Anda di halaman 1dari 4

Masjid Al-Aqsho 21-02-2020

Baldatun Thayyibatun Negeri Ideal yang didambakan

Khutbah Pertama
ْ ‫ م‬،‫ن سيئات أ ْعمالنا‬
‫ن‬ ْ ‫ن شر ْور أ ْنفسنا وم‬ ْ ‫ ونع ْوذ باهلل م‬،‫إن الْح ْمد هلل ن ْحمده ون ْستع ْينه ون ْست ْغفره‬
ِ ِ ِ
َّ َّ َّ َّ َّ ِ َّ َّ َّ ُ ِ ُ ُ ِ
ِ َّ ِ ُ ُ َّ َّ ُ ُ ِ َّ َّ َّ ُ ُ ِ َّ َّ َّ ُ ُ َّ َّ َّ َّ َّ ِ
ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ
‫د أ َّ َّن‬ َّ ‫َل ِإ ََّل اهلل َّوح َّده ُ ََّل َّش ِري‬
ُ ‫ َّوأَّش َّه‬،ُ‫ك ََّل‬ ََّّ ‫د أَّن ََّل ِإ‬ُ ‫ َّوأَّش َّه‬،ُ‫ض َّل ََّل ُ َّو َّمن يُض ِلل فَّ ََّل َّها ِد َّي ََّل‬ ِ ُ‫ََّي ِد ِه اهلل فَّ ََّل م‬
ً ‫ صّل اهلل عل ْيه وعّل آَل وص ْحبه وسلم ت ْسل ْيما ًكث ْْيا‬،‫محمدا ًع ْبده ورس ْوَل‬
ِ َّ ِ َّ َّ َّ َّ ِ ِ َّ َّ ِ ِ َّ َّ َّ ِ َّ َّ َّ
َّ َّ ُ ُ ُ َّ َّ ُ ُ َّ َّ َّ ُ
‫نُت ُم ْس ِل ُمون‬ ُ َّ ‫ن ِإَلَّ َّوأ‬ َّ ُ ‫َل َّت ُموت‬
َّ ‫ح َّق ت ُ َّقا ِته ِ َّو‬ ‫ات ُقوا اهلل‬َّ ‫امنُوا‬ ‫اّلين ء‬ ِ َّ َّ ‫ياأ َّ َُيا‬
َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ
ٌ ٌ ْ ْ ْ ٌ ْ
‫ط ِيبة‬ َّ ‫واَل بْلة‬ َّ ‫كر‬ُ ‫ك ْم واش‬ ‫ال كُلُوا ِمن ِرز ِق ر ِب‬ ٍ ‫ني و ِِش‬ ‫ان عن ي ِم‬ ِ ‫ِن ْم ءاية جنَّت‬ ‫ك‬ َّ ‫كان لِسب ٍإ ِِف م ْس‬ ‫لقد‬
َّ َّ َّ ُ ُ َّ ُ َّ َّ َّ ٍ َّ َّ َّ َّ َّ َّ ِ ِ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ
ٌ ‫ب غف‬ ٌ
‫ور‬ ُ َّ ‫َّو َّر‬
ْ
‫د؛‬
ُ ‫أ َّ َّما َّب‬
‫ع‬

Jamaah Jumat rahimakumullah

Kita bersyukur kepada Allah atas limpahan karunia-Nya. Allah menempatkan kita di
sebuah negeri yang dianugerahi banyak keistimewaan. Tanahnya mudah ditanami,
banyak jenis pepohonan yang dapat tumbuh, hawa yang baik dan perairan yang luas.
Sebuah nikmat yang luar biasa yang harus senantiasa kita syukuri. Syukur dalam arti
menggunakan nikmat itu untuk taat kepada-Nya, bukan hanya untuk memenuhi
kesenangan nafsu pada kenikmatan dunia. Sebuah kenikmatan yang jika kita kufuri, akan
berubah menjadi bencana yang membinasakan kita.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬keluarga dan juga
orang-orang yang senantiasa teguh membela sunahnya hingga akhir zaman.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Belasan tahun lalu, sering kita dengar optimisme para pembesar negeri mengungkapkan
impian negeri ini sebagai negeri ideal dengan slogan ‘Baldatun thayyibatun wa rabbun
ghafuur’, sebuah negeri yang baik, dan diberi ampunan oleh Allah.

Seperti negeri Saba di era kejayaan dan kemakmurannya, hingga Allah menjadikannya
sebagai percontohan dalam al-Qur’an. Tadinya, Saba’ adalah negeri yang aman, subur dan
makmur. Bukan saja aman dari segala bentuk kriminal dan kejahatan yang dilakukan oleh
manusia, namun juga tak ada ancaman dari hewan-hewan yang berbahaya. Bahkan Allah
membersihkan hewan-hewan pengganggu dari negeri itu.

Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman,

ٌ‫ب غفور‬ ٌ ٌ ٌ ْ ْ ْ ‫كِن ْم ءاي ٌة جنتان عن يمني و ِِشال كلوا ِمن ر ْزق ربك‬ ْ ‫لق ْد كان لسبإ ِف م‬
‫ر‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ط‬ ‫ة‬‫ْل‬ ‫ب‬ ‫واَل‬ ‫ر‬ ‫ك‬
ُ ‫اش‬‫و‬ ‫م‬ َّ ‫س‬
ُ َّ َّ َّ َّ ِ َّ َّ َّ ُ َّ
ُ َّ ُ ِ َّ ِ ِ ُ ُ ٍ ِ ِ
َّ َّ ٍ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ ِ ِ َّ ِ ٍ َّ َّ ِ َّ َّ َّ َّ
1
Masjid Al-Aqsho 21-02-2020

“Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Rabb) di tempat kediaman mereka
yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan):
”Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Rabb-mu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (Baldatun Thayyibah) dan (Rabb-mu)
adalah Rabb Yang Maha Pengampun”. (QS. Saba’:15)

Imam asy-Syaukani dalam Tafsir Fathul Qadir menyebutkan dari Imam Abdurrahman bin
Zaid Rahimahullah tentang firman-Nya, “Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda
(kekuasaan Rabb) di tempat kediaman mereka.”

Yakni, “mereka tidak melihat adanya nyamuk, lalat, kutu, kalajengking, ular dan hewan
(pengganggu) lainnya.” Dalam kontek kekinian, barangkali termasuk virus dan bakteri
yang membahayakan. Saba’ juga menjadi negeri yang sangat subur dan makmur. Dengan
bendungan yang disebut sejarawan sebagai Bendungan Ma’rib, mengairi dua kebun yang
terletak di sisi kanan dan sisi kiri wilayah mereka,

“yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.” (QS. Saba’: 15)

Ahli tafsir di kalangan tabi’in, Qatadah Rahimahullah dan yang lain menggambarkan
betapa subur dan makmurnya negeri Saba’, “Seorang wanita berjalan di bawah
pepohonan dengan memanggul keranjang di kepalanya untuk mewadahi buah-buahan
yang berjatuhan, maka keranjang itu penuh tanpa harus susah payah memanjat atau
memetiknya.” Buah-buahan yang ada juga digambarkan dengan segala sifat kelezatan
dan istimewa dibandingkan dengan buah-buahan yang ada di dunia. Begitulah ’baldatun
thayyibatun’ bernama Saba’, yang sempat diimpikan masyarakat dan didengungkan para
tokoh negeri ini.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Sekarang, slogan negeri yang baik itupun nyaris tak terdengar. Mungkin kurang percaya
diri, atau malu untuk mengungkapkannya. Karena realita makin jauh dari impian.
Harapan itupun seakan kandas sebelum mendekati titik yang diharapkan. Seakan potensi
alam kita menjelma menjadi musuh dan dari arah itulah bencana dan musibah datang
bergantian. Mengingatkan kita akan kondisi kaum Saba’ ketika mereka merubah syukur
dengan kufur, maka dalam sekejap Allah menggantikan ni’mah (nikmat) dengan niqmah
(bencana). Hujan lebat tiada henti, bendunganpun jebol dan terjadilah banjir besar.
Firman Allah Subhaanahu Wa Ta’aala,

‫ر‬ ‫اَت أُكل َخرطٖ وأَّ رثلٖ و ر‬


ٖ‫َشءٖ ِمن ِسدرٖ َّق ِليل‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ذ‬
‫ر‬
‫ني‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ج‬ ‫فأَّ رۡعضواْ فأَّ ررس رلنا عل رۡي رم س ريل ٱلرَع ِم وبدلر هِنم بجنت رۡي ر‬
‫م‬
َّ َّ َّ َّ ٍ ُ َّ َّ َّ ِ َّ َّ َّ ِ َّ َّ َّ ِ ُ َّ َّ َّ َّ ِ َّ َّ َّ ِ َّ َّ َّ َّ َّ ُ َّ َّ

” Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan
Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang
berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.” (QS. Saba’:16)

Berubahlah keadaan secara ekstrim, tak ada lagi rasa aman, tikus-tikus menggerogoti
bendungan seperti yang disebutkan Ibnu Katsier Rahimahullah. Tak ada lagi yang

2
Masjid Al-Aqsho 21-02-2020

tumbuh selain pepohonan atau buah yang mereka tidak membutuhkannya atau tidak bisa
memanfaatkannya.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Sungguh, dijadikannya Kaum Saba’ sebagai permisalan, agar kita mengambil pelajaran.
Karena pada beberapa bagian, antara kita dan mereka ada kemiripan. Kemiripan dalam
hal potensi alamnya yang subur, sekaligus kemiripan dari sisi musibah yang menimpa.
Selayaknya kita berkaca diri, adakah kesamaan sebab antara Saba’ dan negeri kita, hingga
kita juga mengalami bencana serupa?

Mungkin kita tak mau dipersalahkan, atau sebagian malah menganggap bahwa
menghubungkan antara dosa dengan musibah hanyalah wujud simplifikasi
(menggampangkan) masalah, atau bahkan dianggap tidak empati terhadap para korban
bencana. Padahal, mengkaitkan bencana dengan dosa tidak berarti menuduh korban
bencana itu menjadi biangnya dosa. Boleh jadi orang yang tidak terkena musibah juga
turut andil dalam mengundang datangnya musibah. Baik dengan menyebarluaskan dosa,
atau sekedar meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar. Karena kita ibarat penumpang
dalam satu kapal, jika kita biarkan sebagian penumpang melobangi kapal untuk
mendapatkan air, maka tatkala kapal tenggelam, tentu tidak hanya menimpa mereka
yang melobangi kapal saja.

Meski telah kenyang dengan musibah dan kekhawatiran yang bertubi-tubi, Allah masih
memberikan peluang kepada kita untuk bangkit. Menuju baldatun thayyibatun, sekaligus
wa Rabbun ghafuur. Kalimat Allah mengampuni, mengandung konsekuensi bahwa untuk
mendapatkan situasi negeri yang baik, kita harus bersedia bertaubat dan memohon
ampunan-Nya. Dengan terlebih dahulu mengakui kesalahan, kesombongan dan
kelancangan kita yang telah mencampakkan hukum dan aturan-aturan-Nya. Harus ada
penyesalan, bertekad untuk tidak mengulangi maksiat lagi, dan menjadikan Islam sebagai
jalan hidup baik secara personal, maupun komunal. Gairah untuk mencegah
kemungkaran harus pula digalakkan, karena tanpanya, bencana belum akan dicabut,
meski doa terus dilantunkan, Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

ْ ْ ً ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ
‫ون ُه‬ ‫ع‬ ‫د‬ ‫ت‬ ‫ث‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ا‬‫ب‬‫ا‬‫ق‬ ‫ع‬ ْ
‫م‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ث‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫اهلل‬ ‫ن‬‫ك‬ ‫وش‬
ِ ‫ي‬ ‫ل‬‫و‬ ‫أ‬ ‫ر‬‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ال‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫ن‬‫و‬‫ِن‬ ‫ت‬ ‫ل‬‫و‬ ‫وف‬ ‫َع‬ ‫م‬ ‫ال‬‫ب‬ ‫ن‬‫ر‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫د‬
ِ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ى‬ ‫س‬ ‫ف‬ ِ َّ ‫و‬
‫اّلى َّن‬
ِ ِ َّ َّ َّ َّ ِ ِ ِ
َّ ُ َّ َّ ُ ُ َّ ُ َّ َّ َّ َّ َّ ُ َّ َّ ُ َّ ِ ُ ِ َّ َّ ُ َّ َّ َّ َّ ُ َّ ِ َّ ُ ُ َّ َّ َّ ِ َّ
‫ك ْم‬ َّ‫اب ل‬ ‫فَل ي ْستج‬
ُ ُ َّ َّ ُ َّ َّ

“Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kamu mengajak yang ma’ruf dan
mencegah dari yang mungkar, atau Allah akan mengirimkan bencana atas kalian,
kemudian kalian berdoa namun tidak dikabulkan.” (HR Tirmidzi, hadits hasan)

Rabbij’al haadza baladan aaminan, war zuq ahlahu minats tsamaraati man aamina
minhum billah wal yaumil aakhir. Wahai Rabbku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman,
karuniakanlah penduduknya dengan buah-buahan, yakni mereka yang beriman kepada
Allah dan hari akhir. Amien

3
‫‪Masjid Al-Aqsho 21-02-2020‬‬

‫ْ‬ ‫اّلين آمنوا وعملوا الصالحات وتواص ْوا بالْحق وتواص ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫والْع ْ‬
‫ب‬ ‫الص‬‫ب‬ ‫ا‬‫و‬
‫َّ ِ َّ ِ َّ َّ َّ َّ ِ َّ ِ َّ َّ َّ َّ ِ َّ ِ‬ ‫ِ َّ َّ ُ َّ َّ ِ ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫َل‬ ‫إ‬
‫ِ‬ ‫﴾‬ ‫‪٢‬‬ ‫﴿‬ ‫ْس‬ ‫خ‬ ‫ي‬‫ف‬ ‫ل‬ ‫ان‬
‫َّ َّ ِ‬ ‫نس‬ ‫اْل‬ ‫ن‬‫إ‬ ‫﴾‬ ‫‪١‬‬‫﴿‬ ‫ر‬ ‫ص‬
‫ُ ٍ‬ ‫ِ َّ ِ َّ‬ ‫َّ َّ ِ‬

‫ْ‬ ‫است ْغفر اهلل ِل ولك ْم ولسائر الم ْ‬ ‫أق ْول ق ْوِل هذا و ْ‬
‫هو الس ِم ْيع الع ِل ْي‬ ‫ه‬‫ن‬ ‫إ‬ ‫ني‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫س‬ ‫ُ َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َّ َّ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ ُ ُ َّ ِ َّ َّ َّ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ْ‬ ‫أل ْنبيا ِء و ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬


‫آَل‬
‫ني َّن ِب ِينَّا مُ َّح َّم ٍد و َّع َّّل ِ ِ‬ ‫َّ َّ‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫س‬ ‫المر‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ا‬ ‫اف‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫َّ‬ ‫أ‬ ‫ّل‬ ‫َّ‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫َّ‬ ‫َل‬ ‫الس‬ ‫و‬ ‫ُ‬ ‫ة‬ ‫َّ‬ ‫َل‬ ‫الص‬ ‫و‬ ‫ني‬ ‫الم‬
‫ِ‬ ‫الع‬ ‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ِ‬ ‫هلل‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫م‬ ‫الح‬
‫َّ‬ ‫َّ َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ ُ َّ‬ ‫َّ َّ َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ْ ْ‬ ‫ْ‬
‫ني‬
‫َّ َّ‬ ‫ع‬ ‫ِ‬ ‫ْج‬ ‫َّ‬ ‫أ‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ب‬‫َّو َّص ِ‬
‫ح‬
‫ن ن ْفس واحدة وخلق م ِْنا ز ْوجها وبث م ِْنما رجاَلً‬ ‫اّلي خلقكم م ْ‬
‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ٍ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ٍ‬ ‫َّ‬ ‫ُ ِ‬ ‫ك ُم َّ ِ َّ َّ َّ‬ ‫ُ‬ ‫ات ُقوا ر َّب‬
‫َّ‬ ‫اس َّ‬ ‫َّ َّ ُ َّ َّ ُ‬
‫ياأَيا الن‬

‫ك ْم ر ِقي ًبا‬ ‫اّلي تسآءلون به واْأل ْرحام إن اهلل كان عل ْ‬ ‫ك ِثْيًا ونِسآء ًو‬
‫ُ‬ ‫ي‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ُ َّ ِ َِّ‬ ‫َّ‬ ‫اهلل َّ ِ‬ ‫ات ُقوا‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ َّ‬
‫ك ْم‬ ‫يدا ‪,‬ي ْص ِل ْح لك ْم أ َّ ْعمالك ْم وي ْغ ِف ْ‬ ‫اّلين ءامنوا اتقوا اهلل وقولوا ق ْوَلً س ِد ً‬
‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ل‬ ‫ر‬
‫َّ َّ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ ُ ُ َّ‬ ‫َيا َّ ِ َّ َّ َّ ُ َّ ُ‬ ‫ياأ َّ‬
‫َّ ُ َّ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫يما‬ ‫ظ ً‬ ‫از فَّو ًزا َّع ِ‬ ‫وَل ُفَّ َّق َّ َّ‬
‫ف‬ ‫د‬ ‫اهلل َّو َّر ُس َّ‬ ‫ط ِع‬ ‫ِ‬ ‫ك ْم ومن ي‬ ‫ذُنُوب‬
‫َّ‬ ‫ُ َّ َّ ُ‬ ‫َّ‬
‫ااّل ْين آمن ُ ْواصل ُ ْواع َّل ْي ِه وس ِل ُم ْوا ت َّ ْس ِل ْي ًما‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ى يا ََّي‬ ‫كته يصل ْون عّل النب ْ‬ ‫ِان اهلل ومَلئ َّ‬
‫َّ َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ‬ ‫َّ َّ َّ َّ َّ ِ َّ ُ ُ َّ ُ َّ َّ َّ َّ ِ َّ ُ َّ‬
‫ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫الله صل عّل محمد وعّل آل محمد كما صل ْيت عّل إ ْبراه ْي وعّل آل إ ْبراه ْ‬
‫َح ْيد م ِج ْيد‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫‪،‬‬ ‫ي‬
‫َّ َّ ُ َّ َّ ِ َّ َّ ُ َّ َّ ٍ َّ َّ َّ ِ ُ َّ َّ ٍ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ ِ َّ ِ َّ َّ َّ َّ ِ ِ َّ ِ َّ َّ َّ َّ‬
‫ِ‬
‫َّ‬
‫ٌ‬
‫َح ْيد م ِج ْيد‬
‫ٌ‬
‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫‪،‬‬ ‫ي‬ ‫وبار ْك عّل محمد وعّل آل محمد كما بار ْكت عّل إ ْبراه ْي وعّل آل إ ْبراه ْ‬
‫َّ َّ ِ َّ َّ ُ َّ َّ ٍ َّ َّ َّ ِ ُ َّ َّ ٍ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ ِ َّ ِ َّ َّ َّ َّ ِ ِ َّ ِ َّ ِ َّ َّ َّ ِ َّ‬
‫أل ْموات‪ ،‬إنك َس ْيعٌ‬ ‫ْ ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ْ ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫اغف ْر ل ْلم ْ‬ ‫ْ‬
‫ِ ِ َّ َّ َّ ِ‬ ‫ألحيا ِء ِمِنُم وا َّ‬ ‫ات ا َّ‬ ‫ِ‬ ‫ني وال ُمؤ ِم َّن‬ ‫ن‬
‫ِ‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ؤ‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ات‬ ‫ِ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ني‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫س‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫لل ُه َّ‬ ‫اَّ َّ‬
‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ‬ ‫َّ ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ ُ‬ ‫ُ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ْ‬
‫لل ُه َّماغ ِف ْر لَّنَّا ذُنُوبنَّا و ِإ ْسرافَّنَّا ِِف أ َّ ْم ِر َّنا و َّث ِبت أَّق َّدامنَّا وانص ْر َّنا ع َّّل ال َّق ْو ِم‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ات‪ .‬ا‬ ‫ِ‬ ‫ب م ِج ْيب ادلعو‬ ‫قر ْي ٌ‬
‫َّ ِ‬
‫َّ‬ ‫َّ َّ ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ‬ ‫َّ َّ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ْ‬ ‫ب لنا من َّدلنك ر َْح ً‬ ‫غ قلوبنا ب ْعد إ ْذ هد ْيتنا وه ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ك أَّنت الو َّهاب‪.‬‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ة‬ ‫ُ ُ َّ َّ َّ َّ ِ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ ِ‬ ‫ز‬ ‫ال َّ ِ ِ َّ َّ َّ ُ َّ َّ ُ ِ‬
‫ت‬ ‫َل‬ ‫ه‬ ‫لل‬ ‫ا‬ ‫ين‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ُ َّ َّ َّ ِ َّ َّ َّ َّ‬
‫‪.‬‬
‫اغفر لنا ولو ِادل ْينا وللمؤمنني يوم يقوم الحساب ‪ .‬ربنا تقب ْل منا إنك أ ْنت السميع الْعلي وتبْ‬ ‫ْ‬
‫لل ُه َّم‬
‫ِ‬
‫َّ ِ َّ َّ َّ َّ ِ ُ َّ ُ َّ ُ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ُ َّ َّ َّ َّ َّ َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ َّ َّ َّ ُ ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ َّ ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّ َّ َّ َّ‬
‫ِ‬ ‫اَّ َّ‬
‫ْ‬
‫ح ْ ِي‪.‬‬ ‫الر ِ‬ ‫الت َّوب‬ ‫َّ‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫َّ‬ ‫كأ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ع َّل ْينَّا ِإن‬
‫ُ َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ار‬‫اب الن ِ‬ ‫خر ِة حسنَّ ًة و ِقنَّا ع َّذ‬ ‫ِ‬ ‫أل‬
‫َّ‬ ‫ربنَّا ءا ِتنَّا ِِف ادلنيا حسنَّ ًة و ِِف ا‬
‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ َّ َّ‬ ‫َّ َّ َّ َّ‬ ‫َّ َّ َّ‬
‫ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫عباد اهلل ‪،‬إن اهلل يأمر بالعدل واْل ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ك ِر والبغي‬ ‫ن ال َّفح َّشا ِء وال ُمن‬ ‫ان و ِإيتا ِء ِذي ال ُق ْرَب ويِنى ع‬ ‫حس‬
‫َّ َّ ِ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫َّ َّ َّ َّ َّ‬ ‫ِ َّ َّ َّ َّ ُ ُ ِ َّ ِ َّ ِ َّ َّ َّ‬
‫ِ‬ ‫ِ َّ َّ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫كر ْوا عّل ِنعم ِه يز ْدك ْ‬ ‫ْ‬ ‫اذكر ْوا اهلل ي ْذك ْرك ْ‬ ‫ْ‬ ‫ي ِعظُك ْم لعلَّك ْ‬
‫ب‬ ‫ك‬ ‫َّ‬ ‫أ‬ ‫ِ‬ ‫هلل‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ّل‬
‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫اش‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ف‬ ‫ون‬ ‫ر‬ ‫ك‬
‫َّ‬ ‫ذ‬
‫َّ‬ ‫ت‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫ُ َّ َّ َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َّ‬ ‫َّ‬ ‫ُ َّ‬ ‫ُ َّ‬ ‫ُ َّ َّ‬
‫‪.‬‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬

‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai