Anda di halaman 1dari 1

Malas Sekolah”

Minggu menjadi hari libur yang membuat orang malas melakukan aktivitas.
Ada yang memilih berlibur, ada pula yang memilih di rumah melepas lelah
setelah hari-hari sebelumnya penuh dengan aktivitas.

Begitu pula dengan Dani, dia memilih untuk bersantai-santai di rumahnya.


Sampai-sampai setelah hari Minggu Dani masih belum siap menghadapi
aktivitas sekolah yang menurutnya sangat membosankan.

“Dik, kamu tidak berangkat sekolah? Ini sudah siang lho. Nanti telat.” Tanya
ibunya.

“Dicky masih capek, Bu. Bolos sehari saja tidak apa-apa. Lagian gak ada PR
dan tes kok. Bu.”

“ Ya jangan begitu. Sekolah itu bayar loh Dik. Menuntut ilmu itu jangan kami
sepelekan begitu saja Dik.” Jawab ibu nya menyanggah.

“Sudahlah bu, Dicky masih ngantuk mau lanjut tidur lagi.”

Melihat gelagat dari anaknya, ibunya menjadi kesal dan geram dan menyeret
anaknya ke sebuah tempat. Kemudian ibunya mengajak Dicky ke panti
asuhan yang disana dipenuhi oleh anak anak dengan latar belakang yang
berbeda.

“Nah, lihat mereka. Sudah tidak punya orang tua yang membiayai sekolah
padahal mereka juga mau sekolah.” Jelas ibunya memberi tahu anaknya.

Kemudian ibunya mengajak nya lagi ke suatu tempat yang disana banyak
anak-anak yang mengamen di jalanan. “Lihat mereka, mereka mengemis
mencari uang. Untuk makan saja mereka harus bersusah payah apa lagi
untuk biaya sekolah.” Jelas ibunya lagi.

Kemudian Dicky sadar dan akhirnya Ia mau berangkat sekolah meskipun


agak terlambat. Dia diantar ibunya sampai ke sekolah. Di dalam perjalanan
menuju sekolah dia melihat anak sekolah yang berjalan pincang.

“Alangkah beruntungnya aku, masih memiliki fisik yang sempurna tapi


bermalasan-malasan untuk sekolah. Sedangkan mereka yang cacat saja bisa
semangat seperti itu.” Gumamnya dalam hati.

Anda mungkin juga menyukai