Anda di halaman 1dari 17

Laporan Hasil Kegiatan

Focus Group Discussion (fgd)


“ Binmas noken polri dalam dinamika masyarakat pegunungan tengah papua”
Jayapura, 7 Pebruari 2019

1. Pendahuluan

Dengan mengucapkan syukur kepada tuhan yme, laporan FGD dengan tema “
Binmas noken polri dalam dinamika masyarakat pegunungan tengah papua” dapat
diselesaikan dengan baik. laporan ini meliputi presentasi dan diskusi tentang pelaksanan
Program Binmas Noken Polri Tahun 2018, tangapan kritis peserta FGD, membangun
sinergitas antar instansi dan pemberdayaan berbasis kearifan lokal.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Pebruari 2019 di Ball Room Fave hotel
Jayapura, dengan melibatkan narasumber dan stakeholder yang mewakili actor-aktor
social, pendikan, ekonomi, politik, dan budaya di papua.
Terima kasih kami sampaikan kepada para peserta FGD atas dukungan yang
diberikan dalam FGD ini, serta kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan dan penerbitan laporan ini. harapan dari pelaporan ini adalah agar laporan ini
dapat menjadi dokumen yang dapat bermanfaat bagi kemajuan pembangunan di papua,
khususnya dalam menyusun model pemberdayaan masyarakat yang berbasis kearifan okal
dalam situasi social, ekonomi, dan politik yang kompleks di papua.

Jayapura, 8 Pebruari 2019


Tim penyusun
Kombes Pol. Dr. Eko Rudi Sudarto
2. Gambaran Umum
A. Dasar :

1) undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian negara republik


indonesia, dimana dalam undang-undang ini tugas pokok polri dalam pasal 13,
pelaksanaan tugas pokok tersebut dalam pasal 14, kewenangan-kewenangan
yang dimiliki polri dalam pasal 15 dan dalam pasal 16 tentang kewenangan
polri dalam proses pidana dapat dijadikan landasan yuridis dalam tindakan
polisional dalam penanganan konflik sosial yang terjadi.

2) undang-undang nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi provinsi


papua. dalam undang-undang ini pasal 48 disebutkan bahwa: ayat (1) tugas
kepolisian di provinsi papua dilaksanakan oleh kepolisian daerah provinsi
papua sebagai bagian dari kepolisian negara republik indonesia, ayat (2)
kebijakan mengenai keamanan di provinsi papua dikoordinasikan oleh kepala
kepolisian daerah provinsi papua kepada gubernur, ayat (3) hal-hal mengenai
tugas kepolisian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di bidang ketertiban dan
ketenteraman masyarakat, termasuk pembiayaan yang diakibatkannya, diatur
lebih lanjut dengan perdasi, ayat (4) pelaksanaan tugas kepolisian sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dipertanggungjawabkan kepala kepolisian daerah
provinsi papua kepada gubernur, dan ayat (5) pengangkatan kepala kepolisian
daerah provinsi papua dilakukan oleh kepala kepolisian negara republik
indonesia dengan persetujuan gubernur provinsi papua.

3) undang- undang nomor 45 tahun 1999 tentang pembentukan provinsi irian jaya
barat.

4) peran polri dalam undang-undang nomor 7 tahun 2012 tentang penanganan


konflik sosial, sebagaimana terdapat dalam pasal 4, 13, 14, 33, 34, 40-42, 48
dan pasal 52, dimana pasal-pasal ini berkaitan dengan ruang lingkup
penanganan konflik, penghentian kekerasan fisik dalam penanganan konflik,
kegiatan penanganan konflik yang dikoordinasikan oleh polri,
mengikutsertakan masyarakat dalam penanganan konflik, penetapan status
keadaan konflik, bantuan penggunaan dan pengerahan kekuatan tni, tata cara
kelembagaan dan mekanisme penyelesaian konflik serta ketertlibatan
keanggotaan satgas dalam penanganan konflik.

5) peraturan presiden (perpres) nomor 65 tahun 2011 tentang percepatan


pembangunan provinsi papua dan provinsi papua barat dan perpres nomor 66
tahun 2011 tentang unit percepatan pembangunan provinsi papua dan provinsi
papua barat (up4b) yang bertujuan agar provinsi papua dan papua barat tidak
merasa ditinggalkan dalam upaya mempercepat pembangunan di wilayah
tersebut.

6) peraturan kepala kepolisian negara republik indonesia nomor 7 tahun 2008


tentang pedoman dasar strategi dan implementasi pemolisian masyarakat
dalam.

7) peraturan kepala kepolisian negara republik indonesia nomor 3 tahun 2009


tentang sistem operasional kepolisian negara republik indonesia.

8) peraturan kepala kepolisian negara republik indonesia nomor 22 tahun 2010


tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat kepolisian daerah.

9) peraturan kepala kepolisian negara republik indonesia nomor 23 tahun 2010


tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat polres dan polsek.

b. Report Statement

sesuai dasar-dasar tersebut, maka dengan ini dilaporkan kegiatan fgd yang telah
dilaksanakan sebagaimana akan diuraikan dalam laporan berikut.

3. Maksud dan tujuan

A. Maksud
laporan ini disusun untuk memberikan gambaran secara umum kepada pimpinan
tentang penyelenggaran kegiatan fgd oleh satuan tugas binmas noken polri dengan
mengambil thema “binmas noken polri dalam dinamika masyarakat pegunungan
tengah papua”.

B. Tujuan
laporan ini disusun untuk memberikan masukan kepada pimpinan dalam
memberikan rekomendasi kebijakan terkait papua, sekaligus sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan fgd tentang binmas noken polri dalam
dinamika masyarakat pegunungan tengah papua.

4. Ruang lingkup dan tata urut

A. Ruang lingkup
laporan ini disusun berdasarkan keterangan yang didapatkan dari pelaksanaan fgd
di mimika pada 30 april 2018 yang diselenggaran oleh satuan tugas khusus
binmas polri di timika.

B. Tata urut
1) pendahuluan
2) pelaksanaan
3) hasil yang dicapai
4) penutup

5. Thema dan topik bahasan

A. Thema
thema yang diangkat dalam fgd ini adalah “binmas noken polri dalam dinamika
masyarakat pegunungan tengah papua”

B. Topik bahasan
sedangkan topik bahasan dalam fgd antara lain :
1) tanggapan kritis terhadap kinerja satgas binmas noken polri
2) membangun sinergi melalui kerja sama antar instansi
3) pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.

6. Tujuan FGD
A. memaparkan program kerja dan keberhasilan binmas noken 2018 dalam merebut
hati masyarakat papua.
B. memperoleh masukan penyempurnaan konsep penanganan permasalahan papua
melalui pendekatan kesejahteraan secara terintegrasi.
C. memperoleh sejumlah rekomendasi rencana aksi guna implementasi program
binmas noken yang lebih tepat sasaran.

7. Waktu dan tempat kegiatan

A. Waktu
Hari kamis, tanggal 7 pebruari 2019, mulai pukul 09.30 wit

B. Tempat kegiatan
Tempat kegiatan di ball room fave hotel kota jayapura.

8. Peserta FGD
A. Muh. Markum, SH., MH.,MM. (bupati keerom)
B. Marthin yogobi, SH., M.Hum. (wakil bupati jayawijaya)
C. Demianus katiop (Asisten II bupati mimika)
D. M. Koibur (kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan prov. Papua)
E. Yohanes walilo (sekda jayawijaya)
F. Cristian Sohilait, M.Si. (sekda kab. Lanny jaya)
G. Stev laipaseu (mewakili bupati nabire)
H. Januarius d. (mewakili bupati nduga)
I. Laorens wantik. M.pd,. S.i. (kepala bidang pendidikan khusus dan kemitraan dinas
pendidikan prov. Papua)
J. Bram maruwanaya (pengelola wisata hiu paus nabire)
K. Maximus lanny (oap pengusaha kopi wamena)
L. Michael j. W (direktur cendrawasih reading center)
M. Dr. Azies bauw (wakil rektor universitas yapis papua)
N. Aulia, SH. (universitas umel mandiri)
O. Prof. Dr. Bambang shergi laksmono, m.sc (guru besar fisip- ui, departemen ilmu
kesejahteraan sosial fisip – ui)
P. Ir. Djuni Thamrin, m.sc, ph.d (universitas bhyangkara jaya)
Q. Dr. Marcel pandin (staf un - jkt)
R. Dr. Kristin sama
S. Drs. Bambang purwoko, m.a (dekan fakultas ilmu sosial & ilmu politik ugm)
T. Dr. Phil gabriel lele, s.i.p., m.si. (dekan fakultas ilmu sosial & ilmu politik ugm)
U. Willius kogoya, s.pd., m.sc (asisten ahli iii/b sekretaris jurusan pendidikan ips fkip
uncen)
V. Martinus kosay (sekretaris kampung holonema dua-wamena)
W. Maria dilam (anggota dprd dan tokoh perempuan pegunungan bintang)
X. Akbp yamin dian p . (wadir binmas polda papua)
Y. Lucky mahakena
Z. Musa omawame (ketua pok tani timika)
AA. I nyoman polos (kabid kesehatan hewan dinas peternakan prov. Papua)
BB. Drh. Sri utami (dinas perikanan dan kesehatan hewan prov. Papua)
CC. I kadek mudalara (dinas perikanan dan kesehatan hewan prov. Papua)
DD. Yakub sunadi (dinas perikanan dan kesehatan hewan prov. Papua)
EE. Leo himan (tokoh pemuda)
FF. Drh. Narson wenda (kasie bibit keswa dinas peternakan prov. Papua)
GG. Prima bayu S. (IOM)
HH. Gilli buinei (CRC)
II. Sundi wayangkau (CRC)

9. Hasil yang diharapkan


A. adanya tangapan / masukan kritis terhadap kegiatan binmas guna optimalisasi
pelaksanaan kegiatan selanjutnmya.
B. terbangunnya kerjasama yang sinergis antar binmas noken dengan instansi terkait
C. diperolehnya masukan tentang pemberdayaan berbasis kearifan lokal.

10. Pelaksanaan kegiatan

A. kegiatan diawali dengan “ice breacking” yang dipandu oleh pembawa acara
richardo dengan meminta peserta memperkenalkan diri masing-masing.
B. pemaparan hasil pelaksanaan tugas satgas binmas noken polri tahun 2018.
C. tanggapan kritis oleh peserta antara lain :
1) Kombes Pol. Dr Eko Rudi Sudarto (kasatgas binmas noken),
“satgas binmas noken bermaksud ingin melakakuan laporan public selama 1
tahun belakang, “kami itu di bawah satuan operasi menang kawi (5 dari satuan
satgas yg ada ) ditahun 1990 kapolda pak hendarto berlanjut ke pak muarsitin
mereka memberikan contoh, bgmn mensejahterakan masyarakat, contohnya
seperti polisi sebagai tukang, peternak, petani dll. noken secara filosofi
memberikan kesejahteraan, menampung aspirasi” dan dalam setahun kemarin
kami belum intens bekerja sama dengan bupati maupun dari kepala dinas,
untuk tahun kedepan kami mengharapkan feedback dari bapak bupati.
proyek-proyek periode april 2018 - janauri 2019
kegiatan fisik di 9 kabupaten yaitu yahukimo, mimika, puncak jaya, wamena,
pegunungan bintang, nabire, paniai, jayawijaya,dan nduga, disemua tempat
tersebut terdapat spot kandang babi yang perkandangnya memiliki 10 babi.
pembagiannya dengan cara diskusikan dengan warga , selain ternak babi
diwamena memberikan pelatihan lebah madu. tahun 1992 terdengar sekali
lebah madu, namun sekarang sudah jarang terdengar, k di nabire ad 3 spot (10
ekor). selalin peternakan kami menggalih kemauan dari masyarakat,di timika
kami puya spot ayam ( ayam kamound super) dlm 10hari sdh bisa dkionsumsi,
1kandang 1000 ekor. perkebunan dan pertanian sementara dilakuakn ditimika
dan di wamena.
non fisik ( polisi pi ajar ) adalah satu kegiatan trauma healing (outdoor) yang
menjadi kegiatan yang menyenangkan buat anak-anak , melakukan
implementasi program juga akan memperluas untuk membina masyarakat.
2) Laurens wantik menjabat sebagai kepala bidang pendidikan khusus
dinas pendidikan prov papua,

berpendapat : “terkait dengan kegiatan kepolisian dalam hal ini binmas noken
sudah terlibat dalam kegiatan ini dalam bidang pendidikan, yang diketahui
polisi pi aja (polisi mengajar)”

3) Christian Sohilait (sekda kab. lanny jaya :

berpendapat : pertama, kegiatan binmas noken sedikit mengubah citra polisi.


selama ini kita kenal polisi identik dengan senjata dan juga keras tapi dengan
kehadiran binmas noken, dapat mengubah citra itu. yang kedua, membantu
kegiatan pemerintah, membantu kegiatan polisi dan dengan kehadiran binmas
membantu masuk ke daerah-daerah yang susah untuk kami masuki. binmas
noken menyumbangkan beberapa ekor babi .binmas noken membuat kopi
lanny jaya menjadi kopi autentik, dan kopi tiom tembus hingga mencapai
harga 5,3jt. keempat polisi masuk dalam sasaran yang tepat (masuk dalam
prime / pi ajar)
4) Ibu Maria (anggota DPRD kab. pegunungan bintang dan perwakilan
perempuan pegunungan bintang)

berpendapat : “saya sangat menyesal karna pemerintah tidak ada yang hadir.
saya sangat apresiasi kepada pimpinan binmas noken dengan masuknya
kegiatan pi ajar dan memberikan 4 kandnag babi. masyarakat di pegunungan
sangat berterim kasih, dan dikampung-kampung masih berharap ada
kelanjutan dari kegiatan ini. ada beberapa kekurangan di kampung lain kalau
bisa masyarakat lain juga minta jika ada lanjutan dari program ini. jujur saja
saya sndiri belum tau ada atau tidaknya dukungan pemerintah daerah , tapi dari
saya sendiri selalu mendukung program kepolisian, dan saya masih tetap
dukung dan berharap kegiatan kepolisian jika masih dipercayakan kembali ke
lembah baliem. bukan hanya program ternak dan pi ajar, tapi ada juga
turnamen taekwondo di pegunungan bintang”.

5) Pak Musa Onawame (suku amaome timika)

berpendapat : sebagai ketua kelompok tani, ada 14 kelompok tani yang


masing-masing terdiri dari 12 orang petani. kemudian dari binmas datang
dengan pengetahuna yang baru tentang bercocok tanam, dan kita kembangkan
mulai dari bulan april 2018. kita mulai bercocok tanam dengan luas lahan
2hektar lebih yaitu tomat buah, sayur besar, sawi, terong, labu madu, labu cina,
pare,dan ganbas, 12. dan 1hektar dalam rencana kedepan akan ditanam buah
melon. kami sangat bersyukur dengan adanya binmas noken dalam hal bertani.
ini slah stu contoh / tindakan, semoga kedepan pemerintah daerah bisa
mencontohnya. bagi saya binmas noken sangat baik dan sangat menyentuh
bagi masyarakat.

6) Pak Abraham maruanaya (penggagas masdarwis dan pengelola wisata


hiu paus di nabire, bekerja dengan hiu dan paus nabire, teluk cendrawasih.

berpendapat bahwa : waktu kedatangan pak eko program yang dibawa pak eko
adalah des wisata saya mencoba untuk mengajak masyarakat bekerja dan
mengahsilkan uang. teluk cendrawasih sendiri ada makhluk yang sangat besar
yaiut hiu paus sekitar 15meter. di indonesia memang kami tidak dikenal tapi
diluar negri kami dikenal, maka dari itu kami juga full bookingan dari luar
negri sampai tahun depan. saya juga mengajakan anak anak untuk diving, dan
saya bersyukur anak dikampung sudah ada yang menjadi diving master.

7) Pak Maksimus lani, (kapala kampung jagara distrik walesi, pemilik


kebun dan pengusaha kopi wamena,

berpendapat bahwa ; pak maksimus lani menciptakan kopi wamena.


kemampuan kita sudah gali untuk potensi, sebgaian besar belum digalih karna
wamena adalah kota sayur mayur, kekayaan alam wamena sangat baik terlebih
khusus adalah kopi organic yang sementara ini sudah dikembangkan sekitar
10hektar. dari binmas noken sendiri memberikan 10 ekor babi di 3distrik.
noken artinya luas isi segala sesuatu. i kiom sampai kurina yahukimo potensi
yang sanagt besar adalah kopi, buah naga dan madu. kopi wamena sendiri
dilelang dengan harga 2.300.000

8) Marthinus kosay, sekretaris kampung honelama dua wamena

berpendapat bahwa : dikampung honelama dua kab. jayawijaya kita terima 3


spot (ternak babi, lebah madu 4 peti,dan pertanian) dan itu sangat luar biasa
sekali.. sampai sekarang ada stau kelompok masih utuh karna ada pengawasan
langsung karena binmas begitu aktif turun melihat kekurangan-kekurangan di
lapangan., dan juga mendampingi dan membimbing. sampai sekarang 3 spot
masih berjalan namun ada kekurangan, tapi akan di benahi dan di
koordinasikan.

9) Iptu mauruf suroto, kapolsek sota (perbatasan png)

saya ingin selamanya hidup di papua, saya ingin berbagi ke saudara” saya di
perbatasan, kami di satgas ditunjuk sebagai bagian pertanian, saya sudah
mmbangun perbatasan sota yang mana ada taman mungil yang disekitarnya
ada sayuran”, dan itu akan di kembangkan menjadi skouw seprti di jayapura.
dan kami akan selalu mengajak putra putrid papua untuk bercocok tanam.

10) Bupati kab keerom,

berpendapat bahwa : saya memberikan apresiasi kepada polri beberapa tahun


terakhir dari 2015 melaksanakan kegiatan bersinegri dari segi pndidikan,
pertanian, dan peternakan. dari segi pendidikan ada beberapa kapolsek beserta
jajarannya mmbantu anak” dari tigkat sd. dari segi pertanian saya
berkeinginan, terpenuhi sandang dan papan. dipertanian juga selalu bekrja
sama dengan pmerintahan daerah, kita mencoba merubah dari pola merauk ke
pola bercocok tanam,. perkebunan, sedang memngembangkan budi daya buah
naga.dari segi peternakan, perlu pendampingan yang intens. tahun ini sedang
di kaji dan diteliti penyakit yang ada di induk sapi. menurut informasi hal itu
dikarenakan factor cuaca. kami juga sedang mengembangkan kampung atm
(aman tentam dan mandiri), saya jg menekan untuk dilakuakn di tempat oap.
untuk meningkatkan mindset meraka bahwa kebutuhan rumah tangga telah
terpenuhi dari pemerintah.

11) Bapak Martin jogobi, wakil bupati jayawijaya,

berpendapat bahwa : saya memberikan apresiasi kepada polri karna sudah


mengubah mindset masyarakat. salah satu visi dan msi kami berkaitan dengan
kaerifan local yaitu 3w (wen tanah, wam ternak, wene kesejahteraan). kita
mulai berproteksi pada kopi. kopi tidak lagi dijual dlm bentuk biji, namun akan
dijual dalam bentuk bubuk. salah satu budaya orang gunung itu berkebun.
pemerintah berencana untuk mendatangkan pendamping ternak babi (dari
toraja) untuk belajar cara ternak contohnya membangun kandang dll, dan juga
perkebunan dan sawah. pemerintah juga akan menyediakan satgas pertanian
dan menyediakan alat bajak.

12) Pak Demianus wakil bupati mimika,

berpendapat bahwa : yang pertama kami berikan apresiasiuntuk binmas noken.


pemerintah kab mimika begitu luas terdiri dari 18 distrik 133 desa/ kampung ,
di daratan rendah sudah berjalan program salah satu contoh pertenakan yaitu
ternak ayam. di pegunungan juga ada kopi yang kami kembangkan. di mimika
ada 8 distrik di pantai yang berpotensi tingi untuk ternak udang hingga bisa
menghsilkan uang.

13) Pak Lucky makahena mimika


berpendapat bahwa : langkah binmas noken untuk mendekatkan diri dari
pesisir sampai pegunungan melihat dan juga membimbing sangat bermanfaat
bagi masyarakat.

14) Pak Steve kasatpol pp nabire, mewakili bupati

berpendapat bahwa : program ini di dinas peternakan, pertanian, parawisata,


kami juga pertanyakan apakah program ini bersinergi dengan pemerintah
daerah atau tidak. yang kedua tidak hnaya dengan teori tapi kita harus tinggal
sama-sama itulah kunci mendekatkan diri dengan masyarakat.

15) Bupati Puncak jaya,

berpendapat bahwa : bahwa di daerah papua ini memang butuh waktu untuk
keamanan, karna pengaruh lingkungan suku budaya, tanah papua damai itu
butuh waktu. kami dalam keadaan yang begitu susah dari segi ekonomidan
infrastruktur. kehadiran binmas noken ini sangat baik, tinggal bagaimana
daerah yang dikunjungi bekerja sama dengan baik. yang terakhir melihat
masalah keamanan, itu yang harus diperhatikan.

16) Prof Bambang sergi Laksmonp, guru besar UI

secara esensial, hal pokok yang ditangkap, esensi kehadiran binmas noken,
yaitu melayani membangun merubah dan melindungi.

17) Dr Marcelino pandin,

berpendapat bahwa : yang pertama pengalaman dengan papua pertama kali


diamat waktu menjadi mahasiswa tahun 1989, yapen waropen untuk mengajar
kepsek dan guru sekolah, dan diminta juga dari pu pr suku koroway dan suku
kombay. perkembangan masyarakat yaitu, konteks (mau melakukan
interfeksi) konten (tujuan program sesuai tahapan) dan proses pemberdayaan
(local wisdom) bagaimana bersinergi yang pertama musren bank, yang kedua,
yang ketiga psm

18) Brigjen Pol Harry nahak, kaops nemangkawi 2019

1 april 2018 pak kapolri memanggil untuk memimpin pasukan disana, 1


program yang harus diteruskan yaitu binmas. noken artinya adalah tempat
menampung bisa itu harapan, kelurahan dll. kita bekerja sma dengan dinas
kesehatn mimika untuk memeriksa kesehatan para babi.

19) Mathius sekretaris dinas pertenakan prov papua,

berpendapat bahwa : kami memberikan apresiasi karena memfasilitasi dalam


bidang pertanian. harapkan kami ini berjalan terus, dan polri punya program
yang berjalan terus sampai ke distrik. untuk tahun 2019 pada prinsipnya siap
tinggal membangunun sinergitas dengan polri. tahun 2019 focus 3program
yaitu babi sapi an unggas. tugas kami adalah memfasilitas agar jika ada yang
kurang bisa saling melengakapi. di pegunungan tengah ada penyakit yang
namanya kondoyo, kondoyo sangat mematikan untuk babi. kami menyiapkan
fasilitator, juga menyiapkan budi daya terknak babi,dan ternak ayam. perlu
untuk memonitoring dan mngevaluasi apakah keberhasilan di capai atau tidak.

20) Bambang Purwoko, UGM

berpendapat bahwa : apresiasi luar biasa untuk binmas noken. mahaiswa kkn
berlaku sebagai pendampingan kemasyarakatan dalam pertanian salah satunya
imunisasi babi. tahun 2013 8distrik sudah dpt guru, sekarang 300 lebih guru
ke kab mappi. persoalan dasar adalah lemahnya komiten yaitu bersedianya
bertugas dilokasi.

21) Dr. gabriel lele, UGM

berpendapat bahwa : sejak 2018 papua sangat sulit dipahami, kuncinya dengan
pendekatan ke masyarakat. menjaga keberlanjutan itu menjadi hal yang
penting. bagaimana yang di kerjakan ini bisa di rasakan oleh msyarakat.

22) Sekda puncak jaya,

berpendapat bahwa : program yang dikembangkan dari dinmas sangat baik dan
dirasakan oleh msyarakat. factor keamanan dari tahun ke tahun tidak bisa
membuat brfikir diluar dari itu. program ini yang sebenarnya dibuuthkan yaitu
pendidikan.

23) Maikel jhon jerisetouw, direktur komunitas cenderawasih reading


center,
berpendapat bahwa : tanggal 9 juni 2018 adalah pertama kali saya bertemu
dengan dinams noken lebih tepatnya dengan pak eko, singkat waktu,
pemerintah jangan berharap dari dinmas noken, karena dinmas noken
hanyalah pemicu agar kegiatan bisa berjalan. intinya koordinasi dari
pemerintah daerah ke binmas noken tidak gampang membangun papua tanpa
ada koordinasi dan kombinasi dari msyarakat local. pemerintah daerah
berbenah dan focus jangan berharap ke orang lain.

24) Dr. Yustus pondayer, warek uncen

berpendapat bahwa : hal yang terpenting adalah sinergitas atu kerjasama.


sehingga pemberdayaan masyarakat dapat terbangun secara baik dan melihat
hsil yang telah diciptakan.

25) Dr. azies bauw, universitas yapis papua,

berpendapat bahwa : kita harus melayani membangun dan merubah.


membangun masyarakat disini bukan karna ego, tapi bagaimana cara
memepertahnakan eksitensi. yang terpententing adalah partisipasi dari rakyat
local.

26) Wiliusus Kogoya, M.pd (dosen kewarganegaraan fkip uncen),

berpendapat bahwa : ketahanan nasional adalah sebagai program strategis


dalam ketahanan nasional, dan kita memperkuat ketahanan wilayah, ini sangat
penting untuk papua dan wilayah lain. kondisi masyarakat digunung yang
pertama ada penyidikan keluarga yang sering dilakaukan, artinya jangan
hanya pendekatan perrtanian dan ekonomi, tapi pendekatn menyelesaikan luka
batin, yang kedua melalui program ini mulai hadir dan mencemirkan bahwa
negara ikut hadir. yang ketiga dari sisi kampus program ini bagus kalau bisa
ada kerja sama dengan dosen dan mahasiswa, agar mahsiswa dapat bekerja
keras. budaya kerja keras ini kita harus tumbuh kembangkan. mari kita sambut
program luar biasa ini dengan budaya bekerja.

27) G. Buney, cendrawasih reading center,

program ini bisa menjadi stimulan yang bisa di lakukan pmerintah daeerah.
ada beberapa hal baru yang didapat program yang sudah dilakuakn pemerintah
cukup baik, hanya saja ada beberapa yang tidak berjalan dengan baik karna
tidak ada pendampingan. program juga harus melihat kaerifan local. kalau kita
berbicara tentang papua mungkin program ini jangan hanya di pegunugan
tengah.

28) Sundi w, cenderawasih reading center,

program binmas noken ini berbicara soal negara yang hadir hadir, menyatakan
dirinya dan hadir ditengah mayarakat. menurut saya forum ini harus dilakuakn
oleh pemda dan menugundang polis didalamnya.

29) Lucky makahena, timika

kita harus memutuskan tali perangai seperti di timika, motifnya yaitu


pendekatan harus dilakukan, dan ada keraifan local yang nilai nilainya harus
kita jaga. tahun 2015 ada tindakan pendekatan yang dilakukan oleh kapolres.

30) Yohanis Walilo, sekda kab jayawijaya,

proses pemberdayaan, di papua ini setelahh 10 tahun terakahir setalah ada


program dari pemerintah pusat, ada perubahan pergeseran prilaku, misalnya
ada raskin, dan ada dana desa. sebenarnya agak sulit untuk mengubah karakter
orang,. yang kedua mau atau mau merubah,. yang ketiga akses, intinya apa
yang digagas olehg polris atau binmas kami pemerintah daerah ini tidak salah
membuat gagasan.

31) Ibu christin samah, wartawan senior

kalau melihat langsung melihat dilapangan, di pegunungan bintang, nabire,


paniai, lanny jaya, bagaiman supaya harapan yang disampaikan binmas noken
ini bisa terpenuhi. jangan sampai harapan anak-anak terputus ditengah jalan.
kegiatan ini harus berjalan di daerah- daerah pegunugan tengah bersam
asteacholder yang lain.

32) Dr. Marcelino pandin

demografi di papua berubah sangat cepat. :

1. Petakan dulu, contohnya perlu mob. kompetisi sehat antar suku yang kita
pakai sebagai petakan, bakar batu bagian dari menjadi persetujuan. ini
2. Susun intervensi yg sistematis, join program keuangannya bisa disataukan
/ join location.
3. Bangun kemitraan / bangun kelompok sosial
4. Kapasitas pendampingan, sebenarnya tugasnya pemda dan undang-
undang nya jg di pemda.
5. Siapkan exit strategy yang baik / jalan keluar yang bisa dibicarakan

33) Prof. Bambang Sergi Laksmon, guru besar ui

bagaimana menjadikan papua sebagai jembatan asean – pasifik, corak


pembangunan yaitu, penanggulangan krisis, bertindak cepat dalam
pembangunan.

34) Kombes Pol Dr. Eko Rudi Sudarto, kasatgas binmas noken.

membuat generasi muda lebih masuk kedalam lingkup binmas noken dan akan
memplementasikan kepada masyarakat setempat dalam hal yang berkembang.
ada beberapa daerah, wamena dan timika. tahun 2018 ada 51 anak dan periode
2019 80anak.

35) Brigjen Pol Harry Nahak, kaops nemangkawi 2019


dari stagas binmas noken akan berusaha mengembanhgkan lebih baik, untuk
kemajuan generasi muda menjadi besar menjadi anak anak yang hebat dari kita
yang tua. awalnya juga saya serius tapi semenjak masuk di papua saya jadi
tidak serius serius.

11. Hasil yang dicapai


dari segi penyelenggaraan kegiatan :
hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan kegiatan (fgd) “binmas noken polri dalam
dinamika masyarakat pegunungan tengah papua” sebagai berikut:
A. kegiatan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan dan pelaksanannya
mengacu pada tor dan rencana aksi satgas binmas noken.
B. penyelenggaraan fgd dapat berjalan lancar, tertib dan aman, hal ini didukung kinerja
panitia penyelenggaran yang telah memahami tugas masing-masing, selain itu
paranarsumber stake holder terkait memiliki kapabilitas pemahaman yang konkret
sesuai materi yang diharapkan dan para peserta yang hadir memiliki antusiasme
tinggi untuk memahami arah dan tujuan pelaksanaan fgd.

dari segi materi fgd :


materi yang disampaikan sebagai pokok bahasan, dapat dicapai sebagai berikut:

A. secara umum seluruh peserta fgd dapat menerima dan memberikan apresiasi
terhadap kinerja binmas noken yang telah berjalan.
B. masing-masing peserta baik dari pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya sepakat
untuk bekerjasama dalam menjalankan program binmas noken polri.
C. dapat memberikan konsep rekomendasi untuk kepentingan kelancaran pelaksanaan
program binmas noken polri yang sejalan dengan kearifan lokal.

12. Rencana tindak lanjut


rencana tindak lanjut dari fgd ini antara lain :
A. melaporkan hasil pelaksanan fgd kepada kapolri melalui kaops nemangkawi sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas serta memberikan saran bagi pimpinan
dalam mengambil kebijakan lebih lanjut.
B. mengintensifkan komunikasi dan kordinasi dengan pemerintah daerah guna
mensinergiskan program binmas noken dengan program-program pemberdayaan
masyarakat oleh pemerinta daerah serta guna kepentingan keberlanjutan program
pemberdayaan masyarakat.
C. implementasi program binmas noken polri secara sinergis dengan memperhatikan
kearifan lokal.

13. Penutup
kesimpulan
A. keseluruhan kegiatan fgd dapat berjalan dengan lancar, baik dari segi pelaksanan
maupun hasil yang dicapai.
B. hampir keseluruhan peserta fgd mengapresiasi program kerja binmas noken dan
berharap program akan terus berjalan guna pemberdayan ekonomi masyarakat.
C. seluruh peserta baik dari pemerintahan daerah dan pihak terkait lainnya bersepakat
untuk bekerjasama dalam menjalankan program binmas noken dan mensinergikan
dengan program pemberdayaan dari pemerintah daerah.
14. Rekomendasi
dari hasil paparan pelaksanaan program binmas noken dan penyampaiaan pendapat para
narasumber serta saran masukan peserta fgd, dapat di rekomendasikan untuk ditindak
lanjuti sebagai berikut:
A. agar kasatgas binmas noken polri mengadakan komunikasi dan kordinasi yang lebih
intensif dengan pemerintah daerah guna optimalisasi pelaksanaan program serta
efektifitas sasaran program.
B. mengadakan pertemuan secara berkala dengan pemerintah daerah dan pihak terkait
lainnya guna melakukan analisa dan evaluasi pelaksanaan program.

Jayapura, 8 Pebruari 2019


Tim penyusun
Kombes Pol. Dr. Eko Rudi Sudarto

Anda mungkin juga menyukai