Anda di halaman 1dari 3

S

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Distribusi sebagai salah satu komponen penting dimana dengan
distribusi yang tepat, maka akan memberikan keuntungan bagi semua pihak.
Proses distribusi yang efektif dan efisien menjadi salah satu faktor yang
posisinya dengan indikator-indikator yang lain dalam usahanya untuk
mencapai kepuasan pelanggan. Semakin tingginya tingkat persaingan dalam
dunia industri, menuntut perusahaan untuk membuat strategi distribusi yang
lebih baik.Proses distribusi LPG (Liquefied Petroleum Gas) berawal dari
pengadaan LPG yang diproduksi dari kilang, yang didistribusikan ke depot
LPG. Dari depot didistribusikan ke SPPBE (Stasiun Pengisian dan
Pengangkutan Bulk Elpiji) dan mulai dilakukan pengisian ke dalam tabung
LPG 3 kg dan selanjutnya disalurkan ke agen LPG. oleh karena itu, sistem
pendistribusian tersebut perlu diatur secara sistematis dan perlu dilakukan
optimasi distribusi dari titik supply sampai ke tujuannya untuk mengetahui
keefektifan sistem distribusi tersebut (Priskila, 2019). Stasiun Pengisian dan
Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) adalah salah satu stasiun yang bertugas
dalam melakukan penyaluran LPG ke agen, dan tentunya membutuhkan biaya
transportasi yang tidak sedikit jumlahnya. Untuk itu diperlukan perencanaan
yang matang agar biaya transportasi yang dikeluarkan seefisien mungkin.
PT. Gasindo Jaya Pratama merupakan induk perusahaan dari
PT.Anugrah Gasindo, PT. Gurki Gasindo Pratama, dan PT. Mitra Buana
Gasindo. PT. Gasindo Jaya Pratama hanya memproduksi tabung gas LPG 3 kg
yang bersubsidi. PT Gasindo Jaya Pratama yang memproduksi dan
mengirimkan LPG 3 kg ke agen yang telah bekerja sama. Agen LPG 3 kg
mempunyai kebebasan dalam membeli LPG 3 kg ke perusahaan lain, hal ini
mengakibatkan terjadinya permasalahan dalam distribusi karena tidak
langsung mendistribusikan ke tiap agen sehingga jarak yang ditempuh lebih
panjang dan mengalami keterlambatan pengiriman dalam tujuh kali dalam
sebulan.
Tabel 1.1 menunjukkan rincian biaya operasional yang terdiri dari
biaya variabel bahan baku, tenaga kerja, dan biaya distribusi dan biaya tetap
yang terdiri dari biaya overhead dan biaya administrasi umum.

Tabel 1. 1 Biaya Operasional


Biaya Nilai (Rp)
A Biaya Variabel
Bahan Baku Rp 7.537.968.000
Tenaga Kerja Produksi Rp 1.068.580.989
Biaya Distribusi Rp 3.254.315.560
B Biaya Tetap
Biaya Overhead Rp 4.020.357.000
Biaya Administrasi Umum Rp 457.890.000
Total Rp 16.339.111.549
Sumber: (PT. Gasindo Jaya Pratama)

1
2

Bedasarkan biaya operasional selama bulan Februari 2021, nilai biaya


distribusi memiliki persentasi sebesar 19,9% dari total biaya operasional.
Biaya distribusi pada bulan Februari 2021 sebesar Rp.3.254.315.560. Biaya
distribusi memiliki persentasi sebesar 19,9% sehingga perusahaan ingin
menurunkan persentase biaya distribusi tersebut.
Permasalahan yang dialami dapat diatasi dengan pengoptimalan biaya
dan rute pendistribusian yang tepat, karena dengan keterlambatan pengiriman
dapat mengakibatkan biaya pendistribusian tidak optimal. Data keterlambatan
pengiriman LPG 3 kg bedasarkan hasil observasi dan wawancara dari
supervisor PT. Gasindo Jaya Pratama dan supir pengangkutan. Proses
pendistribusian masih belum maksimal mengakibatkan rute pengiriman yang
cukup panjang. Penentuan rute distribusi dilakukan oleh penentuan supir itu
sendiri sehingga proses pendistribusian masih belum optimal.
Penelitian ini akan menggunakan metode Clarke and Wright Saving
untuk menentukan rute yang terbaik dalam pendistribusian LPG. Metode
Clarke and Wright Saving dapat menentukan jarak dalam proses
pendistribusian LPG untuk mencari jarak yang optimal. Metode transportasi
membahas masalah pendistribusian suatu barang dari sumber (supply) ke
tujuan (destination, demand) dengan tujuan meminimumkan biaya
pengangkutan. Metode transportasi yang digunakan adalah North West Corner
(NWC), metode biaya terkecil atau Least Cost Method (LC) dan Vogel’s
Approximation Method (VAM) dan model penguji optimalitas antara lain
Stepping Stone Method (SS).

1.2 Perumusan Masalah


Bedasarkan latar belakang tersebut, berikut merupakan rumusan masalah
dalam penelitian ini.
1. Bagaimana mengidentifikasi dan mengatasi keterlambatan dalam
pengiriman LPG 3 kg?
2. Bagaimana meminimumkan biaya distribusi LPG 3 kg?
3. Bagaimana usulan rute distribusi LPG 3 kg yang optimal?

1.3 Tujuan Penelitian


Bedasarkan rumusan masalah tersebut, berikut merupakan tujuan dari
penelitian ini.
1. Mengidentifikasi dan mengatasi keterlambatan pengiriman LPG 3 kg
2. Menentukan biaya distribusi LPG 3 kg
3. Membuat usulan rute distribusi LPG 3 kg yang optimal

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Rujukan bagi suatu perusahaan agar dapat mengoptimalkan biaya
transportasi dan distribusi LPG 3 kg sehingga memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
2. Memberikan informasi dan menambah pengetahuan pembaca mengenai
sistem distribusi dan transportasi dalam kehidupan sehari-hari.
3

3. Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai implementasikan ilmu


sistem distribusi dan transportasi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Berikut merupakan ruang lingkup dari penelitian ini.
1. Penelitian ini berfokus kepada sistem distribusi LPG 3 kg agar tidak terjadi
keterlambatan dalam pengiriman
2. Perhitungan yang dilakukan berfokus kepada biaya distribusi LPG 3 kg
yang optimal dengan mengacu pada metode transportasi.
3. Melakukan rancangan rute distribusi LPG 3 kg yang terpendek
menggunakan metode Clark and Wright Savings.

Anda mungkin juga menyukai