Anda di halaman 1dari 8

HASIL OBSERVASI TENTANG MATA UANG

GURU PENDAMPING : SAWARDIYONO, S.Pd

DISUSUN OLEH : VERA VERONIKA

KELAS : X MPLB 1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 BANJAR TAHUN


2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menimpahkan
nikmat,rahmat,serta hidayah nya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan observasi
ini sampai selesai. Karena tanpa nikmat nya, mungkin penulis belum tentu bisa
menyelesaikan tugasnya.
Dengan ini, penulis juga mengungkapkan terima kasih kepada pihak yang telah
mendukung dan membantu mensukseskan melaksanakan observasi ini. Karena tanpa
dukungan dan bantuan dari mereka mungkin pula penulis belum tentu bisa menyelesaikan
kegiatan observasi ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khusus nya juga untuk para pembaca.

Banjar, 04 Juni 2023


Penulis
MATA UANG
A. PENGERTIAN NILAI UANG
Dalam ilmu ekonomi modern, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara
umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta
kekayaan berharga lainnya juga untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan
fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Kesimpulannya uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh
masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian
barang dan jasa, serta pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun
kekayaan. Jika melihat bahan pembuatan uang, maka jenis uang bisa dibagi menjadi dua
berdasarkan bahannya, yaitu:
Pada awalnya di Indonesia, uang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia.
Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk
mencetak uang dicabut.Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia,
sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan
uang itu disebut dengan hak oktroi.Pembahasan mengenai keuangan Indonesia dalam ranah
politik sendiri dapat Grameds pelajari pada buku Kuasa Uang karya Burhanuddin Muhtadi.

B. PENGERTIAN FUNGSI UANG


Fungsi Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran
barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara
lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan
 Sebagai Alat Tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran.
Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi
cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara
barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
 Sebagai Satuan Hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk
menunjukan nilai berbagai macam barang atau jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan
besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk
menentukan harga barang atau jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung,
uang juga berperan untuk memperlancar pertukaran.
 Sebagai Alat Penyimpan Nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya
beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima
sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat
menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa pada masa
mendatang.

C. JENIS-JENIS UANG KUNO


1. UANG KOIN 50 BURUNG KEPODANG

Dengan bahan dasar alumunium, uang ini memiliki warna putih atau silver dengan ganvar
burung kepodang beserta tulisan "Kepodang" di bagian belakangnya.
Burung Kepodang hidup di hutan-hutan daerah tropis yang banyak tersebar di wilayah Asia
Tenggara. Di Indonesia sendiri, jenis burung ini banyak ditemukan di daerah Sumatera,
Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Jenis uang ini pertama kali dicetak pada 30 Maret 1999. Ukurannya cukup kecil, bahkan
lebih kecil daripada uang logam Rp 1. Diameter dari uang logam Rp 50 adalah 20 mm,
tebal 2 mm, dan berat 1,36 gr.
Begitu pula dengan uang Rp 50 gambar kepodang yang sudah jarang ditemukan. Karena
nominalnya yang kecil, semakin sulit ditemukan orang yang bertransaksi dengan nominal
tersebut. Pelapak bernama bjadul itu menyebutkan bahwa uang tersebut dijaminnya
original.
Uang ini masih berlaku sebagai alat transaksi yang sah di Indonesia walau jarang
ditemukan. Youtuber Seputar Coin pun mengungkapkan harga uang ini di berbagai daerah.
Uang yang cukup jarang ditemukan ini dijual mulai dari Rp 300 sampai Rp 15.000.
Youtuber itu mengungkap harga yang pertama dari koin Rp 50 dan cukup banyak terjual
adalah Rp 450 per keping.
2. UANG KOIN 1.000 KELAPA SAWIT

Dilansir laman Bank Indonesia, uang logam seribu rupiah gambar kelapa sawit tersebut
mempunyai nama asli Uang Logam Bank Indonesia Emisi 1993. Uang tersebut diterbitkan
pada 8 Maret 1993 dan tidak ada penarikan dari BI hingga saat ini.
Uang yang berbentuk bulat pipih itu beratnya 8,60 gram, dengan tebal 2,40 mm.
Pada bagian luar diameternya 26 mm, sedangkan dalam diameternya 18 mm. Untuk warna
dominan, pada bagian luar berwarna putih, baik di sisi depan maupun belakang. Sedangkan
bagian dalamnya berwarna kuning, baik di sisi depan maupun belakang.

3. UANG 100 TAHUN 1992

Uang kertas pecahan Rp 100 tahun emisi 1992 bergambar kapal pinisi sempat berjaya di
masanya sebagai alat transaksi. Kini barang tersebut jadi salah satu uang kuno yang diincar
oleh para kolektor maupun calon pengantin untuk mahar.
Uang kuno Rp 100 bergambar pinisi sempat beredar di masyarakat selama 14 tahun
sebagai alat transaksi. Sampai akhirnya pada 2006 Bank Indonesia (BI) mencabut edarnya
demi menjaga kualitas uang di masyarakat karena pertimbangan masa edar sudah terlalu
lama dan perkembangan teknologi pengamanan uang tersebut.
Uang kuno tersebut dicabut dan tidak berlaku lagi di tahun yang sama yakni 2006.
Pencabutan itu dilakukan bersama beberapa uang lainnya seperti uang kertas pecahan Rp
500 bergambar orang utang, uang logam pecahan Rp 50 bergambar komodo, uang logam
pecahan Rp 5 bergambar program nasional Keluarga Berencana (KB), dan uang logam
pecahan Rp 100 gambar karapan sapi.

4. UANG KOIN 500 BUNGAN MELATI

Koin kuno adalah mata uang berupa koin yang diterbitkan puluhan hingga ratusan tahun
yang lalu. Koin kuno sering dicari para kolektor karena keberadaannya bisa dikatakan
langka dan memiliki harga yang cukup mahal.
Menjual uang kuno memang bukan sesuatu yang cukup mudah. Tidak seperti menjual
makanan yang bisa ditawarkan kepada siapa saja dan laku dengan cepat. Menjual koin
kuno harus diiringi dengan usaha keras dan kesabaran. Karena menemukan pembeli atau
para kolektor yang berani menawar dengan harga yang tinggi juga perlu memikirkan
strategi.
Uang koin ini berwana emas dengan gambar bunga melati di tengah.
5. UANG KOIN 50 SEN TAHUN 1957

Uang logam,ada tulisan Indonesia ada gambar burung garuda,warna perak.


Setelah Proklamasi kemerdekaan RI, pemerintah RI memandang perlu mengeluarkan Mata
uang sendiri. 14 bulan setelah proklamasi mata uang RI resmi terbit. Walaupun dalam mata
uang ORI tercantum tanggal 30 Oktober 1945, sejarah mencatat bahwa tanggal 30 Okt 45
merupakan sejarah penerbitan mata uang RI pertama yang kemudian ditetapkan tanggalnya
sebagai hari keuangan. Selain uang kertas, pemerintah juga mengeluarkan uang logam dari
bahan alumunium dengan pecahan bernilai 1,5, 20 dan 50 sen dikeluarkan pada tahun
1951. sedangkan tahun 52, 54, 55 dan 57 dikeluarkan uang logam dengan gambar
P.Diponegoro dari bahan Cupronikel.
PENUTUP
Uang mempunyai dinamika yang panjang mulai dari bahan sampai fungsinya.
Sejalan dengan perkembangan waktu, nilai uang tidak didasarkan pada nilai bahannya tetapi
pada jaminan otoritas yang mengeluarkannya.
Dari sisi ekonomi, fungsi uang cenderung tidak mengalami perubahan yang
signifikan dimana fungsi pokoknya tetap sebagai alat pembayaran transaksi. Uang pernah di
fungsikan sebagai alat tukar bagi perusahaan untuk alat penukar yang berlaku hanya
dilingkungan perusahaan atau perkebunan tersebut.
Pada masa pemerintahan hindia-belanda, berkembang “uang kebon” yang dicetak
dan diedarkan oleh masing-masing perusahaan dan hanya berlaku di lingkungan tersebut.
Pada era modern, pencetakan dan peredaran yang difungsikan seperti uang yang
berlaku di lingkungan terbatas perusahaan yang bersangkutan sangat lazim dengan bahan
yang semakin canggih. Era koin semakin ditinggalkan dan digantikan dengan uang digital.
Uang koin kuno sendiri adalah mata uang berbentuk koin yang telah lama terbit,
bahkan bisa ratusan tahun silam. Meski uang kuno sudah tidak memiliki fungsi lagi, namun
salah satu barang antik tersebut memiliki nilai ekonomis serta menjadi bukti peninggalan
sejarah. Berikut beberapa uang kuno yang ada di Indonesia:

1. Uang koin bunga melati Rp500 (1992)


2. Uang koin Rp100 (1973)
3. Uang koin emas gambar Presiden Soeharto (1995)
4. Uang logam gambar kelapa sawit (1993)
5. Uang koin Rp25 (1971)
6. Uang koin Rp50 (1971)
7. Uang koin 250 (1971)
8. Uang logam gambar kelapa sawit (1991)
9. Uang koin bunga melati Rp100 (1991)
10. Uang koin bunga melati Rp50 (1991)
11. Uang koin emas gambar Presiden Soekarno-Hatta (1970)
12. Uang koin Rp10.000 (1974)
13. Uang koin Indonesia Belanda 5 Gulden (1939)

Anda mungkin juga menyukai