Anda di halaman 1dari 8

Bab II

Pembahasan

2.1 EROPA MENEMUKAN ASIA TENGGARA


ZHENG HE DAN KARTOGRAFI
Masa penjelajahan para pelaut Eropa untuk pertama kalinya menemukan jalan keAsia
merupakan Masa yang penuh heroisme dan pengorbanan karena wilayah yang didatangi belum
pernah dikenal sebelumnya. Selain itu,masa tersebut adalah masa penemuan-penemuan baru
dalam bidang teknologi maritim yang memungkinkan kapal-kapal layar dapat mengarungi
samudera luas dan ganas.
Pendapat yang diajukan mengenai berbagai pelayaran Cina dalam ”tahun-tahun yang hilang"
antara 1421 dan 1423 itu bergantung pada autentisitas peta-peta Kangnido yang ditemukan
kembali di Jepang, peta peta yag dibuat oleh Fra Mauro, Piri Reis, Jean Rotz, Cantino,
Waldseemuller, dan Pizzigano.

Berdasarkan data dalam peta itu, Menzies menyimpulkan bahwa dua dari armada Cina itu pernah
melewati selat tersebut dan masuk ke Samudera Pasifik untuk kembali ke Cina melalui Australia.

Sementara itu, kita bisa simpulkan bahwa pelayaran armada Zheng He memang pernah tiba di
Eropa (Abdullah dan Lapian (ed), 2012: hlm 9).

KEPENTINGAN NASIONAL
Portugal dan Spanyol sejak tahun 711 dijajah oleh bangsa Arab, dan baru berhasil membebaskan
dirinya secara berangsur-angsur sampai bebas sama sekali dalam abad XV.

ESTADO DA INDIA
Keseluruhan wilayah yang dijelajahi orang Portugis itu dapat dibagi dalam tiga bagian besar
wilayah penjelajahan: pertama, Samudera Atlantik; kedua, Brasil; dan ketiga, Asia. Periode
kedua ini biasanya disebut sebagai masa perdagangan dan penyebaran agama Katolik.

JARINGAN PERDAGANGAN
Wilayah kedua adalah bagian Timur Samudera Hindia, termasuk Asia Tenggara.

. ketika Vasco da Gama tiba di Samudera Hindia, ia menemukan suatu jaringan perdagangan
yang sangat luas yang telah berusia berabad-abad. Dalam jaringan perdagangan itu terdapat
puluhan bangsa sebagai pelaku ekonomi.

PENGUMPULAN INFORMASI
Sebuah kumpulan lain yang terdiri dari 22 buah naskah mengandung surat-menyurat
antara orang Portugis dan raja-raja di sekitarnya antara tahun 1619 hingga 1856. Naskah-naskah
tersebut mengandung sangat banyak informasi mengenai Wilayah-wilayah yang berhubungan
dengan orang Portugis.

2.2 VERENIGDE OOST INDISCHE COMPAGNIE (VOC)


Pada 20 Maret 1602, serikat perusahaan dagang Belanda di Hindia Timur yang diberi
nama Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) didirikan di Amsterdam, Belanda.
Pembentukan VOC pada mulanya dimaksudkan untuk menghilangkan persaingan di antara para
pengusaha Belanda dan memperkuat diri untuk bersaing dengan perusahaan dagang negara lain,
seperti Inggris dan Portugis. (Abdullah dan Lapian (ed), 2012: hlm 21).

KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN VOC


Sejak akhir abad XVI banyak pengusaha saling bersaing dalam perdagangan rempah – rempah
sehingga mengakibatkan jatuhnya harga rempah-rempah di Belanda. Pada tahun 1602 melalui
campur tangan seorang pejabat pemerintah di Amsterdam dibentuklah suatu wadah yang
merupakan perserikatan dari berbagai perusahaan dagang yang tersebar di 6 kota di Belanda.
Dengan nama Verenigde oost indische compagnie (serikat perusahaan Hindia Timur). Pada
tahun 1602 juga, pemerintah Belanda (dalam hal ini Staaten General) memberi ”izin dagang”
(octrooi ) kepada VOC untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah selama jangka waktu 21
tahun.

PERKEMBANGAN BATAVIA

Pada 1527 wilayah itu direbut oleh fadhilah khan dan dijadikan wilayah (kabupaten) dari banten
dengan nama jayakarta

Hubungan VOC dengan penguasa lokal itu dudasarvan pada keuntungan kedua belah pihak
(kepentingan sendiri).

VOC DI MALUKU

Sejak abad XIV maluku utara telah terbentuk empat kerajaan yang mengekspor cengkih
yang berpusat di pulau Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo.

Akan tetapi, pada abad XVI Ternate berhasil menjadi sangat

dominan karena bersekutu dengan Portugis (1522-1570).Hubungan Ternate yang


permanen dengan VOC bermula pada 1606.26 Pada awal tahun itu, armada Spanyol dari Manila
menyerang Ternate.

PESISIR
Sejak bagian kedua abad XVI, Kesultanan Mataram muncul di daerah pedalaman yang
kemudian berkembang menjadi kerajaan yang paling besar di Pulau Jawa. Perkembangan
Kesultanan Mataram merupakan upaya Sultan Agung (m.1613-1645), raja terbesar Mataram
pada abad XVII.

Perjanjian 1743 antara VOC dan Paku Buwono II (m. 1727-1749)"5 merupakan puncak dari
konsesi Mataram kepada VOC.

2.3 PERSAINGAN DI PANTAI BARAT SUMATERA

Pantai barat Sumatera adalah kawasan yang terletak di bagian barat Pulau Sumatera.
Letaknya yang berhadapan dengan Samudera Hindia membuatnya cukup strategis untuk dilalui
dan di singgahi kapal-kapal niaga yang hilir mudik dari Asia daratan, Eropa, Afrika, bahkan
Amerika.

LATAR BELAKANG GEOGRAFIS

PERSAINGAN UNTUK HEGEMONI : INTRIK DAN MONOPOLI

Orang Eropa yang pertama mengunjungi pantai barat adalah orang Portugis ( 1519 ). Kunjungan
pertama ini dilakukan dengan menggunakan armada yang terdiri dari dua kapal. Armada yang
dipimpin oleh Diogo Pacheco ini berangkat dari Malaka.

Kehadiran Kutaraja sebagai pusat perniagaan telah mengambil alih peranan jumlah kota
bandar di pantai barat, seperti Barus, Tiku, dan Pariaman (Abdullah dan Lapian (ed), 2012:
hlm 54).

STRATEGI PERSAINGAN : ANTARA PERANG DAN DIPLOMASI

Era kerjasama antara Aceh dan Belanda, juga Inggris, berlangsung pada masa pemerintahan
Sultan Alauddin. Motif utama kerjasama itu adalah untuk mencari dukungan dalam menghadapi
orang Portugis.

Jumlah personel VOC di pantai barat cukup bervareasi, tergantung pada lokasi dan kurun
waktunya. Personel VOC di Padang pada perempat terakhir abad XVII dan perempat pertama
abad VIII,

DINAMIKA PERSAINGAN : YANG MENANG DAN YANG KALAH


Pembukaan kantor dagang Inggris Bengkulu dilakukan pertama kali pada Juni 1685.
Kapal dagang dan kapal Pemerintah Perancis bertemu dalam urusan perdangan . Jatuhnya
Padang ke tangan Inggris di penghujung abad XVIII

2.4 PASANG SURUT JARINGAN MAKASSAR HINGGA MASA AKHIR DOMINASI


KOLONIAL BELANDA

Pasang surut jaringan perdagangan dan pelayaran Makassar dapat dikaji dalam kurun
waktu sejak jatuhnya Kerajaan Makassar hingga akhir pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

JATUHNYA MAKASSAR DAN DIASPORA PERDAGANGAN

Hingga akhir abad XV, Pelabuhan Makassar hanya merupakan rendezvous ( tempat
bertemu ) bagi pedagang Jawa yang sedang dalam perjalanan lalu-lalang ke Kepulauan Maluku
dan sekitarnya untuk mencari rempah-rempah.

BERENANG MELAWAN ARUS : MONOPOLI VOC ATAS MAKASSAR

Monopoli VOC atas Makassar seperti “sedang berenang melawan arus”, karena
meskipun VOC telah menegakkan politik monopoli di Makassar , keuntungan ekonomi yang
diperoleh masih sangat sedikit.

PEMERINTAH KOLONIAL DAN REVITALISASI JARINGAN MAKASSAR

Belanda membuka berapa pelabuhan di India Belanda sebagai labuhan bebas untuk
menyaingi Singapura, seperti Tanjung Pinang dan Makassar.

DOMINASI KOLONIAL DAN RESPONS : PELAYARAN PERAHU PRIBUMI DAN


JARINGAN MAKASSAR

2.5 DINAMIKA KEMARITIMAN DAN INTEGRASI NEGARA KOLONIAL

Kepulauan indonesia terbentang menyilang diantara perairan tropis Samudera Hindia dan
Pasifik, dan dari daratan Asia Tenggara hingga ke bagian utara benua Australia.

89).

PERBENTURAN KEKUATAN MARITIM DI NUSANTARA


O.W. Wolters mengatakan bahwa laut di Asia Tenggara merupakan area yang netral,
tempat para penguasa baik penduduk asli maupun para pendatang berusaha untuk melindungi
kepentingan ekonomi mereka. Pada tahun 1616, VOC

PERBENTURAN KEKUATAN MARITIM DI NUSANTARA

O.W. Wolters mengatakan bahwa laut di Asia Tenggara merupakan area yang netral,
tempat para penguasa baik penduduk asli maupun para pendatang berusaha untuk melindungi
kepentingan ekonomi mereka.

PERSAINGAN INGGRIS-BELANDA DAN DINAMIKA KEMARITIMAN


INDONESIA PADA ABAD XIX

LIBERALISASI SEKTOR MARITIM

Di Hindia Belanda selama abad XIX banyak ditentukan oleh semakin intensifnya
aktivitas pelayaran Inggris di perairan Asia dan campur tangannya dalam kebijkan perdagangan
pemerintah Hindia-Belanda sebagai akibat dari perkembangan industri dan pergolakan politik di
Eropa.

PEMBUKAAN PELABUHAN UNTUK PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PELABUHAN BEBAS

Pemerintah kolonial juga membuka pelabuhan entrepot sejak tahun 1825, yaitu
Semarang, Surabaya dan Riau, kemudian disusul dengan Cirebon dan padang. Dengan melihat
pelabuhan itu, tampaknya pemerintah kolonial ingin

RESPONS MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP EKSPANSI MARITIM


KOLONIAL

Pada abad XIX dan awal abad XX, ekspansi kolonial semakin meluas di kepulauan
Indonesia baik di bidang poltik, ekonomi, maupun sosial budaya.

PEROMPAKAN

PELAYARAN PERAHU
SEKTOR KEMARITIMAN & FORMASI NEGARA KOLONIAL

SEKTOR KEMARITIMAN DALAM PEREKONOMIAN KOLONIAL

Kebijakan Kolonial

Penghapusan Tanam Paksa secara berangsur-angsur pada pertengahan abad XIX tidak
disebabkan terutama gagalnya sistem ini dan tidak juga karena sistem ini menyebabkan
kehancuran ekonomi pribumi, tetapi lebih disebabkan oleh perkembangan politik yang terjadi di
Eropa.

Perkembangan Sektor kemaritiman

Armada Dagang

Pelayaran Antarpulau

Pelayaran Internasional

JARINGAN PELAYARAN DAN INTEGRASI DI HINDIA BELANDA

Selama periode 1850-1890, pemerintah kolonial masih melakukan trial and errordalam
membangun jaringan pelayaran reguler di Hindia Belanda.

2.6 POLITIK EKSPLOITASI KOLONIAL DAN PERUBAHAN EKONOMI DI


INDONESIA

Exploitation (eksploitasi/pemerasan/penghisapan) dan colonialism (kolonialisme/


penjajahan) bagaikan mata uang dengan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan

PEREKONOMIAN INDONESIA PRA-PENETRASI BARAT

Perdagangan

STRUKTUR AGRARIA TRADISIONAL

MASYARAKAT DESA DAN PERSOLAN PAJAK


Pada zaman dulu para petani juga dikenai wajib militer. Ketika raja akan menyerbu atau
menumpas pemberontakan, pemerintah memerlukan prajurit, pembawa perbekalan perang dan
sebagianya (Abdullah dan Lapian (ed), 2012: hlm 136).

EKSPLOITASI VOC

EKSPLOITASI KOLONIAL ABAD XIX DAN PERUBAHAN EKONOMI DI


INDONESIA

EKSPLOITASI TANAH: LANDRENT

Sejak abad XVII, ketika menguasai daerah di sepanjang pantai utara Jawa, perusahaan
dagang Voc melakukan eksploitasi hampir sama dengan yang dilakukan oleh raja-raja Mataram.

EKPLOITASI TANAH DAN TENAGA KERJA: SISTEM LIBERAL (1870-1900)

EKSPLOITASI TENAGA KERJA: TANAM PAKSA (1830-1870)

Setelah perang Diponegoro selesai tahun 1830, bersamaan dengan

2.7 Dampak Politik Hindia Belanda (1800-1830)

2.8 Pengembangan Agama Kristen Katolik

2.9 PENGEMBANGAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN

A. PERKEMBANGAN AWAL
B. PENJAJAHAN DAN KEKRISTENAN
C. PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN DI JAWA, MINAHASA DAN
TANAH BATAK

Agama Protestan yang mengakar dan telah meenjadi bagian dari budaya local di
Nusantara setidaknya telah terjadi di Maluku, Minahasa, Batak dan Timor(Abdullah dan Lapian
(ed), 2012: hlm 207).

1. Perkembangan Agama protestaan di Jawa


a. Kekristenan (Protestan) dengan Pendekatan Budaya Jawa

b. Kekristenan (Protestan) di Jawa dengan Pendekatan Eropa (Zending)


c. Kekristenan (Protestan) Warisan VOC di Perkotaan

Dalam masalah keagamaan, kebijakan VOC umumnya hanya melayani

2. Perkembangan Agama Protestan di Minahasa


a. Perkembangan Awal sampai Pertengahan Abad XVII

Minahasa, sebagai nama sebuah suku bangsa dan wilayah di ujung timur

Terdapat empat kelompok subet utama, dengan bahasa dan budaya masing-

b. Perkembangan Agama Protestan abad XVII-XIX


c. Perubahan Structural di bawah Pemerintah Kolonial Abad XIX
d. Pendidikan, Kebudayaan dan Perkembangan Masyarakat
a. Perkembangan Awal Protestan Hingga Akhir Abad XIX
3. Perkembangan Agama Protestan di Tanah Batak
b. Perkembangan Awal Protestan Hingga Akhir Abad XIX
D. DEWAN GEREJA-GEREJA INDONESIA (DGI)

Dari sejarah kelahirannya, agama Protestan dengan Gereja Protestan sebagai lembaganya
telah membangun struktur yang horizontal untuk menjamin

E. PERKEMBANGAN AGAMA PROTESTAN DI MALUKU


F. PERKEMBANGAN AGAMA PROTESTAN DI BERBAGAI DAERAH LAIN
1. Nusa Tenggara Timur
2. Irian/Papua
3. Kalimantan
4. Sulawesi : Tanah Toraja

Anda mungkin juga menyukai