Anda di halaman 1dari 50

CBP

RUPIAH
Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

RUPIAH DALAM SEJARAH


SEJARAH UANG
Uang merupakan media atau alat pembayaran dalam sebuah transaksi. Karena itu, keberadaan
uang tidak terlepas dari perkembangan interaksi dan komunikasi masyarakat. secara garis besar
perkembangan uang dapat dibagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut :

Sistem ini merupakan peristiwa antara dua pihak yang saling menukar barang untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing.
Barter seringkali tidak terjadi karena sulitnya mencapai kesepakatan, baik mengenai
Tahap kebutuhan atas barang yang dibarter maupun nilai pertukarannya. Misalnya, kita
memiliki seekor hewan dan membutuhkan makanan. Sementara pada saat yang
Barter
bersamaan, pemilik makanan tidak membutuhkan seekor hewan, sehingga barter
tidak bisa terjadi

Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang
diterima oleh umum (generally accepted), bernilai tinggi, benda-benda yang sukar
Benda diperoleh, atau benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari, seperti garam.
sebagai Namun, masyarakat masih saja kesulitan. Benda yang dijadikan alat tukar belum
alat tukar memiliki pecahan sehingga sulit menentukan nilai uang. Kesulitan melakukan
penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation). Selain itu, benda-benda
tersebut mudah hancur atau tidak tahan lama.

Uang Logam
Uang logam pertama sudah ada sejak 1000 SM di Tiongkok, Logam yang memenuhi
syarat untuk dijadikan alat tukar adalah emas dan perak. Pada saat itu, setiap orang
berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, serta memiliki hak tidak
terbatas dalam menyimpan uang logam.

Uang Kertas
Uang kertas pertama kali dipakai di Tiongkok pada zaman Dinasti Tang. Awalnya,
Tahap uang kertas yang beredar merupakan bukti kepemilikan emas dan perak, Bisa
Uang dibilang, uang kertas pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100 persen dengan
emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak, dan sewaktu-waktu dapat
ditukarkan penuh dengan jaminannya. masyarakat tidak lagi menggunakan emas
secara langsung sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan
kertas bukti tersebut sebagai alat tukar. Penggunaan uang kertas sebagai alat tukar
mampu mengatasi masalah, termasuk kelemahan dari proses barter maupun
penggunaan alat tukar lainnya sebelum uang kertas.

01 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

SEJARAH UANG RUPIAH


Pada awal kemerdekaan, Indonesia masih menggunakan mata uang dari Jepang. Ketika NICA
dengan Sekutu menduduki kota-kota besar Indonesia dan menguasai bank-bank Jepang, mereka
mengedarkan Rupiah Jepang dari bank bank tersebut.
NICA menggunakan Rupiah Jepang untuk membiayai operasi militer mereka, membayar gaji pegawai
pribumi, dan mengedarkan uang tersebut ke seluruh Indonesia guna menarik simpati masyarakat. NICA
juga mengedarkan uang Hindia Belanda baru yang dikenal sebagai uang NICA. Itu semua memperparah
kondisi keuangan Indonesia.
Pada 2 Oktober 1945, Pemerintah mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa mata uang
NICA tidak berlaku lagi di wilayah Republik Indonesia. Desakan untuk mencetak uang sendiri mulai
bermunculan. Namun, Pemerintah Indonesia tidak dapat segera mencetak mata uang sendiri akibat
keterbatasan dana dan tenaga ahli.
Untuk mengatasinya, berdasarkan Maklumat 3 Oktober 1945, mata uang yang beredar sampai dengan
masa pendudukan Jepang diakui sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Indonesia. Selanjutnya,
Pemerintah baru mengedarkan ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) pada 30 Oktober 1946.

Dalam keterbatasan transportasi dan ancaman keamanan pasca kemerdekaan, ORI


disebarluaskan secara gerilya. Namun karena situasi yang sulit pasca Agresi Militer Belanda, distribusi
ORI belum bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Pada 1947, Pemerintah memberi mandat kepada
para pemimpin daerah untuk menerbitkan ORI-Daerah (ORIDA) yang berlaku sementara di daerah
masing-masing, antara lain di Banda Aceh, Tapanuli, Sumatera, dan Banten. Eksistensi ORI dan ORIDA
tidak berlangsung lama. Terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai salah satu hasil
keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 27 Desember 1949 mewajibkan penggunaan uang RIS
mulai 1 Januari 1950.
Sejak itu, terdapat tiga jenis mata uang yang beredar, yaitu mata uang peninggalan pemerintah
kolonial Hindia Belanda yang dikeluarkan oleh De Javasche Bank, mata uang yang digunakan ketika
NICA (Belanda) berada di Indonesia pasca-kemerdekaan atau selama masa revolusi fisik, serta ORI dan
ORIDA. Ketiganya bisa digunakan sebagai alat pembayaran dan beredar dalam jumlah besar.

03 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

Akibatnya, jumlah uang yang beredar tidak sebanding dengan ketersediaan barang. Harga barang-
barang melambung memicu kenaikan tingkat inflasi. Untuk mengatasi situasi tersebut, Menteri
Keuangan RIS Syafruddin Prawiranegara mengeluarkan kebijakan penyehatan keuangan bernama
Kebijakan Gunting Uang, yang juga dikenal dengan nama “Gunting Syafruddin”.

Kebijakan ini dilakukan secara harfiah dengan menggunting uang. Bagian kiri uang kertas diakui
sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai setengah dari nilai pecahan yang digunting. Sedangkan
bagian kanan dapat ditukarkan dengan Obligasi Republik Indonesia 1950. Kebijakan ini resmi diterapkan
pada 10 Maret 1950, namun tidak berlaku pada ORI dan ORIDA. Mulai 1 Mei 1950, ORI dan ORIDA ditarik
secara resmi dari peredaran. Ketika Indonesia kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
pada 17 Agustus 1950, ada kesempatan untuk menggunakan uang Rupiah. Pada Desember 1951, De
Javasche Bank dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral. Pemerintah
mengeluarkan uang Rupiah Logam dalam periode 1951-1952. Koin bernilai 5 sen dan 1 sen itu berbentuk
bulat pipih menggunakan bahan aluminium.

Pada 1953, kewenangan menerbitkan Rupiah berpindah dari Kementerian Keuangan ke Bank
Indonesia. Untuk pertama kalinya, uang kertas Bank Indonesia dengan tanda tahun 1952 beredar Uang
kertas tersebut disiapkan bersamaan dengan penyusunan Undang undang Bank Sentral dan dicetak di
percetakan Thomas De La Rue & Co, Inggris, serta percetakan Johan Enschede en onen, Imp., Belanda.
Sementara itu, NV Pertjetakan Kebajoran mencetak sebagian pecahan Rp10 dan Rp25. Seri ini disusul
dengan seri hewan, seri pekerja tangan, seri bunga dan burung, serta seri tokoh nasional atau pahlawan.
Nama ‘Rupiah’ digunakan secara resmi pada periode setelah kemerdekaan, kendati Indonesia
sempat memiliki Rupiah Riau atau Rupiah Papua dalam kurun tertentu pada era 1960-an. Pada masa–
masa modern, kita bisa menemukan berbagai jenis Rupiah, misalnya uang Rupiah khusus peringatan
dan uang Rupiah bersambung.

04 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

KARAKTERISTIK RUPIAH
MACAM-MACAM UANG RUPIAH
Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank Indonesia mengeluarkan dua jenis uang Rupiah,
yaitu uang Rupiah kertas atau lebih dikenal dengan sebutan Rupiah Kertas, dan uang Rupiah logam atau
sederhananya disebut Rupiah Logam.
Untuk mendeteksi ciri umum dan ciri khusus uang Rupiah, setiap warga negara perlu memahami
bagian depan dan belakang uang tersebut. Bagian depan Rupiah antara lain memuat gambar utama dan
gambar lambang negara Garuda Pancasila. Bagian belakang memuat gambar dengan tema keindahan
Indonesia, berupa kebudayaan dan pemandangan alam.

Pada waktu tertentu, Bank Indonesia juga mengeluarkan uang Rupiah khusus untuk tujuan tertentu
atau untuk memperingati suatu peristiwa berskala nasional maupun internasional. Uang Rupiah khusus
ini bisa berbentuk Rupiah Logam dan Rupiah Kertas dan memenuhi sejumlah kriteria. Pertama, uang
tersebut dikeluarkan secara khusus untuk tujuan tertentu atau memperingati peristiwa berskala nasional
maupun internasional. Kedua, uang tersebut memiliki desain yang berbeda dengan desain uang Rupiah
yang sudah beredar. Ketiga, uang tersebut dapat memiliki nilai jual yang berbeda dengan nilai
nominalnya. Keempat, uang itu juga berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

CIRI UMUM UANG RUPIAH


Ciri-ciri uang Rupiah meliputi ciri umum dan ciri khusus tercantum pada Pasal 1 Undang Undang
Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Disebutkan bahwa ciri Rupiah adalah tanda tertentu pada
setiap Rupiah yang ditetapkan, dengan tujuan untuk menunjukkan identitas, membedakan harga atau
nilai nominal, dan mengamankan Rupiah dari upaya pemalsuan. Ciri umum uang Rupiah Kertas terdiri
dari:
Gambar lambang negara Garuda Pancasila
Frasa “Negara Kesatuan Republik Indonesia”;
Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya;
Tanda tangan pihak Pemerintah dan Bank Indonesia
Nomor seri pecahan;
Teks ”DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI …”; dan

Tahun emisi dan tahun cetak.


Adapun ciri umum uang Rupiah Logam terdiri dari:
Gambar lambang negara Garuda Pancasila;
Frasa “Republik Indonesia”;
Sebutan pecahan dalam angka sebagai nilai nominalnya; dan
Tahun emisi.

05 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

KARAKTERISTIK UANG RUPIAH

CIRI KHUSUS UANG RUPIAH


Selain memiliki ciri umum, Bank Indonesia juga menetapkan dan mengatur ciri khusus berupa unsur
pengaman mencakup tiga level, yakni terbuka, semi tertutup, dan tertutup.
Unsur pengaman terbuka (overt) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi tanpa bantuan alat,
dengan ciri sebagai berikut :
warna uang terlihat terang dan jelas;
benang pengaman (security thread), yaitu bahan tertentu yang ditanam pada kertas uang dan tampak
sebagai suatu garis melintang atau beranyam. Pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, benang
pengaman akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda;

gambar tersembunyi (latent image), yaitu teknik cetak di mana terdapat tulisan tersembunyi yang
dapat dilihat dari sudut pandang tertentu;
cetak intaglio, yaitu hasil cetak berbentuk relief yang terasa kasar bila diraba. Cetak intaglio terdapat
pada angka nominal, huruf terbilang, tulisan Bank Indonesia, gambar utama dan Lambang Negara
Burung Garuda;
kode tunanetra (blind code), yaitu kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra. Pada
umumnya, kode tunanetra terletak di bagian muka uang di atas tulisan Bank Indonesia;

tanda air (watermark), yaitu suatu gambar tertentu pada bahan kertas uang yang akan terlihat bila
diterawang ke arah cahaya, umumnya berupa gambar pahlawan; dan
gambar saling isi (rectoverso), yaitu hasil cetak pada bagian muka dan belakang uang yang beradu
tepat dan saling mengisi, menghasilkan gambar logo BanK Indonesia secara utuh apabila
diterawang ke arah cahaya.

06 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

Ciri pengaman yang bersifat semi tertutup (semi covert) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan
menggunakanKARAKTERISTIKalatsederhanaUANGsepertiRUPIAHkacapembesar dan lampu ultraviolet
(UV). Unsur pengaman ini antara lain terlihat pada:
tulisan mikro (micro text), berupa tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan
menggunakan kaca pembesar;
tinta tidak tampak (invisible ink) berupa hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah
sinar ultraviolet;
tinta tampak (visible ink) berupa gambar tertentu yang dicetak dengan tinta tampak dan akan terlihat
terang apabila disinari lampu ultraviolet; dan
nomor seri, dibuat asimetris dan akan berubah warna dari merah menjadi jingga dan hitam atau biru
menjadi hijau apabila disinari lampu ultraviolet.

Adapun unsur pengaman bersifat tertutup (covert/forensic) adalah unsur pengaman yang hanya dapat
dideteksi dengan menggunakan media peralatan laboratorium/forensik.

07 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

PEMBUATAN/PERCETAKAN UANG
BAHAN UANG KARAKTERISTIK UANG RUPIAH
Bahan baku uang Rupiah baik kertas maupun logam mengutamakan produk dalam negeri dengan
menjaga mutu, keamanan, dan harga yang bersaing. Bahan baku ini ditetapkan oleh Bank Indonesia
berdasarkan masukan dari benchmark negara lain dan perkembangan teknologi terkini dari bahan uang.

Uang Rupiah Kertas menggunakan bahan baku kertas, terbuat dari serat kapas yang lentur dan
tidak mudah sobek karena menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis Indonesia. Selain dari serat kapas,
bahan Rupiah Kertas dapat terbuat dari polimer, seperti uang Rupiah Kertas pecahan Rp100.000 Tahun
Emisi 1999.
Sedangkan untuk uang Logam yang merupakan alat tukar nominal kecil di Indonesia, sampai saat
ini masih menggunakan bahan aluminium, aluminium bronze, nikel-tembaga (cupronickel), perak, dan
emas.

TAHAPAN PEMBUATAN/PENCETAKAN UANG RUPIAH

08 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

09 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

PERAN PERURI DALAM PERCETAKAN


Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) adalah Badan Usaha Milik
Negara, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Perusahaan
Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia. Seluruh modalnya dimiliki negara berupa
kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham, yang menyelenggarakan usaha
pencetakan uang, pembuatan dokumen sekuriti untuk negara dan dokumen sekuriti lainnya serta usaha
lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan Perusahaan.

10 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

KUALITAS UANG RUPIAH


PENGENALAN JENIS UANG RUPIAH
Proses pencetakan uang menghasilkan uang dengan kategori Hasil Cetak Sempurna (HCS) yang siap
digunakan sebagai alat pembayaran di masyarakat. Standar kualitas uang Rupiah menurut Peraturan
Bank Indonesia Nomor 21/10/2019 adalah Uang Layak Edar (ULE) dan Uang Tidak Layak Edar (UTLE).

Berdasarkan peraturan tersebut, ULE adalah uang asli yang memenuhi persyaratan untuk diedarkan
berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan UTLE adalah uang asli
yang tidak memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia, meliputi uang Rupiah yang lusuh, cacat, atau rusak.

Uang Rupiah lusuh adalah uang Rupiah dengan ukuran dan bentuk fisik tidak berubah dari ukuran dan
bentuk aslinya, tetapi kondisi fisiknya telah berubah.
Uang Rupiah cacat adalah uang Rupiah hasil cetak yang spesifikasi teknisnya tidak sesuai dengan yang
telah ditetapkan Bank Indonesia.
Uang Rupiah rusak adalah uang Rupiah yang ukuran atau fisiknya telah berubah dari ukuran atau fisik
aslinya yang antara lain karena terbakar, berlubang, atau hilang sebagian. Uang Rupiah rusak bisa juga
karena ukuran atau fisiknya berbeda dengan ukuran atau fisik aslinya, antara lain karena robek atau
mengerut.
CLEAN MONEY POLICY
Pada strategi meningkatkan kualitas uang yang beredar di masyarakat (clean money policy), Bank
Indonesia telah menempuh sejumlah langkah. Kebijakan clean money policy dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas uang beredar di masyarakat. Terkait hal ini, Bank Indonesia secara konsisten
memilah dan memusnahkan UTLE dan mnenjamin ketersediaan ULE.

Dalam prosesnya, implementasi clean money policy didukung oleh penguatan layanan Kas Bank
Indonesia, penguatan kualitas layanan setoran dan bayaran, serta penukaran UTLE dengan ULE.
Kebijakan ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan peredaran uang Rupiah sekaligus menjaga
kualitasnya.
STRATEGI BI MENINGKATKAN KUALITAS RUPIAH
Pertama, pengembangan teknologi inovasi bahan Meski pernah menggunakan bahan polimer sebagai
bahan uang Rupiah Kertas, Bank Indonesia paling sering menggunakan bahan uang kertas dari serat
kapas sambil terus memperbaiki kualitas bahannya
Kedua, pengembangan teknologi cetak. Saat ini Bank Indonesia telah menggunakan teknologi coating
atau penggunaan pelindung pada salah satu uang kertas demi menjaga kualitas uang, sehingga tidak
mudah lusuh atau tercoret. Selain itu Bank Indonesia juga menggunakan bahan uang kertas yang
cenderung lebih awet dan tahan lama (durable paper).

11 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

PEREDARAN UANG RUPIAH


SIKLUS UANG

PROSES PENGOLAHAN UANG


Pengolahan uang Rupiah meliputi kegiatan penghitungan, penyortiran, pengemasan, pengangkutan, dan
pengisian ATM.

TATA KELOLA PEMUSNAHAN UTLE


Bank Indonesia memiliki kewajiban untuk melaporkan pengelolaan uang Rupiah secara periodik setiap
tiga bulan kepada Dewan Perwakilan Rakyat sesuai Pasal 11 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011
tentang Mata Uang. Untuk menjamin akuntabilitas pelaksanaan Pencetakan, Pengeluaran, dan
Pemusnahan Uang Rupiah, Badan Pemeriksa Keuangan melakukan audit secara periodik paling sedikit
satu kali dalam setahun.

12 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

MERAWAT UANG RUPIAH


LANGKAH DAN CARA MERAWAT RUPIAH

Jaga Kerapian Rupiah Jaga Kebersihan Rupiah Jaga Keutuhan Rupiah

KONSEP PENANGANAN DAN PENYIMPANAN RUPIAH


OLEH INDUSTRI
Dalam melakukan distribusi uang Rupiah dan kegiatan layanan kas, Bank Indonesia menyimpan uang
Rupiah pada khazanah. Dalam kondisi tertentu, uang Rupiah dapat disimpan di khazanah milik pihak lain
yang bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Kegiatan layanan kas berupa penukaran uang Rupiah, penyetoran dan penarikan uang Rupiah, serta
pengolahan uang Rupiah. Dalam melaksanakan kegiatan layanan kas, Bank Indonesia dapat bekerja
sama dengan bank umum dalam bentuk Kas Titipan. Bank umum yang bekerja sama dengan Bank
Indonesia melakukan distribusi uang dan layanan kas untuk dan atas nama Bank Indonesia.

RISIKO DAN DAMPAK PENANGANAN RUPIAH

13 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

UNSUR PENGAMAN RUPIAH


UNSUR PENGAMAN YANG TERBUKA (OVERT/LEVEL 1)
Secara umum Bank Indonesia membagi unsur pengaman uang Rupiah menjadi tiga tingkatan, yaitu
unsur pengaman yang terbuka (overt/level 1), unsur pengaman yang semi tertutup (semi covert/level 2),
dan unsur pengaman yang tertutup (covert/level 3).
Unsur terbuka merupakan unsur pengaman yang dapat dideteksi oleh panca indra, sehingga masyarakat
umum bisa mengenali keaslian uang Rupiah dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Berikut ini
unsur-unsur pengaman bersifat terbuka (overt) yang saat ini terdapat pada uang Rupiah.

Warna uang Rupiah


terlihat terang dan jelas

Memiliki benang pengaman


(security thread)

Berubah warna (colour


shifting)

14 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

Gambar tersembunyi multiwarna


(multi colour latent image)

Gambar tersembunyi
latent image)

Cetak intaglio

Kode Tunanetra

Tanda air (watermark)

15 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

UNSUR PENGAMAN YANG SEMI TERTUTUP


(SEMICOVERT/LEVEL 2

Tulisan mikro (micro text)

Gambar Raster

16 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

Tampak Depan

Tinta tidak tampak (invisible ink)


dan tinta tampak (visible ink)

Tampak Belakang

Nomor Seri

Nomor seri uang seratus ribu rupiah

UNSUR PENGAMAN TERTUTUP (COVERT/LEVEL 3)


Unsur pengaman tertutup merupakan unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi menggunakan
media atau peralatan laboratorium/forensik. Saat ini, Bank Indonesia memiliki laboratorium khusus
untuk mendeteksi ciri keaslian Rupiah yang tertutup ini, bernama Bank Indonesia Counterfeit Analysis
Center (BI-CAC).
Unsur-unsur pengaman tertutup dapat dikenali dengan lebih mudah jika fisik uang Rupiah dalam
kondisi yang baik dan bersih. Dengan demikian, setiap orang harus berpartisipasi dalam menjaga
keaslian Rupiah dan menjaga Rupiah agar tidak cepat rusak, lusuh dan kotor.

17 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

PENANGGULANGAN UANG PALSU


MEKANISME PELAPORAN DAN KLARIFIKASI MASYARAKAT
KE BANK INDONESIA
Pada PADG Nomor 22/ 13/PADG/2020 pasal 2 dan 3, dijelaskan bahwa masyarakat dapat meminta
klarifikasi kepada Bank Indonesia tentang uang Rupiah yang diragukan keasliannya.Masyarakat yang
dimaksud meliputi Bank, PJPUR, perseorangan, badan hukum, dan lembaga yang melakukan fungsi
penyelidikan dan penyidikan.

Flowchart proses bisnis permohonan pelapor

Tabel klarifikasi BI atas uang rupiah yang dinyatakan asli atau palsu

PENANGANAN UANG RUPIAH PALSU DI BANK INDONESIA


Terhadap uang Rupiah yang dinyatakan asli akan diganti oleh Bank Indonesia, sedangkan uang
Rupiah tidak asli tidak akan diganti.

18 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

Bank Indonesia memiliki pusat analisa dan informasi uang palsu yang dikenal dengan nama
Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center (BI-CAC). Sistem informasi ini digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, serta menganalisa Uang Palsu (UPAL) yang diterima dari masyarakat, Perbankan
dan PJPUR. Secara umum aplikasi BI-CAC memiliki empat menu utama, yaitu, Penatausahaan Uang
Palsu, Laporan, Bantuan dan Administrasi.

Aplikasi BI CAC

RISIKO DAN DAMPAK PEREDARAN UANG RUPIAH PALSU


Peredaran UPAL sangat merugikan masyarakat dan perekonomian secara umum. Berikut ini
sejumlah dampak negatif dari peredaran UPAL terhadap perekonomian. 1) Mendorong terjadinya inflasi,
2) Menimbulkan kecemburuan sosial, 3) Mempengaruhi penawaran uang, 4) Uang Rupiah yang
berkualitas baik tergantikan oleh UPAL yang berkualitas buruk

19 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

STRATEGI PENANGGULANGAN UANG RUPIAH PALSU


Untuk mencegah beredarnya uang Rupiah palsu, Bank Indonesia dan Badan Koordinasi
Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal) telah melakukan beberapa upaya nyata sesuai dengan tugas
pokok yang diatur perudang-undangan.

Peran Bank Indonesia dalam Pemberantasan Uang Rupiah Palsu

Strategi MAP pencegahan dan pemberantasan uang palsu

20 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 1
Rupiah

Mengatasi tantangan tersebut, Bank Indonesia melakukan beberapa upaya untuk mencegah
dan menanggulangi peredaran uang Rupiah palsu melalui tiga strategi, yaitu strategi preemptif,
preventif, dan represif.

3 strategi pencegahan dan pemberantasan uang palsu

Peran Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal)


Berdasarkan pasal 28 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang,
pemberantasan Rupiah palsu dilakukan oleh pemerintah melalui badan yang mengoordinasikan
pemberantasan Rupiah palsu yaitu Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal).

Unsur Botasupal terdiri dari Badan Intelijen Negara, Kepolisian Negara RI, Kejaksaan Agung,
Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia. Ketua Botasupal secara ex-officio dijabat oleh Kepala
Badan Intelijen Negara. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Ketua Botasupal dibantu oleh
Kepala Pelaksana Harian yang selanjutnya disebut Kalakhar, yang secara ex-officio dijabat oleh
pejabat yang berada di lingkungan Badan Intelijen Negara

21 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

RUPIAH SEBAGAI SIMBOL KEDAULATAN


OTORITAS PENCIPTA UANG
Dalam melaksanakan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia
merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan Pengeluaran, Pengedaran, dan/atau
Pencabutan dan Penarikan Rupiah. Kewenangan tersebut juga ditegaskan dalam UndangUndang (UU)
Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Selain itu, Bank Indonesia juga berwenang merencanakan,
mencetak dan memusnahkan Rupiah, berkoordinasi dengan Pemerintah.

PENGGUNAAN RUPIAH MELAMBANGKAN WILAYAH


INDONESIA
Rupiah merupakan satu-satunya mata uang yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di
wilayah NKRI, dan setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran di NKRI wajib menggunakan
Rupiah.
Kendati demikian, UU Nomor 7 Tahun 2011 memberikan pengecualian terhadap beberapa kondisi yang
memungkinkan penggunaan mata uang asing. Pertama, transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja negara. Kedua, penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke luar
negeri. Artinya, jika seseorang bermaksud untuk memberikan hibah atau menerima hibah luar negeri,
maka transaksi bisa dilakukan dengan menggunakan mata uang asing, demikian pula bila kita
bermaksud untuk memberikan hibah kepada warga negara lain di luar NKRI. Ketiga, melaksanakan
proses transaksi perdagangan internasional. Seorang pengusaha yang hendak melakukan transaksi
dengan pengusaha lain, dikecualikan untuk boleh tidak menggunakan Rupiah. Keempat, simpanan di
bank dalam bentuk valuta asing, atau sebagai investasi. Kelima, transaksi pembiayaan internasional.

KEWAJIBAN MENGGUNAKAN RUPIAH DI WILAYAH NKRI


Perundang-undangan di Indonesia mewajibkan penggunaan Rupiah di wilayah NKRI sebagai salah
satu simbol kedaulatan NKRI. Dalam konteks penggunaan Rupiah, UU Nomor 7 Tahun 2011 pasal 23
melarang setiap orang menolak menerima Rupiah yang penyerahannya dimaksudkan sebagai
pembayaran atau untuk menyelesaikan kewajiban yang harus dipenuhi dengan Rupiah dan/atau untuk
transaksi keuangan lainnya di wilayah NKRI, kecuali jika terdapat keraguan atas keaslian Rupiah.
Pelanggaran terhadap Pasal 23 diancam pidana kurungan paling lama satu tahun dan pidana denda
paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

22 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

RUPIAH SEBAGAI MATA UANG INDONESIA


NON INTERNASIONAL RUPIAH
Dalam hal ini, kebijakan non-internasionalisasi diartikan Rupiah tidak digunakansecara resmi dan sah
oleh negara lain, sebagai alat pembayaran yang sah. Namun, Rupiah secara sosiologis-empiris
digunakan oleh sebagian warga negara asing danwarga negara Indonesia di luar negeri, sebagai alat
pembayaran yang sah.
Praktik penggunaan Rupiah oleh masyarakat sebagai alat pembayaran di luar wilayah NKRI harus
dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku, misalnya merujuk pada PBI Nomor
17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PEMBATASAN PEMBAWAAN UANG TUNAI (RUPIAH DAN


VALAS)
Pasal 34 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan PemberantasanTindak Pidana
Pencucian Uang mengatur bahwa setiap orang yang membawa uangtunai dalam mata uang Rupiah
dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan,
surat sanggup bayar, ataubilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau
yangnilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia
wajibmemberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Uang Rupiah yang dibawa masuk ke dalam negeri secara tunai, tanpa melakukantransaksi melalui
lembaga keuangan dalam negeri, akan menyebabkan tidakterdeteksinya peredaran atau arus kas
Rupiah di masyarakat. Bila hal ini dibiarkan,sulit untuk membuat asumsi peredaran Rupiah yang
akurat sehingga berpotensimenyebabkan ketidaktepatan analisa dan kebijakan moneter di Indonesia.
Karenaitu, pelanggaran terkait hal ini mendapatkan sanksi seperti diatur dalam pasal 35UU Nomor 8
Tahun 2010.

23 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

MEKANISME PELAPORAN, DECLARATION, DAN RISIKO


HUKUM
Peraturan Bank Indonesia menetapkan setiap orang yang membawa uang Rupiah sebesar
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau lebih keluar wilayah pabean Republik Indonesia, wajib
terlebih dahulu memperoleh izin dari Bank Indonesia.

Mekanisme Pelaporan (Sumber: https://bppk.kemenkeu.go.id)

Mekanisme Pelaporan (Sumber: https://bppk.kemenkeu.go.id)

24 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

BELA NEGARA TANPA SENJATA


Adapun nilai-nilai bela negara, dapat disarikan menjadi enam pokok pikiran, yaitu (1) cinta tanah
air, (2) sadar berbangsa dan bernegara, (3) setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara, (4) rela
berkorban untuk bangsa dan negara, (5) mempunyai kemampuan awal bela negara, (6) semangat
untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Maka dapat dikatakan bahwa penggunaan Rupiah sebagai satu-satunya mata uang yang berlaku
untuk setiap transaksi pembayaran di wilayah NKRI merupakan bagian dari bela negara tanpa senjata.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANK INDONESIA


Untuk menegakkan kedaulatan moneter Republik Indonesia, Bank Indonesia berkewajiban
memastikan kestabilan peredaran Rupiah di dalam negeri. Terkait hal ini, ada beberapa langkah
strategis yang dikembangkan Bank Indonesia.

Pertama, membuka pelayanan kas oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KASPw), secara umum
terdiri penerimaan setoran dari bank-bank, kegiatan bayaran, penukaran uang, dan layanan kas
lainnya. Tujuan dari layanan kas dimaksud untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas uang dan
menjaga agar uang yang beredar tetap dalam kondisi yang layak edar.

Kedua, Pelayanan Kas Luar Kantor yang dijalankan melalui program kas keliling atau kas mobil, kerja
sama penukaran, dan BI Jangkau

Layanan Kas di Bank Indonesia

STUDI KASUS ANCAMAN KEDAULATAN


Ancaman kedaulatan sebuah negara tak selalu berawal dari agresi militer ataupelanggaran wilayah.
Ancaman kedaulatan Indonesia di daerah-daerah perbatasan yang dekat dengan negara tetangga bisa
berawal dari Rupiah yang sering terabaikan.

25 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

Wilayah-wilayah yang rawan terhadap penggunaan mata uang asing antara lain di Kepulauan Sebatik,
Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Tawau, Malaysia, atau di perbatasan Indonesia
Papua. Bahkan penggunaan mata uang asing tidak hanya mengancam wilayah perbatasan, namun
juga di perkotaan, dengan penggunaan mata uang asing oleh sebagian kelompok masyarakat sebagai
alat transaksi.

Mengatasi hal tersebut, Bank Indonesia telah menjalankan sejumlah strategi. Pertama, selalu berupaya
menyediakan Rupiah di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil melalui penyediaan Anjungan Tunai
Mandiri (ATM). Kedua, Bank Indonesia menertibkan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA)
Bukan Bank yang kerap muncul di tengah masyarakat, yang memfasilitasi terjadinya transaksi tunai
mata uang asing di masyarakat, contohnya, KUPVA di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw,
Jayapura. Langkah Ketiga, Bank Indonesia secara berkelanjutan melakukan sosialisasi Rupiah dan
literasi keuangan kepada warga di daerah perbatasan. Misalnya, Bank Indonesia secara resmi
membuka pekan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)

26 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

RUPIAH SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN


YANG SAH
PENGGUNAAN RUPIAH DI NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA (NKRI)
Pasal 21 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang menegaskan bahwa setiap transaksi
yang dilakukan di wilayah NKRI, baik dilakukan oleh penduduk maupun bukan penduduk, serta orang
asing yang bekerja di wilayah Indonesia, wajib menggunakan mata uang Rupiah.

Ketentuan tersebut juga dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor
17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Secara lebih terperinci, kewajiban menggunakan Rupiah diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia
(SEBI) Nomor 17/11/DKSP/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
SEBI tersebut juga menjelaskan bahwa kewajiban penggunaan Rupiah di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia menganut asas teritorial, yaitu Rupiah wajib digunakan dalam
setiap transaksi yang dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik transaksi
yang dilakukan oleh penduduk maupun bukan
penduduk, transaksi tunai maupun non tunai.

RISIKO HUKUM ATAS PENGGUNAAN PEMBAYARAN SELAIN


RUPIAH
Pengawasan Bank Indonesia tersebut berdasarkan ketentuan-ketentuanyang tercantum dalam SEBI
17/11/DKSP/ 2015 tentang Kewajiban PenggunaanRupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Berikut adalah ketentuan pengawasan tersebut.

27 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

1) Metode pengawasan dilakukan secara langsung dan/atau tidak langsung. 2) Pengawasan secara
langsung dilakukan melalui pemeriksaan yang dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh Bank Indonesia. 3)
Metode pegawasan tidak langsung melalui kegiatan analisis dan evaluasi atas laporan yang
disampaikan oleh setiap pihak.
MASA BERLAKU UANG RUPIAH
Konsep Pemberlakuan Uang Rupiah sebagai Alat Pembayaran yang Sah
Sesuai amanat UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Rupiah adalah satu-satunya mata
uang yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI. Bank Indonesia diberikan tugas
dan kewenangan untuk mengatur etentuan tersebut agar stabilitas moneter, stabilitas sistem
keuangan, dan kelancaran sistem pembaaran dapat terpelihara, sebagaimana dimandatkan UU Nomor
23 Tahun 1999 juncto UU Nomor 3 Tahun 2004 juncto UU Nomor 6 Tahun 2009 tentang Bank Indonesia.

Selain itu, pengelolaan Rupiah oleh Bank Indonesia ditujukan untuk menjamin tersedianya uang
Rupiah yang layak edar, denominasi sesuai, tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat, serta aman
dari upaya pemalsuan dengan tetap mengedepankan efisiensi dan kepentingan nasional.

Mekanisme Penukaran Uang yang Dicabut dari Peredaran


Pencabutan dan penarikan uang dilakukan dengan berbagai pertimbangan, antara lain karena masa
edar suatu pecahan sudah terlalu lama dan adanya perkembangan teknologi unsur pengaman
(security features) pada uang. Selain itu, pencabutan/penarikan uang juga dimaksudkan untuk
mencegah dan meminimalisasi peredaran uang palsu, sekaligus menyederhanakan komposisi dan
emisi pecahan yang ada.

Terhadap uang yang dicabut dan ditarik dari peredaran, Bank Indonesia mengganti sebesar ilai
nominal yang sama kepada masyarakat yang menukarkan uang tersebut, sepanjang uang Rupiah
tersebut masih dikenali keaslianna, dan masih dalam jangka waktu 10 tahun sejak tanggal pencabutan.

Proses penukaran dapat dilakukan melalui tiga cara sebagai berikut. 1)Melalui Kantor Pusat Bank
Indonesia Cq. Departemen Pengelolaan Uang Gedung, 2) Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN)
Bank Indonesia yang terdekat. 3) Melalui Kas Keliling Bank Indonesia.
PENGECUALIAN PENGGUNAAN ALAT PEMBAYARAN
SELAIN RUPIAH
Konsep Pengecualian Selain Rupiah

Pencantuman harga barang dan atau jasa (kuotasi) di wilayah Indonesia yang selama ini
mencantumkan dolar Amerika Serikat (AS) juga harus menggunakan Rupiah. Konsep ‘kuotasi’ dalam
Rupiah adalah kewajiban untuk mencantumkan harga barang dan/atau jasa dalam Rupiah, karena
selama ini masih banyak pihak yang kurang memahami hal tersebut. Sebagai contoh, berdasarkan
hasil pengawasan, kuotasi dalam valutas asing kerap dilakukan pelaku usaha tour and travel, serta
jasa travel umroh dan haji.

28 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

Penerapan Pengecualian Selain Rupiah yang Diperbolehkan

Penerapan pengecualian selain Rupiah yang diperbolehkan diatur melalui UU Nomor 7 Tahun 2011
pasal 21 ayat (2) yang menegaskan bahwa kewajiban penggunaan Rupiah mendapat pengecualian
untuk: 1) transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara; 2)
penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke luar negeri; 3) transaksi perdagangan internasional; 4)
simpanan di Bank dalam bentuk valuta asing; atau 5) transaksi pembiayaan internasional.

Syarat-syarat Pengecualian

Untuk mengakomodasi kegiatan perekonomian yang menuntut penggunaan mata uang asing, terdapat
pengecualian atas kewajiban penggunaan Rupiah dalam beberapa transaksi. Hal tersebut diatur dalam
PBI Nomor 17/3/PBI/2015. Transaksi yang mendapat pengecualian berdasarkan PBI tersebut meliputi
transaksi-transaksi sebagai berikut: 1) Transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja Negara. 2) Transaksi perdagangan internasional, 3) Transaksi pembiayaan
internasional, kegiatan usaha dalam valuta asing yang dilakukan oleh Bank, 4)

29 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

RUPIAH SEBAGAI IDENTITAS DAN


KARAKTERISTIK BANGSA
PENGGUNAAN RUPIAH DI NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA (NKRI)
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 menjelaskan ciri umum Rupiah antara lain
adalah gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”, dan frasa ”Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Kedua simbol itu, menunjukkan identitas kebangsaan dan kenegaraan Indonesia, sebagai entitas yang
berdaulat dan resmi mengeluarkan Rupiah.

Simbol Garuda Pancasila


Burung Garuda merupakan hewan yang dimuliakan dalam mitologi Hindu-India dan berkembang pada
budaya serta masyarakat Indonesia. Keyakinan terhadap burung mitologi itu muncul sejak abad ke-6
M.
Bagi warga Indonesia, lambang Burung Garuda, bukan sekedar simbol, tetapi merupakan lambang
Negara yang bermakna sakral. Setiap warga negara Indonesia dimanapun berada wajib melindungi dan
mempertahankan martabat lambang Garuda ini, sebagai perwujudan etika rasa kecintaan terhadap
bangsa dan tanah air.
Lambang negara Republik Indonesia ini dirancang dalam waktu yang panjang. Pada saat itu, atas
gagasan Mr. Moh. Yamin, Pemerintah menyelenggarakan sayembara usulan lambang negara Republik
Indonesia. Sultan Hamid II, putra sulung Sultan Pontianak ke-6, dinyatakan memenangkan sayembara
itu.

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Nama “Indonesia” pertama kali muncul di tahun 1850, pada majalah ilmiah tahunan Journal of the
Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang terbit di Singapura. Kata ini disampaikan oleh
akademisi berkebangsaan Inggris, James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl. Nama
Indonesia lalu dipopulerkan oleh etnolog Jerman, Adolf Bastian melalui bukunya, Indonesien Oder Die
Inseln Des Malayischen Archipels dan Die Volkev des Ostl Asien (1884).

Pada 1924, pemakaian nama Indonesia dimulai dengan terbitnya koran Indonesia Merdeka milik
Perhimpunan Indonesia. Kemudian penggunaan secara nasional bersama-sama terucap dalam ikrar
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang memberi penegasan politis dalam bentuk mengaku berbangsa
satu, bertanah air satu, danmenjunjung Bahasa persatuan, yakni Indonesia. Negara kita resmi bernama
Indonesia melalui Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

30 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

Sejarah dan Nilai Perjuangan Pahlawan Nasional

Dalam penerbitan Rupiah, gambar Pahlawan Nasional menjadi gambar utama pada Rupiah Kertas.
Sejumlah Pahlawan Nasional muncul dalam Rupiah Tahun Emisi 2016.
Pertama, Dwitunggal Soekarno-Hatta. Pahlawan Proklamator ini ditampilkpada Rupiah denominasi Rp
100.000. Soekarno-Hatta juga dimunculkan pada Rupiahdenominasi Rp100.000 Tahun Emisi 2014 dan
Rp75.000 Tahun Emisi 2020.

Uang Rupiah Kertas Pecahan Rp100.000


Kedua, Wage Rudolf Soepratman, tampil dalam bentuk tanda air berupa gambar Pahlawan Nasional
W.R. Supratman, terlihat bila diterawangkan ke arah cahaya pada Rupiah denominasi Rp100.000 emisi
2004 (TE 2016).

Uang Rupiah Kertas Pecahan Rp75.000

Ketiga, Brigadir Jenderal Anumerta Gusti Ngurah Rai, pada kertas pecahan Rp50.000 Tahun Edar 2016,
akan tampak bila kita menerawang Rupiah Kertas tersebut. I Gusti Ngurah Rai (lahir 30 Januari 1917,
wafat 20 November 1946) adalah pahlawan nasional dari Provinsi Bali, dikenal sebagai komandan pada
pertempuran Puputan Margarana. Beliau gugur saat memimpin pasukan Ciung Wanara, melawan
penjajah.

31 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

Uang Rupiah Kertas Pecahan Rp50.000

Keempat, kertas Rupiah pecahan Rp20.000 Tahun Emisi 2016, menampilkan Pahlawan Nasional DR.
G.S.S.J. Ratulangi sebagai gambar utama, dan Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata sebagai gambar
terawang.

Uang Rupiah Kertas Pecahan Rp20.000

Kelima, gambar utama pada Rupiah denominasi Rp10.000 adalah Frans Kaisiepo (lahir 10 Oktober
1921, wafat 10 April 1979). Pahlawan Nasional ini terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang
membicarakan pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua.

32 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

Uang Rupiah Kertas Pecahan Rp10.000

Keenam, Dr. KH. Idham Chalid (lahir 27 Agustus 1921, wafat 11 Juli 2010), merupakan salah satu
politisi Indonesia yang berpengaruh pada masanya. KH. IdhamChalid pernah menjabat sebagai Wakil
Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet AliSastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Ia juga pernah
menjabat sebagai Ketua MPRdan Ketua DPR. Selain sebagai politikus, KH. Idham Chalid juga aktif
dalam kegiatankeagamaan antara lain sebagai Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (1956-1984).

Uang Rupiah Kertas Pecahan Rp5.000

Ketujuh, Rupiah denominasi Rp2.000 (TE 2016), menggunakan Pahlawan Mohammad Husni Thamrin
sebagai gambar utama. Mohammad Husni Thamrin (lahir 16 Februari 1894, wafat 11 Januari 1941)
merupakan politisi era Hindia Belanda yang karena perjuangannya kemudian dianugerahi gelar
Pahlawan Nasional Indonesia.

33 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

Uang Rupiah Kertas Pecahan Rp2000

Kedelapan, Pangeran Antasari (1797-1862), adalah Sultan Kesultanan Banjar yang berjuang terus
memimpin pasukan melawan kaum penjajah. Tanpa mau terjebak oleh bujuk rayu kaum penjajah,
beliau dengan tegas mengatakan, “..dengan tegas kami terangkan kepada tuan: Kami tidak setuju
terhadap usul minta ampun dan kami berjuang terus menuntut hak pusaka (kemerdekaan)...” Gambar
Pangeran Antasari akan tampak saat menerawang Rupiah Kertas denominasi Rp2.000 (TE 2016).
Tokoh ini juga muncul sebagai tanda air pada Rupiah denominasi Rp2.000 (TE 2009).

Kesembilan, Rupiah denominasi Rp1.000, memuat gambar Pahlawan Perempuan dari Aceh Tjoet Nyak
Meutia. Pahlawan yang satu ini, tampak juga dalam gambar dalam tanda air pada Rupiah Rp1.000.

Uang Rupiah Kertas Pecahan Rp1000

34 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

Kesepuluh, Rupiah Logam denominasi Rp1.000 menampilkan pahlawan I Gusti Ketut Pudja (lahir 19
Mei 1908 , wafat 4 Mei 1977). Pahlawan Nasional ini ikut serta dalam perumusan negara Indonesia
melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mewakili Sunda Kecil (saat ini Bali dan Nusa
Tenggara). I Gusti Ketut Pudja juga hadir dalam perumusan naskah teks proklamasi di rumah
Laksamana Maeda. Presiden Soekarno memilih dan melantiknya sebagai Gubernur Sunda Kecil. Pada
tahun 2011, I Gusti Ketut Pudja ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan
nasional bersama enam orang lainnya.

Uang Rupiah logam Pecahan Rp1000

Kesebelas, uang Rupiah Logam denominasi Rp500, menampilkan Pahlawan TB Simatupang. Letnan
Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang (lahir 28 Januari 1920, wafat 1 Januari 1990) adalah
seorang tokoh militer dan tokoh Gereja di Indonesia.

Uang Rupiah logam Pecahan Rp500

Kedua belas, uang logam denominasi Rp200 menampilkan Dokter Tjipt Mangoenkoesoemo (Cipto
Mangunkusumo), seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Cipto Mangunkusumo (lahir
1886, wafat 1943) merupakan salah satu pendiriIndische Partij, organisasi politik yang pertama kali
mencetuskan ide pemerintahansendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda.

Uang Rupiah logam Pecahan Rp200

35 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

Ketiga belas, uang logam denominasi Rp100, diisi oleh Pahlawan Nasional bernama Prof. Dr. Ir.
Herman Johannes, seorang cendekiawan, politikus, ilmuwan Indonesia, gurubesar Universitas Gadjah
Mada (UGM).

Uang Rupiah logam Pecahan Rp100

KONSEP SATU MATA UANG SATU NEGARA (ONE NATION


ONE CURRENCY)
Sejarah Rupiah Sebelum Menjadi Uang Tunggal
Sejarah mencatat, terdapat sejumlah peristiwa penting terkait Rupiah. Pada tanggal 2 okktober 1945,
Pemerintah Indonesia mengeluarkan Maklumat Pemerintah Republik Indonesia yang menetapkan uang
NICA tidak lagi berlaku di wilayah Republik Indonesia, dan memberlakukan empat jenis mata uang
sebagai alat pembayaran yang sah, mulai 3 Oktober 1945.

Pertama, sisa zaman kolonial Belanda yaitu uang kertas De Javasche Bank. Kedua, uang kertas dan
logam pemerintah Hindia Belanda yang telah disiapkan Jepang sebelum menguasai Indonesia, dengan
satuan gulden (f) yang dikeluarkan tahun 1942. Ketiga, uang kertas pendudukan Jepang yang
menggunakan Bahasa Indonesia yaitu Dai Nippon emisi 1943 dengan pecahan bernilai 100 Rupiah.
Keempat, Dai Nippon Teikoku Seibu, emisi 1943 bergambar Wayang Orang Satria Gatot Kaca bernilai
10 Rupiah dan gambar Rumah Gadang Minang bernilai 5 Rupiah.

Pemabahasan perjalana rupiah sebelum menjadi uang tunggal sudah di bahas di materi sebelumnya

Satu Negara Satu Mata Uang

Indonesia menganut hukum satu negara satu mata uang (one state one currency) untuk menjaga
dinamika ekonomi dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Terdapat sejumlah pertimbangan
pokok untuk mendukung pentingnyamata uang tunggal bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

36 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 2
2
Rupiah

Pertama, Indonesia adalah negara besar dan luas, dengan latar belakang sosialbudaya, serta kondisi
ekonomi yang berbeda-beda. Kebijakan mata uang tunggal, yakni Rupiah sebagai Mata Uang Nasional,
turut menjaga persatuan dan kesatuanbangsa serta negara. Kedua, mata uang tunggal menjaga
kestabilan Rupiah. Dengan mengembangkan kebijakan Rupiah sebagai mata uang nasional, Indonesia
sebagai negara merdekamemiliki hak, dan kewenangan yang penuh dalam mengatur kebijakan
moneterdalam negeri. Ketiga, dengan mengembangkan prinsip satu negara satu mata uangPemerintah
diharapkan mampu menghadapi krisis keuangan, deflasi atau inflasisecara otonomi. Keempat,
Indonesia memiliki otonomi untuk mengalirkan modal sesuaiperaturan perundangan yang berlaku di
negara Indonesia. Hal ini akan sulitdilakukan apabila Indonesia tidak memiliki kedaulatan penuh,
terhadap uang yangdigunakan secara nasional.

PERJALANAN RUPIAH SEBAGAI PEMERSATU BANGSA


Sejarah Rupiah telah memberikan gambaran dan bukti faktual mengenai sejarah dan perjuangan
bangsa Indonesia dalam menegakkan kedaulatan bangsa, negara dan perekonomiannya. Dari
perspektif sejarah, Rupiah bukan saja alat pembayaran, melainkan juga sebagai alat perjuangan
bangsa Indonesia untuk menegakkan kedaulatan dan persatuan bangsa Indonesia. 1) Sejarah Uang
Masa Kerajaan, 2) Sejarah Uang Sebelum Kemerdekaan, 3) Sejarah Rupiah Setelah Kemerdekaan

37 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

RUPIAH SEBAGAI IDENTITAS DAN


KARAKTERISTIK BANGSA
UANG DAN FUNGSI UANG

Konsep Uang sebagai Satuan Hitung Uang sebagai penyimpan nilai (store
(unit of account) of value)

EVOLUSI SISTEM PEMBAYARAN


Evolusi
Instrumen Pembayaran
0

Evolusi sistem pembayaran sudah di bahas pada pertemuan sebelumnya yang dimulai dari barter
sampai dengan uang kertas dan uang logam

Evolusi instrumen pembayaran belum berakhir pada uang kertas dan uang logam. Dalam dunia
modern, kemudian muncul model-model instrumen pembayaran non tunai, salah satunya uang
elektronik (electronic money). Uang Elektronik adalah instrumen pembayaran yang memenuhi unsur
(a) diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit, (b) nilai uang
disimpan secara elektronik dalam suatu media server atau chip; dan (c) nilai uang elektronik yang
dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
yang mengatur mengenai perbankan.
Bank Indonesia kemudian mengeluarkan Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa
disingkat QRIS (dibaca KRIS) yang merupakan penyatuan berbagai macam QR dari berbagai
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses
transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan erjaga keamanannya. Semua Penyelenggara
Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS.
Standarisasi QR Code dengan QRIS memberikan banyak manfaat bagi pengguna maupun merchant.
Bagi pengguna aplikasi pembayaran, just scan and pay, cepat, aman, tidak perlu repot lagi membawa
uang tunai, tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang, terlindungi karena semua
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan
diawasi oleh Bank Indonesia.

38 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

Uang Rupiah logam Pecahan Rp100

Penggunaan alat pembayaran


1) Alat Pembayaran Menggunakan Uang (APMU), 2)Alat Pembayaran Menggunakan Rekening (APMR),
3) Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) , 4) Alat Pembayaran Menggunakan Digital (APMD)

Uang Digital (Digital Currency)


European Central Bank (ECB) mendefinisikan ‘uang virtual’ sebagai “a type of unregulated, digital
money, which is issued & usually controlled by its developers, and used and accepted among the
members of a specific virtual community” (European Central Bank, 2012). Dalam hal ini, ECB
memfokuskan ‘uang virtual’ sebagai ‘uang digital’ yang tidak diatur oleh regulator atau lembaga
pemerintahan manapun. Topik mengenai uang digital menjadi fokus di seluruh Bank Sentral dalam
beberapa tahun terakhir. Bank Indonesia juga terus melakukan penelitian dalam menentukan konsep
Rupiah Digital / Central Bank Digital Currency (CBDC) dan teknologi yang akan digunakan dalam
upaya mendukung transformasi digital di Indonesia.
Berbeda dengan uang digital maupun uang virtual, CBDC merupakan bentuk baru dari Central Bank
Money. CBDC merupakan kewajiban Bank Sentral, mempunyai denominasi yang sama dengan mata
uang resmi (legal tender) serta memiliki fungsi uang sehingga dapat digunakan untuk alat tukar,
satuan hitung, maupun penyimpan nilai (CPMI, 2018).
Secara besaran, konsep CBDC yang dapat diimplementasikan oleh Bank Sentral terdiri atas dua jenis,
yaitu CBDC dalam lingkup terbatas pada sistem pembayaran bernilai besar (wholesale payment) dan
digunakan dalam pembayaran antar bank, serta CBDC dalam lingkup luas yang dapat diakses oleh
masyarakat untuk pembayaran ritel.

39 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

CUSTOMER PROTECTION & DATA PRIVACY


Instrumen Platform transaksi tunai dan non tunai

Pembayaran tunai adalah pembayaran yang menggunakan mata uang. Platform transaksi tunai,
merupakan bentuk dari sistem pembayaran yang konvensional, yakni menggunakan uang kartal
(logam dan kertas). Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, alat pembayaran dalam
transaksi tunai menggunakan mata uang Rupiah. Penggunaan mata uang selain Rupiah merupakan
alat pembayaran transaksi tunai yang tidak sah (ilegal).

Pembayaran non tunai adalah sistem pembayaran yang tidak menggunakan uang kartal (logam dan
kertas) atau biasa disebut cashless. Instrumen yang digunakan, misalnya cek, giro, uang debit, kartu
kredit, uang elektronik dsb. Pada masa sekarang ini, pembayaran non tunai semakin banyak diminati,
dan terus tumbuh berkembang di tengah masyarakat. Terdapat delapan pembayaran non-tunai di
Indonesia.
Kartu Debit
Kartu Kredit
Uang ELektronik (UE)
Bilyet Giro
Nota Debit /Kredit
Kartu ATM
Cek

Keamanan Siber dalam Transaksi Elektronik (Cyber Security on Electronic Transaction)

Keunggulan elektronifikasi atau digitalisasi perbankan juga dibarengi denganpotensi risiko yang harus
diantisipasi oleh masyarakat dan perbankan. Salah satupotensi masalah tersebut yaitu munculnya
kejahatan melalui sistem digital atauyang disebut kejahatan siber (cyber crime).

Dengan memperhatikan kedua tipe target kejahatan siber tersebut dapat ditemukan beberapa bentuk
kejahatan siber yang sering terjadi di masyarakat (Faridi, 2018). Berikut adalah beberapa contoh
kejahatan siber.
Pertama, skimming. Ini merupakan metode yang digunakan untuk mencuri informasi nasabah pada
saat bertransaksi menggunakan ATM.

40 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

Kedua, malware (malicious software). Malware berarti software yang tidak diinginkan dalam sistem
komputer. Malware biasanya dibuat untuk mencuri data informasi yang bahkan dapat merusak sebuah
sistem komputer. Kejahatan dengan teknik ini termasuk model kejahatan siber yang sulit dideteksi.

41 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

Ketiga, peretasan (hacking). Ini adalah kegiatan membobol dan mengeksploitasi sistem komputer milik
orang atau lembaga lain. Hacking semula diidentikkan dengan kejahatan, tapi seiring berjalannya
waktu berkembang white hack, yaitu kegiatan hacking untuk menguji sistem keamanan komputer.

Keempat, tindak pidana phising. Istilah phising diduga berasal dari kata fishing, artinya memancing.
Phising adalah upaya mengelabui (social engineering) untuk mendapatkan informasi data seseorang.
Data yang kerap menjadi sasaran adalah data pribadi, data akun, dan data finansial (nomor rekening).

PERAN RUPIAH DALAM PEREKONOMIAN


CUSTOMER PROTECTION & DATA PRIVACY
Instrumen dalam pelaksanaan fungsi intermediasi lembaga keuangan itu adalah buang Rupiah. Lancar
tidaknya fungsi intermediasi tersebut, salah satunya tergantung kepada perputaran dana masyarakat
yang mengalir melalui lembaga keuangan. Bank Indonesia merupakan otoritas moneter yang
mengendalikan volume peredaran mata uang Rupiah melalui peran lembaga keuangan sebagai
lembaga intermediasi.

PENGERTIAN DAN JENIS UANG BEREDAR


Dalam konteks manajemen pengelolaan uang di Indonesia, Bank Indonesia selaku bank sentral
mengeluarkan dan mengedarkan uang kartal sedangkan bank umum mengeluarkan dan mengedarkan
uang giral dan uang kuasi. Dengan demikian, kedua lembaga tersebut dalam sistem moneter Indonesia
dikenal sebagai lembaga yang dapat menciptakan uang.

42 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

MO adalah uang primer atau uang inti atau reserve money. M0 adalah
kewajiban otoritas moneter (Bank Indonesia) terhadap sektor swasta
domestik dan bank umum yang berupa uang kartal (uang kertas dan uang
logam) yang berada di luar Bank Indonesia serta simpanan giro bank umum
M0 di Bank Indonesia. Dengan demikian, M0 atau uang primer terdiri atas: 1)
Uang tunai (uang kartal) yang dipegang baik oleh masyarakat maupun bank
umum, 2) Saldo rekening giro atau cadangan milik bank umum dan
masyarakat di Bank Indonesia
yaitu kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta domestik yang
M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro
berdenominasi Rupiah)
yaitu kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta domestik yang
terdiri dari: uang kartal, uang giral, dan uang kuasi (mencakup tabungan,
simpanan berjangka dalam Rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing),
dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki
M2 sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu
tahun. Dengan kata lain M2 adalah M1 ditambah dengan uang kuasi dan
surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor
swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.

Jenis uang yang beredar di Indonesia

43 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

KONSEP LIKUIDITAS DI LEMBAGA KEUANGAN


Likuiditas merupakan kemampuan lembaga keuangan dalam memenuhikewajiban jangka pendekya
yang harus segera dibayar dengan menggunakanharta lancarnya. Pada umumnya, tingkat likuiditas
suatu lembaga keuangan dapatditunjukkan dengan angka-angka tertentu, seperti angka-angka rasio
lancar danangka rasio kas.

Likuiditas bagi lembaga keuangan terutama perbankan merupakan hal yang sangat penting.
Permasalahan likuiditas di suatu bank selain dapat mengganggu operasional bank tersebut juga
dapat berpengaruh pada bank lain dan mengganggu stabilitas sistem keuangan. Bank Indonesia,
dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan berperan sebagai Lender of the Last Resort yaitu
menyediakan likuiditas di pasar uang maupun kepada individual bank.

Ketersediaan M0 milik bank berupa uang kartal dan simpanan gironya di Bank Indonesia, M1 berupa
uang kartal dan uang giral serta M2 berupa M1 ditambah uang kuasi merepresentasikan baik tidaknya
tingkat likuiditas bank tersebut.

KONSEP INFLASI
Konsep Dasar Inflasi
Inflasi menunjukkan persentase kenaikan harga sejumlah barang dan jasa secara umum yang
dikonsumsi rumah tangga selama periode tertentu. Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga
barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari
satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau
mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

Kenaikan harga barang dan jasa menurunkan nilai mata uang. Maka, inflasi dapat juga diartikan
sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Perhitungan inflasi di Indonesia dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan
Classification Of Individual Consumption According to Purpose (COICOP) tahun dasar 2018. COICOP
tahun dasar 2018 menjadi pijakan bagi BPS untuk menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK). Indeks
ini mengukur rata-rata perubahan harga antar waktu dari suatu paket jenis barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga di daerah perkotaan dengan dasar suatu periode tertentu.

44 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

Inflasi berdasrkan tingkat keparahannya

Inflasi berdasrkan tingkat periodenya

DAMPAK INFLASI
Tingkat inflasi pada angka yang wajar dan stabil sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan nilai
mata uang dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Namun inflasi yang
tinggi atau bahkan hiperinflasi dapat menyebabkan penurunan nilai uang yang dapat berdampak
negatif. Berikut ini beberapa dampak positif dan negatif inflasi terhadap perekonomian dan terhadap
masyarakat.

45 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

Dampak Inflasi bagi Kegiatan Perekonomian


1) Dampak positif, Inflasi berdampak positif jika berada pada tingkat yang rendah, yakni masih
berada dalam persentase tingkat bunga kredit yang berlaku. Misalnya, pada saat itu tingkat bunga
kredit adalah 10% per tahun dan tingkat inflasi 4%.
2) Dampak Negatif, Inflasi yang terlalu tinggi membawa dampak negatif bagi perekonomian,
terutama terhadap tingkat kemakmuran masyarakat, antara lain sebagai berikut.
Mendorong penanaman modal spekulatif
Menimbulkan masalah pada neraca pembayaran
Mendorong tingkat bunga naik, mengakibatkan investasi turun
Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan

Dampak Inflasi bagi Masyarakat


Inflasi dapat menimbulkan beberapa masalah sosial yang berdampak bagi masyarakat, antara lain
sebagai berikut.
Menurunkan nilai riil tabungan dan pinjaman
Memperlebar kesenjangan distribusi pendapatan
Tingkat kesejahteraan masyarakat menurun

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MENGENDALIKAN


INFLASI
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan inflasi adalah dengan menjadi konsumen
yang bijak dalam berbelanja, antara lain dengan menghindari perilaku konsumtif berlebihan dan
mengurangi pembelian produk-produk impor serta beralih kepada produk-produk dalam negeri.
Selain itu, membiasakan diri menyusun perencanaan keuangan ketika akan berbelanja juga penting
dan akan berdampak pada stabilitas inflasi. Oleh karena itu, literasi keuangan dan inklusikeuangan
masyarakat harus terus ditingkatkan.

KONSEP NILAI TUKAR


Nilai tukar atau kurs adalah perbandingan nilai suatu mata uang terhadap mata uang negara lainnya.
Nilai tukar mencerminkan harga dari suatu mata uang. Kekuatan permintaan dan penawaran terhadap
mata uang suatu negara akan menentukan nilai tukar mata uang negara tersebut.

Dampak Fluktuasi Nilai Tukar


Arus modal
perdagangan barang
inflasi
suku bunga
investasi
output nasional
kesempatan kerja

46 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

RUPIAH SEBAGAI PENYIMPANAN NILAI


Sesuai dengan sifatnya, manusia gemar mengumpulkan dan menyimpan kekayaan dalam bentuk
barang-barang berharga untuk dipergunakan pada masa yangakan datang. Uang menjadi salah satu
pilihan untuk menyimpan kekayaan, selain barang-barang berharga lainnya seperti tanah, rumah, dan
benda berharga lain.

DANA PIHAK KETIGA


Arti kata menabung dalam kamus Bahasa Indonesia adalah menyimpan uang. Dalam budaya
masyarakat tradisional, tradisi menyimpan uang masih biasa dilakukan di rumah, misalnya
menggunakan celengan, menyimpan di bawah bantal, ataupun di tempat lain, yang dianggap aman.
Pada masyarakat modern, menabung adalah praktik menyimpan uang pada pihak ketiga, yaitu di
lembaga keuangan yang sah.
Praktik penyimpanan Dana Pihak Ketiga bisa dilakukan di berbagai lembaga perbankan, misalnya di
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dana Pihak Ketiga terdiri dari tabungan, giro, dan
deposito.

PENJAMINAN SIMPANAN (DEPOSITE INSURANCE)


Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (Indonesia Deposite Insurance Corporation) dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004, untuk melaksanakan program penjaminan
terhadap simpanan nasabah bank. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,

LPS bekerja secara independen, transparan, dan akuntabel. LPS bertanggung jawab kepada Presiden
dan berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia. LPS dapat mempunyai kantor perwakilan di
wilayah Negara Republik Indonesia.

PERAN DANA PIHAK KETIGA DALAM PEREKONOMIAN


Simpanan atau Dana Pihak Ketiga merupakan dana nasabah yang dimiliki lembaga perbankan, yang
kemudian bisa dimanfaatkan atau disalurkan kepada masyarakat. Istilah pihak ketiga merujuk pada
seseorang yang tidak terlibat langsung dalam transaksi. Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat
ini merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank.

Peranan DPK dapat dikaji dalam beberapa aspek. Pertama, DPK merupakan dasar bagi bank untuk
mengambil keputusan dalam pemberian kredit. Semakin besarnya DPK maka akan memberikan
keleluasaan untuk bank dalam memberikan kredit.
Kedua, DPK dapat mempengaruhi likuiditas bank. Jika DPK meningkat, maka likuiditas bank akan
meningkat juga. Jika DPK menurun, itu dapat melemahkan kegiatan operasional bank. Dengan
demikian, DPK memberikan pengaruh pada likuiditas bank, untuk bisa berperan secara maksimal
dalam menjaga stabilitas moneter.
Ketiga, secara praktis, ketersediaan DPK memungkinkan lembaga perbankan menyalurkan kredit/
pinjaman kepada masyarakat untuk menstimulasi atau mendorong pertumbuhan sektor riil di
masyarakat. Dengan menyalurkan DPK pada masyarakat ini, sektor usaha masyarakat memiliki
kesempatan untuk tumbuh kembang,

47 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

INVESTASI
Salah satu pakar manajemen ekonomi Kenichi Ohmae pernah memberi pandangan bahwa ada ‘4-I’
yang mengalami globalisasi, yaitu individu, informasi, industri, dan investasi. Sejumlah negara, baik
negara maju maupun berkembang, memiliki kebutuhan dana investasi baik dari swasta dalam negeri
maupun luar negeri untuk mendukung percepatan pembangunan, dan atau menjaga stabilitas
ekonomi nasional. Investasimemegang peranan penting dalam mendorong perekonomian nasional.

PERAN INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN


Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh
sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, investasi dapat diartikan sebagai
komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa
datang. Investasi merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman
modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi, sekaligus mencerminkan tinggi dan
lesunya pembangunan.

JENIS INVESTASI
Didit Herlianto menganalisis bahwa secara umum investasi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
1) Investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada aset riil antara lain dapat berupa tanah, emas,
mesin, sedangkan investasi pada aset finansial antara lain dapat berupa saham, obligasi.

2) Investasi pada aset keuangan (financial assets), melalui dua cara: secara langsung dan tidak
langsung

Terdapat beberapa produk investasi, yang berkembang dalam sistem keuangan modern, seperti
saham, reksa dana, obligasi, dan sukuk.

Perbedaan produk investasi

48 Cinta Bangga Paham Rupiah untuk indonesia, dimulai dari kita


Cinta Bangga Paham Pertemuan 3
2
Rupiah

LITERASI KEUANGAN
Konsep Dasar Perencanaan Keuangan Diri

menurut OJK, terdapat lima tahap perencanaan keuangan. 1) evaluasi kondisi keuangan Anda saat
ini. 2) susun tujuan-tujuan keuangan Anda, 3) susun perencanaan keuangan dan alternatifnya untuk
mencapai tujuan keuangan. 4) laksanakan perencanaan keuangan yang sudah tersusun dengan
disiplin, 5) review dan sempurnakan rencana keuangan secara periodik untuk menyesuaikan kondisi
keuangan terkini.

Mengenali Risiko Investasi

Kegagalan berinvestasi, pada dasarnya bukan (hanya) karena terjebak oleh investasi bodong (fake
investment), melainkan juga bisa terkait dengan risiko inflasi (inflation risk), dan risiko modal (capital
risk). Inflasi yang terjadi pada sebuah negara, akan mempengaruhi kesehatan iklim investasi, dan
juga keuntungan maksimal investasi yang didapat.

Strategi Dalam Berinvestasi


Modal awal bagi investor, dengan tipe apapun, adalah kejelian melihat Kecenderungan yang terjadi di
pasar investasi yang akan dipilihnya dan mengamati data statistik pergerakan nilai investasi
sebelumnya (historis). Kemudian, gabungkan berbagai faktor analisis untuk membuat keputusan
investasi. Langkah ini merupakan modal awal dalam membaca peluang dan kemungkinan untuk
berinvestasi.
Dalam kaitan ini, ada minimal tiga pilihan strategi investasi, yaitu diversifikasi, Dollar Cost Averaging
(DCA) dan Lump Sum.

UNTUK LEBIH JELASNYA BISA MENGAKSES MODUL AJAR BERIKUT

Cinta
Rupiah

Bangga
Rupiah

Paham
Rupiah

Anda mungkin juga menyukai