0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
75 tayangan5 halaman
Artikel ini membahas tentang sifat sabar dan santun (al-hilm) dalam menghadapi gangguan. Sabar merupakan sifat mulia yang dimiliki oleh para nabi dan orang-orang shalih. Sabar diperlukan dalam menjalankan kewajiban agama dan menahan diri dari larangan. Seorang da'i harus bersabar dalam menyampaikan dakwah karena adanya perbedaan pemahaman dan gangguan dari orang lain. Contoh sifat sabar yang
Deskripsi Asli:
Ulasan dan penerangan tentang sifat lemah lembut dan sopan santun dalam akhlak seorang muslim.
Artikel ini membahas tentang sifat sabar dan santun (al-hilm) dalam menghadapi gangguan. Sabar merupakan sifat mulia yang dimiliki oleh para nabi dan orang-orang shalih. Sabar diperlukan dalam menjalankan kewajiban agama dan menahan diri dari larangan. Seorang da'i harus bersabar dalam menyampaikan dakwah karena adanya perbedaan pemahaman dan gangguan dari orang lain. Contoh sifat sabar yang
Artikel ini membahas tentang sifat sabar dan santun (al-hilm) dalam menghadapi gangguan. Sabar merupakan sifat mulia yang dimiliki oleh para nabi dan orang-orang shalih. Sabar diperlukan dalam menjalankan kewajiban agama dan menahan diri dari larangan. Seorang da'i harus bersabar dalam menyampaikan dakwah karena adanya perbedaan pemahaman dan gangguan dari orang lain. Contoh sifat sabar yang
Al Hilm ( Santun ) Dan Sabar Menghadapi Gangguan ( bag.1) Oleh webadmin -
1 Februari 2013 2035 0 BERBAGI Facebook Twitter Sabar merupakan sifat – sifat yang agung yang Allah Subhanahuwata’ala jadikan sebagai salah satu sifat orang yang bertakwa. Yang paling mulia dari orang – orang bertakwa ini adalah para Nabi dan Rasul Allah Subhanahuwata’ala. Bahkan Allah menjadikan sabar itu salah satu sifat para penduduk surga. Allah berfirman ِّى رمغغففررةة ممن ر عوُا إ فل ى ساَرف ع ور ر ِّن ميِ ر ضرراءف روال غ ر كاَظ ف ف سررافء روال رن ففيِ ال ر قوُ ر ف عنِّ عينُ ف ذي رنِّ )( ال ر ف قيِ ر ت ل فل غ ع مت ر ف ض أع ف عد ر غ ر ت رواغلغر ع ماَروا ع س ر ضرهاَ ال ر جنُ رةة ع رغر ع ررب مك ع غ م ور ر ِّن سفنُيِ ر ح ف م غ ب ال غ ع ح ب س روالل ر ع ه يع ف ظ روال غرعاَففيِ ر “ )( ال غغريِ غ رDan bersegeralah kamu kepada نِّ الرنُاَ ف نِّ ع ر ف ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang – orang yang bertakwa ( yaitu ) orang – orang yang menafkahkan ( hartanya ) baik waktu lapang maupun sempit dan orang – orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan ( kesalahan ) orang. Allah menyukai orang – orang yang berbuat kebajikan “ ( Ali Imran : 133-134 ) Demikianlah sifat – sifat yang tidak mungkin di sandang kecuali oleh orang – orang yang sabar. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahumullah telah berbicara tentang pengertian sabar dan keutamaanya, beliau mengatakan : “ Oleh sebab inilah sabar menjadi salah satu hal yang wajib menunggu kesepakatan kaum muslimin, baik dalam menjalankan semua kewajiban dan meninggalkan semua yang dilarang. Termasuk di dalamnya ialah kesabaran dalam mengahadapi berbagai musibah untuk tidak gampang menyerah atau mengeluh. Juga sabar untuk tidak mengikuti hawa nafsu yang semua ini dilarang oleh Allah Subhanahuwata’ala” Allah Subhanahuwata’ala berfirman : صرلةف صب غرف روال ر ست رفعيِعنُوُا فباَل ر روا غ ِّن شفعيِ ر “ ورإ فن ررهاَ ل رك رفبيِررة ة إ فرل ع ررلى ال غ رDan mintalah pertolongan ( dari Allah ) dengan sabar خاَ ف dan ( mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali orang – orang yang khusyu ( Al Baqarah : 45 ) Sabar adalah perilaku utama seorang da’i yang ingin berhasil dalam menyampaikan ajaran Islam dan As Sunnah. Karena pada dasarnya manusia itu berbeda – beda pemahaman mereka terhadap dakwah ini, di samping banyak syubhat yang muncul pada mereka, sehingga menjadi salah satu diantara hal – hal yang mempengaruhi sambutan mereka terhadap dakwah ini. Maka, sesuai tingkatan sabar seorang da’i demikan pula sambutan tehadapnya. Sebab, sabar itu sangat terasa pengaruhnya. Firman Allah Subhanahuwata’ala : ة وررل ال ر سيِ مئ ر ع ة سنُ ر ع وُي ال غ ر ح ر وررل ت ر غ ست ر ف ر ر َما صب رعروا ور ر نِّ ر هاَ إ فرل ال ر ف ذي ر قاَ ر ماَ ي عل ر ر م )( ور ر ميِ ة ح ف يِ ر داورة ة ك رأن ر ع ه ورل ف ي ه عر ر ك ورب ريِ غنُ ر ع ذا ال ر ف ذي ب ريِ غنُ ر ر نِّ فرإ ف ر س ع ح ر يِ أ غ اد غفرعغ فباَل رفتيِ ه ف ر ظيِم ةظ عر فح ظ هاَ إ فرل ع ذو ر قاَ ر “ ي عل ر رDan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah ( kejahatan itu ) dengan cara yang lebih baik, maka tiba – tiba orang yang diantaranya dan antara dia ada permusuhan seolah – olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat – sifat yang baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada orang – orang yang sabar dan tidak dianugrahkan melainkan kepada orang – orang yang mempunyai keberuntungan yang besar ( Fushshilat : 34 – 35 ) Hal ini dapat dibuktikan dengan bahwasanya Allah Subhanahuwata’ala memberikan sesuatu kepada sifat yang lemah lembut dan sabar yang tidak diberikanNya kepada keluh kesah dan kekasaran. Tentang hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Sesungguhnnya Allah Maha Lemah Lembut. Dan Dia memberikan kepada sifat lemah lembut apa yang tidak diberikanNya kepada sifat kasar dan tidak memberikan sesuatu kepada selainya.” (HR. Muslim Kitabul Birr wa shilah 16/220 no.2593) Inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukan kepada kita contoh konkrit kesabaran dalam bentuk yang sanagat mengagumkan. Ketika dakwahnya ditolak masyarakatnya, mereka menyakitinya, tidak mau menerimanya. Saat itu, malaikat penjaga gunung datang menawarkan untuk yang menghempaskan dua gunung yang ada kepada mereka. Namun kesabaran dan rasa santun pada diri Beliau terlihat jelas dalam kondisi yang demikian pahit. Di mana beliau bersabda : “Bahkan saya berharap agar Allah mengeluarkan dari keturunan mereka generasi yang menyembah Allah dan tidak menyukutukanNya dengan suatu apapun juga” ( HR. Bukhari Kitab Badai Khalq 6/458 no.3231) Alangkah hebatnya kesabaran dan keteguhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berdakwah mengajak manusia kepada islam. Hal ini dapat mendorong seorang da’i untuk memperoleh sifat yang agung dan mulia ini kecuali dengan keikhlasan, keyakinan, dan keimanan kepada Allah Subhanahuwata’ala. Sebab, dengan kesabaran, kesantunan itu akan semakin besar pahala yang dia dapatkan, dan semakin bertambah imannya. Akhirnya akan senantiasa mengharap pahala kebaikan (ihtisab) dalam setiap mushibah yang dialami dalam berdakwah mengajak manusia kepada Allah. Ketika beliau menghadapi ganguan dari masyarakatnya ucapan yang keluar dari belau tidak lebih dari “ Semoga Allah merahmati Musa, Sengguh dia sering di sakiti lebih banyak dari pada ini, tapi ia tetap sabar ( HSR. Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud ) ( Dikutip dari buku Manhaj Dakwah Salafiyah, Pustaka Al HAURA) Sumber Artikel: https://salafy.or.id/blog/2013/02/01/al-hilm-santun-dan-sabar- menghadapi-gangguan-bag-1/ | Salafy.or.id
Al Hilm ( Santun ) Dan Sabar Menghadapi Gangguan ( bag.2) Oleh webadmin -
3 Februari 2013 1242 0 BERBAGI Facebook Twitter Semestinya dipahami bahwa bukanlah kekuatan fisik semata yang dikatakan kekuatan yang membedakan setiap individu. Karena kekuatan fisik ini juga terdapat pada hewan ternak, bahkan lebih besar daripada manusia. Akan tetapi kekuatan yang membedakan manusia dari yang lainnya dan sepantasnya seorang da’i menghiasi dirinya dengan kekuatan menjaga atau menekan hawa nafsunya agar jauh dari berbagai pengaruh dan dorongan – dorongan emosional, jauh dari berbagai pengaruh dan dorongan – dorongan emosional, jauh dari sifat marah dan semangat yang berlebihan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ orang yang kuat itu bukanlah dengan bergulat ( fisik). Orang yang kuat itu ialah yang sanggup mengendalikan dirinya ketika marah. “ ( HR. Bukhari Kitabul Adab 12/148 no.6114 ) Mengapa demikian? Karena rasa marah sering menyebabkan rusaknya pengendalian seorang dalam urusannya. Demikian yang ditegaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika seorang sahabat meminta nasehat beliau : “ jangan marah “ Dan beliau mengulang – ngulangnya. Bahkan para ulama memberlakukan satu ketetapan syari’at bagi merereka yang terjun dalam dakwah mengajak manusia kembali kepada Allah Subhanahuwata’ala, tapi tidak memiliki kesabaran dan santun, dengan menyatakan tidak ada kebaikan bagi dakwahnya. Dan dalam hal ini, tidak dia tidak disyari’atkan untuk berdakwah Imam Ibnu Taimiyah rahimahumullah menegaskan : “ Maka jika kalau hal itu mendorong kepada kejahatan yang lebih besar, maka tidak disyari’atkan ( baginya untuk berdakwah ). Misal seorang yang memerintahkan kebaikan tetapi tidak mempunyai kesabaran, kemudian disakiti dan mengeluh. Akhirnya dengan sikap yang demikian membuatnya berdosa dan mengurangi iman dan agamanya. Orang yang seperti ini, tidak mungkin mendatangkan kebaikan, tidak untuk dirinya apalagi untuk orang lain yang diajaknya. Berbeda kalau dia bersabar dan bertakwa serta berjuang dengan sungguh – sungguh ( berjihad ) dan tidak memlampaui batas yang Allah Subhanahuwata’ala tetapkan. Bahkan betul – betul memanfaatkan ketakwaan dan kesabaran itu, maka seorang da’i seperti inilah yang akan berhasil di kemudian hari dan layak dipuji. Hal hal yang menunjukan betapa pentingnya kesabaran dalam hidup seorang da’i diantaranya ialah bahwah Allah Subhanahuwata’ala menjadikan sabar itu sebagai watak bagi hamba – hamba Nya yang berilmu. Yang menyelisihi jalan orang – orang jahil, dengan firmannya : ن شوُ ر م ع نِّ ي ر غ ذي ر نِّ ال ر ف م فح ىرعرباَد ع الرر غ ور ف غر سرل م ن رقاَعلوُا ر جاَه فعلوُ ر م ال غ ر خاَط رب رهع ع “ ع رلى الغر فDan hamba – hamba Ar Rahman َما ذا ر ض هروُغمناَ ورإ ف ر ر ( Rabb Yang Maha Penyayang ) itu ialah orang – orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang – orang yang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata – kata yang hak” (Al Furqan : 63) Bahkan Allah Subhananhuwata’ala menegaskan bahwa sabar adalah sebab keberuntungan dan kesuksesan serta keselamatan. Sebagaimana firmanNya : َريا ر ن حوُ ر ه ل رعرل رك ع غ م ت عفغل ف ع قوُا الل ر ر طوُا روات ر ع صاَب فعروا وررراب ف ع صب فعروا ور ر معنُوُا ا غ نِّ آ ر ذي ر “ أي برهاَ ال ر فHai orang – orang yang beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga ( di perbatasan negerimu ) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Al Imran : 200 ) Diantara pengaruh besar kesabaran dan buahnya ialah bahwasannya Allah Subhanahuwata’ala telah menjadikan kesabaran dan keteguhan di jalan dakwah mengajak manusia kepada Allah itu sebagai sebab diperolehnya kedudukan imamah ( kepemimpinan ) dalam agama. Syaikhul Ibnu Taimiyah menerangkan : “ Allah telah menjadikan imamah dalam agama ini hanya diperoleh dengan kesabaran dan keyakinan, dengan firmanNya : َوررجعرل غرنُا ر “ منُه رDan kami jadikan diantara mereka نكاَعنوُا فبآرياَت فرنُاَ عيوُقفعنُوُ رصب رعروا ور ر ماَ ر مرفرناَ ل ر ر ن ب فأ غ دو ر ة ي رهغ عم مم أئ ف ر ف غع غ itu pemimpin –pemimpin yang memberi dengan perintah Kami ketika mereka bersabar. Dan adalah meraka meyakini ayat – ayar Kami. “ ( As Sajdah : 24 ) Maka sesungguhnya di antara agama ini seluruhnya adalah ilmu tentang al haq, mengamalkannya. Dan pengamalannya tentunya membutuhkan kesabaran, demikian pula mendapatkan ilmunya, butuh kesabaran. Oleh karena itu, hal – hal yang menunjukan keutamaan kesabaran, terutama bagi para da’i yang berjalan di atas Al haq dan mendakwahanya, memperoleh derajat yang tinggi, merupakan buah dari kesabarannya dalam aagamaNya. Dimana Allah berfirmran : ِّن ري ر صاَب ف ف م ال ر م وري رعغل ر ر منُك ع غ دوا ف جاَهر ع نِّ رذي ر ه ال ر ف ماَ ي رعغل رم ف الل ر ع ة ورل ر رجنُ ر ر م رأن ت رد غ ع خعلوُا ال غ ر سب غت ع غ ح فم ر ر “أ غ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang – orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang- orang yang sabar “ ( Al Imran : 142 ) Bahkan Allah Subhanwahuwata’ala telah membuat ukuran tertentu bagi setiap amalan, kecuali sabar. Karena nilanya jauh di atas ukuran dan batas perhitungan tertentu. Firman Allah Subhanahuwata’ala : ب “ إنماَ يوُرفى الصاَبرو رSesungguhnya hanya ساَ ة ح ر هم ب فغريِ غرف ف جرر ع نأ غ ر فع ر فر ر ع ر orang – orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” ( Az Zumar : 10 ) ( Dikutip dari buku Manhaj Dakwah Salafiyah, Pustaka Al HAURA) Sumber Artikel: https://salafy.or.id/blog/2013/02/03/al-hilm-santun-dan-sabar- menghadapi-gangguan-bag-2/ | Salafy.or.id