Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

PENGENALAN LOGIKA INFORMATIKA


BAGI SISWA SMK NEGERI 2 SOE

Febe Maedjaja
NIDN: 0505125901

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL
2018

1
2
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan.................................................................................................................... 2
Daftar Isi ........................................................................................................................................ 3
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................................... 4
BAB II Bentuk Kegiatan .............................................................................................................. 6
BAB III Kegiatan Workshop
3.1 Kegiatan Workshop .................................................................................................... 7
3.2 Presensi Workshop ..................................................................................................... 9
3.3 Ucapan Terimakasih ................................................................................................. 10
BAB IV Penutup ......................................................................................................................... 11
Lampiran ..................................................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keseluruhan Industri Digital bermula dari pemikiran Aristotles, seorang filosof yang hidup
pada abad ke 3 Sebelum Masehi, bahwa sebuah pernyataan atau logika, memiliki sebuah nilai
kebenaran Benar atau Salah, tapi tidak keduanya. Pemikiran ini berkembang menjadi cabang
ilmu LOGIKA TRADISIONAL. Beberapa ilmuwan seperti George Boole dan De Morgan
melihat, bahwa logika tradisional ini sebenarnya adalah pernyataan-pernyataan matematis,
sehingga lahirlah ALJABAR BOOLEAN. Ekspresi-ekspresi Aljabar Boolean yang persis
mengekspresikan kalimat atau pemikiran dalam logika tradisional menjadi jauh lebih
sederhana dan sangat mudah untuk dimanipulasi dengan hukum-hukum aljabar yang dapat
dibuktikan secara matematis.

Di sisi lain ilmuwan Fisika dan Kima mulai menemukan zat-zat semi-conductor seperti
Silicon (Si) yang bisa bersifat sebagai conductor listrik, dan bisa juga bersifat sebagai
insulator. Silicon menjadi bahan utama untuk membangun TRANSISTOR yang bisa
berfungsi sebagai saklar (switch) yang menghasilkan sinyal listrik “menyala” atau “mati”.
Dengan mengkategorikan sinyal listrik menjadi sinyal “menyala/tinggi” dan sinyal
“mati/rendah”, maka nilai kebeneran Benar dan Salah bisa direpresentasikan secara fisik.
Sederetan reasoning atau kalimat-kalimat dari fungsi yang diinginkan sekarang bisa
diimplementasikan. Setiap operasi logika diimplementasikan dengan sebuah atau serangkaian
“GERBANG LOGIKA,” yang secara fisik diimplementasikan dengan merangkaikan
beberapa transistor, yang menjadi building block dari suatu RANGKAIAN DIGITAL yang
lebih kompleks untuk menjalankan suatu fungsi yang diinginkan.

Karakteristik matematis dari Aljabar Boolean bisa dimanfaatkan untuk menciptakan


rangkaian digital yang efektif dan efisien, sehingga biaya produksi rangkaian digital dapat
diminimalkan.

Pengertian-pengertian Logika disampaikan dalam kurikulum Program Studi Informatika


melalui mata kuliah Logika Informatika. Pentingnya pemahaman Logika Informatika ini

4
tercermin dari penyajian mata kuliah ini pada semester pertama. Jika siswa tingkat Sekolah
menengah Atas yang sedang mempertimbangkan mengikuti kuliah di bidang Informatika
diperkenalkan dengan urutan bagaimana Logika Informatika menjadi berguna bagi sebuah
sistem computer, maka mereka akan mendapatkan gambaran umum tentang perkuliahan di
bidang ini dan mereka memiliki pengertian yang lebih tepat pada saat memilih program studi.
Inilah dasar bagi penulis untuk menyampaikan materi Pengenalan Logika Informatika Bagi
Siswa Sekolah Menengah Atas kepada siswa SMK Negeri 2 Soe.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian masyarakat ini adalah :
a. Membuka wawasan siswa SMK Negeri 2 Soe tentang Logika Informatika
b. Memberikan pengertian tentang Program Studi Informatika

1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari program pengabdian masyarakat ini bagi Universitas Kristen
Immanuel adalah:
a. Menjadi sarana untuk mengenalkan Program Studi Teknik Informatika pada siswa
SMK Negeri 2 Soe
b. Menambah relasi dengan pihak SMK Negeri 2 Soe
Manfaat yang diperoleh bagi masyarakat yang dituju, yaitu siswa SMK Negeri 2 Soe, adalah:
a. Siswa mendapat wawasan dan pengetahuan tentang Logika Informatika
b. Siswa dapat melakukan pilihan program studi untuk perkuliahannya dengan alasan dan
pengertian yang lebih valid.

5
BAB II
BENTUK KEGIATAN

2.1 Deskripsi Kegiatan


Pengabdian Masyarakat dengan judul PENGENALAN LOGIKA INFORMATIKA ini
disampaikan dalam bentuk presentasi. Presentasi dilakukan dengan menggunakan
tayangan Power Point, papan tulis, serta interaksi dalam rupa diskusi dan tanya jawab.
Peserta kemudian diwajibkan membuat laporan setelah presentasi dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan kunci yang diberikan.

2.2 Tempat, Waktu dan tanggal Kegiatan


Presentasi dilakukan pada tanggal 10 April 2018 pukul 08.00 – 10.00 di Laboratorium
Java Universitas Kristen Immanuel, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

6
BAB III
KEGIATAN WORKSHOP

3.1 Kegiatan Workshop


Materi presentasi yang disampaikan mencakup beberapa topik. Pertama-tama Sejarah Logika
Tradisional diperkenalkan. Kedua, Logika Proposisi berupa Ekspresi Logika Proposisi yang
sederhana, Truth Table untuk ekspresi sederhana tersebut, serta beberapa contoh kegunaan
Logika Proposisi pun disampaikan dengan cukup mendetail. Berikut peserta diberikan
pengertian, bahwa Aljabar Boolean dan Rangkaian Digital dalam bentuk Rangkaian Skema
Gerbang adalah cara lain untuk menyampaikan ekspresi/kalimat dalam Logika Proposisi.
Sebagai penutup peserta melihat contoh-contoh system yang menggunakan Rangkaian Digital.
Bahan presentasi dapat dilihat pada Lampiran dalam laporan ini.
Setelah menerima bahan presentasi, peserta diminta membuat laporan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa dasar dari Logika Klasik yang dicanangkan oleh Aristotles?
2. Apa kontribusi George Boole dan De Morgan?
3. Sebutkan dua komponen utama dalam Logika Proposisi.
4. Tuliskan definisi PROPOSISI (kalimat deklaratif).
5. Tuliskan ketiga connective mendasar dan simbolnya dalam Logika Proposisi.
6. Tabel Kebenaran (Truth table) memperlihatkan nilai kebenaran proposisi majemuk untuk
semua kemungkinan kombinasi nilai proposisi atom. Jika p dan q adalah proposisi atom,
gambarkan Tabel Kebenaran dengan ketiga penghubung (connectives) yang mendasar ¬, ˅,
dan ˄.
7. Berikan beberapa contoh masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan Logika
Proposisi.
8. Gambarkan rangkaian gerbang logika untuk ekspresi
a. z = x ˄ y
b. z = x ˅ y
c. z = ¬ x
9. Sebuah sistem digital dibangun dari sejumlah rangkaian digital.

7
Sebuah rangkaian digital dibangun dari serangkaian gerbang-gerbang logika (untuk operasi
¬, ˅, dan ˄).
Sebuah gerbang logika dibangun secara fisik dengan menggunakan transistor-transistor.
Daftarkan sekurang-kurangnya 10 buah sistem digital.
Gambar 1 memperlihatkan pemateri bersama para siswa SMK Negeri 2 Soe peserta program
Pengenalan Logika Informatika pada tanggal 10 April 2018.

Gambar 1. Siswa SMK Negeri 2 Soe bersama pemateri

8
3.2 Presensi

9
3.3 Ucapan Terimakasih

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Presentasi Pengenalan Logika Informatika untuk siswa SMK Negeri 2 Soe yang
diikuti oleh delapan orang peserta telah berhasil dilaksanakan pada tanggal 10
April 2018.

4.2 Saran
Berikut saran yang dapat diberikan untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini:
a. Presentasi perlu ditindak lanjuti dengan diskusi untuk membahas sekurang-
kurangnya semua pertanyaan yang merangkum keseluruhan materi
b. Presentasi seperti ini dapat dilakukan di beberapa sekolah maupun komunitas
masyarakat lainnya.

11
LAMPIRAN

12
10/04/2018

Pengenalan Logika Informatika Pendahuluan


Kenapa saya harus mempelajari LOGIKA? WHY ???
Untuk Siswa Tingkat
Sekolah Menengah Atas

Febe Maedjaja, MSc


Dosen Teknik Informatika UKRIM
Disajikan kepada siswa SMK N 2 Soe
10 April 2018

WHY ???
LOGIKA (LOGIC) Perkembangan

• Berasal dari kata LOGOS = kata, alasan

• Aristotles (sekitar 300 SM) mengembangkan Logika Traditional (Logika


Klasik)
Dasar pemikiran: suatu logika bisa bernilai BENAR (TRUE/1) atau
SALAH (FALSE/0) tetapi tidak keduanya.

Persoalan: sering terjadi ambiguitas (ketidak jelasan karena arti


bisa TRUE dan bisa juga FALSE) dalam bahasa sehari-hari.
Contoh: Mahasiswa adalah orang keren.
10/04/2018

LOGIKA (LOGIC) Perkembangan


LOGIKA (LOGIC) Perkembangan

Logika Klasik Simbolik (Symbolic Classical Logic):


• George Boole dan De Morgan mengembangkan Logika Klasik menjadi
Logika (Klasik) Simbolik dengan menggunakan simbol-simbol.
1. Logika Proposisi (Propositional Logic)
2. Logika Predikat (Prediate Logic)
Logika (Klasik) Simbolik (Symbolic Logic) adalah sebuah metode untuk
membuat kesimpulan yang absah dengan menggunakan simbol-simbol
dan variable-variable, dan bukannya kalimat dalam bahasa sehari-hari.
Keuntungan: ambiguitas (makna ganda) dalam bahasa sehari-
hari dapat dihindarkan, dan operasi menjadi lebih mudah.

LOGIKA PROPOSISI (PROPOSITIONAL LOGIC) LOGIKA PROPOSISI (PROPOSITIONAL LOGIC)


Logika Proposisi/Logika Kalimat/Kalkulus Proposisi Logika Proposisi berurusan dengan dua hal, yaitu
adalah cabang ilmu logika matematika yang mempelajari - proposisi/kalimat (proposition) dan
1) apakah proposisi/kalimat yang terbentuk dari proposi-proposisi - penghubung (logical connective).
lain dengan memakai penghubung kalimat (connectives) bernilai
benar atau salah, dan
2) bagaimana nilainya bergantung pada nilai kebenaran komponen-
komponennya.
10/04/2018

PROPOSISI/KALIMAT DEKLARATIF Apakah kalimat-kalimat ini proposisi (kalimat deklaratif)?


(PROPOSITION/STATEMENT) 1. Jumlah dua buah bilangan prima adalah bilangan genap.
Bukan, karena ia bisa bernilai True atau FALSE. Ambigu. (Contoh: 3+ 3 dan 2+3))
Sebuah proposisi (kalimat deklaratif)
2. Jumlah dua buah bilangan ganjil adalah bilangan ganjil.
adalah sebuah kalimat yang memiliki satu nilai kebenaran. Ya, karena ia bernilai FALSE.
Jika sebuah proposisi benar, kita katakan “proposisi memiliki nilai benar (TRUE).” 3. Sedang hujankah?
Jika sebuah proposisi salah, kita katakan “proposisi memiliki nilai salah (FALSE).” Bukan, karena ia tidak bernilai TRUE atau FALSE.
4. Ayo ikut English Club!
Contoh: Bukan, karena ia tidak bernilai TRUE atau FALSE.
1. Hujan es turun di kampus UKRIM pada tanggal 9 April 2018. 5. x adalah bilangan ganjil.
Bukan, karena ia bisa bernilai TRUE atau FALSE tergantung pada nilai variable x. Ambigu.
2. Empat adalah bilangan genap.
6. x / y < 4
3. Empat adalah bilangan ganjil.
Bukan, karena ia bisa bernilai TRUE atau FALSE tergantung pada nilai variable x dan y. Ambigu.

Ada kalimat yang tidak punya nilai kebenaran, dan ada juga kalimat yang memiliki lebih Perhatikan: Kalimat yang mengandung variable BUKAN proposisi.
dari satu nilai kebenaran (ambigu). Kalimat-kalimat seperti ini bukan proposisi. Kalimat tanya dan kalimat suruh BUKAN proposisi.

Latihan
Apakah kalimat-kalimat ini proposisi (kalimat deklaratif)?
Berikan alasannya: Variable adalah tempat penyimpanan nilai yang diasosiasikan dengan:
a. Aku dilahirkan di Bandung. - sebuah nama (bagaimana kita menyebut variable ini),
- suatu arti (apa yang direpresentasikan oleh variable ini), dan
b. Apakah kamu dilahirkan di Bandung? - sebuah nilai yang berada dalam suatu domain.
c. x2 + 5x + 6 > 0 Variable Boolean adalah variable yang domain nilainya {0,1},
d. x = 7 dimana “0” sering diinterpretasikan sebagai FALSE, “1” sebagai TRUE.
Proposisi biasanya direpresentasikan oleh Boolean variable.
e. Jangan lalai mengerjakan PR!
Contoh:
f. Bambang tidak pernah bohong. Misalkan variable p berarti proposisi “3 lebih kecil dari 4.”
Nilai p adalah 1.
10/04/2018

PROPOSISI/KALIMAT DEKLARATIF (PROPOSITION/STATEMENT) Penghubung kalimat (logical connectives)


Penghubung kalimat dipakai untuk membangun proposisi yang lebih
Sebuah PROPOSISI ATOM (KALIMAT ATOM)
adalah proposisi yang tidak memiliki penghubung (connective).
kompleks dari proposisi-proposisi yang lebih sederhana.
Sebuah PROPOSISI MAJEMUK (KALIMAT MAJEMUK)
adalah proposisi yang memiliki penghubung (connective). Ada tiga buah penghubung kalimat (logical connectives/operator):
Proposisi atom memiliki nilai kebenaran.
Proposisi majemuk juga memiliki nilai kebenaran. 1. not (bukan, tidak benar bahwa)
Contoh: 2. and (dan)
“3 adalah bilangan ganjil”
adalah sebuah proposisi atom. Nilai kebenaran: TRUE
3. or (atau)
“4 adalah bilangan genap”
adalah sebuah proposisi atom. Nilai kebenaran: TRUE
“3 adalah bilangan ganjil dan 4 adalah bilangan genap”
adalah sebuah proposisi majemuk. Nilai kebenaran: TRUE

Contoh-contoh ekspresi (expression) dalam Logika


Penghubung kalimat (logical connectives) Proposisional
Dalam Logika Proposisi Simbolik penghubung logika (logical connectives) TRUE
ini diberi simbol sebagai berikut. FALSE
Simbol Arti Bahasa Indonesia p (jika p adalah variabel yang menyatakan sebuah proposisi)
¬ Tidak / Not / Negasi (Negation) Tidak benar bahwa/Bukan q (jika q adalah variabel yang menyatakan sebuah proposisi)
˄ Dan / And / Konjungsi (Conjunction) dan/tapi TRUE ˅ FALSE
˅ Atau / Or / Disjungsi (Disjunction) atau p
pq
Susunan operasi: dan kemudian pq
p q
Tanda kurung “()” dapat digunakan untuk mengganti susunan operasi
 (p  q)
(seperti dalam Aljabar).
(p   q)  FALSE
 (p  q) q
10/04/2018

Mengekspresikan kalimat majemuk Bahasa Indonesia Mengekspresikan kalimat majemuk Bahasa Indonesia
dalam Logika Proposisional (simbolik) dalam Logika Proposisional (simbolik)

Misalkan kita memiliki dua buah proposisi atom: Misalkan kita memiliki dua buah proposisi atom:
1. Variable p adalah proposisi “Aku sehat.”
1. Variable p adalah proposisi “3 adalah bilangan ganjil”.
2. Variable q adalah proposisi “Aku bekerja dengan baik.”
2. Variable q adalah proposisi “4 adalah bilangan genap”.
No Proposisi majemuk dalam Proposisi majemuk dalam ... dibaca sebagai
Bahasa Indonesia bentuk simbolik
No Proposisi majemuk dalam Proposisi majemuk dalam ... dibaca sebagai
1 Aku tidak sehat. ¬p Not p
Bahasa Indonesia bentuk simbolik
2. Aku tidak sehat tapi aku ¬p˄q Not p and q
bekerja dengan baik
1. 3 adalah bilangan ganjil dan p˄q p and q
4 adalah bilangan genap 3. Aku tidak sehat dan tidak ¬p˄¬q Not p and not q
bekerja dengan baik
2. 3 bukan bilangan ganjil ¬p Not p
4. Tidak benar bahwa aku ¬ (p ˄ q) Not (p and q)
sehat dan bekerja dengan
baik

Perbandingan antara Aljabar dan Logika Proposisional Perbandingan antara Aljabar dan Logika Proposisional
Contoh ekspresi (expression) dalam Aljabar: Contoh ekspresi (expression) dalam Aljabar:
-a (operand: variable a; operator: -) -a X b (operand: variable a, b; operator: -, X)
atom connective
atom connective
Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang klasik: Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang klasik:
Aku tidak sehat.(operand: “aku sehat”; operator: tidak) Aku tidak sehat tapi aku bekerja dengan baik.
proposisi atom connective (operand: “aku sehat”, aku bekerja dengan baik; operator: tidak, tapi)
proposisi atom connective
Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang simbolik:
Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang simbolik:
Misalkan p menyatakan proposisi “Aku sehat.”
¬p (operand: proposisi p; operator: ¬) Misalkan p menyatakan proposisi “Aku sehat.”
atom connective q menyatakan proposisi “Aku bekerja dengan baik.”
¬p ˄ q (operand: proposisi p, q; operator: ¬, ˄)
atom connective
10/04/2018

Perbandingan antara Aljabar dan Logika Proposisional Tabel Kebenaran (Truth Table)
Contoh ekspresi (expression) dalam Aljabar: Tabel Kebenaran (Truth Table) memperlihatkan relasi antara nilai kebenaran dari
- (a X b) (operand: variable a, b; operator: -, X) proposisi-proposisi dengan nilai kebenaran dari proposisi majemuk yang merupakan
gabungan proposisi-proposisi tersebut
atom connective
Jika p dan q adalah proposisi (kalimat deklaratif), Tabel Kebenaran dengan ketiga
Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang klasik: penghubung (connectives) yang mendasar ¬, ˅, dan ˄ adalah:
Tidak benar bahwa aku sehat dan bekerja dengan baik.
(operand: “aku sehat”, aku bekerja dengan baik; operator: tidak, dan) p q ¬p p˄q p˅q
proposisi atom connective T T F T T
Contoh ekspresi dalam Logika Proposisional yang simbolik:
T F F F T
Misalkan p menyatakan proposisi “Aku sehat.”
F T T F T
q menyatakan proposisi “Aku bekerja dengan baik.”
¬ (p ˄ q) (operand: proposisi p, q; operator: ¬, ˄) F F T F F
atom connective

Tabel Kebenaran (Truth Table) Tabel Kebenaran (Truth Table)


Misalkan p menyatakan proposisi “Aku sehat.” Misalkan p menyatakan proposisi “Aku sehat.”
q menyatakan proposisi “Aku bekerja dengan baik.” q menyatakan proposisi “Aku bekerja dengan baik.”
Jika p (“aku sehat”) adalah T (True/Benar), Jika p (“aku sehat”) adalah T (True/Benar) dan q (“aku bekerja degan baik”) adalah F (False/Salah),
maka ¬p (“aku tidak sehat”) adalah F (False/Salah). ... (negasi) maka p ˄ q (“aku sehat dan bekerja dengan baik”) adalah F (False/Salah). … (AND)
Jika p (“aku sehat”) adalah F (False/Salah), Jika p (“aku sehat”) adalah F (False/Salah) dan q (“aku bekerja degan baik”) adalah T (True/Benar),
maka ¬p (“aku tidak sehat”) adalah T (True/Benar). ... (negasi) maka p ˅ q (“aku sehat atau bekerja dengan baik”) adalah T (True/Benar). … (OR)
dst…

p q ¬p p q ¬p p˄q p˅q

T T F T T F T T

T F F T F F F T

F T T F T T F T

F F T F F T F F
10/04/2018

Beberapa Ekuivalensi yang penting yang dapat dibuktikan dengan Truth Table
Latihan 1. Hukum Komutatif (Commutative Laws)
2. Hukum Asosiatif (Associative Laws)
pqqp
(p  q)  r  p  (q  r)
pqqp

(p  q)  r  p  (q  r)
Misalkan p adalah proposisi “Kita pergi ke alun-alun” dan 3. Hukum Distributif (Distributive Laws) p  (q  r)  (p  q)  (p  r)
p  (q  r)  (p  q)  (p  r)
q adalah proposisi “Kita makan di angkringan.”
4. Hukum Identitas (Identity Laws) pTp pFp
Buatlah ekspresi Logika Proposisional simbolik: 5. Hukum Ikatan (Domination Laws) pTT pFF
a. Kita tidak pergi ke alun-alun. 6. Hukum Negasi (Negation Laws) p  ¬p  T p  ¬p  F
b. Kita pergi ke alun-alun atau kita makan di angkringan. 7. Hukum Negasi Ganda (Double Negation Law) ¬ (¬p)  p
8. Hukum Idempoten (Idempotency Law) ppp ppp
c. Kita pergi ke alun-alun dan kita makan di angkringan.
9. Hukum De Morgan (De Morgan’s Laws) ¬ (p  q)  ¬p  ¬ q
d. Kita pergi ke alun-alun tapi kita tidak makan di angkringan. ¬ (p  q)  ¬p  ¬ q
e. Kita tidak pergi ke alun-alun dan kita tidak makan di angkringan. 10. Hukum Absorpsi (Absorption Laws) p  (p  q)  p p  (p  q)  p
11. Negasi T dan F (Negation of T and F) ¬T  F ¬F  T
12. Hukum Implikasi (p  q)  ¬p  q

Penggunaan hukum-hukum untuk menyederhanakan proposisi Jadi…


Contoh:
Misalkan kita memiliki dua buah proposisi p dan q. Hello Mama!!!
• Logika Informatika memperjelas dan menyederhanakan proposisi-
I love you Mama!
p = “Aku perlu uang.” proposisi majemuk.
Tidak benar bahwa aku
q = “Aku lulus ujian.” tidak perlu uang dan aku
lulus ujian, dan aku perlu
uang atau lulus ujian!
Sederhanakan proposisi ¬(¬p  q)  (p  q)
¬(¬p  q)  (p  q)
 (¬¬p  ¬ q)  (p  q) (hukum De Morgan) Aku
perlu
 (p  ¬ q)  (p  q) (hukum negasi ganda) uang
 p  (¬ q  q) (hukum distribusi) !!!
 pF (hukum negasi)
 p (hukum identitas)
10/04/2018

Aturan-aturan Inferensi Logika Proposisional -1


Hal lain yang diselesaikan oleh Logika Propsisi (the rules of Inference for Propositional Logic)
Nama Argumen
Inferensi (pengambilan kesimpulan dari argument) Modus ponen pq
(modus yang memberi afirmasi) p
q

Contoh: Modus tollen


(modus yang mengingkari)
pq
¬q
Jika Adi menjawab soal dengan benar maka ia akan memperoleh  ¬p
jawaban = 2.
p  q
Adi memperoleh jawaban = 2. Adi menjawab soal dengan benar maka ia akan memperoleh jawaban = 2.
Kesimpulan: Adi menjawab soal dengan benar. q
Adi memperoleh jawaban = 2.

Kesimpulan: Adi menjawab soal dengan benar.


p

Dan ternyata… LOGIKA (LOGIC) Perkembangan

• Berasal dari kata LOGOS = kata, alasan


Prinsip-prinsip Logika dipakai di berbagai bidang.

• Aristotles (sekitar 300 SM) mengembangkan Logika Traditional (Logika


Contoh: Klasik)
Membangun rangkaian logika untuk sebuah sistem digital. Dasar pemikiran: suatu logika bisa bernilai BENAR (TRUE/1) atau
SALAH (FALSE/0) tetapi tidak keduanya.

Persoalan: sering terjadi ambiguitas (ketidak jelasan karena arti


bisa TRUE dan bisa juga FALSE) dalam bahasa sehari-hari.
Contoh: Mahasiswa adalah orang keren.
10/04/2018

Penghubung kalimat (logical connectives) Dan ternyata…


Dalam Logika Proposisi Simbolik penghubung logika (logical connectives) Sebuah sistem digital terdiri dari rangkaian-rangkaian digital.
ini diberi simbol sebagai berikut.
Setiap rangkaian digital terdiri dari gerbang-gerbang logika (gates) yang
Simbol Arti Bahasa Indonesia inputnya adalah
¬ Tidak / Not / Negasi (Negation) Tidak benar bahwa/Bukan
˄ Dan / And / Konjungsi (Conjunction) dan/tapi
1 (True/High)
˅ Atau / Or / Disjungsi (Disjunction) atau dan
0 (False/Low).
Susunan operasi: dan kemudian
Tanda kurung “()” dapat digunakan untuk mengganti susunan operasi
(seperti dalam Aljabar).

Logika Proposisi, Aljabar Boole, Gerbang Logika, … Contoh aplikasi rangkaian digital
Sebuah alarm mobil akan berbunyi (A=1) jika kunci kontak hidup (K=1) dan
Ini
Connective Logika Proposisi Aljabar Boole Rangkaian gerbang logika diimplementasikan pintu terbuka (P=1) atau lampu depan hidup (L=1) dan pintu terbuka (P=1).
(logical gates) oleh orang-orang
Kondisi di atas bisa dituliskan dalam bentuk aljabar Boolean sebagai berikut :
Elektro & Fisika &
AND r  pq z = x y
Kimia dengan A = (K dan P) atau (L dan P)
atau x z menggunakan Dalam bentuk standar ekspresi boolean–nya bisa ditulis seperti berikut:
z = x y y transistor
A = KP + LP
OR r p q z =x +y
Rangkaian untuk merealisasikan ekspresi boolean di atas:
atau x z
z =x y y
Ekspresi boolean di atas dapat diubah menjadi:
NOT r p z = x
atau A = KP + LP = P(K+L) (Teorema distributif)
x z
z =x Perubahan persamaan ini dapat mengubah pula rangkaiannya
menjadi :
10/04/2018

Display/Peraga 7-segmen (7-Segment Display)


Contoh lain sebuah rangkaian digital Kita perlu merancang sebuah sistem untuk menyalakan Display 7-segmen jika input berupa
angka 0-9 yang terdiri dari 2 bagian:
1. “Dekoder” BCD ke Display 7-segmen.
Display (peraga) 7-segmen Input dekoder adalah 4 sinyal berupa kode BCD untuk angka 0-9.
dipakai untuk men-display angka 0 hingga 9. Output dekoder adalah nilai segmen-segmen a-g yang perlu dinyalakan.
2. Display 7-segmen
Input dari display 7-segmen adalah nilai-nilai a-g dari dekoder.
Hasilnya adalah segmen yang dinyalakan atau tidak sesuai input.
Dekoder Display 7-segmen

a
b
D
C c
d
B e
A
f
g

Dekoder BCD ke Display 7-segmen Segmen a INPUT (BCD) OUTPUT (7-segmen)


Tabel kebenaran untuk dekoder:
D C B A a
Peta Karnaugh untuk segmen a: 0 0 0 0 1
INPUT (BCD) OUTPUT (7-segmen) 0 0 0 1 0
TAMPILAN
D C B A a b c d e f g 0 0 1 0 1
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 DC 0 1 0 0 0
0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 00 01 11 10
BA 0 1 0 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0
00 1 0 x 1
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 01 0 1 x 1
1 0 0 0 1
0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 11 1 1 x x
1 0 0 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 10 1 0 x x 1 0 1 0 x
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 x
1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 x
1 0 1 0 x x x x x x x Y = D + AC + AB + A’C’ 1 1 0 1 x
1 0 1 1 x x x x x x x 1 1 1 0 x
1 1 0 0 x x x x x x x 1 1 1 1 x
1 1 0 1 x x x x x x x
1 1 1 0 x x x x x x x
1 1 1 1 x x x x x x x
10/04/2018

INPUT (BCD) OUTPUT (7-segmen)


Segmen b D C B A a b
Peta Karnaugh untuk segmen b: 0 0 0 0 1 1
0 0 0 1 0 1
0 0 1 0 1 1
0 0 1 1 1 1 “Dekoder” digit 0-9
DC 0 1 0 0 0 1
BA
00 01 11 10 0 1 0 1 1 0 ke
DCBA
00 1 1 x 1 0 1 1 0 0 0 Display 7-segmen.
0 1 1 1 1 1
01 1 0 x 1
1 0 0 0 1 1
11 1 1 x x 1 0 0 1 1 1
10 1 0 x x 1 0 1 0 x x
1 0 1 1 x x
1 1 0 0 x x
Y = A’B’ + AB + C’ 1 1 0 1 x x
1 1 1 0 x x
1 1 1 1 x x

Contoh lain sistem digital:

Setiap sistem digital terdiri dari rangkaian-rangkaian digital.


Setiap rangkaian digital (chip) dibangun oleh gerbang-gerbang logika (gates).
Setiap gerbang logika (gate) dibangun oleh 2-5 transistor.
Processor sebuah smartphone bisa memiliki 2 triliun transistor.
Apple iPhone 6 and 6plus has the new A8 chip which has 2 billion
transistors. (Quora)
10/04/2018

Sebelum sampai di sana,


ada banyak detail yang menarik yang harus dikuasai.
Sekian!
Ayo tekun!
Selamat menikmati belajar!

Anda dapat meringkas presentasi ini dengan menjawab pertanyaan-


pertanyaan di bawah ini.
1. Apa dasar dari Logika Klasik yang dicanangkan oleh Aristotles? (hal. 4)
2. Apa kontribusi George Boole dan De Morgan? (hal 5)
3. Sebutkan dua komponen utama dalam Logika Proposisi. (hal 8)
4. Tuliskan definisi PROPOSISI (kalimat deklaratif). (hal 9)
5. Tuliskan ketiga connective mendasar dan simbolnya dalam Logika Proposisi. (hal 14 dan 15)
6. Tabel Kebenaran (Truth table) memperlihatkan nilai kebenaran proposisi majemuk untuk semua
kemungkinan kombinasi nilai proposisi atom. Jika p dan q adalah proposisi atom, gambarkan Tabel
Kebenaran dengan ketiga penghubung (connectives) yang mendasar ¬, ˅, dan ˄. (hal 22)
7. Berikan beberapa contoh masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan Logika Proposisi. (hal. 28
dan 29)
8. Gambarkan rangkaian gerbang logika untuk ekspresi
a. z = x ˄ y
b. z = x ˅ y
c, z = ¬ x (hal. 35)
9. Sebuah sistem digital dibangun dari sejumlah rangkaian digital.
Sebuah rangkaian digital dibangun dari serangkaian gerbang-gerbang logika (untuk operasi ¬, ˅, dan ˄).
Sebuah gerbang logika dibangun secara fisik dengan menggunakan transistor-transistor.
Daftarkan sekurang-kurangnya 10 sistem digital. (hal. 43)

Anda mungkin juga menyukai