Anda di halaman 1dari 42

`

LAPORAN KEUANGAN AKHIR


TAHUN PER 31 DESEMBER 2018
PUSKESMAS SUNGAI LAUR

KABUPATEN KETAPANG 2019 DOKUMEN PRA-BLUD


i
`

KATA PENGANTAR

UPTD Puskesmas Sungai Laur adalah salah satu entitas


pelaporan di bawah Dinas Kesehatan Kabupatan Ketapang yang
berkewajiban menyelenggarakan pelaporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja D a e r a h . Salah satu
pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Sungai Laur
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Berbasis
Akrual pada Pemerintah Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 79
Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah ditambah dengan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan
Daerah.
Laporan keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana
untuk meningkatkan akuntabilitas atau pertanggungjawaban serta
transparansi pengelolaan keuangan daerah pada UPTD Puskesmas
Sungai Laur di Kabupaten Ketapang. Disamping itu, laporan keuangan ini
juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen di
Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah dalam pengambilan keputusan
dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Sungai Laur, Agustus 2019


Kepala Puskesmas Sungai Laur,

MAHBIN, SM
NIP.19650730198603 1010

i
`

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ................................................................................ iii
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ........................ iv
NERACA .................................................................................................................................. v
LAPORAN OPERASIONAL ................................................................................................. vi
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................1
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan .....................................1

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan .........................................2

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.................................4

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI ........................................................................................6


2.1. Entitas Akuntansi ....................................................................................................6

2.2. Basis Akuntansi ......................................................................................................6

2.3. Kebijakan Akuntansi ..............................................................................................6

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN ............................................17


3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan ...............................17

3.2. Hambatan dan Kendala.......................................................................................18

BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN ..........................................19


4.1. Rincian dari Penjelasan Masing-Masing Pos-Pos Pelaporan Keuangan ....19

BAB V PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN ..............28


5.1. Profil Puskesmas Sungai Laur ...........................................................................28

5.2. Struktur Organisasi Puskesmas Sungai Laur ..................................................28

5.3. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Sungai Laur ........................................30

BAB VI PENUTUP ...............................................................................................................33


LAMPIRAN

ii
`

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUNGAI LAUR
Jl. Trans Kalimantan Desa Riam Bunut Kec. Sungai Laur Kode Pos 78872
Email: Puskesmas.Laur@Gmail.Com

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Sungai Laur yang terdiri dari:


Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun
Anggaran 2017 dan 2018 sebagaimana terlampir, adalah merupakan
tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem


pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi
pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku.

Sungai Laur, Agustus 2019


Kepala Puskesmas Sungai Laur

MAHBIN, SM
NIP.19650730198603 1010

iii
`

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN TAHUN 2018 DAN 2017
Tahun 2018 2017
No. URAIAN Anggaran Realisasi Realisasi
(%)
(Rp) (Rp) (Rp)
1. Pendapatan 3.609.343.262 3.554.767.953 98% 3.728.993.157
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Pajak Daerah - LRA
a. Pendapatan Retribusi Daerah 2.961.689.686 2.961.689.686 100% 3.025.333.883
b. Lain - lain PAD Yang Sah 647.653.576 593.078.267 92% 703.659.274
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 3.609.343.262 3.554.767.953 98% 3.728.993.157

JUMLAH PENDAPATAN - LRA 3.609.343.262 3.554.767.953 98% 3.728.993.157


-
2. Belanja 3.609.343.262 3.461.006.104 96% 3.728.993.157
a. Belanja Operasi 3.590.913.693 3.442.706.104 96% 3.592.062.257
Belanja Pegawai 2.863.378.454 2.845.006.979 99% 2.752.683.263
Belanja Barang dan Jasa 727.535.239 597.699.125 82% 839.378.994
Jumlah Belanja Operasi 3.590.913.693 3.442.706.104 96% 3.592.062.257

b. Belanja Modal 18.429.569 18.300.000 99% 136.930.900


Belanja Modal Tanah -
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 18.429.569 18.300.000 99% 136.930.900
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset lainnya
Jumlah Belanja Modal 18.429.569 18.300.000 99% 136.930.900

JUMLAH BELANJA - LRA 3.609.343.262 3.461.006.104 96% 3.728.993.157

SURPLUS/DEFISIT - LRA - 93.761.849 #DIV/0! -

Kepala Puskesmas Sungai Laur

MAHBIN, SM
NIP. 19650730 198603 1 010

iv
`

NERACA
PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017

JUMLAH (Rp) Kenaikan (Penurunan)


URAIAN
2018 2017 Jumlah %
ASET
ASET LANCAR
Kas 173.146.425 79.384.576 93.761.849 118,1%
Piutang Pendapatan - - - 0,0%
Piutang Lainnya - - - 0,0%
Penyisihan Piutang - - - 0,0%
Beban Dibayar Dimuka - - - 0,0%
Persediaan 81.767.418 42.994.530 38.772.888 90,2%
Jumlah Aset Lancar 254.913.842 122.379.106 132.534.737 108,3%

ASET TETAP
Tanah 132.896.000 132.896.000 - 0,0%
Peralatan dan Mesin 1.565.529.435 1.547.229.435 18.300.000 1,2%
Gedung dan Bangunan 5.993.680.602 5.993.680.602 - 0,0%
Jalan, Irigasi dan Jaringan 13.338.000 13.338.000 - 0,0%
Aset Tetap Lainnya - - - 0,0%
Konstruksi dalam Pengerjaan - - - 0,0%
Akumulasi penyusutan (1.529.562.224) (1.194.778.518) (334.783.706) 28,0%
Jumlah Aset Tetap 6.175.881.814 6.492.365.520 (316.483.706) -4,9%

ASET LAINNYA
Tagihan Jangka Panjang - 0,0%
Kemitraan dengan pihak ketiga - 0,0%
Aset Lain-lain - 0,0%
Jumlah Aset Lainnya - - - 0,0%

JUMLAH ASET 6.430.795.656 6.614.744.626 (183.948.969) -2,8%

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang kepada Pihak Ketiga - - - 0,0%
Pendapatan yang diterima di muka - - - 0,0%
Utang beban - - - 0,0%
Kewajiban untuk dikonsolidasikan - - - 0,0%
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - - - 0,0%
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang dalam negeri - - - 0,0%
Utang Jangka Panjang Lainnya - - - 0,0%
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - - - 0,0%
JUMLAH KEWAJIBAN - - - 0,0%

EKUITAS
EKUITAS 6.430.795.656,14 6.614.744.626 (183.948.969) -2,8%

JUMLAH EKUITAS 6.430.795.656 6.614.744.626 (183.948.969) -2,8%


JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 6.430.795.656 6.614.744.626 (183.948.969) -2,8%
-

Kepala Puskesmas Sungai Laur

MAHBIN, SM
NIP. 19650730 198603 1 010

v
`

LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN TAHUN 2018 DAN 2017

Kenaikan/
No. URAIAN 2018 2017 %
penurunan
1 PENDAPATAN - LO
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO
Pendapatan Pajak Daerah - LO
Pendapatan Retribusi Daerah - LO 2.961.689.686 3.025.333.883 (63.644.197) -2%
Lain - lain PAD Yang Sah - LO 593.078.267 703.659.274 (110.581.007) -16%

Jumlah Pendapatan Asli Daerah 3.554.767.953 3.728.993.157 (174.225.204) -5%


- -
JUMLAH PENDAPATAN - LO 3.554.767.953 3.728.993.157 (174.225.204) -5%
2 BEBAN
BEBAN OPERASI
$ Beban Gaji dan Tunjangan 2.816.676.591 2.752.683.263 63.993.328 2%
$ Beban Bahan Pakai Habis non medis 59.864.426 71.249.744 (11.385.318) -16%
$ Beban Persediaan Bahan/Material Habis Pakai Medis - - -
$ Beban Jasa Kantor 14.852.500 97.880.000 (83.027.500) -85%
$ Beban Perawatan Kendaraan Bermotor 15.807.500 21.825.093 (6.017.593) -28%
$ Beban Cetak dan Penggandaan 28.963.220 3.585.315 25.377.905 708%
$ Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 20.000.000 13.750.000 6.250.000 45%
$ Beban Sewa Sarana Mobilitas 1.500.000 13.500.000 (12.000.000) -89%
$ Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor - - -
$ Beban Makanan dan Minuman 72.828.000 120.792.500 (47.964.500) -40%
$ Beban Perjalanan Dinas 361.850.400 376.000.000 (14.149.600) -4%
$ Beban Pemeliharaan Peralatan dan gedung 2.045.000 8.263.000 (6.218.000) -75%
$ Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis - - -
$ Beban Honorarium PNS dan Non PNS 9.000.000 20.460.000 (11.460.000) -56%
$ Beban Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi 334.783.706 - 334.783.706 0%
$ Beban administrasi dan bunga bank 545.579 - 545.579 0%

Jumlah beban operasi 3.738.716.922 3.499.988.915 238.728.007 7%

JUMLAH BEBAN -LO 3.738.716.922 3.499.988.915 238.728.007 7%

SURPLUS/DIFISIT - LO (183.948.969) 229.004.242 (412.953.211) -180%

Kepala Puskesmas Sungai Laur

MAHBIN, SM
NIP. 19650730 198603 1 010

vi
`

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN TAHUN 2018 DAN 2017

URAIAN 2018 2017 NAIK/TURUN

Ekuitas Awal tahun 6.614.744.626 6.385.740.384 229.004.242

Surplus/Defisit - LO (183.948.969) 229.004.242 (412.953.211)

Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar: - - -

Koreksi Nilai Persediaan


-

Selisih Revaluasi Aset Tetap


-

Lain-lain -
-

Ekuitas Akhir 6.430.795.656 6.614.744.626 (183.948.969)

6.430.795.656
-

Kepala Puskesmas Sungai Laur

MAHBIN, SM
NIP. 19650730 198603 1 010

vii
PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG
UPTD PUSKESMAS SUNGAI LAUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang
akuntabel dan transparan, Puskesmas Sungai Laur sebagai Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten
Ketapang, menyusun Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
sebagai bentuk Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja.
Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang
relevan mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang
penting selama satu periode pelaporan. Salah satu fungsi laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan
untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan
untuk melaksanakan kegiatan operasional Puskesmas, serta untuk
membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Laporan Keuangan yang disusun ini meliputi: Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan
dimaksud disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan khususnya Lampiran
I Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.
Penyusunan Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Sungai Laur
tahun 2018 disusun dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan
informasi bagi stakeholders (antara lain masyarakat, DPRD,

1
2

Lembaga Pengawas, dan Lembaga Pemeriksa) yang relevan


mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan
oleh UPTD Puskesmas Sungai Laur selama tahun anggaran 2018.
Pelaporan Keuangan ini disusun dengan tujuan menyajikan informasi
mengenai Pendapatan LRA, Pendapatan LO, Belanja, Beban, Aset,
Kewajiban serta Ekuitas sehingga bermanfaat bagi para pengguna
sebagai berikut :
a. Menyediakan Informasi mengenai posisi Sumber Daya Ekonomi,
Kewajiban dan Ekuitas Puskesmas.
b. Menyediakan Informasi mengenai Perolehan Alokasi Sumber
Daya Ekonomi, Kewajiban dan Ekuitas Puskesmas.
c. Menyediakan Informasi Sumber Daya Ekonomi, Alokasi dan
penggunaan Sumber Daya Ekonomi dalam pelaksanaan kegiatan
Puskesmas serta hasil-hasil yang dicapai.
d. Menyediakan Informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap
anggarannya.
e. Menyediakan Informasi kesesuaian cara entitas pelaporan
memperoleh Sumber Daya Ekonomi dan alokasinya dalam
mendanai aktivitas dan memenuhi kebutuhan kasnya sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan.
f. Menyediakan Informasi Posisi keuangan dan kondisi entitas
pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya,
baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang
berasal dari APBD dan penerimaan lainnya.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan


Landasan hukum yang menjadi dasar dalam penyusunan Laporan
Keuangan UPTD Puskesmas Sungai Laur Tahun 2018, sebagai
berikut:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara;
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2017 tentang
Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011;
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis akrual
pada Pemerintah Daerah;
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah Badan Layanan
umum Daerah;
4

l. Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 2 Tahun 2010


tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2010 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 59).

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan
Keuangan
BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.1 Entitas Akuntansi
2.2 Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan
Laporan Keuangan
2.3 Kebijakan Akuntansi
5

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN


3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja
Keuangan
3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian
Target yang telah ditetapkan
BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
4.1 Rincian dan Penjelasan masing-masing Pos-pos
Pelaporan Keuangan
4.1.1 Pendapatan
4.1.2 Beban
4.1.3 Belanja
4.1.4 Aset
4.1.5 Kewajiban
4.1.6 Ekuitas Dana
4.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang
timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual
atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya
dengan penerapan basis kas, untuk entitas
akuntansi/entitas pelaporan yang menggunakan basis
akrual
BAB V PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON
KEUANGAN
BAB VI PENUTUP
BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI

2.1. Entitas Akuntansi


UPTD Puskesmas Sungai Laur menerapkan Entitas Akuntansi
mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Bab XI Pasal
232 Ayat (1) Entitas Akuntansi menyelenggarakan Sistem Akuntansi
Pemerintahan Daerah.
Sistem Akuntansi yang dilaksanakan meliputi serangkaian prosedur
dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai
dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban
APBD.
Pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja, entitas akuntansi menyusun laporan keuangan yang
meliputi:
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b. Neraca;
c. Laporan Operasional (LO);
d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
e. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

2.2. Basis Akuntansi


Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Sungai Laur tahun anggaran
2018 adalah basis akrual untuk pengakuan pendapatan-LO dan
Beban, maupun pengakuan Aset, Kewajiban, serta Ekuitas.
Sedangkan untuk pengakuan Pendapatan-LRA dan Belanja
menggunakan basis kas.

2.3. Kebijakan Akuntansi


Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan UPTD Puskesmas
Sungai Laur tahun anggaran 2018 mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

6
7

Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah
Daerah, dan Peraturan Bupati Ketapang Nomor 24 Tahun 2014
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bupati Ketapang Nomor 37 Tahun 2017
tentang Perubahan Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah.
Dalam kebijakan akuntansi sebagaimana yang diatur dalam
Peraturan Bupati tersebut di atas mengatur tentang implementasi
Kebijakan akuntansi, sebagai berikut:
a. Pendapatan
1) Pendapatan–LO, adalah hak Pemerintah yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Laporan
operasional melaporkan pendapatan yang menjadi
tanggungjawab dan wewenang entitas pelaporan dan entitas
akuntansi, baik yang dihasilkan oleh transaksi operasional dan
non operasional yang meningkatkan nilai ekuitas entitas
pelaporan dan entitas akuntansi. Pendapatan operasional
dikelompokan ke dalam dua sumber, yaitu transaksi
pertukaran (exchange transaction) dan transaksi non-
pertukaran (non-exchange transaction). Pendapatan
operasional yang berasal dari transaksi non pertukaran.
2) Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas
Umum Daerah (RKUD) yang menambah Saldo Anggaran
Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah Kabupaten Ketapang dan tidak perlu
dibayar kembali. Pengakuan pendapatan adalah sebagai
berikut:
a) Pendapatan diakui pada saat diterima di RKUD untuk
transaksi BUD;
8

b) Pendapatan diakui pada saat diterima oleh bendahara


penerimaan Puskesmas untuk seluruh transaksi
Puskesmas;
Pencatatan dari setiap jenis pendapatan dan masing-masing
nilai pendapatannya dicatat sampai dengan rincian obyek,
pengembalian sistematik (normal) dan berulang (recurring)
atas penerimaan pendapatan-LRA pada periode penerimaan
maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang pendapatan-LRA. Koreksi dan pengembalian yang
sifatnya tidak berulang (non recurring) atas penerimaan
pendapatan-LRA yang terjadi pada periode penerimaan
pendapatan-LRA dibukukan sebagai pengurang pendapatan-
LRA pada periode yang sama, koreksi dan pengembalian
yang sifatnya tidak tidak berulang (non recurring) atas
penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang Saldo Anggaran
Lebih pada saat ditemukannya koreksi dan pengembalian
tersebut.
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan pembukuan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasi dengan
pengeluaran), Pendapatan Perpajakan-LRA diukur dengan
nilai nominal kas yang masuk ke kas daerah dan sumber
pendapatan dengan menggunakan azas bruto, yaitu
pendapatan dicatat tanpa dikurangkan/dikompensasikan
dengan belanja yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut.
b. Beban dan Belanja
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban.
9

Beban diakui pada saat:


1) Timbulnya kewajiban adalah pada saat terjadinya peralihan
hak dari pihak lain kepada pemerintah daerah tanpa diikuti
keluarnya kas dari kas umum daerah;
2) Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas
kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban
dan/atau konsumsi aset non kas dalam kegiatan operasional
pemerintah daerah;
3) Terjadi penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi
pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan
penggunaan aset bersangkutan (penyusutan).
Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi. Klasifikasi
ekonomi prinsipnya mengelompokan berdasarkan jenis beban.
Klasifikasi ekonomi terdiri dari beban pegawai, beban barang,
beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial,
beban bantuan keuangan, beban penyusutan aset tetap, beban
amortisasi aset tidak berwujud, beban transfer, dan beban tak
terduga.
Belanja adalah semua pengeluaran dari Kas Umum Puskesmas
yang mengurangi ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh kembali oleh
Puskesmas.
Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang
didasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu
aktifitas. Klasifikasi ekonomi meliputi belanja pegawai, belanja
barang, belanja modal, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan
sosial, bantuan keuangan, dan belanja tak terduga.
Klasifikasi belanja menurut ekonomi dalam laporan keuangan
dikelompokan dalam 3 (tiga) kelompok besar yakni belanja
operasi; belanja modal, dan belanja tidak terduga dengan rincian
sebagai berikut :
10

1) Belanja Operasi, adalah pengeluaran anggaran untuk


kegiatan sehari-hari Puskesmas yang memberi manfaat
jangka pendek. Belanja operasi meliputi jenis belanja
pegawai, belanja barang, belanja bunga, belanja subsidi,
belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil.
2) Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk
memperoleh aset tetap dan aset lainnya yang memberi
manfaat bagi Puskesmas lebih dari satu periode akuntansi.
Belanja modal meliputi belanja modal tanah, belanja modal
peralatan dan mesin, belanja modal gedung dan bangunan,
belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan, dan belanja modal
aset tetap lainnya, serta belanja modal aset tidak berwujud.
3) Belanja Tidak Terduga adalah pengeluaran anggaran untuk
kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan
berulang, seperti penanggulangan bencana alam, bencana
sosial, pengembalian kelebihan pendapatan transfer
pemerintah, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang
sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan
kewenangan Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Hibah adalah pengeluaran pemerintah dalam bentuk
uang/barang atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah
lainnya, perusahaan daerah, dan organisasi kemasyarakatan
yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat
tidak wajib dan tidak mengikat serta tidak secara terus
menerus.
Bantuan Sosial adalah pengeluaran pemerintah daerah dalam
bentuk transfer uang atau barang/jasa kepada masyarakat
guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial.
Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota
masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk di
dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang
pendidikan dan keagamaan yang sifatnya selektif.
11

Belanja Tidak Terduga adalah pengeluaran berupa uang atau


barang atau jasa yang belum ditetapkan pagu definitifnya
dalam penganggaran yang bertujuan untuk menanggulangi
keadaan luar biasa dan diharapkan tidak berulang seperti
penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan
pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan
dalam penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah.
c. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah daerah sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan darimana manfaat ekonomi atau sosial dimasa
depan diharapkan dapat diperoleh baik oleh pemerintah daerah
maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
1) Aset Lancar
Aset Lancar mencakup aset yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam waktu
12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka
pendek, piutang dan persediaan.
Kas dan Setara Kas, meliputi kas berada di kas daerah
maupun kas yang berada di Puskesmas. Investasi jangka
pendek antra lain deposito berjangka 3 (tiga) sampai 12 (dua
belas) bulan dan surat berharga yang mudah diperjualbelikan.
Pos-pos Piutang antara lain piutang retribusi, denda,
penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya
yang diharapkan dapat diterima dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan.
Aset berupa piutang dalam neraca harus terjaga agar nilainya
sama dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
12

realizable value). Agar nilai piutang dapat menggambarkan


nilai bersih yang dapat direalisasikan maka piutang-piutang
(sebagian atau seluruhnya) yang diperkirakan tidak tertagih
perlu dikeluarkan/disisihkan dari akun piutang.
Penyisihan piutang retribusi daerah yang tidak tertagih,
dilakukan atas kriteria sebagai berikut:
a) Lancar, apabila belum dilakukan pelunasan sampai
dengan jatuh tempo yang ditetapkan, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 5% (lima persen);
b) Kurang Lancar, apabila belum dilakukan pelunasan 1
(satu) sampai dengan 6 (enam) bulan sejak taggal jatuh
tempo ditetapkan, penyisihan piutang tidak tertagih
sebesar 10% (sepuluh persen);
c) Diragukan, apabila belum dilakukan pelunasan 7 (tujuh)
sampai dengan 12 (dua belas) bulan sejak taggal jatuh
tempo ditetapkan, penyisihan piutang tidak tertagih
sebesar 50% (lima puluh persen);
d) Macet, apabila belum dilakukan pelunasan lebih dari 12
(dua belas) bulan sejak taggal jatuh tempo ditetapkan,
penyisihan piutang tidak tertagih sebesar 100% (seratus
persen);
Pos-pos Persediaan mencakup: (1) barang atau perlengkapan
yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, seperti barang
pakai habis (obat-obatan dan alat tulis kantor); barang tidak
pakai habis (seperti komponen peralatan dan pipa), dan
barang bekas pakai; (2) barang dan jasa yang akan
diserahkan/dijual kepada masyarakat/pihak lain.
2) Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah daerah mempunyai masa manfaat
lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam
13

kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh


masyarakat umum.
Aset tetap terdiri dari :
a) Tanah;
b) Peralatan dan Mesin;
c) Gedung dan Bangunan;
d) Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
e) Aset Tetap Lainnya; dan
f) Kontruksi Dalam Pengerjaan.
Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan
dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan andal.
Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada
saat penguasaannya berpindah.
Kebijakan Akuntansi aset tetap menetapkan batasan minimal
jumlah biaya yang dikapitalisasi (capitalization thresholds)
seragam untuk seluruh entitas akuntansi/entitas pelaporan di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Batasan jumlah biaya yang harus dikapitalisasi tersebut
diterapkan secara konsisten dan akan diungkapkan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
Untuk memenuhi akuntabilitas dalam pertanggungjawaban
laporan keuangan dan agar tidak salah saji, dalam
penganggaran Belanja Modal, hendaknya memperhatikan
capitalization thresholds aset.
Batas nilai minimum dalam perolehan aset tetap awal yang
diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang,
dikelompokan berdasarkan jenis aset, yaitu :
a) Pengeluaran untuk satuan Peralatan dan Mesin nilai
satuan minimum sama dengan atau lebih besar dari
Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
14

b) Pengeluaran untuk satuan Gedung dan Bangunan nilai


satuan minimum sama dengan atau lebih besar dari
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
Aset tetap yang per satuan mempunyai nilai sama dengan
atau di atas nilai satuan minimum pada realisasi perolehan
aset dicatat intracomptable dan disajian dalam Neraca,
sedangkan aset tetap yang per satuan mempunyai nilai di
bawah nilai satuan minimum pada realisasi perolehan aset
dicatat di dalam daftar inventaris di luar pembukuan
(extracomptable).
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu
Aset Tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets)
selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai
pengurang nilai tercatat Aset Tetap dalam Neraca dan Beban
Penyusutan dalam Laporan Operasional (LO). Selain Tanah,
Aset Tetap Lainnya, dan Konstruksi Dalam Pengerjaan,
seluruh Aset Tetap disusutkan sesuai dengan sifat dan
karakteristik aset tersebut.
Untuk perhitungan penyusutan dan masa manfaat atau umur
ekonomis yang digunakan sebagai dasar perhitungan
penyusutan berdasarkan pada Peraturan Bupati Nomor 23
Tahun 2017 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah
Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Amortisasi adalah pengurangan nilai aset tidak berwujud
secara sistematis yang dilakukan setiap periode akuntansi
dalam jangka waktu tertentu. Nilai amortisasi masing-masing
periode diakui sebagai beban amortisasi yang disajikan dalam
Laporan Operasional (LO) dan mengurangi nilai buku aset
tidak berwujud pada neraca.
Metode amortisasi yang dipergunakan adalah metode garis
lurus (straight line method).
15

Untuk perhitungan amortisasi berdasarkan Peraturan Bupati


Nomor 37 Tahun 2017 tentang Kebijakan akuntansi
Pemerintah Daerah.
d. Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek adalah utang yang timbul dari
peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya menyebabkan aliran
keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah dan masa
pembayaran diharapkan dalam waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan dibayar atau jatuh tempo dalam waktu
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Secara umum kewajiban jangka pendek dapat muncul antara lain
karena:
1) Penggunaan sumber pembiayaan berupa pinjaman yang
sifatnya jangka pendek;
2) Perikatan dengan pegawai yang bekerja dengan pemerintah;
3) Kewajiban kepada masyarakat luas dalam tempo kurang dari
satu tahun antara kewajiban pengembalian, kompensasi, ganti
rugi, kelebihan setor pajak dari wajib pajak, atau kewajiban
dari pemberi jasa lainnya;
4) Kewajiban kepada entitas lainnya sebagai konsekuensi
alokasi/relokasi pendapatan atau anggaran;
Secara umum kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa
pengeluaran
sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban yang ada sampai dengan pada saat tanggal pelaporan,
dan perubahan atas kewajiban tersebut diakui pada saat dana
pinjaman diterima oleh pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur
sesuai dengan kesepakatan, dan/atau pada saat kewajiban
timbul.
16

Utang Perhitungan Fihak Ketiga dinilai sebesar kewajiban entitas


pemerintah daerah terhadap barang/jasa yang belum dibayar
sesuai kesepakatan atau perjanjian.
Pendapatan Diterima Dimuka adalah pendapatan pajak dan/atau
pendapatan retribusi daerah yang sudah diterima di Rekening
Kas Umum Daerah tetapi belum menjadi hak penuh pemerintah
daerah, karena masih melekat kewajiban pemerintah daerah
untuk memberikan barang/jasa dikemudian hari kepada pihak
ketiga atau adanya kelebihan pembayaran oleh pihak ketiga
tetapi belum dikembalikan. Pendapatan ini dapat berupa
kelebihan pembayaran oleh wajib pajak daerah dan/atau
pembayaran retribusi daerah yang melebihi tahun pelaporan.
e. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah yang merupakan
selisih antara aset dan kewajiban. Dalam basis akrual,
pemerintah hanya menyajikan satu jenis ekuitas. Saldo ekuitas
diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan Ekuitas.
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan


Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Puskesmas
Sungai Laur disajikan dalam tabel berikut:

Tahun 2018 2017


No. URAIAN Anggaran Realisasi Realisasi
(%)
(Rp) (Rp) (Rp)
1. Pendapatan 3.609.343.262 3.554.767.953 98% 3.728.993.157
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a. Pendapatan Retribusi Daerah 2.961.689.686 2.961.689.686 100% 3.025.333.883
b. Lain - lain PAD Yang Sah 647.653.576 593.078.267 92% 703.659.274

2. Belanja 3.609.343.262 3.461.006.104 96% 3.728.993.157


a. Belanja Operasi 3.590.913.693 3.442.706.104 96% 3.592.062.257
b. Belanja Modal 18.429.569 18.300.000 99% 136.930.900

3.1.1. Pendapatan
Pendapatan Puskesmas Sungai Laur merupakan Pendapatan
Asli Daerah yang dikelola meliputi Pendapatan Retribusi
Daerah yang terealisasi sebesar Rp2.961.689.686 dari plafon
anggaran sebesar Rp2.961.689.686, kemudian terdapat
pendapatan lainnya yang berasal dari Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang terealisasi sebesar Rp593.078.267 dari
plafon anggaran sebesar Rp647.653.576.
Realisasi Pendapatan Puskesmas sebesar Rp3.554.767.953
atau 98% dari target yang telah ditetapkan sebesar
Rp3.609.343.262.
3.1.2. Belanja
Realisasi Belanja Puskesmas Sungai Laur tahun anggaran
2018 sebesar Rp3.461.006.104 dari anggaran belanja tahun
2018 sebesar Rp3.609.343.262 atau terealisasi 96%.
Adapun rincian belanja yang terserap selama tahun anggaran
2018 sebagai berikut :
a. Belanja Operasi

17
18

Realisasi Belanja Operasi tahun 2018 sebesar


Rp3.442.706.104 dibandingkan dengan anggaran sebesar
Rp3.590.913.693 atau terealisasi sebesar 96%.
Realisasi Belanja Operasi tersebut terdiri dari:
1) Belanja Pegawai
2) Belanja Barang dan Jasa
b. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal tahun 2018 sebesar
Rp18.300.000 dibandingkan dengan anggaran sebesar
Rp18.429.569 atau terealisasi sebesar 99%.
Realisasi belanja modal tersebut terdiri dari belanja modal
peralatan dan mesin.

3.2. Hambatan dan Kendala


Dalam menjalankan proses penyerapan anggaran Puskesmas
Rawat Inap Sungai Laur menghadapi kendala-kendala dan
hambatan sebagai berikut:
a. Sumber daya manusia masih kurang terutama pada manajemen
dan bagian keuangan.
b. Kurangnya pemahaman pelaksana kegiatan terhadap proses
pengadaan barang dan jasa serta penetapan dasar hukum untuk
bertindak sehingga menyebabkan beberapa kegiatan tidak
terlaksana karena sempitnya waktu, sementara kalau
mendahului, ada rasa ketakutan bila salah atau menyimpang dan
tidak taat asas.
BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

4.1. Rincian dari Penjelasan Masing-Masing Pos-Pos Pelaporan


Keuangan
4.1.1. Penjelasan atas Laporan Realisasi Anggaran
Anggaran 2018 Realisasi 2018 Realisasi 2017
Ref Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
4.1.1.1 PENDAPATAN 3.609.343.262 3.554.767.953 3.728.993.157
Pendapatan tahun 2018
menurun dari tahun 2017
sebesar Rp174.225.204 atau
5%. Pencapaian realisasi
Pendapatan Tahun 2018
adalah sebesar 98%.
Pendapatan Tahun 2018
tersebut merupakan jumlah
pendapatan yang terdiri dari
Pendapatan Retribusi
Daerah dan Lain-lain
Pendapatan Daerah yang
Sah dengan rincian sebagai
berikut:
4.1.1.1.1 PENDAPATAN ASLI 3.609.343.262 3.554.767.953 3.728.993.157
DAERAH
4.1.1.1.1.1 Pendapatan Retribusi 2.961.689.686 2.961.689.686 3.025.333.883
4.1.1.1.1.2 Lain-Lain PAD yang Sah 647.653.576 593.078.267 703.659.274
a. Dana Kapitasi JKN 647.653.576 593.078.267 703.659.274
b. Dana Non Kapitasi JKN - - -
Pendapatan Dana Kapitasi
dan Non Kapitasi JKN
merupakan merupakan
pendapatan yang diterima
puskesmas dari BPJS
Kesehatan yang tidak melalui
Kas Daerah namun
langsung ditransfer ke
rekening puskesmas.

19
20

Anggaran 2018 Realisasi 2018 Realisasi 2017


Ref Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
4.1.1.2 BELANJA 3.609.343.262 3.461.006.104 3.728.993.157
Realisasi Belanja
Puskesmas Sungai Laur
Tahun 2018 menurun
sebesar Rp268.532.632 atau
7% dari realisasi Tahun 2017.
Penyerapan anggaran
Belanja Tahun 2018 sebesar
96%. Adapun rincian Belanja
sebagai berikut:
4.1.1.2.1 BELANJA OPERASI 3.590.913.693 3.442.706.104 3.592.062.257
Belanja Operasi Tahun 2018
menurun sebesar
Rp149.356.153 atau 4% dari
realisasi Tahun 2017.
Penyerapan anggaran
Belanja Operasi Tahun 2017
sebesar 96%. Belanja
Operasi terdiri dari Belanja
Pegawai dan Belanja Barang
dan Jasa, dengan rincian
sebagai berikut:
4.1.1.2.1.1 Belanja Pegawai 2.863.378.454 2.845.006.979 2.752.683.263
Realisasi Belanja Pegawai
Tahun 2018 meningkat
sebesar Rp92.323.716 atau
3% dari realisasi Tahun 2017.
Penyerapan anggaran
Belanja Pegawai Tahun
2018 sebesar 99%., yang
terdiri dari:
a. Gaji dan Tunjangan 1.265.714.466 1.265.714.466 1.333.884.363
b. Tambahan Penghasilan 42.588.000 42.588.000 42.588.000
c. Jasa Layanan 407.570.988 389.199.513 366.110.900
d. Honorarium PTT 1.146.000.000 1.146.000.000 1.009.200.000
e. Honorarium Non PNS 1.505.000 1.505.000 900.000
21

Anggaran 2018 Realisasi 2018 Realisasi 2017


Ref Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
4.1.1.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 727.535.239 597.699.125 839.378.994
Realisasi Belanja Barang dan
Jasa Tahun 2018 menurun
sebesar Rp241.679.869 atau
29% dari realisasi Tahun
2017. Penyerapan anggaran
Belanja Barang dan Jasa
Tahun 2018 sebesar 82%
terdiri dari:
a. Bahan Pakai Habis 105.249.494 59.864.426 71.249.744
b. Bahan/Material 93.992.894 10.442.500 92.073.342
c. Jasa Kantor 14.927.500 15.398.079 97.880.000
d. Perawatan Kendaraan 15.842.500 15.807.500 21.825.093
Bermotor
e. Cetak dan 28.963.220 28.963.220 3.585.315
Penggandaan
f. Sewa Rumah/Gedung/ 20.000.000 20.000.000 13.750.000
Gudang Parkir
g. Sewa Sarana Mobilitas 1.500.000 1.500.000 13.500.000
h. Makanan dan Minuman 72.828.000 72.828.000 120.792.500
i. Perjalanan Dinas 363.186.631 361.850.400 376.000.000
j. Pemeliharaan 2.045.000 2.045.000 8.263.000
k. Honorarium PNS dan 9.000.000 9.000.000 20.460.000
Non PNS

4.1.1.2.2 BELANJA MODAL 18.429.569 18.300.000 136.930.000


Belanja modal merupakan
alokasi pengeluaran
anggaran untuk perolehan
aset tetap dan aset lainnya
yang memberikan manfaat
lebih dari satu periode
akuntansi. Realisasi Belanja
Modal Tahun 2018 menurun
sebesar Rp 118.630.900
atau 87% dari realisasi Tahun
22

Anggaran 2018 Realisasi 2018 Realisasi 2017


Ref Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
2017. Penyerapan anggaran
Belanja Modal Tahun 2018
sebesar 43%, meliputi:
4.1.1.2.2.1 Belanja Tanah - - -
4.1.1.2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 42.929.569 18.300.000 136.930.000
4.1.1.2.2.3 Belanja Gedung dan - - -
Bangunan
4.1.1.2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi, dan - - -
Jaringan
4.1.1.2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya - - -
4.1.1.2.2.6 Belanja Aset Lainnya - - -
4.1.1.2.3 BELANJA TAK TERDUGA - - -

4.1.1.3 SURPLUS (DEFISIT) - 93.761.849 -


Surplus/Defisit Tahun
Anggaran 2018 diperoleh dari
Pendapatan dikurangi
Belanja.
4.1.2. Penjelasan atas Neraca
Per 31 Des 2018 Per 31 Des 2017
Ref Uraian
(Rp) (Rp)
4.1.2.1 ASET 6.430.795.656 6.614.744.626
Jumlah Aset Puskesmas Sungai Laur
per 31 Desember 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp 183.948.969
atau 2,8% dari Tahun 2017.
4.1.2.1.1 ASET LANCAR 254.913.842 122.379.106
4.1.2.1.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran - -
Merupakan uang kas yang berada di
rekening Bendahara Pengeluaran yang
terdiri dari sisa Uang Yang Harus
Dipertanggungjawabkan (UYHD) dan
uang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
berupa pajak yang belum disetorkan ke
Kas Negara sampai dengan 31 Des
2018
23

Per 31 Des 2018 Per 31 Des 2017


Ref Uraian
(Rp) (Rp)
4.1.2.1.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan - -
Merupakan penerimaan pendapatan
daerah yang berada di Bendahara
Penerimaan dan belum disetorkan ke
Kas Daerah sampai dengan 31
Desember 2018
4.1.2.1.1.3 Kas lainnya 173.146.425 79.384.576
a. Kas Dana Kapitasi JKN 173.146.425 79.384.576
- Saldo Akhir di Rekening Koran 162.389.864 -
- Kas Tunai 10.756.561
b. Kas Dana Non Kapitasi JKN
4.1.2.1.1.4 Investasi Jangka Pendek - -
4.1.2.1.1.5 Piutang Retribusi Daerah - -
4.1.2.1.1.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan - -
Angsuran
4.1.2.1.1.7 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian - -
4.1.2.1.1.8 Piutang Lainnya - -
4.1.2.1.1.9 Persediaan 81.767.418 42.994.530
Merupakan aset dalam bentuk barang
atau perlengkapan (supplies) yang
diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional
Puskesmas Sungai Laur dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual
kembali dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat
dalam waktu 12 (dua belas) bulan
kedepan sejak tanggal pelaporan yang
meliputi Bahan Pakai Habis,
Bahan/Material, Cetak dan
Penggandaan serta barang yang akan
diserahkan kepada masyarakat.
Persediaan Tahun 2018 meningkat
sebesar Rp38.772.888 atau 90,2 dari
Tahun 2017.
4.1.2.1.2 ASET TETAP 6.175.881.814 6.492.365.520
24

Per 31 Des 2018 Per 31 Des 2017


Ref Uraian
(Rp) (Rp)
Merupakan aset yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 bulan,
dimiliki oleh dan digunakan untuk
operasional Puskesmas Sungai Laur.
Aset Tetap Tahun 2018 turun sebesar
Rp316.483.706 atau 4,9% dari Tahun
2017. Aset Tetap Tahun 2018 disajikan
sesuai dengan nilai buku yaitu nilai
perolehan aset tetap dikurangi dengan
akumulasi penyusutannya. Aset Tetap
diperoleh melalui belanja modal dan
hibah. Aset tetap berkurang karena
adanya penghapusan serta reklasifikasi
ke Aset Lainnya.
4.1.2.1.2.1 Tanah 132.896.000 132.896.000
4.1.2.1.2.2 Peralatan dan Mesin 1.565.529.435 1.547.229.435
Peralatan dan Mesin Tahun 2018
mengalami kenaikan sebesar Rp
18.300.000 atau 1,3% dari Tahun 2017.
4.1.2.1.2.3 Gedung dan Bangunan 5.993.680.602 5.993.680.602
4.1.2.1.2.4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 13.338.000 13.338.000
4.1.2.1.2.5 Aset Tetap Lainnya - -
4.1.2.1.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan - -
4.1.2.1.2.7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 1.529.562.224 1.194.778.518
4.1.2.1.3 ASET LAINNYA - -
4.1.2.1.3.1 Tagihan Penjualan Angsuran - -
4.1.2.1.3.2 Tuntutan Ganti Kerugian - -
4.1.2.1.3.3 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga - -
4.1.2.1.3.4 Aset Tak Berwujud - -
4.1.2.1.3.5 Aset Lain-Lain - -
4.1.2.2 KEWAJIBAN - -
4.1.2.2.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - -
4.1.2.2.1.1 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) - -
4.1.2.2.1.2 Utang Bunga - -
4.1.2.2.1.3 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - -
4.1.2.2.1.4 Pendapatan Diterima di Muka - -
25

Per 31 Des 2018 Per 31 Des 2017


Ref Uraian
(Rp) (Rp)
4.1.2.2.1.5 Utang Belanja - -
4.1.2.2.1.6 Utang Jangka Pendek Lainnya - -
4.1.2.3 EKUITAS 6.430.795.656 6.614.744.626
Ekuitas Tahun 2018 turun sebesar Rp
183.948.969 atau 2,8% dari Tahun
2017.
Penjelasan selengkapnya tentang
perubahan ekuitas di Tahun 2018
dapat dilihat pada penjelasan Laporan
Perubahan Ekuitas

4.1.3. Penjelasan atas Laporan Operasional


Per 31 Des 2018 Per 31 Des 2017
Ref Uraian
(Rp) (Rp)
4.1.3.1 PENDAPATAN 3.554.767.953 3.728.993.157
Merupakan penerimaan pendapatan
yang menjadi hak Puskesmas Tahun
2018, dengan rincian sebagai berikut.
4.1.3.1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3.554.767.953 3.728.993.157
Pendapatan asli daerah terdiri dari:
4.1.3.1.1.1 Pendapatan Retribusi Daerah 2.961.689.686 3.025.333.883
4.1.3.1.1.2 Lain-lain PAD yang Sah 593.078.267 703.659.274
a. Dana Kapitasi JKN 593.078.267 703.659.274
b. Dana Non Kapitasi JKN - -
4.1.3.2 BEBAN
4.1.3.2.1 Beban Pegawai 2.863.378.454 2.845.006.979
a. Gaji dan Tunjangan 1.265.714.466 1.265.714.466
b. Tambahan Penghasilan 42.588.000 42.588.000
c. Jasa Layanan 407.570.988 389.199.513
d. Honorarium PTT Daerah 1.146.000.000 1.146.000.000
e. Honorarium Non PNS 1.505.000 1.505.000
Kebersihan
4.1.3.2.2 Beban Persediaan 99.270.146 166.908.401
Beban Persediaan dicatat sebesar
pemakaian persediaan. Pencatatan
beban persediaan hanya dilakukan
26

pada akhir periode akuntansi.


Beban Persediaan terdiri dari:
a. Bahan Pakai Habis 59.864.426 71.249.744
b. Bahan/Material 10.442.500 92.073.342
c. Bahan Cetak/Penggandaan 28.963.220 3.585.315
4.1.3.2.3 Beban Jasa 105.533.579 258.197.593
a. Beban Jasa Kantor 15.398.079 97.880.000
b. Beban Perawatan Kendaraan 15.807.500 21.825.093
Bermotor
c. Beban Sewa Sarana Mobilitas 1.500.000 13.500.000
d. Beban Makanan dan Minuman 72.828.000 120.792.500
e. Beban Jasa Konsultasi -
4.1.3.2.4 Beban Pemeliharaan 2.045.000 8.263.000
a. Sarpras Kesehatan 2.045.000 8.263.000
b. Alat-alat Kesehatan - -
c. Jaringan Komputer - -
d. Website - -
e. Kendaraan Dinas Operasional - -
4.1.3.2.5 Beban Perjalanan Dinas 361.850.400 376.000.000
4.1.3.2.6 Beban Penyusutan 1.529.562.224 1.194.778.518
a. Penyusutan Gedung dan 799.976.009 680.102.397
Bangunan
b. Penyusutan Peralatan dan 727.363.215 512.897.722
Mesin
c. Penyusutan Jalan, Irigasi, dan 2.223.000 1.778.400
jaringan
4.1.3.2.7 Beban Lain-Lain - -
4.1.3.3 SURPLUS (DEFISIT)-LO (183.948.969) 229.004.242

4.1.4. Penjelasan atas Laporan Perubahan Ekuitas


Per 31 Des 2018 Per 31 Des 2017
Ref Uraian
(Rp) (Rp)
4.1.4.1 EKUITAS AWAL 6.614.744.626 6.385.740.384
Ekuitas Awal Tahun 2018 adalah
Ekuitas Akhir 2017
4.1.4.2 SURPLUS (DEFISIT)-LO (183.948.969) 229.004.242
Surplus (Defisit)-LO merupakan
Surplus/Defisit Operasional 2018 yang
27

tercantum dalam Laporan Operasional


2018
4.1.4.3 DAMPAK KUMULATIF - -
PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN
MENDASAR
4.1.4.3.1 Koreksi Nilai Persediaan - -
4.1.4.3.2 Selisih Revaluasi Aset Tetap - -
4.1.4.3.3 Lain-Lain - -
4.1.4.4 EKUITAS AKHIR 6.430.795.656 6.614.744.626
BAB V PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON
KEUANGAN

5.1. Profil Puskesmas Sungai Laur


Puskesmas Sungai Laur terletak di Kecamatan Sungai Laur
Kabupaten Ketapang, didirikan pada tahun 1972 sebagai balai
pengobatan. Kemudian tahun 1999 dari Balai Pengobatan menjadi
puskesmas kategori sangat terpencil. Untuk izin operasional,
Puskesmas Sungai Laur berdasarkan Keputusan Bupati Ketapang
Nomor : 440 / 0281 / Dinkes – B tanggal 31 Desember 2015 tentang
Izin Operasional Puskesmas Sungai Laur. Pada tahun 2018, terjadi
perubahan status puskesmas, dari kategori sangat terpencil menjadi
Puskesmas Kawasan Terpencil.

5.2. Struktur Organisasi Puskesmas Sungai Laur


Sebagai Puskesmas kawasan terpencil, pola struktur organisasi
Puskesmas Sungai Laur adalah sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, yang bertanggung jawab
membantu kepala puskesmas dalam pengelolaan Sistem
Informasi Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga. Bendahara
termasuk dalam bagian Tata Usaha.
3. Penanggung Jawab UKM Esensial, UKM Pengembangan dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
4. Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorium.
5. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan, yang membawahi:
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
d. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

28
29

SRTUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SUNGAI LAUR

KEPALA PUSKESM AS

M AHBIN, SM

KEPALA SUBBAGIAN TATA USAHA

ABDUL HUDA, S.Kep

SISTEM INFORM ASI


KEPEGAW AIAN RUM AH TANGGA
PUSKESM AS

AFRIA, A.M d.Kesling M . BAW AL M NATUS

PENANGGUNGJAW AB UKM ESENSIAL, UKM


PENANGGUNGJAW AB UKP, KEFARM ASIAN, DAN PENANGGUNGJAW AB JARINGAN PELAYANAN
PENGEM BANGAN DAN KEPERAW ATAN KESEHATAN
LABORATORIUM PUSKESM AS DAN JEJARING FASILITAS YANKES
M ASYARAKAT

AFRIA, A.Md.Kesling dr. YUDI APRIYANTO HABIBAH, A.Md.Keb

PELAYANAN PROM OSI KESEHATAN


PELAYANAN PEM ERIKSAAN UM UM PUSKESM AS PEM BANTU
(termasuk UKS)
M AYANG SUM IRA JK, SKM Dr. YUDI APRIYANTO
1. PUSTU SEM PURNA
2. PUSTU TELUK BAYUR
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN M ULUT 3. PUSTU JELEM UK
4. PUSTU KENYAUK
AFRIA, A.M d.Kesling Drg. ELSI SUNARTHO 5. PUSTU SEPOTONG
6. PUSTU TANJUNG BERINGIN
7. PUSTU TANJUNG RAM BUT
PELAYANAN KIA-KB - (UKM ) PELAYANAN KIA-KB - (UKP) 8. PUSTU RANDAU LIM AT

JUW INARTI, A.M d.Keb HABIBAH, A.M d.Keb

PELAYANAN GIZI - (UKM ) PELAYANAN GAW AT DARURAT PUSKESM AS KELILING

I. EVA VIVIANTI, A.M d.Gz PETRUS HENDRA, S.Kep,Ners ANDRIANSYAH, A.M d.Kep

PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


PELAYANAN GIZI - (UKP) BIDAN DESA
PENYAKIT
Ns. TRI M ASHITA, S.Kep I. EVA VIVIANTI, A.M d.Gz 1. BIDAN DESA SEM PURNA
2. BIDAN DESA TELUK BAYUR
3. BIDAN DESA BAYUN SARI
PELAYANAN KEPERAW ATAN KESEHATAN 4. BIDAN DESA M EKAR HARAPAN
PELAYANAN PERSALINAN
M ASYARAKAT 5. BIDAN DESA SUNGAI DAKA
PETRUS CIKI, A.M d.Kep FELISIA ERVINA W P, A.M d.Keb 6. BIDAN DESA SINAR KURI
7. BIDAN DESA LANJUT M EKAR SARI
8. BIDAN DESA KEPARI
PELAYANAN RAW AT INAP (untuk
9. BIDAN DESA SEPOTONG
PELAYANAN KESEHATAN JIW A puskesmas yang menyelenggarakan rawat
10. BIDAN DESA TANJUNG BERINGIN
inap)
11. BIDAN DESA TANJUNG M AJU
M . NATUS ADRIANTO Ns. TRI M ASHITA, S.Kep 12. BIDAN DESA M UNGGUK M ERANANG
13. BIDAN DESA M ERABU JAYA

PELAYANAN KESEHATAN GIGI M ASYARAKAT PELAYANAN KEFARM ASIAN

Drg. ELSI SUNARTHO UTIN DIAN KUM ALA SARI, A.M d.Far

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


PELAYANAN LABORATORIUM JEJARING FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KOM PLEM ENTER

- ZEDI PRASETYO, A.M d.AK A. ANDRY

PELAYANAN KESEHATAN OLAH RAGA

RUSITA NUNUNG, A.M d.Kep

PELAYANAN KESEHATAN INDERA

FREDY EKA SAPUTRA, S.Kep,Ners

PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

PETRUS HENDRA, S.Kep,Ners a.n. BUPATI KETAPANG


KEPALA DINAS KESEHATAN,

PELAYANAN KESEHATAN KERJA

HASTUTI, SKM

PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA H. R U S T A M I

M . NATUS ADRIANTO
30

5.3. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Sungai Laur


UPTD Puskesmas Sungai Laur adalah unit pelaksana teknis untuk
menunjang operasional Dinas Kesehatan dalam bidang pelayanan
kesehatan masyarakat di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Ketapang. UPTD Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Dengan kata lain UPTD Puskesmas Sungai Laur mempunyai
wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan
masyarakat di Kecamatan Sungai Laur.
UPTD Puskesmas Sungai Laur sebagai badan pelayanan kesehatan
masyarakat memiliki kedudukan secara administratif dan kedudukan
dalam hirarki pelayanan kesehatan. Kedudukan secara administratif
yang berarti UPTD Puskesmas Sungai Laur merupakan perangkat
pemerintah daerah Kabupaten dan bertanggung jawab langsung baik
teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas kesehatan
Kabupaten. Kedudukan dalam hierarki pelayanan kesehatan yang
berarti UPTD Puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas
pelayanan kesehatan pertama sesuai dengan SKN.
UPTD Puskesmas Sungai Laur mempunyai fungsi pelayanan
kesehatan strata pertama, pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan dan penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
membina peran serta masyarakat di Kecamatan Sungai laur dalam
rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat, memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
Fungsi–fungsi tersebut dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
 Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
 Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien.
 Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
31

dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan


ketergantungan.
 Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
 Bekerjasama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program Puskesmas.
Untuk melaksanakan fungsi–fungsi tersebut di atas, UPTD
Puskesmas Sungai Laur mempunyai tugas :
a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi
permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan
yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat;
b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi
dan melaporkan kegiatan Puskesmas;
c. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta
petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya;
d. melaksanakan upaya kesehatan masyarakat;
e. melaksanakan upaya kesehatan perorangan;
f. melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/ kesejahteraan ibu
dan anak, Keluarga Berencana, perbaikan gizi, perawatan
kesehatan masyarakat, pencegahan dan pemberantasan
penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan
kesehatan masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan
olah raga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena
kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana,
upaya kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan
jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya serta
pembinaan pengobatan tradisional;
g. melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta
masyarakat, koordinasi semua upaya kesehatan, sarana
pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembantuan
sarana dan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu, unit
pelayanan kesehatan swasta serta kader pembangunan
kesehatan;
32

h. melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal


pengembangan kader pembangunan di bidang kesehatan dan
pengembangan kegiatan swadaya masyarakat di Kecamatan
Sungai Laur;
i. melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem
informasi kesehatan;
j. melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPTD;
k. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPTD;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
BAB VI PENUTUP

Demikianlah Laporan Keuangan ini kami buat sebagai bentuk


akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan selama tahun 2018.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Keuangan yang telah kami
sajikan ini masih belum sempurna dalam arti belum semua akun akun
dalam laporan keuangan berisi nilai-nilai seperti yang ada dalam laporan
keuangan pemerintah daerah. Hal ini disebabkan karena masih belum
adanya transaksi keuangan yang diharapkan sesuai akun akun yang ada.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
penyusunan anggaran dan pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan
pada Pemerintah Kabupaten Ketapang baik aparatur jajaran Pelayan
Kesehatan, masyarakat maupun Tim Penilai PPK BLUD Kabupaten
Ketapang.
Menyadari akan kekurangan yang ada, maka saran dan masukan
untuk kesempurnaan laporan ini, sangat diharapkan, utamanya sebagai
perbaikan penyusunan laporan keuangan di masa yang akan datang,
sehingga sasaran dan tujuan laporan pertanggungjawaban keuangan
dapat tercapai dengan tepat dan akuntabel.

Sungai Laur, Agustus 2019


Kepala Puskesmas Sungai Laur

MAHBIN, SM
NIP.19650730 198603 1 010

33
`

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai