Distribusi sebagai salah satu komponen penting dimana dengan distribusi yang tepat, maka akan memberikan keuntungan bagi semua pihak. Proses distribusi yang efektif dan efisien menjadi salah satu faktor yang posisinya dengan indikator-indikator yang lain dalam usahanya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia industri, menuntut perusahaan untuk membuat strategi distribusi yang lebih baik.Proses distribusi LPG (Liquefied Petroleum Gas) berawal dari pengadaan LPG yang diproduksi dari kilang, yang didistribusikan ke depot LPG. Dari depot didistribusikan ke SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) dan mulai dilakukan pengisian ke dalam tabung LPG 3 kg dan selanjutnya disalurkan ke agen LPG. oleh karena itu, sistem pendistribusian tersebut perlu diatur secara sistematis dan perlu dilakukan optimasi distribusi dari titik supply sampai ke tujuannya untuk mengetahui keefektifan sistem distribusi tersebut (Priskila, 2019). Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) adalah salah satu stasiun yang bertugas dalam melakukan penyaluran LPG ke agen, dan tentunya membutuhkan biaya transportasi yang tidak sedikit jumlahnya. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang agar biaya transportasi yang dikeluarkan seefisien mungkin. PT. Gasindo Jaya Pratama merupakan induk perusahaan dari PT.Anugrah Gasindo, PT. Gurki Gasindo Pratama, dan PT. Mitra Buana Gasindo. PT. Gasindo Jaya Pratama hanya memproduksi tabung gas LPG 3 kg yang bersubsidi. PT Gasindo Jaya Pratama yang memproduksi dan mengirimkan LPG 3 kg ke agen yang telah bekerja sama. Agen LPG 3 kg mempunyai kebebasan dalam membeli LPG 3 kg ke perusahaan lain, hal ini mengakibatkan terjadinya permasalahan dalam distribusi karena tidak langsung mendistribusikan ke tiap agen sehingga jarak yang ditempuh lebih panjang dan mengalami keterlambatan pengiriman dalam tujuh kali dalam sebulan. Tabel 1.1 menunjukkan rincian biaya operasional yang terdiri dari biaya variabel bahan baku, tenaga kerja, dan biaya distribusi dan biaya tetap yang terdiri dari biaya overhead dan biaya administrasi umum.
Tabel 1. 1 Biaya Operasional
Biaya Nilai (Rp) A Biaya Variabel Bahan Baku Rp 7.537.968.000 Tenaga Kerja Produksi Rp 1.068.580.989 Biaya Distribusi Rp 3.254.315.560 B Biaya Tetap Biaya Overhead Rp 4.020.357.000 Biaya Administrasi Umum Rp 457.890.000 Total Rp 16.339.111.549 Sumber: (PT. Gasindo Jaya Pratama)
1 2
Bedasarkan biaya operasional selama bulan Februari 2021, nilai biaya
distribusi memiliki persentasi sebesar 19,9% dari total biaya operasional. Biaya distribusi pada bulan Februari 2021 sebesar Rp.3.254.315.560. Biaya distribusi memiliki persentasi sebesar 19,9% sehingga perusahaan ingin menurunkan persentase biaya distribusi tersebut. Permasalahan yang dialami dapat diatasi dengan pengoptimalan biaya dan rute pendistribusian yang tepat, karena dengan keterlambatan pengiriman dapat mengakibatkan biaya pendistribusian tidak optimal. Data keterlambatan pengiriman LPG 3 kg bedasarkan hasil observasi dan wawancara dari supervisor PT. Gasindo Jaya Pratama dan supir pengangkutan. Proses pendistribusian masih belum maksimal mengakibatkan rute pengiriman yang cukup panjang. Penentuan rute distribusi dilakukan oleh penentuan supir itu sendiri sehingga proses pendistribusian masih belum optimal. Penelitian ini akan menggunakan metode Clarke and Wright Saving untuk menentukan rute yang terbaik dalam pendistribusian LPG. Metode Clarke and Wright Saving dapat menentukan jarak dalam proses pendistribusian LPG untuk mencari jarak yang optimal. Metode transportasi membahas masalah pendistribusian suatu barang dari sumber (supply) ke tujuan (destination, demand) dengan tujuan meminimumkan biaya pengangkutan. Metode transportasi yang digunakan adalah North West Corner (NWC), metode biaya terkecil atau Least Cost Method (LC) dan Vogel’s Approximation Method (VAM) dan model penguji optimalitas antara lain Stepping Stone Method (SS).
1.2 Perumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang tersebut, berikut merupakan rumusan masalah dalam penelitian ini. 1. Bagaimana mengidentifikasi dan mengatasi keterlambatan dalam pengiriman LPG 3 kg? 2. Bagaimana meminimumkan biaya distribusi LPG 3 kg? 3. Bagaimana usulan rute distribusi LPG 3 kg yang optimal?
1.3 Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah tersebut, berikut merupakan tujuan dari penelitian ini. 1. Mengidentifikasi dan mengatasi keterlambatan pengiriman LPG 3 kg 2. Menentukan biaya distribusi LPG 3 kg 3. Membuat usulan rute distribusi LPG 3 kg yang optimal
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Rujukan bagi suatu perusahaan agar dapat mengoptimalkan biaya transportasi dan distribusi LPG 3 kg sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. 2. Memberikan informasi dan menambah pengetahuan pembaca mengenai sistem distribusi dan transportasi dalam kehidupan sehari-hari. 3
3. Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai implementasikan ilmu
sistem distribusi dan transportasi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Berikut merupakan ruang lingkup dari penelitian ini. 1. Penelitian ini berfokus kepada sistem distribusi LPG 3 kg agar tidak terjadi keterlambatan dalam pengiriman 2. Perhitungan yang dilakukan berfokus kepada biaya distribusi LPG 3 kg yang optimal dengan mengacu pada metode transportasi. 3. Melakukan rancangan rute distribusi LPG 3 kg yang terpendek menggunakan metode Clark and Wright Savings.