DISUSUN OLEH :
GIORDY ALIFAN
270110170076
KELAS B
2. Band
Band dalam citra satelit merupakan kanal atau saluran warna. Tidak ada standar band
dalam citra, karena setiap citra memiliki band band sendiri. Jumlah band tiap citra juga
tidak sama. Landsat TM memiliki 7 band, sedangkan Landsat ETM memiliki 8 band.
SPOT memiliki 4 band (multispektral) begitupun dengan Quickbird dan Ikonos memiliki
4 band (multispektral).
Sebagaimana kita ketahui, mata kita secara alami hanya dapat mendeteksi gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 0,4 sd 0,7 mikrometer, selanjutnya
dikenal sebagai sinar tampak. Pada selang panjang gelombang inilah konsep warna kita
gunakan untuk mengasosiasikan objek yang diamati oleh mata kita. Panjang gelombang
ini terdiri dari tiga 3 warna dasar; merah (R), hijau (G), dan biru (B).
Penampakan warna lain merupakan komposit dari warna dasar tersebut. Dengan kata lain
mata normal kita hanya bisa mendeteksi objek melalui asosiasi warna yang ditangkapnya.
Komposit band 3,2,1 merupakan true color composite atau warna sebenarnya yang ada di
permukaan bumi (natural color) sedangkan komposit band 4,5,3 merupakan false color
compositeatau warna yang bukan sebenarnya yang ada di permukaan bumi.
Vegetasi (Objek Area)
Pada komposit band 3,2,1 tutupan vegetasi ditunjukan dengan warna hijau atau bisa
dikatakan sesuai dengan warna yang tampak jika dilihat dengan mata sedangkan pada
komposit band 4,5,3 tutupan vegetasi dtandai dengan warna jingga.
Lahan Terbangun (Objek Area)
Pada komposit band 3,2,1 lahan terbangun ditandai dengan warna asli sesuai keadaan di
lapangan. Dari citra diatas dapat dilihat bahwa warna dari lahan terbangun adalah warna
coklat sesuai dengan warna genting rumah/bangunan. Pada komposit band 4,5,3 lahan
terbangun ditandai dengan warna biru mudah dengan rona cerah. Kelebihan dari
kompositband 4,5,3 untuk interpetasi lahan terbangun adalah dari ronanya. Semakin
cerah rona dari warna biru maka lahan terbangun yang ada semakin padat, sedangkan
semakin gelap rona dari warna biru maka lahan terbangun yang ada semakin jarang.
Jalan (objek garis)
Pada komposit band 3,2,1 kenampakan objek garis berupa jalan tidak dapat dilihat dan
diindentifikasi. Objek jalan yang tampak pada komposit band 3,2,1 telihat tersamarkan
oleh objek area berupa lahan terbangun jadi tidak dapat dibedakan satu sama lainnya.
Pada komposit band 4,5,3 kenampakan objek garis berupa jalan terlihat cukup jelas dan
dapat dibedakan dengan kenampakan objek area berupa lahan terbangun. Jalan ditunjukan
dengan sebuah garis melintang dengan warna biru berona gelap.
Perbedaan secara Sistematis
Objek Lahan Terbangun Sesuai warna yang ada di Warna biru; semakin padat
(area) lapangan (coklat untuk lahan terbangun di suatu
genting) daerah rona yang terbentuk
semakin cerah dan sebaliknya
Memiliki kemampuan mendeteksi yang berbeda sesuai kebutuhan, tapi band tersebut
tidak bisa digunakan secara terpisah.Untuk bisa diasosiasikan menjadi warna supaya bisa
dibaca dan diinterpretasi oleh mata normal kita, kita memerlukan band lain untuk
dikomposisikan dalam kanal RGB.
Menunjukkan kandungan
Infra
kelembaban tumbuhan dan
5 1.55 - 1.75 merah
kelembaban tanah, juga untuk
sedang
membedakan salju dan awan
Untuk menganallisis tegakan
Infra
tumbuhan, pemisahan
6 10.4 - 12.5 Merah
kelembaban tanah dan pemetaan
Termal
panas
3. Cluster
Cluster digunakan dalam kontak klasifikasi citra untuk mengindikasikan
konsentrasi observasi (titik-titik dalam ruang feature) berkaitan dengan kelas uji
atau contoh.
Pada intinya, prinsip klasifikasi yang dilakukan dalam computer pengolahan citra
adalah pengelompokan individu atau set pixel untuk mewakili beberapa fitur,
kelas atau materi yang plotkan berdasarkan ciri oleh serangkaian (umumnya kecil)
dari DNS untuk setiap band yang dimonitor oleh sensor .dan kemudian dianalisis
secara statistic untuk menentukan derajat keunikan pixel pixel tersebut terhadap
tanggapan spectral objek dan dikelompokkan dalam klaster.
Dalam klasifikasi tidak terbimbing setiapixel diperbandingkan dengan kluster
diskret untuk melihat untuk pixel-pixel mana yang memiliki kemiripan yang
tinggi dan dikelompokkan dalam klaster klaster. Kemudian didiperbandingkan
dengan kenampakan objek yang sebenarnya bila hasil klaster masih kurang
memuaskan, maka perlakuan-perlakuan itu diulangi lagi untuk mencari kombinasi
klaster yang lebih sesuai.
Selain system klasifikasi tidak terbimbing, terdapat pula klasifikasi terbimbing
yang membutuhkan pengetahuan tentang kelas kelas( objek-objek ) apa saja yang
terdapat dalam target serta lokasinya. Analisis statistic dilakukan pada data multi
band untuk masing-masing kelas tersebut akan memperlihatkan cirikhas dari
masing masing objek meskipun adakalanya untuk cluster yang sama memiliki
definisi objek yang lebih dari satu. Oleh karena itu perlu dilakukan pencitraan
dengan menggunakan lebih dari tiga band yang diharapkan untuk objek yang
berbeda akan menunjukan respon yang berbeda (unik) sehingga lebih mudah di
klasifikasikan pada kelas mana claster tersebut.
4. Colour Infrared Film
Colour infrared film atau film warna infra merah merupakan film dengan
sensivitas spesifik untuk panjang gelombang infra merah. Secara khusus
digunakan untuk survey vegetasi. Contoh penggunaan nya di terapkan di NDVI.
NDVI atau Normalized Difference Vegetation Index adalah indikator tingkat
kepadatan, tingkat kehijauan serta kondisi dari vegetasi suatu wilayah. Indikator
ini dipengaruhi oleh tutupan tanah oleh vegetasi, kerapatan hingga tingkat
kehijauan suatu vegetasi. Ini menunjukkan kapasitas fotosintesis dari vegetasi
yang menutupi permukaan tanah. Indeks vegetasi merupakan kombinasi
matematis antara band merah dan band NIR (Near-Infrared Radiation) yang telah
lama digunakan sebagai indikator keberadaan dan kondisi vegetasi (Lillesand dan
Kiefer, 1997)
Setiap objek di muka bumi memiliki kemampuan untuk menyerap atau
memantulkan berkas sinar yang dipancarkan oleh sumber cahaya dalam hal ini
matahari. Vegetasi tanaman hijau menyerap berkas sinar gelombang visible light
(red, blue) sebagai bagian dari proses fotosintesis, sehingga berkas sinar ini tidak
dipantulkan dengan baik. Pada waktu yang sama berkas sinar gelombang NIR
dipantulkan dengan sangat baik oleh vegetasi hijau. Perbedaan kemampuan
menyerap berkas sinar gelombang ini memungkin dilakukannya penelitian
mengenai kesehatan serta tingkat kehijauan suatu vegetasi.
6. Electromagnetic Spectrume
Electromagnetic Spectrum merupakan rentang lengkap seluruh panjang
gelombang, dari sinar gamma sampai gelombang radio sangat panjang. Spektrum
elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga
per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan (lihat juga tabel dan awalan SI):
- Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi, hasilnya kecepatan cahaya: 300
Mm/s, yaitu 300 MmHz
- Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz
- Panjang gelombang dikalikan dengan energi per foton adalah 1.24 μeVm
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari
sinar gamma gelombang, pendek berenergi tinggi,sampai pada gelombang mikro
dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini
sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara
historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam
mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt
untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk
energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm). Istilah
"spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum
elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang
gelombang saja (320 - 700 nm).
7. Geospasial Data
Data spasial, juga dikenal sebagai data geospasial, adalah informasi tentang objek
fisik yang dapat direpresentasikan dengan nilai numerik dalam sistem koordinat
geografis.
Secara umum, data spasial merepresentasikan lokasi, ukuran dan bentuk suatu
objek di planet Bumi seperti bangunan, danau, gunung, atau kota. Data spasial juga
dapat mencakup atribut yang menyediakan lebih banyak informasi tentang entitas
yang diwakili. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau aplikasi perangkat lunak
khusus lainnya dapat digunakan untuk mengakses, memvisualisasikan,
memanipulasi, dan menganalisis data geospasial.
Microsoft memperkenalkan dua tipe data spasial dengan SQL Server 2008:
geometri dan geografi. Tipe-tipe geometri direpresentasikan sebagai titik-titik pada
permukaan planar, atau bumi datar. Contohnya adalah (5,2) di mana angka pertama
mewakili posisi titik pada sumbu horizontal (x) dan angka kedua mewakili posisi
titik pada sumbu vertikal (y). Tipe data spasial geografi, di sisi lain,
direpresentasikan sebagai derajat latitudinal dan longitudinal, seperti di Bumi atau
permukaan mirip bumi lainnya.
8. Geocoding
Geocoding adalah proses mengambil teks input, seperti alamat atau nama tempat ,
dan mengembalikan lokasi garis lintang / bujur di permukaan bumi untuk tempat
itu. Selain itu, mengubah koordinat geografis menjadi deskripsi lokasi, biasanya
nama tempat atau lokasi yang bisa dialamatkan. Geocoding bergantung pada
representasi komputer dari titik-titik alamat, jaringan jalan / jalan, bersama dengan
batas pos dan administrasi.
10. Georeferencing
Georeferencing adalah proses penempatan objek berupa raster atau image yang
belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sitem koordinat dan proyeksi
tertentu. Pada GIS, ada 2 sistem koordinat, yaitu geographic coordinate
system/sistem koordinat geografi dan projected coordinate system/sistem koordinat
proyeksi. Untuk memudahkan dalam menentukan sistem koordinat yang akan
digunakan bisa ditandai dengan penggunaan degree/derajat pada sistem koordinat
geografi dan meter pada sistem koordinat proyeksi. Ada beberapa kelebihan dan
kekurangan pada kedua sistem koordinat tersebut. Kelebihan dari sistem koordinat
geografi adalah dapat menganalisis secara mudah, sedangkan kelebihan dari sistem
proyeksi adalah lebih detail karena satuannya meter sehingga luasannya bisa
dihitung dengan mudah. Kekurangan dari sistem koordinat geografi adalah tidak
dapat menghitung luasan/panjang pada sistem GIS dan jika perhitungan tersebut
dilakukan, tinggat error yang dihasilkan pun akan tinggi, sedangkan kekurangan
dari sistem proyeksi adalah karena satuan yang digunakan adalah meter sehingga
hanya bisa menganalisis satu kawasan saja.
Ketika digunakan dengan benar, GCP dapat meningkatkan akurasi peta. Artinya,
GCP membantu memastikan bahwa garis lintang dan bujur titik di peta secara
akurat sesuai dengan koordinat GPS yang sebenarnya. Ini penting dalam situasi
dimana pemetaan presisi dan akurasi diperlukan. Perusahaan survey umumnya
menggunakan GCP, karena tingkat akurasi yang tinggi penting dalam sebagian
besar pekerjaan yang dilakukan. Virtual Design dan konstruksi adalah sektor lain
yang sering membutuhkan tingkat pemetaan yang presisi ini.
13. Image
Citra (image) adalah gambaran yang tampak dari suatu objek yang diamati sebagai
hasil dari proses perekaman sensor ataupun alat pemantau lainnya. Menurut
Simonett, 1983 yang dimaksud dengan citra (image) adalah gambaran objek yang
dibuahkan oleh pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan dari sebuah lensa
atau cermin.
Secara umum citra penginderaan jauh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu citra foto
dan citra non foto:
1) Citra Foto
Citra foto adalah citra objek yang merupakan hasil dari pemotretan kamera.
• Berdasarkan spectrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat
dibedakan sbb:
1. Foto ultraviolet, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
ultraviolet dengan panjang gelombang 0,1 – 0,4 mikron. 2. Foto ortokromatik, yaitu
citra foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum sinar tampak. Mulai dari
warna biru sampai warna hijau dengan panjang gelombang 0,4 – 0,56 mikron. 3.
Foto pankromatik, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
tampak mulai dari warna merah sampai warna ungu dengan panjang gelombang 0,4
– 0,7 mikron. 4. Foto inframerah, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan
spectrum inframerah dengan panjang gelombang 0,7 – 30,0 mikron.
• Berdasarkan sumbu kamera yang digunakan citra foto dibedakan atas:
1. Foto vertikal, yaitu citra foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus
terhadap objek di permukaan bumi. 2. Foto miring/condong, yaitu citra foto yang
yang dibuat dengan menggunakan sumbu kamera yang condong dan membentuk
sudut terhadap objek di permukaan bumi
• Berdasarkan jenis kamera yang digunakan, citra foto dapat dibedakan sebagai
berikut:
1. Foto tunggal, yaitu citra foto yang dihasilkan dari kamera tunggal 2. Foto jamak
yaitu citra foto yang dibuat pada waktu yng sama dan meliput daerah yang sama
pula.
• Berdasarkan jenis wahana yang digunakan, citra foto dapat dibedakan atas:
1. Foto udara, yaitu citra yang alat perekam/sensornya menggunakan wahana balon
udara ataupun pesawat terbang. 2. Foto satelit, perekaman sensor dengan
menggunakan wahana satelit.
2) Citra non foto
Citra non foto adalah foto yang dibuat dengan menggunkan sensor non kamera.
Gambarnya diperoleh dengan menggunakan penyinaran scanner. Citra non foto
dapat dibedakan berdasarkan:
• Spektrum gelombang elektromagnetik:
1. Citra inframerah termal, yaitu citra yang terbentuk dari penyerapan spectrum
inframerah termal. 2. Citra gelombang mikro, yaitu citra yang terbentuk dari
penyerapan gelombang mikro. 3. Citra radar, yaitu citra ysng dibuat dari sumber
tenaga buatan.
• Jenis sensor
1. Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat melalui sensor tunggal. 2. Citra jamak, yaitu
citra yang dibuat melalui sensor jamak
• Jenis wahana
1.Citra dirgantara, citra yang dibuat dari wahana yang berada di atmosfer (bukan
ruang angkasa). 2.Citra satelit, citra yang dibuat dari wahana yang berada di luar
angkasa (antariksa).
21. Pixel
Pixel atau picture element adalah sebuah titik yang merupakan elemen dasar paling
kecil dari sebuah citra satelit. Angka numerik (1 byte) dari pixel disebut digital
number atau DN. DN bisa ditampilkan dalam warna kelabu berkisar antara putih
dan hitam tergantung dari level energi yang terekam. Pixel yang disusun dalam
order yang benar akan membentuk sebuah citra.
Kebanyakan citra satelit yang belum diproses akan disimpan dalam bentuk gray
scale. yang merupakan warna skala dari hitam ke putih dengan derajat keabuan
yang bervariasi. Untuk citra multispektral, masing-masing pixel punya beberapa
DN sesuai dengan jumlah band yang dimiliki contohnya untuk Landsat 7, masing-
masing pixel punya 7 DN dari 7 band yang dimiliki. Citra bisa ditampilkan untuk
masing-masing band dalam bentuk hitam dan putih maupun kombinasi 3 band
sekaligus yang disebut color composite.
22. Pixel Value
Nilai pixel biasanya nilai data 8-bit (dengan kisaran 0 hingga 255) atau nilai data
16-bit (dengan kisaran 0 hingga 65535). Untuk gambar berwarna, ada warna 8-bit,
16-bit, 24-bit, dan 30-bit. Warna 24-bit dikenal sebagai warna asli dan terdiri dari
tiga piksel 8-bit, masing-masing untuk intensitas merah, hijau, dan biru.
23. Polychromatic
Warna Polychromatic adalah beberapa warna yang digradasikan sampai
putih.achromatic artinya pergerakan warna dari hitam ke putih. saturation artinya
pergerakan warna dari satu warna ke warna lainnya. warna polikromatis, justru
yang dicampur dengan putih atau hitam adalah warna sekunder (Ungu, Orange,
Hijau). Karena warna sekunder adalah warna yang sudah bercampur antar 2 warna
primer (warnanya sudah poli).
24. Radar
Radar adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk
mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat
terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter hingga
meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda
tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan
tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih
lanjut dari sinyal yang dipantulkan dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal
yang diterima relatif lemah/kecil, tetapi radio sinyal tersebut dapat dideteksi dan
diperkuat oleh penerima radar.
25. Resolution
Resolusi gambar mengacu pada detail potensial yang disediakan oleh citra. Dalam
penginderaan jauh ada tiga jenis resolusi: spasial, spektral dan temporal.
Resolusi Spasial mengacu pada ukuran fitur terkecil yang dapat dideteksi oleh
sensor satelit atau ditampilkan dalam citra satelit. Biasanya disajikan sebagai nilai
tunggal yang mewakili panjang satu sisi persegi. Sebagai contoh, resolusi spasial
250m berarti bahwa satu piksel mewakili area 250 x 250 meter di permukaan tanah.
Resolusi spektral mengacu pada kemampuan sensor satelit untuk mengukur
panjang gelombang spesifik dari spektrum elektromagnetik. Semakin halus resolusi
spektral, semakin sempit rentang panjang gelombang untuk saluran atau pita
tertentu.
Resolusi sementara mengacu pada waktu di antara gambar. Kemampuan satelit
untuk memberikan gambar dari wilayah geografis yang sama lebih sering telah
meningkat secara dramatis sejak fajar era ruang angkasa.
Referensi
https://www.nasa.gov/directorates/heo/scan/communications/outreach/funfacts/txt_p
assive_active.html
http://malikaprianto10.blogspot.com/2013/04/komposit-band-pada-citra-
satelit_24.html
https://www.kompasiana.com/amyu12/552a03936ea834c543552d01/metode-
penginderaan-jauh
http://www.geopranata.co.id/Sampel/DSM-Digital-Surface-Model-and-DTM-
DigitalTerrain-Model-.html
http://jagocoding.com/tutorial/984/Geocoding_Services_pada_Google_Maps_API
#:~:text=Geocode%20adalah%20salah%20satu%20fitur,ke%20dalam%20lat%20
dan%20l ang.
http://www.qgistutorials.com/id/docs/georeferencing_basics
http://aerogeosurvey.com/2016/09/08/apa-itu-ground-control-point-gcp/
http://maps.unomaha.edu/Peterson/gis/notes/RS2.html
https://oceanservice.noaa.gov/facts/remotesensing.html