LEMBAR PENGESAHAN
BUKU AJAR CINTA,BANGGA,PAHAM RUPIAH
Disusun oleh :
Rahmayani,M.Pd
Rita Lisnawaty, M.Pd
Aprianti Weda Densi, SE, M.Pd
Putri Eva Susanti,SE
Elva Yulia,SE.M.Pd
Sandy Ariadi, S.Sos
Menyetujui,
KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..ii
UJI KOMPETENSI..................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................53
PROFIL PENYUSUN…………………………………………………....54
KATA PENGANTAR
Kehidupan modern telah membawa kita pada titik di mana kemajuan teknologi
dan interkoneksi global telah merubah tatanan ekonomi serta hubungan sosial. Dalam
konteks ini, rupiah sebagai mata uang nasional Indonesia tidak hanya sekadar simbol
moneter, tetapi juga sebuah cerminan dari identitas bangsa yang kaya akan sejarah
dan budaya. Dalam hal ini, rasa cinta,bangga dan pemahaman mendalam tentang
rupiah memiliki peran penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya
menjaga nilai mata uang, memahami mekanisme ekonomi, serta merawat stabilitas
finansial negara.
Bangga akan rupiah melampaui sekadar nilai nominalnya. Mata uang ini
mengandung cerita-cerita tentang perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih
kemerdekaan dan membangun negara yang kuat. Melalui simbol rupiah, tergambar
tekad dan semangat para pahlawan yang berjuang demi keadilan dan kemakmuran.
Oleh karena itu, rasa bangga terhadap mata uang ini merupakan wujud
penghormatan terhadap perjuangan para pendahulu kita serta tanggung jawab untuk
mewariskannya kepada generasi mendatang dalam keadaan yang lebih baik.
Dalam buku ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang arti penting rasa
cinta, bangga dan pemahaman tentang rupiah. Dengan menjaga rasa cinta terhadap
mata uang nasional dan upaya untuk terus belajar mengenai dinamika ekonomi yang
memengaruhi nilai rupiah, kita dapat bersama-sama menciptakan masa depan yang
stabil dan sejahtera bagi bangsa dan negara.
1.1.CINTA RUPIAH
Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank Indonesia mengeluarkan dua jenis uang
Rupiah, yaitu uang Rupiah kertas atau lebih dikenal dengan sebutan Rupiah Kertas, dan
uang Rupiah logam atau sederhananya disebut Rupiah Logam.
Kertas uang adalah bahan untuk membuat Rupiah Kertas yang mengandung unsur
pengaman dan tahan lama. Sedangkan untuk membuat Rupiah Logam digunakan bahan
baku logam yang mengandung unsur pengaman dan tahan lama.
Uang Rupiah adalah mata uang resmi Indonesia. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum
uang Rupiah yang dapat membantu Anda mengenali keasliannya:
1. Warna dan Desain: Uang Rupiah memiliki berbagai denominasi dengan warna dan
desain yang berbeda-beda. Setiap nilai uang memiliki warna yang khas, sehingga
memudahkan pengenalan.
2. Gambar Pahlawan Nasional: Di sebagian besar uang Rupiah, Anda akan
menemukan gambar pahlawan nasional atau tokoh penting dalam sejarah Indonesia.
Contohnya, gambar Soekarno dan Hatta muncul di lembaran uang pecahan 100.000
Rupiah.
Penting untuk selalu memeriksa beberapa ciri-ciri di atas ketika menerima uang tunai untuk
memastikan bahwa itu adalah uang asli dan bukan palsu. Jika Anda merasa ragu tentang
keaslian uang Rupiah, disarankan untuk memeriksanya lebih lanjut dengan metode-metode
yang lebih canggih atau menghubungi pihak berwenang.
Selain ciri-ciri umum yang telah disebutkan sebelumnya, uang Rupiah juga memiliki
beberapa ciri khusus atau fitur keamanan yang lebih teknis, dirancang untuk mencegah
pemalsuan. Berikut adalah beberapa ciri khusus yang dapat ditemukan pada uang Rupiah:
Ingatlah bahwa ciri-ciri khusus ini dapat berbeda antara denominasi dan seri uang Rupiah.
Jika Anda memiliki keraguan tentang keaslian uang Rupiah, selalu disarankan untuk
memeriksa dengan hati-hati menggunakan berbagai metode verifikasi yang tersedia atau
berkonsultasi dengan pihak berwenang.
Berdasarkan peraturan tersebut, ULE adalah uang asli yang memenuhi persyaratan untuk
diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan
UTLE adalah uang asli yang tidak memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan
standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, meliputi uang Rupiah yang lusuh,
cacat, atau rusak
1) Siklus Uang
Sejumlah penelitian mengenai siklus keuangan umumnya dimotivasi oleh keinginan untuk
mengetahui bagaimana perbedaan dan interaksi antara siklus keuangan dan kegiatan
ekonomi (siklus bisnis), serta untuk mengetahui kondisi terkini sistem keuangan.
Dalam melakukan distribusi uang Rupiah dan kegiatan layanan kas, Bank Indonesia
menyimpan uang Rupiah pada khazanah. Dalam kondisi tertentu, uang Rupiah dapat
disimpan di khazanah milik pihak lain yang bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Perawatan uang Rupiah ini bukan sekadar menjaga keutuhan uang Rupiah, tapi juga
memiliki risiko dan dampak yang lebih luas. Apabila perawatan uang Rupiah tidak dilakukan
secara maksimal, maka peredaran UTLE di masyarakat akan semakin tinggi.
Bank Indonesia menetapkan unsur-unsur pengaman pada setiap pecahan uang Rupiah yang
diedarkannya, baik pada bahan uang ataupun pada waktu proses pencetakan. Bank
Indonesia juga senantiasa melakukan penelitian dalam upaya meningkatkan unsur
pengaman uang Rupiah agar lebih andal dan makin sulit dipalsukan.
Pemilihan unsur pengaman uang Rupiah oleh Bank Indonesia mempertimbangkan dua hal.
Pertama, semakin besar nominal uang Rupiah, maka diperlukan unsur pengaman yang
semakin kompleks dan semakin baik. Kedua, untuk uang Rupiah nominal besar, diupayakan
penerapan satu atau beberapa unsur pengaman yang canggih yang memungkinkan hasil
pemalsuan tidak sempurna.
Pasal 1 ayat 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 menyebutkan bahwa ciri Rupiah
adalah tanda tertentu pada setiap Rupiah yang ditetapkan dengan tujuan untuk menunjukkan
identitas, membedakan harga atau nominal, dan mengamankan Rupiah dari upaya
pemalsuan.
Secara umum Bank Indonesia membagi unsur pengaman uang Rupiah menjadi tiga
tingkatan, yaitu unsur pengaman yang terbuka (overt/level 1), unsur pengaman yang semi
tertutup (semi covert/level 2), dan unsur pengaman yang tertutup (covert/level 3).
1) Unsur Pengaman yang Terbuka (Overt/Level 1) merupakan unsur pengaman yang dapat
dideteksi oleh panca indra, sehingga masyarakat umum bisa mengenali keaslian uang
Rupiah dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
f) Cetak intaglio
Merawat uang Rupiah adalah penting untuk memastikan bahwa uang tetap dalam kondisi
baik dan tahan lama. Berikut adalah beberapa langkah dan cara merawat uang Rupiah
dengan baik:
1. Hindari Kontak Langsung dengan Tangan: Usahakan untuk tidak menyentuh uang
dengan tangan secara langsung sebanyak mungkin. Minyak dan kotoran alami pada
tangan dapat merusak kualitas cetakan dan bahan uang.
2. Gunakan Sarung Plastik atau Kertas: Anda dapat menyimpan uang dalam sarung
plastik transparan atau kertas asalkan tidak menyebabkan gesekan yang berlebihan
dan tidak mengunci uap yang bisa merusak uang.
3. Jauhkan dari Kelembapan dan Air: Uang Rupiah sebaiknya tidak terkena air atau
kelembapan yang berlebihan. Simpan uang di tempat yang kering dan terlindung dari
kondisi lingkungan yang buruk.
4. Hindari Penyimpanan di Tempat yang Terkena Sinar Matahari Langsung:
Paparan sinar matahari langsung dapat memudarkan warna dan merusak bahan uang
seiring waktu.
5. Gunakan Album Uang Khusus: Jika Anda ingin menyimpan uang dalam kondisi
terbaik, pertimbangkan untuk menggunakan album khusus yang dirancang untuk
menyimpan mata uang. Album ini memiliki kantong plastik transparan untuk menjaga
uang tetap terlindungi.
6. Tidak Melipat atau Menekuk Berlebihan: Usahakan untuk tidak melipat atau
menekuk uang secara berlebihan. Penekukan berlebihan dapat merusak serat kertas
dan mengganggu bentuk uang.
7. Bersihkan dengan Hati-hati: Jika uang terkena debu atau kotoran ringan, Anda
dapat membersihkannya dengan hati-hati menggunakan kuas lembut atau semacam
alat pembersih debu yang tidak akan merusak uang.
8. Jaga Uang dari Hewan Peliharaan: Jika Anda memiliki hewan peliharaan, pastikan
untuk menjaga uang tetap di tempat yang sulit dijangkau oleh hewan peliharaan.
Hewan peliharaan dapat merusak uang dengan menggigit atau mencakar.
9. Rotasi Penggunaan Uang: Jika Anda mengumpulkan beberapa uang kertas,
sebaiknya secara periodik mengganti uang yang disimpan dalam album atau
penyimpanan lainnya. Ini membantu mencegah terjadinya kerusakan yang
disebabkan oleh tekanan atau lingkungan yang tidak sesuai.
10. Jaga Kebersihan Tempat Penyimpanan: Pastikan tempat penyimpanan uang dalam
keadaan bersih dan bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak seperti bahan kimia
atau tinta.
Merawat uang Rupiah dengan baik memiliki berbagai manfaat, baik dari segi fungsionalitas,
nilai, maupun kultural. Berikut adalah beberapa manfaat penting dari merawat uang Rupiah
dengan baik:
1. Mempertahankan Nilai Uang: Uang yang terjaga dengan baik cenderung memiliki
nilai yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Uang yang rusak atau cacat dapat
kehilangan sebagian atau seluruh nilai nominalnya, sementara uang yang terawat
dengan baik akan tetap memiliki nilai yang konsisten.
2. Pencegahan Kerugian Akibat Pemalsuan: Uang Rupiah yang dirawat dengan baik
memiliki fitur keamanan yang lebih jelas dan terlihat. Hal ini dapat membantu Anda
mengidentifikasi uang palsu dengan lebih mudah dan mencegah kerugian akibat
menerima uang palsu.
3. Kehormatan dan Menghormati Mata Uang: Merawat uang Rupiah dengan baik
mencerminkan sikap menghormati dan menghargai mata uang sebagai simbol
nasional dan ekonomi. Ini juga mencerminkan budaya peduli terhadap harta benda
publik.
4. Koleksi dan Sejarah: Bagi mereka yang tertarik pada koleksi uang kertas dan
numismatika, merawat uang Rupiah dengan baik adalah kunci untuk menjaga nilai
koleksi sejarah dan kultural.
5. Penting dalam Transaksi: Uang yang terawat dengan baik lebih mungkin diterima
tanpa keraguan oleh pihak-pihak yang Anda transaksikan. Ini dapat membantu
memperlancar proses pembayaran dan pertukaran uang.
6. Mempertahankan Kualitas Cetakan dan Desain: Dengan merawat uang, Anda
dapat memastikan bahwa gambar dan desain yang ada pada uang tetap terlihat jelas
dan tidak mengalami kerusakan.
7. Menghindari Pengeluaran Tambahan: Uang yang rusak atau cacat mungkin harus
diganti dengan uang baru melalui lembaga keuangan. Dengan merawat uang dengan
baik, Anda dapat menghindari biaya tambahan yang mungkin timbul akibat
penggantian uang.
8. Mendukung Kebersihan Lingkungan: Uang yang terjaga dengan baik cenderung
lebih bersih dan bebas dari kuman. Ini membantu menjaga kebersihan lingkungan
Anda, terutama jika uang sering berpindah tangan.
9. Memberikan Contoh Teladan: Merawat uang dengan baik dapat menjadi contoh
yang baik bagi orang lain di sekitar Anda. Ini mendorong kesadaran dan budaya
merawat uang dalam masyarakat.
10. Kepentingan Budaya dan Identitas Nasional: Merawat uang Rupiah adalah salah
satu cara untuk merawat warisan budaya dan identitas nasional Indonesia. Uang
adalah simbol penting dari negara dan bangsa, dan merawatnya mencerminkan rasa
bangga terhadap tanah air.
Industri keuangan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, memiliki tanggung jawab
besar dalam penanganan dan penyimpanan uang Rupiah. Hal ini berkaitan dengan
keamanan, keaslian, dan kenyamanan transaksi bagi nasabah dan masyarakat umum.
Berikut adalah konsep-konsep utama dalam penanganan dan penyimpanan Rupiah oleh
industri keuangan:
1. Fitur Keamanan dan Keaslian: Industri keuangan memiliki peran penting dalam
memastikan bahwa uang yang beredar adalah uang asli dan bukan palsu. Mereka
menggunakan teknologi keamanan canggih untuk memverifikasi uang, seperti mesin
pencetak uang, detektor palsu, dan pemindaian berbagai fitur keamanan yang ada
pada uang.
2. Penyimpanan dalam Keadaan Aman: Bank dan lembaga keuangan harus
menyimpan uang dengan aman di tempat yang terlindung dari risiko pencurian,
kebakaran, atau bencana alam lainnya. Gudang penyimpanan uang biasanya
dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih.
3. Penanganan Profesional: Karyawan industri keuangan yang bertanggung jawab
dalam menangani uang Rupiah harus menjalankan protokol penanganan yang
profesional. Ini meliputi prosedur penghitungan, pemilahan, dan pemeriksaan keaslian
uang.
4. Menggunakan Teknologi Pendeteksi: Industri keuangan sering kali menggunakan
teknologi canggih, seperti mesin penghitung dan detektor palsu, untuk memeriksa dan
menghitung uang dengan cepat dan akurat.
5. Pemusnahan Uang Cacat: Uang Rupiah yang rusak atau cacat secara fisik biasanya
disortir dan dihancurkan oleh industri keuangan. Ini dilakukan untuk mencegah uang
cacat beredar dan memastikan bahwa hanya uang asli yang beredar di masyarakat.
6. Pembaruan Mata Uang: Industri keuangan juga terlibat dalam proses pembaruan
mata uang, seperti pengenalan desain baru atau penambahan fitur keamanan yang
lebih mutakhir.
7. Edukasi Nasabah: Industri keuangan memiliki peran dalam memberikan edukasi
kepada nasabah mengenai cara memeriksa keaslian uang dan menghindari
menerima atau menggunakan uang palsu.
8. Pengelolaan ATM: Industri keuangan juga bertanggung jawab dalam pengelolaan
dan pengisian uang di mesin ATM. Uang yang ditempatkan di ATM harus terjaga
dengan baik untuk memastikan nasabah dapat menarik uang dalam kondisi baik.
9. Kebersihan Uang: Penanganan uang oleh industri keuangan juga mencakup
menjaga kebersihan uang. Ini melibatkan prosedur pembersihan dan sterilisasi uang
yang diterima dari berbagai sumber.
Secara keseluruhan, industri keuangan memiliki peran penting dalam menjaga integritas dan
keamanan uang Rupiah serta memastikan bahwa uang beredar dalam kondisi yang baik dan
sesuai dengan standar keamanan.
Penanganan uang Rupiah, terutama dalam industri keuangan dan aktivitas sehari-hari, dapat
membawa risiko dan dampak tertentu. Berikut adalah beberapa risiko dan dampak yang
terkait dengan penanganan uang Rupiah:
Risiko:
1. Pencurian dan Kehilangan Fisik: Uang Rupiah yang disimpan secara fisik di tempat-
tempat seperti bank, ATM, atau rumah tangga dapat menjadi target pencurian.
Kehilangan uang fisik juga bisa terjadi akibat kecerobohan atau bencana alam.
2. Pemalsuan: Uang palsu bisa menjadi ancaman. Pemalsuan uang dapat merugikan
baik individu maupun bisnis yang menerima uang palsu sebagai pembayaran.
3. Kerusakan: Uang kertas atau logam dapat rusak karena berbagai alasan seperti air,
api, atau penyimpanan yang buruk. Uang yang rusak dapat kehilangan nilai atau tidak
diterima dalam transaksi.
4. Risiko Keselamatan Karyawan: Karyawan yang bekerja dengan uang dalam jumlah
besar, seperti di bank atau pusat distribusi uang, bisa menjadi target potensial bagi
kejahatan.
5. Ketidakakuratan dalam Pencatatan: Kesalahan manusia dalam menghitung atau
mencatat jumlah uang dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam transaksi dan
pelaporan.
Dampak:
Penting bagi semua pihak, baik individu, bisnis, maupun institusi keuangan, untuk
memahami risiko dan dampak yang terkait dengan penanganan uang Rupiah dan mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk mencegah masalah-masalah tersebut. Kesadaran,
edukasi, dan penerapan praktik terbaik dalam penanganan uang dapat membantu
mengurangi risiko dan dampak yang mungkin terjadi.
Unsur pengaman terbuka adalah fitur-fitur keamanan pada mata uang yang dapat dilihat dan
diperiksa oleh siapa saja tanpa memerlukan alat khusus. Fitur ini dirancang untuk
memberikan informasi visual yang membantu mengidentifikasi keaslian mata uang. Berikut
adalah beberapa contoh unsur pengaman terbuka yang umumnya ada pada uang kertas dan
logam, termasuk mata uang Rupiah:
H. 1. Tanda Air (Watermark): Ini adalah gambar atau pola yang ditanamkan pada kertas
uang selama proses pencetakan. Tanda air biasanya terlihat dengan jelas ketika uang
dilihat dengan cahaya melalui belakang uang. Pada mata uang Rupiah, tanda air
umumnya menampilkan gambar pahlawan nasional atau tokoh penting.
I. 2. Mikro-Teks: Teks yang sangat kecil dan sulit dilihat dengan mata telanjang, tetapi
dapat terlihat dengan bantuan pembesar. Mikro-teks sering digunakan dalam berbagai
bagian mata uang, dan ini sulit direproduksi oleh pemalsu.
J. 3. Gambaran Tersembunyi (Hidden Image): Gambaran atau pola tersembunyi dapat
terlihat ketika uang dilihat dengan sudut tertentu. Ini adalah contoh optik variabel, di
mana gambar berubah sesuai dengan perubahan sudut pandang.
K. 4. Efek Berubah Warna (Color-Shifting Ink): Beberapa mata uang menggunakan
tinta khusus yang berubah warna saat dilihat dari sudut berbeda. Ini memberikan efek
visual menarik dan sulit dipalsukan.
L. 5. Benang Keamanan (Security Thread): Benang khusus yang ditanamkan dalam
kertas uang. Benang ini sering kali memiliki tulisan atau gambar yang dapat terlihat
dengan cahaya. Pada beberapa uang Rupiah, benang ini dapat bercahaya dengan
warna tertentu saat dilihat di bawah cahaya UV.
M. 6. Tinta Penghilang (Color-Shift Ink): Tinta yang berubah warna saat ditekan atau
digosokkan. Ini memberikan efek berubahnya warna atau tampilan pada bagian yang
ditekan.
N. 7. Cetakan Timbul (Embossing): Teknik pencetakan yang menghasilkan gambar
atau teks yang timbul dari permukaan kertas. Cetakan timbul umumnya dapat
dirasakan dengan jari dan memberikan tekstur khusus pada mata uang.
O. 8. Cetakan Satu Sisi (One-Sided Printing): Beberapa gambar atau elemen hanya
tercetak pada satu sisi mata uang, dan akan terlihat melalui transparansi pada sisi
lainnya.
Unsur pengaman semi tertutup merupakan unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan
menggunakan alat bantu sederhana seperti kaca pembesar dan lampu ultraviolet. Unsur
pengaman ini umumnya diperuntukkan bagi kasir bank, kasir supermarket, bendahara
instansi atau perusahaan dan profesi-profesi sejenis, agar mudah mengenali keaslian uang
Rupiah dengan menggunakan alat bantu tersebut. Berikut adalah unsur-unsur pengaman
bersifat semi tertutup (semicovert) yang saat ini terdapat pada uang Rupiah:
1. Tulisan mikro (micro text), tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca
dengan menggunakan kaca pembesar.
2. Gambar Raster, gambar raster merupakan unsur pengaman berupa tulisan NKRI
dan angka nominal uang secara acak.
3. Tinta tidak tampak (invisible ink) dan tinta tampak (visible ink), tinta tidak tampak
(invisible ink) merupakan hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar dibawah
sinar ultraviolet. Sedangkan tinta tampak (visible ink) merupakan gambar tertentu yang
dicetak dengan tinta tampak dan akan terlihat memendar apabila disinari dengan lampu
ultraviolet.
4.Nomor seri (serial number), nomor seri uang yang pada umumnya dibuat asimetris. Apabila
disinari lampu ultra violet, nomor seri ini akan memendar berubah warna dari merah menjadi
oranye dan hitam atau biru menjadi hijau
Unsur pengaman tertutup merupakan unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi
menggunakan media atau peralatan laboratorium/forensik. Saat ini, Bank Indonesia memiliki
laboratorium khusus untuk mendeteksi ciri keaslian Rupiah yang tertutup ini, bernama Bank
Indonesia Counterfeit Analysis Center (BI-CAC).
BUK
Tindakan oknum masyarakat yang merusak, menghancurkan atau mengubah Rupiah akan
merusak unsur-unsur pengaman Rupiah, sekaligus akan dikenai sanksi tegas sebagaimana
diatur dalam perundang-undangan. Berdasarkan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2011 tentang Mata Uang, setiap orang yang merusak, memotong, menghancurkan dan atau
mengubah uang Rupiah dengan maksud merendahkan kehormatan Rupiah sebagai simbol
negara diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak
Rp1 Miliar.
1.2.Bangga Rupiah
Menurut BI, Bangga Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat
memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI, dan alat
pemersatu bangsa. Kebanggaan kita terhadap rupiah akan menjadikan rupiah kuat dan
sebagai pemersatu bangsa dimana suku-suku dari ujung barat hingga timur Indonesia
menggunakan rupiah yang sama.
Jika masyarakat bangga dengan rupiah, dengan sendirinya rupiah akan menjaga
keberadaannya sebagai simbol negara berdaulat. Begitu pun saat digunakan dalam setiap
transaksi, rupiah akan semakin kuat dan membanggakan. Jangan sampai menjadi olok-
olokan negara lain sebagaimana Zimbabwe yang kerap menjadi olok-olokan penduduk
negeri ini.
Dari paparan di atas, perlu diingat ada 3 Bangga Rupiah yang sedang digalakkan kepada
masyarakat, yakni:
Mata uang Rupiah merupakan salah satu simbol kedaulatan negara yang harus
dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Mata uang
diperlukan sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional
dan Internasional guna mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
pasal 23B yang menyebutkan bahwa macam dan harga mata uang ditetapkan dengan
Undang – Undang, serta pasal 23D mengatur bahwa Negara memiliki bank sentral
yang susunan, kedudukan, tanggung jawab, dan indepedensinya diatur dengan
undang-undang.
a. Otoritas Pencipta Uang
Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia, yang salah satu
tugasnya adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Pelaksanaan tugas tersebut diharapkan dapat mendukung terpeliharanya stabilitas
moneter, stabilitas keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang
dikenal dengan UU Bank Indonesia.
Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan
Pengeluaran, Pengedaran, dan/atau Pencabutan dan Penarikan Rupiah.
Kewenangan tersebut ditegaskan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun
2011 tentang Mata Uang.
Kedua, Wage Rudolf Soepratman, tampil dalam bentuk tanda air berupa gambar
Pahlawan nasional W.R Supratman, terlihat bila diterawangkan ke arah cahaya pada
Rupiah denominasi Rp.100.000 emisi 2004 (TE 2016).
Pada Edisi khusus menyambut Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia
tahun 2020, Bank Indonesia mengeluarkan Rupiah edisi khusus dengan pecahan
denominasi Rp.75.000.Gambar utama pada Rupiah ini adalah dwitunggal Proklamator
Indonesia dan lambang pakaian adat daerah di Indonesia, yang mewujudkan
Bhinneka Tunggal Ika.
Ketiga, Brigadir Jenderal Anumerta Gusti Ngurah Rai, pada kertas pecahan
Rp.50.000 Tahun Edar 2016, akan tampak bila kita menerawang Rupiah kertas
tersebut. Pahlawan Nasional yang muda belia, pemberani, rela berkorban demi
membela dan menjaga kemerdekaan Indonesia ini juga muncul sebagai gambar
utama pada Rupiah TE 2005, dalam denominasi Rp.50.000 yaitu Ir.H.Juanda
Kartawijaya.
Tentu, berikut adalah beberapa poin yang bisa menjadi bagian dari materi untuk
membangkitkan rasa bangga terhadap mata uang Rupiah:
1. Identitas Nasional: Mata uang Rupiah adalah simbol identitas nasional Indonesia.
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri yang mencerminkan kedaulatan dan
budaya uniknya.
2. Sejarah dan Perjuangan: Rupiah memiliki sejarah panjang yang melibatkan
perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Mata uang ini adalah
bukti dari perjalanan panjang menuju negara merdeka yang kita miliki hari ini.
Dalam membahas materi ini, fokuslah pada keberagaman, sejarah, dan kontribusi positif
yang mata uang Rupiah berikan kepada masyarakat dan negara Indonesia. Ingatlah bahwa
bangga terhadap mata uang adalah sikap yang memperkuat ikatan kita dengan tanah air dan
sesama warga negara.
b Inflasi
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum
dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Perhitungan inflasi di Indonesia
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Classification Of Individual
Consumption According to Purpose (COICOP) tahun dasar 2018. COICOP tahun
dasar 2018 menjadi pijakan bagi BPS untuk menghitung Indeks Harga Konsumen
(IHK).
Faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai
tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara mitra dagang, peningkatan
harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price), dan terjadinya
negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.
Faktor penyebab deman pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan
jasa relatif terhadap ketersediaannya.
3.3 Berhemat
a Rupiah Sebagai Penyimpanan Nilai
Uang menjadi salah satu pilihan untuk menyimpan kekayaan, selain
barang-barang berharga lainnya seperti tanah, rumah, dan benda berharga
lainnya.
1). Dana Pihak Ketiga
Praktik penyimpanan dana pihak ketiga bisa dilakukan di berbagai
lembaga perbankan, misalnya di Bank Umum dan Bank Perkreditas Rakyat
(BPR). Dana pihak ketiga terdiri dari tabungan, giro, dan deposito.
Tabungan merupakan praktik penyimpanan rupiah yang paling umum,
dan banyak dilakukan oleh masyarakat.
Rekening giro atau current account adalah layanan perbankan yang
menerima simpanan dari nasabah yang bisa ditarik menggunakan bilyet giro
dan warkat cek. Manfaat pokok giro adalah keleluasaan melakukan transaksi
dan transfer dana tanpa batas, nasabah dapat menarik uang atau transfer
dalam jumlah puluhan atau ratusan juta rupiah setiap hari.
Peranan DPK dapat dikaji dalam beberapa aspek seperti: DPK merupakan dasar
bagi bank untuk mengambil keputusan dalam pemberian kredit, DPK dapat
mempengaruhi likuiditas bank, dan ketersediaan DPK memungkinkan lembaga
perbankan menyalurkan kredit/pinjaman kepada masyarakat.
b Investasi
1). Peran Investasi Dalam Perekonomian
Berbeda dengan tabungan, investasi adalah segala macam usaha yang dilakukan
seseorang untuk menambah nilai aset yang telah dimilikinya. Investasi merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah
keuntungan di masa yang akan datang. Investasi juga merupakan langkah awal kegiatan
pembangunan ekonomi dinamika penanaman modal.
Secara umum investasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Investasi
pada aset rill berupa saham, obligasi; dan investasi pada aset keuangan.
2 Reksa dana
Reksa dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portopolio
efek oleh manajer investasi. Manfaat berinvestasi pada reksa dana antara lain
pengelolaannya dibantu manajemen profesional, potensi hasil investasi tinggi,
mendukung prinsip diversifikasi investasi, tingkat likuiditas tinggi, transparansi
informasi dapat diandalkan, aman, dan terjamin.
3 Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah panjang yang dapat
dipindahtangankan, berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada
waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi. Beberapa manfaat dari
investasi dari obligasi antara lain mendapatkan bunga yang dibayarkan secara
reguler dari pihak penerbit, mendapatkan capital gain, memiliki hak klaim pertama
terhadap aktiva perusahaan.
4 Sukuk
Sukuk merupakan instrumen yang aman untuk berinvestasi. Investasi sukuk
juga memiliki beberapa manfaat yaitu pokok dan imbalan dijamin oleh negara,
menawarkan tingkat imbalan kompetitif, lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga
deposito Bank BUMN.
c Literasi Keuangan
Literasi keuangan atau melek keuangan merupakan kemampuan
seseorang mengelola keuangan.
1). Konsep Dasar Perencanaan Keuangan Diri
Perencanaan keuangan (financial planning), adalah proses terencana
dan bertujuan dalam mengola keuangan untuk mencapai tujuan hidup
seseorang. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk bisa memaksimalkan
keuangan yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat konkret
maupun abstrak.
Secara konseptual, perencanaa keuangan bertujuan untuk
memanfaatkan keuangan mendapatkan keberuntungan, kemuliaan, dan
ketenangan hidup.berikut berberapa kondisi yang dapat mempengaruhi
perencanaan keuangan seseorang seperti: status perkawinan, kondisi
pekerjaan, usia, kondisi keluarga, kondisi perekonomian nasional, tingkat
pendidikan, kondisi kesehatan.
Lebih lanjut OJK juga memiliki lima tahap perencanaan keuangan,
seperti: evaluasi kondisi keuangan anda saat ini, susun tujuan-tujuan keuangan
anda, susun perencanaan keuangan dan alternatifnya untuk mencapai tujuan
keuangan, laksanakan perencanaan keuangan yang sudah tersusun dengan
disiplin, dan review dan sempurnakan rencana keuangan secara periodik untuk
menyesuaikan kondisi keuangan terkini.
Tentu, berikut adalah beberapa poin penting yang bisa membantu Anda memahami mata
uang Rupiah (IDR) lebih dalam:
1. Sejarah Mata Uang Rupiah: Mata uang Rupiah pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1945 oleh Republik Indonesia. Nama "Rupiah" berasal dari kata "rupyak" dalam
bahasa Sanskerta yang berarti perak. Mata uang ini telah mengalami beberapa
perubahan dan pembaruan desain sepanjang sejarahnya.
2. Denominasi dan Nilai-Nilai Mata Uang: Rupiah terdiri dari beberapa denominasi
dengan nilai nominal yang berbeda, seperti 1.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000, dan
100.000. Nilai mata uang ini mencerminkan daya beli dan peran ekonomi suatu
negara.
3. Lambang dan Gambar: Uang Rupiah memiliki berbagai lambang nasional seperti
Garuda Pancasila dan gambar tokoh-tokoh bersejarah seperti Soekarno, Hatta, dan
lainnya. Gambar-gambar ini mencerminkan sejarah, budaya, dan identitas Indonesia.
4. Faktor Nilai Tukar: Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, seperti Dolar
Amerika Serikat (USD), adalah faktor penting dalam ekonomi. Nilai tukar ini dapat
mempengaruhi perdagangan internasional, inflasi, dan daya beli masyarakat.
Dengan memahami berbagai aspek ini, Anda dapat memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang pentingnya mata uang Rupiah dalam konteks ekonomi, sejarah, dan budaya
Indonesia.
B. Kompetensi Awal
C. Profil Pancasila
Targetnya bagi seluruh siswa secara umum, baik dengan kesulitan belajar atau siswa
dengan tingkat berpikir level tinggi.
Pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ)
A.Tujuan Pembelajaran
A. Cinta Rupiah ( menerima uang rupiah, merawat uang dan menjaga uang rupiah)
B. Bangga rupiah (simbol kedaulatan,alat pembayaran dan pemersatu bangsa)
C. Paham rupiah (bertransaksi,berbelanja,berinvestasi)
B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui cinta,
bangga, paham rupiah sebagai alat pembayaran yang sah
D. Persiapan Pembelajaran
E. Strategi Berdiferensiasi
F. Kegiatan Pembelajaran
3. Guru memberikan apresiasi tentang materi pelajaran yang lalu atay yang akan datang
diajarkan
Inti ( 60 Menit)
Pertemuan 1
Guru menjelaskan pengertian uang dan sejarah rupiah Rupiah
( ttps://youtu.be/GzLLbWADnm8) (3menit)
Guru menjelaskan kegiatan apa yang harus dilakukan peserta didik dalam setiap
kelompok (5menit)
Visual:
Guru membagikan link dan gambar-gambar yang berhubungan dengan uang pada
kelompok dan peserta didik membaca buku teks dan modul cinta rupiah
Auditori :
Guru menyiapkan file materi dalam bentuk PPT (terlampir dalam bahan ajar)
kepada pesertadidik dan menjelaskan inti materi dan peserta didik merangkum
materi tersebut
Kinestetik :
kara kteristik Uang, Merawat Uang dan menjaga dari Pemalsuan Uang.
BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 36
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
Refleksi :
Asesmen / Penilaian
1. Asesmen diagnostik
Peserta didik mampu menjawab beberapa pertanyaan pemantik
2. Asesmen formatif
Peserta didik diberikan lembar kerja (LK) untuk mengetahui sejauh mana
3. Asesmen sumatif
Menggunakan bentuk asesmen performa yaitu penilain terhadap
kelompok.
NO Pertanyaan Jawaban
Apa yang kalian pahami setelah mempelajari
1 materi Bangga rupiah, dimana rupiah sebagai (Simbol Kedaulatan, Alat
pembayaran yang sah, dan sebagai alat pemersatu bangsa) ?
Refleksi Guru
NO Pertanyaan Jawaban
Apakah seratus persen peserta didik mencapai tujuan pembelajaran?
1 Jika tidak berapa persen kira-kira peserta didik yang mencapai tujuan
pembelajaran?
2 Pada bagian mana peserta didik merasa bosan saat menerima pelajaran ?
Apa usaha guru untuk menghilangkan rasa kebosanan pada peserta didik pada
3
saat menerima materi?
Apakah ada sesuatu yang menarik sehingga membuat peserta didik tertarik
4
pada pembelajaran materi?
H. Kompetensi Awal
I. Profil Pancasila
Targetnya bagi seluruh siswa secara umum, baik dengan kesulitan belajar atau siswa
dengan tingkat berpikir level tinggi.
Pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ)
A.Tujuan Pembelajaran
A. Cinta Rupiah ( menerima uang rupiah, merawat uang dan menjaga uang rupiah)
B. Bangga rupiah (simbol kedaulatan,alat pembayaran dan pemersatu bangsa)
C. Paham rupiah (bertransaksi,berbelanja,berinvestasi)
B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui cinta,
bangga, paham rupiah sebagai alat pembayaran yang sah
D. Persiapan Pembelajaran
E. Strategi Berdiferensiasi
F. Kegiatan Pembelajaran
3. Guru memberikan apresiasi tentang materi pelajaran yang lalu atay yang akan datang
diajarkan
Inti ( 60 Menit)
Pertemuan 1
Guru menjelaskan pengertian uang dan sejarah rupiah Rupiah
( ttps://youtu.be/GzLLbWADnm8) (3menit)
Guru menjelaskan kegiatan apa yang harus dilakukan peserta didik dalam setiap
kelompok (5menit)
Visual:
Guru membagikan link dan gambar-gambar yang berhubungan dengan uang pada
kelompok dan peserta didik membaca buku teks dan modul cinta rupiah
Auditori :
Kinestetik :
kara kteristik Uang, Merawat Uang dan menjaga dari Pemalsuan Uang.
(LKPD)
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
Refleksi :
Asesmen / Penilaian
4. Asesmen diagnostik
Peserta didik mampu menjawab beberapa pertanyaan pemantik
5. Asesmen formatif
Peserta didik diberikan lembar kerja (LK) untuk mengetahui sejauh mana
6. Asesmen sumatif
Menggunakan bentuk asesmen performa yaitu penilain terhadap
kelompok.
NO Pertanyaan Jawaban
Apa yang kalian pahami setelah mempelajari
1 materi Bangga rupiah, dimana rupiah sebagai (Simbol Kedaulatan, Alat
pembayaran yang sah, dan sebagai alat pemersatu bangsa) ?
Refleksi Guru
NO Pertanyaan Jawaban
Apakah seratus persen peserta didik mencapai tujuan pembelajaran?
1 Jika tidak berapa persen kira-kira peserta didik yang mencapai tujuan
pembelajaran?
2 Pada bagian mana peserta didik merasa bosan saat menerima pelajaran ?
Apa usaha guru untuk menghilangkan rasa kebosanan pada peserta didik pada
3
saat menerima materi?
Apakah ada sesuatu yang menarik sehingga membuat peserta didik tertarik
4
pada pembelajaran materi?
N. Kompetensi Awal
O. Profil Pancasila
Targetnya bagi seluruh siswa secara umum, baik dengan kesulitan belajar atau siswa
dengan tingkat berpikir level tinggi.
Pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ)
A.Tujuan Pembelajaran
A. Cinta Rupiah ( menerima uang rupiah, merawat uang dan menjaga uang rupiah)
B. Bangga rupiah (simbol kedaulatan,alat pembayaran dan pemersatu bangsa)
C. Paham rupiah (bertransaksi,berbelanja,berinvestasi)
B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui cinta,
bangga, paham rupiah sebagai alat pembayaran yang sah
D. Persiapan Pembelajaran
E. Strategi Berdiferensiasi
F. Kegiatan Pembelajaran
3. Guru memberikan apresiasi tentang materi pelajaran yang lalu atay yang akan datang
diajarkan
Inti ( 60 Menit)
Pertemuan 1
Guru menjelaskan pengertian uang dan sejarah rupiah Rupiah
( ttps://youtu.be/GzLLbWADnm8) (3menit)
Guru menjelaskan kegiatan apa yang harus dilakukan peserta didik dalam setiap
kelompok (5menit)
Visual:
Guru membagikan link dan gambar-gambar yang berhubungan dengan uang pada
kelompok dan peserta didik membaca buku teks dan modul cinta rupiah
Auditori :
Guru menyiapkan file materi dalam bentuk PPT (terlampir dalam bahan ajar)
kepada pesertadidik dan menjelaskan inti materi dan peserta didik merangkum
materi tersebut
Kinestetik :
kara kteristik Uang, Merawat Uang dan menjaga dari Pemalsuan Uang.
(LKPD)
3. Dalam Paham Rupiah Ada 3 Kegiatan Transaksi dalam Rupiah,Belanja dan Berhemat?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
Refleksi :
Asesmen / Penilaian
Asesmen diagnostik
Peserta didik mampu menjawab beberapa pertanyaan pemantik
Asesmen formatif
Peserta didik diberikan lembar kerja (LK) untuk mengetahui sejauh mana
Asesmen sumatif
Menggunakan bentuk asesmen performa yaitu penilain terhadap
kelompok.
NO Pertanyaan Jawaban
Apa yang kalian pahami setelah mempelajari
1 materi Bangga rupiah, dimana rupiah sebagai (Simbol Kedaulatan, Alat
pembayaran yang sah, dan sebagai alat pemersatu bangsa) ?
Refleksi Guru
NO Pertanyaan Jawaban
Apakah seratus persen peserta didik mencapai tujuan pembelajaran?
1 Jika tidak berapa persen kira-kira peserta didik yang mencapai tujuan
pembelajaran?
2 Pada bagian mana peserta didik merasa bosan saat menerima pelajaran ?
Apa usaha guru untuk menghilangkan rasa kebosanan pada peserta didik pada
3
saat menerima materi?
Apakah ada sesuatu yang menarik sehingga membuat peserta didik tertarik
4
pada pembelajaran materi?
CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 48
UJI KOMPETENSI
A. Uji Kompetensi Pertemuan 1 : CINTA RUPIAH
1. Sebutkan macam uang Rupiah Indonesia berdasarkan UU Nomor. 7 Tahun 2011
3. Lembaga yang mermiliki kewenangan untuk menetapkan desain dan ukuran rupiah
adalah :
A. Presiden
B. DPR
C. Bank Indonesia
D. MPR
E. Peruri
4. Pengenalan mengenai proses pembuatan / pencetakan uang rupiah merupakan salah
satu pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan aspek....
5. Seorang warga negara yang difabel pada aspek penglihatan tetap dapat mengenali
uang rupiah dengan mendeteksi tanda uang rupiah pada unsur pengaman :
A. Tanda Air (Watermark)
B. Tulisan Mikro (Micro Text)
C. Gambar Saling Isi (Rectoverso)
D. Benang Pengaman (Security Threat)
E. Kode Tunanetra (Blind Code)
3. Salah satu masalah yang dihadapi oleh Palestina di saat menggunakan lebih dari satu
Jenis Mata Uang adalah....
4. Pahlawan Cut Nyak Meutia, terdapat pada rupiah kertas dengan Denominasi...
A. Rp. 100.000,-
B. Rp. 50.000,-
C. Rp. 10.000,-
D. Rp. 5.000,-
E. Rp 20.000,-
5. Lambang Burung Garuda yang biasa dijadikan Simbol dalam Rupiah adalah hasil
karya dari....
A. Sultan Hamid II
B. Soekarno
C. Moh. Yamin
D. WR. Soepratman
E. Otto Iskandardinata
A. Tabungan
B. Giro
C. Deposito
D. Reksa Dana
E. Saham
2. Bila seorang Nasabah bermaksud untuk bisa menarik simpanan dengan jumlah yang
besar di sebuah bank, maka diharapkan dia menggunakan Istrumen tabungan...
A. Tabungan
B. Giro
C. Deposito
D. Reksa Dana
E. Saham
A. LPS
B. BEI
C. BI
D. OJK
E. BAPPEBTI
5. Masyarakat yang tertipu oleh adanya investasi bodong, menunjukkan bahwa korban
masih perlu ditingkatkan dalam aspek....
A. Literasi Keuangan
B. Literasi Investasi
C. Perencanaan Keuangan
D. Manajemen Keuangan
E. Pengetahuan Keuangan
CINTA RUPIAH
1. A
2. B
3. C
4. A
5. E
BANGGA RUPIAH
1. C
2. C
3. C
4. A
5. A
PAHAM RUPIAH
1. A
2. B
3. A
4. D
5. B
BUKU
1. Buku:
"Sejarah Uang Indonesia: Dari Jaman Batu Sampai Saat Ini" oleh Drs. Sutan Takdir
Alisjahbana
"Mata Uang dan Kebangsaan: Studi Simbolisme Kebangsaan di Mata Uang Rupiah"
oleh Dr. Bambang Sutiyoso
2. Publikasi Akademik:
"Peran Mata Uang dalam Identitas Nasional dan Pembentukan Kebudayaan: Studi
Kasus Mata Uang Rupiah" oleh Dr. Joko Priyana
"Pentingnya Edukasi Mengenai Mata Uang Rupiah dalam Pendidikan Keuangan" oleh
Prof. I Made Sudana
3. Artikel Online:
"Cinta Rupiah: Mengapa Kita Harus Memahami dan Merawat Mata Uang Kita" (Artikel
di situs berita atau blog terpercaya)
"Makna Simbol dan Gambar Tokoh Bersejarah di Uang Rupiah" (Artikel di situs berita
atau blog budaya)
4. Materi Pendidikan:
Materi pelajaran ekonomi, sejarah, atau budaya yang terkait dengan mata uang
Rupiah dari buku teks sekolah.
Modul atau presentasi tentang mata uang Rupiah dari lembaga pendidikan, organisasi
keuangan, atau bank sentral.
Dokumenter atau video pendidikan tentang peran dan nilai mata uang Rupiah yang
dapat ditemukan di situs web lembaga pendidikan atau platform berbagi video.
Nama : Rahmayani,M.Pd
NIP. : 196709211986012001
TTL. : Bengkulu, 21 September 1967
Pend. : S2
Tempat Kerja : Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Bengkulu
Jabatan : Pengawas Sekolah
Alamat : Jl.Pinang Mas 6 No.136
RT.20/01 Bentiring Permai
Muara Bangkahulu
Kota Bengkulu