1. MINIMUM SPANNING Anita dan Mulyono membuat jurnal
TREE PADA JARINGAN tentang Minimum Spanning Tree PENDISTRIBUSIAN pada Jaringan Pendistribusian Aneka ANEKA KRIPIK ABDI Keripik Abdi Mulya di Kabupaten MULYA DI KABUPATEN Grobogan pada tahun 2015. Mereka GROBOGAN membandingkan dua perhitungan (Anita dan Mulyono, 2015) pada kasus yang sama. Yang pertama mereka menggunakan aplikasi bernama TORA dan yang kedua mereka menggunakan perhitungan manual dengan menggunakan metode Spanning Tree.Dari hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini maka simpulan yang dapat diambil. Bentuk graf pada desain jaringan pendistribusian aneka kripik Abdi Mulya di Kabupaten Grobogan. Dari hasil penghitungan output software TORA diperoleh hasil yang sama dengan perhitungan manual minimum spanning tree menggunakan algoritma Prim.
2. METODE MINIMAL Jono membuat jurnal untuk
SPANNING TREEPADA menyelesaikan kasus jarak dan biaya PERUSAHAAN JASA optimal yang dapat diraih oleh (KASUS) MINIMUM Perusahaan Jasa PT. XYZ. Ia juga (Jono, 2014) menyelesaikan kasus ini dengan menggunakan aplikasi.
Berdasarkan dari pengamatan,
pengolahan dan analisa data, maka dapat diambil beberapa kesimpulan :
a. Dengan Metode Minimal Spanning
Tree didapatkan jarak tempuh optimal dari tiap-tiap daerah pemasaran PT.XYZ, yaitu:
Jarak Kota Jepara – Ambarawa = 98
Km,
Jarak Kota Ambarawa – Surakarta =
57 Km,
Jarak Kota Surakarta – Wonogiri =
29 Km,
Jarak Kota Ambarawa – Magelang =
55 Km,
Jarak Kota Magelang – Muntilan =
21 Km,
Jarak Kota Magelang – Purwokerto =
157 Km,
Jarak Kota Purwokerto – Jakarta =
173 Km
b. Penghematan terhadap biaya
transportasi pendistribusian produk setelah menggunakan hasil dari aplikasi Metode Minimal Spanning
Tree adalah sebesar Rp 659.800
untuk bulan Juli 2010 dan Rp. 1.837.500 pada bulan Agustus 2010.
c. Pengolahan data dengan
menggunakan Metode Minimal Spanning Tree secara manual sama dengan pengolahan data menggunakan Software QS Ver 3.0.
3. ANALISIS JARINGAN Novie dkk membuat jurnal analisa
KERJA DAN jaringan kerja dan penentuan jalur PENENTUAN JALUR kritis pada pembangunan Rumah KRITIS DENGAN Graha Taman Pelangi Type Milano CRITICAL PATH pada PT Karyadeka Alam Lestari METHODE-CPM (STUDI Semarang. Mereka menggunakan KASUS PEMBANGUNAN metode CPM (Critical Path Method). RUMAH GRAHA TAMAN Berdasarkan pengolahan data dan PELANGI TYPE MILANO analisa yang telah dilakukan, maka PADA PT KARYADEKA diperoleh kesimpulan sebagai berikut ALAM LESTARI : SEMARANG 1. Proses pengerjaan proyek belum (Novie Susanto dkk, 2016) optimal karena dari hasil output QS Jurnal Nasional. menunjukkantotal waktu perencanaan pengerjaan proyek pembangunan rumah selama 151 hari. Waktu ini sangat berbeda jauh dibandingkan dengan waktu pengerjaan real yaitu selama 227 hari orang jika proses pengerjaan sesuai dengan alokasi tenaga kerja yang tersedia.
2. Total biaya penyelesaian proyek
berdasakan waktu Earliest Start Time (ES) adalah Rp 3.806.000-Rp 3.820.000. Sedangkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan berdasarkan Latest Allowable Start Time (LS) berkisar antara Rp 3.771.000- Rp 3.785.000. 4. OPTIMASI RUTE Nelfiyanti membuat jurnal tentang PENGAMBILAN pengoptimasian rute pengambilan BARANG TITIPAN barang titipan untuk meminimasi UNTUK MEMINIMASI jarak. Tujuan penelitian ini adalah JARAK meminimasi jarak tempuh dan biaya transportas dalam pengambilan (Nelfiyanti, 2012) barang titipan dari agen. Metode yang Jurnal Internasional ia gunakan untuk menyelesaikan masalah adalah metode rute terpendek. Setelah dilakukan analisis dengan metode rute terpendek, didapatkan bahwa rute yang sekarang dilalui untuk pengambilan barang titipan kurang optimal, sehingga berdampak pada
keterlambatan penyelesaian tugas dan
besarnya biaya transportasi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa terjadi efisiensi jarak sebesar 3,12 km dengan total efisiensi biaya
pertahunnya adalah Rp.421.200,-.
Perhitungan biaya ini baru dengan mempertimbangkan biaya BBM yangdikeluarkan untuk penjemputan, tidak memperhitungkan biaya-biaya lainnya. Untuk penelitian lanjutan bisa dilakukan perhitungan total biaya operasi dengan penghematan jarak tempuh dan total penghematan waktu dengan minimasi jarak tempuh.
5. SISTEM PENUNJANG Hari,pada 2016 membuat jurnal
KEPUTUSANPENCARIAN tentang pencarian jarak terpendek JARAK menuju rumah sakit dan puskesmas, TERPENDEKMENUJU dia menggunakan metode Dijkstra. RUMAH SAKIT DAN Dari hasil analisis, didapatkan PUSKESMAS DENGAN jarakantara A menuju ke RSUD, METODE DIJKSTRA dimana jarak yang ditempuh jika melalui Badalah 11 Km, jarak A yang (Hari, 2016) ditempuh menuju RSUD melalui B Jurnal Nasional ke Dadalah 10 Km, jarak yang ditempuh A melalui D ke F adalah 4 Km,sementara jarak yang ditempuh A jika melalui F untuk menuju RSU 2 Km. Maka jarak tempuh terdekat adalah melalui F untuk menujuRSUD.