Anda di halaman 1dari 5

AL-HILM

https://salafy.or.id/blog/2013/02/01/al-hilm-santun-dan-sabar-menghadapi-
gangguan-bag-1/

Al Hilm ( Santun ) Dan Sabar Menghadapi Gangguan ( bag.1) Oleh webadmin -


1 Februari 2013 2035 0 BERBAGI Facebook Twitter Sabar merupakan sifat –
sifat yang agung yang Allah Subhanahuwata’ala jadikan sebagai salah satu sifat
orang yang bertakwa. Yang paling mulia dari orang – orang bertakwa ini adalah
para Nabi dan Rasul Allah Subhanahuwata’ala. Bahkan Allah menjadikan sabar
itu salah satu sifat para penduduk surga. Allah berfirman ِّ‫ى رمغغففررةة ممن‬ ‫ر‬
‫عوُا إ فل ى‬
‫ساَرف ع‬
‫ور ر‬
ِّ‫ن‬
‫ميِ ر‬ ‫ضرراءف روال غ ر‬
‫كاَظ ف ف‬ ‫سررافء روال ر‬‫ن ففيِ ال ر‬ ‫قوُ ر‬
‫ف ع‬‫نِّ عينُ ف‬
‫ذي ر‬‫نِّ )( ال ر ف‬ ‫قيِ ر‬ ‫ت ل فل غ ع‬
‫مت ر ف‬ ‫ض أع ف‬
‫عد ر غ‬
‫ر‬
‫ت رواغلغر ع‬
‫ماَروا ع‬
‫س ر‬
‫ضرهاَ ال ر‬
‫جنُ رةة ع رغر ع‬ ‫ررب مك ع غ‬
‫م ور ر‬
ِّ‫ن‬
‫سفنُيِ ر‬
‫ح ف‬
‫م غ‬ ‫ب ال غ ع‬
‫ح ب‬ ‫س روالل ر ع‬
‫ه يع ف‬ ‫ظ روال غرعاَففيِ ر‬‫ “ )( ال غغريِ غ ر‬Dan bersegeralah kamu kepada
‫نِّ الرنُاَ ف‬
‫نِّ ع ر ف‬
ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang – orang yang bertakwa ( yaitu ) orang – orang
yang menafkahkan ( hartanya ) baik waktu lapang maupun sempit dan orang –
orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan ( kesalahan ) orang. Allah
menyukai orang – orang yang berbuat kebajikan “ ( Ali Imran : 133-134 )
Demikianlah sifat – sifat yang tidak mungkin di sandang kecuali oleh orang –
orang yang sabar. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahumullah telah berbicara
tentang pengertian sabar dan keutamaanya, beliau mengatakan : “ Oleh sebab
inilah sabar menjadi salah satu hal yang wajib menunggu kesepakatan kaum
muslimin, baik dalam menjalankan semua kewajiban dan meninggalkan semua
yang dilarang. Termasuk di dalamnya ialah kesabaran dalam mengahadapi
berbagai musibah untuk tidak gampang menyerah atau mengeluh. Juga sabar
untuk tidak mengikuti hawa nafsu yang semua ini dilarang oleh Allah
Subhanahuwata’ala” Allah Subhanahuwata’ala berfirman : ‫صرلةف‬ ‫صب غرف روال ر‬
‫ست رفعيِعنُوُا فباَل ر‬
‫روا غ‬
ِّ‫ن‬
‫شفعيِ ر‬ ‫ “ ورإ فن ررهاَ ل رك رفبيِررة ة إ فرل ع ررلى ال غ ر‬Dan mintalah pertolongan ( dari Allah ) dengan sabar
‫خاَ ف‬
dan ( mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali orang – orang yang khusyu ( Al Baqarah : 45 ) Sabar adalah
perilaku utama seorang da’i yang ingin berhasil dalam menyampaikan ajaran
Islam dan As Sunnah. Karena pada dasarnya manusia itu berbeda – beda
pemahaman mereka terhadap dakwah ini, di samping banyak syubhat yang
muncul pada mereka, sehingga menjadi salah satu diantara hal – hal yang
mempengaruhi sambutan mereka terhadap dakwah ini. Maka, sesuai tingkatan
sabar seorang da’i demikan pula sambutan tehadapnya. Sebab, sabar itu sangat
terasa pengaruhnya. Firman Allah Subhanahuwata’ala : ‫ة وررل ال ر‬
‫سيِ مئ ر ع‬
‫ة‬ ‫سنُ ر ع‬ ‫وُي ال غ ر‬
‫ح ر‬ ‫وررل ت ر غ‬
‫ست ر ف‬
‫ر‬ ‫ر‬
َ‫ما‬
‫صب رعروا ور ر‬
‫نِّ ر‬ ‫هاَ إ فرل ال ر ف‬
‫ذي ر‬ ‫قاَ ر‬ ‫ماَ ي عل ر ر‬
‫م )( ور ر‬
‫ميِ ة‬
‫ح ف‬
‫يِ ر‬ ‫داورة ة ك رأن ر ع‬
‫ه ورل ف ي‬ ‫ه عر ر‬
‫ك ورب ريِ غنُ ر ع‬ ‫ذا ال ر ف‬
‫ذي ب ريِ غنُ ر ر‬ ‫نِّ فرإ ف ر‬
‫س ع‬
‫ح ر‬ ‫يِ أ غ‬ ‫اد غفرعغ فباَل رفتيِ ه ف ر‬
‫ظيِم ة‬‫ظ عر ف‬‫ح ظ‬ ‫هاَ إ فرل ع‬
‫ذو ر‬ ‫قاَ ر‬‫ “ ي عل ر ر‬Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah
( kejahatan itu ) dengan cara yang lebih baik, maka tiba – tiba orang yang
diantaranya dan antara dia ada permusuhan seolah – olah telah menjadi teman
yang sangat setia. Sifat – sifat yang baik itu tidak dianugrahkan melainkan
kepada orang – orang yang sabar dan tidak dianugrahkan melainkan kepada
orang – orang yang mempunyai keberuntungan yang besar ( Fushshilat : 34 –
35 ) Hal ini dapat dibuktikan dengan bahwasanya Allah Subhanahuwata’ala
memberikan sesuatu kepada sifat yang lemah lembut dan sabar yang tidak
diberikanNya kepada keluh kesah dan kekasaran. Tentang hal ini, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Sesungguhnnya Allah Maha Lemah
Lembut. Dan Dia memberikan kepada sifat lemah lembut apa yang tidak
diberikanNya kepada sifat kasar dan tidak memberikan sesuatu kepada
selainya.” (HR. Muslim Kitabul Birr wa shilah 16/220 no.2593) Inilah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukan kepada kita contoh konkrit kesabaran
dalam bentuk yang sanagat mengagumkan. Ketika dakwahnya ditolak
masyarakatnya, mereka menyakitinya, tidak mau menerimanya. Saat itu,
malaikat penjaga gunung datang menawarkan untuk yang menghempaskan
dua gunung yang ada kepada mereka. Namun kesabaran dan rasa santun pada
diri Beliau terlihat jelas dalam kondisi yang demikian pahit. Di mana beliau
bersabda : “Bahkan saya berharap agar Allah mengeluarkan dari keturunan
mereka generasi yang menyembah Allah dan tidak menyukutukanNya dengan
suatu apapun juga” ( HR. Bukhari Kitab Badai Khalq 6/458 no.3231) Alangkah
hebatnya kesabaran dan keteguhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam berdakwah mengajak manusia kepada islam. Hal ini dapat mendorong
seorang da’i untuk memperoleh sifat yang agung dan mulia ini kecuali dengan
keikhlasan, keyakinan, dan keimanan kepada Allah Subhanahuwata’ala. Sebab,
dengan kesabaran, kesantunan itu akan semakin besar pahala yang dia
dapatkan, dan semakin bertambah imannya. Akhirnya akan senantiasa
mengharap pahala kebaikan (ihtisab) dalam setiap mushibah yang dialami
dalam berdakwah mengajak manusia kepada Allah. Ketika beliau menghadapi
ganguan dari masyarakatnya ucapan yang keluar dari belau tidak lebih dari “
Semoga Allah merahmati Musa, Sengguh dia sering di sakiti lebih banyak dari
pada ini, tapi ia tetap sabar ( HSR. Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud ) ( Dikutip
dari buku Manhaj Dakwah Salafiyah, Pustaka Al HAURA)
Sumber Artikel: https://salafy.or.id/blog/2013/02/01/al-hilm-santun-dan-sabar-
menghadapi-gangguan-bag-1/ | Salafy.or.id

Al Hilm ( Santun ) Dan Sabar Menghadapi Gangguan ( bag.2) Oleh webadmin -


3 Februari 2013 1242 0 BERBAGI Facebook Twitter Semestinya dipahami bahwa
bukanlah kekuatan fisik semata yang dikatakan kekuatan yang membedakan
setiap individu. Karena kekuatan fisik ini juga terdapat pada hewan ternak,
bahkan lebih besar daripada manusia. Akan tetapi kekuatan yang membedakan
manusia dari yang lainnya dan sepantasnya seorang da’i menghiasi dirinya
dengan kekuatan menjaga atau menekan hawa nafsunya agar jauh dari
berbagai pengaruh dan dorongan – dorongan emosional, jauh dari berbagai
pengaruh dan dorongan – dorongan emosional, jauh dari sifat marah dan
semangat yang berlebihan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “
orang yang kuat itu bukanlah dengan bergulat ( fisik). Orang yang kuat itu ialah
yang sanggup mengendalikan dirinya ketika marah. “ ( HR. Bukhari Kitabul Adab
12/148 no.6114 ) Mengapa demikian? Karena rasa marah sering menyebabkan
rusaknya pengendalian seorang dalam urusannya. Demikian yang ditegaskan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika seorang sahabat meminta
nasehat beliau : “ jangan marah “ Dan beliau mengulang – ngulangnya. Bahkan
para ulama memberlakukan satu ketetapan syari’at bagi merereka yang terjun
dalam dakwah mengajak manusia kembali kepada Allah Subhanahuwata’ala,
tapi tidak memiliki kesabaran dan santun, dengan menyatakan tidak ada
kebaikan bagi dakwahnya. Dan dalam hal ini, tidak dia tidak disyari’atkan untuk
berdakwah Imam Ibnu Taimiyah rahimahumullah menegaskan : “ Maka jika
kalau hal itu mendorong kepada kejahatan yang lebih besar, maka tidak
disyari’atkan ( baginya untuk berdakwah ). Misal seorang yang memerintahkan
kebaikan tetapi tidak mempunyai kesabaran, kemudian disakiti dan mengeluh.
Akhirnya dengan sikap yang demikian membuatnya berdosa dan mengurangi
iman dan agamanya. Orang yang seperti ini, tidak mungkin mendatangkan
kebaikan, tidak untuk dirinya apalagi untuk orang lain yang diajaknya. Berbeda
kalau dia bersabar dan bertakwa serta berjuang dengan sungguh – sungguh
( berjihad ) dan tidak memlampaui batas yang Allah Subhanahuwata’ala
tetapkan. Bahkan betul – betul memanfaatkan ketakwaan dan kesabaran itu,
maka seorang da’i seperti inilah yang akan berhasil di kemudian hari dan layak
dipuji. Hal hal yang menunjukan betapa pentingnya kesabaran dalam hidup
seorang da’i diantaranya ialah bahwah Allah Subhanahuwata’ala menjadikan
sabar itu sebagai watak bagi hamba – hamba Nya yang berilmu. Yang
menyelisihi jalan orang – orang jahil, dengan firmannya : ‫ن‬ ‫شوُ ر‬ ‫م ع‬ ‫نِّ ي ر غ‬
‫ذي ر‬ ‫نِّ ال ر ف‬
‫م ف‬‫ح ىر‬‫عرباَد ع الرر غ‬
‫ور ف‬
‫غر‬
‫سرل م‬ ‫ن رقاَعلوُا ر‬ ‫جاَه فعلوُ ر‬
‫م ال غ ر‬ ‫خاَط رب رهع ع‬ ‫ “ ع رلى الغر ف‬Dan hamba – hamba Ar Rahman
َ‫ما‬ ‫ذا ر‬ ‫ض هروُغمناَ ورإ ف ر‬ ‫ر‬
( Rabb Yang Maha Penyayang ) itu ialah orang – orang yang berjalan di atas
bumi dengan rendah hati dan apabila orang – orang yang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata – kata yang hak” (Al Furqan : 63) Bahkan
Allah Subhananhuwata’ala menegaskan bahwa sabar adalah sebab
keberuntungan dan kesuksesan serta keselamatan. Sebagaimana firmanNya : َ‫ريا‬
‫ر‬
‫ن‬
‫حوُ ر‬ ‫ه ل رعرل رك ع غ‬
‫م ت عفغل ف ع‬ ‫قوُا الل ر ر‬ ‫طوُا روات ر ع‬ ‫صاَب فعروا وررراب ف ع‬ ‫صب فعروا ور ر‬ ‫معنُوُا ا غ‬ ‫نِّ آ ر‬
‫ذي ر‬ ‫ “ أي برهاَ ال ر ف‬Hai orang – orang yang
beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap
siaga ( di perbatasan negerimu ) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
beruntung.” (Al Imran : 200 ) Diantara pengaruh besar kesabaran dan buahnya
ialah bahwasannya Allah Subhanahuwata’ala telah menjadikan kesabaran dan
keteguhan di jalan dakwah mengajak manusia kepada Allah itu sebagai sebab
diperolehnya kedudukan imamah ( kepemimpinan ) dalam agama. Syaikhul
Ibnu Taimiyah menerangkan : “ Allah telah menjadikan imamah dalam agama
ini hanya diperoleh dengan kesabaran dan keyakinan, dengan firmanNya : َ‫وررجعرل غرنُا‬
‫ر‬ ‫ “ منُه ر‬Dan kami jadikan diantara mereka
‫ن‬‫كاَعنوُا فبآرياَت فرنُاَ عيوُقفعنُوُ ر‬‫صب رعروا ور ر‬ ‫ماَ ر‬ ‫مرفرناَ ل ر ر‬ ‫ن ب فأ غ‬ ‫دو ر‬ ‫ة ي رهغ ع‬‫م م‬‫م أئ ف ر‬ ‫ف غع غ‬
itu pemimpin –pemimpin yang memberi dengan perintah Kami ketika mereka
bersabar. Dan adalah meraka meyakini ayat – ayar Kami. “ ( As Sajdah : 24 )
Maka sesungguhnya di antara agama ini seluruhnya adalah ilmu tentang al haq,
mengamalkannya. Dan pengamalannya tentunya membutuhkan kesabaran,
demikian pula mendapatkan ilmunya, butuh kesabaran. Oleh karena itu, hal –
hal yang menunjukan keutamaan kesabaran, terutama bagi para da’i yang
berjalan di atas Al haq dan mendakwahanya, memperoleh derajat yang tinggi,
merupakan buah dari kesabarannya dalam aagamaNya. Dimana Allah
berfirmran : ِّ‫ن‬ ‫ري ر‬ ‫صاَب ف ف‬
‫م ال ر‬ ‫م وري رعغل ر ر‬ ‫منُك ع غ‬ ‫دوا ف‬ ‫جاَهر ع‬ ‫نِّ ر‬‫ذي ر‬ ‫ه ال ر ف‬
‫ماَ ي رعغل رم ف الل ر ع‬
‫ة ورل ر ر‬‫جنُ ر ر‬ ‫م رأن ت رد غ ع‬
‫خعلوُا ال غ ر‬ ‫سب غت ع غ‬
‫ح ف‬‫م ر‬
‫ر‬
‫“أ غ‬
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata
bagi Allah orang – orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang-
orang yang sabar “ ( Al Imran : 142 ) Bahkan Allah Subhanwahuwata’ala telah
membuat ukuran tertentu bagi setiap amalan, kecuali sabar. Karena nilanya
jauh di atas ukuran dan batas perhitungan tertentu. Firman Allah
Subhanahuwata’ala : ‫ب‬ ‫ “ إنماَ يوُرفى الصاَبرو ر‬Sesungguhnya hanya
‫ساَ ة‬ ‫ح ر‬ ‫هم ب فغريِ غرف ف‬ ‫جرر ع‬ ‫نأ غ‬ ‫ر فع ر‬ ‫فر ر ع ر‬
orang – orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (
Az Zumar : 10 ) ( Dikutip dari buku Manhaj Dakwah Salafiyah, Pustaka Al
HAURA)
Sumber Artikel: https://salafy.or.id/blog/2013/02/03/al-hilm-santun-dan-sabar-
menghadapi-gangguan-bag-2/ | Salafy.or.id

Anda mungkin juga menyukai