Anda di halaman 1dari 1

Etika dan Moralitas

Etika kesehatan dalam setiap negara mengadopsi modifikasi tertentu sesuai budaya lokal, kayakinan
agama, norma sosial dan standar praktik kesehatan masyarakat. Contohnya di Etiopia didasarkan
pada praktik kesehatan masyarakat dan konsep agama. Hal tersebut harus dilakukan dengan profesi
penyuluhan kesehatan.

Definisi Etika dan Moralitas

Etika merupakan kebiasaan atau budaya, cara bertindak atau mode perilaku konstan. Sedangkan,
moralitas merupakan ilmu yang berkaitan dengan perbedaan antara benar dan salah. Tindakan
moral adalah tindakan yang dilakukan dengan setidaknya beberapa derajat oengetahuan dan
kebebasan, berlanjut dari sifat rasional manusi. Tindakan yang dilakukan dengan pengetahuan
penuh dan kebebasan memilih adalah tindakan moral yang sempurna sementara tindakan di mana
pengetahuan dan / atau kebebasan adalah / atau kurang disebut tindakan moral yang tidak
sempurna. Faktor-faktor, seperti ketidaktahuan, emosi, kekerasan dan kebiasaan, yang dapat
mengurangi pengetahuan atau kebebasan manusia, dapat berakibat pada pertanggungjawaban.

Pentingnya etika yaitu:

 Untuk membantu profesional kesehatan mengidentifikasi masalah moral dan etika,


 Untuk mengetahui apa yang benar dan salah tentang apa yang seharusnya dan tidak boleh
dilakukan untuk dan kepada klien,
 Untuk mengetahui dan menghormati isu-isu hak asasi manusia, pribadi dan sipil.

Ada lima prinsip etika dasar (umum) menurut Thiraoux, 1995. Sebagai berikut:

1. Prinsip otonomi, Prinsip ini berarti bahwa orang-orang, menjadi individu dengan perbedaan
individu harus memiliki kebebasan untuk memilih cara mereka sendiri dan sarana menjadi moral
dengan kerangka dari empat prinsip lainnya. Penghormatan terhadap otonomi melibatkan
menghormati hak dan martabat orang lain sedemikian rupa sehingga seseorang mencapai tingkat
pemenuhan maksimum sebagai manusia.
2. Beneficence (berbuat baik). Frankena (1963) menunjukkan bahwa kebaikan berarti melakukan
atau mempromosikan yang baik serta mencegah, menghapus dan menghindari kejahatan atau
bahaya.
3. Non-maleficence (tidak membahayakan). Non-maleficence memegang posisi sentral dalam tradisi
etika medis dan menjaga terhadap bahaya yang dapat dihindari pada subjek.
4. Keadilan (keadilan), Prinsip ini menyatakan bahwa manusia harus memperlakukan manusia lain
menjadi adil dan adil dalam kebaikan distribusi dan keburukan di antara mereka. Dengan kata lain
keadilan harus mencakup:
• Distribusi sumber daya langka yang adil
• Penghormatan untuk hak individu dan kelompok
• Mengikuti hukum yang dapat diterima secara moral
5. Prinsip pengungkapan kebenaran (kejujuran), Inti dari hubungan moral adalah komunikasi.
Diperlukan komponen komunikasi yang berarti mengatakan yang sebenarnya, menjadi jujur.

Anda mungkin juga menyukai