Anda di halaman 1dari 8

Ruang 2

Soal trisase
1. Urutkan prioritas kaus
Prioritas 1 pasien 1 dan 4 ( perdarahan dan kebakaran)
Prioritas 2 pasien 2 ( penemotorak)
Prioritas 3 pasien hamil
2. Tatalaksana perkasus
Pasien 1
ABC dan di luka dibersihin nacl kasih salfon dikasih sufratul dan ditutup kasa.
Pasien 2
ABC di breating didikompresi dipasang WSD atau chestube
Pasien 3
Ditaruh diruangan dan dievaluasi sampai muncul tanda kala 2
Pasien 4
ABC darah dihentikan, ditutup kasa, dipasang bebat bidai.
Infus dan darah
3. Prinsip triase (Warna ap aj, )
4. Tatalaksana pasien 1
Cairan rumus bexter, breating ditrakeo tomi d[antibiotik oral, ats, analgesik, )
Konsultasi ke spesialis bedah.
5. Tatalaksana pasien 4
ABC, D (analgesik, ats, antibiotik) rujuk SPOT.

Ruang 3 dan 5 atonia uteri


1. Diagnosis ( Ax, pf sebutin) diagnosis utamanya perdarahan
Perdarahan post partum kala IV

2. Faktor risiko ( perdarahan )


Ada 7
1. Regangan rahim berlebih
2. Kelelahan
3. Kehamilan grande multipara
4. Ibu dengan KU buruk, anemis, penyakit kronik
5. Mioma uteri
6. Infeksi intra uteri
7. Riwayat atonia uteri

3. Pemeriksaan terkait pembekuan darah?


APPT, TT, CT, briding time, faktor koagulasi 1-12 ( fibrinogen, tromboplastin,
protrombin, trombin, kalsium, proakselirin, antihemofilia, kalsium, prokonfertin)

4. Prinsip penatalaksanaan seebutkan 6 (penatalaksanaan perdarahan yang utama)


1. ABC
2. Resusitasi
3. Etiologi
4. Algoritma

5. Pencegahan atonia uteri, seb 6?


1. Menejemen kala III
Setelah bayi lahir. Oksitosin > tunggu uteruas kontraksi > tarikan perlahan tali
pusat + pimpin i bu mengejan> masase fundus uteri> dicek ada sisa plasenta ato
tidak> dicek sumperperdarahan> ada atonia? Ada laserasi??
Ruang 1 (KAD)
1. Dx dan dd, sebutin alesan?
KAD dengan dehidrasi berat

Dd: HHS, ketoasidosis alkoholik, Hipoglikemi, uremia, ketonuria,.

2. Px penunjang yang dibutuhkan


Darah lengkap : eritrosit, HB gas darah

3. Prinsip penatalaksanaan?
ABC + algoritma.

4. Mekanisme penurunan kesadaran?


Karena dehidrasi terjadi penurunan kesadaran
5. Perbedaan dd sma dk?
1. Ketoasidosis alkoholik
2. Hipoglikemik = gula darah turun
3. Uremia = terdapat urea dalam darah
4. Ketonuria = terdapat keton dalam urin
5. Ketosis starvasi=
Forensik
Skenario 3 dan 1
Seorang perempuan 30 naik motor dibegal luka tangan kanan atas bawah dan memar kiri
1. Kesimpulan dan termasuk luka apa
Telah diperiksa seorang perempuan umur 30 tahun, dari pemeriksaan luar didapatkan
tanda kekerasan tumpul berupa luka lecet di lengan sebelah kiri dan tanda kekerasan
tajam berupa luka iris dilengan sebelah kanan atas dan bawah.

2. Pasal
a. Pasal 133 KUHAP
- Ayat 1: pihak yang berwenang membuat keterangan ahli adalah dokter dan tidak
dapat didelegasikan pada pihak lain
- Ayat 2: permintaan keterangan ahli dilakukan secara tertulis
b. Pasal 216 KUHP
Dengan sengaja tidak menuruti perintah diancam pidana penjara 4 bulan 2 minggu
atau dnda
c. Pasal 186 KUHP
Ver salah satu alat bukti sah kategori surat
d. Pasal 184 KUHP
e. Pasal 134 KUHP
f. PP 28 tahun 1983
3. Karakteristik tajam tumpul
a. Kekerasan tajam
1) Garis batas luka biasanya teratur, tepinya rata dan sudutnya runcing
2) Bila ditautkan akan mejadi rapat (karena benda tersebut hanya memisahkan , tidak
menghancurkan jaringan) dan membentuk garis lurus dari sedikit lengkung.
3) Tebing luka rata dan tidak ada jembatan jaringan.
4) Daerah di sekitar garis batas luka tidak ada memar.
b. Kekerasan tusuk
1) Bentuk garis batas luka tidak teratur dan tepi luka tak rata
2) Bila ditautkan tidak dapat rapat ( karena sebagaian jaringan hancur )
3) Tebing luka tak rata serta terdapat jembatan jaringan
4) Di sekitar garis batas luka di temukan memar
5) Lokasi luka lebih mudah terjadi pada daerah yang dekat dengan tulang ( misalnya
daerah kepala, muaka atau ekstremitas ).
4. Mekanisme
Prinsip inersia
 Setiap benda akan tetap bentuk dan ukurannya sampai ada kekuatan luar yang
mampu merubahnya
 Energi potensial pada suatu benda dalam bentuk kekerasan berubah menjadi energi
kinetik yang mampu menimbulkan ketidaksinambungan jaringan tubuh saat
terkena benda
 Timbulnya luka baik luka dangkal atau dalam dipengaruhi oleh kekuatan dan
kecepatan benda yang digerakkan saat menyentuh jaringan tubuh
 Bagian tubuh yang terkena benda tajam akan terpisah secara sempurna tidak
meninggalkan jaringan tubuh yang masih menyatu
 PD yang terkena menjadi terpotong pecah dan mengeluarkan darah dari dalam
pembuluh darah
 Aliran darah yang keluar mengakibatkan tubuh tampak pucat

5. Macam macam luka tumpul.


A Luka lecet (abrasio)
Luka lecet adalah luka yang disebabkan oleh rusaknya atau lepasnya lapisan luar dari
kulit, yang ciri – cirinya adalah :
o Bentuk luka tak teratur
o Batas luka tidak teratur
o Tepi luka tidak rata
o Kadang – kadang di temukan sedikit perdarahan
o Permukaannya tertutup oleh krusta ( serum yang telah mongering )
o Warna coklat kemerahan
o Pada pemeriksan mikroskopik terlihat adanya beberapa bagian yang masih di tutupi
epitel dan reaksi jaringan (inflamasi)

B Luka Robek

o Bentuk garis batas luka tidak teratur dan tepi luka tak rata
o Bila ditautkan tidak dapat rapat ( karena sebagaian jaringan hancur )
o Tebing luka tak rata serta terdapat jembatan jaringan
o Di sekitar garis batas luka di temukan memar
o Lokasi luka lebih mudah terjadi pada daerah yang dekat dengan tulang ( misalnya
daerah kepala, muaka atau ekstremitas ).
C luka memar

a. Garis luka tidak tegas


b. Bentuk tidak teratur
c. Warna kemerahan atau kebiruan

Ruang 5 (diperkosa pacarnya)


1. Kesimpulan kasus nya
Telah diperiksa seorang perempuan umur 20 tahun, dari pemeriksaan luar dan dalam
didapatkan tanda kekerasan tumpul berupa luka memar di pipi kanan, kedua pergelangan
tangan dan tanda tanda persetubuhan. Tidak didapatkan kekerasan tajam.
2. Klasifikasi senggama dan bukan senggama
a. Senggama
1) Selingkuh/zina
2) Perkosaan
3) Perempuan tak berdaya
4) Perempuan di bawah umur
5) Incest (ada hubungan darah)
b. Non senggama
Cabul
3. Sebutkan pasal kejahatan seksual 4 pasal
a. Pasal 285
Barangsiapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa perempuan
yang bukan isterinya bersetubuh dengan dia, dihukum, karena memperkosa,
dengan hukuman penjara selama-lamanya dua belas tahun.

b. Pasal 286
Barangsiapa bersetubuh dengan perempuan yang bukan isterinya, sedang
diketahuinya bahwa perempuan itu pingsan atau tidak berdaya, dihukum penjara
selama - lamanya sembilan tahun

c. Pasal 287
(1) Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal
diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa umumya belum lima belas
tahun, atau kalau umurnya tidak jelas, bawa belum waktunya untuk dikawin,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun
(2) Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan, kecuali jika umur wanita belum
sampai dua belas tahun atau jika ada salah satu hal berdasarkan pasal 291 dan
pasal 294

d. Pasal 288

(1) Barang siapa dalam perkawinan bersetubuh dengan seormig wanita yang
diketahuinya atau sepatutnya harus didugunya bahwa yang bersangkutan belum
waktunya untuk dikawin, apabila perbuatan mengakibatkan luka-luka diancam
dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, dijatuhkan pidana penjara paling
lama delapan tahun.

(3) Jika mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua belas
tahun.

e. Pasal 289
Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang untuk
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam karena
melakukan perbuatan yang menyerang kehormatan kesusilaan, dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun.
4. Yg dapat ditemukan pada pemeriksaan pelaku
a. Sperma/bercak sperma
Sperma dapat membuktikan adanya senggama, golongan darah pelaku, dan DNA untuk
identifikasi pelaku
b. Rambut kepala
Rambut kepala biasanya di dapat dari sela jari korban saat menjambak pelaku
Dari rambut pelaku dapat diketahui golongan darah, suku bangsa, dan DNA asalkan
pangkal rambut tersebut ditemukan sel.
c. Rambut kelamin
Sering ditemukan pada tubuh korban
d. Darah
Darah dapat ditemukan pada bawah kuku korban saat mencakar pelaku
Dapat digunakan untuk pemeriksaan DNA dan golongan darah pelaku
e. Gigi
Dapat terjadi perlawangan sengit antara korban dan pelaku sehingga gigi pelaku bisa
lepas. Dari gigi pelaku dapat diketahui golongan darah, ras, dan DNA
f. Jejas gigit dan air liur
Jika pelaku sadisme, maka dapat ditemukan jejas gigit dan air liur disekitarna pada tubuh
korban.

5. Syarat pemorkasaan di indonesia


a. Unsur pelaku
1) Laki-laki (male crime)
2) Mampu melakukan persetubuhan (intravaginal coitus)
b. Unsur korban
1) Perempuan
2) Bukan istri pelaku (extramarital crime)
c. Unsur perbuatan
1) Persetubuhan dengan paksa
2) Pemaksaan harus dilakukan dengan menggunakan kekerasan fisik atau
ancaman kekerasan
Ruang 2 dan 4
Asfiksia soalnya
laki2 20th gantung diri.
1. apa itu asfiksia
gangguan pertukaran oksigen di alveoli banyakan co2 kurang o2
2. apa tanda tanda asfiksia
a. Sianosis
O2 <<<  darah encer dan warna kulit serta mukosa terlihat gelap.
b. Kongesti (Bendungan vena sistemik)
Pembendungan khas pd kulit tubuh selain paru  tampak ptekie
hemoragik/tardieu’s spot  sering terjadi pd konjungtiva bulbi.
d. Lebam mayat
Warna merah kebiruan gelap  terjadi akibat CO2 >> dan fibrinolisin
dalam darah darah sukar membeku dan mudah mengalir.
e. Buih halus pd hidung dan mulut
Timbul pd fase dyspneu disertai sekresi selaput lendir bagian atas.
Masuk-keluarnya udara yg cepat  pecah kapiler  buih halus+darah.
f. Edema
Kurang O2 lama  pembuluhd arah kapiler rusak  permeabilitas >>>
 tubuh edema (paru).

5. termasuk asfiksia bentuk apa pada skenario (hanging/ asfiksia gantung. jelasin knp?)
gantung aja yang dipake
6. Menurut simpulnya itu termasuk tipe apa? (typical) di tengkuk soalnya

7. kesimpulannya apa?
Telah diperiksa jenazah seorang laki-laki umur 20 tahun, dari pemeriksaan luar dan
dalam didapatkan tanda kekerasan tumpul berupa jejas gantung di leher dan tanda mati
lemas. Tidak didapatkan tanda kekerasan tumpul lainnya dan kekerasan tajam. Sebab
kematian jenazah adalah mati lemas akibat gantung di leher.

Anda mungkin juga menyukai