Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR

HECTING LUKA
Dinas Kesehatan Public Safety Center
Kab. Tojo Una-Una (PSC) 119
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
00 1/3
Standar Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
Operasional Kepala Dinas Kesehatan
Prosedur 03 Januari 2019 Kab. Tojo Una-Una,

Dra. Jafanet Alfari, MAP., M.Kes


NIP. 19650115 199303 2 003
Pengertian Tindakan menjahit luka yang disebabkan trauma pada jaringan
kulit dengan tujuan menutup luka dan menghentikan
perdarahan sehingga penyembuhan luka lebih cepat dan baik
Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan tatalaksana
Tujuan
penjahitan luka
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-
Kebijakan
Una Nomor : 188.45/01.60/DINKES Tentang Pelayanan
Kesehatan Dan Jenis-Jenis Penyakit Yang Bisa Ditangani
Public Safety Center (PSC) 119 Sivia Patuju Dinas Kesehatan
Kabupaten Tojo Una-Una
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Referensi
Tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2016 Tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT)
3. Kementerian Kesehatan RI, (2018), Panduan Keperawatan
Gawat Darurat, BPPSDMK Kemenkes RI, Jakarta
1. Alat dan bahan steril :
Alat dan Bahan
1) Benang jahit silk dan atau benang cat gut
2) Sarung tangan steril
3) Nachvouder
4) Needle holder
5) Kassa steril
6) Pinset cirrugis
7) Pinset anatomis
8) Jarum jahit
9) Gunting
10) Lidocain 2%
11) Spuit 3 ml
2. Alat dan bahan non steril :
1) Kassa gulung
2) Plaster/hipafix
3) NaCl 0,9%
4) Povidon iodin 10% atau betadin
5) Bengkok
Prosedur A. Fase Persiapan
1. Siapkan dan dekatkan alat
2. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan steril.

B. Fase Kerja
1. Petugas memberitahu pasien atau keluarga tentang
keadaan luka yang perlu dijahit
2. Petugas memberitahukan pasien atau keluarga atas
tindakan yang dilakukan dengan mengisi lembar
persetujuan tindakan (informed consent)
3. Petugas membersihkan luka pasien dengan larutan NaCl
0,9%
4. Petugas melakukan desinfeksi daerah luka dan sekitarnya
dengan povidon iodine 10%
5. Petugas melakukan anastesi local dengan menggunakan
lidocain 2%
6. Setelah pasien teranastesi, petugas melakukan penjahitan
luka
7. Setelah selesai menjahit luka, petugas melakukan
desinfeksi kembali dengan povidon iodin 10%, lalu
ditutup kassa steril
8. Petugas memfiksasi verban luka dengan plester/hipafix
9. Petugas menganjurkan pasien untuk menghindarkan luka
dari basah/air sampai luka kering

C. Fase Terminasi
1. Bila sudah selesai, buka sarung tangan.
2. Rapikan pasien dan alat
3. Perawat cuci tangan
4. Dokumentasi respon dan prosedur
5. Petugas menganjurkan pasien control luka 3 hari
kemudian ke Puskesmas atau Rumah Sakit
Unit Pelaksana Dokter dan Perawat PSC 119 Tojo Una-Una
Rekaman Histori Perubahan

No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai