َ َ َ َ ْ َ ََْ َ َ َ ْ َ َ ﱠَ َ ُ َ ُ َ ْ َﱠ ُ ﱠ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ
ِ ﷲ وع ِآل ِه وصح ِ ِه ومن اتبع ﻫﺪاه واس ِ س ِت ِه واﻫتﺪى ِبهﺪ ِ ِه و ﺟاﻫﺪِ الله ﱠم ﻓص ﱢﻞ وسل ْم ع ح ِب ِبنا ال ُمصط ُمح ﱠم ِﺪ بن ع ْ ِﺪ
ﱠ
ﷲ َحﻖ ِﺟ َه ِاد ِه ِإ
ِ س ِ ْ ِﻞ
َ
ﱢ
َي ْو ِم الﺪ ْين
َ َ َ َ َ َ ُ ًَ َ ْ ً َ َ ﱠ َ َ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ
َصﺪق َو ْعﺪ ُه َون َ َ َع ْ ﺪ ُه َوأ َع ﱠز،ﷲ َو ْحﺪ ُه
ُ َ ُ
ِ والح ْمﺪ ِ ِ ك ِث ا وس ْ حان، ا أ ُ ك ِب ا، ُ ا أ، ُ ا أ
ِاله ِا، ﷲ رة وأ ِص َ ُ
َْ َََ َ ُ َْ ُ
َ اﻷ ْح َز
اب ﺟنﺪه وﻫزم
ُ ُ ،ُ َ ﷲأ
ﷲ أ َ ُ َو ِ ِ ال َح ْمﺪ ُ َ إل َه ا ﱠ،َو ْح َﺪ ُه
ُ ﷲ َو
ِ ِ
ُ َو ْح َﺪ ُه َن ْح َم ُﺪ ُه َو َ ْس َتع ْي ُن ُه َو َ ْس َت ْغف ُر ُه َو َ ْس َت ْهﺪ ْ ه َو َن ُت ْو ُب ال ْ ه َو َن ُع ْو ُذ ا م ْن ُ ُ ْور أ ْن ُفس َنا َو َس ﱢ َئات أ ْع َمال َنا َم ْن َي ْهﺪه َ َ ﱠ
ﷲ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِإن الح ْمﺪ
َ َ َ ُ ْ َ َ
ﻓ ُه َو ال ُم ْهت ِﺪ َو َم ْن ُ ض ِلله ﻓل ْن ت ِﺠﺪ
ُ
له َو ِل ا ُم ْر ِشﺪا
َ ُْ َ َ ََ َْ ْ َ َ ﱢ َ ﱠ ُ ُ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ ْ ُ ﱠ ْ ُ ْ َ َ ﱠ
الر َسالة َوأدى اﻷ َمانة َون َصح اﻷ ﱠمة ْ ك له َوأش َهﺪ أن ُم َح ﱠمﺪا َع ْ ﺪ ُه َو َر ُس ْوله ال ِذي لغ أش َهﺪ أن ِاله ِا ﷲ وحﺪه
َ ُْ َ َ ُ ﱠ َُ َُ َُ ﱠ
﴿ آمنوا اتقوا ا َ َح ﱠﻖ تق ِات ِه َو ت ُموت ﱠن ِإ َوأنت ْم ُم ْس ِل ُمون ﴾ َ اأ ﱡي َها ال ِذين
Pagi ini di seluruh penjuru Tanah Air Indonesia bergema kalimat Takbir, Tahmid, & Tahlil. Tanda kesyukuran orang-orang
beriman setelah berjuang sebulan penuh memenuhi panggilan Ilahi untuk berpuasa, membayar zakat fitrah, dan sunnah-
sunnah keutamaan lainnya, sehingga kemudian menggapai derajat mulia yang Allah janjikan “La’allakum Ta aqun”. Semoga
kita semua menggapai derajat ketaqwaan itu, sehingga hari ini kita benar-benar kembali kepada fitrah Islam (Idul Fitri)
Kumandang Takbir, Tahmid, & Tahlil itu dak saja bergema di Indonesia, tetapi bahkan di seluruh jengkal tanah dunia, di mana
jengkal di sana pengikut Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang beriman dengan Al-Quran dan Sunnah Nabi.
kita tumbuh kembangkan dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun. Sehingga hidup kita secara pribadi,
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bahkan dalam tatanan kemanusiaan umumnya akan menjadi semakin
Fenomena gairah ibadah di bulan Ramadhan adalah fenomena mendunia, bukan saja saat ini, tapi juga pada umat-umat Islam
terdahulu, Ramadhan bak musim semi, bunga keimanan dan ketaqwaan umat mekar harum mewangi. Atau seumpama
kebugaran fisik, kebugaran iman umat rata-rata naik, membaik dan meninggi di bulan Ramadhan. Itulah rahasia mengapa
Sehingga, ga kemenangan terbesar Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sejarah beliau semua terjadi di bulan Ramadhan,
yakni: Turun Wahyu di Gua Hira, kemudian Perang Badar Kubro setelah 15 tahun kenabian, Fathu Makkah setelah 21 tahun
kenabian Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Setelah penaklukan Makkah ini maka berakhirlah kisah kafir Quraisy, karena kemudian se ap orang Quraisy masuk Islam.
Sehingga hingga hari kiamat Makkah-Madinah akan tetap menjadi Tanah Suci Islam yang terjaga.
Bahkan bangsa Indonesia, Muslimin terbesar sedunia yang merdeka pada 17/8/1945, memproses kemerdekaan tersebut juga
pada hari Jumat 9 Ramadhan 1346 H. Sehingga bulan Ramadhan bagi bangsa Indonesia bukan saja Syahrul Quran, Syahrus
Siyam, tapi juga Syahrul Is qlal, Bulan Kemerdekaan dari penjajahan asing, setelah nenek moyang kita berjuang lebih dari
350 tahun.
Coba kita bayangkan jika kita sampai dengan sekarang dak juga memperoleh kemerdekaan, apakah kita bisa shalat Idul Fitri
dari Sabang hingga Merauke seper saat ini?
Tentulah dak semudah seper saat ini. Sebagaimana yang terjadi pada bangsa Pales na yang sejak tahun 1948 Israel
menyatakan sebuah negara yang merdeka dengan mencaplok tanah Pales na.
Apa yang terjadi di Pales na kemudian sejak 1948 hingga kini ?
5,59 juta dari 12,70 juta penduduk Pales na terusir ke luar Pales na.
Hal yang sama juga pada muslim Rohingya yang sampai dengan sekarang hidup terjajah oleh pemerintah dan masyarakat
Myanmar
Menjadi manusia-manusia pelaku terusir, dak kurang eksodus 500 jiwa pada akhir 2014. Dua pejabat senior PBB yang
terlibat menangani pengungsi di Myanmar memperkirakan lebih dari seribu kaum minoritas Muslim Rohingya tewas dalam
kekerasan yang dilakukan aparat negara. Jumlah korban ini jauh lebih banyak dari yang selama ini dilaporkan pemerintah.
sekarang hanya nggal bangunan fisik nyaris tanpa ada penduduk muslim yang tersisa.
Marilah kita syukuri kemerdekaan kita yang terjadi di bulan Ramadhan tersebut sembari mendoakan pahlawan-pahlawan
kita yang telah berjuang, berkorban harta dan jiwa. Semoga Allah membalas jasa-jasa mereka, Amin. Ya Rabb.
Sejarah Pales na, Rohingya dan Andalusia tadi sepatutnya menyadarkan kita semua, bahwa fitrah Islam, takwa itu dak boleh
hanya semata menjadi kemenangan pribadi; tapi harus berkembang menjadi kemenangan integral umat dan bangsa. Yakni :
2. Kemenangan keluarga-keluarga Taqwa itu jalin berkelindan memunculkan lingkungan-lingkungan masyarakat yang
3. Dan lingkungan masyarakat-masyarakat Islami itu kemudian mengokohkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Melahirkan Baldatun Thayibatun wa Rabbun Ghafur. Negara adil, sejahtera dalam naungan Ridho Ilahi.
Risalah Dinul Islam yang di bawa oleh Baginda Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam memang hadir untuk menyelamatkan
kemanusiaan. Bahkan lebih dari itu kehadirannya untuk hewan, tumbuhan, darat, laut dan sungai terus dijaga dalam harmoni,
َ اك إ ﱠ َر ْح َم ًة لل َعالم
َ َ َ ْ َ َ
ِ ِ وما أرسلن
Dan adalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Maka siapa saja orang yang mengaku muslim tapi lebih senang menggambarkan Islam dengan wajah angkara murka,
kebodohan, dan keterbelakangan, maka orang tersebut telah termakan oleh fitnah musuh-musuh Islam, yang menutup mata
dari dominasi sejarah keagungan Islam yang tertulis indah dalam nta sejarah para sejarawan dunia yang masih berlaku jujur
kepada Islam.
Lihatlah bagaimana Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menaklukkan Mekkah tanpa pertumpahan darah, kaum kafir Quraisy yang
selama 21 tahun memerangi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan sahabat beliau ampuni.
“Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya: ‘Pada hari ini dak ada cercaan atas
kalian. Allah mengampuni kalian. Dia Maha penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!”
Pahlawan besar Islam, Shalahuddin al-Ayyubi mencontoh keteladanan Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, mengizinkan pulang
pasukan dan warga tentara salib Eropa yang telah dikalahkannya dalam pertempuran , untuk meninggalkan tanah Pales na
tanpa pertumpahan darah. Sehingga Shalahuddin al-Ayyubi menjadi tokoh Islam yang sangat dihorma oleh sejarawan barat.
tapi keadilan adalah kewajiban mukminin. Tanpa keadilan, seorang muslim daklah akan pernah menggapai derajat
ketaqwaan.
Al-Maidah: 8
ﱠ ُﱠ ْﱠ ْ ُ ْ ۚ ُش َه َﺪ َاء الق ْسط ۖ َو َ َ ْﺠر َم ﱠن ْم َش َنـ ُن َق ْوم َ ٰ أ ﱠ َت ْعﺪلوا
اع ِﺪلوا ﻫ َو أق َر ُب ِللتق َو ٰى ۖ َواتقوا ا َ ۚ ِإن َ ُ َﱠ َُ َ
َيا أ ﱡي َها ال ِذين
ِ ٍ ع ِ ِ ِ ِ ِ آمنوا كونوا قو ِام
َ َ َ
ا َ خ ِب ٌ ِ َما ت ْع َملون
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku dak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Dan para pemimpin yang bertakwa itu mempunyai posisi yang sangat mulia di sisi Allah. Merekah orang-orang yang doanya
akan dikabulkan oleh Allah sebagaimana hadis Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang berbunyi :
ودعوة المظلوم، واﻹمام العادل، فطر الصائم ح: ﺛﻼﺛة ﻻ ترد دعوتهم
( ) رواه ال مذي
“Tiga orang yang dak tertolak doanya; [1] orang yang berpuasa saat berbuka, [2] imam adil, [3] orang yang terzhalimi” (HR
Tirmidzi)
Simaklah juga apa yang dikatakan oleh seorang pemimpin adil dalam sejarah Islam, Umar ibn al-Kha ab:
“Seandainya ada anak kambing yang ma di tepian sungai Eufrat, maka Umar merasa takut diminta pertanggung jawaban
oleh Allah”
Mengapa gemilang sejarah Islam itu bisa terjadi? Karena keadilan dalam Islam bukanlah pilihan bebas untuk kaum muslimin,
tapi keadilan adalah kewajiban mukminin. Tanpa keadilan, seorang muslim daklah akan pernah menggapai derajat
ketaqwaan.
Seekor anak kambing beliau khawa rkan apatah lagi seorang manusia di bawah kekuasaannya. Peris wa itu terjadi pada abad
ke-7 Masehi. Sedang apa gerangan sejarah manusia di Barat pada abad ke 7?
Ilmuwan Poli k dan Sejarawan Barat menyatakan, masa-masa itu adalah Barat masih dikuasai dengan satu semboyan “The
Maka jika ada rakyat yang memprotes kebijakan sang raja, maka rakyat itulah yang salah dan Raja pas benar.
makmur, sehingga yang ada hanyalah orang-orang yang membayar zakat dan dak ada orang yang mau menerima zakat. Hal
itu telah terjadi pada zaman Khalifah Islam Kelima ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz sehingga sang Khalifah memerintahkan rakyatnya
Dengan mengangkat nikmat kemerdekaan di awal khutbah dan mengangkat kisah keadilan, kesejahteraan dalam zaman
keemasan Islam di atas, kha b ingin mengajak kita semua untuk bersama-sama menumbuhkan kesadaran untuk
Sehingga sejarah umat, khususnya umat Islam Indonesia dapat melangkah ke depan dengan merawat dan
menumbuhkembangkan kemenangan integral yaitu, pribadi sekaligus keluarga, masyarakat, umat dan bangsa.
Itu harus kita lakukan karena Allah. Memang meni pkan keadilan dan kesejahteraan di dunia ini peran sejarah umat
َ َ َْ ْ َُ ْ َ ْ َ ﱠ
ٰ َ ين ِمن ق ْ ِل ِه ْم َول ُ َم َ ﱠ ل ُه ْم ِد َين ُه ُم ال ِذي ْارت َ اﻷ ْرض َما ْاس َت ْخل
َ ف الذ
ِ ِ ات ل ستخ ِلفنهم
َ ﱠ َ َ ْ َُ َ ُ ََ َ
ِ وعﺪ ا ال ِذين آمنوا ِمن م وع ِملوا الص ِالح
َ ُ َ ُ ُ َ َٰ َ َ َٰ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ ُُ َْ ْ ْ ْ َ ْ َ ُ ْ َ َُﱢ ﱠُ ﱢ
اسقون ِ كون ِ ش ئا ۚ ومن كفر عﺪ ذ ِلك ﻓأول ِئك ﻫم الف ِ لهم ولي ﺪلنهم من ع ِﺪ خو ِﻓ ِهم أمنا ۚ ع ﺪون
( 55 ) Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-
orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk
mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa.
Mereka tetap menyembahku-Ku dengan ada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
Janji Allah kepada orang beriman dan beramal shalih sungguh mereka akan dijadikan penguasa di dunia. Tidak sepatutnya,
umat Islam meninggalkan gelanggang kepemimpinan umat dan bangsa dengan menyerahkan kepada orang-orang yang dak
Surat Quraisy pun mempertegas misi mulia umat Islam adalah untuk mewujudkan harapan semua manusia tanpa terkecuali
yaitu, bebas dari rasa lapar dan bebas dari rasa takut,
Dan pada surat yang sama mengajak manusia untuk menyembah kepada Allah, memuliakan ajaran bukan menistakan agama.
(QS. Quraisy)
َ َ ُ َ
(1)ﻓل َ ْع ُ ﺪوا َر ﱠب ﻫ ٰ ذا ال َب ْ ِت
َ ْ ْ َ ﱢ
الش َتاء َو ﱠ ُ َ
(3)الص ْ ِف ِ ( ِإ ِﻓ ِهم رحلة2 )ِ ِﻹ ِف ق َ ْ ش
َ ََ َ ْ
(4)آمن ُهم ﱢم ْن خ ْو ٍفال ِذي أط َع َم ُهم ﱢمن ُﺟ ع و
( 1 ) Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,( 2 ) (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.(
3 ) Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).( 4 ) Yang telah memberi makanan kepada mereka
Bahkan misi sejarah umat Islam ini melekat langsung dengan sumpah waktu oleh Allah dalam QS Wal ‘Ashri
( 1 ) Demi masa. ( 2 ) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, ( 3 ) kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasiha supaya menaa kebenaran dan nasehat menasiha supaya menetapi
kesabaran.
Pesan Wal ‘Ashri mengharuskan kita berjuang dengan modal iman dan amal shalih, serta persatuan muslimin dalam membela
kebenaran dengan keteguhan/ kesabaran. Itulah jalan satu-satunya yang tersedia untuk kita bisa menjadi manusia beruntung
bukan orang yang merugi (al khusr) dalam kehidupan dunia dan akhirat kelak.
Jamaah Shalat Idul Fitri yang dimuliakan oleh Allah. Semoga menjadi jelas bagi kita, bahwa visi misi agama Islam bukanlah
hanya untuk menyelamatkan pribadi kita masing-masing saja. Tapi untuk misi penyelamatan kemanusiaan dan bahkan alam
semesta.
Oleh karena itu dalam konteks perkembangan dan penyelamatan reformasi Indonesia , umat Islam harus terlibat ak f.
Bahkan Kons tusi kita hasil buah dari reformasi jelas sekali memanggil peran umat suci umat beragama, khususnya 85% umat
Islam, untuk menghadirkan anak-anak bangsa, generasi muda ke depan, mereka yang beriman bertakwa, berakhlak mulia
dan unggul dalam kecerdasannya. Bacalah pasal 31 ayat 3 , atau kita sebut saja GERAKAN KONSTITUSI 313 , untuk
mengingatkan kita kepada heroisme dan kemenangan Aksi Bela Islam 212.
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”
Kesuksesan Amanat Kons tusi 313 adalah esensi kesuksesan Reformasi, sekaligus esensi dari visi misi Dinul Islam.
Mari umat Islam singsingkan lengan baju, kumandangkan takbir Idul Fitri sembari mengenang Takbir Bung Tomo dalam
mengusir penjajahan.
Marilah kita tutup khutbah ini dengan sama-sama bermunajat doa kepada Ilahi Robbi:
برحمتك ا أرحم الراحم رب العالم والصﻼة والسﻼم ع أ ف المرسل وع آله وصح ه أﺟمع الحمﺪ
َ ْ الراحم َ َ ْ َ َ َ ْ َ َْ َ ْ ُْ َ ْ َ َ ْ ُ َ َْ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َْ ْ ُ ْ ُ ﱠ
ِ ِ ات ِب َرحم ِتك ا أرحم ﱠ
ِ ات اﻷح ِاء ِمنهم واﻷمو ِ اللهم اغ ِف ْر ِللمس ِل ِم والمس ِلم
ِ ات والمؤ ِم ِن والمؤ ِمن
ﱢ َ َ َ ْ َ َ ْ َ
الل ُه ﱠم أ ِع ﱠز ا ِﻹ ْس َم َوال ُم ْس ِل ِم ْ َ َوأﻫ ِل ِك ال ف َرة َوال ُم ِك ْ َ أ ْعﺪ َاءك أ ْعﺪ َاء الﺪ ْين
َ َ َ ًَ َ َ ََ َ ﱠ ﱡ َْ َ َ ًَ َ َﱠَ َ
اب النار ر نا ِآتنا ِ الﺪن ا حسنة و ِ ا ِ
ﻵخر ِة حسنة و ِقنا عذ
َ ْ ُ وا ﱠ َ ُ َ
لس م عل ْ ْم و َرح َمة ِ
ﷲ و راته
Momentum Perkuat Trilogi Ukhwah
Khutbah I
ُ َُ ﷲأ
َُ ﷲأ ُ َُ ﷲأ
ُ ،ُ َ ﷲأ
ُ َُ ﷲأ ُ َُ ُ
ُ ُ َ اله أ ُ َُ ﷲأ
َُ ﷲأ ُ
، أ
ً ْ َ ًَ ُ َ َ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ
ِ وس ْ حان، والح ْمﺪ ِ ك ِث ا،ﷲ أ ُ ك ِب ا،
ﷲ رة وأ ِص
ُ ُ ،ُ َ ﷲأ ُ له إ ﱠ
ُ َو،ﷲ َ َ
ﷲ أ َ ُ َو ِ ال َح ْمﺪ ِ ِإ
َ َ ُ َ ﱠ ُ َ َ
الر ِح ِم َو ِلت ِملوا ال ِعﺪة َو ِلت ﱢ ُ وا ا َ َع ٰ َما ﻫﺪا ْم َول َعل ْم
الر ْح َم ٰ ن ﱠ
ْسم ا ِ ﱠ.من الش طان الرﺟ م
ِ ِ ت َعا َ ِ ْ ِكتا ِ ِه ال ْ ِم أعوذ ا
َ ْ َ
شك ُرون
Pagi hari ini kita bersama-sama telah diberikan kenikmatan merayakan Idul Fitri oleh Allah SWT dengan mengumandangkan
takbir penuh kebahagiaan, setelah melampaui perjuangan pela han fisik dan mental, berpuasa selama 1 bulan penuh di
bulan Ramadhan. Semoga segala keis mewaan-keis mewaan seper rahmat dan maghfirah (ampunan) dari Allah, serta
itqun minannar (pembebasan dari api neraka), dalam bulan Ramadhan, kita dapat meraihnya dengan baik. Sejak hari pertama
Ramadhan, kita menahan lapar, haus dan segala hawa nafsu, mela h kesabaran demi meraih insan yang bertakwa, yakni
ٌ اس إ ﱠنا َخل ْق َنا ْم ِم ْن َذ ر َوأ ْن َ ٰ َو َﺟ َعل َنا ْم ُش ُع ا َو َق َ ِائ َﻞ ِل َت َع َار ُﻓوا ۚ إ ﱠن أ َر َم ْم ِع ْن َﺪ ا ِ أ ْت َقا ْم ۚ إ ﱠن ا َ َع ِل ٌم َخب
ُ َ ﱡَ ﱠ
ِ ِ ِ ِ ا أيها الن
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami
jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha-Mengetahui.”
Bulan suci Ramadhan yang baru saja berlalu dapat dimaknai : Pertama, secara bahasa, Ramadhan berar “syiddatul harri”
yang ar nya “sangat panas”. Di bulan Ramadhan memang cenderung cuacanya sangat panas, ha kita pun seringkali
cenderung panas, ingin lepas dari perintah-perintah Allah SWT namun hanya karena keimanan dan ketakwaan kita semata,
mampu bersabar melewa seluruh ujian yang dihadapi di bulan suci Ramadhan.
Oleh karenanya, para ulama memaknai bulan Ramadhan dengan “tahriqudz dzunub” yakni membakar dosa-dosa. Orang-
orang beriman yang berpuasa di bulan Ramadhan, berjuang keras melaksanakan ibadah dan amal shaleh sebanyak-
banyaknya : shalat lima waktu tepat waktu dengan berjamaah, shalat-shalat sunnah ditunaikan, shalat tarawih dan tahajud
ditegakkan, selalu husnudh-dhan terhadap tetangga dan handai taulan serta antar sesama, sangat bahagia membantu dan
memudahkan kesulitan orang lain, menginfakkan hartanya untuk kemakmuran masjid dan kebahagiaan anak ya m piatu
Semuanya dilaksanakan penuh suka cita demi untuk membakar dosa-dosa yang dimilikinya akibat perbuatan-perbuatannya
di masa-masa yang lalu. Perbuatan ibadah dan amal shaleh sekecil apapun, insya Allah akan menghadirkan ampunan Allah
SWT. Terlebih di bulan suci Ramadhan, semua ibadah dan amal shaleh akan dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.
Apalagi, ibadah dan amal shaleh itu disertai dengan penuh keikhlasan dan berharap hanya kepada Allah SWT agar
melimpahkan rahmat dan maghfirah-Nya sehingga semua dosa-dosa kita diampuni Allah SWT dan akhirnya kita kembali suci
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an Surat Hud ayat 114.
ۗ ﱠ َ َ ٰ ُْ َْ ﱠ
الس ﱢ ا ِت ِان الحس ِت ذ ِﻫ
Sebagai orang yang beriman, kita harus meyakini segala apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al-qur’an dan sudah
seyogyanya kita senan asa berprasangka baik dan berharap hanya kepada Allah SWT. Dalam kaitannya dengan hal ini, Allah
“Aku sangat tergantung kepada prasangka hamba-KU, jika berprasangka baik, maka Aku berikan kebaikan. Bila berprasangka
ُ ُ ،ُ َ ﷲأ ُ له إ ﱠ
ُ َو،ﷲ َ َ َُ ُ
ﷲ أ َ ُ َو ِ ال َح ْمﺪ ِ × ِإ٣ ﷲ أ
Kedua, Ramadhan dimaknai juga sebagai “Syahrusshobri” atau bulan kesabaran, bulan yang penuh proses pendidikan bagi
hamba Allah yang beriman. Mengapa disebut demikian? karena di bulan Ramadhan orang beriman dituntut untuk mela h
diri agar lebih mampu bersabar dalam menghadapi segala masalah kehidupan, baik yang ver kal maupun yang horizontal.
Paling dak ada 3 ( ga) sabar yang harus diterapkan seorang mukmin dalam ikh arnya mencapai ketaqwaan yang sempurna
“Kesabaran ada 3 macamnya, sabar ke ka berbuat ketaatan, sabar ke ka meninggalkan kemaksiatan, dan sabar di dalam
masa aqil baligh, kita sudah berupaya melaksanakan segala perintah Allah SWT sebagai perwujudan nyata atas pengakuan
kita menjadi pemeluk agama Islam, agama yang diridloi Allah SWT. Namun dalam proses perjalanannya, kerap tergoda oleh
bisikan-bisikan Setan yang membelokkan ha agar kita meninggalkan perintah-perintah Allah SWT.
Sehingga seringkali kita dak mampu beribadah dan beramal shaleh secara konsisten, is qomah dan mudawwamah. Awal
Ramadhan menggebu-gebu semangat shalat tarawih, seminggu kemudian tak lagi bertarawih. Hari ini rajin shalat berjamaah,
besok hari malas shalat. Kemarin rajin berinfaq dan shodaqoh setelah Idul Fitri kembali pelit. Hari ini masih saling tersenyum
dan memaa an, esok hari tak lagi saling menyapa bahkan saling mencaci.
Itu semua tanda-tanda dak sabar dalam menunaikan perintah-perintah Allah SWT. Disinilah seorang mukmin membutuhkan
kesabaran yang kokoh untuk tetap di jalan Allah SWT, menjalankan perintah-perintah Allah dengan fokus, konsisten,
Kedua, sabar dalam meninggalkan kemaksiatan, Sabar dalam menghindari seluruh larangan-larangan Allah SWT. Bila
diharamkan makan, minum dan melakukan hubungan suami-istri di siang hari dalam bulan Ramadhan, maka bersabarlah.
Bila diharamkan atas kamu minuman khamr dan judi, maka nggalkanlah dengan sungguh-sungguh dan jangan coba-coba
menawar ingin mencicipi walau sekali. Bila dilarang untuk mencaci maki orang lain, maka jaga dan tahanlah lisanmu dari kata-
kata caci maki dan semacamnya. Semua itu membutuhkan kesabaran yang nggi untuk konsisten, is qamah dan
Dan bila kita satu saat lalai dan tak lagi sabar menjaga diri dari larangan Allah SWT, maka segeralah beris ghfar agar Allah
Ke ga, sabar di dalam menjalani ketentuan Allah SWT yang dak disenangi hawa nafsu. Sabar menerima qadha dan qadar
dari Allah SWT dengan ikhlas. Bulan Ramadhan merupakan bulan pela han dan pendidikan bagi seorang mukmin agar sabar
menerima ketentuan Qodho dan Qadar yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Kesabaran dalam hal ini akan melahirkan sikap qona’ah yang sangat baik bagi peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan
kita kepada Allah SWT, serta sangat bermanfaat bagi terwujudnya kehidupan yang tenang, damai, harmonis dan bahagia.
“Serta kesabaran atas segala sesuatu yang akan didapatkan oleh orang yang berpuasa dari perihnya lapar,haus,lemahnya
Bahkan Allah SWT memuji hamba-hambanya yang sabar dan memberikan kepadanya predikat hamba yang bertaqwa
َ ُﱠ ُ َ ُ َ َ َ
ين َصﺪقوا َوأول ِئك ﻫ ُم ال ُمتقون الص ِاب َن ِ ال َ أ َس ِاء َوال ﱠ ﱠ ِاء َو ِح َ ال َ أس أول ِئك ال ِذ
َو ﱠ
“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang
Ke ga, bulan Ramadhan biasa juga dimaknai sebagai “Syahrul Jihad” atau bulan berjihad melawan hawa nafsu yang bersarang
dalam diri se ap manusia. Jihad melawan hawa nafsu ini yang disebut Rasulullah SAW saat usai perang badar, sebagai Jihad
yang paling besar, Jihad Akbar. Hawa nafsu adalah nafsu yang cenderung mengajak manusia kepada kebathilan dan
keburukan. Hawa nafsu menjadi sasaran empuk bisikan setan dan menjadi lapangan bermain-main bagi Setan menumbuhkan
dan mengembangkan kebathilan dan keburukan dalam ruang imajinasi manusia. Sehingga manusia sangat cerdas dalam
merancang pu muslihat dan kejahatan yang merusak kemaslahatan kehidupan umat manusia.
Dalam ruang imajinasi manusia juga, setan bersemangat mendorong kecerdasan manusia membuat dan menyebarkan hoaks
dan fitnah demi kerusakan kehidupan manusia yang sudah harmonis dan tenteram. Bahkan hoaks dan fitnah dengan atas
nama agama. Setan mampu menyamarkan batas kebaikan dan kebathilan bagi orang beriman yang sudah dikuasai hawa
nafsunya oleh Setan. Dengan berpuasa, terutama di bulan Ramadhan, seorang mukmin akan terla h mengendalikan hawa
nafsunya dan menutupinya dengan kesabaran dan kecerdasan Ilahiyah sehingga mampu menepis dan menangkis dengan
kuat segala bisikan Setan yang menggoda hawa nafsu dan ruang imajinasinya untuk berbuat bathil.
ُ ُ ،ُ َ ﷲأ ُ له إ ﱠ
ُ َو،ﷲ َ َ َُ ُ
ﷲ أ َ ُ َو ِ ال َح ْمﺪ ِ × ِإ٣ ﷲ أ
Jelaslah bahwa bulan Ramadhan dan ibadah puasa yang dijalani selama bulan suci itu akan mengantarkan hamba-hamba
Allah yang tawakkal dan ikhlas menunaikannya mencapai ngkatan Mu aqin, orang yang bertaqwa, yakni posisi yang paling
mulia di hadapan Allah SWT karena Allah menilai kemuliaan seorang hamba itu hanya aspek ketaqwaan semata, bukan yang
lain-lain.
Momentum hari rayaIdul fitri adalah moment kemenangan bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa, kemenangan kita yaitu
sebagai hamba yang mampu meraih ngkatan Mu aqin sehingga akan memberi warna kebaikan kepada kehidupan di masa-
masa yang akan datang. Orang bertakwa senan asa menunjukkan sikap dan prilaku yang memberi rasa aman kepada
sesamanya. Seimbang dalam hablum minallah (hubungan dengan Allah SWT) dan hablumminnas (hubungan antar
manusia).Di antara ciri-ciri sikap takwa adalah menjaga hubungan baik sesama manusia, karena syariat memerintahkan
menjalin hablum minallah wa hablum minannas. Tentu sebaliknya adalah sikap aneh, manakala muslimin berbuat onar dan
(perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka dilipu kerendahan.”
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa penyebab di mpakannya kehinaan dan kemurkaan kepada manusia lantaran manusia
dak menjaga dan memelihara hubungan dengan Allah dan dak menjaga hubungan dengan sesama manusia.
Islam memiliki ajaran yang membentangkan dua bentuk hubungan harmonis yang akan membawa kemuliaan dan
1. Tata hubungan yang mengatur antara manusia dengan Tuhannya dalam hal ibadah (ubudiyah) atau yang populer dikatakan
2. Tata hubungan yang mengatur antara manusia dengan makhluk yang lainnya dalam wujud amaliyah sosial yang dikenal
Hablum minallah bermakna menjaga hubungan dengan Allah dengan selalu melaksanakan segala perintah-Nya dan
meninggalkan segala larangan-Nya, sementara hablum minannas bermakna menjaga hubungan dengan sesama manusia
dengan senan asa menjaga hubungan baik, menjaga tali silaturrahim, memiliki kepedulian sosial, tepa selera, tenggang rasa,
saling menghorma . Kedua hal ini merupakan dua mata uang yang satu sama lain dak dapat dipisahkan. Tidaklah dikatakan
orang baik yang menjaga hubungan dengan Allah namun mengabaikan hubungan dengan orang lain, begitu juga sebaliknya.
Menjaga hubungan dengan Allah sejalan dengan menjaga hubungan dengan sesama manusia, bersungguh-sunguh
menegakkan ibadah kepada Allah harus dibarengi dengan kesungguhan menanam benih-benih kebaikan terhadap sesama.
Dengan demikian, ketakwaan seorang Muslim dibangun di atas kerangka hubungan dengan Allah melalui perjanjian yang
diatur dalam Syari'at-Nya berkenaan dengan kewajiban menunaikan hak-hak Allah Ta'ala dan juga kerangka hubungan dengan
sesama manusia melalui kewajiban menunaikan hak-hak sesama manusia baik yang muslim maupun yang nonmuslim.
Manifestasi dari ketaqwaan kepada Allah dalam bentuk hablumminannas itu diungkapkan dalam Alquran antara lain dalam
َ ْ ض أع ﱠﺪ ْت لل ُم ﱠتق َْ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ َﱢ ْ َ َ ﱠ َْ ُ َ ﱠ
ِ ِ ِ
ُ اﻷ ْر ََو َسار ُع ْوا ِإ مغ ِفر ٍة ِمن ر م وﺟن ٍة عرﺿها السموات و.
”Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
َۚ ْ ْ ُ ﱠ ۗ َ ُ ُ ﱡ َ َ ۤ ﱠ ۤ َ ﱠ َ ْ ُ ُْ َ ْ
ِحب المح ِس ِن اظ ِم ْ َ الغ ْ ظ َوال َع ِاﻓ ْ َ َعن الناس وا
ِ ال ِذين ين ِفقون ِ ال ﱠ ِاء وال ﱠ ِاء وال
“Yaitu orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaa an (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”
Perwujudan dari makna hablum minannas seorang hamba muslim adalah senan asa menjaga ukhuwah islamiyah
(persaudaraan sesama Muslim),ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama anak bangsa) dan ukhuwan insaniyah
(persaudaraan sesama manusia). Oleh karenanya dengan momentum hari raya Idul Fitri 1440 H hari ini marilah kita ngkatkan
UkhuwahIslamiyah dengan menjalin silaturahim sesama kita, menghindari fitnah dan perpecahan serta saling memaa an
diantara kita. Marilah kita membangun rekonsiliasi pasca momentum Pilpres kemaren dengan tetap menjaga perdamaian
dan tanpa permusuhan. Kita tegaskan sikap kese aan kenegaraan kita kepada NKRI dengan meyakini bahwa Pancasila secara
nyata berkesesuaian dengan ajaran Islam. Sebagai Umat Islam di Indonesia marilah senan asa menaa peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku di NKRI sebagai hubungan yang konstruk f dan penuh rasa hormat kepada pemerintahan
yang sah, karenahal ini sangat jelas diajarkan dalam syariat Islam.
Dengan momentum Idul Fitri marilah bersama-sama kita wujudkan stabilitas keamanan, perdamaian dan situasi yang
kondusif dengan mengedepankan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama anak bangsa) yang saling bersaudara satu
sama lain daripada menonjolkan perbedaan sifat kontra produk f. Kita hindari dan kita tangkal aksi-aksi provokasi dan
kekerasan dari pihak-pihak yang dak bertanggungjawab agar selalu tercipta rasa aman dan damai dalam kehidupan
berbangsa kita. Jangan sampai umat Islam di Indonesia terpancing untuk melakukan aksi-aksi inkons tusional baik langsung
dan dak langsung. Tindakan inkons tusional bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat mengarahkan kepada ndakan
ُ ُ ،ُ َ ﷲأ ُ له إ ﱠ
ُ َو،ﷲ َ َ َُ ُ
ﷲ أ َ ُ َو ِ ال َح ْمﺪ ِ × ِإ٣ ﷲ أ
Demikianlah khutbah Idul Fitri tahun 1444 H, semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah Ramadan kita. Semoga Allah
SWT memberikan kekuatan lahir dan ba n kepada kita sehingga tugas-tugas yang telah diamanahkan kepada kita, dan kita
Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, kami semua adalah hamba-hambamu yang rapuh, maka kuatkanlah kami. Tak
Ya Allah yang maha berkuasa, jadikanlah kami hamba-hambamu orang yang selalu yakin atas rahmat-Mu, berikanlah
keyakinan yang tangguh pada ha kami. Tak ada keyakinan seja kecuali dari-Mu ya Allah.
Ya Allah yang maha memberi petunjuk, jangan jadikan kami hamba-hambamu yang tersesat dari jalan lurus yang Engkau
kehendaki, berilah hidayah kepada kami. Tak ada yang dapat memberi petunjuk kepada kami kecuali hanya Engkau ya Allah.
Ya Allah yang maha pengampun, jangan jadikan kami hamba-hambamu yang tenggelam dalam lautan kemaksiatan dan
kedurhakaan kepada-Mu, ampunilah kami. Tak ada yang dapat mengampuni kami kecuali hanya Engkau Ya Allah.
Ya Allah yang maha pengasih, apabila kami pernah menyaki ha orang tua kami, di pagi ini, kami bersimpuh kepada-Mu Ya
Allah, ampuni kami, ampuni dosa kedua orang tua kami, ampuni dosa guru-guru kami, ampuni dosa-dosa istri/suami kami,
ampuni dosa-dosa saudara kami, ampuni dosa tetangga kami, ampuni dosa putra-putri kami, sesungguhnya hanya engkaulah
yang maha Pengampun dosa-dosa kami. Jadikan kami dan mereka semua termasuk hamba-Mu yang kembali fitrah, termasuk
ُ َ َ ان ﷲ ُ َر ًة َو أ ْص ْ ً َ َ ﱠ ُ َ ُ َ
ْ َ ُ ْ َ َ َ َ ُ
لح ْمﺪ ِ ك ِث ا وس ح ﷲ ا َ ْ ُ .× ٤
ﷲ ا َ ْ كب ا وا ﷲ ا َ ْ ُ ×٣
ُ
ِاله ِا ﷲ وﷲ ا ْ ﷲ ا ْ و ِ
َ ُ
لح ْمﺪا
ّ ّ
ّ ته وارغاما لمن ﺟحﺪ ه وكفر .واشهﺪ ان س ّ ﺪنا حمﺪا كث ا ما امر .واشهﺪان ﻻاله ا ﷲ وحﺪه ﻻ ك له اقرارا ب الحمﺪ
ّ ّ
ﻓصﻞ وسلم ع س ّ ﺪنا ّ .الل ّ ّ
بنظر واذن محمﺪ وع اله واصحا ه المصابيح الغرر .ما اتصلت ع هم محمﺪا ع ﺪه ورسوله س ّ ﺪ ال
.خ
ّ
.المس ّ حة قﺪسه .ﻓقال تعا ولم يزل قائﻸ عل ما .ان ﷲ ومﻼئكته صلون ع الن .ا ّايها الذين امنوا صلوا عل ه وسلموا سل ما
ّ
الﺪارن خصوصا ع ّاول ّ ّ ّ هم ّ
الل ّ
الرﻓيﻖ .س ّ ﺪنا ا وع اله واصحا ه خ اﻫﻞ محمﺪ ﺟﺪ الحسن و الحس صﻞ وسلم ع س ّ ﺪنان
لهم احسان ا يوم الﺪين .وعلينا معهم برحمتك اارحم ّ ّ ّ
الرح من .وع التا ع وتابع التا ع
ﱢ َ َ ُ ﱠ ْ
اغف ْر لل ُم ْؤمن ْ َ َوا ُلم ْؤم َنات َوا ُلم ْسلم ْ َ َوا ُلم ْسل َمات ا َ ْح ء م ْن ُه ْم َوا َ ْم َواتُ .
الله ﱠم ا ِع ﱠز ا ِﻻ ْس َم َوا ُلم ْس ِل ِم ْ َ َوأ ِذ ﱠل ال ْ ك ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ اللهم ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُ َ ﱢ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ﱢ ْ َ َ َ َ ْ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ.ﱢ ْ ْ َ َ ﱢ
الﺪ ْين َو ْ
اع ِﻞ ِل َما ِتك ِا َي ْو ِم ِع ادك الموح ِﺪين وان من ن الﺪين واخذل من خذل المس ِل ِم و دمر اعﺪاء والم ِك وان
ً ُ ﱠ ْ َ ْ َﱠ َ ََ َ ََ َ َ ﱠ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َْ َ َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ُْ ﱢ ْ
ون ْ ِس ﱠ ا خ ﱠصة َو َس ِائر
الﺪين .اللهم ادﻓع عنا ال ء وال اء والز زل وا ِلمحن وسوء ا ِلفتن ِة وا ِلمحن ما ظهر ِمنها وما طن عن ل ِﺪنا اِ نﺪ ِ
الراحم ْ َ ﱠ َ َ َ ﱠ َ ْ َ َ َ َْ َ ﱠ
والفوز ِ الﺠن ِة والنﺠاة ِمن النار ا أرحم ﱠ ِ ِ
َ َ َ ًَ َ َ ََ َ ﱠ ﱡ َْ َ َ ًَ َ َ َﱠ
اب النار اﻻخر ِة حسنة و ِقنا عذ
ِ ر نا ِآتنا ِ الﺪن ا حسنة و ِ
ﷲ َ أ ُم ُر ا َلع ْﺪل َواﻻ ْح َسان َو ْيت ء ذى ا ُلق ْر َ َو َ ْن َ َعن ا َلف ْحش ء َوا ُلم ْن ر َوال َ ْ َ عظ ْم ل َعل ْم َت َذك ُر ْو َن َو ْاذ ُر َ
واﷲ ع َ َادﷲ ا ﱠن َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Khutbah I
Di pagi yang penuh kebahagiaan dan keberkahan, setelah satu bulan bersama Ramadhan, Idul Fitri pun ba dalam kesucian
dan ketakwaan. Hari di mana takbir berkumandang, semua dilipu rasa bahagia dan senang, setelah satu bulan di madrasah
Ramadhan kita berjuang. Berjuang menahan haus dan dahaga, mengekang hawa nafsu yang membara, dan mendekatkan
diri pada Yang Kuasa. Semua itu mampu kita lewa dengan penuh keikhlasan ha , untuk meraih ridha ilahi. Tentunya semua
ini haruslah senan asa kita syukuri sebagai hamba Allah yang tahu diri.
Nikmat yang tak terhitung dalam se ap tarikan napas kita, menjadi buk banyaknya rezeki yang kita terima. Bukan hanya
rezeki lahir semata, namun rezeki ba n pun terus mengalir dalam kehidupan kita. Kesehatan, kesempatan, Islam dan iman,
serta nikmat yang tak kelihatan dalam kehidupan, janganlah sampai kita kufurkan.
ُ ﱢ َ َ
ﻓ ِ أ ﱢي آ ِء َ ﱢر َما ت ذ َ ِان
Maka nikmat Tuhan manalagi yang akan kita dustakan? Semoga kita bisa menjadi hamba yang pandai bersyukur pada-Nya,
dengan senan asa mengucapkan Alhamdulillah di mulut kita, mewujudkan syukur ini dalam kehidupan nyata, dan
ُ َ ُ ،ُ َ ﷲأ ُ له إ ﱠ
ُ َو،ﷲ َ َ َُ ُ َُ ُ َُ ُ
لح ْمﺪﷲ أ َ ُ َو ِ ِ ا ِ ِإ ﷲأ ﷲأ ﷲأ
Ramadhan telah mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang paripurna. Kemampuan kita untuk meningkatkan kualitas dan
kuan tas di bulan puasa, harus senan asa kita pupuk dan jaga. Jangan sampai bulan Ramadhan berlalu, beriringan dengan
Oleh karena itu, mari kita jaga semua ini, Insya Allah kita termasuk hamba-hamba yang dosanya diampuni, karena kita telah
berpuasa dengan iman dan kesadaran diri mengharap pahala dari ilahi rabbi. Rasulullah dalam haditsnya bersabda :
َْ ُ ََ ﱠ ُ َ َ ََ َ َ ْ َ
اح ِ َسا ا غ ِف َر له َما تقﺪ َم ِم ْن ذن ِ ِه
ْ ان إ ْ َمانا َومن صام رمض
Ar nya : "Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni
Idul Fitri ibarat lembaran awal kertas pu h. Tak ada kotoran atau noda yang menempel sehingga senan asa bersih. Seper
air dari sumber mata air yang mengalir jernih. Kesucian ini harus kita jaga sekuat tenaga agar kertas dan air ini tak ternoda.
Mari hindari berbuat dosa, baik itu dosa antarsesama terlebih dosa kepada Allah subhanahu wata’ala.
Lalu bagaimana caranya? Jika kita berbuat kesalahan dan dosa pada Allah subhanahu wa ta’ala, bertaubat menjadi jalannya.
Kita harus beris ghfar sepenuh jiwa untuk dak mengulangi lagi segala dosa. Sebagai wujudnya, kita harus mengiringi
Jika itu dosa pada sesama manusia, silaturahmi menjadi solusinya. Kata maaf harus terucap dari mulut kita dan bersama
Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 134 Allah menegaskan, bahwa seorang Muslim yang memiliki ketakwaan dianjurkan
mengambil paling dak satu dari ga sikap dari seseorang yang telah berbuat kesalahan. Sikap itu adalah amarah ditahan,
memaa an, dan berbuat baik terhadap orang yang berbuat kesalahan.
ﱠ َ َ ُ ُْ َ
ِ ِ
الناس ۗ َوا ُ ُ ح ﱡ
َ ب ال ُم ْحسن
ِ اظ ِم َ الغ ْ ظ َوال َع ِاﻓ َ َعن َ ﱠ َ ﱠ
ِ ال ِذين ين ِفقون ِ ال ﱠ ِاء وال ﱠ ِاء وال
Ar nya : “(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya
dan memaa an (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”
Kita perlu ingat bahwa sesama Muslim adalah bersaudara dalam naungan ridha ilahi. Sudah semes nya harus saling berbuat
baik kepada sesama dengan sepenuh ha . Persaudaraan itu seper hubungan tangan kanan dan tangan kiri. Walau berbeda
dan dak sama, namun harus saling membantu, tak kenal iri. Hubungan keduanya selalu harmonis dan saling berbagi peran
sekaligus saling melengkapi. Tangan kiri tak akan menyaki tangan kanan, begitu juga sebaliknya tangan kanan tak sampai
Apalagi di masa sulit seper ini, kepekaan terhadap penderitaan orang lain harus terus disemai. Bantulah orang lain dari
kesulitan yang mereka hadapi. Kepekaan sosial yang telah dila h pada Ramadhan dengan merasakan lapar dan dahaga harus
dilanjutkan kembali. Kita harus menjadikan Idul Fitri ini sebagai momentum kebahagiaan bersama yang hakiki. Dalam
Maknanya : “Tidaklah seorang mukmin menghibur saudaranya karena musibah yang menimpanya, kecuali Allah akan
ُ َ ُ ،ُ َ ﷲأ ُ له إ ﱠ
ُ َو،ﷲ َ َ َُ ُ َُ ُ َُ ُ
لح ْمﺪﷲ أ َ ُ َو ِ ِ ا ِ ِإ ﷲأ ﷲأ ﷲأ
yang ada dekat di sekitar kita. Terlebih sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Dalam ajaran
agama, orang tua adalah sosok yang mulia dan harus kita horma serta sayangi selamanya. Kita harus memperlakukan
Bagi mereka yang orang tuanya sudah meninggal dunia, ziarahilah makamnya. Panjatkan doa kepada yang kuasa semoga
mereka diampuni dosanya dan amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. Bagi yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan
Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ia adalah sosok yang paling berjasa dan dapat
menghantarkan kita ke surga Allah yang abadi. Apa kabar Ia hari ini? Sudahkah kita bersilaturahmi? Sudahkah kita meraih
tangannya yang sudah semakin lemah termakan hari? Ya Allah berilah kesehatan dan keberkahan pada orang tua kami.
Kita perlu sadari, sesukses apapun kita tak kan lepas dari doa orang tua. Sebanyak apapun materi yang kita miliki tak kan bisa
membalas jasa-jasa mereka. Ridha orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kita. Sebaliknya kemarahannya adalah
َ ْ ُ ْ ُ َ َْ َ َ
ﷲ ِ ُسخ ِط ال َو ِالﺪ ْين
ِ ال َو ِالﺪين وسخط ﷲِ ر
ِ ر
Ar nya : "Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua"
Mari kita kenang perjuangan mereka, ke ka kita masih kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan kasih sayang, mereka
menggendong kita, mencium kita dan membesarkan kita dengan penuh cinta. Bagaimana sebaliknya, ke ka mereka
tergeletak sakit tak berdaya? Sempatkah kita menjenguknya? Berapa kali kita mengusap keningnya, menyuapinya dan
menggan kan pakaiannya ke ka ia terbaring sakit di atas tempat durnya? Ru nkah kita memeluk tubuhnya yang semakin
lemah tak berdaya sambil tersenyum sebagaimana ia lakukan di masa kecil kita?
Oleh karenanya di hari yang penuh dengan kebahagiaan, mari kita bersama doakan, semoga orang tua kita senan asa
diberikan keberkahan. Semoga mereka senan asa mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan. Semoga
mereka akan tetap terjaga Islam dan iman saatnya nan dipanggil oleh Tuhan.
ُ َ ُ ،ُ َ ﷲأ ُ له إ ﱠ
ُ َو،ﷲ َ َ َُ ُ َُ ُ َُ ُ
لح ْمﺪﷲ أ َ ُ َو ِ ِ ا ِ ِإ ﷲأ ﷲأ ﷲأ
Demikianlah Khutbah Idul Fitri yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat memberikan kemanfaatan. Dan marilah kita
berdoa, semoga ibadah yang kita lakukan di Bulan Ramadhan diterima Allah SWT dan mendapatkan ganjaran.
Semoga semua dosa kita kepada Allah dan dosa kepada sesama akan mendapatkan ampunan. Mari saling memaa an dan
raih keberkahan, sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan, "Ja'alana-Llâhu minal 'âidîn
Khutbah II
َ َ
ﷲ َو ْحﺪ ُه َصﺪق
َ ان ﷲ ُ َر ًة َوأص ْ ً َ إل َه إ ّ ُ ْ َ ُ ْ َ َ
الح ْمﺪ ِ ِ ك ِث ا وس ح
َ ْ ُ ُ َُ ْ َ َ ُ
ﷲ أ َ ُ َو ِ ِ الحمﺪ ﷲ أ ك ِب ا و ﷲ أ َ ُ )×ُ (٣ ﷲ أ َ ُ )×ُ (٣ ُ
ِ ِ ِ ِ
ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ ََ َ َ َ ُ َ َﱠ ُ َْ ُ َ َََ َْ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ّ ُ َ َ َ ُ ﱠ ﱠ ُ ْ َْ ُ ﱢ ْ َ َ ْ َ
وعﺪه ون َ ع ْ ﺪه وأعز ﺟنﺪه وﻫزم اﻷحزاب وحﺪه ِإله ِإ ﷲ و ن ْع ُ ﺪ ِإ ِإ اه ُمخ ِل ِص له الﺪين ولو ره ال ا ِﻓ ُرون .الح ْمﺪ ِ ِ
ﱠ ُْ ََ ُ ُ
ﷲ َح ﱠﻖ تقا ِت ِه َو ت ُم ْوت ﱠن ِإ َوأنت ْم َو َ َوأ َص ْ َوأ َسل ُم َع َس ﱢ ﺪ َنا ُم َح ﱠمـﺪ ال ُم ْص َط َ َو َع آله َوأ ْص َحا ه أ ْﻫﻞ ال َو َﻓا ،أ ﱠما َ ْع ُﺪ ،ﱠات ُق ْوا َ
ِِ ِ ِِ ٍ ِ
َ َ ْ َ َُ ﱠ َ َُ ﱠ َ َ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ
آمن ْوا َصل ْوا َعل ْ ِه َو َسل ُم ْوا ْس ِل ْ ما .الل ُه ﱠم َص ﱢﻞ َع َس ﱢ ِﺪنا ُم َح ﱠم ٍﺪ ﻶئكته ُ َصل ْون َع َ الن ِ ّ ا ﱡي َها ال ِذين مس ِلمون .وقال تعا ِإن ﷲ وم ِ
َْ َ
ات ِم ْن َمشار ِق اﻷ ْرض ِإ َْ َ ُْ ْ َ َْ َ َ ُ ْ َْ َ ُْ َ ُ ْ َْ َ ُ ْ َ ُ ﱠ ْ َ ﱢ َ ُ َ ﱠ َو َع
ات اﻷح ِاء ِمنهم واﻷمو ِ ات والمؤ ِم ِن والمؤ ِمن ِ آل س ِﺪنا محم ٍﺪ .اللهم اغ ِف ْر ِللمس ِل ِم والمس ِلم ِ ِ
َ
الحق ْو ِق َعل ْينا ،الل ُه ﱠم
ُ ُ َ َ َ ﱠَ َ َ ْ َ َ َ َ ﱠ َ َ َ َ َ َ ُ َ َْ َ َ ْ ْ َ َ َْ َ َ ْ َ َ َ َ َﱢ َ ََ ْ َ ُ ُ ْ
اب مغار ِ ـها برﻫا و حرﻫا ،خصوصا ِإ آ ِاءنا وامه ِاتنا وأﺟﺪ ِادنا وﺟﺪ ِاتنا وأس ِاتذ ِتنا ومعل ِمينا و ِلمن أحسن ِإلينا وِﻷصح ِ
ﱠ َ َ ْ ﱠ َ َ ْ َ َ َ
الس ُي ْوف ال ُمخت ِلفة َوالشﺪ ِائﺪ َوال ِم َح َنَ ،ما ظ َه َر ِمن َها َو َما َ ط َنِ ،إنك َع
َ ْاد َﻓ ْع َع ﱠنا ال َ َ َء َوال َغ َ َء َوال َ َ َاء َوال َف ْح َش َاء َوال ُم ْن َر َوال َ ْ َ َو ﱡ
ْ إن َ ﱠ َ َ ًَ َ َ ََ َ ﱠ َ َ ُ ﱡ ْ َ ًَ َ ْ َ ْ َﱠَ َ َ
ﷲ َ أ ُم ُر ِ ال َعﺪ ِل ﷲ، َْ ﱢ
ﱢﻞ ْ ٍء ق ِﺪي ٌر .ر نا ِآتنا ِ الﺪن َ ا ح َسنة ،و ِ اﻵ ِخ َر ِة ح َسنة ،و ِقنا عذاب النار .والح ْمﺪ ِ ِ َرب ال ٰعل ِم ِ .ع َ اد ِ
ٌ َ َْ َ ََ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ َْ َ َ َ َْ َ ْ ْ َ
ﷲ أ َ ُ ِ ،ع ْ ﺪ ان ،و ِ يت ِاء ِذي الق ْر و ن عن الفحش ِاء وال ُمن ر وال َ ِ ،عظ ْم ل َعل ْم تذك ُرون .ﻓاذك ُروا ﷲ ال َع ِظ ْ َم ذك ْر ْم ول ِذك ُر ِ واﻹحس ِ
َسع ْ ٌﺪ َو ﱡﻞ َعام َوأ ْن ُت ْم َخ ْ
ِ ٍ ِ