Anda di halaman 1dari 22

TUGAS

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH

DISUSUN OLEH :
GIORDY ALIFAN
270110170076
KELAS B

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2020
1. Active Sensor
Sensor aktif adalah instrumen radar yang digunakan untuk mengukur sinyal yang
ditransmisikan oleh sensor yang dipantulkan, dibiaskan, atau dihamburkan oleh
permukaan bumi atau atmosfernya. Sensor aktif pesawat ruang angkasa memiliki
berbagai aplikasi yang terkait dengan meteorologi dan pengamatan permukaan dan
atmosfer Bumi. Misalnya, radar presipitasi mengukur gema radar dari curah hujan
untuk menentukan tingkat curah hujan di atas permukaan bumi; dan radar profil
awan mengukur gema radar yang kembali dari awan untuk memberikan profil tiga
dimensi reflektifitas awan di atas permukaan bumi.
Sensor aktif ruang angkasa beroperasi di Layanan Satelit Eksplorasi-Bumi atau di
Layanan Penelitian Antariksa. Alokasi frekuensi sensor aktif sering digunakan
bersama dengan sistem radar lainnya, karena sistem seperti itu biasanya kompatibel
dengan pengoperasian sensor.
Contoh teknologi berbasis sensor aktif lainnya meliputi: pemindaian mikroskop
elektron, LiDAR, radar, GPS, x-ray, sonar, inframerah, dan seismik. Namun, seperti
halnya dengan beberapa sensor, seismik dan sensor cahaya inframerah ada dalam
bentuk aktif dan pasif.
Tergantung pada apa yang ingin di ketahui, berbagai sensor ini mungkin dipasang
ke satelit, pesawat terbang, kapal atau pesawat UAV kapal selam. Mereka mungkin
juga dipasang ke titik pengamatan lain yang nyaman, seperti puncak gedung.
Data yang dikumpulkan dengan penginderaan jauh digunakan untuk semuanya,
mulai dari kartografi hingga eksplorasi sumber daya hingga pengukuran atmosfer
dan kimia. Penginderaan jauh juga penting untuk Internet of Things (IoT), di mana
hampir semua entitas fisik atau logis dapat dilengkapi dengan pengidentifikasi unik
dan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan secara mandiri.

2. Band
Band dalam citra satelit merupakan kanal atau saluran warna. Tidak ada standar band
dalam citra, karena setiap citra memiliki band band sendiri. Jumlah band tiap citra juga
tidak sama. Landsat TM memiliki 7 band, sedangkan Landsat ETM memiliki 8 band.
SPOT memiliki 4 band (multispektral) begitupun dengan Quickbird dan Ikonos memiliki
4 band (multispektral).

Sebagaimana kita ketahui, mata kita secara alami hanya dapat mendeteksi gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 0,4 sd 0,7 mikrometer, selanjutnya
dikenal sebagai sinar tampak. Pada selang panjang gelombang inilah konsep warna kita
gunakan untuk mengasosiasikan objek yang diamati oleh mata kita. Panjang gelombang
ini terdiri dari tiga 3 warna dasar; merah (R), hijau (G), dan biru (B).
Penampakan warna lain merupakan komposit dari warna dasar tersebut. Dengan kata lain
mata normal kita hanya bisa mendeteksi objek melalui asosiasi warna yang ditangkapnya.

Kiri : Komposit 4,5,3 Kanan : Komposit 3,2,1

Komposit band 3,2,1 merupakan true color composite atau warna sebenarnya yang ada di
permukaan bumi (natural color) sedangkan komposit band 4,5,3 merupakan false color
compositeatau warna yang bukan sebenarnya yang ada di permukaan bumi.
Vegetasi (Objek Area)
Pada komposit band 3,2,1 tutupan vegetasi ditunjukan dengan warna hijau atau bisa
dikatakan sesuai dengan warna yang tampak jika dilihat dengan mata sedangkan pada
komposit band 4,5,3 tutupan vegetasi dtandai dengan warna jingga.
Lahan Terbangun (Objek Area)
Pada komposit band 3,2,1 lahan terbangun ditandai dengan warna asli sesuai keadaan di
lapangan. Dari citra diatas dapat dilihat bahwa warna dari lahan terbangun adalah warna
coklat sesuai dengan warna genting rumah/bangunan. Pada komposit band 4,5,3 lahan
terbangun ditandai dengan warna biru mudah dengan rona cerah. Kelebihan dari
kompositband 4,5,3 untuk interpetasi lahan terbangun adalah dari ronanya. Semakin
cerah rona dari warna biru maka lahan terbangun yang ada semakin padat, sedangkan
semakin gelap rona dari warna biru maka lahan terbangun yang ada semakin jarang.
Jalan (objek garis)
Pada komposit band 3,2,1 kenampakan objek garis berupa jalan tidak dapat dilihat dan
diindentifikasi. Objek jalan yang tampak pada komposit band 3,2,1 telihat tersamarkan
oleh objek area berupa lahan terbangun jadi tidak dapat dibedakan satu sama lainnya.
Pada komposit band 4,5,3 kenampakan objek garis berupa jalan terlihat cukup jelas dan
dapat dibedakan dengan kenampakan objek area berupa lahan terbangun. Jalan ditunjukan
dengan sebuah garis melintang dengan warna biru berona gelap.
Perbedaan secara Sistematis

Komposit Band 3,2,1 Komposit Band 4,5,3

Objek Vegetasi (area) Sesuai warna yang ada di Jingga


lapangan (hijau)

Objek Lahan Terbangun Sesuai warna yang ada di Warna biru; semakin padat
(area) lapangan (coklat untuk lahan terbangun di suatu
genting) daerah rona yang terbentuk
semakin cerah dan sebaliknya

Objek Jalan (area) Tidak dapat Dapat dibedakan dengan objek


dibedakan/tersamarkan dengan lahan terbangun
objek lahan terbangun

Memiliki kemampuan mendeteksi yang berbeda sesuai kebutuhan, tapi band tersebut
tidak bisa digunakan secara terpisah.Untuk bisa diasosiasikan menjadi warna supaya bisa
dibaca dan diinterpretasi oleh mata normal kita, kita memerlukan band lain untuk
dikomposisikan dalam kanal RGB.

Tabel Band-band pada Landsat-TM dan kegunaannya (Lillesand dan


Kiefer, 1997)
Panjang
Band Gelombang Spektral Kegunaan
(µm)

Tembus terhadap tubuh air,


dapat untuk pemetaan air, pantai,
pemetaan tanah, pemetaan
1 0.45 - 0.52 Biru
tumbuhan, pemetaan kehutanan
dan mengidentifikasi budidaya
manusia

Untuk pengukuran nilai pantul


hijau pucuk tumbuhan dan
2 0.52 - 0.60 Hijau penafsiran aktifitasnya, juga 5
untuk pengamatan kenampakan
budidaya manusia.

Dibuat untuk melihat daerah


yang menyerap klorofil, yang
dapat digunakannuntuk
3 0.63 - 0.69 Merah
membantu dalam pemisahan
spesies tanaman juga untuk
pengamatan budidaya manusia

Untuk membedakan jenis


Infra tumbuhan aktifitas dan
4 0.76 - 0.90 merah kandungan biomas untuk
dekat membatasi tubuh air dan
pemisahan kelembaban tanah

Menunjukkan kandungan
Infra
kelembaban tumbuhan dan
5 1.55 - 1.75 merah
kelembaban tanah, juga untuk
sedang
membedakan salju dan awan
Untuk menganallisis tegakan
Infra
tumbuhan, pemisahan
6 10.4 - 12.5 Merah
kelembaban tanah dan pemetaan
Termal
panas

Berguna untuk pengenalan


Infra
terhadap mineral dan jenis
7 2.08 - 2.35 merah
batuan, juga sensitif terhadap
sedang
kelembaban tumbuhan

3. Cluster
Cluster digunakan dalam kontak klasifikasi citra untuk mengindikasikan
konsentrasi observasi (titik-titik dalam ruang feature) berkaitan dengan kelas uji
atau contoh.
Pada intinya, prinsip klasifikasi yang dilakukan dalam computer pengolahan citra
adalah pengelompokan individu atau set pixel untuk mewakili beberapa fitur,
kelas atau materi yang plotkan berdasarkan ciri oleh serangkaian (umumnya kecil)
dari DNS untuk setiap band yang dimonitor oleh sensor .dan kemudian dianalisis
secara statistic untuk menentukan derajat keunikan pixel pixel tersebut terhadap
tanggapan spectral objek dan dikelompokkan dalam klaster.
Dalam klasifikasi tidak terbimbing setiapixel diperbandingkan dengan kluster
diskret untuk melihat untuk pixel-pixel mana yang memiliki kemiripan yang
tinggi dan dikelompokkan dalam klaster klaster. Kemudian didiperbandingkan
dengan kenampakan objek yang sebenarnya bila hasil klaster masih kurang
memuaskan, maka perlakuan-perlakuan itu diulangi lagi untuk mencari kombinasi
klaster yang lebih sesuai.
Selain system klasifikasi tidak terbimbing, terdapat pula klasifikasi terbimbing
yang membutuhkan pengetahuan tentang kelas kelas( objek-objek ) apa saja yang
terdapat dalam target serta lokasinya. Analisis statistic dilakukan pada data multi
band untuk masing-masing kelas tersebut akan memperlihatkan cirikhas dari
masing masing objek meskipun adakalanya untuk cluster yang sama memiliki
definisi objek yang lebih dari satu. Oleh karena itu perlu dilakukan pencitraan
dengan menggunakan lebih dari tiga band yang diharapkan untuk objek yang
berbeda akan menunjukan respon yang berbeda (unik) sehingga lebih mudah di
klasifikasikan pada kelas mana claster tersebut.
4. Colour Infrared Film
Colour infrared film atau film warna infra merah merupakan film dengan
sensivitas spesifik untuk panjang gelombang infra merah. Secara khusus
digunakan untuk survey vegetasi. Contoh penggunaan nya di terapkan di NDVI.
NDVI atau Normalized Difference Vegetation Index adalah indikator tingkat
kepadatan, tingkat kehijauan serta kondisi dari vegetasi suatu wilayah. Indikator
ini dipengaruhi oleh tutupan tanah oleh vegetasi, kerapatan hingga tingkat
kehijauan suatu vegetasi. Ini menunjukkan kapasitas fotosintesis dari vegetasi
yang menutupi permukaan tanah. Indeks vegetasi merupakan kombinasi
matematis antara band merah dan band NIR (Near-Infrared Radiation) yang telah
lama digunakan sebagai indikator keberadaan dan kondisi vegetasi (Lillesand dan
Kiefer, 1997)
Setiap objek di muka bumi memiliki kemampuan untuk menyerap atau
memantulkan berkas sinar yang dipancarkan oleh sumber cahaya dalam hal ini
matahari. Vegetasi tanaman hijau menyerap berkas sinar gelombang visible light
(red, blue) sebagai bagian dari proses fotosintesis, sehingga berkas sinar ini tidak
dipantulkan dengan baik. Pada waktu yang sama berkas sinar gelombang NIR
dipantulkan dengan sangat baik oleh vegetasi hijau. Perbedaan kemampuan
menyerap berkas sinar gelombang ini memungkin dilakukannya penelitian
mengenai kesehatan serta tingkat kehijauan suatu vegetasi.

5. Digital Terrain Model (DTM)


Digital Terrain Model Bentuk digital dari terrain (permukaan tanah, tidak termasuk
objek diatasnya) DTM menampilkan data yang lebih lengkap dari DEM. DTM
digambarkan sebagai tiga representasi dimensi permukaan medan yang terdiri dari
X,Y, Z koordinat disimpan dalam bentuk digital yang tidak hanya mencakup
ketinggian dan elevasi unsur – unsur geografis lainnya dan fitur alami seperti
sungai, jalur punggungan, dll DTM secara efektif DEM yang telah ditambah dengan
unsur-unsur seperti breaklines dan pengamatan selain data asli untuk mengoreksi
artefak yang dihasilkan dengan hanya menggunakan data asli. Dengan
meningkatnya penggunaan komputer dalam rekayasa dan pengembangan cepat tiga
dimensi grafis komputer DTM menjadi alat yang ampuh untuk sejumlah besar
aplikasi di bumi dan ilmu teknik.

6. Electromagnetic Spectrume
Electromagnetic Spectrum merupakan rentang lengkap seluruh panjang
gelombang, dari sinar gamma sampai gelombang radio sangat panjang. Spektrum
elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga
per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan (lihat juga tabel dan awalan SI):
- Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi, hasilnya kecepatan cahaya: 300
Mm/s, yaitu 300 MmHz
- Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz
- Panjang gelombang dikalikan dengan energi per foton adalah 1.24 μeVm
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari
sinar gamma gelombang, pendek berenergi tinggi,sampai pada gelombang mikro
dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini
sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara
historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam
mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt
untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk
energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm). Istilah
"spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum
elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang
gelombang saja (320 - 700 nm).
7. Geospasial Data
Data spasial, juga dikenal sebagai data geospasial, adalah informasi tentang objek
fisik yang dapat direpresentasikan dengan nilai numerik dalam sistem koordinat
geografis.
Secara umum, data spasial merepresentasikan lokasi, ukuran dan bentuk suatu
objek di planet Bumi seperti bangunan, danau, gunung, atau kota. Data spasial juga
dapat mencakup atribut yang menyediakan lebih banyak informasi tentang entitas
yang diwakili. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau aplikasi perangkat lunak
khusus lainnya dapat digunakan untuk mengakses, memvisualisasikan,
memanipulasi, dan menganalisis data geospasial.
Microsoft memperkenalkan dua tipe data spasial dengan SQL Server 2008:
geometri dan geografi. Tipe-tipe geometri direpresentasikan sebagai titik-titik pada
permukaan planar, atau bumi datar. Contohnya adalah (5,2) di mana angka pertama
mewakili posisi titik pada sumbu horizontal (x) dan angka kedua mewakili posisi
titik pada sumbu vertikal (y). Tipe data spasial geografi, di sisi lain,
direpresentasikan sebagai derajat latitudinal dan longitudinal, seperti di Bumi atau
permukaan mirip bumi lainnya.
8. Geocoding
Geocoding adalah proses mengambil teks input, seperti alamat atau nama tempat ,
dan mengembalikan lokasi garis lintang / bujur di permukaan bumi untuk tempat
itu. Selain itu, mengubah koordinat geografis menjadi deskripsi lokasi, biasanya
nama tempat atau lokasi yang bisa dialamatkan. Geocoding bergantung pada
representasi komputer dari titik-titik alamat, jaringan jalan / jalan, bersama dengan
batas pos dan administrasi.

9. Geographic information system


GIS (Geographic Information System) adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Dalam
arti yang lebih sempit, yaitu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk
membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi
geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
database.
Geographic Information System dapat diakses, ditransfer, ditransformasikan,
diproses dan ditampilkan dengan menggunakan berbagai macam program aplikasi
perangkat lunak (software).
Departemen pemerintah dan militer sering menggunakan perangkat lunak
(software) yang telah di customize dimana produk – produk yang berbasis Open
Source seperti: GRASS atau uDig atau secara khususnya adalah suatu produk yang
telah memenuhi kebutuhan serta telah didefinisikan dengan sangat baik.
Salah satu produk yang paling umum dari GIS adalah peta. Peta umumnya mudah
untuk membuat menggunakan GIS dan mereka sering cara yang paling efektif
untuk mengomunikasikan hasil dari proses GIS. Oleh karena itu, GIS biasanya
produsen produktif peta. Pengguna GIS harus prihatin dengan kualitas peta yang
dihasilkan karena GIS biasanya tidak mengatur prinsip-prinsip kartografi umum.
Salah satu prinsip-prinsip ini adalah konsep generalisasi, yang berkaitan dengan isi
dan detail informasi pada berbagai skala. Pengguna GIS dapat mengubah skala
dengan menekan sebuah tombol, tapi konten mengendalikan dan detail sering tidak
begitu mudah. Pembuat peta telah lama diakui bahwa konten dan detail perlu
mengubah sebagai perubahan skala peta. Sebagai contoh, Negara Bagian New
Jersey dapat dipetakan pada berbagai skala, dari skala kecil ke skala 1:500,000 lebih
besar dari 1:250.000 dan skala 1:100.000 namun lebih besar, tetapi skala
masingmasing membutuhkan tingkat yang tepat dari generalisasi.
Masa depan GIS untuk studi lingkungan, geografi, geologi, perencanaan, bisnis
pemasaran, dan disiplin lainnya telah diuntungkan dari alat GIS dan metode.
Bersama dengan kartografi, penginderaan jauh, sistem posisi global, fotogrametri,
dan geografi, GIS telah berkembang menjadi sebuah disiplin dengan basis
penelitian sendiri dikenal sebagai ilmu informasi geografis. Pasar GIS aktif telah
menghasilkan biaya yang lebih rendah dan perbaikan terus menerus dalam
perangkat keras GIS, perangkat lunak, dan data. Perkembangan ini akan
mengakibatkan aplikasi yang lebih luas dari teknologi di seluruh pemerintah, usaha
industri, dan. GIS dan teknologi terkait akan membantu menganalisis dataset besar,
yang memungkinkan pemahaman yang lebih baik dari proses-proses terestrial dan
kegiatan manusia untuk meningkatkan vitalitas ekonomi dan kualitas lingkungan.

10. Georeferencing
Georeferencing adalah proses penempatan objek berupa raster atau image yang
belum mempunyai acuan sistem koordinat ke dalam sitem koordinat dan proyeksi
tertentu. Pada GIS, ada 2 sistem koordinat, yaitu geographic coordinate
system/sistem koordinat geografi dan projected coordinate system/sistem koordinat
proyeksi. Untuk memudahkan dalam menentukan sistem koordinat yang akan
digunakan bisa ditandai dengan penggunaan degree/derajat pada sistem koordinat
geografi dan meter pada sistem koordinat proyeksi. Ada beberapa kelebihan dan
kekurangan pada kedua sistem koordinat tersebut. Kelebihan dari sistem koordinat
geografi adalah dapat menganalisis secara mudah, sedangkan kelebihan dari sistem
proyeksi adalah lebih detail karena satuannya meter sehingga luasannya bisa
dihitung dengan mudah. Kekurangan dari sistem koordinat geografi adalah tidak
dapat menghitung luasan/panjang pada sistem GIS dan jika perhitungan tersebut
dilakukan, tinggat error yang dihasilkan pun akan tinggi, sedangkan kekurangan
dari sistem proyeksi adalah karena satuan yang digunakan adalah meter sehingga
hanya bisa menganalisis satu kawasan saja.

11. GNSS (Global Navigation Satellite System)


Navigation Satelite adalah sistem yang menggunakan satelit untuk menyediakan
pemosisian geo-spasial yang otonom. Ini memungkinkan penerima elektronik kecil
untuk menentukan lokasi mereka ( bujur , lintang , dan ketinggian / ketinggian )
hingga presisi tinggi (dalam beberapa sentimeter ke meter) menggunakan sinyal
waktu yang ditransmisikan sepanjang garis pandang oleh radio dari satelit. Sistem
ini dapat digunakan untuk menyediakan posisi, navigasi atau untuk melacak posisi
sesuatu yang dilengkapi dengan penerima (pelacakan satelit). Sinyal juga
memungkinkan penerima elektronik untuk menghitung waktu lokal saat ini hingga
presisi tinggi, yang memungkinkan sinkronisasi waktu. Penggunaan ini secara
kolektif dikenal sebagai Positioning, Navigation and Timing ( PNT ). Sistem Satnav
beroperasi secara independen dari penerimaan telepon atau internet, meskipun
teknologi ini dapat meningkatkan kegunaan informasi pemosisian yang dihasilkan.
Sistem navigasi satelit dengan cakupan global dapat disebut sebagai sistem navigasi
satelit global ( GNSS ). Pada Oktober 2018 , Sistem Pemosisian Global (GPS)
Amerika Serikat dan Sistem Satelit Navigasi Global Rusia ( GLONASS ) adalah
GNSS yang sepenuhnya operasional, dengan Sistem Satelit Navigasi BeiDou China
(BDS) dan Uni Eropa Galileo dijadwalkan akan beroperasi penuh pada tahun 2020.
[1] [2] Sistem Satelit Kuasi-Zenith Jepang (QZSS) adalah sistem augmentasi
berbasis satelit GPS untuk meningkatkan akurasi GPS, dengan navigasi satelit yang
independen terhadap GPS yang dijadwalkan untuk 2023. [3 ] India memiliki Sistem
Satelit Navigasi Regional India (IRNSS), yang juga dikenal sebagai Navigasi
dengan Indian Constellation (NAVIC), sistem navigasi satelit regional otonom
yang menyediakan layanan penentuan posisi
dan waktu real-time yang akurat, dengan rencana untuk memperluas ke versi global
di jangka panjang.
Cakupan global untuk masing-masing sistem umumnya dicapai oleh konstelasi
satelit 18–30 medium orbit Bumi (MEO) satelit yang tersebar di antara beberapa
pesawat orbital . Sistem aktual bervariasi, tetapi menggunakan kemiringan orbit >
50 ° dan periode orbital sekitar dua belas jam (pada ketinggian sekitar 20.000
kilometer atau 12.000 mil).

12. Ground Control Point (GCP)


Titik kontrol tanah (GCP) adalah target besar yang ditandai di tanah, ditempatkan
secara strategis di seluruh area survey dengan teknis dan preferensi tertentu. Anda
harus terlebih dulu menentukan koordinat GPS RTK di pusat masing-masing. GCP
dan koordinatnya kemudian digunakan untuk membantu perangkat lunak pemetaan
drone untuk secara akurat memposisikan peta dengan kondisi nyata di sekitarnya.

Ketika digunakan dengan benar, GCP dapat meningkatkan akurasi peta. Artinya,
GCP membantu memastikan bahwa garis lintang dan bujur titik di peta secara
akurat sesuai dengan koordinat GPS yang sebenarnya. Ini penting dalam situasi
dimana pemetaan presisi dan akurasi diperlukan. Perusahaan survey umumnya
menggunakan GCP, karena tingkat akurasi yang tinggi penting dalam sebagian
besar pekerjaan yang dilakukan. Virtual Design dan konstruksi adalah sektor lain
yang sering membutuhkan tingkat pemetaan yang presisi ini.
13. Image
Citra (image) adalah gambaran yang tampak dari suatu objek yang diamati sebagai
hasil dari proses perekaman sensor ataupun alat pemantau lainnya. Menurut
Simonett, 1983 yang dimaksud dengan citra (image) adalah gambaran objek yang
dibuahkan oleh pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan dari sebuah lensa
atau cermin.
Secara umum citra penginderaan jauh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu citra foto
dan citra non foto:
1) Citra Foto
Citra foto adalah citra objek yang merupakan hasil dari pemotretan kamera.
• Berdasarkan spectrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat
dibedakan sbb:
1. Foto ultraviolet, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
ultraviolet dengan panjang gelombang 0,1 – 0,4 mikron. 2. Foto ortokromatik, yaitu
citra foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum sinar tampak. Mulai dari
warna biru sampai warna hijau dengan panjang gelombang 0,4 – 0,56 mikron. 3.
Foto pankromatik, yaitu citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum
tampak mulai dari warna merah sampai warna ungu dengan panjang gelombang 0,4
– 0,7 mikron. 4. Foto inframerah, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan
spectrum inframerah dengan panjang gelombang 0,7 – 30,0 mikron.
• Berdasarkan sumbu kamera yang digunakan citra foto dibedakan atas:
1. Foto vertikal, yaitu citra foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus
terhadap objek di permukaan bumi. 2. Foto miring/condong, yaitu citra foto yang
yang dibuat dengan menggunakan sumbu kamera yang condong dan membentuk
sudut terhadap objek di permukaan bumi
• Berdasarkan jenis kamera yang digunakan, citra foto dapat dibedakan sebagai
berikut:
1. Foto tunggal, yaitu citra foto yang dihasilkan dari kamera tunggal 2. Foto jamak
yaitu citra foto yang dibuat pada waktu yng sama dan meliput daerah yang sama
pula.
• Berdasarkan jenis wahana yang digunakan, citra foto dapat dibedakan atas:
1. Foto udara, yaitu citra yang alat perekam/sensornya menggunakan wahana balon
udara ataupun pesawat terbang. 2. Foto satelit, perekaman sensor dengan
menggunakan wahana satelit.
2) Citra non foto
Citra non foto adalah foto yang dibuat dengan menggunkan sensor non kamera.
Gambarnya diperoleh dengan menggunakan penyinaran scanner. Citra non foto
dapat dibedakan berdasarkan:
• Spektrum gelombang elektromagnetik:
1. Citra inframerah termal, yaitu citra yang terbentuk dari penyerapan spectrum
inframerah termal. 2. Citra gelombang mikro, yaitu citra yang terbentuk dari
penyerapan gelombang mikro. 3. Citra radar, yaitu citra ysng dibuat dari sumber
tenaga buatan.
• Jenis sensor
1. Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat melalui sensor tunggal. 2. Citra jamak, yaitu
citra yang dibuat melalui sensor jamak
• Jenis wahana
1.Citra dirgantara, citra yang dibuat dari wahana yang berada di atmosfer (bukan
ruang angkasa). 2.Citra satelit, citra yang dibuat dari wahana yang berada di luar
angkasa (antariksa).

14. Image Classification


Image Classification adalah pengkategorian suatu gambar ke dalam suatu kategori
tertentu. Image Localisation adalah pengembangan dari tugas tersebut, dimana
output yang dihasilkan tidak lagi berupa kategori/kelas dari gambar tersebut, tetapi
letak dari objek kelas tersebut dalam gambar tersebut, umumnya dalam bentuk
bounding box.

15. Image Enhancement


Image Enchancment merupakan aplikasi citra yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas suatu citra digital, baikdalam tujuan untuk menonjolkan
suatu ciri tertentu dalam citra tersebut, maupun untukmemperbaiki aspek
tampilan. Proses ini biasanya didasarkan pada prosedur yang
bersifateksperimental, subjektif, dan bergantung pada tujuan yang hendak dicapai.
16. Image Interpretation
Interpretasi citra, gambar, atau foto adalah sebuah kegiatan menganalisis foto yang
dihasilkan dari suatu alat dengan tujuan untuk mengidentifikasi suatu objek dan
peran dari objek tersebut. Hal ini biasanya mengacu kepada penggunaan di dalam
penginderaan jauh (remote sensing). Prinsip utama dalam interpretasi citra yaitu
lokasi, ukuran, bentuk, bayangan, warna, tekstur, pola, ketinggian, dan situasi.
Semua elemen tersebut digunakan oleh pakar interpretasi citra yang dapat
memperkirakan dengan cepat dan akurat.

17. Pengolahan Citra (image processing system)


Image processing syistem adalah suatu sistem pengolahan atau pemrosesan sinyal
dengan input berupa gambar (image) dan ditransformasikan menjadi gambar lain
sebagai keluarannya dengan teknik tertentu. Image processing dilakukan untuk
memperbaiki kesalahan data sinyal gambar yang terjadi akibat transmisi dan selama
akuisisi sinyal, serta untuk meningkatkan kualitas penampakan gambar agar lebih
mudah diinterpretasi oleh sistem penglihatan manusia baik dengan melakukan
manipulasi dan juga penganalisisan terhadap gambar.
18. Panchromatic
Pankromatrik merupakan foto yang dicetak dengan menggunakan spektrum cahaya
tampak sehingga kepekaan dalam menangkap objek akan sama dengan kepekaan
mata. Foto pankromatik dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pankromatik
hitam-putih dan foto infra merah.

19. Passive Sensor


Passive sensor (Sensor pasif) adalah perangkat yang mendeteksi dan merespons
beberapa jenis input dari lingkungan fisik. Teknologi sensor pasif mengumpulkan
data target melalui deteksi getaran, cahaya, radiasi, panas, atau fenomena lain yang
terjadi di lingkungan subjek. Mereka kontras dengan sensor aktif, yang meliputi
pemancar yang mengirimkan sinyal, panjang gelombang cahaya atau elektron yang
akan memantul dari target, dengan data yang dikumpulkan oleh sensor pada refleksi
mereka. Contoh teknologi berbasis sensor pasif meliputi: Fotografi, termal,
penginderaan medan listrik, kimia, inframerah dan seismik. Namun, seperti halnya
dengan beberapa sensor, seismik dan sensor cahaya inframerah ada dalam bentuk
aktif dan pasif.
20. Pattern Recognition
Pengenalan Pola yaitu dimana komputer dapat mengenali suatu pola yang pernah
diberikan sebelumnya dan membandingkan kemiripan suatu benda pada tingkat
atau prosentase tertentu. Pola dalam hal ini merujuk pada pengertian suatu
komposisi stimulus penginderaan yang kompleks yang dapat dikenali oleh manusia
sebagai pengamat sebagai suatu kelompok objek. Sehingga rekognisi pola
merupakan proses pengenalan kembali terhadap pola yang pernah dikenal. Oleh
karena itu, jika kita melihat wajah teman kita atau mendengar lagu kesukaan kita,
kita dapat mengenal masing-masing persepsi tersebut sebagai sesuatu yang
sebelumnya telah dialami.

21. Pixel
Pixel atau picture element adalah sebuah titik yang merupakan elemen dasar paling
kecil dari sebuah citra satelit. Angka numerik (1 byte) dari pixel disebut digital
number atau DN. DN bisa ditampilkan dalam warna kelabu berkisar antara putih
dan hitam tergantung dari level energi yang terekam. Pixel yang disusun dalam
order yang benar akan membentuk sebuah citra.
Kebanyakan citra satelit yang belum diproses akan disimpan dalam bentuk gray
scale. yang merupakan warna skala dari hitam ke putih dengan derajat keabuan
yang bervariasi. Untuk citra multispektral, masing-masing pixel punya beberapa
DN sesuai dengan jumlah band yang dimiliki contohnya untuk Landsat 7, masing-
masing pixel punya 7 DN dari 7 band yang dimiliki. Citra bisa ditampilkan untuk
masing-masing band dalam bentuk hitam dan putih maupun kombinasi 3 band
sekaligus yang disebut color composite.
22. Pixel Value
Nilai pixel biasanya nilai data 8-bit (dengan kisaran 0 hingga 255) atau nilai data
16-bit (dengan kisaran 0 hingga 65535). Untuk gambar berwarna, ada warna 8-bit,
16-bit, 24-bit, dan 30-bit. Warna 24-bit dikenal sebagai warna asli dan terdiri dari
tiga piksel 8-bit, masing-masing untuk intensitas merah, hijau, dan biru.
23. Polychromatic
Warna Polychromatic adalah beberapa warna yang digradasikan sampai
putih.achromatic artinya pergerakan warna dari hitam ke putih. saturation artinya
pergerakan warna dari satu warna ke warna lainnya. warna polikromatis, justru
yang dicampur dengan putih atau hitam adalah warna sekunder (Ungu, Orange,
Hijau). Karena warna sekunder adalah warna yang sudah bercampur antar 2 warna
primer (warnanya sudah poli).

24. Radar
Radar adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk
mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat
terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).
Panjang gelombang yang dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter hingga
meter. Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda
tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan
tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih
lanjut dari sinyal yang dipantulkan dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal
yang diterima relatif lemah/kecil, tetapi radio sinyal tersebut dapat dideteksi dan
diperkuat oleh penerima radar.
25. Resolution
Resolusi gambar mengacu pada detail potensial yang disediakan oleh citra. Dalam
penginderaan jauh ada tiga jenis resolusi: spasial, spektral dan temporal.
Resolusi Spasial mengacu pada ukuran fitur terkecil yang dapat dideteksi oleh
sensor satelit atau ditampilkan dalam citra satelit. Biasanya disajikan sebagai nilai
tunggal yang mewakili panjang satu sisi persegi. Sebagai contoh, resolusi spasial
250m berarti bahwa satu piksel mewakili area 250 x 250 meter di permukaan tanah.
Resolusi spektral mengacu pada kemampuan sensor satelit untuk mengukur
panjang gelombang spesifik dari spektrum elektromagnetik. Semakin halus resolusi
spektral, semakin sempit rentang panjang gelombang untuk saluran atau pita
tertentu.
Resolusi sementara mengacu pada waktu di antara gambar. Kemampuan satelit
untuk memberikan gambar dari wilayah geografis yang sama lebih sering telah
meningkat secara dramatis sejak fajar era ruang angkasa.
Referensi

https://www.nasa.gov/directorates/heo/scan/communications/outreach/funfacts/txt_p
assive_active.html

http://malikaprianto10.blogspot.com/2013/04/komposit-band-pada-citra-
satelit_24.html

https://www.kompasiana.com/amyu12/552a03936ea834c543552d01/metode-
penginderaan-jauh

http://www.geopranata.co.id/Sampel/DSM-Digital-Surface-Model-and-DTM-
DigitalTerrain-Model-.html
http://jagocoding.com/tutorial/984/Geocoding_Services_pada_Google_Maps_API
#:~:text=Geocode%20adalah%20salah%20satu%20fitur,ke%20dalam%20lat%20
dan%20l ang.
http://www.qgistutorials.com/id/docs/georeferencing_basics
http://aerogeosurvey.com/2016/09/08/apa-itu-ground-control-point-gcp/
http://maps.unomaha.edu/Peterson/gis/notes/RS2.html
https://oceanservice.noaa.gov/facts/remotesensing.html

Anda mungkin juga menyukai