Nim : 3193321023
Pendahuluan
Arkeologi merupakan ilmu bantu sejarah yang berkaitan dengan bekas atau warisan
masa lalu berupa artefak atau benda visual. Arkeologi bertujuan ntuk menyusun
sejarah kebudayaan, memahami perilaku mansia, serta mengerti proses perubahan
budaya. Arkeologi sangat membutuhkan kelestarian benda-benda peninggalan
tersebut sebagai sumber data. Suau hal yang amat menguntungkan penelitian
arkeologi adalah bahwa kebanyakan situs-situsnya banyak menghasilkan temuan
mata uang logam, bahkan seringkali dalam jumlah besar.
Pada dasarnya setiap benda adalah hasil aktivitas manusia dari masa ke masa,
karena itu mata uang dopertimbangkan dapa memberikan gambaran tentang seumur
hidup masyarakat masa lampau. Di mata para arkeolog, peram uang sebagai sumber
sejarah sangat besar. Keberadaannya sejajar dengan prasasti dan naskah kuno yang
sampai saat ini memang lebih banyak dipakai sebagai sumber sejarah. Uang
berfungsi sebagai alat tukar menyimpan berbagai makna tersembunyi dalam praktik
sosialnya di masyarakat. Setiap mata uang pastinya memiliki tanda tera seperti yang
bisa kita dapatkan pada mata uangsekarang yang menyatakan pengesahan sebagai
suau alat tukar, misalnya oleh raja atau pengusaha yang mengeluarkan uang
tersebut. Adanya symbol atau tanda yang terdapat pada uang tersebut dapat
memberi gambaran kepada kita tentang sejarah politik padadari seorang raja atau
penguasa setempat serta masa pemerintahannya. Uang dapat dikatan sebuah artefak
bertanggal mutlak, kehadiran mata uang di dalam suatu lapisan tanah dapat
digunakan untuk menanggali lapisan tanah tersebut. Dan sebagi hasil ekskavasi
mata uang selalu diklasifikasikan, misalnya berdasarkan bentuk, atau tahun
terbitnya. Uniknya selain mata uang local, juga banyak ditemukan mata uang logam
asing di Indonesia, seperti mata uang ketika pendudukan colonial di Indonesia.
Di Indonesiapada masa kolonial tentunya banyak sekali mata uang yang dijadikan
alat tukar. Uang merupakan sebuah artefak budaya yang berfungsi sebagai alat
tukar dan memiliki standar nilai yang berlaku pada waktu dan lokasi tertentu. Hal
ini tentu sangat memudahkan apabila dibandingkan dengan sistem barter yang tidak
memilki standar nilai terukur (baku). Salah satunya adalah Koin Silver Java Rupee
yang digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika pendudukan Belanda di
Indonesia.
Seperti yang dijelaskan bahwa Penggunaan koin Silver java ini tentu sangat penting
bagi Voc pada masa pendudukannya di Hindia-Belanda. Sehingga ketika koin ini
beredar masyarakat langsung tertarik dan sangat menyukainya. Namun sangat
disayangkan karena koin ini gampang di tiru dan akibatnya banyak koin palsu yang
beredar. Maka dari itu akibat adanya pemalsuan ini percetakan uang ini dihentikan
dan digantikan dengan koin Gulden Belanda.