Anda di halaman 1dari 8

OPTIMASI DISTRIBUSI AIR PDAM TIRTA DARMA AYU DENGAN

PROGRAM LINEAR

Azri Juni Arohman1, Budi Santosa2


1
Mahasiswa, S2 Magister Teknik Sipil: Program Studi Magister Teknik Sipil, Manajemen
Rekayasa Infrastruktur, Universitas Gunadarma
2
Dosen, S2 Magister Teknik Sipil: Program Studi Magister Teknik Sipil, Manajemen
Rekayasa Infrastruktur, Universitas Gunadarma
Korespondensi: azrijuniarohman@gmail.com
bsantosa@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRACT

This study aims to develop the optimization of drinking water transportation in the Indramayu area.
Optimization is carried out to meet the need for clean water distribution from the PDAM's IPA to the service
area, so that economic costs can be identified. This study uses a transportation model in the process of
optimizing the distribution of drinking water from IPA in Kertasmaya 1, Kertasmaya 2, and Cirebon to service
areas in Kertasmaya, Kedokan Bunder and Krangkeng. The results show that the required cost is
Rp.773.310.000, which is Rp.82.968.100 cheaper than the available budget for the Regional Drinking Water
Company (PDAM) Indramayu of Rp. 856,278,100.

Keyword: drinking water distribution, optimation, transportation of model

1. PENDAHULUAN reservoir sekitar yaitu reservoir kertasmaya


Kebutuhan air bersih di Indramayu dari untuk ikut menyuplay daerah kedokan bunder
tahun ke tahun akan semakin meningkat dan kerangkeng.
seiring dengan bertambahnya jumlah Untuk mengoptimalkan pendistribusian
penduduk, sehingga PDAM Indramayu air bersih salah satu cara dengan
berupaya memenuhi kebutuhan air yang meminimalkan pengeluaran pada biaya
terjamin kualitasnya, upaya PDAM dalam distribusi (optimasi biaya). Salah satu metode
mendistribusi air bersih. untuk mengoptimalkan biaya distribusi adalah
Indriyani, dkk. (2004) memaparkan bahwa dengan menggunakan metode transportasi.
pengembangan wilayah merupakan salah satu Untuk menentukan solusi awal yang fisibel
permasalahan yang sering dihadapi oleh merupakan langkah pertama yang harus
PDAM. Hal ini diakibatkan oleh pertambahan dilakukan. Untuk mendapatkan solusi awal
jumlah penduduk yang sangat pesat di daerah yang fisibel ini dapat digunakan beberapa
14 perkotaan, sedangkan jumlah air relatif metode/kriteria yaitu: 1) Metode North West
terbatas untuk dapat melayani akan kebutuhan Corner (NWC); 2) Least Cost (LC); dan 3)
air bersih. Vogel’s Approximation Method (VAM)
Seringkali PDAM membuat jaringan air (Asyhari, 2018). Kelebihan dari metode North
baru agar dapat menyeluruh ke semua daerah West Corner adalah lebih cepat dalam
kabupaten dengan kualitas dan kuantitas yang pengambilan keputusan dan tanpa terlalu
merata. Sehingga memerlukan optimasi biaya rumit dalam penempatan unit yang akan
untuk memenuhi operasional dalam didistribusikan ke tempat permintaan
pendistribusian air. Hal ini menyangkut (Chandra, 2016).
ketersediaan di reservoir Karangampel yang LINGO adalah alat bantu yang didesain
juga memasok air ke Kec. Kedokan Bunder sangat luas untuk menyelesaikan
sangatlah kecil dikarenakan bertambahnya permasalahan- permasalahan riset operasi
penduduk di daerah Karangampel tersebut. seperti program linier dan non linier,
Sehingga memerlukan tambahan dari kuadratik, quadratically constrained, stokastik
dan optimasi model integer dengan lebih terbaik, untuk membangun suatu
cepat, mudah dan efisien. kasus yang jelas guna
Tujuan pada penelitian ini Menentukan mengkomunikasikan betapa
biaya operasional minimum dan selisih biaya pentingnya mencapai target-target
optimasi sebelum dan sesudah analisis
itu.
optimasi biaya pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) yang ada di
c) Inisiatif adalah langkah-langkah
KabupatenIndramayu jangka panjang untuk mencapai
tujuan dan perkiraan sumberdaya
2. TINJAUAN PUSTAKA dan peralatan yang diperlukan
untuk mendukung pencapaian
2.1. Optimasi strategi secara keseluruhan.
Optimasi (Optimization) adalah aktivitas
untuk mendapatkan hasil terbaik di bawah 2.2. Metode Transportasi
keadaan yang diberikan. Tujuan akhir dari Metode transportasi merupakan bagian
semua aktivitas tersebut adalah dari pemrogaman linear yang digunakan
meminimumkan usaha (effort) atau untuk mengatur dan mendistribusikan suatu
memaksimumkan manfaat (benefit) yang produk yang berasal dari beberapa sumber-
diinginkan karena usaha yang diperlukan atau sumber, dengan penawaran yang terbatas,
manfaat yang diinginkan dapat dinyatakan menuju beberapa tujuan dengan permintaan
sebagai fungsi dari variabel keputusan, maka tertentu, pada biaya transpor yang minimum
optimasi dapat didefinisikan sebagai proses agar efisiensi biaya transportasi tercapai.
untuk menemukan kondisi yang memberikan Kelancaran proses distribusi dipengaruhi
nilai minimum atau maksimum dari sebuah beberapa faktor. Faktor-faktor yang
fungsi. Optimasi dapat diartikan sebagai berpengaruh dalam kelancaran suatu proses
aktivitas untuk mendapatkan nilai minimum distribusi diantaranya adalah sistem distribusi,
suatu fungsi karena untuk mendapatkan nilai penentuan rute distribusi, dan alat transportasi
maksimum suatu fungsi dapat dilakukan (Maulidya, 2013).
dengan mencari minimum dari negatif fungsi Pada model transportasi terdapat dua
yang sama. solusi yaitu solusi awal dan solusi optimum.
Optimasi sistem pelayanan air Solusi awal merupakan solusi untuk mencari
bersih merupakan proses sistematis yang suatu pengalokasian produk yang mungkin
berkelanjutan dari pembuatan keputusan dari setiap sumber ke tujuan. Metode yang
yang berisiko, dengan memanfaatkan dapat digunakan untuk mencari solusi awal
adalah Metode Least Cost, Metode North
sebanyak-banyaknya pengetahuan
West Corner, dan Metode Vogel’s
antisipatif, mengorganisasi secara Approximation (VAM). Metode yang dapat
sistematis usahausaha melaksanakan digunakan untuk memperoleh solusi optimum
keputusan tersebut dan mengukur hasilnya adalah dengan Metode Stepping Stone dan
melalui umpan balik yang terorganisasi Metode Modified Distribution (MODI).
dan sistematis. Optimasi dalam pelayanan Penggunaan metode ini dapat membuktikan
sistem distribusi air bersih meliputi proses bahwa proses distribusi sudah optimal dengan
penentuan sasaran, target dan inisiatif. biaya distribusi yang minimal.
a) Sasaran, adalah kondisi masa Metode North West Corner merupakan
depan yang dituju. Sasaran bersifat salah satu teknik solusi dalam transportasi.
komprehensif: sesuai dengan Metode ini didasarkan pada aturan atau
tujuan dan strategi, merumuskan pengalokasian normatif dari persediaan dan
kebutuhan sumber dalam suatu matriks
sasaran secara koheren, seimbang transportasi tanpa perhitungan besar-besaran
dan saling mendukung. ekonomis. Aturan normatif tersebut yaitu
b) Target dapat ditentukan dengan membebani semaksimal mungkin sampai
menggunakan hasil benchmarking. batas maksimum persediaan atau kebutuhan
Benchmarking adalah untuk (mana yang tercapai lebih dahulu) pada
mendapat informasi praktek matriks alokasi pada ujung kiri atas terus
menuju ke kanan bawah sedemikian hingga 2.4. Program Lingo
seluruh kebutuhan akan sumber dapat LINGO adalah alat bantu yang didesain
terpenuhi. sangat luas untuk menyelesaikan
permasalahan- permasalahan riset operasi
2.3. Program Linear seperti program linier dan non linier,
Program linear merupakan model dari kuadratik, quadratically constrained,
riset operasi yang banyak digunakan dalam stokastik dan optimasi model integer dengan
bidang industri, transportasi, perdagangan, lebih cepat, mudah dan efisien. LINGO
ekonomi, dan berbagai bidang lainnya. Tipe menyediakan paket integrasi lengkap yang
khusus persoalan program linier yang paling termasuk di dalamnya yaitu bahasa untuk
penting yaitu persoalan transportasi. optimasi model yang mudah dipahami.
Persoalan transportasi membahas masalah
pendistribusian suatu komoditas atau produk 2.5. Reservoir
dari sejumlah sumber/persediaan kepada SNI 7509 Tahun 2011 menjelaskan
sejumlah tujuan/permintaan dengan tujuan bahwa reservoir merupakan tempat
meminimumkan biaya pendistribusian yang penyimpanan air sementara sebelum
terjadi. didistribusikan kepada pelanggan atau
Program Integer adalah (Linear konsumen. Reservoir menyimpan kelebihan
Programming) di mana variabel- variabelnya air dari pipa transmisi saat penggunaan air
bertipe integer(bulat). Program pelanggan berada di bawah rata-rata
Integerdigunakan untuk memodelkan penggunaan air harian sehingga dapat
permasalahan yang variabel-variabelnya tidak digunakan saat permintaan air pada jam
mungkin berupa bilangan yang tidak bulat puncak. Kemampuan reservoir juga dilihat
(bilangan riil), seperti variabel yang dari kemampuannya dalam melayani
merepresentasikan jumlah orang atau konsumen selama 24 jam. Reservoir memiliki
benda,karena jumlah orang atau benda pasti dua jenis tergantung dari peletakan reservoir
bulat dan tidak mungkin berupa pecahan. terhadap muka tanah, yaitu elevated reservoir
Program Integer juga biasanya lebih dipilih (reservoir atas/ menara air) dan ground
untuk memodelkan suatu permasalahan reservoir (reservoir bawah) yang umumnya
karena program linier dengan variable berupa terbuat dari beton bertulang. Volume reservoir
bilangan riil kurang baik dalam memodelkan sendiri bergantung pada volume air yang
permasalahan yang menuntut solusi berupa harus ditampung pada saat pemakaian
bilangan integer, misalnya variabel-variabel minimum ditambah volume air yang harus
keputusannya jumlah cabang disediakan pada saat pengaliran jam puncak
Secara umum program linier bentuk karena adanya fluktuasi pemakaian air di
normal metode grafik fungsi tujuan adalah wilayah pelayanan dan perioda pengisian
maksimum. Akan tetapi tidak tertutup reservoir.
kemungkinan fungsi tujuan berbentuk
minimum artinya berhubungan denga biaya . 3. METODOLOGI PENELITIAN
Langkah yang diambil apabila fungsi tujuan
berbentuk minimum bentuk batasan “≥” 3.1. Tahapan Penelitian
dimana langkah langkah pengerjaan adalah 1. Mulai, identifikasi masalah
sama dengan fungsi tujuan Maksimum hanya merupakan langkah awal dalam
berbeda pada penentuan feasible area (area menentukan solusi yang tepat karena
layak) pada grafik tersebut. Area layak dapat mengacu pada pokok permasalahan
diihat dari pertidaksamaan pada kendala. yang terjadi.
Apabila kendala berbentuk ≤, maka daerah 2. Menentukan lokasi, lokasi yang
arsiran/layak terjadi pada bagian dipilih merupakan lokasi yang
kiri/bawah/kiri bawah, tetapi apabila bentuk membutuhkan solusi dari
pertidaksamaan ≥, maka pengarsiran permasalahan yang terjadi. Studi
dilakukan ke kanan/atas/kanan atas. Apabila pustaka, membaca dan memahami
bentuk persamaan (=), maka daerah layak teori serta contoh Optimasi
terjadi di sepanjang grafik/garis tersebut
3. Biaya Distribusi Air Bersih yang toleransi kurang dari 128.500.000 L
pernah dilakukan sehingga dapat dan tidak lebih dari 129.500.000 L.
dijadikan acuan perencanaan. Kapasitas reservoir Cirebon (R3)
4. Pengumpulan data-data sekunder, sebesar 49.000.000 L dengan
data yang dikumpulkan meliputi data toleransi kurang dari 48.500.000 L
Sambungan Rumah (SR), data dan tidak lebih dari 49.500.000 L.
Lokasi, Reservoir dan Kebutuhan Air. 2) Kebutuhan Air Bersih Daerah
5. Jenis dan dimensi pipa ditentukan Pelayanan.
berdasarkan debit yang mengalir dari Daerah yang harus dipasok oleh
reservoir menuju tempat pelayanan PDAM adalah daerah Kertasmaya
sesuai kebutuhan. (KM) sebesar 69.000.000 L, Kedokan
6. Simulasi pada program Lingo 8.0 Bunder (KB) sebesar 29.00.000 L,
dengan menggunakan data biaya dan Krangkeng (KR) sebesar
operasional, kebutuhan air bersih, 75.000.000 L.
reservoir, sambungan rumah. 3) Biaya Operasi di Setiap Daerah
7. Simulasi pada Lingo 8.0 Pelayanan. Biaya operasi di setiap
menghasilkan keluaran berupa daerah pelayanan keempat wilayah
analisis biaya, serta penentuan hasil meliputi Kertasmaya (KM), Kedokan
akhir yang lebih optimal. Bunder (KB), dan Krangkeng (KR).
seperti pada Tabel 4.1.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kantor Tabel 4.1 Biaya operasi di setiap daerah
Pusat PDAM Tirta Dharma Kota Malang yang layanan setiap 1000 liter
beralamatkan di Kepandean, Indramayu, Pasokan KM KB KRG
Indramayu Regency, Kab. Indramayu, Jawa Kertasmaya 1 4800 4900 5000
Barat. Kertasmaya 2 5000 5500 5500
Data primer dari penelitian ini adalah Cirebon 8000 7000 4800
gambaran umum PDAM Tirta Dharma Ayu Sumber: Laporan Perusahaan Daerah Air
Kab. Indramayu, proses pendistribusian air Minum (PDAM) Indramayu
pada PDAM Tirta Dharma Ayu Kab.
Indramayu dan biaya pegawai. Sumber data 4) Biaya anggaran dari PDAM
primer didapatkan dari hasil wawancara dan Anggaran yang tersedia dari PDAM
observasi. Data sekunder pada penelitian ini setempat untuk keperluan operasi
terdiri dari profil dan sejarah perusahaan, berkisar Rp. 856.278.100 sehingga
skema pelayanan distribusi air, jumlah total biaya yang di sediakan PDAM
permintaan dan penawaran, biaya perawatan Indramayu untuk mendistribusikan
pipa serta biaya energi. Data-data sekunder air sebesar Rp. 856.278.100
didapatkan dari dokumen serta arsip
perusahaan. 4.2. Pemodelan Perhitungan
Struktur model distribusi air minum di
4. HASIL DAN PEMBAHASAN PDAM Indramayu menggunakan model
transportasi. Distribusi air minum
4.1. Data Penelitian didiskripsikan dalam pola hubungan antara
Data penelitian adalah bersumber dari kapasitas reservoir, alokasi dana terhadap
data sekunder tahun 2021 PDAM Indramayu daerah pelayanan seperti yang disajikan pada
yang meliputi: Gambar 4.1.
1) Kapasitas Reservoir
Kapasitas reservoir Kertasmaya (R1)
mampu menyuplai kebutuhan air
bersih sebesar 129.000.000 L dengan
toleransi kurang dari 128.500.000 L
dan tidak lebih dari 129.500.000 L.
Kapasitas reservoir Kertasmaya (R2)
sebesar 129.000.000 liter dengan
C21 : biaya yang harus dikeluarkan dari
reservoir Kertasmaya 2 ke daerah
pelayanan Kertasmaya
C22 : biaya yang harus dikeluarkan dari
reservoir Kertasmaya 2 ke daerah
pelayanan Kedokan Bunder.
C23 : biaya yang harus dikeluarkan dari
reservoir Kertasmaya 2 ke daerah
pelayanan Krangkeng.
Gambar 4. 1 Pola hubungan antara kapasitas C31 : biaya yang harus dikeluarkan dari
reservoir, alokasi dan terhadap
pasokan air untuk daerah
reservoir Cirebon ke daerah
pelayanan di PDAM Indramayu pelayanan Kertasmaya.
C32 : biaya yang harus dikeluarkan dari
reservoir Cirebon ke daerah
Keterangan:
pelayanan Kedokan Bunder.
i. Sumber: sumber pasokan air yang C33 : biaya yang harus dikeluarkan dari
berasal dari reservoir Kertasmaya reservoir Cirebon ke daerah
1 (RM1), Reservoir Kertasmaya 2 pelayanan Krangkeng.
(RM2) dan Cirebon (RM3). X11 : Kebutuhan air yang harus dipasok dari
ii. Tujuan: tujuan daerah distribusi reservoir Kertasmaya 1 ke daerah
pelayanan air bersih yang meliputi pelayanan Kertasmaya.
Kertasmaya (KM), Kedokan X12 : Kebutuhan air yang harus dipasok
bunder (KB), Krangkeng (KRG). dari reservoir Kertasmaya 1 ke daerah
pelayanan Kedokan Bunder.
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, pola X13 : Kebutuhan air yang harus dipasok
dari reservoir Kertasmaya 1 ke daerah
hubungan antara kapasitas reservoir,
pelayanan Krangkeng.
alokasi dana terhadap pasokan air untuk X21 : Kebutuhan air yang harus dikeluarkan
PDAM di Indramayu dapat disusun dari reservoir Kertasmaya 2 ke daerah
formulasi matematika model transportasi pelayanan Kertasmaya.
menggunakan program linier yang X22 : Kebutuhan air yang harus dikeluarkan
disajikan seperti pada persamaan (4) dari reservoir Kertasmaya 2 ke daerah
sampai (17) sebagai berikut: Kedokan Bunder.
X23 : Kebutuhan air yang harus dikeluarkan
Minimumkan dari reservoir Kertasmaya 2 ke daerah
Z = C11 X11 + C12 X12 + C13 X13 + pelayanan Krangkeng.
C14 X14 + C21X21 + C22X22 + X31 : Kebutuhan air yang harus dikeluarkan
C23X23 + C24 X24 + C31X 31+ dari reservoir Cirebon ke daerah
C32X32 + C33X33 pelayanan Kertasmaya.
X32 : Kebutuhan air yang harus dikeluarkan
Dengan Cij adalah biaya yang harus dari reservoir Cirebon ke daerah
dikeluarkan PDAM dari reservoir i ke daerah pelayanan Kedokan Bunder.
pelayanan j dimana untuk i: 1, 2 dan 3 dan j : X33 : Kebutuhan air yang harus dikeluarkan
1, 2, dan 3. dari reservoir Cirebon ke daerah
C11 : biaya yang harus dikeluarkan dari pelayanan Krangkeng.
reservoir Kertasmaya 1 ke daerah
pelayanan kertasmaya. Batasan Sumber
C12 : biaya yang harus dikeluarkan dari X11 + X12 + X13 ≤ a1
reservoir Kertasmaya 1 ke daerah
pelayanan Kedokan Bunder. X21 + X22 + X23 ≤ a2
C13 : biaya yang harus dikeluarkan dari
reservoir Kertasmaya 1 ke daerah
X31 + X32 + X33 ≤ a3
pelayanan Krangkeng.
pemodelan di LINGO dengan data yang
dimana: a1 a2 dan a3 adalah berturut-turut dimiliki:
kapasitas reservoir Kertasmaya 1,
Kertasmaya 2 dan Cirebon dalam lt.

Batasan Tujuan
X11 + X21 + X31 ≥ b1

X12 + X22 + X32 ≥ b2 Gambar 4. 2 Skema Pemodelan di


LINGO
X13 + X23 + X33 ≥ b3

dimana: b1 b2 dan b3 adalah berturut-turut


kebutuhan air bersih PDAM untuk daerah
pelayanan Kertasmaya, Kedokan bunder
dan Krangkeng dalam lt. Berdasarkan
hasil perumusan yang disajikan dalam
persamaan di atas, maka dapat Gambar 4. 3 Hasil Running LINGO 8.0
diformulasikan matematik sebagai
berikut:
Gambar 4.3 menunjukkan hasil running
Minimumkan
dari data kebutuhan pengguna air bersih
Z = 24000.X11 + 10000.X12 + 27000. sumber air bersih dan biaya distribusi air
X13 + 25000.X21 + 10000.X22 + bersih. yaitu dimana R1 (Reservoir 1) yang
28000.X23 + 20000.X 31+ 9000.X32 + terletak di IPA Kertasmaya memiliki sumber
20000.X33 air yang cukup untuk mengaliri 3 kecamatan
sekaligus dan selebihnya dikarenakan jarak
Batasan Sumber tempuh dan kebutuhan air yang lebih sedikit
X11 + X12 + X13 ≤ 129.000.000 maka kekurangannya ditopang PDAM
Cirebon, pasokan air yang mengalir dari R1
X21 + X22 + X23 ≤ 129.000.000 mencapai 129.000.000 Liter/det yang
mengalirkan ke dalam jaringan distribusi air
bersih, sedangkan pasokan air untuk
X31 + X32 + X33 ≤ 49.000.000
memenuhi kekurangannya mencapai
49.000.000 Liter/det. Pengeluaran hasil
Batasan Tujuan running tersebut menghasilkan nilai
X11 + X21 + X31 ≥ 69.000.000 keputusan untuk pendistribusian air bersih
yaitu berupa anggaran biaya yaitu mencapain
X12 + X22 + X32 ≥ 29.000.000 Rp.773.310.000,- sedangakan dari jumlah
anggaran yang dikeluarkan PDAM Indramayu
X13 + X23 + X33 ≥ 75.000.000 untuk pendistribusian air bersih mencapai
Rp.856.278.100,- sehingga selisih yang
4.3. Pemodelan Perhitungan di Lingo dihasilkan sangatlah banyak yang berarti
Pemodelan perhitungan menggunakan penelitian ini mampu untuk mendapatkan
data kebutuhan dan pasokan yang sesuai hasil yang maksimal yaitu bisa untuk
dengan data PDAM Indramayu, Pada mengurangi pengeluaran PDAM Indramayu
persamaan yang telah diperoleh sebelumnya sekaligus menambah pendapatan daerah.
lalu dimasukan kedalam Program Lingo
sampai memperoleh hasil. Program Lingo 5. KESIMPULAN DAN SARAN
dikembangkan oleh Lindo System Inc, Illinois,
Chicago, USA. Selanjutnya berikut hasil
5.1. Kesimpulan Sumber Daya Air. Pidato
Berdasarkan hasil penelitian di atas Pengukuhan untuk Jabatan Guru
untuk Optimasi Pendistribusian Air Pdam Besar dalam bidang Ilmu
Tirta Darma Ayu Dengan Program Bantu Manajaemen dan Sumber Daya Air
Lingo 8.0 dapat disimpulkan beberapa hal pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas
berikut ini: Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)
1. Hasil optimasi distribusi air Institut Teknologi Sepuluh
minum PDAM menggunakan Nopember, Surabaya.
pendekatan model transportasi [3] Dimyati., 1994, Riset Operasi. CV.Taha
paket program bantu Lingo 8.0 Putra, Bandung.
akan didapatkan biaya distribusi [4] Hatmoko, W.,1999. Model Alokasi
reservoir ke tiga daerah pelayanan Air untuk Mendukung Pengusahaan
wilayah Indramayu yang meliputi Sumber Daya Air yang Adil dan
Kertasmaya (KM), Kedokan Berkesinambungan. Proseding
Bunder (KB) dan Krangkeng Seminar Nasional Desentralisasi
(KRG) sebesar Rp.773.310.000,- Pengelolaan Sumber Daya Air di
2. Biaya yang harus dikeluarkan Indonesia. ITB. Hal 54- 63.
PDAM lebih tinggi sebesar [5] Indryani, R., Suprayitno, H., dan
Rp.82.968.100 bila dibandingkan Astana, I. N. Y.,2004, Model
dengan hasil dari model Transportasi untuk Pengembangan
transportasi. Volume air yang Air Bersih di Kabupaten Badung,
didistribusikan dari reservoir ke Provinsi Bali, Jurnal Teknologi dan
Kecamatan Kertasmaya sebanyak Rekayasa Sipil Jurusan Teknik Sipil
69.000.000 liter, dari reservoir ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kecamatan Kedokan Bunder (ITS), Surabaya Edisi Maret Hal. 19-
sebanyak 29.000.000 liter dan 28.
reservoir ke Kecamatan [6] Labadie, J. W., 2001. Reservoir
Krangkeng sebanyak 75.000.000 System Optimization Models. Water
liter. Resources Update. United State of
America.108: 83-110.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan [7] Lund, J. R., 1996. Operating Rule
kepada instansi terkait yakni Perusahaan Optimization for Missouri
Daerah Air Minum Kabupaten Indramayu [8] Mac Donald, A., 2001. Water
berdasarkan hasil perhitungan dan analisis Resources in Twenty First Century,
dalam pengerjaan tugas akhir ini antara Global Challenge. Journal of
lain sebagai berikut: Comission Water Engineering
Perlunya dikembangkan model distribusi Management. 15: 157-161.
air bersih PDAM ke daerah pelayanan yang [9] Rispiningtati. 2008. Model Alokasi
mampu mengakomodasi pola hubungan dan Nilai Air Pada Sistem Sungai
antara kapasitas reservoir, serta alokasi dana Multi Waduk. Jurnal Agritek ISSN
terhadap pasokan air untuk PDAM. 0852-5426 Universitas Brawijaya.
Malang Volume16 No.12 Desember
6. DAFTAR PUSTAKA 2008. Hal.2408-2429.
[1] Anonim., 2006, Lingo Version 8.0. [10] Qomariyah, S., 1995. Analisa Sistem
Lindo System Inc. Illinois. Chicago. dalam Perencanaan dan
USA.. Pengembangan Sumber Daya Air.
[2] Anwar,N.,2000, Pendekatan Proseding Pertemuan Ilmiah Tahunan
Hidrosistem pada Pengelolaan (PIT) XII Himpunan Ahli Teknik
Hidraulik Indonesia (HATHI) Pengambilan Keputusa, Sinar Baru
Surabaya. 21-23 Nopember. Vol 1. Algensindo, Bandung.
Hal 9- 16. [16] Haq, B., & Masduqi, A. 2014.,
[11] Addini, P. F., 2018. ‘Aplikasi Metode ‘Sistem Distribusi Air Siap Minum
Vogel’s Approximation dan Stepping PDAM Kota Malang: Studi Kasus
Stone dalam Meminimalisasi Biaya Kecamatan Blimbing’. Jurnal Teknik
Distribusi Air Bersih pada PDAM ITS, 3(2), D182-D187.
Tirtanadi Cabang Sunggal’. [17] Arifin, A., 2011. Implementasi Fuzzy
[12] Fadilah, Lailatul., 2017. ‘Optimasi Integer Transportation Dalam Sistem
Biaya Pendistribusian Air dengan Pendukung Keputusan Untuk
Metode Least Cost, Vogel’s Distribusi Air Bersih (Studi Kasus
Approximation dan Modified PDAM Surakarta). Tesis.
Distribution’. [Skripsi]. Yogyakarta: Yogyakarta: Program Studi S2 Ilmu
Universitas Islam Negeri Sunan Komputer Universitas Gajah Mada.
Kalijaga Yogyakarta. [18] Chandra, T., 2016. Penerapan
[13] Nelwan. C, Kekenusa. S. J, dan Algoritma North West Corner Dalam
Langi. Y., 2013, Optimasi Penyelesaian Masalah Transportasi.
Pendistribusian Air Dengan Jurnal TIMES, V(1). 12 – 16.
Menggunakan Metode Least Cost [19] Asyhari, M.N.A., 2018. Model
Dan Metode Modified Distribution Transportasi dan Penerapannya
(Studi Kasus: PDAM Kabupaten Dalam Mengoptimalkan Biaya
Minahasa Utara), Jurnal Ilmiah Sains Distribusi Beras Miskin Kota
Universitas Sam Ratulangi Vol. 13, Makassar Oleh Perum Bulogsub
No. 1. Divre Makassar Tahun 2016.
[14] Ginting, M., 2012. Penggunaan (Skripsi). Universitas Negeri
Solver Add-Ins Dalam Pengalokasian Makassar, Makassar.
Distribusi Barang Dengan Total [20] Aisyah, Ika, P., & Yuki, N.N. (2018).
Biaya Distribusi Minimum. Jurnal Penerapan Metode Vogel’s
Wira Ekonomi Mikroskil, 2(1), pp. Approximation Method (VAM) dan
23-30. Modified Distribution (MODI) Dalam
[15 ]Dimyati. T. T dan Dimyati. A., 2013, Penyelesaian Transshipment
Operations Research Model-model Problem. Jurnal EKSPONENSIAL,
9(2). 187 – 196.

Anda mungkin juga menyukai