Anda di halaman 1dari 11

No Diagnosa Kep Dx Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional/Alasan

1 Risiko hiportemia bd Setelah dilakukan tindakan 1.Tempatkan bayi di 1.Agar suhu tubuh bayi tetap
keperawatan, masalah klien
imaturitas,transisi bawah stabil
dapat teratasi dengan kriteria
lingkungan ekstra uterus hasil: pemanas/inkubator 2.Agar lingkungan tdk
- Mempertahankan suhu
neonatus. 2.Pertahankan suhu mempengaruhi kondisi klien
lingkungan tetap normal
- Bayi tidak kedinginan ruangan perawatan 3.Untuk memantau suhu
3.Kaji suhu redal/axila tubuh bayi,bila ada
setiap 2 jam perubahan dapat segera di
4.Kaji status infan lakukan tindakan
yang menunjukan stres 4.Untuk mengetahui sedini
dingin mungkin bila ada
5.Hindarkan riwayat/keadaan yang stres
meletakan bayi dekat
terhadap dingin
dengan sumber
dingin/daerah terbuka 5.Agar terhindar dari
penurunan suhu tubuh secara
mendadak akibat pengaruh
lingkungan

7
2 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 1.Kaji pola makan 1.Agar dapat diketahui secara
keperawatan, masalah klien
pemberian makan bayi bd bayi& kebutuhan tepat pola makan&nutrisi
dapat teratasi dengan kriteria
letargi sekunder akibat hasil: nutrisi bayi
-Bayi menerima nutrisi dengan
prematuritas 2.Diskusikan dengan 2.Keterlibatan orang tua
adekuat
Tujuan: Pola pemberian -Bayi dapat makan tanpa orangtua mengenai sangat di perlukan secara
bantuan sonde
makan bayi efektif pemberian Asi aktif
-Reflek menghisap terus
meningkat sehingga dapat 3.Berikan intervensi 3.Agar kemampuan
diberikan per oral
spesifik untuk bayiuntuk makan/minum
meningkatkan dapat di lakukan per oral
pemberian makan per 4.meningkatkan kemampuan
oral yang efektif selain bayi makan per oral
melalui sonde
4.Tingkatkan
pemberian makan
peroral dan penurunan
pemberian makan
sejalan dgn mskin
efektifnya bayi
makan/minum melalui
mulut

7
3. Resiko kerusakan integrasi Setelah dilakukan tindakan 1.Ganti popok/pakaian 1.Untuk mencegah terjadinya
keperawatan, masalah klien
kulit bd kerentanan bayi setiap kali basah kelembaban akiban kencing
dapat teratasi dengan kriteria
terhadap infeksi hasil: 2.Berikan talk setiap bayi
-Iritasi pd daerah perineal
nasokomial, efek iritasi mengganti 2.Untuk menghindari iritasi
minimal
lingkungan sekunder popok/pakaian terutama pada daerah sekitar
Tujuan: 3.Masase dgn lembut anus/perineal
Integirtas kulit baik -popok/pakaian tdk di biarkan kulit yang sehat 3.Untuk merangsang
lembab dan basah
terutama daerah yang sirkulasi
terkena

4..Monitor trs kondisi 4.Agar dapat di ketahui


perubahan yang terjadi kondisi kulit klien dan dapat
di lakukan intervensi secara
cepat

7
4. Ketidakseimbangan cairan Setelah dilakukan tindakan 1.Berikan cairan sesuai 1.Untuk mencegah
keperawatan masalah klien
bd kebutuhan bayi dan menghindari terjadinya
dapat teratasi dengan kriteria
imaturitas,radiasi,lingkung hasil: usia ketidakseimbangan cairan
-Klien tidak cengeng
an,kehilangan melalui 2.Timbang bb setiap 2.Untuk membantu apabila
-Mukosa bibir tidak kering
kulit/paru] -Berat badan menaik hari terjadi perubahan ,sehingga
Tujuan:Mempertahankan 3.Monitor dan catat dapat segera diatasi
keseimbangan cairan dan
intake output setiap 3.Upaya pencegahan sedini
elektrolit
hari bandingkan mungkin bila terjadi
jumlah untuk ketidakseimbngan
menentukan status 4.Untuk mencegah
ketidakseimbangan kehilangan terjadinya cairan
4.Pertahankan suhu karena peningkatan
lingkungan tetap penurunan suhu tubuh
normal 5. Untuk dilakukan upaya
5.Kaji Tanda tanda pencegahan dan pengangan
peningkatan kebutuhan sedini dan setepat mungkin
cairan dan ttv : 6.Untuk memantau
perkembangan perubahan
-peningkatan suhu
yang terjadi secepat mungkin

7
tubuh terutama bila ada kecurigaan
terjadinya
-Hipopolemik syok
ketidakseimbangan cairan
-sepsis
-Asfiksia dan hipoksia
6.Monitor
laboratorium

7
5. Resiko terhadap infeksi bd Setelah dilakukan tindakan 1.Agar bayi terhindar 1.Agar bayi terhindar dari
keperawatan masalah klien
kerentanan dari resiko terjadinya resiko terjadinya infeksi
dapat teratasi dengan hasil:
bayi/imaturitas,bahaya -Tubuh tidak kuning infeksi 2. Untuk mengetahui setiap
lingkungan,luka -Tali pusat membaik 2. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi
terbuka(tali pusat) setiap perubahan yang 3.Untuk mengtahui apabila
Tujuan:Infeksi dapat terjadi terjadi infeksi secara dini
dicegah
3.Untuk mengtahui 4.Agar tanda gejala terjadi
apabila terjadi infeksi infeksi dapat segera di
secara dini ketahui
4.Agar tanda gejala
terjadi infeksi dapat
segera di ketahui

7
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
1 Pada 24 maret 2019 ( jam 07:00) Pada 24 maret 2019 (08:00)

-Mengatur suhu inkubator S=Tidak dikaji


-Mengukur suhu tubuh klien=36,4ºC O=-Klien tetap hangat,suhu=36,7ºc
-Memantau suhu lingkungan -Akral hangat
Menghindarkan bayi dari sumber dingin dengan A=Masalah teratasi sebagian
memakai pakaian popok yang kerin P=Teruskan recana intervensi
-Memberikan makan melalui sendok susu 25cc
tiap 2 jam
-Mengkaji kebutuhan nutrisi klien
2 Pada 24 maret 2019 (14:00) Pada 24 Maret 2019 (15:00)
-Mengganti popok/pakaian bayi bila basah
S= Tidak tikaji

7
-Memberikan masase pd daerah yang tertekan O=Pasi diberikan personde&peroral,40cc = extra.
-Menimbang BB(2000gr) -Reflek menghisap mulai kuat
-Mengkaji TTV: A=Masalah blm teratasi seluruhnya
Suhu:36,7ºC,HR=144x/menit,RR=36x/menit P=Rencana intervensi tetap di teruskan
3 Pada 24 maret 2019 (19:00) Pada 24 maret 2019 (20:00)
-Mengukur suhu tubuh klien dan suhu
S=tidak di kaji
lingkungan
O= kulit di sekitar anus masih kemerahan iritasi
-Mengkaji status infan apakah terdapat stres
-Popok/pakaian selalu diganti.
terhadap dingin
A=Masalah teratasi sebagian
-Mengganti popok.pakaian bayi yang basah
P=Rencana intervensi terus dilakukan
-Memberikan susu botol dan sonde 30cc tiap 2
jam
-Melakukan masase pd punggung bayi dengan
lembut
-Menghitung kebutuhan cairan Klien
-Mengukur

7
S=36,8ºc,HR=148x/menit,RR=40x/menit
-Mendiskusikan dengan orang tua apakah klien
bisa di berikan asi langsung dari ibu nya
(ternyata tidak bisa karena asi tidak keluar)
4 Pada 25 maret 2019 (07:00) Pada 25 maret 2019 (08:00)
-Mengukur suhu tubuh dan suhu inkubator S=Tidak di kaji
-Menyarankan orangtua untuk membesuk klien O=-Klien mendapat terapo fototerapi sebnyak 2 sesi
dan memberikan perhatian -Intake di tingkatkan,PASI 12x40cc=ekstra
-Memberikan susu botol dan sonde tiap 2jam -Mukosa kering klien cengeng
-Setiap mengganti popok/pakaian memantau A=maslah belum teratasi
keadaan tali pusat serta tanda tanda infeksi P=Rencana intervensi tetap di teruskan
-menimbang berat badan=2000gr
-Monitor tanda tanda tejadinya gangguan
keseimbangan cairan -melakukan tindakan
sesuai prosedur pencegahan infeksi, seperti:
1.Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang
klien

7
2.Membatasi/mengurangi interaksi dgn klien
3Menerapkan teknik steril setiap melakukan
prosedur pd klien.
-Mengambil spesimen darah
-Monitor ttv
S=37,1ºc,Hr=140x/menit,RR=40x/menit

5 Pada 25 maret 2019 (02:00) S= Terkaji


-Mengukur suhu tubuh
O=Tubuh klien terlihat kuning
-Menganti popk/pakaian bayi
S=36,6ºc,HR=144x/menit,RR
-Mencuci tangan sebelum dan sesudah
-Leukosit660A
memegang klien
A=Masalah teratasi
-Memberikan susu botol dan sonde 40cc/2 jam
P= -
+ekstra
-Mengatur posisi klien untuk pemberian
fototerapi

7
-Menimbang bb=2000gr
-Observasi keadaan umum dan suhu klien/3jam
-Mengukur ttv
S=36,6ºc,HR=144x/menit,RR=40x/menit

Anda mungkin juga menyukai