk mengatasi SIMPULAN


masalah kesehatan, kemampuan merawat Sebagian besar memiliki peran keluarga
anggota keluarga yang sakit. yang baik dalam mengontrol gaya hidup,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Responden kebanyakan berada pada
dilakukan peneliti di Puskesmas hipertensi Stadium 1, Terdapat hubungan
Tagulandang kabupaten SITARO diperoleh yang signifikan antara peran keluarga
data dan dilakukan uji statistik. Dari hasil dalam mengontrol gaya hidup dengan
uji statistik yang telah dilakukan diperoleh derajat hipertensi di Puskesmas
nilai p-value <0,05. Dari hasil penelitian ini Tagulandang kabupaten SITARO.
dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara responden yang DAFTAR PUSTAKA
memiliki peran keluarga yang baik dan Agnes, S (2015). Hubungan Peran
responden yang memiliki peran keluarga Keluarga Dengan Kepatuhan
kurang baik dimana responden yang Berobat Pasien Hipertensi di Desa
memiliki peran keluarga yang baik Batu Kecamatan Likupang Selatan
cenderung memiliki derajat hipertensi Kabupaten Minahasa Utara.
Stadium 1. Sebaliknya responden yang Volume 3 Nomor 3
memiliki peran keluarga yang kurang baik
cenderung memiliki derajat hiperteni Data Sekunder, (2017). Data dan Informasi
Stadium II. Profil Puskesmas Tagulandang:
Hasil penelitian ini sejalan dengan Pengambilan Data Awal.
penelitian dilakukan Agnes S (2015) Tagulandang
dengan judul Hubungan peran keluarga Friedman, M (2010). Buku Ajar
dengan kepatuhan berobat pasien hipertensi Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
di desa batu kecamatan likupang kabupaten
minahasa dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Harmoko (2012). Asuhan Keperawatan
Friedman (2010) mengemukakan Keluarga. Yogyakarta : pustaka belajar
bahwa keluarga adalah sumber utama IP. Suiraoka, (2012). Mengenal, Mencegah
konsep sehat sakit dan perilaku sehat. dan Mengurangi Faktor Resiko 9
Penelitian dibidang kesehatan keluarga Penyakit. Yogyakarta : haikhi
secara jelas menunjukan bahwa keluarga
berpengaruh besar terhadap kesehatan fisik Riset Kesehatan Dasar, (2007,2010,2013).
anggota keluarga sebaliknya disfungsi Jakarta : Departemen Kesehatan
keluarga dapat menyebabkan tidak efektif Republik Indonesia.
menjalani terapi, pola makan yang pada
Udjianti, Wajan Juni. (2011). Keperawatan
ahkirnya terjadi gangguan pada anggota
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba
keluarga.
Medika
Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
adalah kemampuan mengenal masalah South, M. (2014). Hubungan Gaya Hidup
kesehatan, kemampuan merawat anggota Dengan Kejadian Hipertensi Di
keluarga yang sakit, kemmapuan Pueskesmas Kolongan kecamatan
memodifikasi lingkungan untuk keluarga Klawat Kabupaten Minahasa Utara.
agar tetap sehat dan optimal, serta Jurnal unstrat Sam Ratulangi.
kemampuan memanfaatkan sarana (Diakses 29 oktober 2016).
kesehatan yang tersedia dilingkungannya.
Apabila keluarga dapat melaksanakan tugas Putra, Y (2015). Hubungan Gaya Hidup
kelurga dalam bidang kesehatan dengan Dengan Kejadian Hipertensi di Poli
baik maka pasien hipertensi dapat Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
mengontrol tekanan darah dalam batas Achmad Mohktar Bukit Tinggi. Jurnal
normal.

5
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

Kesehatan Stikes Prima Nusantara


Bukit Tinggi, Vol 6 No 1 Januari 2015.
Puspitorini, Myra. (2009). Hipertensi Cara
Mudah Mengatasi Tekanan Darah
Tinggi. (Cetakan 3). Yogyakarta:
Image press
Wijaya & putri, (2013). Keperawatan
Medikal Bedah: Keperawatan Dewasa
Teori Dan contoh Askep. Yogyakarta:
Nuha Medika
World Health Organisation (2011). Global
Status Report On Noncommunicable
Deaseas 201

Anda mungkin juga menyukai