Anda di halaman 1dari 63

i

LEMBAR PENGESAHAN
BUKU AJAR CINTA,BANGGA,PAHAM RUPIAH

Telah disetujui dan disahkan sebagai buku ajar


Cinta,Bangga,Paham Rupiah

Disusun oleh :

Rahmayani,M.Pd
Rita Lisnawaty, M.Pd
Aprianti Weda Densi, SE, M.Pd
Putri Eva Susanti,SE
Elva Yulia,SE.M.Pd
Sandy Ariadi, S.Sos

Bengkulu, Agustus 2023

Menyetujui,

Deputi Direktur Kepala Dinas Pendidikan


Bank Indoensia Provinsi Bengkulu Dan Kebudayaan Kota Bengkulu

Darjana. Gunawan, S.Sos


Pembina Tk.II/IVb.NIP. 12796

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………..ii

BAB I RINGKASAN MATERI………………………………………....1

1.1 CINTA RUPIAH…………………………………………….…1

1.2 BANGGA RUPIAH……………………………………………14

1.3 PAHAM RUPIAH………………………………………………22

BAB II PETA KONSEP………………………………………………....33

BAB III MODUL AJAR…………………………………………………..34

1.1 Pertemuan I Cinta Rupiah……………………………………36

1.2 Pertemuan II Bangga Rupiah………………………………..42

1.3 Pertemuan III Paham Rupiah………………………………..45

UJI KOMPETENSI..................................................................................49

1.1 Uji Kompetensi Pertemuan I…………………………………49

1.2 Uji Kompetensi Pertemuan II………………………………...50

1.3 Uji Kompetensi Pertemuan III………………………………..51

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................53

PROFIL PENYUSUN…………………………………………………....54
KATA PENGANTAR
Kehidupan modern telah membawa kita pada titik di mana kemajuan teknologi
dan interkoneksi global telah merubah tatanan ekonomi serta hubungan sosial. Dalam
konteks ini, rupiah sebagai mata uang nasional Indonesia tidak hanya sekadar simbol
moneter, tetapi juga sebuah cerminan dari identitas bangsa yang kaya akan sejarah
dan budaya. Dalam hal ini, rasa cinta,bangga dan pemahaman mendalam tentang
rupiah memiliki peran penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya
menjaga nilai mata uang, memahami mekanisme ekonomi, serta merawat stabilitas
finansial negara.

Bangga akan rupiah melampaui sekadar nilai nominalnya. Mata uang ini
mengandung cerita-cerita tentang perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih
kemerdekaan dan membangun negara yang kuat. Melalui simbol rupiah, tergambar
tekad dan semangat para pahlawan yang berjuang demi keadilan dan kemakmuran.
Oleh karena itu, rasa bangga terhadap mata uang ini merupakan wujud
penghormatan terhadap perjuangan para pendahulu kita serta tanggung jawab untuk
mewariskannya kepada generasi mendatang dalam keadaan yang lebih baik.

Pemahaman mendalam tentang rupiah juga memiliki peranan krusial dalam


mengamankan stabilitas ekonomi negara. Dengan memahami bagaimana rupiah
berfungsi dalam kaitannya dengan pasar global, inflasi, dan kebijakan moneter, kita
dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan finansial pribadi maupun kolektif.
Pengetahuan tentang mekanisme ekonomi ini dapat membantu masyarakat untuk
beradaptasi dengan perubahan dan mengatasi tantangan ekonomi yang mungkin
muncul.

Dalam buku ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang arti penting rasa
cinta, bangga dan pemahaman tentang rupiah. Dengan menjaga rasa cinta terhadap
mata uang nasional dan upaya untuk terus belajar mengenai dinamika ekonomi yang
memengaruhi nilai rupiah, kita dapat bersama-sama menciptakan masa depan yang
stabil dan sejahtera bagi bangsa dan negara.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH iii


BAB I RINGKASAN MATERI

1.1.CINTA RUPIAH

1.1 MENGENALI KARAKTERISTIK UANG

1. Macam-Macam Uang Rupiah

Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank Indonesia mengeluarkan dua jenis uang
Rupiah, yaitu uang Rupiah kertas atau lebih dikenal dengan sebutan Rupiah Kertas, dan
uang Rupiah logam atau sederhananya disebut Rupiah Logam.

Kertas uang adalah bahan untuk membuat Rupiah Kertas yang mengandung unsur
pengaman dan tahan lama. Sedangkan untuk membuat Rupiah Logam digunakan bahan
baku logam yang mengandung unsur pengaman dan tahan lama.

2. Ciri Umum Uang Rupiah


 LCiri umum uang Rupiah Kertas terdiri dari:
a) gambar lambang negara Garuda Pancasila;
b) frasa “Negara Kesatuan Republik Indonesia”;
c) sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya;
d) tanda tangan pihak Pemerintah dan Bank Indonesia;
e) nomor seri pecahan;
f) teks ”DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN
YANG SAH DENGAN NILAI …”; dan
g) tahun emisi dan tahun cetak.
 Adapun ciri umum uang Rupiah Logam terdiri dari:
a. gambar lambang negara Garuda Pancasila;
b. frasa “Republik Indonesia”;
c. sebutan pecahan dalam angka sebagai nilai nominalnya; dan
d. tahun emisi.

Uang Rupiah adalah mata uang resmi Indonesia. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum
uang Rupiah yang dapat membantu Anda mengenali keasliannya:

1. Warna dan Desain: Uang Rupiah memiliki berbagai denominasi dengan warna dan
desain yang berbeda-beda. Setiap nilai uang memiliki warna yang khas, sehingga
memudahkan pengenalan.
2. Gambar Pahlawan Nasional: Di sebagian besar uang Rupiah, Anda akan
menemukan gambar pahlawan nasional atau tokoh penting dalam sejarah Indonesia.
Contohnya, gambar Soekarno dan Hatta muncul di lembaran uang pecahan 100.000
Rupiah.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 1


3. Lambang Negara: Setiap uang Rupiah juga mencantumkan lambang negara
Indonesia, yaitu Garuda Pancasila. Lambang ini sering kali ditemukan di bagian depan
uang.
4. Gambar Tarian dan Kebudayaan: Uang Rupiah juga sering menampilkan gambar-
gambar tarian tradisional, kebudayaan, atau pemandangan alam Indonesia.
5. Nominal dalam Angka dan Teks: Jumlah nominal uang tercetak dalam bentuk angka
dan juga dalam teks bahasa Indonesia.
6. Fitur Keamanan: Uang Rupiah modern memiliki berbagai fitur keamanan untuk
mencegah pemalsuan. Ini termasuk benang keamanan, tinta khusus yang berubah
warna saat dilihat dari sudut berbeda, cetakan timbul, tanda air, dan sebagainya.
7. Bahan Kertas Khusus: Uang Rupiah umumnya dicetak pada bahan kertas khusus
yang sulit dihasilkan oleh pemalsu.
8. Bentuk dan Ukuran yang Berbeda: Uang Rupiah memiliki bentuk dan ukuran yang
berbeda-beda sesuai dengan nilai nominalnya. Ini membantu membedakan satu
denominasi dari yang lain.
9. Nomor Seri: Setiap lembar uang memiliki nomor serinya yang unik. Nomor ini
biasanya tercetak dua kali di lembaran uang dengan tata letak yang berbeda.
10. Tanda Tangan Pejabat Otoritas Moneter: Tanda tangan pejabat bank sentral atau
otoritas moneter Indonesia biasanya tercetak pada uang Rupiah sebagai tanda
sahnya mata uang tersebut.
11. Perasaan Kertas dan Tekstur: Uang Rupiah asli memiliki perasaan kertas khusus
yang dapat dirasakan saat dipegang. Pada beberapa uang, terdapat juga cetakan
timbul yang memberikan tekstur khusus.
12. Cahaya Ultraviolet (UV): Beberapa uang Rupiah memiliki elemen-elemen yang
terlihat hanya di bawah cahaya ultraviolet. Ini adalah salah satu fitur keamanan yang
digunakan untuk memeriksa keaslian uang.

Penting untuk selalu memeriksa beberapa ciri-ciri di atas ketika menerima uang tunai untuk
memastikan bahwa itu adalah uang asli dan bukan palsu. Jika Anda merasa ragu tentang
keaslian uang Rupiah, disarankan untuk memeriksanya lebih lanjut dengan metode-metode
yang lebih canggih atau menghubungi pihak berwenang.

3. Ciri-Ciri Khusus Uang Rupiah

Selain ciri-ciri umum yang telah disebutkan sebelumnya, uang Rupiah juga memiliki
beberapa ciri khusus atau fitur keamanan yang lebih teknis, dirancang untuk mencegah
pemalsuan. Berikut adalah beberapa ciri khusus yang dapat ditemukan pada uang Rupiah:

1. Benang Keamanan Bercahaya: Pada beberapa denominasi uang Rupiah, terdapat


benang keamanan yang mengandung serat optik. Saat uang dilihat melalui cahaya
atau sinar UV, benang ini akan bercahaya dengan warna yang khas.
2. Tinta Optik Variabel: Beberapa uang Rupiah memiliki tinta optik variabel yang
berubah warna tergantung pada sudut pandang dan cahaya yang mengenainya. Ini
sulit direproduksi oleh pemalsu.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 2


3. Cetakan Timbul: Beberapa elemen desain pada uang Rupiah dicetak dengan teknik
cetakan timbul. Anda bisa merasakan tekstur ini dengan menjalari jari di atas
permukaan uang.
4. Tanda Air: Ketika uang dilihat dengan cahaya yang cukup, gambar atau tulisan
khusus yang disebut "tanda air" akan terlihat terangkat dan berbeda dalam warna dan
intensitas dengan bagian lain dari uang.
5. Mikro-Teks: Teks yang sangat kecil dan detailnya hanya dapat terlihat dengan
menggunakan pembesar, biasanya ditempatkan di berbagai bagian uang Rupiah. Ini
adalah salah satu fitur yang sulit dipalsukan.
6. Citra Tersembunyi: Pada beberapa uang Rupiah, terdapat citra tersembunyi yang
dapat terlihat ketika uang dilihat melalui bantuan cahaya atau sinar UV.
7. Tinta Penghilang: Ada jenis tinta khusus yang digunakan pada uang Rupiah yang
dapat menghilang atau berubah warna saat ditekan. Ini memberikan efek berubahnya
warna atau tampilan pada bagian yang ditekan.
8. Ujung Serat Optik: Beberapa denominasi uang Rupiah memiliki ujung serat optik
yang keluar dari permukaan uang. Serat ini tampak sebagai garis tipis yang sering kali
memiliki warna khusus.
9. Cahaya Ultraviolet (UV): Banyak ciri keamanan pada uang Rupiah hanya terlihat
dengan bantuan cahaya UV, termasuk beberapa detail seperti tanda air, serat optik,
dan tinta optik variabel.
10. Elemen Hologram: Pada beberapa denominasi uang Rupiah, terdapat elemen
hologram yang dapat berubah tampilan dan warna ketika dilihat dari sudut yang
berbeda.

Ingatlah bahwa ciri-ciri khusus ini dapat berbeda antara denominasi dan seri uang Rupiah.
Jika Anda memiliki keraguan tentang keaslian uang Rupiah, selalu disarankan untuk
memeriksa dengan hati-hati menggunakan berbagai metode verifikasi yang tersedia atau
berkonsultasi dengan pihak berwenang.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 3


1.2 MERAWAT KUALITAS UANG RUPIAH

A. Kualitas Uang Rupiah

1) Pengenalan Jenis Uang Rupiah

Berdasarkan peraturan tersebut, ULE adalah uang asli yang memenuhi persyaratan untuk
diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan
UTLE adalah uang asli yang tidak memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan
standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, meliputi uang Rupiah yang lusuh,
cacat, atau rusak

2) Clean Money Policy

3) Strategi Bank Indonesia dalam Meningkatkan Kualitas Rupiah

 Pertama, pengembangan teknologi inovasi bahan.


 Kedua, pengembangan teknologi cetak.

B. Peredaran Uang Rupiah

1) Siklus Uang

Sejumlah penelitian mengenai siklus keuangan umumnya dimotivasi oleh keinginan untuk
mengetahui bagaimana perbedaan dan interaksi antara siklus keuangan dan kegiatan
ekonomi (siklus bisnis), serta untuk mengetahui kondisi terkini sistem keuangan.

2) Proses Pengolahan Uang


Pengolahan uang Rupiah meliputi kegiatan penghitungan, penyortiran, pengemasan,
pengangkutan, dan pengisian ATM.

C. Langkah dan Cara Merawat Rupiah

 Jaga Kerapihan Rupiah


Setiap warga negara dan pengguna uang Rupiah diharapkan dapat menjaga kerapihan
uang Rupiah, jangan sampai terlipat atau lusuh. Uang Rupiah hendaknya disimpan dalam
dompet yang tidak menyebabkan uang terlipat agar usia edar menjadi lebih lama.

 Jaga Kebersihan Rupiah


setiap warga negara dilarang untuk mencoret–coret Uang Rupiah. Tanda keaslian uang
Rupiah yang tidak terlihat dengan jelas bisa membuat uang tersebut dinyatakan sebagai
Uang Tidak Layak Edar

 Jaga Keutuhan Rupiah


Masyarakat diharapkan menggunakan dompet sesuai ukuran uang Rupiah Kertas agar tidak
terlipat. Sedangkan untuk uang Rupiah Logam, warga dapat menggunakan dompet khusus
koin.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 4


BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH i
D. Konsep Penanganan dan Penyimpanan Rupiah oleh Industri

Dalam melakukan distribusi uang Rupiah dan kegiatan layanan kas, Bank Indonesia
menyimpan uang Rupiah pada khazanah. Dalam kondisi tertentu, uang Rupiah dapat
disimpan di khazanah milik pihak lain yang bekerja sama dengan Bank Indonesia.

E. Risiko dan Dampak Penanganan Rupiah

Perawatan uang Rupiah ini bukan sekadar menjaga keutuhan uang Rupiah, tapi juga
memiliki risiko dan dampak yang lebih luas. Apabila perawatan uang Rupiah tidak dilakukan
secara maksimal, maka peredaran UTLE di masyarakat akan semakin tinggi.

Sedangkan untuk manfaat uang rupiah yaitu :

 Manfaat Merawat Uang Rupiah dengan Baik


1. Meningkatkan usia edar uang Rupiah.
2. Unsur pengaman uang Rupiah akan terjaga,
sehingga memudahkan masyarakat mengenali
ciri keaslian uang Rupiah.
3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap uang Rupiah.
4. Kedaulatan uang Rupiah di wilayah NKRI

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 5


1.3 MENJAGA AGAR TIDAK TERJADI PEMALSUAN UANG

A. Unsur Pengaman Uang Rupiah

Bank Indonesia menetapkan unsur-unsur pengaman pada setiap pecahan uang Rupiah yang
diedarkannya, baik pada bahan uang ataupun pada waktu proses pencetakan. Bank
Indonesia juga senantiasa melakukan penelitian dalam upaya meningkatkan unsur
pengaman uang Rupiah agar lebih andal dan makin sulit dipalsukan.

Pemilihan unsur pengaman uang Rupiah oleh Bank Indonesia mempertimbangkan dua hal.
Pertama, semakin besar nominal uang Rupiah, maka diperlukan unsur pengaman yang
semakin kompleks dan semakin baik. Kedua, untuk uang Rupiah nominal besar, diupayakan
penerapan satu atau beberapa unsur pengaman yang canggih yang memungkinkan hasil
pemalsuan tidak sempurna.

Pasal 1 ayat 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 menyebutkan bahwa ciri Rupiah
adalah tanda tertentu pada setiap Rupiah yang ditetapkan dengan tujuan untuk menunjukkan
identitas, membedakan harga atau nominal, dan mengamankan Rupiah dari upaya
pemalsuan.

Secara umum Bank Indonesia membagi unsur pengaman uang Rupiah menjadi tiga
tingkatan, yaitu unsur pengaman yang terbuka (overt/level 1), unsur pengaman yang semi
tertutup (semi covert/level 2), dan unsur pengaman yang tertutup (covert/level 3).
1) Unsur Pengaman yang Terbuka (Overt/Level 1) merupakan unsur pengaman yang dapat
dideteksi oleh panca indra, sehingga masyarakat umum bisa mengenali keaslian uang
Rupiah dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).

a) Warna uang Rupiah terlihat terang dan jelas

b) Memiliki benang pengaman (security thread)

c) Berubah warna (colour shifting

d) Gambar tersembunyi multiwarna (multi colour latent image)

e) Gambar tersembunyi (latent image)

f) Cetak intaglio

g) Kode tunanetra (blind code)

h) Tanda air (watermark).

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 6


i) Gambar saling isi (rectoverso)

 Risiko dan Dampak Peredaran Uang Rupiah Palsu


a) Mendorong terjadinya inflasi
b) Menimbulkan kecemburuan sosial
c) Mempengaruhi penawaran uang
d) Uang Rupiah yang berkualitas baik tergantikan oleh UPAL yang berkualitas
buruk.
A. Pelaporan dan Penanggulangan Uang Rupiah Palsu
1) Mekanisme Pelaporan dan Klarifikasi Masyarakat ke Bank Indonesia
2) Penanganan Uang Rupiah Palsu di Bank Indonesia
3) Risiko dan Dampak Peredaran Uang Rupiah Palsu

 Risiko dan Dampak Peredaran Uang Rupiah Palsu


1. Mendorong terjadinya inflasi
2. Menimbulkan kecemburuan sosial
3. Mempengaruhi penawaran uang
4. Uang Rupiah yang berkualitas baik tergantikan oleh UPAL yang berkualitas
5. buruk.

B. Strategi Penanggulangan Uang Rupiah Palsu Pasal 26 Undang-Undang Nomor 7


Tahun 2011 tentang Mata Uang telah menjelaskan bahwa:
1. setiap orang dilarang memalsu Rupiah;
2. setiap orang dilarang menyimpan secara fisik dengan cara apa pun yang diketahuinya
merupakan Rupiah Palsu;
3. setiap orang dilarang mengedarkan dan/atau membelanjakan Rupiah yang
diketahuinya merupakan Rupiah Palsu;
4. setiap orang dilarang membawa atau memasukkan Rupiah Palsu ke dalam dan/atau
ke luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
5. setiap orang dilarang mengimpor atau mengekspor Rupiah Palsu

 Peran Bank Indonesia dalam Pemberantasan Uang Rupiah Pals uMengatasi


tantangan tersebut, Bank Indonesia melakukan beberapa upaya untuk mencegah dan
menanggulangi peredaran uang Rupiah palsu melalui tiga strategi, yaitu strategi
preemptif, preventif, dan represif yaitu :
a) Strategi preemptif
Strategi preemptif ditempuh melalui kegiatan komunikasi dan sosialisasi kepada
masyarakat terkait ciri keaslian uang Rupiah dan cara memperlakukan uang dengan
baik. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap
uang Rupiah sehingga dapat mempersempit ruang gerak peredaran uang palsu.
b) Strategi preventif atau pencegahan
Sebagai upaya preventif, Bank Indonesia menguatkan unsur pengaman
Rupiah sehingga sulit untuk dipalsukan, namun tetap mudah dikenali oleh
masyarakat.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 7


c) Strategi Represif atau Penindakan
Strategi represif dilakukan Bank Indonesia bekerja sama secara intensif
dengan seluruh anggota Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu
(Botasupal)

C. Langkah dan Cara Merawat Rupiah

Merawat uang Rupiah adalah penting untuk memastikan bahwa uang tetap dalam kondisi
baik dan tahan lama. Berikut adalah beberapa langkah dan cara merawat uang Rupiah
dengan baik:

1. Hindari Kontak Langsung dengan Tangan: Usahakan untuk tidak menyentuh uang
dengan tangan secara langsung sebanyak mungkin. Minyak dan kotoran alami pada
tangan dapat merusak kualitas cetakan dan bahan uang.
2. Gunakan Sarung Plastik atau Kertas: Anda dapat menyimpan uang dalam sarung
plastik transparan atau kertas asalkan tidak menyebabkan gesekan yang berlebihan
dan tidak mengunci uap yang bisa merusak uang.
3. Jauhkan dari Kelembapan dan Air: Uang Rupiah sebaiknya tidak terkena air atau
kelembapan yang berlebihan. Simpan uang di tempat yang kering dan terlindung dari
kondisi lingkungan yang buruk.
4. Hindari Penyimpanan di Tempat yang Terkena Sinar Matahari Langsung:
Paparan sinar matahari langsung dapat memudarkan warna dan merusak bahan uang
seiring waktu.
5. Gunakan Album Uang Khusus: Jika Anda ingin menyimpan uang dalam kondisi
terbaik, pertimbangkan untuk menggunakan album khusus yang dirancang untuk
menyimpan mata uang. Album ini memiliki kantong plastik transparan untuk menjaga
uang tetap terlindungi.
6. Tidak Melipat atau Menekuk Berlebihan: Usahakan untuk tidak melipat atau
menekuk uang secara berlebihan. Penekukan berlebihan dapat merusak serat kertas
dan mengganggu bentuk uang.
7. Bersihkan dengan Hati-hati: Jika uang terkena debu atau kotoran ringan, Anda
dapat membersihkannya dengan hati-hati menggunakan kuas lembut atau semacam
alat pembersih debu yang tidak akan merusak uang.
8. Jaga Uang dari Hewan Peliharaan: Jika Anda memiliki hewan peliharaan, pastikan
untuk menjaga uang tetap di tempat yang sulit dijangkau oleh hewan peliharaan.
Hewan peliharaan dapat merusak uang dengan menggigit atau mencakar.
9. Rotasi Penggunaan Uang: Jika Anda mengumpulkan beberapa uang kertas,
sebaiknya secara periodik mengganti uang yang disimpan dalam album atau
penyimpanan lainnya. Ini membantu mencegah terjadinya kerusakan yang
disebabkan oleh tekanan atau lingkungan yang tidak sesuai.
10. Jaga Kebersihan Tempat Penyimpanan: Pastikan tempat penyimpanan uang dalam
keadaan bersih dan bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak seperti bahan kimia
atau tinta.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 8


Ingatlah bahwa uang, terutama uang kertas, adalah benda yang rentan terhadap kerusakan
seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk merawatnya dengan baik agar uang tetap
dalam kondisi yang baik dan tetap dapat dikenali sebagai mata uang resmi.

D. Manfaat Merawat Uang Rupiah Dengan Baik

Merawat uang Rupiah dengan baik memiliki berbagai manfaat, baik dari segi fungsionalitas,
nilai, maupun kultural. Berikut adalah beberapa manfaat penting dari merawat uang Rupiah
dengan baik:

1. Mempertahankan Nilai Uang: Uang yang terjaga dengan baik cenderung memiliki
nilai yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Uang yang rusak atau cacat dapat
kehilangan sebagian atau seluruh nilai nominalnya, sementara uang yang terawat
dengan baik akan tetap memiliki nilai yang konsisten.
2. Pencegahan Kerugian Akibat Pemalsuan: Uang Rupiah yang dirawat dengan baik
memiliki fitur keamanan yang lebih jelas dan terlihat. Hal ini dapat membantu Anda
mengidentifikasi uang palsu dengan lebih mudah dan mencegah kerugian akibat
menerima uang palsu.
3. Kehormatan dan Menghormati Mata Uang: Merawat uang Rupiah dengan baik
mencerminkan sikap menghormati dan menghargai mata uang sebagai simbol
nasional dan ekonomi. Ini juga mencerminkan budaya peduli terhadap harta benda
publik.
4. Koleksi dan Sejarah: Bagi mereka yang tertarik pada koleksi uang kertas dan
numismatika, merawat uang Rupiah dengan baik adalah kunci untuk menjaga nilai
koleksi sejarah dan kultural.
5. Penting dalam Transaksi: Uang yang terawat dengan baik lebih mungkin diterima
tanpa keraguan oleh pihak-pihak yang Anda transaksikan. Ini dapat membantu
memperlancar proses pembayaran dan pertukaran uang.
6. Mempertahankan Kualitas Cetakan dan Desain: Dengan merawat uang, Anda
dapat memastikan bahwa gambar dan desain yang ada pada uang tetap terlihat jelas
dan tidak mengalami kerusakan.
7. Menghindari Pengeluaran Tambahan: Uang yang rusak atau cacat mungkin harus
diganti dengan uang baru melalui lembaga keuangan. Dengan merawat uang dengan
baik, Anda dapat menghindari biaya tambahan yang mungkin timbul akibat
penggantian uang.
8. Mendukung Kebersihan Lingkungan: Uang yang terjaga dengan baik cenderung
lebih bersih dan bebas dari kuman. Ini membantu menjaga kebersihan lingkungan
Anda, terutama jika uang sering berpindah tangan.
9. Memberikan Contoh Teladan: Merawat uang dengan baik dapat menjadi contoh
yang baik bagi orang lain di sekitar Anda. Ini mendorong kesadaran dan budaya
merawat uang dalam masyarakat.
10. Kepentingan Budaya dan Identitas Nasional: Merawat uang Rupiah adalah salah
satu cara untuk merawat warisan budaya dan identitas nasional Indonesia. Uang
adalah simbol penting dari negara dan bangsa, dan merawatnya mencerminkan rasa
bangga terhadap tanah air.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 9


Secara keseluruhan, merawat uang Rupiah dengan baik bukan hanya tentang menjaga nilai
ekonomis, tetapi juga melibatkan aspek-nilai kultural, historis, dan etis yang penting bagi
masyarakat.

E. Konsep Penanganan dan Penyimpanan Rupiah Oleh Industri

Industri keuangan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, memiliki tanggung jawab
besar dalam penanganan dan penyimpanan uang Rupiah. Hal ini berkaitan dengan
keamanan, keaslian, dan kenyamanan transaksi bagi nasabah dan masyarakat umum.
Berikut adalah konsep-konsep utama dalam penanganan dan penyimpanan Rupiah oleh
industri keuangan:

1. Fitur Keamanan dan Keaslian: Industri keuangan memiliki peran penting dalam
memastikan bahwa uang yang beredar adalah uang asli dan bukan palsu. Mereka
menggunakan teknologi keamanan canggih untuk memverifikasi uang, seperti mesin
pencetak uang, detektor palsu, dan pemindaian berbagai fitur keamanan yang ada
pada uang.
2. Penyimpanan dalam Keadaan Aman: Bank dan lembaga keuangan harus
menyimpan uang dengan aman di tempat yang terlindung dari risiko pencurian,
kebakaran, atau bencana alam lainnya. Gudang penyimpanan uang biasanya
dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih.
3. Penanganan Profesional: Karyawan industri keuangan yang bertanggung jawab
dalam menangani uang Rupiah harus menjalankan protokol penanganan yang
profesional. Ini meliputi prosedur penghitungan, pemilahan, dan pemeriksaan keaslian
uang.
4. Menggunakan Teknologi Pendeteksi: Industri keuangan sering kali menggunakan
teknologi canggih, seperti mesin penghitung dan detektor palsu, untuk memeriksa dan
menghitung uang dengan cepat dan akurat.
5. Pemusnahan Uang Cacat: Uang Rupiah yang rusak atau cacat secara fisik biasanya
disortir dan dihancurkan oleh industri keuangan. Ini dilakukan untuk mencegah uang
cacat beredar dan memastikan bahwa hanya uang asli yang beredar di masyarakat.
6. Pembaruan Mata Uang: Industri keuangan juga terlibat dalam proses pembaruan
mata uang, seperti pengenalan desain baru atau penambahan fitur keamanan yang
lebih mutakhir.
7. Edukasi Nasabah: Industri keuangan memiliki peran dalam memberikan edukasi
kepada nasabah mengenai cara memeriksa keaslian uang dan menghindari
menerima atau menggunakan uang palsu.
8. Pengelolaan ATM: Industri keuangan juga bertanggung jawab dalam pengelolaan
dan pengisian uang di mesin ATM. Uang yang ditempatkan di ATM harus terjaga
dengan baik untuk memastikan nasabah dapat menarik uang dalam kondisi baik.
9. Kebersihan Uang: Penanganan uang oleh industri keuangan juga mencakup
menjaga kebersihan uang. Ini melibatkan prosedur pembersihan dan sterilisasi uang
yang diterima dari berbagai sumber.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 10


10. Kerjasama dengan Otoritas Moneter: Industri keuangan bekerja sama dengan
otoritas moneter atau bank sentral dalam hal penetapan kebijakan mengenai mata
uang, peraturan tentang uang asing, dan aspek legal lainnya terkait mata uang.

Secara keseluruhan, industri keuangan memiliki peran penting dalam menjaga integritas dan
keamanan uang Rupiah serta memastikan bahwa uang beredar dalam kondisi yang baik dan
sesuai dengan standar keamanan.

F. Resiko dan Dampak Penanganan Rupiah

Penanganan uang Rupiah, terutama dalam industri keuangan dan aktivitas sehari-hari, dapat
membawa risiko dan dampak tertentu. Berikut adalah beberapa risiko dan dampak yang
terkait dengan penanganan uang Rupiah:

Risiko:

1. Pencurian dan Kehilangan Fisik: Uang Rupiah yang disimpan secara fisik di tempat-
tempat seperti bank, ATM, atau rumah tangga dapat menjadi target pencurian.
Kehilangan uang fisik juga bisa terjadi akibat kecerobohan atau bencana alam.
2. Pemalsuan: Uang palsu bisa menjadi ancaman. Pemalsuan uang dapat merugikan
baik individu maupun bisnis yang menerima uang palsu sebagai pembayaran.
3. Kerusakan: Uang kertas atau logam dapat rusak karena berbagai alasan seperti air,
api, atau penyimpanan yang buruk. Uang yang rusak dapat kehilangan nilai atau tidak
diterima dalam transaksi.
4. Risiko Keselamatan Karyawan: Karyawan yang bekerja dengan uang dalam jumlah
besar, seperti di bank atau pusat distribusi uang, bisa menjadi target potensial bagi
kejahatan.
5. Ketidakakuratan dalam Pencatatan: Kesalahan manusia dalam menghitung atau
mencatat jumlah uang dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam transaksi dan
pelaporan.

Dampak:

1. Pengaruh Ekonomi: Cara penanganan uang dalam masyarakat dan industri


keuangan bisa mempengaruhi stabilitas ekonomi. Pemalsuan, penggunaan uang
palsu, atau penanganan yang tidak hati-hati dapat merusak kepercayaan masyarakat
terhadap mata uang dan sistem finansial.
2. Kemudahan Transaksi: Penanganan uang yang baik memastikan kemudahan dalam
transaksi. Sebaliknya, jika uang kotor, rusak, atau palsu beredar, itu bisa
menyebabkan masalah dan hambatan dalam aktivitas ekonomi.
3. Efisiensi dan Produktivitas: Uang yang rusak atau cacat memerlukan waktu dan
upaya tambahan untuk ditangani, dicatat, atau diganti, yang dapat mengganggu
efisiensi dan produktivitas.
4. Ketidaknyamanan Konsumen: Uang yang rusak atau kotor bisa membuat konsumen
merasa tidak nyaman saat menerimanya dalam transaksi.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 11


5. Ketidakpercayaan: Jika masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap keaslian uang
atau penanganan yang baik dari pihak-pihak yang berwenang, itu bisa merusak
integritas mata uang dan sistem finansial.
6. Kerugian Keuangan: Kehilangan uang atau uang palsu dapat menyebabkan
kerugian finansial bagi individu, bisnis, atau pemerintah.

Penting bagi semua pihak, baik individu, bisnis, maupun institusi keuangan, untuk
memahami risiko dan dampak yang terkait dengan penanganan uang Rupiah dan mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk mencegah masalah-masalah tersebut. Kesadaran,
edukasi, dan penerapan praktik terbaik dalam penanganan uang dapat membantu
mengurangi risiko dan dampak yang mungkin terjadi.

G.Unsur Pengaman Terbuka

Unsur pengaman terbuka adalah fitur-fitur keamanan pada mata uang yang dapat dilihat dan
diperiksa oleh siapa saja tanpa memerlukan alat khusus. Fitur ini dirancang untuk
memberikan informasi visual yang membantu mengidentifikasi keaslian mata uang. Berikut
adalah beberapa contoh unsur pengaman terbuka yang umumnya ada pada uang kertas dan
logam, termasuk mata uang Rupiah:

H. 1. Tanda Air (Watermark): Ini adalah gambar atau pola yang ditanamkan pada kertas
uang selama proses pencetakan. Tanda air biasanya terlihat dengan jelas ketika uang
dilihat dengan cahaya melalui belakang uang. Pada mata uang Rupiah, tanda air
umumnya menampilkan gambar pahlawan nasional atau tokoh penting.
I. 2. Mikro-Teks: Teks yang sangat kecil dan sulit dilihat dengan mata telanjang, tetapi
dapat terlihat dengan bantuan pembesar. Mikro-teks sering digunakan dalam berbagai
bagian mata uang, dan ini sulit direproduksi oleh pemalsu.
J. 3. Gambaran Tersembunyi (Hidden Image): Gambaran atau pola tersembunyi dapat
terlihat ketika uang dilihat dengan sudut tertentu. Ini adalah contoh optik variabel, di
mana gambar berubah sesuai dengan perubahan sudut pandang.
K. 4. Efek Berubah Warna (Color-Shifting Ink): Beberapa mata uang menggunakan
tinta khusus yang berubah warna saat dilihat dari sudut berbeda. Ini memberikan efek
visual menarik dan sulit dipalsukan.
L. 5. Benang Keamanan (Security Thread): Benang khusus yang ditanamkan dalam
kertas uang. Benang ini sering kali memiliki tulisan atau gambar yang dapat terlihat
dengan cahaya. Pada beberapa uang Rupiah, benang ini dapat bercahaya dengan
warna tertentu saat dilihat di bawah cahaya UV.
M. 6. Tinta Penghilang (Color-Shift Ink): Tinta yang berubah warna saat ditekan atau
digosokkan. Ini memberikan efek berubahnya warna atau tampilan pada bagian yang
ditekan.
N. 7. Cetakan Timbul (Embossing): Teknik pencetakan yang menghasilkan gambar
atau teks yang timbul dari permukaan kertas. Cetakan timbul umumnya dapat
dirasakan dengan jari dan memberikan tekstur khusus pada mata uang.
O. 8. Cetakan Satu Sisi (One-Sided Printing): Beberapa gambar atau elemen hanya
tercetak pada satu sisi mata uang, dan akan terlihat melalui transparansi pada sisi
lainnya.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 12


P. 9. Tinta Khusus UV (UV Ink): Beberapa elemen pada mata uang dapat terlihat hanya
di bawah cahaya ultraviolet. Ini adalah salah satu fitur keamanan yang umum
digunakan untuk memeriksa mata uang asli.
Q. Penting untuk mengetahui dan memeriksa unsur pengaman terbuka pada mata uang
Rupiah atau mata uang lainnya untuk memastikan keaslian uang yang diterima atau
digunakan dalam transaksi.

I. Unsur Pengaman Semi Tertutup

Unsur pengaman semi tertutup merupakan unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan
menggunakan alat bantu sederhana seperti kaca pembesar dan lampu ultraviolet. Unsur
pengaman ini umumnya diperuntukkan bagi kasir bank, kasir supermarket, bendahara
instansi atau perusahaan dan profesi-profesi sejenis, agar mudah mengenali keaslian uang
Rupiah dengan menggunakan alat bantu tersebut. Berikut adalah unsur-unsur pengaman
bersifat semi tertutup (semicovert) yang saat ini terdapat pada uang Rupiah:

1. Tulisan mikro (micro text), tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca
dengan menggunakan kaca pembesar.
2. Gambar Raster, gambar raster merupakan unsur pengaman berupa tulisan NKRI
dan angka nominal uang secara acak.
3. Tinta tidak tampak (invisible ink) dan tinta tampak (visible ink), tinta tidak tampak
(invisible ink) merupakan hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar dibawah
sinar ultraviolet. Sedangkan tinta tampak (visible ink) merupakan gambar tertentu yang
dicetak dengan tinta tampak dan akan terlihat memendar apabila disinari dengan lampu
ultraviolet.

4.Nomor seri (serial number), nomor seri uang yang pada umumnya dibuat asimetris. Apabila
disinari lampu ultra violet, nomor seri ini akan memendar berubah warna dari merah menjadi
oranye dan hitam atau biru menjadi hijau

J. Unsur Pengaman Tertutup

Unsur pengaman tertutup merupakan unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi
menggunakan media atau peralatan laboratorium/forensik. Saat ini, Bank Indonesia memiliki
laboratorium khusus untuk mendeteksi ciri keaslian Rupiah yang tertutup ini, bernama Bank
Indonesia Counterfeit Analysis Center (BI-CAC).

BUK

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 13


Unsur-unsur pengaman tertutup dapat dikenali dengan lebih mudah jika fisik uang Rupiah
dalam kondisi yang baik dan bersih. Dengan demikian, setiap orang harus berpartisipasi
dalam menjaga keaslian Rupiah dan menjaga Rupiah agar tidak cepat rusak, lusuh dan
kotor.

Tindakan oknum masyarakat yang merusak, menghancurkan atau mengubah Rupiah akan
merusak unsur-unsur pengaman Rupiah, sekaligus akan dikenai sanksi tegas sebagaimana
diatur dalam perundang-undangan. Berdasarkan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2011 tentang Mata Uang, setiap orang yang merusak, memotong, menghancurkan dan atau
mengubah uang Rupiah dengan maksud merendahkan kehormatan Rupiah sebagai simbol
negara diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak
Rp1 Miliar.

1.2.Bangga Rupiah
Menurut BI, Bangga Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat
memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI, dan alat
pemersatu bangsa. Kebanggaan kita terhadap rupiah akan menjadikan rupiah kuat dan
sebagai pemersatu bangsa dimana suku-suku dari ujung barat hingga timur Indonesia
menggunakan rupiah yang sama.

Jika masyarakat bangga dengan rupiah, dengan sendirinya rupiah akan menjaga
keberadaannya sebagai simbol negara berdaulat. Begitu pun saat digunakan dalam setiap
transaksi, rupiah akan semakin kuat dan membanggakan. Jangan sampai menjadi olok-
olokan negara lain sebagaimana Zimbabwe yang kerap menjadi olok-olokan penduduk
negeri ini.

Dari paparan di atas, perlu diingat ada 3 Bangga Rupiah yang sedang digalakkan kepada
masyarakat, yakni:

1. Bangga rupiah sebagai simbol kedaulatan


2. Bangga rupiah sebagai alat pembayaran yang sah
3. Bangga rupiah sebagai alat pemersatu bangsa

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 14


2.1 Rupiah sebagai Simbol Kedaulatan

Mata uang Rupiah merupakan salah satu simbol kedaulatan negara yang harus
dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Mata uang
diperlukan sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional
dan Internasional guna mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
pasal 23B yang menyebutkan bahwa macam dan harga mata uang ditetapkan dengan
Undang – Undang, serta pasal 23D mengatur bahwa Negara memiliki bank sentral
yang susunan, kedudukan, tanggung jawab, dan indepedensinya diatur dengan
undang-undang.
a. Otoritas Pencipta Uang
Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia, yang salah satu
tugasnya adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Pelaksanaan tugas tersebut diharapkan dapat mendukung terpeliharanya stabilitas
moneter, stabilitas keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang
dikenal dengan UU Bank Indonesia.
Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang melakukan
Pengeluaran, Pengedaran, dan/atau Pencabutan dan Penarikan Rupiah.
Kewenangan tersebut ditegaskan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun
2011 tentang Mata Uang.

b. Penggunaan Rupiah Melambangkan Wilayah Indonesia


Rupiah merupakan satu – satunya mata uang yang digunakan sebagai
pembayaran yang sah di wilayah NKRI, dan setiap transaksi yang mempunyai
tujuan pembayaran di NKRI wajib menggunakan Rupiah.
Hal ini memiliki dasar hukum perundang-undangan di Indonesia. Undang –
Undang Dasar Republik Indonesia 1945 pasal 23B menyatakan bahwa macam
dan harga mata uang ditetapkan dengan Undang-Undang. Adapun UU Nomor 7
Tahun 2011 pasal 2 ayat (1) menegaskan bahwa Mata Uang Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah Rupiah, dan Pasal 21 menjelaskan Rupiah wajib

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 15


digunakan dalam (1) setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran (2)
penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; dan/atau (3)
transaksi keuangan lainnya yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Rupiah berlaku dan diberlakukan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, termasuk di daerah 3T ( Terdepan, Terluar dan terpencil )

c. Kewajiban Menggunakan Rupiah di Wilayah NKRI


Perundang-undangan di Indonesia mewajibkan penggunaan Rupiah di wilayah
NKRI sebagai salah satu symbol kedaulatan NKRI.
Terdapat kewajiban bagi setiap pihak untuk menggunakan Rupiah dalam setiap
transaksi di wilayah NKRI, baik tunai maupun non tunai. Transaksi tunai mencakup
transaksi yang menggunakan uang kertas dan/atau uang logam sebagai alat
pembayaran. Transaksi non tunai mencakup transaksi yang menggunakan alat
dan mekanisme pembayaran secara non tunai.
Dalam konteks penggunaan Rupiah, UU Nomor 7 Tahun 2011 pasal 23
melarang setiap orang menolak menerima Rupiah yang penyerahannya
dimaksudkan sebagai pembayaran atau untuk menyelesaikan kewajiban yang
harus dipenuhi dengan jika terdapat keraguan atas keaslian Rupiah. Pelanggaran
terhadap pasal 23 diancam pidana kurungan paling lama satu tahun dan pidana
denda paling banyak Rp.200.000.000 ( dua ratus juta )

2.2 Rupiah sebagai Alat Pembayaran yang Sah

a. Penggunaan Rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


Pasal 21 Undang – Undang Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata uang
menegaskan bahwa setiap transaksi yang dilakukan di wilayah NKRI, baik
dilakukan oleh penduduk maupun bukan penduduk, serta orang asing yang
bekerja di wilayah Indonesia, wajib menggunakan mata uang Rupiah .
Seiring dengan adanya indikasi penggunaan alat pembayaran selain Rupiah di
masyarakat, Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa berdasarkan Pasal 23 B
UUD 1945 jo. Pasal 1 angka 1 dan angka 2, Pasal 2 ayat (1) serta Pasal 21 ayat
(1) UU Mata Uang, Rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan setiap transaksi yang
mempunyai tujuan pembayaran yang dilakukan di wilayah NKRI wajib
menggunakan Rupiah.
BI mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari penggunaan
alat pembayaran selain Rupiah. Dalam hal ini kami menegaskan bahwa Dinar,
Dirham atau bentuk-bentuk lainnya selain uang Rupiah bukan merupakan alat
pembayaran yang sah di wilayah NKRI. BI mengajak masyarakat dan berbagai
pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI. BI
berkomitmen untuk terus mendorong gerakan untuk mencintai dan merawat
Rupiah bersama dengan Otoritas terkait dan seluruh komponen masyarakat
sebagai salah satu simbol kedaulatan negara.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 16


b. Risiko Hukum atas penggunaan Pembayaran Selain Rupiah
Bank Indonesia mengawasi kepatuhan setiap pihak dalam menerapkan
kewajiban penggunaan Rupiah. Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Bank
Indonesia bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk transaksi tunai dan
instansi terkait untuk transaksi non tunai.
Pengawasan Bank Indonesia tersebut berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam SEBI 17/11/DKSP/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah
di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jika terdapat pelanggaran atas kewajiban penggunaan Rupiah di wilayah NKRI
untuk transaksi tunai dan pelanggaran atas larangan menolak Rupiah, maka
terdapat sanksi sesuai ketentuan pidana sebagaimana diatur dalam pasal 33 UU
Nomor 7 Tahun 2011. Sanksi yang diberikan berupa sanksi administratif dan/atau
juga sanksi pidana.
Pasal 33 ayat (1) Undang - Undang tersebut menjelaskan bahwa setiap orang
yang tidak menggunakan Rupiah dalam setiap transaksi yang mempunyai tujuan
pembayaran dan penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan
uang; dan/atau transaksi keuangan lainnya, dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp.200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah)
c. Masa Berlaku Uang Rupiah
Pencabutan dan penarikan uang dilakukan dengan berbagai
pertimbangan,antara lain karena masa edar suatu pecahan sudah terlalu lama dan
adanya perkembangan teknologi unsur pengaman (security features) pada
uang.Selain itu, pencabutan /penarikan uang juga dimaksudkan untuk mencegah
dan meminimalisasi peredaran uang palsu, sekaligus menyederhanakan
komposisi dan emisi pecahan yang ada.

2.3 Rupiah sebagai Alat Pemersatu Bangsa

a. Rupiah sebagai Identitas dan Karakteristik Bangsa


Rupiah adalah nama mata uang resmi Indonesia. Mata uang ini dicetak dengan
menerapkan Standar Operasional Prosedur yang berpengaman tinggi untuk menjamin
keamanan dan kerahasiaan proses cetak uang, mulai dari proses desain uang ,
penyediaan kertas, tinta maupun proses cetaknya hingga akhirnya menjadi uang
Rupiah siap edar yang memiliki beberapa fitur pengaman.
Fitur pengamanan pada uang kertas yang dikenal luas oleh masyarakat terdiri
dari watermark, cetak intaglio, benang pengaman dan tinta pengaman.
Pada Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 menjelaskan ciri
umum Rupiah antara lain adalah gambar lambang negara “Garuda Pancasila”, dan
frasa “ Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Kedua simbol itu, menunjukkan
identitas kebangsaan dan kenegaraan Indonesia, sebagai entitas yang berdaulat dan
resmi mengeluarkan Rupiah.
Dalam penerbitan Rupiah, gambar Pahlawan Nasional menjadi gambar utama
pada Rupiah kertas. Sejumlah Pahlawan Nasional muncul dalam Rupiah Tahun emisi
2016.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 17


Pertama, Dwitunggal Soekarno-Hatta juga dimunculkan pada Rupiah denominasi
Rp.100.000 Tahun Emisi 2014 dan Rp.75.000 Tahun Emisi 2020.

Kedua, Wage Rudolf Soepratman, tampil dalam bentuk tanda air berupa gambar
Pahlawan nasional W.R Supratman, terlihat bila diterawangkan ke arah cahaya pada
Rupiah denominasi Rp.100.000 emisi 2004 (TE 2016).
Pada Edisi khusus menyambut Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia
tahun 2020, Bank Indonesia mengeluarkan Rupiah edisi khusus dengan pecahan
denominasi Rp.75.000.Gambar utama pada Rupiah ini adalah dwitunggal Proklamator
Indonesia dan lambang pakaian adat daerah di Indonesia, yang mewujudkan
Bhinneka Tunggal Ika.

Ketiga, Brigadir Jenderal Anumerta Gusti Ngurah Rai, pada kertas pecahan
Rp.50.000 Tahun Edar 2016, akan tampak bila kita menerawang Rupiah kertas
tersebut. Pahlawan Nasional yang muda belia, pemberani, rela berkorban demi
membela dan menjaga kemerdekaan Indonesia ini juga muncul sebagai gambar
utama pada Rupiah TE 2005, dalam denominasi Rp.50.000 yaitu Ir.H.Juanda
Kartawijaya.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 18


Keempat, kertas Rupiah pecahan Rp.20.000 Tahun Emisi 2016, menampilkan
Pahlawan Nasional DR.G.S.S.J. Ratulangi sebagai gambar utama, dan Pahlawan
Nasional Otto Iskandardinata sebagai gambar terawang.

Kelima,gambar utama pada Rupiah denominasi Rp.10.000 adalah Frans Kaisiepo


merupakan pahlawan nasional yang membicarakan pembentukan Republik Indonesia
Serikat sebagai wakil dari Papua. Saat diterawang uang kertas Rp.10.000 ini akan
tampak gambar Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Badaruddin II.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 19


Keenam, Dr.KH.Idham Chalid muncul pada uang kertas denominasi Rp.5000 Tahun
Emisi 2016. Beliau merupakan Politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil
Perdana menteri Indonesia pada kabinet Ali Sasroamidjojo dan Kabinet Djuanda. Saat
diterawang akan tampak gambar pahlawan nasional asal Aceh , Tjoet Nyak Meutia.

Ketujuh, Rupiah denominasi Rp.2.000 (TE 2016), menggunakan Pahlawan


Mohammad Husni Thamrin sebagai gambar utama, beliau adalah politisi era Hindia
Belanda yang karena perjuangannya kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Nasional
Indonesia.

Tentu, berikut adalah beberapa poin yang bisa menjadi bagian dari materi untuk
membangkitkan rasa bangga terhadap mata uang Rupiah:

1. Identitas Nasional: Mata uang Rupiah adalah simbol identitas nasional Indonesia.
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri yang mencerminkan kedaulatan dan
budaya uniknya.
2. Sejarah dan Perjuangan: Rupiah memiliki sejarah panjang yang melibatkan
perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan. Mata uang ini adalah
bukti dari perjalanan panjang menuju negara merdeka yang kita miliki hari ini.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 20


3. Tokoh Bersejarah: Gambar tokoh-tokoh bersejarah seperti Soekarno dan Hatta pada
uang Rupiah mengingatkan kita akan para pahlawan yang berjuang untuk
kemerdekaan dan kemajuan negara.
4. Keragaman Budaya: Desain dan gambar-gambar pada uang Rupiah mencerminkan
keragaman budaya Indonesia. Mata uang ini menggambarkan kekayaan budaya dari
Sabang sampai Merauke.
5. Stabilitas Mata Uang: Meskipun mengalami perubahan dalam sejarahnya, Rupiah
adalah mata uang yang stabil dan sah. Ini mencerminkan ketahanan ekonomi dan
kebijakan moneter yang diterapkan oleh pemerintah dan bank sentral.
6. Perekonomian Negara: Mata uang Rupiah memainkan peran penting dalam ekonomi
negara. Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing memengaruhi perdagangan
internasional, inflasi, dan daya beli masyarakat.
7. Pengaruh dalam Kehidupan Sehari-hari: Uang Rupiah memungkinkan kita untuk
bertransaksi, membeli barang dan jasa, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kehadiran mata uang ini membantu kelancaran kehidupan masyarakat.
8. Keberlanjutan Ekonomi: Dengan menggunakan Rupiah, kita mendukung
perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja bagi orang-orang di
Indonesia.
9. Simbol Patriotisme: Merawat dan menggunakan uang Rupiah dengan baik adalah
bentuk kecintaan terhadap tanah air. Ini mencerminkan komitmen kita terhadap
negara dan rakyat Indonesia.
10. Pentingnya Edukasi: Memahami nilai dan peran mata uang Rupiah adalah bagian
dari pendidikan ekonomi dan keuangan. Menanamkan rasa bangga terhadap mata
uang dalam generasi muda adalah investasi untuk masa depan negara.

Dalam membahas materi ini, fokuslah pada keberagaman, sejarah, dan kontribusi positif
yang mata uang Rupiah berikan kepada masyarakat dan negara Indonesia. Ingatlah bahwa
bangga terhadap mata uang adalah sikap yang memperkuat ikatan kita dengan tanah air dan
sesama warga negara.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 21


1.3 Paham Rupiah
3.1 Transaksi dengan Rupiah

a. Uang Dan Fungsi Uang


1). Konsep Uang Sebagai Satuan Hitung (Unit Of Account)
Satuan nilai adalah satuan ukuran yang menentukan besarnya nilai dari berbagai
jenis barang. Dengan adanya satuan hitung memudahkan orang menetapkan nilai
pada sebuah barang atau jasa, pada saat melakukan transaksi. Uang berfungsi
sebagai alat untuk memudahkan pertukaran (medium of exchange). Tanpa uang,
transaksi hanya dapat dilakukan dengan cara tukar menukar barang (barter).
2). Uang sebagai penyimpan nilai (store of value)
Uang juga dapat berfungsi sebagai alat penyimpan nilai, karena dapat digunakan
untuk mengalihkan nilai dari masa sekarang ke masa mendatang. Dengan demikian
uang menjadi salah satu pilihan sebagai simpanan kekayaan, selain tanah, rumah,
dan benda berharga lain.

b. Evolusi Sistem Pembayaran


Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan,
lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana
guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
1). Evolusi Instrumen Pembayaran
Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat menggunakan benda-benda
seperti logam berharga dan kertas sebagai alat pembayaran. Inilah cikal bakal
lahirnya uang dan disebut sebagai evolusi dalam alat pembayaran, yang kemudian
dikenal sebagai Rupiah kertas dan Rupiah Logam.
Uang kertas kertas pertama kali digunakan di kepulauan Nusantara oleh
perusahaan hindia timur belanda, dalam bentuk surat kredit dari Rejksdaalder, berasal
antara tahun 1783 dan tahun 1811. Uang kertas Gulden dikeluarkan oleh pemerintah
jepang selama pendudukan dari tahun 1942, lalu diubah menjadi “Roepiah”pada
tahun 1943. Kemudian 30 Oktober 1946, Oeang Republik Indonesia (ORI) menjadi
mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia usai merdeka.
Evolusi instrumen pembayaran belum berakhir pada uang kertas dan uang
logam. Dalam dunia modern, kemudian muncul model instrumen pembayaran non
tunai, salah satunya uang elektronik (electronic money).
Bank Indonesia kemudian mengeluarkan Quick Response Code Indonesian
Standard atau biasa disingkat QRIS. QRIS dikembangkan oleh industri sistem
pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR
Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Semua penyelenggara
Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code pembayaran wajib
menerapkan QRIS.

2). Penggunaan Alat Pembayaran

1 Alat Pembayaran Menggunakan Uang (APMU)

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 22


Transaksi ini termasuk kategori transaksi konvensional. Orang melakukan
transaksi atau jual beli dengan menggunakan uang kertas atau uang logam
sebagai alat pembayarannya bagi proses transaski dalam ukuran nominal kecil
seperti transaksi di warung.
2 Alat Pembayaran Menggunakan Rekening (APMR)
Transaksi antar lembaga atau antara perorangan dengan lembaga dengan jarak
yang cukup berjauhan. Misalnya membayar biaya pendidikan pada lembaga
pendidikan.
3 Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)
Kartu kredit, kartu tol, atau kartu ATM, merupakan perkembangan awal alat
pembayaran di era modern menuju model APMD.
4 Alat Pembayaran Menggunakan Digital (APMD)
Sistem pembayaran dan transaksi berkembang seiring dengan penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi. Sistem online atau digital kemudian
merangsang penggunaan alat pembayaran menggunakan digital.

3). Uang Digital (Digital Currency)


Terdapat beberapa definisi mengenai “uang digital” atau “uang virtual” yang
dikeluarkan oleh Bank Sentral maupun organisasi internasional. Topik mengenai uang
digital menjadi fokus di seluruh Bank Sentral dalam beberapa tahun terakhir. Bank
Indonesia juga terus melakukan penelitian dalam menentukan konsep Rupiah Digital /
Central Bank Digital Currency (CBDC) dan teknologi yang akan digunakan dalam
upaya mendukung transformasi digital di Indonesia.
Berbeda dengan uang digital maupun uang virtual, CBDC merupakan bentuk
baru dari Central Bank Money. CBDC merupakan kewajiban Bank Sentral, mempunyai
denominasi yang sama dengan mata uang resmi (legal tender) serta memiliki fungsi
uang sehingga dapat digunakan untuk alat tukar, satuan hitung, maupun penyimpan
nilai.
Berdasarkan regulasi saat ini, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Mata Uang mengatur bahwa alat pembayaran yang sah di Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) adalah Rupiah. Dengan demikian, uang digital atau uang virtual
seperti halnya Bitcoin, Ethereum, Ripple, Libra, dan lain-lain bukan sebagai alat
pembayaran yang sah di Indonesia.

c Customer Protection & Data Privacy


1). Instrumen Platform Transaksi Tunai Dan Non Tunai
Pembayaran tunai adalah pembayaran yang menggunakan mata uang.
Sedangkan Pembayaran non tunai adalah sistem pembayaran yang tidak
menggunakan uang kartal (logam dan kertas) atau biasa disebut cashless. Instrumen
yang digunakan, misalnya cek, giro, uang debit, kartu kredit, uang elektronik dsb.
Pada masa sekarang ini, pembayaran non tunai semakin banyak diminati, dan terus
tumbuh berkembang di tengah masyarakat. Terdapat delapan pembayaran non-tunai
di Indonesia.
Pertama, Kartu Debit. Ini merupakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
(APMK) yang dapat digunakan untuk membayar kewajiban yang timbul dari suatu
kegiatan ekonomi termasuk transaksi pembelanjaan.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 23


Kedua, Kartu Kredit. Ini adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk
transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, di mana
kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau
penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan pembayaran pada
waktu yang disepakati baik dengan pelunasan secara sekaligus (charge card) ataupun
dengan pembayaran secara angsuran
Ketiga, Uang Elektronik (UE). penggunaan UE chip based diantaranya untuk
pembayaran jasa tol dan parkir
Keempat, Bilyet Giro. Ini merupakan surat yang berfungsi sebagai perintah dari
nasabah Penarik kepada bank Tertarik untuk melakukan pemindahbukuan sejumlah
uang.
Kelima, Nota Debit atau Kredit. Nota debit adalah tagihan dari bank ke
nasabah, sementara nota kredit digunakan untuk mengirimkan atau memindahkan
dana bukan tunai kepada nasabah bank atau bank lain melalui kliring dengan nominal
dan waktu yang ditentukan.
Keenam, kartu ATM. Ini adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan
penarikan tunai dan/atau pemindahan dana di mana kewajiban pemegang kartu
dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung simpanan pemegang kartu
pada Bank atau Lembaga Selain Bank yang berwenang untuk menghimpun dana
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku
Ketujuh, cek. Ini merupakan surat atau lembar perintah pencairan dari naskah
kepada bank.

2). Keamanan Siber Dalam Transaksi Elektronik (Cyber Security On Electronic


Transaction)
Keunggulan elektronifikasi atau digitalisasi perbankan juga dibarengi dengan
potensi risiko yang harus diantisipasi oleh masyarakat dan perbankan. Salah satu
potensi masalah tersebut yaitu munculnya kejahatan melalui sistem digital. Berikut
beberapa contoh kejahatan siber.
Pertama, skimming. Ini merupakan metode yang digunakan untuk mencuri
informasi nasabah pada saat bertransaksi menggunakan ATM.
Kedua, malware (malicious software). Malware berarti software yang tidak
diinginkan dalam sistem komputer. Malware biasanya dibuat untuk mencuri data
informasi yang bahkan dapat merusak sebuah sistem komputer. Kejahatan dengan
teknik ini termasuk model kejahatan siber yang sulit dideteksi.
Ketiga, peretasan (hacking). Ini adalah kegiatan membobol dan
mengeksploitasi sistem komputer milik orang atau lembaga lain.
Keempat, tindak pidana phising. Istilah phising diduga berasal dari kata fishing,
artinya memancing. Phising adalah upaya mengelabui (social engineering) untuk
mendapatkan informasi data seseorang. Data yang kerap menjadi sasaran adalah
data pribadi, data akun, dan data finansial (nomor rekening).
3). Perlindungan Konsumen
Perlindungan konsumen yang efektif akan mendorong kepercayaan
masyarakat pada sektor keuangan dan pada akhirnya mendukung stabilitas sistem
keuangan.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 24


Untuk menciptakan perlindungan konsumen yang lebih efektif, Bank Indonesia
melakukan empat kegiatan strategis, yaitu fungsi pengaturan dan kebijakan,
pengawasan, penanganan pengaduan, serta edukasi dan literasi. Penguatan fungsi ini
didukung dengan kerja sama nasional maupun internasional dan memperhatikan
praktik-praktik terbaik di dunia internasional (international best practices).
Dari aspek kebijakan dan ketentuan, Bank Indonesia menerbitkan Peraturan
Bank Indonesia No.22/20/PBI/2020 tentang Perlindungan Konsumen Bank Indonesia.
Ruang lingkup pengaturan pada PBI mencakup Penyelenggara di bidang:
1) Sistem Pembayaran, antara lain Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK),
Uang Elektronik, Cek/bilyet giro, Dompet Elektronik dan Transfer Dana);
2) Kegiatan Layanan Uang, meliputi Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan
Bank (KUPVA BB), dan Kegiatan Layanan Uang lainnya yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia;
3) Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing, mencakup Penerbitan Instrumen Pasar Uang,
Pendukung transaksi di Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing yang berhubungan
langsung dengan konsumen.
Dari aspek edukasi dan literasi, Edukasi dilakukan secara terencana, terukur
dan berkelanjutan. Terkait hal tersebut, Bank Indonesia telah menyusun strategi
Edukasi Perlindungan Konsumen dengan menargetkan pada segmentasi konsumen,
berfokus pada wilayah di Indonesia dan mempertimbangkan berbagai kanal
penyampaian informasi.
Peningkatan literasi keuangan masyarakat diharapkan dapat menciptakan
konsumen yang berdaya, yaitu konsumen yang sadar, paham dan cakap
menggunakan produk dan jasa keuangan secara aman dan bijak, serta mampu
memperjuangkan hak dan kepentingannya, termasuk pengaduan kepada
penyelenggara.
Aspek Penanganan Pengaduan, Bank Indonesia dapat melakukan tindak
lanjut pengaduan konsumen yang disebabkan oleh ketidakpahaman konsumen,
adanya indikasi pelanggaran oleh Penyelenggara atau adanya kerugian dan/atau
potensi kerugian finansial.

Dalam melindungi konsumen, Bank Indonesia senantiasa bersinergi dengan


Kementerian/Lembaga lain. Kerjasama dilakukan dengan Kemendag, OJK,
Kemenkominfo, BPKN, YLKI dan lain-lain.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 25


3.2 Berbelanja
a. Peran Rupiah Dalam Perekonomian
1). Peran Rupiah Dalam Fungsi Intermediasi Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan berfungsi sebagai lembaga intermediasi, yaitu
menyalurkan dana dari masyarakat dan lembaga yang kelebihan dana kepada pihak
yang membutuhkan dana. Pihak yang membutuhkan dana tersebut dapat
menggunakannya untuk tujuan konsumsi maupun usaha produktif di berbagai sektor
ekonomi. Instrumen dalam pelaksanaan fungsi intermediasi lembaga keuangan itu
adalah uang rupiah.
2). Pengertian Dan Jenis Uang Beredar
Dalam konteks manajemen pengelolaan uang di Indonesia, Bank Indonesia
selaku bank sentral mengeluarkan dan mengedarkan uang kartal sedangkan bank
umum mengeluarkan dan mengedarkan uang giral dan uang kuasi.
Berikut ini tiga jenis uang beredar yang dikenal di indonesia.
1 M0 disebut juga sebagai uang primer atau uang inti atau reserve money. M0 atau
uang primer terdiri atas uang tunai atau uang kartal, dan saldo rekening giro.
2 M1 yaitu kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta domestik yang meliputi
uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah).
3 M2 yaitu kewajiban sistem moneter terhadap sekotor swasta domestik yang terdiri
dari: uang kartal, uang giral, dan uang giral (mencakup tabungan, simpana valas,
deposito, surat berharga selain saham).

3). Konsep Likuiditas Di Lembaga Keuangan

Likuiditas merupakan kemampuan lembaga keuangan dalam memenuhi


kewajiban jangka pendeknya yang harus segera dibayar dengan menggunakan harta
lancarnya.semakin tinggi tingkat likuiditas lembaga keuangan, semakin tinggi pula
kemampuan lembaga keuangan tersebut memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya.

b Inflasi

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum
dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Perhitungan inflasi di Indonesia
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Classification Of Individual
Consumption According to Purpose (COICOP) tahun dasar 2018. COICOP tahun
dasar 2018 menjadi pijakan bagi BPS untuk menghitung Indeks Harga Konsumen
(IHK).

Disamping pengelompokan berdasarkan COICOP di atas, BPSjuga


mempublikasikan inflasi berdasarkan pengelompokan lainnya yang dinamakan
disagregasi inflasi. Ini dilakukan untuk menghasilkan indikator inflasi yang
menggambarkan pengaruh faktor fundamental.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 26


Inflasi dapat disebabkan oleh adanya tekanan dari sisi penawaran (cost push
inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflamasi.

Faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai
tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara mitra dagang, peningkatan
harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price), dan terjadinya
negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.

Faktor penyebab deman pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan
jasa relatif terhadap ketersediaannya.

Faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku


ekonomi lainnya dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi ketika membuat
keputusan melakukan kegiatan ekonomi.

2). Dampak inflasi


Tingkat inflasi pada angka yang wajar dan stabil sangat diperlukan menjaga
kestabilan nilai mata uang dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan. Inflasi yang tinggi atau bahkan hiperinflasi dapat menyebabkan
penurunan nilai uang yang dapat berdampak negatif.

Dampak Inflasi bagi Kegiatan Perekonomian


Berikut ini beberapa dampak positif dan negatif inflasi terhadap perekonomian.
Inflasi berdampak positif jika berada pada tingkat yang rencah, yakni masih
berada dalam presentase tingkat bunga kredit yang berlaku. Bagi negara maju, inflasi
seperti itu akan mendorong kegiatan ekonomi sebab para pengusaha di negara maju
dapat memanfaatkan kenaikan harga untuk berinvestasi, memproduksi, serta menjual
barang dan jasa.
Inflasi yang terlalu tinggi juga membawa dampak negatif bagi perekonomian,
antara lain sebagai berikut : mendorong penanaman modal spekulatif, menimbulkan
masalah pada neraca pembayaran, mendorong tingkat bunga naik sehingga
mengakibatkan investasi turun, menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di
masa depan.

Dampak Inflasi bagi Masyarakat


Inflasi dapat menimbulkan beberapa masalah sosial yang berdampak bagi
masyarakat antara lain: menurunkan nilai rill tabungan dan pinjaman, memperbesar
kesenjangan distribusi pendapatan, tingkat kesejahteraan menurun.

3). Peran Serta Masyarakat dalam Mengendalikan Inflasi


Masyarakat berperan penting dalam upaya pengendalian inflasi. Salah satu hal
yang dapat dilakukan untuk mengendalikan inflasi adalah dengan menjadi konsumen
yang bijak dalam berbelanja, antara lain dengan menghindari perilaku konsumtif
berlebihan dan mengurangu pembelian produk-produk impor serta beralih kepada
produk dalam negeri. Selain itu, membiasakan diri menyusun perencanaan keuangan
ketika berbelanja akan berdampak pada stabilitas inflasi.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 27


c Nilai Tukar
1). Konsep Dasar Nilai Tukar
Nilai tukar atau kurs adalah perbandingan nilai suatu mata uang terhadap mata
uang negara lainnya. Nilai tukar mencerminkan harga dari suatu mata uang. Kurs
transsaksi Bank Indonesia disajikan dalam bentuk kurs jual dan kurs beli valas
terhadap rupiah. Titik tengah kurs transaksi Bank Indonesia USD/IDR menggunakan
kurs referensi Jakarta Interbank Spot Transaksi Dollar Rate (JISDOR).
2). Dampak Fluktuasi Nilai Tukar
Fluktuasi nilai tukar dipengaruhi oleh banyak fundamental, seperti penawaran
dan permintaan terhadap mata uang, kinerja ekonomi, inflasi, perbedaan suku bunga,
dan aliran modal. Fluktuasi nilai tukar mencerminkan stabilitas nilai rupiah dan
berdampak terhadap beberapa hal-hal sebagai berikut: arus modal, perdagangan
barang, inflasi, suku bunga, investasi, output nasional, kesempatan kerja.
3). Peran Serta Masyarakat Dalam Stabilitas Nilai Tukar
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas nilai
tukar. Salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan mengurangi
konsumsi produk-produk impor dan beralih kepada produk-produk dalam negeri.
Jadilah konsumen yang bijak ketika berbelanja dengan cara lebih
mengutamakan produk dalam negeri serta menggunakan uang rupiah sebagai alat
pembayaran, karena penggunaan mata uang rupiah di dalam negeri dibandingkan
valuta asing merupakan bagian penting dari peran serta masyarakat dalam menjaga
stabilitas nilai tukar.
Adapun kegiatan ekspor juga akan berdampak pada naiknya nilai tukar mata
uang.oleh karena itu, produktivitas masyarakat dalam menghasilkan produk-produk
dalam negeri yang berkualitas.

3.3 Berhemat
a Rupiah Sebagai Penyimpanan Nilai
Uang menjadi salah satu pilihan untuk menyimpan kekayaan, selain
barang-barang berharga lainnya seperti tanah, rumah, dan benda berharga
lainnya.
1). Dana Pihak Ketiga
Praktik penyimpanan dana pihak ketiga bisa dilakukan di berbagai
lembaga perbankan, misalnya di Bank Umum dan Bank Perkreditas Rakyat
(BPR). Dana pihak ketiga terdiri dari tabungan, giro, dan deposito.
Tabungan merupakan praktik penyimpanan rupiah yang paling umum,
dan banyak dilakukan oleh masyarakat.
Rekening giro atau current account adalah layanan perbankan yang
menerima simpanan dari nasabah yang bisa ditarik menggunakan bilyet giro
dan warkat cek. Manfaat pokok giro adalah keleluasaan melakukan transaksi
dan transfer dana tanpa batas, nasabah dapat menarik uang atau transfer
dalam jumlah puluhan atau ratusan juta rupiah setiap hari.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 28


Deposito merupakan bentuk simpanan uang di bank yang milikiki
jangka waktu tertentu. Dana yang disimpan dalam deposito hanya bisa
dicairkan setelah jangka waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan
antara penyimpan dan pihak perbankan pada awal perjanjian misalnya 3, 4, 6,
12, atau 24 bulan.

2). Penjamin Simpanan


Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2004, untuk melaksanakan program penjaminan
terhadap simpanan nasabah bank. Pasal 5 Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2004 tentang LPS menyatakan bahwa fungsi LPS adalah menjamin simpanan
nasabah penyimpanan serta turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem
perbankan sesuai dengan kewenangannya.

3). Peran Dana Pihak Ketiga Dalam Perekonomian


Menurut UU tentang perbankan, simpanan adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat kepada bank. Dana tersebut dalam bentuk giro,
deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Simpanan atau Dana Pihak Ketiga merupakan dana nasabah yang
dimiliki lembaga perbankan, yang kemudian bisa dimanfaatkan atau disalurkan
kepada masyarakat. Istilah pihak ketiga merujuk pada seseorang yang tidak
terlibat langsung dalam transaksi. Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat
ini merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan bank.

Peranan DPK dapat dikaji dalam beberapa aspek seperti: DPK merupakan dasar
bagi bank untuk mengambil keputusan dalam pemberian kredit, DPK dapat
mempengaruhi likuiditas bank, dan ketersediaan DPK memungkinkan lembaga
perbankan menyalurkan kredit/pinjaman kepada masyarakat.

b Investasi
1). Peran Investasi Dalam Perekonomian

Berbeda dengan tabungan, investasi adalah segala macam usaha yang dilakukan
seseorang untuk menambah nilai aset yang telah dimilikinya. Investasi merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah
keuntungan di masa yang akan datang. Investasi juga merupakan langkah awal kegiatan
pembangunan ekonomi dinamika penanaman modal.

2). Jenis Investasi

Secara umum investasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Investasi
pada aset rill berupa saham, obligasi; dan investasi pada aset keuangan.

Berikut beberapa produk investasi yang berkembang dalam sistem keuangan


modern seperti, saham, reksa dana, obligasi, dan sukuk.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 29


1 Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Keuntungan berinvestasi saham terletak pada kesempatan memperoleh bagian
laba (deviden) setiap tahun, dan capital gain melalui kenaikan harga saham yang
diperdagangkan di bursa. Investasi saham juga memiliki beberapa resiko seperti:
capital loss yaitu harga jual saham lebih rendah dari harga beli; Suspend yaitu
saham perusahaan diberhentikan oleh bursa efek; Bangkrut yaitu perusahaan
dinyatakan pailit dan tidak likuid transaksi modal juga akan berhenti.

2 Reksa dana
Reksa dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portopolio
efek oleh manajer investasi. Manfaat berinvestasi pada reksa dana antara lain
pengelolaannya dibantu manajemen profesional, potensi hasil investasi tinggi,
mendukung prinsip diversifikasi investasi, tingkat likuiditas tinggi, transparansi
informasi dapat diandalkan, aman, dan terjamin.

3 Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah panjang yang dapat
dipindahtangankan, berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada
waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi. Beberapa manfaat dari
investasi dari obligasi antara lain mendapatkan bunga yang dibayarkan secara
reguler dari pihak penerbit, mendapatkan capital gain, memiliki hak klaim pertama
terhadap aktiva perusahaan.

4 Sukuk
Sukuk merupakan instrumen yang aman untuk berinvestasi. Investasi sukuk
juga memiliki beberapa manfaat yaitu pokok dan imbalan dijamin oleh negara,
menawarkan tingkat imbalan kompetitif, lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga
deposito Bank BUMN.

3). Membangun Iklim Investasi


Iklim investasi yang kondusif akan meningkatkan minat investasi dan
mendorong penanaman modal untuk pembangunan nasional. Iklim investasi
dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari suku bunga hingga kondisi politik.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Investigasi.


Pertama, suku bunga. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi keputusan
investor untuk menanamkan dana pada sebuah negara. Suku bunga yang tinggi
akan menyebabkan biaya investasi semakin mahal.
Kedua, tingkat pengambilan yang diharapkan. Tingkat pengambilan
(keuntungan) dari investasi yang bisa diramalkan atau terprediksi, akan
memberikan pengaruh positif terhadap keputusan investor.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 30


Ketiga, tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
Keempat, kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah. Regulasi dan
fasilitas yang diberikan pemerintah terhadap investor menjadi faktor penting dalam
mendukung iklim investor.
Kelima, situasi politik dan keamanan
Keenam, keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.

Lembaga Yang Menjaga Iklim Investasi Di Indonesia


1 Kementrian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
2 Otoritas jasa keuangan
3 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)
4 Bursa Efek
5 Bank Indonesia

c Literasi Keuangan
Literasi keuangan atau melek keuangan merupakan kemampuan
seseorang mengelola keuangan.
1). Konsep Dasar Perencanaan Keuangan Diri
Perencanaan keuangan (financial planning), adalah proses terencana
dan bertujuan dalam mengola keuangan untuk mencapai tujuan hidup
seseorang. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk bisa memaksimalkan
keuangan yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat konkret
maupun abstrak.
Secara konseptual, perencanaa keuangan bertujuan untuk
memanfaatkan keuangan mendapatkan keberuntungan, kemuliaan, dan
ketenangan hidup.berikut berberapa kondisi yang dapat mempengaruhi
perencanaan keuangan seseorang seperti: status perkawinan, kondisi
pekerjaan, usia, kondisi keluarga, kondisi perekonomian nasional, tingkat
pendidikan, kondisi kesehatan.
Lebih lanjut OJK juga memiliki lima tahap perencanaan keuangan,
seperti: evaluasi kondisi keuangan anda saat ini, susun tujuan-tujuan keuangan
anda, susun perencanaan keuangan dan alternatifnya untuk mencapai tujuan
keuangan, laksanakan perencanaan keuangan yang sudah tersusun dengan
disiplin, dan review dan sempurnakan rencana keuangan secara periodik untuk
menyesuaikan kondisi keuangan terkini.

2). Mengenali Risiko Investasi


Kegagalan berinvestasi, pada dasarnya bukan hanya karena terjebak
oleh investasi bodong (fake investment), melainkan juga bisa terkait dengan
resiko inflasi (inflation risk), dan risiko modal (capital risk). Inflasi yang terjadi
pada sebuah negara, akan mempengaruhi kesehatan iklim investasi. Untuk
menghadapi resiko modal (capital risk) maka perlu melakukan upaya
diversifikasi modal untuk menjaga modal awal.
Berikut pilihan instrumen investasi yang sangat berpengaruh oleh tipologi,
diantaranya:

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 31


1 Investor konservatif (risk averse)
Investor tipe ini memilih instrumen yang aman, kendati memberikan
keuntungan sedikit diatas angka inflasi.produk yang diminati investor ini
berupa reksa dana pasar uang (RDPU), reksa dana pendapatan tetap,
dan deposito.
2 Investor moderat (risk neutral)
Investor moderat adalah investor yang siap menghadapi risiko jangka
pendek, dan berhati-hati dengan instrumen yang bersifat fluktuatif.
Investor tipe ini memiliki pemahaman yang lebih matang dibandingkan
dengan tipe konservatif. Produk yang diminati ialah deposito, obligasi, dan
sedikit saham.
3 Investor agresif (risk seeker)
Tipe agresif mencari investasi yang lebih fluktuatif dan tidak pasti untuk
peluang pengembalian yang lebih tinggi. Investor siap dengan risiko
kegagalan, tetapi meyakini adanya peluang keberhasilan yang jauh lebih
besar, yang tidak akan bisa dinikmati oleh tipe investor lainnya.

3). Strategi Dalam Berinvestasi


Bila kita sudah memiliki pengetahuan yang baik, dan mampu
memprediksi keuntungan dari pasar investasi, disarankan menggunakan
strategi saham ajek (constant share) strategi seperti ini biasanya diterapkan
dalam bisnis atau entitas yang sudah bisa diketahui keuntungan maksimalnya.
Dalam kaitan ini ada tiga pilihan strategi investasi yaitu diversifikasi, Dollar Cost
Averaging (DCA) dan Lump Sum.
Dalam berinvestasi, investor harus selalu lakukan pemantauan dan review
secara berkala. Ini dilakukan untuk memantau perkembangan iklim investasi,
mengingat selalu ada resiko inflasi dan resiko-resiko lainnya.

Tentu, berikut adalah beberapa poin penting yang bisa membantu Anda memahami mata
uang Rupiah (IDR) lebih dalam:

1. Sejarah Mata Uang Rupiah: Mata uang Rupiah pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1945 oleh Republik Indonesia. Nama "Rupiah" berasal dari kata "rupyak" dalam
bahasa Sanskerta yang berarti perak. Mata uang ini telah mengalami beberapa
perubahan dan pembaruan desain sepanjang sejarahnya.
2. Denominasi dan Nilai-Nilai Mata Uang: Rupiah terdiri dari beberapa denominasi
dengan nilai nominal yang berbeda, seperti 1.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000, dan
100.000. Nilai mata uang ini mencerminkan daya beli dan peran ekonomi suatu
negara.
3. Lambang dan Gambar: Uang Rupiah memiliki berbagai lambang nasional seperti
Garuda Pancasila dan gambar tokoh-tokoh bersejarah seperti Soekarno, Hatta, dan
lainnya. Gambar-gambar ini mencerminkan sejarah, budaya, dan identitas Indonesia.
4. Faktor Nilai Tukar: Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, seperti Dolar
Amerika Serikat (USD), adalah faktor penting dalam ekonomi. Nilai tukar ini dapat
mempengaruhi perdagangan internasional, inflasi, dan daya beli masyarakat.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 32


5. Peran Bank Indonesia: Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Indonesia yang
bertanggung jawab atas emisi dan pengawasan mata uang Rupiah. BI memainkan
peran penting dalam menjaga stabilitas nilai mata uang, mengendalikan inflasi, dan
merawat keamanan mata uang.
6. Ciri-Ciri Keamanan: Mata uang Rupiah memiliki berbagai ciri-ciri keamanan yang
dirancang untuk mencegah pemalsuan, seperti benang keamanan, tinta optik variabel,
cetakan timbul, tanda air, dan lainnya.
7. Pentingnya Merawat Mata Uang: Merawat mata uang Rupiah dengan baik adalah
tindakan yang mencerminkan rasa hormat terhadap simbol nasional dan ekonomi.
Uang yang rusak atau kotor mungkin tidak diterima dalam transaksi dan dapat
merugikan masyarakat secara keseluruhan.
8. Peran Mata Uang dalam Ekonomi: Mata uang memiliki peran penting dalam
transaksi ekonomi, perdagangan, investasi, dan kegiatan bisnis. Nilai dan kestabilan
mata uang mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan perkembangan ekonomi suatu
negara.
9. Penanganan Uang dengan Bijak: Mengelola dan menggunakan uang dengan bijak
adalah kunci dalam pengaturan keuangan pribadi dan bisnis. Pahami konsep
tabungan, investasi, dan pengeluaran agar mata uang dapat berfungsi sebaik
mungkin.
10. Hubungan dengan Identitas Nasional: Mata uang adalah salah satu simbol yang
mencerminkan kedaulatan dan identitas nasional. Bangga terhadap mata uang
Rupiah juga mencerminkan rasa patriotisme dan cinta terhadap tanah air.

Dengan memahami berbagai aspek ini, Anda dapat memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang pentingnya mata uang Rupiah dalam konteks ekonomi, sejarah, dan budaya
Indonesia.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 32


BAB II PETA KONSEP

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 33


MODUL
CINTA, BANGGA, PAHAM RUPIAH

I. Informasi Umum Cinta Rupiah

A. Identifikasi Modul Ajar

Penyusun : Tim Modul Ajar IPS SMP/MTs Kota Bengkulu


Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMP
Kelas/Semester : VII/II
Alokasi Waktu : 3 jp x (1xPertemuan)

B. Kompetensi Awal

Kompetensi Awal yang perlu dimilikidalam pembelajaran tema 04 dalam pemberdayaan


masyarakat. Sub tema tentang uang,pendapatan,tabungan,investasi dan literasi keuangan
serta pengelolaan keuangan keluarga.

C. Profil Pancasila

Pada pembelajaran pemberdayaan masyarakat(uang,pendapatan, tabungan,


investasi dan literasi keuangan serta pengelolaan keuangan), diharapkan peserta
dapat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia,gotong
royong dan mandiri,dan bernalar kritis.

D. Sarana dan Prasarana

1. Sarana: memanfaatkan LCD Proyektor, HP, Alat Peraga, animasi charta


2. Prasarana:LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan sumber lainnya.
( buku teks utama kemdikbudriste RI 2021 dan buku seri
webinar bank indonesia ; buku 1 (cinta,paham,bangga rupiah)

E. Target Peserta Didik

Targetnya bagi seluruh siswa secara umum, baik dengan kesulitan belajar atau siswa
dengan tingkat berpikir level tinggi.

F. Model Pembelajaranyang Digunakan

Pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ)

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 34


II. Komponen Inti

A.Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu ;

A. Cinta Rupiah ( menerima uang rupiah, merawat uang dan menjaga uang rupiah)
B. Bangga rupiah (simbol kedaulatan,alat pembayaran dan pemersatu bangsa)
C. Paham rupiah (bertransaksi,berbelanja,berinvestasi)

B. Pemahaman Bermakna

Peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui cinta,
bangga, paham rupiah sebagai alat pembayaran yang sah

A.Tuj C. Pertanyaan Pemantik

Tahukan anak-anak tentang alat pembayaran?

Apakah contoh alat pembayaran?

Pernahkah menggunakanya? Bagaimana menggunakanya?

D. Persiapan Pembelajaran

1. Memetakan kebutuhan siswa ( berdasarkan pertanyaan pematik)

2. Memetakan berdasarkan gaya belajar ( Visual. audio, kinestetik)

E. Strategi Berdiferensiasi

Berdasarkan pemetaan kebutuhan peserta didik, strategi yang digunakan

guru sebagai berikut :

1. Guru menggunakan PPT,canva, youtube ( PJJ)

2. Guru menggunakan metode Project Based Learning (PBL)

3. Guru membagi siswa berdasarkan konten, proses dan produk (P5)

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1,2 Dan 3 (9 Jp)

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 35


PERTEMUAN I CINTA RUPIAH
Pendahuluan (15 Menit)

1. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar dan berdo'a bersama

2. Guru menyiapkan kondisi sosial anak dengan mengecek kehadiran siswa

3. Guru memberikan apresiasi tentang materi pelajaran yang lalu atay yang akan datang

diajarkan

Inti ( 60 Menit)

Pertemuan 1
Guru menjelaskan pengertian uang dan sejarah rupiah Rupiah

Guru menayangkan video cinta,bangga,paham rupiah

( ttps://youtu.be/GzLLbWADnm8) (3menit)

Guru menjelaskan kegiatan apa yang harus dilakukan peserta didik dalam setiap

kelompok (5menit)

Guru memberikan LKPD untuk di kerjakan oleh siswa secara berkelompok.

Visual:

Guru membagikan link dan gambar-gambar yang berhubungan dengan uang pada
kelompok dan peserta didik membaca buku teks dan modul cinta rupiah

https://youtu.be/jc0UWPye2NA (sejarah singkat uang)

https://youtu.be/UzU-qwotCjM (perjalanan rupiah)

https://youtu.be/vj0NYsT6d1E (kenali rupiah dengan tiga dimensi)

https://youtu.be/k4v8hETcBkM (rawat rupiah)

https://youtu.be/JAZirp8Y3l8 (menjaga rupiah)

Auditori :

Guru menyiapkan file materi dalam bentuk PPT (terlampir dalam bahan ajar)
kepada pesertadidik dan menjelaskan inti materi dan peserta didik merangkum
materi tersebut

Kinestetik :

Setelah menonton vidio pada awal pembelajaran,peserta didik bisa mengenali

kara kteristik Uang, Merawat Uang dan menjaga dari Pemalsuan Uang.
BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 36
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

1. Apa Itu Cinta Rupiah?

2. Kenapa Kita Harus Cinta Pada Rupiah?

3. Tuliskan Beberapa Cara Yang Tepat Untuk Mencintai Rupiah?

4. Manfaat Mencintai Rupiah?

5. Jelaskan Tentang 5J Dalam Memperlakukan Rupiah

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 37


PENUTUP

Refleksi :

Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang


telah dilakukan

Guru memberikan tugas rumah dari buku teks utama

Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

Asesmen / Penilaian

1. Asesmen diagnostik
Peserta didik mampu menjawab beberapa pertanyaan pemantik

dengan bahasa dan kepercayaan diri yang baik

2. Asesmen formatif
Peserta didik diberikan lembar kerja (LK) untuk mengetahui sejauh mana

pemahamannya terhadap materi.

3. Asesmen sumatif
Menggunakan bentuk asesmen performa yaitu penilain terhadap

penampilan peserta didik dan proses diskusi yang dilakukan di dalam

kelompok.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 38


Refleksi Peserta Didik

NO Pertanyaan Jawaban
Apa yang kalian pahami setelah mempelajari
1 materi Bangga rupiah, dimana rupiah sebagai (Simbol Kedaulatan, Alat
pembayaran yang sah, dan sebagai alat pemersatu bangsa) ?

Apa yang kalian belum pahami setelah mempelajari materi


2 bangga rupiah ?

3 Apakah kalian memiliki cara tersendiri untuk memahami materi ini ?


4 Kepada siapa kalian akan meminta bantuan untuk memahami materi ini ?
Jika kalian diminta memberi bintang 1-5 berapa bintang yang
5 kalian berikan pada usaha yang kalian lakukan
untuk memahami materi ini ?

Refleksi Guru

NO Pertanyaan Jawaban
Apakah seratus persen peserta didik mencapai tujuan pembelajaran?

1 Jika tidak berapa persen kira-kira peserta didik yang mencapai tujuan

pembelajaran?

2 Pada bagian mana peserta didik merasa bosan saat menerima pelajaran ?

Apa usaha guru untuk menghilangkan rasa kebosanan pada peserta didik pada
3
saat menerima materi?

Apakah ada sesuatu yang menarik sehingga membuat peserta didik tertarik
4
pada pembelajaran materi?

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 39


II.Informasi Umum Bangga Rupiah

G. Identifikasi Modul Ajar

Penyusun : Tim Modul Ajar IPS SMP/MTs Kota Bengkulu


Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMP
Kelas/Semester : VII/II
Alokasi Waktu : 3 jp x (1xPertemuan)

H. Kompetensi Awal

Kompetensi Awal yang perlu dimilikidalam pembelajaran tema 04 dalam pemberdayaan


masyarakat. Sub tema tentang uang,pendapatan,tabungan,investasi dan literasi keuangan
serta pengelolaan keuangan keluarga.

I. Profil Pancasila

Pada pembelajaran pemberdayaan masyarakat(uang,pendapatan, tabungan,


investasi dan literasi keuangan serta pengelolaan keuangan), diharapkan peserta
dapat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia,gotong
royong dan mandiri,dan bernalar kritis.

J. Sarana dan Prasarana

1. Sarana: memanfaatkan LCD Proyektor, HP, Alat Peraga, animasi charta


2. Prasarana:LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan sumber lainnya.
( buku teks utama kemdikbudriste RI 2021 dan buku seri
webinar bank indonesia ; buku 1 (cinta,paham,bangga rupiah)

K. Target Peserta Didik

Targetnya bagi seluruh siswa secara umum, baik dengan kesulitan belajar atau siswa
dengan tingkat berpikir level tinggi.

L. Model Pembelajaranyang Digunakan

Pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ)

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 40


III. Komponen Inti

A.Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu ;

A. Cinta Rupiah ( menerima uang rupiah, merawat uang dan menjaga uang rupiah)
B. Bangga rupiah (simbol kedaulatan,alat pembayaran dan pemersatu bangsa)
C. Paham rupiah (bertransaksi,berbelanja,berinvestasi)

B. Pemahaman Bermakna

Peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui cinta,
bangga, paham rupiah sebagai alat pembayaran yang sah

A.Tuj C. Pertanyaan Pemantik

Tahukan anak-anak tentang alat pembayaran?

Apakah contoh alat pembayaran?

Pernahkah menggunakanya? Bagaimana menggunakanya?

D. Persiapan Pembelajaran

1. Memetakan kebutuhan siswa ( berdasarkan pertanyaan pematik)

2. Memetakan berdasarkan gaya belajar ( Visual. audio, kinestetik)

E. Strategi Berdiferensiasi

Berdasarkan pemetaan kebutuhan peserta didik, strategi yang digunakan

guru sebagai berikut :

1. Guru menggunakan PPT,canva, youtube ( PJJ)

2. Guru menggunakan metode Project Based Learning (PBL)

3. Guru membagi siswa berdasarkan konten, proses dan produk (P5)

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1,2 Dan 3 (9 Jp


PERTEMUAN II BANGGA RUPIAH

Pendahuluan (15 Menit)

1. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar dan berdo'a bersama

2. Guru menyiapkan kondisi sosial anak dengan mengecek kehadiran siswa

3. Guru memberikan apresiasi tentang materi pelajaran yang lalu atay yang akan datang

diajarkan

Inti ( 60 Menit)

Pertemuan 1
Guru menjelaskan pengertian uang dan sejarah rupiah Rupiah

Guru menayangkan video cinta,bangga,paham rupiah

( ttps://youtu.be/GzLLbWADnm8) (3menit)

Guru menjelaskan kegiatan apa yang harus dilakukan peserta didik dalam setiap

kelompok (5menit)

Guru memberikan LKPD untuk di kerjakan oleh siswa secara berkelompok.

Visual:

Guru membagikan link dan gambar-gambar yang berhubungan dengan uang pada
kelompok dan peserta didik membaca buku teks dan modul cinta rupiah

https://youtu.be/jc0UWPye2NA (sejarah singkat uang)

https://youtu.be/UzU-qwotCjM (perjalanan rupiah)

https://youtu.be/vj0NYsT6d1E (kenali rupiah dengan tiga dimensi)

https://youtu.be/k4v8hETcBkM (rawat rupiah)

https://youtu.be/JAZirp8Y3l8 (menjaga rupiah)

Auditori :

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 42


Guru menyiapkan file materi dalam bentuk PPT (terlampir dalam bahan ajar)
kepada pesertadidik dan menjelaskan inti materi dan peserta didik merangkum
materi tersebut

Kinestetik :

Setelah menonton vidio pada awal pembelajaran,peserta didik bisa mengenali

kara kteristik Uang, Merawat Uang dan menjaga dari Pemalsuan Uang.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

1. Apa Itu Bangga Rupiah?


2. Makna Rupiah Sebagai Simbol Kedaulatan?
3. UU Yang Mengatur Tentang Rupiah Sebagai Alat Pembayaran Satu – satunya

Yang sah Di NKRI?


4. Perjalanan rupiah Sebagai Pemersatu Bangsa??

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 43


PENUTUP

Refleksi :

Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang


telah dilakukan

Guru memberikan tugas rumah dari buku teks utama

Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

Asesmen / Penilaian

4. Asesmen diagnostik
Peserta didik mampu menjawab beberapa pertanyaan pemantik

dengan bahasa dan kepercayaan diri yang baik

5. Asesmen formatif
Peserta didik diberikan lembar kerja (LK) untuk mengetahui sejauh mana

pemahamannya terhadap materi.

6. Asesmen sumatif
Menggunakan bentuk asesmen performa yaitu penilain terhadap

penampilan peserta didik dan proses diskusi yang dilakukan di dalam

kelompok.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 43


Refleksi Peserta Didik

NO Pertanyaan Jawaban
Apa yang kalian pahami setelah mempelajari
1 materi Bangga rupiah, dimana rupiah sebagai (Simbol Kedaulatan, Alat
pembayaran yang sah, dan sebagai alat pemersatu bangsa) ?

Apa yang kalian belum pahami setelah mempelajari materi


2 bangga rupiah ?

3 Apakah kalian memiliki cara tersendiri untuk memahami materi ini ?


4 Kepada siapa kalian akan meminta bantuan untuk memahami materi ini ?
Jika kalian diminta memberi bintang 1-5 berapa bintang yang
5 kalian berikan pada usaha yang kalian lakukan
untuk memahami materi ini ?

Refleksi Guru

NO Pertanyaan Jawaban
Apakah seratus persen peserta didik mencapai tujuan pembelajaran?

1 Jika tidak berapa persen kira-kira peserta didik yang mencapai tujuan

pembelajaran?

2 Pada bagian mana peserta didik merasa bosan saat menerima pelajaran ?

Apa usaha guru untuk menghilangkan rasa kebosanan pada peserta didik pada
3
saat menerima materi?

Apakah ada sesuatu yang menarik sehingga membuat peserta didik tertarik
4
pada pembelajaran materi?

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 44


III.Informasi Umum Paham Rupiah

M. Identifikasi Modul Ajar

Penyusun : Tim Modul Ajar IPS SMP/MTs Kota Bengkulu


Tahun Pelajaran : 2023/2024
Jenjang : SMP
Kelas/Semester : VII/II
Alokasi Waktu : 3 jp x (1xPertemuan)

N. Kompetensi Awal

Kompetensi Awal yang perlu dimilikidalam pembelajaran tema 04 dalam pemberdayaan


masyarakat. Sub tema tentang uang,pendapatan,tabungan,investasi dan literasi keuangan
serta pengelolaan keuangan keluarga.

O. Profil Pancasila

Pada pembelajaran pemberdayaan masyarakat(uang,pendapatan, tabungan,


investasi dan literasi keuangan serta pengelolaan keuangan), diharapkan peserta
dapat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia,gotong
royong dan mandiri,dan bernalar kritis.

P. Sarana dan Prasarana

1. Sarana: memanfaatkan LCD Proyektor, HP, Alat Peraga, animasi charta


2. Prasarana:LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan sumber lainnya.
( buku teks utama kemdikbudriste RI 2021 dan buku seri
webinar bank indonesia ; buku 1 (cinta,paham,bangga rupiah)

Q. Target Peserta Didik

Targetnya bagi seluruh siswa secara umum, baik dengan kesulitan belajar atau siswa
dengan tingkat berpikir level tinggi.

R. Model Pembelajaranyang Digunakan

Pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ)

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH i


IV. Komponen Inti

A.Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu ;

A. Cinta Rupiah ( menerima uang rupiah, merawat uang dan menjaga uang rupiah)
B. Bangga rupiah (simbol kedaulatan,alat pembayaran dan pemersatu bangsa)
C. Paham rupiah (bertransaksi,berbelanja,berinvestasi)

B. Pemahaman Bermakna

Peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui cinta,
bangga, paham rupiah sebagai alat pembayaran yang sah

A.Tuj C. Pertanyaan Pemantik

Tahukan anak-anak tentang alat pembayaran?

Apakah contoh alat pembayaran?

Pernahkah menggunakanya? Bagaimana menggunakanya?

D. Persiapan Pembelajaran

1. Memetakan kebutuhan siswa ( berdasarkan pertanyaan pematik)

2. Memetakan berdasarkan gaya belajar ( Visual. audio, kinestetik)

E. Strategi Berdiferensiasi

Berdasarkan pemetaan kebutuhan peserta didik, strategi yang digunakan

guru sebagai berikut :

1. Guru menggunakan PPT,canva, youtube ( PJJ)

2. Guru menggunakan metode Project Based Learning (PBL)

3. Guru membagi siswa berdasarkan konten, proses dan produk (P5)

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1,2 Dan 3 (9 Jp)

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 44


PERTEMUAN III PAHAM RUPIAH
Pendahuluan (15 Menit)

1. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar dan berdo'a bersama

2. Guru menyiapkan kondisi sosial anak dengan mengecek kehadiran siswa

3. Guru memberikan apresiasi tentang materi pelajaran yang lalu atay yang akan datang

diajarkan

Inti ( 60 Menit)

Pertemuan 1
Guru menjelaskan pengertian uang dan sejarah rupiah Rupiah

Guru menayangkan video cinta,bangga,paham rupiah

( ttps://youtu.be/GzLLbWADnm8) (3menit)

Guru menjelaskan kegiatan apa yang harus dilakukan peserta didik dalam setiap

kelompok (5menit)

Guru memberikan LKPD untuk di kerjakan oleh siswa secara berkelompok.

Visual:

Guru membagikan link dan gambar-gambar yang berhubungan dengan uang pada
kelompok dan peserta didik membaca buku teks dan modul cinta rupiah

https://youtu.be/jc0UWPye2NA (sejarah singkat uang)

https://youtu.be/UzU-qwotCjM (perjalanan rupiah)

https://youtu.be/vj0NYsT6d1E (kenali rupiah dengan tiga dimensi)

https://youtu.be/k4v8hETcBkM (rawat rupiah)

https://youtu.be/JAZirp8Y3l8 (menjaga rupiah)

Auditori :

Guru menyiapkan file materi dalam bentuk PPT (terlampir dalam bahan ajar)
kepada pesertadidik dan menjelaskan inti materi dan peserta didik merangkum
materi tersebut

Kinestetik :

Setelah menonton vidio pada awal pembelajaran,peserta didik bisa mengenali

kara kteristik Uang, Merawat Uang dan menjaga dari Pemalsuan Uang.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 45


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

1. Apa Itu Paham Rupiah?

2. Jelaskan Fungsi Uang?

3. Dalam Paham Rupiah Ada 3 Kegiatan Transaksi dalam Rupiah,Belanja dan Berhemat?

4. Arti dari Inflasi, Investasi?

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 46


PENUTUP

Refleksi :

Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang


telah dilakukan

Guru memberikan tugas rumah dari buku teks utama

Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

Asesmen / Penilaian

Asesmen diagnostik
Peserta didik mampu menjawab beberapa pertanyaan pemantik

dengan bahasa dan kepercayaan diri yang baik

Asesmen formatif
Peserta didik diberikan lembar kerja (LK) untuk mengetahui sejauh mana

pemahamannya terhadap materi.

Asesmen sumatif
Menggunakan bentuk asesmen performa yaitu penilain terhadap

penampilan peserta didik dan proses diskusi yang dilakukan di dalam

kelompok.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 47


Refleksi Peserta Didik

NO Pertanyaan Jawaban
Apa yang kalian pahami setelah mempelajari
1 materi Bangga rupiah, dimana rupiah sebagai (Simbol Kedaulatan, Alat
pembayaran yang sah, dan sebagai alat pemersatu bangsa) ?

Apa yang kalian belum pahami setelah mempelajari materi


2 bangga rupiah ?

3 Apakah kalian memiliki cara tersendiri untuk memahami materi ini ?


4 Kepada siapa kalian akan meminta bantuan untuk memahami materi ini ?
Jika kalian diminta memberi bintang 1-5 berapa bintang yang
5 kalian berikan pada usaha yang kalian lakukan
untuk memahami materi ini ?

Refleksi Guru

NO Pertanyaan Jawaban
Apakah seratus persen peserta didik mencapai tujuan pembelajaran?

1 Jika tidak berapa persen kira-kira peserta didik yang mencapai tujuan

pembelajaran?

2 Pada bagian mana peserta didik merasa bosan saat menerima pelajaran ?

Apa usaha guru untuk menghilangkan rasa kebosanan pada peserta didik pada
3
saat menerima materi?

Apakah ada sesuatu yang menarik sehingga membuat peserta didik tertarik
4
pada pembelajaran materi?

CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 48
UJI KOMPETENSI
A. Uji Kompetensi Pertemuan 1 : CINTA RUPIAH
1. Sebutkan macam uang Rupiah Indonesia berdasarkan UU Nomor. 7 Tahun 2011

A. Uang Rupiah Kertas, Uang Rupiah Logam


B. Uang Rupiah Kertas, Uang Rupiah Logam, Uang Rupiah Khusus
c. Uang Rupiah Cetak, Uang Rupiah Digital
D. Uang Rupiah Asli, Uang Rupiah Palsu
E. Uang Digital dan Uang Kartal

2. Bagian Depan Uang Rupiah ditandai dengan....

A. Nomor Seri Uang Rupiah


B. Lambang Negara
C. Frasa ” Bank Indonesia”
D. Seni Budaya Indonesia
E. Pemandangan Alam

3. Lembaga yang mermiliki kewenangan untuk menetapkan desain dan ukuran rupiah
adalah :

A. Presiden
B. DPR
C. Bank Indonesia
D. MPR
E. Peruri
4. Pengenalan mengenai proses pembuatan / pencetakan uang rupiah merupakan salah
satu pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan aspek....

A. Mengenali karakteristik uang rupiah


B. Merawat uang rupiah
C. Menjaga uang rupiah
D. Menggunakan uang rupiah
E. Memahami uang rupiah

5. Seorang warga negara yang difabel pada aspek penglihatan tetap dapat mengenali
uang rupiah dengan mendeteksi tanda uang rupiah pada unsur pengaman :
A. Tanda Air (Watermark)
B. Tulisan Mikro (Micro Text)
C. Gambar Saling Isi (Rectoverso)
D. Benang Pengaman (Security Threat)
E. Kode Tunanetra (Blind Code)

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 49


UJI KOMPETENSI
PERTEMUAN II : BANGGA RUPIAH
1. Salah satu alasan mengapa perlu bangga terhadap, adalah...

A. Rupiah adalah hasil evaluasi mata uang dari zaman Belanda


B. Rupiah adalah nama mata uang Sansekerta
C. Rupiah adalah pemersatu bangsa
D. Rupiah dibuat dari bahan yang bernilai mahal
E. Rupiah merupakan mata uang yang bisa digunakan secara Global

2. Dibagian depan Rupiah Kertas, Simbol yang paling tampak adalah.....

A. Keadaan Alam Indonesia


B. Pahlawan dalam Tanda Air
C. Gambar Pahlawan Nasional
D. Fauna Unik di Indonesia
E. Jenis tanaman unik di Indonesia

3. Salah satu masalah yang dihadapi oleh Palestina di saat menggunakan lebih dari satu
Jenis Mata Uang adalah....

A. Bisa Bebas Bertransaksi


B. Bisa Bertransaksi dengan Negara Asing
C. Kesulitan Mengontrol Keuangan Nasional
D. Menguatkan Ekonomi Nasional
E. Mampu bersaing dengan ekonomi Global

4. Pahlawan Cut Nyak Meutia, terdapat pada rupiah kertas dengan Denominasi...
A. Rp. 100.000,-
B. Rp. 50.000,-
C. Rp. 10.000,-
D. Rp. 5.000,-
E. Rp 20.000,-

5. Lambang Burung Garuda yang biasa dijadikan Simbol dalam Rupiah adalah hasil
karya dari....
A. Sultan Hamid II
B. Soekarno
C. Moh. Yamin
D. WR. Soepratman
E. Otto Iskandardinata

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 50


BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH i
UJI KOMPETENSI
PERTEMUAN III : PAHAM RUPIAH
1. Dana Pihak Ketiga yang Sifatnya Fleksibel, dan Penarikan bisa dilakukan kapan saja
dengan jumlah yang terbatas, disebut...

A. Tabungan

B. Giro

C. Deposito

D. Reksa Dana

E. Saham

2. Bila seorang Nasabah bermaksud untuk bisa menarik simpanan dengan jumlah yang
besar di sebuah bank, maka diharapkan dia menggunakan Istrumen tabungan...

A. Tabungan
B. Giro
C. Deposito
D. Reksa Dana
E. Saham

3. Lembaga yang memiliki kewenangan untuk melindungi simpanan nasabah, disebut...


A. LPS
B. BEI
C. BI
D. OJK
E. BAPPEBTI
4. Lembaga yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam Sektor Jasa Keuangan,
disebut...

A. LPS
B. BEI
C. BI
D. OJK
E. BAPPEBTI
5. Masyarakat yang tertipu oleh adanya investasi bodong, menunjukkan bahwa korban
masih perlu ditingkatkan dalam aspek....

A. Literasi Keuangan
B. Literasi Investasi
C. Perencanaan Keuangan
D. Manajemen Keuangan
E. Pengetahuan Keuangan

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 51


KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

CINTA RUPIAH

1. A
2. B
3. C
4. A
5. E

BANGGA RUPIAH

1. C
2. C
3. C
4. A
5. A

PAHAM RUPIAH

1. A
2. B
3. A
4. D
5. B

BUKU

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 52


DAFTAR PUSTAKA

1. Buku:

 "Sejarah Uang Indonesia: Dari Jaman Batu Sampai Saat Ini" oleh Drs. Sutan Takdir
Alisjahbana
 "Mata Uang dan Kebangsaan: Studi Simbolisme Kebangsaan di Mata Uang Rupiah"
oleh Dr. Bambang Sutiyoso

2. Publikasi Akademik:

 "Peran Mata Uang dalam Identitas Nasional dan Pembentukan Kebudayaan: Studi
Kasus Mata Uang Rupiah" oleh Dr. Joko Priyana
 "Pentingnya Edukasi Mengenai Mata Uang Rupiah dalam Pendidikan Keuangan" oleh
Prof. I Made Sudana

3. Artikel Online:

 "Cinta Rupiah: Mengapa Kita Harus Memahami dan Merawat Mata Uang Kita" (Artikel
di situs berita atau blog terpercaya)
 "Makna Simbol dan Gambar Tokoh Bersejarah di Uang Rupiah" (Artikel di situs berita
atau blog budaya)

4. Materi Pendidikan:

 Materi pelajaran ekonomi, sejarah, atau budaya yang terkait dengan mata uang
Rupiah dari buku teks sekolah.
 Modul atau presentasi tentang mata uang Rupiah dari lembaga pendidikan, organisasi
keuangan, atau bank sentral.

5. Dokumenter atau Video Pendidikan:

 Dokumenter atau video pendidikan tentang peran dan nilai mata uang Rupiah yang
dapat ditemukan di situs web lembaga pendidikan atau platform berbagi video.

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH 53


BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH
PROFIL TIM PENYUSUN

Nama : Rahmayani,M.Pd
NIP. : 196709211986012001
TTL. : Bengkulu, 21 September 1967
Pend. : S2
Tempat Kerja : Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Bengkulu
Jabatan : Pengawas Sekolah
Alamat : Jl.Pinang Mas 6 No.136
RT.20/01 Bentiring Permai
Muara Bangkahulu
Kota Bengkulu

Nama : Putri Eva Susanti, SE


NIP :197308042014072002
TTL. : Manna, 04 - 08 – 1973
Pendidikan : S.1
Asal sekolah : SMPN 4 Kota Bengkulu
Mapel : IPS
Alamat : Jln. Kuala Alam No.1 RT.20
RW.04 Kel.Tanah Patah
Kota Bengkulu

Nama : Aprianti Weda Densi, SE, M.Pd


NIP :19750418 200701 2 005
TTL. : Bengkulu, 18 April 1975
Pendidikan : S.2
Asal sekolah : SMPN 2 Kota Bengkulu
Mapel : IPS
Alamat : Jl. Lettu Zulkifli no 38 RT 14
RW 04 Tengah Padang
Kota Bengkulu

BUKU AJAR CINTA-BANGGA-PAHAM RUPIAH i


Nama : Rita Lisnawaty, M.Pd
NIP. : 197309212006042002
TTL. : Bengkulu, 21 September 1973
Pend. : S2
Asal sekolah : SMP 17 Kota Bengkulu
Mapel. : IPS
Alamat : Jl.Raden Fatah perum Sakinah
blok 2 No.13 Rt.24/01
Kota Bengkulu

Nama : Elva Yulia,SE.M.Pd


NIP : 197609042005022001
TTL : 04-09-1976
Asal sekolah : SMP Negeri 1 Kota Bengkulu
Pendidikan : S2
Mapel : IPS
Alamat : Jalan Bangka RT 10 NO 06
RW 03 kel Belakang Pondok
Kec Ratu Samban
Kota Bengkulu

Nama : Sandy Ariadi, S.Sos


NIP. : 197909142009031003
TTL. : Bengkulu, 14 September 1979
Pend. : S1
Asal sekolah :SMPN 13 KOTA BENGKULU
Mapel. : IPS
Alamat : Jl. Soekarno Hatta 8 RT.7
RW.3 Kel. Anggut Atas Kec.
Ratu Samban Kota Bengkulu
38222

Anda mungkin juga menyukai