BIOEKIVALENSI (BE)
Feny Oktaviana, M.Sc.,Apt.
Definisi - definisi
Bioavailabilitas Bioekivalensi
Studi klinik yang berguna Berguna dalam
dalam menentukan keamanan membandingkan BA suatu
dan efikasi produk obat obat dari berbagai produk obat
jika Bioekivalen, maka
efikasi suatu obat dianggap
sama
Perbedaan Availabilitas Relatif dan Absolut
Availabilitas Relatif Availabilitas Absolut
• Adalah ketersediaan suatu • Dapat diukur dengan
produk obat dalam sistemik membandingkan AUC
dibandingkan terhadap standar
yang diketahui
produk tsb setelah
• Fraksi dosis yang tersedia sukar
pemberian oral dan IV
dipastikan • Pengukuran dapat dilakukan
• BA suatu formula obat jika Vd dan K tidak
dibandingkan dengan BA standar, bergantung pada rute
biasanya berupa larutan dari obat pemberian
murni, dievaluasi dalam studi
“crossover”
Availabilitas Relatif
𝑨𝑼𝑪 𝑨 Jika dosis yang diberikan berbeda,
(a) Availabilitas Relatif:
𝑨𝑼𝑪 𝑩 suatu koreksi dibuat dalam
(AUC) A: produk obat persamaan berikut:
(AUC) B: standar pembanding yang telah 𝑨𝑼𝑪 𝑨
diketahui 𝒅𝒐𝒔𝒊𝒔 𝑨
(c)Availabilitas Relatif: 𝑨𝑼𝑪 𝑨
Fraksi tersebut dapat dikalikan 100 untuk
mendapatkan persentase 𝒅𝒐𝒔𝒊𝒔 𝑩
Data ekskresi urin juga dapat digunakan untuk mengukur availabilitas relatif apabila
jumlah total obat utuh yang diekskresi dalam urin dikumpulkan. Persamaannya:
∞𝑨 𝑫𝒖
(b)Availabilitas Relatif: x 100
𝑫𝒖 ∞𝑩
Du∞ = jumlah total obat yang diekskresi dalam urin
Availabilitas Absolut
𝑨𝑼𝑪 𝑷𝑶
𝒅𝒐𝒔𝒊𝒔 𝑷𝑶
(d)AvailabilitasAbsolut: 𝑨𝑼𝑪 𝑰𝑽
𝒅𝒐𝒔𝒊𝒔 𝑰𝑽 Availabilitas absolut
juga sama dengan F,
Availabilitas absolut yang fraksi dosis yang
menggunakan data ekskresi obat tersedia sistemik.
lewat urin dapat ditentukan sbb: • Iv bolus: F=1
(e)Availabilitas Absolut: • Ekstravaskuler: F≤1
𝑫𝒖 ∞𝑷𝑶
𝒅𝒐𝒔𝒊𝒔 𝑷𝑶
𝑫𝒖 ∞𝑰𝑽
𝒅𝒐𝒔𝒊𝒔 𝑰𝑽
Latihan soal
BA suatu obat baru dipelajari pada 8 sukarelawan. Tiap
sukarelawan menerima
• 1 tablet oral 200mg obat
• 5ml larutan air murni mengandung 200mg obat
• injeksi iv bolus tunggal mengandung 50mg obat
Cuplikan plasma diperoleh secara berkala sampai 48
jam setelah pemberian obat, kemudian ditetapkan
konsentrasinya. AUC rata2 (0-48 jam) dinyatakan
dalam tabel berikut. Hitunglah:
a. BA relatif tablet dibandingkan larutan oral
b. BA absolut tablet
Produk Dosis (µg) AUC (µg.jam/ml) Simpangan
Obat baku
Tablet oral 200 89,5 19,7
Larutan oral 200 86,1 18,1
Injeksi IV 50 37,8 5,7
bolus
clue: Gunakan pers.a dan pers.d: 1,04 dan 0,59
METODE PENILAIAN BIOAVAILABILITAS
Parameter-parameter yang berguna dalam
penentuan BA suatu obat:
Efek farmakologi Pengamatan
Data Plasma Data Urin akut Klinik
• t maks • Du∞
• Cp maks • dDu/dt
• AUC • t∞
Data Plasma t max
faktor2
umur toleransi obat interaksi obat patofisiologik
lain
lanjutan...
BA in vivo dilakukan jika laju dan jumlah absorbsi obat tidak berbeda
bermakna dengan pembanding
Suatu produk obat yang berbeda dalam laju absorbsi, tetapi tidak
berbeda pada jumlah absorbsi
Percobaan BioAvailabilitas invitro
parameter farmakokinetika
Laju & jumlah obat terlarut
(tmax, AUC, Cmax, Ka)
B. Data
1. Laporan kasus
2. Data analisis untuk kevalidan metode penetapan
kadar
3. Data analisis dari cuplikan biologik
lanjutan
C. Hasil
1. Ringkasan data subjek secara individu
2. Analisis statistik bersama ringkasan statistiknya
a. Waktu-waktu pengambilan cuplikan untuk tiap individu
b. AUC, C max, Ka, dan K
c. Tmax dengan metode yang sesuai
3. Perbedaan yang dapat terdeteksi pada α=0,05 dengan kekuatan= 0,80
4. Interval kepercayaan simetris 95%
5. Pemakaian rumus 75/75 pada Cmax dan AUC
Tujuan
Pembahasan
penelitian
Cara penetapan kadar &
kekurangan kesahihannya Ringkasan &
Penetapan kadar untuk mencek analisis data
cuplikan secara individu
Penilaian & Rancangan Penelitian Bioekivalensi
Dosis Tunggal