Oleh: Tika
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
KH.TomBadlawi
Nama NIM
Tika 19.12.2.149.123
............................ ............................
............................ ............................
............................... ...............................
.................................. ..................................
....................................... .......................................
.......................................... ..........................................
................................ ................................
PROGRAM STUDI NERS
STIKES NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2019
DAFTAR ISI
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .................................................................................................... 22
6.2 Saran ............................................................................................................... 23
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-
Nya,akhirnya sayadapat membuat MAKALAH mengenai “AHLUSSUNAH
WAL JAMAAH” yang diajarkan Oleh BapakKH. Tom Badlawi.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
keterbatasan kemampuan,pengalaman,danilmu yang dimiliki ataupun kurangnya
sumber pustaka.oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan untuk
penyempurnaan dengan pengembangan makalah kearah yang lebih baik .Semoga
segala yang tertuang dalam makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua,
baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Nahdatul ‘ulama sebagai organisasi keagamaan (Jam’iyah
Islamiyah) besar, malah mungkin “terbesar” dalam anggotanya di
indonesia, sejak berdirinya pada tanggal 31 Januari 1926 M telah
menyatakan diri sebagai organisasi Islam berhaluan “Ahlussunnah
wal Jama’ah”, yang dalam aqidah mengikuti aliran Asy’ariyah-
Maturidiyah, dalam syari’ah fiqih mengikuti salah satu madzab empat
Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali, dan dalam Tashawuf mengikuti AL-
Junaidi dan Al-Ghazali.
Disamping itu, dalam mukhtamar NU di Situbondo 1994,
dirumuskan watak dan karakter NU sebagai organisasi (Jam’iyah) dan
komunitas NU (Jama’ah), mempunyai sikap kemasyarakatan dan budaya
(sosio-kultural) yang Tawassuth (moderat), Tasamuh (toleran),
dan Tawazun (harmoni).
Kepemimpinan NU selama ini dipercayakan kepada para Ulama
yang dipandang memiliki dimensi kepemimpinan yang memadai, yakni
dimensi
kepemimpinan ilmiah, kepemimpinan sosial, kepemimpinan
spiritual dan kepemimpinan administratif. Organisasi NU ini sejak dulu
mempunyai kepedulian terhadap kehidupan bangsa dan negara (politik),
dan partisipasinya dalam masalah berbangsa dan bernegara tersebut telah
diwujudkan dengan berbgai macam manifestasi politik, mulai dari gerakan
kebangsaan, perang merebut kemerdekaan, masuk dalam pemerintahan
menjadi partai politik dan aktifitas politik praktis lainnya. Sampai menjadi
kekuatan moral bangsa yang ikut mempengaruhi warna politik nasional.
Semua sikap, prilaku dan kiprah, serta perannya dalam semua hal
tersebut ternyata tidak terlepas dari akar dan nilai-nilai teologis ysng
diyakini dan norma-norma syariah yang dijunjung tinggi, serta kesadaran
sepiritual/rohaniah yang dihayati, yakni keyakinan ahlussunnah wal
jama’ah, serta doktrin-doktrin dan metodologi pemahamannya.
1.3 Manfaat
1.) Kita dapat mengtahui tentang pengrtian,ancaman,karaktristik ahlussunnah.
2.) Kita dapat mengtahui tentang pengrtian,fungsi,dan kandungan Al-qur’an.
3.) Kita dapat mengetahui pengrtian dan fungsi assunah.
4.) Kita dapat mengetahui pengertian Ijtihad,Mujtahid,danMadhzab.
BAB II
2.2 Ancaman Ahlussunah Wal -Jamaah dari luar dan dari dalam
Al-qur’an berasal dari kata qara’a yang berarti bacaan atau sesuatu yang
dibaca. Secara terminology, Alquran adalah kalamullah yang diturunkan kepada
nabi terakhir Muhammad SAW melalui malaikat Jibril untuk disampaikan kepada
seluruh umat manusia dan membacanya adalah ibadah. Semenjak Al-qur’an
diturunkan hingga akhir zaman, Al-quran tidak akan mengalami perubahan, tetap
akan terjaga kemurnianya seperti dijanjikan dalam firman Allah dalam surat Al-
Hijr : 9 yang berarti “ Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-qur’an,
dan pasti kami (pula) yang memeliharanya.”
a) Ayat yang pertama kali turun adalah 5 ayat dari surat Al-alaq (96) :
1-5
b) Ayat yang terakhir turun adalah surat Al-Maidah (5):3
Kodifikasi Al-quran
Zaman Rasulullah
Banyak para sahabat yang menghafal atas perintah Rasulullah dan di
tulis di pelepah kurma, batu batuan, kulit, tualang, dll.
1. Zaman Sahabat Abu Bakar dan sahabat Umar.
Setelah Rasulullah wafat, seluruh ayat Al-quran sudah tertulis,
namun msih berserakan atau belum terkumpul dalam satu
mushaf. Pada mada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar bin
Khatab mengusulkan kepada Abu Bakar agar Al-quran ditulis
kembali dan dikumpulkan dalam satu mushaf, awalnya Abu
Bakar menolak dengan alasan Rasul tidak memerintahkan.
Namun setelah terjadi peperangan yang banyak mengorbankan
para sahabat yang hafal Al-quran ( hufadh), usulan umar
diterima. Pada saat itulah langsung Abu Bakar memerintahkan
para sahabat untuk membentuk panitia penyusunan mushaf Al-
quran yang terdiri atas Ali bin Abi Thalib, Zait bin Tsabit,
Umayyah bin Ka’ab, dan utsman bin Affan. Maka tertulislah Al-
quran dalam bentuk Mushaf. Setelah Abu Bakar Wafat, Mushaf
Al-quran dipegang umar bin khatab, setelah umar bin khtab
wafat, mushaf Al-quran dipegang oleh putranya yaitu hafsah
binti umar.
ASSUNAH
As-Sunnah menurut istilah : segala sesuatu yang bersumber dari Nabi SAW
dalam bentuk qaul (ucapan), fi’il (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta
akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tsyri’ (pensyari’atan) bagi umat
islam.
1. As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam al-
quar’an. Dengan demikian hukum tersebut mempunyai dua sumber dan
terdapat pula dua dalil. Yaitu dalil-dalil yang tersebut ada di dalam al-
quar’an dan dalil penguat yang datang dari Rasulullah SAW. Dari hukum
tersebut banyak kita dapati perintah dan larangan.
a. Perintah mentauhidkan Allah
b. Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua
c. Perintah mendirikan sholat
d. Perintah membayar zakat
e. Perintah berpuasa di bulan ramadhan
f. Perintah haji ke baitullah.
a. Menyekutukan Allah
b. Menyakiti kedua orang tua, dsb.
2. As-Sunnah berfungsi sebagai penafsir atau pemerinci hal-hal yang disebut
secara mujmal dalam al-qur’an, atau memberikan taqyid atau memberikan
takhshish dan ayat-ayat al-qur’an yang mutlak dan umum. Tafsir, taqyid
dan takhshish yang datang dari as-sunnah memberi penjelasan kepada
makna yang dimaksud di dalam al-qur’an.
Dalam hal ini Allah telah memberi wewenang kepada Rasulullah SAW
untuk memberikan penjelasan terhadap nash-nash Al-Qur’an dengan firman-Nya
yang artinya:“Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan kami
turunkan kepadamu Al-Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa
yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”. (An-Nahl:
44). Di antara contoh As-Sunnah mentakhshish Al-Qur’an yang artinya:“Allah
berwasiat kepada kamu tentang anak-anak, bagi laki-laki bagiannya sama dengan
dua orang perempuan” (An-Nisa’: 11). Ayat ini ditakhshish oleh As-Sunnah
sebagai berikut:
Ijma’
Qiyâs
Istihsân
Fatwa yang dikeluarkan oleh seorang fâqih (ahli fikih), hanya karena dia merasa
hal itu adalah benar.
Argumentasi dalam pikiran seorang fâqih tanpa bisa diekspresikan secara lisan
olehnya.
Mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima, untuk maslahat orang
banyak.
Al MasholihulMursalah
5.5 PengertianMadzhab
Mazhab (bahasa arab: مذهب, madzhab) adalah istilah dari bahasa Arab,
yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan
seseorang baik konkrit maupun abstrak. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang
jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya. Menurut para ulama dan ahli
agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk
setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya
menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-
bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.
Pengertian ulama fiqih
Mazhab menurut ulama fiqih, adalah sebuah metodologi fiqih khusus yang
dijalani oleh seorang ahli fiqih mujtahid, yang berbeda dengan ahli fiqih lain,
yang menghantarkannya memilih sejumlah hukum dalam kawasan ilmu furu'. Ini
adalah pengertian mazhab secara umum, bukan suatu mazhab khusus.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Definisi Ahlusunnah adalah:Ajaran islam murni yang diajarkan oleh
Rasulullah ,pengikut sunnahnyanabi Muhammad dan para sahabat.Bukan
suatu yang baru timbul sebagai reaksi timbulnya aliran menyimpang dari
ajaran islam murni.
Ancaman Ahlussunah Wal -Jamaah dari luar dan dari dalam
1. Kaum orientalis
2. Medan perjuangan
3. Intelektualitas
4.Materialisme
5.Sekularisme
Karakteristik ajaran Ahlussunah Wal-Jamaah
1.At-tawasuth (Pertengahan)
2.At-tawazun (Keseimbangan)
Definisi al-qur’an berasal dari kata qara’a yang berarti bacaan atau
sesuatu yang dibaca. Secara terminology, Alquran adalah kalamullah yang
diturunkan kepada nabi terakhir Muhammad SAW melalui malaikat Jibril
untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia dan membacanya adalah
ibadah.
Pengertian As-Sunnah menurut syari’at. As-Sunnah menurut istilah :
segala sesuatu yang bersumber dari Nabi SAW dalam bentuk qaul
(ucapan), fi’il (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta akhlak
yang dimaksudkan dengannya sebagai tsyri’ (pensyari’atan) bagi umat
islam.
Ijtihad (bahasa Arab: )اجتهادadalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh,
yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha
mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam
Al Quran maupun hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan
pertimbangan matang.
Namun pada perkembangan selanjutnya, diputuskan bahwa ijtihad
sebaiknya hanya dilakukan para ahli agama Islam.
Tujuan ijtihad adalah untuk memenuhi keperluan umat manusia akan
pegangan hidup dalam beribadah kepada Allah di suatu tempat tertentu
atau pada suatu waktu tertentu.
Mujtahid (bahasa Arab: )المجتهدatau fakih ( )الفقيهadalah seseorang yang
memiliki kemampuan ijtihad atau istinbath (inferensi) hukum-hukum
syariat dari sumber-sumber muktabar dan diandalkan. Mujtahid mutlak
dan mutajazzi, mujtahid bil fi'il dan bil quwwah, mujtahid a'lam dan
mujtahid jami' al-syarāith merupakan bagian-bagian dari fakih atau
mujtahid
syarat-sayat ijtihad yang dikemukakan oleh para ulama usul fikih
berfokus pada empat hal.
1. Pertama, memiliki pengetahuan bahasa Arab dengan segala cabangnya.
Hal itu harus ditunjang oleh pengkajian dan penelaahan seluk-beluk
kesusasteraan Arab baik yang berbentu prosa maupun puisi.
2. Kedua, mengetahui nas-nas Alquran perihal hukum-hukum syarak yang
dikandungnya, ayat-ayat hukumnya, dan cara meng-istinbāṭ-kan hukum
darinya. Mujtahid juga harus mengetahui asbāb al-nuzūl, nāsikh wa al-
mansūkh, serta tafsir dan takwil dari ayat-ayat yang di-istinbāṭ-kan.
3. Ketiga, mengetahui nas-nas hadist. Mujtahid harus mengetahui hukum
syariat yang didatangkan oleh hadist dan mampu mengeluarkan hukum
mukalaf darinya. Di samping itu, ia juga dituntut mengetahui derajat dan
nilai hadist.
4. Keempat, mengetahui maqāṣid al-syarī’ah, tingkah laku dan adat
kebiasaan manusia yang mengandung maslahat dan madarat, serta ‘illat
hukum dan dapat menganalogikan peristiwa dengan peristiwa yang lain.
6.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
http://pustakaimamsyafii.com/definisi-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sunni
https://almanhaj.or.id/3428-definisi-salaf-definisi-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html
http://banyubeningku.blogspot.com/2011/01/pengertian-ahlus-sunnah-wal-
jamaah.html?m=1
https://ipnutuban.wordpress.com/bacaan/aswaja/
https://m.hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/read/2018/02/13/135439/apa-dan-
siapa-ahlus-sunnah.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ijtihad
https://dalamislam.com/hukum-islam/ijtihad-dalam-hukum-islam
https://www.pelajaran.co.id/2018/19/pengertian-ijtihad-tujuan-syarat-fungsi-
manfaat-macam-dan-tingkatan-ijtihad-lengkap.html
https://www.researchgate.net/publication/304213296_IJTIHAD_SEBAGAI_ALA
T_PEMECAHAN_MASALAH_UMAT_ISLAM
https://dewandakwah.or.id/as-sunnah-dan-kedudukan-as-sunnah/
https://islami.co/jangan-salah-ini-perbedaan-hadis-dan-sunnah/