Nim : A02418001
Prodi : Geografi
Citra satelitnLandsat 8
Landset 8 berasal dari amaerika
Waktu diluncurkan pada tanggal 11 februari 2013
Resolusi.(spasial, temporal, spektral),
Panajang gelombang :
Tabel Karakteristik Citra Landsat 8 (OLI)
Panjang Gelombang
Band Spektral Resolusi Spasial (m) Kegunaan Citra
(mikro meter)
Bathymetric
mapping,
distinguishing soil
Band 2 Blue 0,45 – 0,51 30 from vegetation and
deciduous from
coniferous
vegetation
Emphasizes peak
vegetation, which is
Band 3 Green 0,53 – 0,59 30
useful for assessing
plant vigor
Discriminates
Band 4 Red 0,64 – 0,67 30
vegetation slopes
Emphasizes biomass
Band 5 Near Infrared
0,85 – 0,88 30 content and
(NIR)
shorelines
Discriminates
Band 6 Short moisture content of
Wavelenght Infrared 1,57 – 165 30 soil and vegetation;
(SWIR) penetrates thin
clouds
Improved moisture
Band 7 Short
content of soil and
Wavelenght Infrared 2,11 – 2,29 30
vegetation and thin
(SWIR)
cloud penetration
15 meter resolution,
Band 8
0,5 – 0,68 15 sharper image
Panchromatic
definition
Improved detection
Band 9 Cirrus 1,36 – 1,38 30 of cirrus cloud
contamination
100 meter
resolution, thermal
Band 10 Long
10,6 – 11,19 100 mapping and
Wavelenght Infrared
estimated soil
moisture
100 meter
resolution, Improved
Band 11 Long
11,5 – 12,51 100 thermal mapping
Wavelenght Infrared
and estimated soil
moisture
Landsat 8 digunakan untuk pendeteksian, pengukuran, dan untuk menganalisis perubahan objek
pada permukaan Bumi pada level yang rinci, dimana pengaruh alamiah dan aktivitas yang
diakibatkan manusia dapat diidentifikasi dan dinilai secara akurat. andsat 8 ini juga dapat
digunakan untuk monitoring perkembangan bencana alam, gunung merapi, gempa bumi dan lain
sebagainya.
Umur landsat merekam :
Umur rancangan adalah 5 tahun, persediaan yang dapat dikonsumsi pada satelit di orbitnya
(hydrazine: 386 kg) akan berakhir untuk umur operasi 10 tahun. Satelit LDCM (Landsat-8)
dirancang pada orbit mendekati lingkaran sikron matahari, pada ketinggian 705 km, dengan
inklinasi 98.2º, periode 99 menit, waktu liput ulang (resolusi temporal) 16 hari, waktu melintasi
khatulistiwa (Local Time on Descending Node-LTDN) nominal pada jam 10:00 s.d 10:15 pagi.
Citra satelit sentinel-2A
sentinel- 2A milik European Space Agency (ESA)
Sentinel 2A diluncurkan pada tanggal 23 Juni 2015 dengan roket Vega di 01:52 GMT (03:52 WIT)
Resolusi sentinel-2
Sentinel-2 Satelit membawa berbagai petak-resolusi tinggi imager multispektral dengan 13 band
spektral. (band-band yang masuk ke spektrum visible, near infrared, shortwave infrared).
Panjang gelombang
ilengkapi instrumen multispektral dengan 13 saluran spektral dari saluran cahaya
tampak, inframerah dekat, serta gelombang pendek inframerah. Satelit yang direncanakan dapat
bertahan selama 7 tahun ini, mempunyai resolusi spasial 10 meter (untuk band-band cahaya
tampak dan inframerah dekat), 20 meter dan 60 meter (untuk band-band gelombang inframerah
dekat dan gelombang pendek inframerah).
Dan, berikut daftar 13 band Satelit Sentinel-2A :
Sentinel-2 digunakan untuk melakukan pengamatan terestrial dalam mendukung layanan seperti
pemantauan hutan, deteksi perubahan lahan tutupan, dan manajemen bencana alam.
Umur merekam sentinel-2 3 bulan
Citra satelit ASTER (Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection
Radiometer)
ASTER merupakan hasil kerjasama antara NASA, Japan’s Ministry of Economy, Trade and
Industry (METI), dan Japan Space Systems (J-pacesystems).
Resolution 15 to 90 meters
Resolusion:
Karakteristik utama dari sensor ASTER ini adalah sebagai berikut :
Observasi pada 3 VNIR, 6 SWIR, 5 TIR bands atau bekerja dengan 14 bands atau dapat
merekam data citra permukaan bumi dari panjang gelombang daerah visible (sinar
tampak) ke daerah thermal infrared.
Stereoscopic data dapat diperoleh dengan single orbit.
Space resolutions: 15m untuk VNIR, 30m untuk SWIR, dan 90m untuk TIR.
Vertical pointing function: ± 24 derajat untuk VNIR, ± 8.55 derajat untuk SWIR, ± 8.55
derajat untuk TIR.
Sensor optic dengan resolusi geometric dan radiometric yang tinggi pada semua
frekuensi chanal. Sehingga karakteristik ini dapat memenuhi kebutuhan para pengguna /
user data dalam bidang lingkungan dan sumberdaya alam (SDA).
Ground 15 m 30 m 90 m
Resolution
Swath Width 60 60 60
(km)
Quantization 8 8 12
(bits)
Orbit Sinkron Matahari
Local time 10.30 : AM
Ketinggian 700 – 737 km (707 km
di khatulistiwa)
Orbit 98.2°
inclination
Recurrence 16 hari
cycle
Cycle 98.88 menit
Berikut adalah perbandingan band dalam Citra ASTER 14 band dengan Citra Landsat 7/8 band.
1 0.450 - 0.515
Resolusi Spektral :
Kemampuan sensor untuk mengisi kanal yang ada dengan wavelength (panjang
gelombang). Semakin kecil interval kanal (atau semakin banyak spectral band),
resolusi spektral akan semakin baik.
Resolusi Spasial :
Ukuran terkecil obyek yang dapat direkam oleh suatu sistem sensor. Dengan kata
lain, maka resolusi spasial mencerminkan kerincian informasi yang dapat disajikan
oleh suatu sistem sensor. Ada dua cara menyatakan resolusi spasial, yakni: resolusi
citra dan resolusi medan.
Di bawah ini, terdapat tabel mengenai karakteristik dari citra satelit hyperion :
Tabel 1. Karakteristik Instrumen Hyperion
Dengan kekuatan di sektor resolusi spektral, maka data hyperion ini sangat cocok dalam
pengklasifikasian suatu objek. Suatu objek akan mempunyai nilai spektral yang berbeda dengan
objek yang lainnya, sehingga dengan menggunakan data citra satelit hyperion beserta sedikit
pengolahan di software, maka kita bisa memprediksi objek yang kita lihat pada data hyperion
tersebut berdasarkan nilai spektral-nya (library nilai spektral-nya sendiri bisa di dapatkan di situs-
nya NASA) atau kita juga dapat membuat library nilai spektral terhadap objek-objek yang kita
kehendaki dengan cara survey langsung ke lapangan ataupun cara mudahnya kita bandingkan
dengan citra satelit lain yang mempunyai nilai resolusi spasial tinggi (bisa dari Google Earth
ataupun Quickbird, WorldView-1, atau WorldView-2).
CBERS-1
ID COSPAR 1999-057A
Parameter orbital
Rezim Sun-sinkron
Sumbu semi-utama 7.153,45 kilometer
(4.444,95 mi)
Keanehan 0,0004025
CBERS-1 adalah pesawat ruang angkasa 1.450 kilogram (3.200 lb) yang dibangun oleh China
Academy of Space Technology dan berbasis pada bus satelit Phoenix-Eye 1 . [1] Wahana
antariksa ini ditenagai oleh satu larik surya tunggal, yang menyediakan daya 1.100 watt untuk
sistem satelit. [2] [6] Rangkaian instrumen di atas pesawat ruang angkasa CBERS-1 terdiri dari
tiga sistem: Wide Field Imager (WFI) menghasilkan gambar yang tampak cahaya hingga hampir
inframerah dengan resolusi 260 meter (850 kaki) dan lebar petak dari 890 kilometer (550
mi); kamera CCD resolusi tinggi digunakan untuk pencitraan multispektral pada resolusi 20 meter
(66 kaki) dengan lebar petak 113 kilometer (70 mil); instrumen ketiga, Infrared Multispectral
Scanner (IMS), memiliki resolusi 80 meter (260 kaki) dan lebar petak 120 kilometer (75 mi). [7]
Roket pembawa Chang Zheng 4B , yang dioperasikan oleh Akademi Teknologi Peluncuran
Kendaraan Tiongkok , digunakan untuk meluncurkan CBERS-1. Peluncuran berlangsung pada
pukul 03:15 UTC pada tanggal 14 Oktober 1999, menggunakan Launch Complex 7 di Pusat
Peluncuran Satelit Taiyuan . [3] Satelit tersebut berhasil ditempatkan ke orbit yang
selaras dengan matahari .
CBERS-1 dinonaktifkan pada September 2003, hampir empat tahun setelah
diluncurkan. [4] Satelit terlantar tetap berada di orbit; per 30 November 2013 berada dalam orbit
dengan perigee sepanjang 779 kilometer (484 mi), puncak 785 kilometer (488 mi), kemiringan
98,34 derajat, dan periode 100,35 menit. Orbit memiliki sumbu semimajor 7.153,45 kilometer
(4.444,95 mi), dan eksentrisitas 0,0004025. [5]
Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI adalah satelit yang pertama kali dibuat di Indonesia. Satelit
ini diluncurkan pada tanggal 28 September 2015. Satelit ini telah beroperasi dengan membawa
misi pengamatan kapal, citra resolusi permukaan bumi serta untuk komunikasi amatir radio
diseluruh wilayah ekuator.
Satelit ini akan digunakan dalam Bimtek komunikasi melalui satelit yang diikuti oleh para peserta
dari Mahasiswa, Pelajar SMU sampai masyarakat umum. Kegiatan ini merupakan pengenalan
terhadap sistem komunikasi nirkabel melalui satelit yang dapat digunakan dengan praktis, mudah
dan ekonomis dan dapat menjadi sarana komunikasi alternatif terutama ketika terjadi situasi
bencana.
Bimtek ini membuktikan hukum hukum fisika dan membuktikan teory yang didapat dikelas dalam
pelajaran fisika dan elektronik serta komunikasi. Dengan kesempatan yang baik ini pula
dikenalkan teknologi satelit yang mana pembuatan suatu satelit sangat berguna buat keperluan
umum dan diharapkan akan dapat menarik kecintaan para siswa/mahasiswa untuk lebih
mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan di demonstrasikannya alat komunkasi yang
antenanya dibuat sendiri dan dapat menjadi jembatan antara bumi dan antariksa dan kembali lagi
ke bumi ini membuktikan hukum cepat rambat gelombang elektromagnetik. Keberhasilan dari
Bimtek ini adalah dapat melakukan komunikasi dengan lawan bicara yang sangat jauh melalui
satelit. Dengan kata kunci Inspiring dan interesting diharapkan generasi penerus akan cinta dan
memperdalam ilmu komunikasi dan mendorong Indonesia memiliki calon ahli dibidang
telekomunikasi via satelit yang handal. Kecintaan pada Space atau antariksa pun akan mendorong
penguasaan teknologinya demi tercapainya kemandirian bangsa.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk paparan teori dasar antena, Radio dan demo teknologi
komunikasi melalui Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI yang diikuti oleh seluruh peserta yang
dibagi dalam grup dengan satu grup berkisar antara 8 sampai dengan 10 orang, dengan quota per
BIMTEK sampai 200 orang.
Peserta akan dipandu oleh instruktur secara langsung cara merakit antenna satelit dengan cara yg
mudah dan melakukan demo komunikasi melalui satelit secara langsung. Durasi untuk time kontak
dengan satelit diharapkan maksimal dengan waktu 12 menit.
Persiapan awal yang harus dilakukakan dalam operasi voice repeater satellite memerlukan
peralatan :
Radio HT (Handy transceiver) yang bekerja pada band VHF dan UHF
Antena ( yang nanti akan dibuat secara manual ).
Satellite tracking software, amsatdroid, aboveheaven (untuk android), orbitron, previsat, satpc
(untuk computer) untuk melihat arah dan datangnya satelit.Kompas untuk arah mata angin.Arloji
( Jam ) sebagai acuan waktu.
Himawari-8 diluncurkan pada Oktober 2014 dan mulai beroperasi pada pertengahan 2015. Posisi
Himawari berada pada 140° BT untuk memantau kawasan bagian timur Asia dan barat Pasifik.
Satelit Himawari dilengkapi sensor bernama Advanced Himawari Imager (AHI), yang memiliki
resolusi temporal, spektral dan spasialnya lebih baik dibandingkan seri sebelumnya. Kanal yang
dimiliki Satelit Himawari-8 adalah 16 kanal yang terdiri dari 3 kanal visibel, 3 kanal infra merah-
dekat atau near infrared (NIR) dan 10 kanal Infrared (IR).
Proses sistem transmisi dan pengolahan produk satelit cuaca Himawari-8 [2]
Satelit Himawari memiliki resolusi spasial 0.5 km dan 1 km untuk kanal cahaya tampak (visible),
2 km untuk data kanal IR serta 1 km dan 2 km untuk data kanal NIR. Adapun resolusi temporal,
Himawari 8 memiliki resolusi tiap 10 menit untuk pengamatan global dan 2,5 menit sekali untuk
pengamatan khusus.
Kelebihan lain Satelit Himawari-8 dengan kanalnya yang sangat banyak, maka kita dapat
memanfaatkannya untuk membuat produk RGB (red greenlue) dengan mengkombinasikan
beberapa kanal dari beberapa kanal yang ada tersebut [3].
Pada laman JMA, disebutkan bahwa Satelit Himawari-8 baik satelit maupun stasiun buminya
dioperasikan oleh sebuah perusahaan bernama HOPE (Himawari Operation Enterprise
Corporation) yang kemudian mentransmisikan datanya ke JMA.
Data yang diterima diproses oleh Meteorological Satellite Center (MSC), sebuah unit kerja milik
JMA yang memang bertugas untuk mengamati meteorologi dan fenomena terkait lainnya
berdasarkan data satelit.
Sistem komputer pada MSC akan mengolah data hasil observasi satelit Himawari-8 dan satelit
NOAA serta data NWP, yang digunakan untuk berbagai tujuan seperti untuk memantau suhu muka
laut atau untuk mendeteksi karakateristik aliran atmosfer. Semua data tersebut didistribusikan
kepada kantor-kantor meteorologi negara lain yang berkepentingan.
MSC secara rutin menerima data primer dan sekunder dari stasiun bumi untuk diproses dan
menggunakan hasil prosesing tersebut untuk membuat standar data Himawari, file-file HRIT dan
DCP yang telah diedit untuk pengguna khusus.
Pada kondisi di mana terjadi gangguan pada sistem MSC karena tidak berfungsinya sistem-sistem
yang ada atau karena bencana alam maka data dan produks tertentu dapat disediakan oleh Osaka
Regional Headquarters.
Produk satelit cuaca Himawari-8
Hasil observasi satelit cuaca Himawari-8 melalui proses komputer diolah lebih lanjut untuk
menghasilkan produk untuk mendukung prediksi cuaca dan lainnya. Produk utama Himawari
sebagai mana terlihat pada gambar berikut.