Anda di halaman 1dari 17

Muhammad fadhel basri

X mipa ma
Limit ekonomi

1. Tahun 800-1600 digunakan bermacam-macam


metode pembayaran

mygoldguide.in

Bagaimana cara orang di masa lampau bertransaksi? Rupanya, di antara


tahun 800 sampai 1600 masehi transaksi dilakukan dengan koin emas dan
perak. Produk koin pertama yang ditemukan di Indonesia berasal dari
dinasti Sailendra yang diproduksi dari abad ke-9 hingga ke-12.

Selain menggunakan koin emas dan perak, untaian manik-manik juga


dipakai sebagai alat tukar. Manik-manik ini diproduksi oleh kerajaan
Sriwijaya di Sumatra dan menyebar hingga pulau Jawa, Kalimantan
sampai Indonesia bagian timur seperti Maluku. Tak hanya itu, di akhir abad
ke-13 Kerajaan Majapahit menerima kedatangan pedagang Cina dan
menjadikan koin tembaga sebagai alat tukar di masa itu.

2. Tahun 1600-1942 menggunakan mata uang


kolonial Belanda

tokopedia.com

Lalu, apa yang terjadi ketika orang-orang Eropa mulai berdatangan ke


Indonesia? Mereka membawa koin emas dari Portugal dan Venesia, dolar
perak dari Bolivia, Peru dan Meksiko yang kemudian jadi koin perdagangan
utama selama beberapa ratusan tahun. Lalu, perusahaan Hindia Timur
Belanda pada abad ke-17 mengimpor koin perak untuk membantu
perdagangan di masa tersebut.

Namun, karena kurangnya pasokan timah, pada tahun 1724 perusahaan


itu mulai memproduksi koin tembaga sendiri, dicetak di enam provinsi di
Belanda dan diimpor dalam jumlah besar selama abad ke-18 hingga ke-19.

Lalu, uang kertas pertama muncul di tahun 1752 berkat pembentukan De


Bank Courant dan Bank van Leening. Setelah VOC bangkrut pada 31
Desember 1799, Republik Batavia mengeluarkan uang sendiri dan
membuat koin gulden perak pada tahun 1802.

3. Tahun 1942-1945, di bawah masa penjajahan


Jepang

ebay.co.uk
Di tahun 1942, Jepang menginvasi pemerintahan Hindia Belanda dan
mengambil alih seluruh negeri. Jepang membawa mata uang sendiri
termasuk uang lokal dan gulden, lalu melikuidasi bank-bank, termasuk De
Javasche Bank. Setelahnya, terbitlah uang kertas yang dikeluarkan oleh
De Japansche Regeering dan menjadi alat pembayaran yang sah sejak
Maret 1942.

Uang Jepang seharusnya memiliki nilai yang sama dengan uang Belanda,
namun terjadi hiperinflasi karena mencetak uang secara berlebihan. Di
tahun 1944, Jepang mengeluarkan uang yang dicetak dalam bahasa
Indonesia. Stok uang kertas ini tetap dipakai oleh pemerintah Indonesia
sampai tahun 1946 ketika pemerintah baru bisa mencetak uang sendiri.

4. Belanda datang kembali untuk merebut


Indonesia dan mengeluarkan Gulden NICA
almashhzwithoutlimits.blogspot.com

Pada akhir perang, sekutu NICA mulai mengambil alih kendali atas
Indonesia dan mencetak gulden NICA di tahun 1943. Uang ini disebarkan
di Papua, Maluku dan Kalimantan. Lalu, ketika uang NICA pertama kali
muncul di Pulau Jawa, Soekarno mengeluarkan dekrit (keputusan) segera
di tanggal 2 Oktober 1945 yang menyatakan bahwa uang kertas NICA itu
ilegal.

Karena tidak memiliki kuasa penuh, akhirnya Belanda memutuskan tidak


mengeluarkan uang NICA di kota-kota di Pulau Jawa dan Sumatera.
Karena kesulitan mengedarkan uang, akhirnya lambat laun uang NICA
tidak lagi berlaku dan tidak digunakan.

Baca Juga: Mengenal Bank Indonesia, Pemelihara Kestabilan Nilai


Rupiah 

5. 1945, Indonesia mulai mencetak mata uang


rupiah
LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH

Editor’s Picks

 Ini Bukti Mendengarkan Lantunan Alquran Baik Untuk Tubuh Dan


Otak
 10 Kisah Dewa-Dewi Mitologi Norwegia, Pujaan Hati Para Viking
 Penuh Risiko, 10 Dampak Psikologis Dari Viral Dan Terkenal
Mendadak
delfiandrie.wordpress.com

Di tahun 1945, setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah Indonesia


memutuskan sudah saatnya untuk membuat mata uang sendiri. Lalu,
pemerintah menyatakan bahwa bank sentral Indonesia yang baru adalah
Bank Negara Indonesia, yang didirikan pada 5 Juli 1946 dan menempati
kantor di De Javasche Bank di Yogyakarta.

Rupiah Indonesia pertama kali dikeluarkan pada 3 Oktober 1946.


Sementara, mata uang yang berlaku sebelumnya seperti uang NICA atau
mata uang Jepang harus diserahkan ke bank paling lambat 30 Oktober
1946. FYI, satu rupiah baru itu nilainya setara dengan 0,5 gram emas.

6. Tahun 1965-1991, terjadi inflasi besar-besaran


ebay.com

Inflasi merajalela dan naik hingga 27 persen di tahun 1961. Di tahun


selanjutnya, melonjak jadi 174 persen dan menjadi 600 persen pada tahun
1965! Akibat kekacauan ini, harga-harga pun melonjak naik dan indeks
harga pada akhir tahun 1965 telah dihitung 363 kali lebih tinggi dari tahun
1958.

Akibat inflasi ini, beberapa nominal baru rupiah ditambahkan. Pada tahun
1970, Bank Indonesia menambahkan nominal Rp5.000 dan Rp10.000
pada uang kertas baru. Setelah inflasi terkendali, koin rupiah mulai
diperkenalkan lagi, mulai dari nominal Rp1 hingga Rp100. Di September
1975, uang kertas pecahan Rp100 ditarik permanen dari peredaran.

7. 1992-1999, sebelum dan sesudah krisis


ekonomi
bukalapak.com

Krisis keuangan Asia yang terjadi di tahun 1997-1998 mengurangi nilai


rupiah hingga 80 persen. Inilah juga yang membuat orang-orang
menggulingkan Soeharto dari kursi kepresidenan yang telah ia duduki
selama 32 tahun. Pada Juni 1998, rupiah mencapai titik terendah yang
menyentuh angka Rp16.800 per 1 USD.
bukalapak.com

Lalu, uang pecahan Rp50.000 yang sebelumnya bergambar Soeharto


diganti dengan gambar WR Soepratman pada pecahan yang sama. Ini
dilakukan untuk menandai berakhirnya kekuasaan Soeharto dan memulai
babak baru di era reformasi.

8. Tahun 2000-2005, uang kertas pecahan 100


dan 500 dihentikan
bukalapak.com

Pada tahun 2000, uang kertas pecahan 100 dan 500 rupiah resmi
dihentikan produksinya. Ini terjadi karena ada devaluasi dramatis terhadap
mata uang Indonesia. Namun, penghentian ini selaras dengan munculnya
pecahan uang baru Rp1.000 dan Rp5.000.

Sekitar tahun 2004, pecahan uang Rp20.000 diperkenalkan. Sementara


itu, di tahun 2005, direksi Bank Indonesia mendesain ulang pecahan uang
kertas Rp10.000 dan Rp50.000.
id.wikipedia.org

9. Tahun 2016, Bank Indonesia meluncurkan seri


pecahan uang terbaru seperti yang kita kenal
sekarang

picmix.it

Terakhir, di tahun 2016, perubahan terbaru dilakukan. Tepatnya pada 19


Desember 2016, Bank Indonesia meluncurkan desain baru uang kertas
dan koin rupiah. Bank Indonesia juga menempelkan teks 'Negara Kesatuan
Republik Indonesia' pada uang kertas, bukan Bank Indonesia seperti pada
seri uang sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai