Anda di halaman 1dari 3

‫َار َجزاَ ٍء ِِإل ْنجا َ ِز‬

َ ‫اآلخ َرةَ د‬ ِ ‫ َو َج َع َل‬، ‫ت فَضْ لِ ِه َونَعْماَِئ ِه‬ ِ َ ‫ب َو َع َم ٍل لِنَي ِْل َج ِمي ِْع فُيُوضا‬ ٍ ‫َار َك ْس‬ َ ‫ َو َج َع َل ال ُّد ْنيا َ د‬، ‫ق اِإل ْنساَنَ لِ ِعبا َ َدتِ ِه‬ َ َ‫ خَ ل‬، ‫ب‬ ِ ‫العقَا‬ ِ ‫ب َش ِد ْي ِد‬ ِ ْ‫ب َوقَابِ ِل التَّو‬ ِ ‫الذ ْن‬ َّ ‫ غَافِ ِر‬، ‫ب‬ ِ ‫َري ِْم التَّوَّا‬ ِ ‫لح ْم ُد ِهللِ الك‬ َ ‫َأ‬
َ‫َريْكَ لَهُ َوال‬ِ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ اِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَش‬. ‫َلى َسواَ ِب ِغ فَضْ لِ ِه َواِحْ ساَنِ ِه‬ َ ‫ اَحْ َم ُدهُ ُسبْحاَنَهُ َواَ ْش ُك ُرهُ ع‬، ‫ق ْال َموْ تَ َو ْال َحيَاةَ لِيَ ْبلُ َو ُك ْم َأيُّ ُك ْم َأحْ َسنُ َع َمالً َوه َُو ْال َع ِزي ُز ْال َغفُو ُر‬ َ َ‫ الَّ ِذي خَ ل‬، ‫ثَ َوا ِب ِه َو ِعقَا ِب ِه‬
ُ‫ق ِس َواه‬ ٍّ ‫ َم ْعبُوْ َد ِب َح‬.
‫ََأ‬ َ َ
‫صلِّ َو َسل ْم َعلى َع ْب ِدكَ َو َرسُوْ لِكَ ُم َح َّم ٍد َو َعلى آلِ ِه َو صْ َحابِ ِه‬ ِّ َ ‫ اللهُ َّم‬. ُ‫ َو شهَ ُد نَّ َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لهُ ال ِذى اصْ طفاهُ َواجْ تَبَاه‬. ُ‫َشهَا َدةً َأد َِّخ ُرهَا لِيَوْ ٍم الَ يَنف ُع فِ ْي ِه َشفا َعة شافِ ٍع اِال بِِإذ ِن َموْ الَه‬
َّ َ َ َ َّ ُ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬ ْ َّ َ ُ َ َ ْ
ُ‫َص َرهُ َواتَّبَ َع هُدَاه‬ َ ‫ َو َم ْن ن‬.
‫ ِإنَّ َو ْع َد‬. ‫ي َوالنَّدَا َم ِة‬ ‫ز‬ْ ‫خ‬ ْ
‫ل‬ ‫ل‬ ٌ ‫ة‬َ ‫ب‬
ِ ِ ِ ِ ُ ‫َ ِ ِإ‬ ‫ج‬ ْ‫و‬‫م‬ ‫ا‬َ ‫ه‬َّ ‫ن‬ َ ‫ف‬ ‫ى‬ ‫اص‬ ‫ع‬ َ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ر‬
ْ‫ُو‬ َ
‫ذ‬ ْ‫ح‬ ْ
‫ا‬ ‫و‬ . ‫ة‬
َ ِ ِ َ ‫ر‬
َ ‫اآلخ‬ ‫و‬ ‫ا‬َ ‫ي‬‫ن‬ْ ُّ
‫د‬ ‫ال‬ ‫ة‬
ِ ‫د‬
َ ‫ا‬ ‫ع‬
َ ‫س‬
َ ‫ب‬
ِ ‫ا‬ ْ‫و‬‫ز‬ُ ْ‫و‬ُ ‫ف‬ َ ‫ت‬ ‫ة‬ ‫ح‬
َ
ِ ِ ‫ل‬‫َّا‬
‫ص‬ ‫ال‬ ‫ال‬
ِ َ ‫م‬‫ع‬ْ ‫َأل‬‫ا‬ ‫ب‬
ِ ‫ا‬ ْ‫و‬‫د‬ُّ ‫َع‬
ِ ‫ت‬‫س‬ْ ‫ا‬َ ‫ف‬ ، ‫ه‬
ُ َ ‫ا‬ َ ‫ق‬َّ ‫ت‬‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫ه‬ ‫ع‬
َ ‫ا‬ َ ‫ط‬‫َأ‬ ‫ن‬ ‫م‬
َ َ‫َاز‬ ‫ف‬ ْ
‫د‬ َ ‫ق‬ َ ‫ف‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬
َ َ ‫ت‬ َ ‫هللا‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ ُ ‫ق‬َّ ‫ت‬‫ا‬
ِ ، ُ‫اس‬ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ ‫ه‬‫ي‬
ُّ ‫َأ‬ ‫ا‬َ ‫ي‬ َ‫ ف‬. ‫َأ َّما بَ ْع ُد‬
ْ ‫هَّلل‬ ُ َّ ُ
‫ق فَال تَغ َّرنك ُم ال َحيَاة الدنيَا َوال يَغ َّرنك ْم بِا ِ ال َغرُو ُر‬
َ ْ ُّ ُ ْ ُ َّ ُ َ ٌّ ‫هَّللا ِ َح‬
Kaum muslimin Rahimakumullah
Marilah kita selalu meningkatkan kadar ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Kita berusaha sekuat tenaga, untuk mengerjakan apa yang telah
diperintahkan Allah, dan mencurahkan sekuat tenaga pula, untuk tidak melakukan segala apa yang dilarang Allah SWT.
Hanya dengan taqwa itulah kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat. Semoga Allah SWT selalu memberi pertolongan kepada kita
agar supaya kita selalu dapat meningkatkan kadar ketaqwaan kita, hingga kita berada pada puncak ketaqwaan yang sempurna ketika kita
kembali kehadirat Allah SWT. Mati dengan khusnul khotimah. Amin.
Kaum muslimin Rahimakumullah
Setiap manusia diciptakan Allah dalam keadaan suci, ia diberi kebebasan untuk berbuat apa saja yang ia kehendaki, Dalam ajaran Islam,
meskipun manusia mempunyai kebebasan untuk berbuat apa saja sesuai dengan kemauaannya, namun ia harus mempertanggung- jawabkan
semua perbuatannya setelah kehidupan di dunia ini.
Tidak hanya Islam, setiap agama baik Kristen, Hindu maupun Budha semuanya mengajarkan pada pemeluknya tentang adanya kehidupan
setelah kehidupan dunia ini, Islam menamakan dengan alam akhirat dan Hindu/Budha menamakan dengan alam nirwana. Semua agama juga
mengajarkan bahwa di alam itulah manusia akan menemukan kehidupan abadi, mendapatkan kebahagiaan dan kesengsaraan. Agar manusia
sukses dalam kehidupannya di dunia ini maka Allah mengirim seorang rasul untuk menjelaskan rambu-rambu kehidupan yang harus di ta’ati
dan dilaksanakan, rambu-rambu itu adalah:
1. Setiap manusia harus menyembah Allah, karena ia diciptakan secara hanif tunduk kepada Tuhan.
)٥ :‫صينَ لَهُ ال ِّدينَ ُحنَفَا َء َويُقِي ُموا الصَّالةَ َويُْؤ تُوا ال َّزكَاةَ َو َذلِكَ ِدينُ ْالقَيِّ َم ِة (البينة‬ ِ ِ‫َو َما ُأ ِمرُوا ِإال لِيَ ْعبُدُوا هللاَ ُم ْخل‬
Tidaklah mereka disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus,
dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
2. Semua manusia harus berbuat yang baik dan menjauhi yang jelek, demikian ini karena ia kelak ia dimintai pertanggungjawaban atas semua
yang dilakukan di akhirat.
)٨-7 :‫ال َذ َّر ٍة ش ًَّرا يَ َرهُ (الزلزلة‬ َ َ‫ال َذ َّر ٍة خَ يْرً ا يَ َرهُ * َو َم ْن يَ ْع َملْ ِم ْثق‬ َ َ‫فَ َم ْن يَ ْع َملْ ِم ْثق‬
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.
Dalam kitab jami’ al-Shaghir, al-Suyuthy meriwayatkan sebuah hadis dari sahabat Jabir tentang wasiat jibril kepada nabi, wasiat tersebut
adalah:
‫ َوا ْع َملْ َما ِشْئتَ فَِإنَّكَ الَقِي ِه‬، ُ‫ارقُه‬ ِ َ‫ َوَأحْ ِببْ َم ْن َأحْ بَبْتَ فَِإنَّكَ ُمف‬، ‫ِّت‬ ٌ ‫ ِعشْ َما ِشْئتَ فَِإنَّكَ َمي‬، ‫يَا ُم َح َّم ُد‬.
Wahai Muhammad ! hiduplah sekehendakmu, tetapi ingatlah bahwa kamu akan mati. Cintalah kepada siapa saja yang ingin engkau cintai,
tetapi ingatlah bahwa engkau akan berpisah dengannya. Berbuatlah sekehendakmu, tetapi ingatlah bahwa engkau akan menemukan
balasannya.
Kandungan Hadis ini menurut al-Ghazaly mengingatkan kepada kita agar mawas diri terhadap tiga hal, yaitu:
1. Hendaknya kita tidak terbuai dengan kehidupan dunia, karena seberapa banyak harta yang kita miliki harta pasti akan ditingalkan.
Jika semua harta dunia itu akan kita tinggalkan maka sudah selayaknya harta itu tidak menjadi tujuan hidup kita, tidak selayaknya
kita menumpuk harta sebanyak-banyak tetapi kita hanya mengambil secukupnya. Sudah seharusnya harta itu kita jadikan untuk bekal
kehidupan di akhirat.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa suatu ketika nabi pernah berwasiat kepada Abi dzarr
‫يا أبا ذر جدد السفينة فإن البحر عميق وخذ الزاد كامال فإن السفر بعيد وخفف الحمل فإن العقبة كئود وأخلص العمل فإن الناقد بصير‬
Wahai Abi Dzarr perbaikilah perahu karena laut yang akan kamu karungi sangat dalam (maksdunya niatlah yang baik dalam setiap
perbuatanmu agar engkau mendapatkan pahala dan selamat dari siksa neraka kelak di akhirat). Ambilah bekal dengan sempurna karena
perjalanan engkau tempuh sangatlah jauh (maksudnya perbanyaklah amal ibadah untuk bekal karena perjalanan ke akhirat sangat susah dan
banyak rintangan). Ringankan beban karena medan yang akan engkau tempuh sangat susah (maksudnya janganlah banyak berbuat dosa
karena akan menyusahkanmu). Murnikan amal karena dzat yang mengintai kamu selalu waspada (maksudnya beramallah hanya karena Allah
karena hanya disisinya kamu akan menemukan balasannya).
Berkaitan dengah hal ini Abu Sulaiman al-Darani berkata:
‫طوبى لمن طابت له خطوة واحدة فى عمره ال يريد بها اال هللا‬
Sungguh bahagia bagi orang yang dalam umurnya punya suatu perbuatan yang dimaksudkan hanya karena Allah
Imam al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak meriwayatkan bahwa nabi pernah mengajarkan do’a yang sangat panjang kepada ibnu Umar,
diantara doa itu adalah:
‫اللهم ال تجعل مصيبتنا في ديننا و ال تجعل الدنيا أكبر همنا‬
Ya Allah ! janganlah engkau jadikan bencana dalam masalah agamaku, janganlah engkau jadikan dunia sesuatu yang paling menyusahkanku
2. Hendaklah kita memperhatikan siapa orang yang seharusnya kita cintai. Kita harus mencintai orang yang bisa membuat tenang hati kita,
bisa menolong kita untuk semakin taqwa kepada Allah dan mencegah kita agar tidak melakukan maksiat kepada Allah.
Demikian ini karena bisa saja orang yang dicintai itu kelak menjadi musuh yang menjeruskan kita ke neraka. Dalam surat al-Zuhruf: 67 Allah
berfirman
)٦٧:‫ْض َع ُدوٌّ ِإالَّ ْال ُمتَّقِينَ (الزحرف‬ ٍ ‫ضهُ ْم لِبَع‬ ُ ‫اَأل ِخالَ ُء يَوْ َمِئ ٍذ بَ ْع‬
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.
Imam al-Baghawi dalam kitab Ma’alim al-Tanzil mengemukakan sebuah riwayat bahwa ayat ini menurut Ali ibn Abi Thalib terkait dengan
adanya dua orang mukmin dan dua orang kafir yang saling mencintai.
Ketika di akhirat nanti dua orang yang mukmin menemukan kebahagiaan karena keduanya saling memerintahkan ta’at kepada Allah dan
berbuat kebajikan.
Sementara dua orang yang kafir menemukan kesengsaraan hidup, keduanya saling bermusuhan, masing-masing menyalahkan yang lain
mengapa mereka melakukan maksiat dan berbuat dosa.
3. Hendaklah kita memperhatikan bagaimana seharusnya kita beramal. Kita harus beramal semata-sama karena Allah, karena hanya Allahlah
yang akan membalas amal perbuatan kita.
Kaum muslimin Rahimakumullah
Dalam kenyataannya, tidak semua manusia mematuhi ketentuan-ketentuan Allah sebagaimana yang diharapkan, sebagian manusia ada yang
mematuhi rambu-rambu kehidupan tersebut sehingga ia selamat dan bahagia dalam hidupnya.
Namun sebagian yang lain melanggar rambu-rambu Allah sehingga ia hidup sengsara dan harus menerima hukuman Allah.
Dalam sebuah hadis nabi bersabda bahwa ada empat ciri-ciri orang yang sengsara dan bahagia dalam hidupnya.
‫ ونظره الى من‬، ‫ وذكر الحسنات الماضية وال يدرى أقبلت أم ردت‬، ‫ عالمة الشقاوة أربعة نسيان الذنوب الماضية وهي عند هللا تعالى محفوظة‬:‫ صلى هللا عليه وسلم – أنه قال‬- ‫عن النبي‬
‫ ونظره الى من فوقه فى‬، ‫ ونسيان الحسنات الماضية‬، ‫ وعالمة السعادة أربعة ذكر الذنوب الماضية‬. ‫ ونظره الى من دونه فى الدين يقول هللا اردته ولم يردنى فتركته‬، ‫فوقه فى الدنيا‬
‫ ونظره الى من دونه فى الدنيا‬، ‫ الدين‬.
Tanda-tanda orang yang celaka itu ada empat:
1. Lalai/lupa terhadap dosa yang telah lalu/yang telah diperbuat padahal dosa itu selalu ada disisi Allah.
2. Menyebut/selalu mengingat kebaikan yang lalu/yang telah diperbuat padahal dia tidak mengetahui apakah kebaikan itu diterima atau ditolak
oleh Allah.
3. Melihat/mengagungkan orang yang di atasnya dalam masalah dunia
4. Melihat/merendahkan orang yang dibawahnya dalam masalah agama. Allah berkata kepada orang ini: (dengan perbutannmu itu) engkau
mengharapkan pahala manusia bukan mengharapkan pahala dari-Ku maka Aku meninggalkan kamu.
Adapun tanda-tanda orang yang bahagia dalam hidupnya juga ada empat:
1. Mengingat/menyesali dosa-dasa yang lalu/yang telah diperbuat.
2. Melupakan perbuatan-perbuatan baik yang lalu/yang telah dikerjakan
3. Melihat orang yang di atasnya dalam masalah agama
4. Melihat orang yang dibawahnya dalam masalah dunia.
Demikian khutbah ini kami sampaikan, semoga bermanfaat terutama pada diri kami. Semoga Allah selalu memberikan kita kekuatan
untukdapat mawas diri, memberi kemampuan kita untuk melakukan perbuatan baik dan menjauhi maksiat dan dosa. Semoga Allah
menjadikan kita orang-orang yang berhasil dan bahagia dalam hidupnya . Amin.
‫ َوقُ ِل‬. ‫ اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬. َ‫صتُوْ ا لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُموْ ن‬
ِ ‫ َواِ َذا قُ ِرَئ القُرْ آنُ فَا ْستَ ِمعُوْ ا لَهُ َواَ ْن‬. َ‫ َوهللاُ ُسب َْحانَهُ وتعالى يَقُوْ ُل َوبِقَوْ لِ ِه يَ ْهتَ ِدى ال ُم ْهتَ ُدوْ ن‬. ‫ك ال َعالَّ ِم‬ ِ ِ‫ِإنَّ َأحْ سَنَ ال َكالَ ِم َكالَ ُم هللاِ ال َمل‬
)29 :‫ت ُمرْ تَفَقًا (الكهف‬ َ ‫ق ِم ْن َربِّ ُك ْم فَ َم ْن شَا َء فَ ْليُْؤ ِم ْن َو َم ْن شَا َء فَ ْليَ ْكفُرْ ِإنَّا َأ ْعتَ ْدنَا ِللظَّالِ ِمينَ نَارً ا َأ َحاطَ ِب ِه ْم س َُرا ِدقُهَا َوِإ ْن يَ ْست َِغيثُوا يُغَاثُوا ِب َما ٍء ك َْال ُمه ِْل يَ ْش ِوي ْال ُوجُوهَ ِبْئ‬
ْ ‫س ال َّش َرابُ َو َسا َء‬ ُّ ‫ْال َح‬
َّ ُ ْ ِّ َ َ
‫ َوتقب ََّل ِمنى َو ِمنك ْم ِإنهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬. ‫الح ِكي ِْم‬ ْ ِّ
َ ‫ت َوالذك ِر‬ ُ َ َ
ِ ‫آن ال َع ِظي ِْم َونف َعنِى َواِيَّاك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا‬ ُ ُ َ
ِ ْ‫بَارَكَ هللاُ لِى َولك ْم فِى القر‬

‫ص ِّل‬ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫إلى ِرضْ َوانِ ِه‬ َ ‫اعى‬ ِ ‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّد‬َّ ‫َر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد‬ ِ ‫ال ش‬ َ ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َده‬. ‫َلى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ عَل َى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‬
َ ‫الحمد هللِ ع‬
‫َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا هللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم ِبَأ ْم ٍر َب َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه‬
‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد‬ ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى‬ َ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬ َ ‫َلى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا‬ َ ‫صلُّوْ نَ ع‬ َ ُ‫ال تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ ي‬ َ َ‫بِقُ ْد ِس ِه َوق‬
‫ان اِلىيَوْ ِم‬َ َ َّ َّ
ٍ ‫ص َحابَ ِة َوالتابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التابِ ِع ْينَ لهُ ْم بِاِحْ َس‬ ْ ْ ُ
َّ ‫َّاش ِد ْينَ بِى بَك ٍر َوع َمر َوعُث َمان َو َعلِى َوعَن بَقِيَّ ِة ال‬ ْ ‫َأ‬ َ َ ُ ْ
ِ ‫ض اللهُ َّم َع ِن الخلفا ِء الر‬ ّ َ ْ
َ ْ‫َو َعلَى اَ ْنبِيآِئكَ َو ُر ُسلِكَ َو َمآلِئك ِة ال ُمق َّربِ ْينَ َوار‬
َ
‫ت اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل‬
ِ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا‬ ِ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬ ِ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِكَ يَا َأرْ َح َم الرَّا ِح ِم ْينَ اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬ َ ْ‫ال ِّدي ِْن َوار‬
‫لوبَا َء‬ ْ ْ َّ
َ ‫ اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنا البَالَ َء َوا‬.‫ك ِإلى يَوْ َم ال ِّد ْي ِن‬ َ ‫َأ‬ ْ َ ُ ْ
َ ِ‫َص َر ال ِّد ْينَ َواخذلْ َم ْن خَ ذ َل ال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ ْعدَا َء ال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َمات‬ َ ‫ال ِّشرْ كَ َو ْال ُمش ِر ِك ْينَ َوانصُرْ ِعبَادَكَ ال ُم َوحِّ ِديَّةَ َوانصُرْ َم ْن ن‬
ْ ْ ْ ْ
‫آلخ َر ِة‬ ِ ‫ َربَّنَا آتِنا َ فِ ْي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِ ْي ْا‬. َ‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْين‬ َّ ‫َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ‬
َ‫اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْالخَا ِس ِر ْين‬ ْ ‫ َربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو‬.‫ار‬
ِ َّ‫اب الن‬َ ‫ َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬.
‫َر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ ع َ‬
‫َلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‬ ‫بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْنك ِ‬ ‫ِعبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬
‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬
‫َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ‬

Anda mungkin juga menyukai