MANAJEMEN PERSEDIAAN
JUST IN TIME
Just In Time atau sering disingkat dengan JIT adalah suatu sistem produksi yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang dikehendakinya.Tujuan
sistem produksi Just In Time (JIT) adalah untuk menghindari terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam
produksi (overproduction), persediaan yang berlebihan (excess Inventory) dan juga pemborosan dalam
waktu penungguan (waiting). Dengan adanya sistem JIT, dapat mengatasi 3 pemborosan (overproduction,
excess inventory dan waiting) diantara 7 pemborosan (7 Waste) yang harus dihindari contohnya dalam
sistem produksi Toyota.
b) Kelemahan JIT
satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika
permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mem-
pengaruhi tingkat pelayanan konsumen.
KANBAN
Kanban merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang artinya adalah Papan Visual yang pada
awalnya dikembangkan sebagai metode untuk memberikan sinyal pada persediaan bahan-bahan produksi
di sistem Inventory Just in Time (Sistem Persediaan yang Tepat Waktu). Dengan menerapkan Metode
Kanban ini, bahan-bahan produksi dipasok dan tiba pada waktunya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
sehingga dapat mengurangi biaya penanganan dan penyimpanan. Kanban pada dasarnya adalah suatu
metode manajemen untuk memvisualisasikan komunikasi dan pengendalian serangkaian aliran aktivitas di
produksi sehingga memungkinkan semua orang untuk melihat aliran aktivitas tersebut dan menye-
suaikannya sesuai dengan kebutuhan.
Langkah-langkah Penerapan Metode Kanban
1. Visualisasi Alur Kerja
2. Membatasi WIP (Work In-Progress)
3. Mengukur Lead Time yang diperlukan
Terdapat enam aturan utama yang wajib diikuti dalam menerapkan Kanban :
1) Hanya mengambil barang yang dibutuhkan saja sesuai dengan ketentuan Kanban (Take only what is
needed)
2) Hanya memproduksi jumlah yang dibutuhkan oleh pelanggan sesuai dengan ketentuan Kanban
(Produce the exact Quantity required)
3) Tidak ada Item yang dipindahkan atau digunakan tanpa Kanban
4) Tidak boleh mengirimkan produk yang cacat ataupun jumlah yang tidak sesuai ke proses selanjutnya
(Never pass on defective products)
5) Kanban harus diterapkan secara konsisten pada semua Item.
6) Jumlah Kanban dapat dikurangi atau ditambah sesuai dengan kebutuhan aktivitas produksi itu sendiri.