Anda di halaman 1dari 5

PASUKAN GEGANA

SATUAN PERLAWANAN TEROR


Jalan KomjenPol M. Jasin, Cimanggis, Depok 16451 Kelapadua, April 2021

Nomor : B/ /IV/REN.3.3./2021/Satwanteror
Klasifikasi : BIASA
Lampiran : -
Perihal : Pengiriman Laporan Hasil Analisa dan Kepada
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Operasi
Nemangkawi IV Tahun 2020 - 2021 Yth. KOMANDAN
Pasukan Gegana. PASUKAN GEGANA
KORBRIMOB

di

Kelapadua

1. Rujukan:

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia;

b. Rencana Operasi “Nemangkawi-2021” (tahap I)


Nomor:R/Renops/2710/XII/OPS.1.1/2020 tanggal 28 desember 2020 tentang
Penegakan Hukum Terhadap Gangguan Keamanan Kelompok Kriminal
Bersenjata (KKB) Di Papua dan Papua Barat;

c. Surat perintah kapolri nomor: sprin/3338/XII/OPS.1.1/2020 tanggal 9 november


2020 tentang penugasan Pejabat Pada Operasi Nemangkawi 2021 (tahap I).

2. Sehubungan dengan rujukan tersebut diatas, dengan hormat dikirimkan kepada


Jenderal,Laporan Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Tugas Operasi Nemangkawi
IV Tahun 2020 - 2021 yang dirasa perlu dilakukan pembenahan untuk menjaga
kesiapan personel Korps Brimob Polri dalam melaksanakan tugas operasi. Adapun
hal – hal tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pra Tugas

1) Waktu pelaksanaan latihan Pra Operasi dinilai masih kurang karena hanya
berupa pelatihan dalam bentuk pemberian materi teori selama 1 minggu di
Satlat Cikeas dan pemberian pembulatan selama 1 minggu di Gunung
Halimun dalam ikatan Satgas dan dipimpin Dansatgas Tindak secara
langsung;

2) Pelaksanaan.....
2
SURAT DANSAT WANTEROR PASGEGANA
NOMOR : B/ /IV/REN.3.3./2021/SATWANTEROR
TANGGAL : APRIL 2021

2) Pelaksanaan tugas Operasi Nemangkawi adalah gabungan dengan TNI,


namun kegiatan Latihan Pra operasi tidak dilaksanakan secara gabungan
dengan TNI khususnya Satuan Kopassus yang dilibatkan dalam Operasi
Nemangkawi;

3) Setiap pergerakan dalam Operasi Nemangkawi dilakukan malam hari dan


kondisi minim cahaya, hal ini menyulitkan kelompok Batis dalam membaca
medan dimalam hari, karena tidak pernah dilatihkan dalam latihan pra
operasi.

b. Proses penugasan

1) Dalam kegiatan ambush rutin sector, baik patroli jarak dekat maupun patroli
jarak jauh belum disiapkan secara maksimal karena dianggap kegiatan
rutinitas saja, padahal dalam menyiapkan rencana operasi gabungan
dilaksanakan dengan cukup baik, mulai dari analisa informasi intelijen
sampai dengan latihan olah yudha;

2) Alat komunikasi yang dimiliki satgas Polri tidak bisa digunakan dalam
mengcover Operasi Gabungan dengan TNI terutama di pedalaman Papua,
sehingga meminjam pakai alat komunikasi dari Satgas TNI yang
menggunakan frekuensi 400 Mhz (HT Hytera);

3) Dalam pergerakan di area dengan curah hujan yang tinggi seperti papua,
rain coat dinas yang ada memiliki ketahanan yang kurang, dikarenakan
hanya dalam beberapa kali pencucian, lilin anti airnya sudah hilang, dan
jahitan yang ada pada rain coat mudah sobek sehingga air hujan
merembes ke dalam;

4) Ransel yang dibagikan dari dinas tidak memiliki rangka besi pada bagian
punggung, sehingga ketika ransel basah, beban ransel menumpuk di
belakang. Untuk memaksimalkan pergerakan, personel memberi ransel
gunung sendiri yang sudah memiliki rangka besi;

5) Dukungan informasi intelijen diperoleh dari IT dan Humint hanya sebatas


sharing informasi, belum didukung oleh personel intel berkemampuan
recon/pengintai yang bisa memandu tim tindak dalam mencapai target ops
(T.O);

6) Adanya kebijakan internal, dimana tim yang sudah dipersiapkan dari satuan
dirombak dan dibentuk tim baru karena masalah pandemic covid-19 dan
banyaknya anggota yang kena malaria.

c. Tahap.....
3
SURAT DANSAT WANTEROR PASGEGANA
NOMOR : B/ /IV/REN.3.3./2021/SATWANTEROR
TANGGAL: APRIL 2021

c. Tahap Pengakhiran

1) Penarikan personel dalam rangka persiapan serpas menuju ke komando


diberikan waktu hanya 1 minggu sebelum terbang menuju ke Jakarta,
sehingga mengakibatkan dalam pemberian informasi kepada tim yang
mengaplus dinilai tidak maksimal karena tim yang mengaplus tidak
ditandem terlebih dahulu;

2) Pelaksanaan purna operasi telah berjalan cukup baik dengan adanya


pemeriksaan Kesehatan, Kesamaptaan jasmani dan Kesehatan jiwa. Akan
tetapi dalam pelaksanaan anev pasca ops tidak dilakukan dalam ikatan
satgas utuh, hanya dalam ikatan parsial pasukan,baik pasukan pelopor
maupun pasukan gegana.

3. Berdasarkan analisa dan evaluasi yang telah dilaporkan di atas dan untuk
meningkatkan kapasitas satgas tindak, maka dapat diusulkan beberapa
rekomendasi sebagai berikut:

a. Pra Tugas;

1) Menambahkan durasi dan porsi pelaksanaan pra operasi agar pasukan


lebih siap, baik dalam segi fisik, psikis, perlengkapan, hingga kepada materi
yang harus dikuasai guna mendukung pelaksanaan tugas;

2) Melaksanakan Latihan pra operasi dengan melibatkan satuan TNI yang


akan dilibatkan dalam kegiatan Operasi Nemangkawi khususnya yang akan
ditugaskan sebagai tim Kejar (Nanggala) minimal 1 minggu;

3) Memperbanyak materi Latihan berupa pergerakan malam dengan


penekanan kepada pergerakan ikatan kompi yang tetap disiplin suara, api
dan cahaya;

4) Dalam memilih personel yang akan diberangkatkan dalam operasi, agar


mempertimbangkan riwayat penyakit yang bersangkutan terutama malaria
yang merupakan endemik, sehingga anggota tersebut tidak menghambat
jalannya operasi.

b. Pelaksanaan Tugas

1) Dalam pelaksanaan ambush rutin, pasukan disiapkan seperti


melaksanakan rencana operasi (R. O.) khusus sehingga tidak terkesan
rutinitas;

2) Menugaskan tim dengan kemampuan Recon sebagai penyedia informasi


kepada tim kejar dalam satgas tindak sehingga informasi dapat dikatakan

akurat.....
4 SURAT DANSAT WANTEROR PASGEGANA
NOMOR : B/ /IV/REN.3.3./2021/SATWANTEROR
TANGGAL : APRIL 2021

akurat dan pemberi informasi dapat ikut dengan pasukan sebagai penunjuk
jalan menuju ke sasaran ataupun bertindak sebagai sniper.

c. Pengakhiran Tugas

1) Dalam tahap pengakhiran hingga penarikan pasukan sebelum serpas


Kembali ke komando setidaknya diberikan waktu 1 minggu untuk pasukan
yang mengaplus bersalaman dan mendapatkan informasi berkembang dari
pasukan yang akan di aplus dan dilaksanakan tandem dalam pergerakan-
pergerakan awal;

2) Pelaksanaan anev dapat dilakukan secara berjenjang dari tingkat satgas


hingga tingkat tim, sehingga didapatkan Analisa secara menyeluruh.

d. Sarana Pendukung

1) Menambah repeater polri sehingga jangkauan HT dapat mengimbangi


satuan TNI dan meningkatkan kualitas HT yang mudah di re-charge secara
mobile dengan power bank dan kemampuan tahan air sehingga tidak rusak
apabila dipakai dalam kondisi hujan ataupun tidak sengaja masuk ke dalam
sungai dalam pelaksanaan penyeberangan;

2) Menyiapkan raincoat dengan kualitas yang baik sehingga tahan lama dan
kualitas water repellent dan water resistant yang baik;

3) Melaksanakan evaluasi terhadap kaporlap jenis ransel gunung pembagian


dinas, sehingga kedepannya ransel gunung yang diberikan harus memiliki
spesifikasi yang lebih baik dalam mendukung pelaksanaan tugas personel
di lapangan.

4. Demikian dilaporkan kepada Jenderal hasil evaluasi Operasi Nemangkawi IV Tahun


2020-2021 sebagai bahan pertimbangan.

5. Demikian untuk menjadi maklum.

KOMANDAN SATUAN PERLAWANAN TEROR


PASGEGANA

Tembusan: ZUHDI BATUBARA, S.I.K.


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75010588
1. Wadanpasgegana Korbrimob.
2. Kasi Ops Pasgegana.
3. Kasi SDM Pasgegana.

Anda mungkin juga menyukai