Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

“IMPLEMENTASI PENGOPTIMALAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN NORTH WEST


CORNER METHOD (NWCM) DAN STEPPING STONE METHOD (SSM) UNTUK DISTRIBUSI
RASKIN PADA PERUM BULOG SUB DIVRE SEMARANG”

Disusun oleh:
1. Bagus Prasetya Wicaksana H1E017030

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
PURBALINGGA
2019
BAB I PENDAHULUAN

Distribusi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh produsen untuk mempermudah menyalurkan,
mengirimkan, menyebarkan, serta menyampaikan barang yang dipasarkannya kepada konsumen agar dapat
berjalan secara efektif dan efisien bagi kedua belah pihak yaitu konsumen dan produsen.

Agar distribusi diperoleh hasil yang optimal, diperlukan pengoptimalan jalur dan meminimalkan biaya
distribusi, perlu diterapkan suatu model kebijakan pengiriman yaitu dengan optimalisasi jalur pendistribusian
barang sehingga dapat memaksimalkan jumlah barang yang dapat diangkut. Sehingga optimalisasi distribusi Bulog
Sub Devisi Regional Semarang untuk kabupaten Grobogan, Demak, Semarang, Kendal, Salatiga dan Kota
Semarang dapat dicapai ketika perusahaan dapat mengirimkan produk dalam kapasitas besar, dengan biaya yang
lebih sedikit.

North west corner method (NWCM) adalah salah satu dari model transportasi dengan mengisi tabel awal
transportasi dari sisi barat laut (kiri atas) dengan kuantitas sebanyak banyaknya sehingga didapatkan hasil yang
optimal dengan bantuan Stepping Stone Method (SSM). Karena perhitungan manual membutuhkan waktu yang
panjang, dibutuhkan bantuan perangkat lunak agar waktu yang diperlukan efektif dan efisien.

BAB II DESKRIPSI

II.1 Ringkasan Artikel

Model transportasi dengan penentuan rencana biaya terendah untuk mengirimkan satu barang dari
sejumlah sumber ke sejumlah tujuan secara efektif dan efisien. Prinsip kerja metode NWCM adalah pemberian
prioritas pengalokasian dari pojok kiri atas matriks transportasi. SSM merupakan merupakan langkah lanjutan
dari NWCM untuk mendapatkan solusi optimal yaitu total biaya terendah. Penelitian ini bertujuan untuk
menerapkan NWCM dan SSM pada perhitungan biaya transportasi Perum Bulog Sub Divre Semarang.
Program NWCM dan SSM yang dikembangkan menggunakan metode pengembangan perangkat lunak
Waterfall model. Uji coba yang digunakan yaitu uji program menggunakan uji black box, Uji perbandingan
biaya optimal program NWCM dan SSM dengan program QM for Windows, dan uji optimalitas biaya dengan
program yang dibuat pada Perum Bulog Sub Divre Semarang pada bulan Februari 2015. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan biaya optimal antara perhitungan program NWCM dan SSM dengan
QM for Windows. Program ini juga membuktikan bahwa dengan menggunakan NWCM dan SSM, biaya yang
didapatkan lebih optimal dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh Perum Bulog Sub Divre Semarang
bulan Februari 2015 dan dapat menghemat biaya sebesar Rp 19.265.088, atau -1.68% diluar biaya overhead
lain seperti sopir dll.

II.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari jurnal ini adalah

1. Apakah penerapan pengoptimalan biaya transportasi dengan North West Corner Method dan Stepping
Stone Method Method untuk distribusi raskin pada Perum Bulog Sub Divre Semarang dapat menghemat
biaya distribusi?
2. Bagaimana langkah implementasi pengoptimalan biaya transportasi dengan North West Corner Method
dan Stepping Stone Method untuk distribusi raskin pada Perum Bulog Sub Divre Semarang?
BAB III METODOLOGI DAN BATASAN MASALAH

Langkah Langkah penelitian untuk implementasi north west corner method dan stepping stone method pada
Perum Bulog Sub Divre Semarang yang diterapkan pada sistem berbasis web menggunakan text editor sublime
text dengan bahasa pemrograman php. Adapun batasan masalah pada tugas akhir ini adalah:

1. Data yang digunakan untuk pendistribusian beras pada Perum BULOG Sub Divre Semarang adalah data
pengadaan beras raskin yaitu dari gudang ke kecamatan menggunakan 2 gudang dan 16 Kecamatan.
2. Menggunakan metode transportasi dengan north west corner method dan stepping stone method pada biaya
distribusi untuk memperoleh hasil optimal dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP.
3. Mengoptimasi biaya distribusi saja dengan output program tersebut adalah hasil perhitungan dan biaya
distribusi yang optimal.

BAB IV APLIKASI

Setelah dijelaskan diatas, NWCM dimulai dengan membuat matriks transportasi kemudian penambahan
dummy agar tercipta optimalitas kapasitas gudang (Suply) dan kebutuhan (demand). NWCM kemudian diisi dari
sudut kiri atas, sehingga didapatkan hasil optimal NWCM adalah 1.216.937.664. karena NWCM terdapat
kekurangan, dioptimalkan dengan SSM dengan menentukan entering variable dengan memilih nilai negative
terbesar pada penurunan biaya untuk mengoptimalisasi biaya distribusi dan iterasi tersebut berlanjut sampai tidak
terdapat nilai negative (minimasi) untuk mendapat hasil yang maksimal (bernilai positif sama dengan 0) hingga
didapatkan hasil akhir SSM sebesar 1.144.307.000 dengan kata lain mengoptimalkan hasil NWCM, dan
memperoleh penghematan sebesar 72.630.664. sedangkan untuk biaya produksi pada bulan februari 2015 adalah
1.163.572.416 atau memperoleh penghematan sebesar 19.265.088.

Melalui NWCM dan SSM metode pengembangan perangkat lunak dengan model waterfall melalui analisis,
desain, koding dan test (pengujian). Pengkodingan dilakukan sesuai dengan koding yang telah ditampilkan di
jurnal. Pada tahap ini membutuhkan data harga per kilogram beras, penawaran (Suply) dan permintaan (demand)
untuk mengoptimalkan tujuan. Pada tahap pengembangan program perhitungan NWCM dihitung sesuai dengan
variable basisnya selanjutnya ke proses SSM, apabila variable basisnya tidak sesuai maka harus ditambah variable
dummy pada tahap ini dihitung hingga tidak terdapat nilai negative sehingga didapatkan hasil yang optimal. Yang
kedua adalah tahap perancangan interface dengan menyertakan table input supply, demand, biaya transportasi,
hitung dan reset. Untuk menunjukkan hasil hasil dari NWCM dan SSM diperlukan table untuk meng compare nya.

Kemudian tahap pengkodingan sesuai dengan yang terdapat pada jurnal, rumus diubah menjadi Bahasa
pemrograman agar dimengerti oleh system. Pada perhitungan NWCM Operasi yang dilakukan diantaranya dalah
penjumlahan dan pengurangan pada array supply, demand dan variabel dummy. Sedangkan pada proses SSM
berfungsi mengoptimalkan NWCM dengan penambahan operasi if else agar supply terpenuhi oleh demand dan
disimpan dalam array.

Yang terakhir adalah tahap pengujian melalui funsi program apakah terjadi error atau tidak, uji dengan
program QM for windows serta Uji Perhitungan Optimasi pada Perum Bulog Sub Divre Semarang dengan
membandingkannya dengan biaya yang dikeluarkan BULOG.
BAB V DRAWBACKS

Penghematan biaya pendistribusian masih belum akurat, karena perhitungan seperti biaya sopir, biaya sewa
truk, dan biaya untuk pengangkut beras diabaikan sehingga penghematan biaya distribusi dapat berkurang.

BAB VI SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saya mencoba memberikan saran sebagai berikut:

1. Dengan menerapkan program NWCM dan SSM untuk pengoptimalan biaya perhitungan pada pendistribusian
beras di Perum Bulog Sub Divre Semarang agar didapatkan hasil yang optimal.
2. Mengembangkan program untuk penelitian selanjutnya, baik untuk problem pendistribusian beras maupun
masalah lain disegala aspek agar dapat memudahkan pengoptimalan anggaran.

BAB VII KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil program NWCM dan SSM dan QM for windows diperoleh hasil yang sama, walaupun terdapat selisih
biaya yang sangat sedikit untuk mendapatkan hasil yang optimal.
2. Dengan adanya program ditribusi NWCM dan SSM dapat diperoleh hasil optimal 1.114.307.000 sedangkan
biaya perusahan pada febuari 2015 yakni 1.163.572.416 shingga dapat menghemat biaya distribusi sebesar
19.265.088 atau -1.68%.

Anda mungkin juga menyukai