51
Os coxae
Pelvis
52
Os Pubis: terdiri dari corpus, ramus superior dan inferior. Corpusnya
berbatasan dengan corpus os ilium dan corpus os ischii. Ramus superior dan
ramus inferior merupakan batas foramen obturtatoriumn apabila dilihat dari
sebelah depan.
Sudut pertemuan ramus superior dan inferior mempunyai dataran sendi
disebut facies symphyseos. Sedangkan pertemuan os pubis kanan dan kiri disebut
crista obturatoria posterior, yang ke arah muka berakhir sebagai tonjolan disebut
tuberculum obturatorium anterus (Waldeyer). Tepi muka terdapat rigi disebut
crista obturatoria anterior, yang ke arah muka berakhir sebagai bulatan disebut
tuberculum pubicum.
Di sebelah bawah corpus, pada dataran yang menghadap rongga pelvis
terdapat alur disebut sulcus obturatorius.
PELVIS
Dibentuk oleh:
- 1 buah os sacrum
- 2 buah os coxa
Di bawah symphisis osssis pubis, ramus inferior os pubis membentuk sudut
disebut angulus pubis (pria, lebih keci) dan arcus pubis (wanita, lebih lebar).
Rongga pelvis dibagi menjadi dua yaitu pelvis major (atas) dan pelvis minor
bawah. Batas kedua bagian ini disebut linea terminalis (linea innominata), yaitu
garis dari promontorium ke linea arcuata, ke pecten ossis pubis, sampai tepi atas
symphisis ossis pubis. Linea ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu pars sacralis, pars
iliaca, pars pubica.
Pelvis major dibatasi oleh tulang di sebelah lateral dan belakang. Pintu
masuk ke pelvis minor disebut apertura pelvis superior atau aditus pelvis.
Pelvis minor mempunyai pintu keluar ke arah bawah yang disebut apertura
pelvis inferior atau exitus pelvis. Pintu ini berbentuk segitiga dua buah yang
saling bertemu pada alasnya yaitu garis penghubung tuber ischiadicum kanan dan
kiri. Puncaknya yaitu ujung os cocygeus dan tepi bawah symphisis ossis pubis.
Beda pelvis pria dan wanita:
- Bentuk aditis pelvis pada pria seperti jantung, pada wanita melintang dan oval.
- Angulus pubis pria sekitar 50-80 derajad, arcus pubis wanita antara 100 derajad.
- Incisura ischiadicum major pada pria lebih kecil.
- Jarak tuber ischiadicum kanan dan kiri pada pria lebih pendek.
- Pelvis major pada pria lebih sempit tapi lebih besar, karena ala ossis iliinya
lebih vertikal (pada wanita lebih condong ke lateral).
Ukuran-ukuran panggul/pelvis:
1. Ukuran bagian luar:
a. Distansia spinarum:
Jarak antara sias kanan dan kiri, 23-26 cm.
b. Distansia cristarum:
Jarak maksimal crista iliaca kanan dan kiri, 26-29 cm.
c. Conjugata externa:
Jarak antara pinggir symphisis ossis bagian atas dan processus spinosus
L5, 18-20 cm.
53
d. Conjugata diagonalis (conjugata inclinata):
Jarak antara tepi bawah symphisis ossis pubis dan promontorium, 12-13
cm.
Pengukuran a s/d c pada orang hidup dilakukan dengan jangka pengukur.
Dalam klinik kebidanan, ukuran d penting untuk kelahiran, dan dinyatakan
sempit apabila pada toucher vagina telunjuk tak dapat mencapai
promontorium.
2. Ukuran bagian dalam:
Aditus pelvis
a. Conjugata vera (diameter mediana):
Jarak antara tepi atas symphisis ossis pubis dan promontorium, 10-12 cm.
b. Diameter transversa:
Jarak melintang antara line terminalis kanan dan kiri, 12-13 cm.
c. Diameter obliqua:
Jarak antara articulatio sacro iliaca kanan atau kiri dengan eminentia ileo
pectinea kiri atau kanan, 12-13 cm.
Exitus pelvis (bisa juga dimasukkan golongan ukuran bagian luar):
a. Diameter recta:
Jarak antara tepi bawah symphisis ossis pubis dan ujung bawah os
coccygeus, 10-11 cm.
b. Diameter transversa:
Jarak antara tepi medial tuber ischiadicum kanan dan kiri, 10-11 cm.
3. Lingkaran pelvis:
Mulai tepi atas symphisis ossis pubis ke lateral, melalui pertengahan sias dan
trochantor major femoris ke belakang horisontal, kembali ke sebelah yang lain
pada titik-titik yang sama, kembali ke tepi atas symphisis ossis pubis lagi, 80-
84 cm.
4. Ukuran lebar sempit pelvis:
a. Diameter recta:
Jarak pertengahan S3 ke pertengahan facies interna symphisis, 12 cm.
b. Diameter transversa:
Jarak facies interna acetabuli kanan dan kiri, 12 cm.
5. Ukuran kecondongan pelvis (inclinatio pelvis):
Sudut antara conjugata vera dengan garis horizontal, pada pria 50 derajad dan
pada wanita 60 derajad).
54
2.1. OS FEMUR
Terdiri dari 3 bagian yaitu: epiphysis proximalis,diaphysis, epiphysis
distalis.
Ujung membuat bulatan 2/3 bagian bola disebut caput femoris yang punya
facies articularis untuk bersendi dengan acetabulum. Di tengahnya terdapat
cekungan disebut fovea capitis. Caput melanjutkan diri sebagai collum femoris,
yang kemudian di sebelah lateral membulat disebut trochantor major. Ke arah
medial juga membulat kecil disebut trochantor minor. Di lihat dari depan, kedua
bulatan major dan minor ini dihubungkan oleh garis yang disebut linea
intertrochanterica (linea spiralis). Dilihat dari belakang, kedua bulatan ini
dihubungkan oleh rigi disebut crista intertrochanterica. Dilihat dari belakang pula,
maka disebelah medial trochanthor major terdapat cekungan disebut fossa
trochanterica.
Diaphysis merupakan bagian yang panjang disebut corpus. Penampang
melintang merupakan segitiga dengan basis menghadap ke depan. Punya 3 dataran
yaitu facies medialis, facies lateralis, facies anterior. Batas antara facies medialis
dan lateralis nampak dibagian belakang berupa garis disebut linea aspera, yang
dimulai dari bagian proximal dengan adanya suatu tonjolan kasar disebut
tuberositas gluteae. Kemudian linea ini terbagi menjadi dua bibir yaitu labium
mediale dan labium laterale. Labium mediale sendiri merupakan lanjutan dari
linea intertrochanterisa. Linea aspera bagian distal membentuk segitiga disebut
planum popliteum. Pada dataran belakang terdapat foramen nutricium.
Lab.med/lat disebut pula linea supracondylaris medialis/lateralis.
Epiphysis distalis merupakan bulatan sepasang yang disebut condylus
medialis dan condylus lateralis. Di sebelah proximal tonjolan ini terdapat lagi
masing-masing sebuah bulatan kecil disebut epicondylus medialis dan
epicondylus lateralis. Epicondylus ini merupakan akhir perjalanan linea aspera
pada bagian distal. Dilihat dari depan, terdapat dataran sendi yang melebar ke
lateral disebut facies patellaris untuk bersendi dengan os patella.
Dilihat dari belakang, diantara condylus terdapat cekungan disebut fossa
intercondyloidea, yang dibagian proxymalnya terdapat garis disebut linea
intercondyloidea.
2.2. OS PATELLA
Terjadi secara desmal. Berbentuk segitiga dengan basis menghadap
proximal dan apex ke arah distal. Dataran muka berbentuk convek. Dataran
belakang punya dataran sendi yang terbagi dua oleh crista sehingga ada 2 dataran
sendi yaitu facies articularis lateralis yang lebar dan facies articularis medialis
yang sempit.
55
56
OS TIBIA
Terdiri dari 3 bagian yaitu epiphysis proximalis, diaphysis dan epiphysis
distalis.
Epihysis proximalis terdiri dari 2 bulatan disebut condylus medialis dan
condylus lateralis. Di sebelah atasnya terdapat dataran senkar disebut margo infra
glenoidalis. Facies articularis superior terbagi dua menjadi facies articularis
medialis dan lateralis oleh suatu peninggian disebut eminentia intercondyloidea,
yang disebelah lateral dan medialnya terdapat penonjolan disebut tuberculum
intercondyloideum laterale dan mediale.
Disebelah depan dan belakang tuberculum ini terdapat cekungan disebut
fossa intercondyloidea anterior dan posterior. Tepi lateral margo infra glenoidalis
terdapat dataran disebut facies articularis untuk bersendi dengan os fibula.
Diaphysis pada penampang melintang merupakan segitiga dengan basis
menghadap ke belakang dan apex menghadap ke depan. Ada tiga sisi yaitu margo
anterior, margo medialis dan crista interossea disebelah lateral. Ada tiga dataran
yaitu facies medialis, facies posterior dan facies lateralis. Margo anterior di bagian
proximal menonjol disebut tuberositas tibiae. Dilihat dari belakang, terdapat garis
condong dari superolateral ke inferomedial disebut linea poplitea. Di sebelah
distal terdapat foramen nutricium.
Ke arah medial epiphysis distalis menonjol disebut malleolus medialis (mata
kaki dalam). Punya tiga dataran sendi yaitu facies articularis malleolaris (vertikal),
facies articularis inferior (horisontal), incisura fibularis (cekung). Dilihat dari
belakang, terdapat dua alur yaitu disebelah medial disebut sulcus malleolaris yang
dijalani oleh otot tibialis posterior (medial) dan otot flexor digitorium longus
(lateralis), dan di sebelah lateral disebut sulcus musculi flexoris hallucis longi.
OS FIBULA
Terdiri dari 3 bagian: epiphysis proximalis, diaphysis dan epiphysis distalis.
Epiphysis proximalis membulat disebut capitulum fibulae yang ke arah proximal
meruncing menjadi apex capituli fibulae. Pada capitulum terdapat 2 dataran sendi
yang disebut facies articularis capituli fibulae untuk bersendi dengan tibia.
Diaphysis mempunyai 4 crista yaitu crista lateralis, crista medialis, cista
anterior dan crista interossea. Mempunyai 3 dataran yaitu facies medialis, facies
lateralis dan facies posterior.
Epiphysis distalis mempunyai 4 crista yaitu crista lateralis, crista medialis,
crista anterior dan crista interossa. Mempunyai 3 dataran yaitu facies medialis,
facies lateralis dan facies posterior.
Epiphysis distalis ke arah lateral membulat disebuit malleolus lateralis (mata
kaki luar).
57
Tibia dan Fibula
58
Tibia dan fibula potongan melintang
OSSA TARSI
Disebut juga ossa tarsalia. Bersama dengan ossa metatarsi dan ossa
digiti/phalanges/digitorum pedis, disebut ossa pedis (tulang kaki).
Terdiri dari:
- Os talus
- Os calcaneus
- Os cuneiforme I s/d III
- Os naviculare
- Os cuboideum
Os Talus: Terbagi menjadi 3 bagian yaitu caput (bagian distal), collum
(bagian tengah) dan corpus (bagian proximal). Punya 2 dataran yaitu facies
dorsalis dan facies plantaris.
Pada facies dorsalis terdapat 3 dataran sendi yaitu facies articularis medialis,
lateralis dan superior. Ketiga dataran sendi ini bersama disebut trochles tali, yaitu
pada bagian corpusnya. Dataran sendi yang terdapat pada distal caput dinamakan
facies articularis navicularis. Proximal corpus punya tonjolan ke belakang disebut
processus posterior yang ditengahnya terdapat sulcus musculi flexoris hallucis
longi, sehingga processus posterior terbagi menjadi 2 yaitu tuberculum mediale
dan laterale.
Facies plantaris mempunyai 3 dataran sendi yaitu facies articularis calcanes
posterior (terbesar), facies articularis calcanea anterior (paling distal), facies
articularis calcanea media. Diantara facies ini terdapat sulcus tali.
Os Calcaneus: Ujung proximal merupakan bagian dari calx (tumit). Bagian
terbesar disebut corpus.
Facies dorsalis punya 3 dataran sendi yaitu facies articularis anterior,
posterior dan medialis. Ujung proximal facies articularis medialis menonjol
disebut sustentaculum tali. Sebelah plantar sustentaculumculum ini terdapat
sulcus musculi flexoris hallucis longi. Ujung distal punya dataran sendi berbentuk
L disebut facies articularis cuboidea. Disebelah lateral terdapat tonjolan disebut
processus trochlaris dengan dataran sendinya disebut facies malleolaris lateralis.
Di bawahnya terdapat sulcus musuli peronei. Ujung proximal corpus membulat
disebut tuber calcanei, punya 2 tonjolan yaitu processus lateralis dan medialis.
Os Naviculare: Berbentuk perahu. Ujung medial menonjol disebut
tuberositas ossis navicularis. Di sebelah proximalnya cekung disebut facies
articularis tali.
Ke arah distal punya facies articularis yang terbagi menjadi 3 bagian (facet)
yaitu: yang medialnya punya basis segitiga menghadap anterior untuk bersendi
dengan os cuneiformae II, yang lateral basisnya menghadap anterior ke posterior
pula untuk bersendi dengan os cuneiforme III.
59
Os Cuboideum: Berbentuk kubus. Punya 3 dataran sendi yaitu: sebelah
proximal terbesar disebut facies articularis calcanea, sebelah medial untuk
bersendi dengan os naviculare dan os cuneiforme III, sebelah distal untuk bersendi
dengan os metatarsis IV dan V.
Os Cuneiforme: Berbentuk baji.
Os cuneifore I (primus) punya 3 dataran sendi yaitu:
- sebelah proximal bersendi dengan os naviculare.
- sebelah distal bersendi dengan os metatarsus I.
- sebelah lateral dataran sendinya berbentuk huruf L, untuk bersendi dengan os
cuneiforme II dan os metatarsus II.
Os cuneiforme II (secundus)punya 4 dataran sendi:
- sebelah proximal bersendi dengan os navicualare.
- sebelah distal bersendi dengan os metatersus II.
- sebelah lateral bersendi dengan os cuneiforme III.
- sebelah medial dataran sendinya berbentuk huruf L terbalik, untuk bersendi
dengan os cuneiforme I.
Os cuneiforme III (tertius) punya 4 dataran sendi:
- sebelah proximal bersendi dengan os naviculare.
- sebelah distal bersendi dengan os metatarsus III.
- sebelah medial bersendi dengan os cuneiforme II dan os metatarsus II.
OSSA METATARSI
Berjumlah 5 buah. Os metatarsus I paling besar dan tebal tetapi terpendek.
Pada basisnya ke arah plantar terdapat tonjolan disebut tuberositas ossis metatarsis
I. Os metatarsus II s/d IV, pada basisnya ke arah lateral terdapat dataran sendi
disebut facies articularis intermetatarsalis. Os metatarsus V, ke arah lateral
terdapat tonjolan disebut tuberositas ossis metatarsi V, juga punya facies
articularis intermetatarsalis yang menghadap ke medial.
OSSA DIGITI
Pada ibu jari (jari I) terdapat 2 phalanges, sedangkan pada jari lain terdapat
3 phalanges.
Phalanges I (prime) punya basis concaf, ujung distal membulat disebut
trochlea yang ditengah terdapat sulcus sehingga terbagi menjadi 2 condylus.
Phalanges II (secundae) punya crista ditengah basisnya. Phalanges III (tertiae)
terkecil, ujung distal punya tonjolan disebut tuberositas unguicularis untuk tempat
melekatnya kuku (unguis).
60
PERSENDIAN DAERAH EXTREMITAS INFERIOR
2. Persendian daerah extremitas inferior, meliputi:
Articulatio coxae/hip joint.
Articulatio genu/knee joint.
Articulatio tibio fibularis.
Articulatio talo cruralis/upper ankle joint.
Articulatio talo calcanea/lower ankle joint/sub talar joint.
articulatio calcaneo navicularis.
Articulatio calcaneo cuboidea.
Articulatio calcaneo cuboidea tolonavicularis/mid tarsal joint/transvers tarsal
joint.
Articulatio talocalcaneo euboideanaviculare/chopart’s joint.
Articulatio intersalia/composite joint.
Articulatio tarso metatarso.
Articulatio metatarso phalangeal.
Articulatio inter phalangeal.
Persendian yang membentuk arcus pada kaki:
1. Arcus longitudinale:
- mediale
- laterale
2. Arcus transsevrsale:
- anterior
- posterior
61
Dibentuk oleh caput femoris dengan fossa acetabuli. Di tepi acetabulum
terdapat jaringan fibrocartilago yang berfungsi menambah dalamnya cekungan
pada acetabulum, sehingga caput femoris masuk ke dalam acetabulum sebanyak
2/3 bagian. Jaringan ini disebut labrum glenoidale.
Macam persendiannya adalah diarthrosis (poly-axial joint/enarthrosis).
- Ligamentum ilio femorale: terdiri dari dua bagian, pars laterale berasal dari
spina illiaca anterior inferior menuju trochantor major femoris untuk melekat
pada linea intertrochanterica, pars mediale berasal dari spina iliaca anterior
inferior menuju trochantor minor untuk melekat pada ujung medial linea
intertrochanterica. Berfungsi menghambat gerak extensi dan exo rotasi
articulation coxae.
- Ligamentum transversum: terbentang sepanjang incisura acetabuli untuk
mencegah keluarnya caput femoris dari acetabulum.
- Ligamentum pubo famorale: berasal dari ramus inferior ossis pubis, bergabung
dengan capsul articularis, melingkari bagian inferior dan posterior collum
femoris.
- Ligamentum inchio femoralis: berasal dari samping acetabulum menuju
corpus ossis inchii, menyebar ke tepi trochantor major di sebelah superior
linea intertrochanterica.
- Ligamentum capitis femoris: berasal dari incisura acetabuli menuju fovea
cavities femoris. Di dalam ligamentum ini terdapat arteria dan saraf yang
memelihara caput femoris. Berfungsi sebagai tempat berjalan vasa dan saraf,
juga meratakan cairan dari synovial pada permukaan sendi.
- Ligamentum zona orbicularis: berasal dari spina illiaca anterior inferior,
melingkari collum femoris, kembali ke tempat semula. Berfungsi mencegah
luxatio ke anterior dan menghambat gerak rotasi.
62
Articulatio genus
- Ligamentum cruciatu anterior: berasal dari anterior eminentia
intercondiloidea, menyilang ke atas dan ke belakang, melakat pada medial
condylus lateralis femoris. Berfungsi menghambat extensi lutut.
- Ligamentum cruciatum posterior: berasal dari facies lateralis condylus
medialis femoris menuju fossa intercondyloidea tibiae bagian anterior.
Berfungsi menghambat gerak endo rotasi lutut.
- Ligamentum popliteum obliqum: berasal dari condylus lateralis femoris
menuju ke insertio m. Semimembranosus, ke medio inferior, bersatu dengan
capsul articularis bagian posterior, melekat pada fascia m. Popleteum.
- Ligamentum popliteum arquantum: berasal dari condylus lateralis femoris,
bergabung dengan capsul articularis, sebagian menuju ke capitulum fibulae
yang disebut retinaculum ligamentum arquati.
63
2.3. ARTICULATIO TIBIO FIBULARIS
Dibentuk oleh os tibia dan os fibula, terdapat tiga tempat persendian.
Macam persendiannya adalah amphiarthrosis (symfosis).
Articulatio tibio fibularis proximalis, dibentuk oleh facies articularis tibiae
dengan facies articularis capituli fibulae. Diperkuat oleh ligamentum capitis
fibulae anterius dan posterius, yang terbentang antara condylus lateralis tibiae dan
capitulum fibulae.
Articulatio tibio fibularis medialis: ke dua diaphysis tulang ini saling
dihubungkan oleh membrana interosea cruris. Arah serabutnya sebagian besar dari
medio proximal (tibia) ke latero distal (fibula), hanya sebagian kecil yang terarah
proximal lateral lateral (fibula) ke medio distal (tibia).
Articulatio fiburlaris distalis: dibentuk oleh incosura fibularis tibiae denga
facies articularis fibulae. Diperkuat oleh ligamentum tibio fibulare anterior dan
posterior, yang terbentang antara incisura fibularis tibiae ke permukaan anterior
dan posterior malleolus lateralis.
64
terbentang di muka persendian dan mengisi lengkung yang terletak di bawah
pusat articulatio talo cruralis.
65
Dibentukdisatu pihak oleh os talus besama os calcaneus dan dipihak lain
oleh os cuboideum bersama os navicularis pedis.
Macam persendiannya adalah diartrhosis (ply-axial joint/arthrodia).
Ligament yang memperkuat adalah semua ligamentum yang terbentang
diantara tulang-tulang yang bersangkutan.
66
dengan os phalangeal distalis yang tepat berada disebelah distalnya. Ini berlaku
untuk jari II s/d V. Sedangkan untuk jari I hanya ada satu persendian yaitu antara
os phalangeal proximal dengan os phalangeal distalis.
Macam persendiannya adalah diarthrosis (uni-axial joint/ginglymus).
Setiap persendian diperuat oleh ligamentum collaterale yang terbentang
diantara tulang-tulang yang membentuk persendian yang bersangkutan.
2. ARCUS TRANVERSALIS
Terdapat dua buah yaitu anterior dan posterior.
Arcus transversale anterior dibentuk oleh:
- Ossa metataralia.
Dipertahankan oleh: fascia planteris, serabut-serabut transversal m.
Adductor hallucis, otot-otot di daerah kaki terutama mm. Interossei.
Arcus transversale posterior dibentuk oleh:
- Os talus
- Os cuboideum
- Os navicularis pedis
- Ossa cunciformia
Dipertahankan oleh: facia plantaris, tendon m. Peroneus longus, tendon m.
Tibialis posterior, otot-otot di daerah kaki.
67