Anda di halaman 1dari 18

Kekuatan Fitrah Bagi Penyelamatan Pribadi, Umat, Bangsa, Dan Kemanusiaan

‫السﻼم عل م ورحمة ﷲ و راته‬

َ َ َ َ ْ َ ََْ َ ‫َ َ ْ َ َ ﱠَ َ ُ َ ُ َ ْ َﱠ ُ ﱠ‬ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ
ِ ‫ﷲ وع ِآل ِه وصح ِ ِه ومن اتبع ﻫﺪاه واس ِ س ِت ِه واﻫتﺪى ِبهﺪ ِ ِه و ﺟاﻫﺪ‬ِ ‫الله ﱠم ﻓص ﱢﻞ وسل ْم ع ح ِب ِبنا ال ُمصط ُمح ﱠم ِﺪ بن ع ْ ِﺪ‬
‫ﱠ‬
‫ﷲ َحﻖ ِﺟ َه ِاد ِه ِإ‬
ِ ‫س ِ ْ ِﻞ‬
َ

‫ﱢ‬
‫َي ْو ِم الﺪ ْين‬

َ َ َ َ َ َ ‫ُ ًَ َ ْ ً َ َ ﱠ‬ َ َ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ
‫ َصﺪق َو ْعﺪ ُه َون َ َ َع ْ ﺪ ُه َوأ َع ﱠز‬،‫ﷲ َو ْحﺪ ُه‬
ُ َ ُ
ِ ‫ والح ْمﺪ ِ ِ ك ِث ا وس ْ حان‬،‫ ا أ ُ ك ِب ا‬، ُ ‫ ا أ‬، ُ ‫ا أ‬
‫ ِاله ِا‬، ‫ﷲ رة وأ ِص‬ َ ُ
َْ َََ َ ُ َْ ُ
َ ‫اﻷ ْح َز‬
‫اب‬ ‫ﺟنﺪه وﻫزم‬

ُ ُ ،ُ َ ‫ﷲأ‬
‫ﷲ أ َ ُ َو ِ ِ ال َح ْمﺪ‬ ُ ‫ َ إل َه ا ﱠ‬،‫َو ْح َﺪ ُه‬
ُ ‫ﷲ َو‬
ِ ِ

ُ ‫َو ْح َﺪ ُه َن ْح َم ُﺪ ُه َو َ ْس َتع ْي ُن ُه َو َ ْس َت ْغف ُر ُه َو َ ْس َت ْهﺪ ْ ه َو َن ُت ْو ُب ال ْ ه َو َن ُع ْو ُذ ا م ْن ُ ُ ْور أ ْن ُفس َنا َو َس ﱢ َئات أ ْع َمال َنا َم ْن َي ْهﺪه‬ َ َ ‫ﱠ‬
‫ﷲ‬ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِإن الح ْمﺪ‬
َ َ َ ُ ْ َ َ
‫ﻓ ُه َو ال ُم ْهت ِﺪ َو َم ْن ُ ض ِلله ﻓل ْن ت ِﺠﺪ‬

ُ
‫له َو ِل ا ُم ْر ِشﺪا‬

َ ُْ َ َ ََ َْ ‫ْ َ َ ﱢ َ ﱠ‬ ُ ُ ‫ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ ْ ُ ﱠ‬ ‫ْ ُ ْ َ َ ﱠ‬
‫الر َسالة َوأدى اﻷ َمانة َون َصح اﻷ ﱠمة‬ ‫ْ ك له َوأش َهﺪ أن ُم َح ﱠمﺪا َع ْ ﺪ ُه َو َر ُس ْوله ال ِذي لغ‬ ‫أش َهﺪ أن ِاله ِا ﷲ وحﺪه‬

ُ َ ُ َ ُ َ َ ُ َ ََ َ ْ ُ‫َ َ َ ََ ْ َ َ ُﱠ‬ َْ ََْ ْ ْ ْ َ َ ُ َ َ


‫ﷲ ت َعا ِ كتا ِ ِه ال ْ ِم َوﻫ َو أ ْصﺪق الق ِـائ ِل ْ َ أ ُع ْوذ‬ ِ ‫ِبتق َوى‬
‫ ﻓقال‬،‫ﷲ وطاع ِت ِه ﻓقﺪ ﻓاز المتقون‬ ِ ‫ﷲ أو ِص م ونف‬ ِ ‫أ ﱠما ْعﺪه ﻓ َ ا ِع َ اد‬
‫َ ﱠ‬
‫الش ْ َطان ﱠ‬
‫الر ِﺟ ْ ِم‬ ِ ‫ِ ا ِ ِمن‬

َ ُْ ‫َ َ ُ ﱠ‬ َُ ُ‫َ َُ ﱠ‬
﴿ ‫آمنوا اتقوا ا َ َح ﱠﻖ تق ِات ِه َو ت ُموت ﱠن ِإ َوأنت ْم ُم ْس ِل ُمون‬ ‫﴾ َ اأ ﱡي َها ال ِذين‬

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd

Pagi ini di seluruh penjuru Tanah Air Indonesia bergema kalimat Takbir, Tahmid, & Tahlil. Tanda kesyukuran orang-orang

beriman setelah berjuang sebulan penuh memenuhi panggilan Ilahi untuk berpuasa, membayar zakat fitrah, dan sunnah-

sunnah keutamaan lainnya, sehingga kemudian menggapai derajat mulia yang Allah janjikan “La’allakum Ta aqun”. Semoga

kita semua menggapai derajat ketaqwaan itu, sehingga hari ini kita benar-benar kembali kepada fitrah Islam (Idul Fitri)

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd

Kumandang Takbir, Tahmid, & Tahlil itu dak saja bergema di Indonesia, tetapi bahkan di seluruh jengkal tanah dunia, di mana

jengkal di sana pengikut Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang beriman dengan Al-Quran dan Sunnah Nabi.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd


Fitrah Islam yang telah kita gapai dengan perjuangan taqarub kepada Allah sebulan penuh ini harus terus kita jaga, bahkan

kita tumbuh kembangkan dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun. Sehingga hidup kita secara pribadi,

berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bahkan dalam tatanan kemanusiaan umumnya akan menjadi semakin

baik dan barakah dunia dan akhirat.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Fenomena gairah ibadah di bulan Ramadhan adalah fenomena mendunia, bukan saja saat ini, tapi juga pada umat-umat Islam

terdahulu, Ramadhan bak musim semi, bunga keimanan dan ketaqwaan umat mekar harum mewangi. Atau seumpama

kebugaran fisik, kebugaran iman umat rata-rata naik, membaik dan meninggi di bulan Ramadhan. Itulah rahasia mengapa

Ramadhan menyimpan banyak tonggak-tonggak sejarah besar umat Islam.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Sehingga, ga kemenangan terbesar Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sejarah beliau semua terjadi di bulan Ramadhan,
yakni: Turun Wahyu di Gua Hira, kemudian Perang Badar Kubro setelah 15 tahun kenabian, Fathu Makkah setelah 21 tahun
kenabian Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Setelah penaklukan Makkah ini maka berakhirlah kisah kafir Quraisy, karena kemudian se ap orang Quraisy masuk Islam.
Sehingga hingga hari kiamat Makkah-Madinah akan tetap menjadi Tanah Suci Islam yang terjaga.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Bahkan bangsa Indonesia, Muslimin terbesar sedunia yang merdeka pada 17/8/1945, memproses kemerdekaan tersebut juga

pada hari Jumat 9 Ramadhan 1346 H. Sehingga bulan Ramadhan bagi bangsa Indonesia bukan saja Syahrul Quran, Syahrus

Siyam, tapi juga Syahrul Is qlal, Bulan Kemerdekaan dari penjajahan asing, setelah nenek moyang kita berjuang lebih dari

350 tahun.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Coba kita bayangkan jika kita sampai dengan sekarang dak juga memperoleh kemerdekaan, apakah kita bisa shalat Idul Fitri
dari Sabang hingga Merauke seper saat ini?
Tentulah dak semudah seper saat ini. Sebagaimana yang terjadi pada bangsa Pales na yang sejak tahun 1948 Israel
menyatakan sebuah negara yang merdeka dengan mencaplok tanah Pales na.
Apa yang terjadi di Pales na kemudian sejak 1948 hingga kini ?
5,59 juta dari 12,70 juta penduduk Pales na terusir ke luar Pales na.
Hal yang sama juga pada muslim Rohingya yang sampai dengan sekarang hidup terjajah oleh pemerintah dan masyarakat

Myanmar

Apa yang terjadi pada mereka.

Menjadi manusia-manusia pelaku terusir, dak kurang eksodus 500 jiwa pada akhir 2014. Dua pejabat senior PBB yang

terlibat menangani pengungsi di Myanmar memperkirakan lebih dari seribu kaum minoritas Muslim Rohingya tewas dalam

kekerasan yang dilakukan aparat negara. Jumlah korban ini jauh lebih banyak dari yang selama ini dilaporkan pemerintah.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.


Bahkan lebih tragis lagi adalah apa yang telah terjadi di Andalusia, Spanyol. Peradaban Islam yang berumur 781 tahun

sekarang hanya nggal bangunan fisik nyaris tanpa ada penduduk muslim yang tersisa.

Marilah kita syukuri kemerdekaan kita yang terjadi di bulan Ramadhan tersebut sembari mendoakan pahlawan-pahlawan

kita yang telah berjuang, berkorban harta dan jiwa. Semoga Allah membalas jasa-jasa mereka, Amin. Ya Rabb.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Sejarah Pales na, Rohingya dan Andalusia tadi sepatutnya menyadarkan kita semua, bahwa fitrah Islam, takwa itu dak boleh

hanya semata menjadi kemenangan pribadi; tapi harus berkembang menjadi kemenangan integral umat dan bangsa. Yakni :

1. Dari kemenangan ketaqwaan pribadi berkembang menjadi kemenangan keluarga-keluarga Taqwa.

2. Kemenangan keluarga-keluarga Taqwa itu jalin berkelindan memunculkan lingkungan-lingkungan masyarakat yang

Islami, berakhlakul karimah, bersatu dan penuh persaudaraan.

3. Dan lingkungan masyarakat-masyarakat Islami itu kemudian mengokohkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan

bernegara. Melahirkan Baldatun Thayibatun wa Rabbun Ghafur. Negara adil, sejahtera dalam naungan Ridho Ilahi.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Risalah Dinul Islam yang di bawa oleh Baginda Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam memang hadir untuk menyelamatkan

kemanusiaan. Bahkan lebih dari itu kehadirannya untuk hewan, tumbuhan, darat, laut dan sungai terus dijaga dalam harmoni,

cinta dan keadilan di bawah misi Rahmatan lil Alamin.

َ ‫اك إ ﱠ َر ْح َم ًة لل َعالم‬
َ َ َ ْ َ َ
ِ ِ ‫وما أرسلن‬

Dan adalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Maka siapa saja orang yang mengaku muslim tapi lebih senang menggambarkan Islam dengan wajah angkara murka,

kebodohan, dan keterbelakangan, maka orang tersebut telah termakan oleh fitnah musuh-musuh Islam, yang menutup mata

dari dominasi sejarah keagungan Islam yang tertulis indah dalam nta sejarah para sejarawan dunia yang masih berlaku jujur

kepada Islam.

Lihatlah bagaimana Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menaklukkan Mekkah tanpa pertumpahan darah, kaum kafir Quraisy yang

selama 21 tahun memerangi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan sahabat beliau ampuni.

“Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya: ‘Pada hari ini dak ada cercaan atas

kalian. Allah mengampuni kalian. Dia Maha penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!”

Pahlawan besar Islam, Shalahuddin al-Ayyubi mencontoh keteladanan Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, mengizinkan pulang

pasukan dan warga tentara salib Eropa yang telah dikalahkannya dalam pertempuran , untuk meninggalkan tanah Pales na

tanpa pertumpahan darah. Sehingga Shalahuddin al-Ayyubi menjadi tokoh Islam yang sangat dihorma oleh sejarawan barat.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.


Mengapa gemilang sejarah Islam itu bisa terjadi? Karena keadilan dalam Islam bukanlah pilihan bebas untuk kaum muslimin,

tapi keadilan adalah kewajiban mukminin. Tanpa keadilan, seorang muslim daklah akan pernah menggapai derajat

ketaqwaan.

Al-Maidah: 8

‫ﱠ‬ ُ‫ﱠ‬ ْ‫ﱠ‬ ْ ُ ْ ۚ ‫ُش َه َﺪ َاء الق ْسط ۖ َو َ َ ْﺠر َم ﱠن ْم َش َنـ ُن َق ْوم َ ٰ أ ﱠ َت ْعﺪلوا‬
‫اع ِﺪلوا ﻫ َو أق َر ُب ِللتق َو ٰى ۖ َواتقوا ا َ ۚ ِإن‬ َ ‫ُ َﱠ‬ َُ َ
‫َيا أ ﱡي َها ال ِذين‬
ِ ‫ٍ ع‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫آمنوا كونوا قو ِام‬
َ َ َ
‫ا َ خ ِب ٌ ِ َما ت ْع َملون‬

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi

saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku dak adil.

Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dan para pemimpin yang bertakwa itu mempunyai posisi yang sangat mulia di sisi Allah. Merekah orang-orang yang doanya

akan dikabulkan oleh Allah sebagaimana hadis Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang berbunyi :

‫ ودعوة المظلوم‬، ‫ واﻹمام العادل‬، ‫فطر‬ ‫ الصائم ح‬: ‫ﺛﻼﺛة ﻻ ترد دعوتهم‬

( ‫) رواه ال مذي‬

“Tiga orang yang dak tertolak doanya; [1] orang yang berpuasa saat berbuka, [2] imam adil, [3] orang yang terzhalimi” (HR

Tirmidzi)

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Simaklah juga apa yang dikatakan oleh seorang pemimpin adil dalam sejarah Islam, Umar ibn al-Kha ab:

“Seandainya ada anak kambing yang ma di tepian sungai Eufrat, maka Umar merasa takut diminta pertanggung jawaban

oleh Allah”

Mengapa gemilang sejarah Islam itu bisa terjadi? Karena keadilan dalam Islam bukanlah pilihan bebas untuk kaum muslimin,

tapi keadilan adalah kewajiban mukminin. Tanpa keadilan, seorang muslim daklah akan pernah menggapai derajat

ketaqwaan.

Seekor anak kambing beliau khawa rkan apatah lagi seorang manusia di bawah kekuasaannya. Peris wa itu terjadi pada abad

ke-7 Masehi. Sedang apa gerangan sejarah manusia di Barat pada abad ke 7?

Ilmuwan Poli k dan Sejarawan Barat menyatakan, masa-masa itu adalah Barat masih dikuasai dengan satu semboyan “The

King Can Do No Wrong” (Raja Tidak Pernah Berbuat Salah)

Maka jika ada rakyat yang memprotes kebijakan sang raja, maka rakyat itulah yang salah dan Raja pas benar.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.


Bahkan keadilan para pemimpin dalam sejarah besar Islam tersebut telah pernah menghadirkan satu masyarakat yang sangat

makmur, sehingga yang ada hanyalah orang-orang yang membayar zakat dan dak ada orang yang mau menerima zakat. Hal

itu telah terjadi pada zaman Khalifah Islam Kelima ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz sehingga sang Khalifah memerintahkan rakyatnya

untuk memperbanyak kesyukuran kepada Allah.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Dengan mengangkat nikmat kemerdekaan di awal khutbah dan mengangkat kisah keadilan, kesejahteraan dalam zaman

keemasan Islam di atas, kha b ingin mengajak kita semua untuk bersama-sama menumbuhkan kesadaran untuk

menghadirkan kegemilangan Islam pada hari yang fitri ini.

Sehingga sejarah umat, khususnya umat Islam Indonesia dapat melangkah ke depan dengan merawat dan

menumbuhkembangkan kemenangan integral yaitu, pribadi sekaligus keluarga, masyarakat, umat dan bangsa.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Itu harus kita lakukan karena Allah. Memang meni pkan keadilan dan kesejahteraan di dunia ini peran sejarah umat

Muhammad (QS 24.55)

َ َ َْ ْ ُ‫َ ْ َ ْ َ ﱠ‬
ٰ َ ‫ين ِمن ق ْ ِل ِه ْم َول ُ َم َ ﱠ ل ُه ْم ِد َين ُه ُم ال ِذي ْارت‬ َ ‫اﻷ ْرض َما ْاس َت ْخل‬
َ ‫ف الذ‬
ِ ِ ‫ات ل ستخ ِلفنهم‬
َ ‫ﱠ‬ َ َ ْ َُ َ ُ ََ َ
ِ ‫وعﺪ ا ال ِذين آمنوا ِمن م وع ِملوا الص ِالح‬
َ ُ َ ُ ُ َ َٰ َ َ َٰ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ ُُ َْ ْ ْ ْ َ ْ َ ‫ُ ْ َ َُﱢ ﱠُ ﱢ‬
‫اسقون‬ ِ ‫كون ِ ش ئا ۚ ومن كفر عﺪ ذ ِلك ﻓأول ِئك ﻫم الف‬ ِ ‫لهم ولي ﺪلنهم من ع ِﺪ خو ِﻓ ِهم أمنا ۚ ع ﺪون‬

( 55 ) Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh

bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-

orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk

mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa.

Mereka tetap menyembahku-Ku dengan ada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang

(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.

Janji Allah kepada orang beriman dan beramal shalih sungguh mereka akan dijadikan penguasa di dunia. Tidak sepatutnya,

umat Islam meninggalkan gelanggang kepemimpinan umat dan bangsa dengan menyerahkan kepada orang-orang yang dak

paham risalah rahmatan lil ‘alamin.

Surat Quraisy pun mempertegas misi mulia umat Islam adalah untuk mewujudkan harapan semua manusia tanpa terkecuali

yaitu, bebas dari rasa lapar dan bebas dari rasa takut,

Dan pada surat yang sama mengajak manusia untuk menyembah kepada Allah, memuliakan ajaran bukan menistakan agama.

(QS. Quraisy)

َ َ ُ َ
(1)‫ﻓل َ ْع ُ ﺪوا َر ﱠب ﻫ ٰ ذا ال َب ْ ِت‬

‫َ ْ ْ َ ﱢ‬
‫الش َتاء َو ﱠ‬ ُ َ
(3)‫الص ْ ِف‬ ِ ‫ ( ِإ ِﻓ ِهم رحلة‬2 )‫ِ ِﻹ ِف ق َ ْ ش‬

َ ََ َ ْ
(4)‫آمن ُهم ﱢم ْن خ ْو ٍف‬‫ال ِذي أط َع َم ُهم ﱢمن ُﺟ ع و‬
( 1 ) Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,( 2 ) (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.(

3 ) Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).( 4 ) Yang telah memberi makanan kepada mereka

untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.

Bahkan misi sejarah umat Islam ini melekat langsung dengan sumpah waktu oleh Allah dalam QS Wal ‘Ashri

َ ‫اص ْوا ال َح ﱢﻖ َو َت َو‬


‫اص ْوا ﱠ‬
ْ ‫الص‬ َ ‫الصال َحات َو َت َو‬
‫آم ُنوا َو َعملوا ﱠ‬
َ ‫ين‬ َ َ ْ ‫ﱠ‬
َ ‫ان ل ُخ ْ ۝ إ ﱠ الذ‬ ْ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫والع ۝ ِإن ِاﻹ س‬

( 1 ) Demi masa. ( 2 ) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, ( 3 ) kecuali orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal saleh dan nasehat menasiha supaya menaa kebenaran dan nasehat menasiha supaya menetapi

kesabaran.

Pesan Wal ‘Ashri mengharuskan kita berjuang dengan modal iman dan amal shalih, serta persatuan muslimin dalam membela

kebenaran dengan keteguhan/ kesabaran. Itulah jalan satu-satunya yang tersedia untuk kita bisa menjadi manusia beruntung

bukan orang yang merugi (al khusr) dalam kehidupan dunia dan akhirat kelak.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Jamaah Shalat Idul Fitri yang dimuliakan oleh Allah. Semoga menjadi jelas bagi kita, bahwa visi misi agama Islam bukanlah

hanya untuk menyelamatkan pribadi kita masing-masing saja. Tapi untuk misi penyelamatan kemanusiaan dan bahkan alam

semesta.

Oleh karena itu dalam konteks perkembangan dan penyelamatan reformasi Indonesia , umat Islam harus terlibat ak f.

Bahkan Kons tusi kita hasil buah dari reformasi jelas sekali memanggil peran umat suci umat beragama, khususnya 85% umat

Islam, untuk menghadirkan anak-anak bangsa, generasi muda ke depan, mereka yang beriman bertakwa, berakhlak mulia

dan unggul dalam kecerdasannya. Bacalah pasal 31 ayat 3 , atau kita sebut saja GERAKAN KONSTITUSI 313 , untuk

mengingatkan kita kepada heroisme dan kemenangan Aksi Bela Islam 212.

Bunyi pasalnya 313 adalah:

“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan

ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”

Kesuksesan Amanat Kons tusi 313 adalah esensi kesuksesan Reformasi, sekaligus esensi dari visi misi Dinul Islam.

Mari umat Islam singsingkan lengan baju, kumandangkan takbir Idul Fitri sembari mengenang Takbir Bung Tomo dalam

mengusir penjajahan.

Allahu Akbar 3x Walillahil hamd.

Marilah kita tutup khutbah ini dengan sama-sama bermunajat doa kepada Ilahi Robbi:

‫برحمتك ا أرحم الراحم‬ ‫رب العالم والصﻼة والسﻼم ع أ ف المرسل وع آله وصح ه أﺟمع‬ ‫الحمﺪ‬

َ ْ ‫الراحم‬ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َْ َ ْ ُْ َ ْ َ َ ْ ُ َ َْ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َْ ْ ُ ْ ‫ُ ﱠ‬
ِ ِ ‫ات ِب َرحم ِتك ا أرحم ﱠ‬
ِ ‫ات اﻷح ِاء ِمنهم واﻷمو‬ ِ ‫اللهم اغ ِف ْر ِللمس ِل ِم والمس ِلم‬
ِ ‫ات والمؤ ِم ِن والمؤ ِمن‬
‫ﱢ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫الل ُه ﱠم أ ِع ﱠز ا ِﻹ ْس َم َوال ُم ْس ِل ِم ْ َ َوأﻫ ِل ِك ال ف َرة َوال ُم ِك ْ َ أ ْعﺪ َاءك أ ْعﺪ َاء الﺪ ْين‬

‫َ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َََ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ ََ‬


‫َ ﱠر نا تق ﱠ ْﻞ ِمنا َص تنا َو ِص َ َامنا َو ُر ْو َعنا َو ُس ُﺠ ْودنا َوت َ ﱡ َعنا وﺟميع أعمالنا‬

‫ﱢ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬


‫الل ُه ﱠم أ ْص ِلح َﺟ ِم ْي َع ُو ِة ال ُم ْس ِل ِم ْ َ َوان ُ ا ِﻹ ْس َم َوال ُم ْس ِل ِم ْ َ َوأ ْع ِﻞ ِل َمتك ِإ َي ْو ِم الﺪ ْين‬

‫َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َْ َ َ‬ ‫َ ُْ َ ْ‬ ‫َ‬


‫َ ﱠر نا ظل ْمنا أنف َسنا َو ِ ن ل ْم تغ ِف ْرلنا َوت ْر َح ْمنا لن ْون ﱠن ِم َن الخا ِ ْ َن‬

‫َ َ َ ًَ َ َ ََ َ ﱠ‬ ‫ﱡ َْ َ َ ًَ َ‬ ‫َﱠَ َ‬
‫اب النار‬ ‫ر نا ِآتنا ِ الﺪن ا حسنة و ِ ا ِ‬
‫ﻵخر ِة حسنة و ِقنا عذ‬

‫رب العالم‬ ‫وص ﷲ ع ن ينا محمﺪ وع آله وصح ه أﺟمع ‪ ،‬والحمﺪ‬

‫َ ْ ُ‬ ‫وا ﱠ َ ُ َ‬
‫لس م عل ْ ْم و َرح َمة ِ‬
‫ﷲ و راته‬
Momentum Perkuat Trilogi Ukhwah

Khutbah I

ُ َُ ‫ﷲأ‬
َُ ‫ﷲأ‬ ُ َُ ‫ﷲأ‬
ُ ،ُ َ ‫ﷲأ‬
ُ َُ ‫ﷲأ‬ ُ َُ ُ
ُ ُ َ ‫اله أ‬ ُ َُ ‫ﷲأ‬
َُ ‫ﷲأ‬ ُ
، ‫أ‬

ً ْ َ ًَ ُ َ َ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ
ِ ‫ وس ْ حان‬،‫ والح ْمﺪ ِ ك ِث ا‬،‫ﷲ أ ُ ك ِب ا‬،
‫ﷲ رة وأ ِص‬

ُ ُ ،ُ َ ‫ﷲأ‬ ُ ‫له إ ﱠ‬
ُ ‫ َو‬،‫ﷲ‬ َ َ
‫ﷲ أ َ ُ َو ِ ال َح ْمﺪ‬ ِ ‫ِإ‬

ْ َ َ ‫لم ِل ُك ا َلع ِظ ْ ُم ا‬ ُ ‫أ ْش َه ُﺪ أ ْن َ ال َه إ ﱠ‬.‫ان‬


َ ‫ﷲ َو ْح َﺪ ُه َ َ ْ َك ل ُه ل ُه ا‬ َ َ ََ َ ْ َ ُ
‫ال َح ْمﺪ ِ ال ِذى َﺟ َع َﻞ ِلل ُم ْس ِل ِم ْ َ ِع ْ ﺪ ا ِلفطر َ ْعﺪ ِص ا ِم رمض‬
ِ ِ
َ
‫الله ﱠم َص ﱢﻞ َع َ َس ﱢ ِﺪنا ُم َح ﱠم ٍﺪ‬ ُ ‫الشاﻓ ُع ا َلم ْح َ ْ َن ﱠ َق ْﺪ َغ َف َر‬
ُ .‫ﷲ ل ُه َما َت َق ﱠﺪ َم م ْن َذ ْن ه َو َما َتأ ﱠخ َر‬ ‫َ ْ َ ٌ ﱠ َ ﱢَ ُ َ ﱠ َُْ ُ ََ ُ ْ ُ ﱠ‬
‫وأشهﺪ أن س ﺪنا محمﺪا ع ﺪه ورسوله‬
ِِ ِ ِ ِ ِ

َ ، ‫واﷲ َح ﱠﻖ ُت َقاته َو َ َت ُم ْو ُت ﱠن إ ﱠ َوا ْن ُت ْم ُم ْسل ُم ْو َن‬


ُ ‫قال‬ َ ُ‫ﱠ‬ َ َ ُ َ َ ‫َو َع اله َوا ْص َحا ه الذ ْي َن أ ْذ َﻫ‬
‫ب َع ْن ُه ُم ﱢ‬
‫الر ْﺟ َ َ َ ﱠ‬
‫ﷲ‬ ِ ِ ِِ ِ ‫ ﻓ َ ا ِع َ اد‬.‫ أ ﱠما ْعﺪ‬.‫س وطه ْر‬
‫ﷲ ِاتق‬ ِ ِِ ِِ

َ َ ُ َ ‫ﱠ‬ ُ َ َ
‫الر ِح ِم َو ِلت ِملوا ال ِعﺪة َو ِلت ﱢ ُ وا ا َ َع ٰ َما ﻫﺪا ْم َول َعل ْم‬
‫الر ْح َم ٰ ن ﱠ‬
‫ ْسم ا ِ ﱠ‬.‫من الش طان الرﺟ م‬
ِ ِ ‫ت َعا َ ِ ْ ِكتا ِ ِه ال ْ ِم أعوذ ا‬

َ ْ َ
‫شك ُرون‬

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat

Jamaah shalat Idul Fitri hafidhakumullah,

Pagi hari ini kita bersama-sama telah diberikan kenikmatan merayakan Idul Fitri oleh Allah SWT dengan mengumandangkan

takbir penuh kebahagiaan, setelah melampaui perjuangan pela han fisik dan mental, berpuasa selama 1 bulan penuh di

bulan Ramadhan. Semoga segala keis mewaan-keis mewaan seper rahmat dan maghfirah (ampunan) dari Allah, serta

itqun minannar (pembebasan dari api neraka), dalam bulan Ramadhan, kita dapat meraihnya dengan baik. Sejak hari pertama

Ramadhan, kita menahan lapar, haus dan segala hawa nafsu, mela h kesabaran demi meraih insan yang bertakwa, yakni

kualitas kemanusiaan yang ter nggi di hadapan Allah SWT.

ٌ ‫اس إ ﱠنا َخل ْق َنا ْم ِم ْن َذ ر َوأ ْن َ ٰ َو َﺟ َعل َنا ْم ُش ُع ا َو َق َ ِائ َﻞ ِل َت َع َار ُﻓوا ۚ إ ﱠن أ َر َم ْم ِع ْن َﺪ ا ِ أ ْت َقا ْم ۚ إ ﱠن ا َ َع ِل ٌم َخب‬
ُ ‫َ ﱡَ ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ‫ا أيها الن‬

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami

jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara

kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha-Mengetahui.”

Bulan suci Ramadhan yang baru saja berlalu dapat dimaknai : Pertama, secara bahasa, Ramadhan berar “syiddatul harri”

yang ar nya “sangat panas”. Di bulan Ramadhan memang cenderung cuacanya sangat panas, ha kita pun seringkali

cenderung panas, ingin lepas dari perintah-perintah Allah SWT namun hanya karena keimanan dan ketakwaan kita semata,

mampu bersabar melewa seluruh ujian yang dihadapi di bulan suci Ramadhan.

Oleh karenanya, para ulama memaknai bulan Ramadhan dengan “tahriqudz dzunub” yakni membakar dosa-dosa. Orang-

orang beriman yang berpuasa di bulan Ramadhan, berjuang keras melaksanakan ibadah dan amal shaleh sebanyak-

banyaknya : shalat lima waktu tepat waktu dengan berjamaah, shalat-shalat sunnah ditunaikan, shalat tarawih dan tahajud
ditegakkan, selalu husnudh-dhan terhadap tetangga dan handai taulan serta antar sesama, sangat bahagia membantu dan

memudahkan kesulitan orang lain, menginfakkan hartanya untuk kemakmuran masjid dan kebahagiaan anak ya m piatu

serta faqir miskin.

Semuanya dilaksanakan penuh suka cita demi untuk membakar dosa-dosa yang dimilikinya akibat perbuatan-perbuatannya

di masa-masa yang lalu. Perbuatan ibadah dan amal shaleh sekecil apapun, insya Allah akan menghadirkan ampunan Allah

SWT. Terlebih di bulan suci Ramadhan, semua ibadah dan amal shaleh akan dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.

Apalagi, ibadah dan amal shaleh itu disertai dengan penuh keikhlasan dan berharap hanya kepada Allah SWT agar

melimpahkan rahmat dan maghfirah-Nya sehingga semua dosa-dosa kita diampuni Allah SWT dan akhirnya kita kembali suci

sesuai fitrah kemanusiaan kita menurut Allah SWT.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an Surat Hud ayat 114.

ۗ ‫ﱠ َ َ ٰ ُْ َْ ﱠ‬
‫الس ﱢ ا ِت‬ ‫ِان الحس ِت ذ ِﻫ‬

“Sesungguhnya perbuatan baik orang yang beriman dapat menghilangkan keburukan.”

Sebagai orang yang beriman, kita harus meyakini segala apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al-qur’an dan sudah

seyogyanya kita senan asa berprasangka baik dan berharap hanya kepada Allah SWT. Dalam kaitannya dengan hal ini, Allah

SWT menyatakan dalam sebuah hadits qudsi :

‫ َو ْن َ ا َﻓ َ ﱞ‬، ٌ ْ ‫أ َنا ِع ْن َﺪ ظ ﱢن َع ْ ِﺪي إ ْن َخ ْ ا َﻓ َخ‬


ِ ِ ِ

“Aku sangat tergantung kepada prasangka hamba-KU, jika berprasangka baik, maka Aku berikan kebaikan. Bila berprasangka

buruk, maka Aku berikan keburukan”.

ُ ُ ،ُ َ ‫ﷲأ‬ ُ ‫له إ ﱠ‬
ُ ‫ َو‬،‫ﷲ‬ َ َ َُ ُ
‫ﷲ أ َ ُ َو ِ ال َح ْمﺪ‬ ِ ‫× ِإ‬٣ ‫ﷲ أ‬

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat

Jamaah shalat Idul Fitri hafidhakumullah,

Kedua, Ramadhan dimaknai juga sebagai “Syahrusshobri” atau bulan kesabaran, bulan yang penuh proses pendidikan bagi

hamba Allah yang beriman. Mengapa disebut demikian? karena di bulan Ramadhan orang beriman dituntut untuk mela h

diri agar lebih mampu bersabar dalam menghadapi segala masalah kehidupan, baik yang ver kal maupun yang horizontal.

Paling dak ada 3 ( ga) sabar yang harus diterapkan seorang mukmin dalam ikh arnya mencapai ketaqwaan yang sempurna

‫ص ع اقﺪار ﷲ المؤلمة‬,‫ص عن المعص ة‬,‫ ص ع الطاعة‬:‫الص ﺛﻼﺛة انواع‬

“Kesabaran ada 3 macamnya, sabar ke ka berbuat ketaatan, sabar ke ka meninggalkan kemaksiatan, dan sabar di dalam

menjalani ketentuan Allah SWT yang dak disenangi hawa nafsu."


Pertama, sabar dalam taat kepada Allah SWT, sabar dalam menunaikan seluruh perintah-perintah Allah SWT. Sejak memasuki

masa aqil baligh, kita sudah berupaya melaksanakan segala perintah Allah SWT sebagai perwujudan nyata atas pengakuan

kita menjadi pemeluk agama Islam, agama yang diridloi Allah SWT. Namun dalam proses perjalanannya, kerap tergoda oleh

bisikan-bisikan Setan yang membelokkan ha agar kita meninggalkan perintah-perintah Allah SWT.

Sehingga seringkali kita dak mampu beribadah dan beramal shaleh secara konsisten, is qomah dan mudawwamah. Awal

Ramadhan menggebu-gebu semangat shalat tarawih, seminggu kemudian tak lagi bertarawih. Hari ini rajin shalat berjamaah,

besok hari malas shalat. Kemarin rajin berinfaq dan shodaqoh setelah Idul Fitri kembali pelit. Hari ini masih saling tersenyum

dan memaa an, esok hari tak lagi saling menyapa bahkan saling mencaci.

Itu semua tanda-tanda dak sabar dalam menunaikan perintah-perintah Allah SWT. Disinilah seorang mukmin membutuhkan

kesabaran yang kokoh untuk tetap di jalan Allah SWT, menjalankan perintah-perintah Allah dengan fokus, konsisten,

is qomah dan mudawwamah.

Kedua, sabar dalam meninggalkan kemaksiatan, Sabar dalam menghindari seluruh larangan-larangan Allah SWT. Bila

diharamkan makan, minum dan melakukan hubungan suami-istri di siang hari dalam bulan Ramadhan, maka bersabarlah.

Bila diharamkan atas kamu minuman khamr dan judi, maka nggalkanlah dengan sungguh-sungguh dan jangan coba-coba

menawar ingin mencicipi walau sekali. Bila dilarang untuk mencaci maki orang lain, maka jaga dan tahanlah lisanmu dari kata-

kata caci maki dan semacamnya. Semua itu membutuhkan kesabaran yang nggi untuk konsisten, is qamah dan

mudawwamah dalam meninggalkan seluruh larangan-larangan Allah SWT.

Dan bila kita satu saat lalai dan tak lagi sabar menjaga diri dari larangan Allah SWT, maka segeralah beris ghfar agar Allah

SWT memberi ampunan dan kekuatan sabar kepada kita.

Ke ga, sabar di dalam menjalani ketentuan Allah SWT yang dak disenangi hawa nafsu. Sabar menerima qadha dan qadar

dari Allah SWT dengan ikhlas. Bulan Ramadhan merupakan bulan pela han dan pendidikan bagi seorang mukmin agar sabar

menerima ketentuan Qodho dan Qadar yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Kesabaran dalam hal ini akan melahirkan sikap qona’ah yang sangat baik bagi peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan

kita kepada Allah SWT, serta sangat bermanfaat bagi terwujudnya kehidupan yang tenang, damai, harmonis dan bahagia.

‫الصوم ﻓان ﻓ ه ص ا ع طاعة ﷲ وص ا عن ما حرم ﷲ ع الصائم من الشهوات‬ ‫وتﺠتمع الثﻼﺛة‬

“Serta kesabaran atas segala sesuatu yang akan didapatkan oleh orang yang berpuasa dari perihnya lapar,haus,lemahnya

jiwa dan badan.”

Bahkan Allah SWT memuji hamba-hambanya yang sabar dan memberikan kepadanya predikat hamba yang bertaqwa

sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 177.

َ ُ‫ﱠ‬ ُ َ ُ َ َ َ
‫ين َصﺪقوا َوأول ِئك ﻫ ُم ال ُمتقون‬ ‫الص ِاب َن ِ ال َ أ َس ِاء َوال ﱠ ﱠ ِاء َو ِح َ ال َ أس أول ِئك ال ِذ‬
‫َو ﱠ‬

“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang

benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”


ُ ُ ،ُ َ ‫ﷲأ‬ ُ ‫له إ ﱠ‬
ُ ‫ َو‬،‫ﷲ‬ َ َ َُ ُ
‫ﷲ أ َ ُ َو ِ ال َح ْمﺪ‬ ِ ‫× ِإ‬٣ ‫ﷲ أ‬

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat

Jamaah shalat Idul Fitri hafidhakumullah,

Ke ga, bulan Ramadhan biasa juga dimaknai sebagai “Syahrul Jihad” atau bulan berjihad melawan hawa nafsu yang bersarang

dalam diri se ap manusia. Jihad melawan hawa nafsu ini yang disebut Rasulullah SAW saat usai perang badar, sebagai Jihad

yang paling besar, Jihad Akbar. Hawa nafsu adalah nafsu yang cenderung mengajak manusia kepada kebathilan dan

keburukan. Hawa nafsu menjadi sasaran empuk bisikan setan dan menjadi lapangan bermain-main bagi Setan menumbuhkan

dan mengembangkan kebathilan dan keburukan dalam ruang imajinasi manusia. Sehingga manusia sangat cerdas dalam

merancang pu muslihat dan kejahatan yang merusak kemaslahatan kehidupan umat manusia.

Dalam ruang imajinasi manusia juga, setan bersemangat mendorong kecerdasan manusia membuat dan menyebarkan hoaks

dan fitnah demi kerusakan kehidupan manusia yang sudah harmonis dan tenteram. Bahkan hoaks dan fitnah dengan atas

nama agama. Setan mampu menyamarkan batas kebaikan dan kebathilan bagi orang beriman yang sudah dikuasai hawa

nafsunya oleh Setan. Dengan berpuasa, terutama di bulan Ramadhan, seorang mukmin akan terla h mengendalikan hawa

nafsunya dan menutupinya dengan kesabaran dan kecerdasan Ilahiyah sehingga mampu menepis dan menangkis dengan

kuat segala bisikan Setan yang menggoda hawa nafsu dan ruang imajinasinya untuk berbuat bathil.

ُ ُ ،ُ َ ‫ﷲأ‬ ُ ‫له إ ﱠ‬
ُ ‫ َو‬،‫ﷲ‬ َ َ َُ ُ
‫ﷲ أ َ ُ َو ِ ال َح ْمﺪ‬ ِ ‫× ِإ‬٣ ‫ﷲ أ‬

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat

Jamaah shalat Idul Fitri hafidhakumullah,

Jelaslah bahwa bulan Ramadhan dan ibadah puasa yang dijalani selama bulan suci itu akan mengantarkan hamba-hamba

Allah yang tawakkal dan ikhlas menunaikannya mencapai ngkatan Mu aqin, orang yang bertaqwa, yakni posisi yang paling

mulia di hadapan Allah SWT karena Allah menilai kemuliaan seorang hamba itu hanya aspek ketaqwaan semata, bukan yang

lain-lain.

Momentum hari rayaIdul fitri adalah moment kemenangan bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa, kemenangan kita yaitu

sebagai hamba yang mampu meraih ngkatan Mu aqin sehingga akan memberi warna kebaikan kepada kehidupan di masa-

masa yang akan datang. Orang bertakwa senan asa menunjukkan sikap dan prilaku yang memberi rasa aman kepada

sesamanya. Seimbang dalam hablum minallah (hubungan dengan Allah SWT) dan hablumminnas (hubungan antar

manusia).Di antara ciri-ciri sikap takwa adalah menjaga hubungan baik sesama manusia, karena syariat memerintahkan

menjalin hablum minallah wa hablum minannas. Tentu sebaliknya adalah sikap aneh, manakala muslimin berbuat onar dan

meresahkan orang lain.

Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 112 :

َُ ْ َ َ ُ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ُ ُ ُ ‫ﱢ‬ ْ


‫ُ َ ت َعل ْي ِه ُم الذلة أ ْي َن َما ﺛ ِقفوا ِإ ِ َح ْ ٍﻞ ﱢم ْن ا ِ َو َح ْ ٍﻞ ﱢم َن الناس َو َ ؤوا ِ غض ٍب ﱢم َن ا ِ َو ُ َ ت َعل ْي ِه ُم ال َم ْسكنة‬
“Mereka dilipu kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali

(perjanjian) dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka dilipu kerendahan.”

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa penyebab di mpakannya kehinaan dan kemurkaan kepada manusia lantaran manusia

dak menjaga dan memelihara hubungan dengan Allah dan dak menjaga hubungan dengan sesama manusia.

Islam memiliki ajaran yang membentangkan dua bentuk hubungan harmonis yang akan membawa kemuliaan dan

keselamatan manusia di sisi Allah SWT, yaitu :

1. Tata hubungan yang mengatur antara manusia dengan Tuhannya dalam hal ibadah (ubudiyah) atau yang populer dikatakan

dengan hablum minallah.

2. Tata hubungan yang mengatur antara manusia dengan makhluk yang lainnya dalam wujud amaliyah sosial yang dikenal

dengan hablum minannaas.

Hablum minallah bermakna menjaga hubungan dengan Allah dengan selalu melaksanakan segala perintah-Nya dan

meninggalkan segala larangan-Nya, sementara hablum minannas bermakna menjaga hubungan dengan sesama manusia

dengan senan asa menjaga hubungan baik, menjaga tali silaturrahim, memiliki kepedulian sosial, tepa selera, tenggang rasa,

saling menghorma . Kedua hal ini merupakan dua mata uang yang satu sama lain dak dapat dipisahkan. Tidaklah dikatakan

orang baik yang menjaga hubungan dengan Allah namun mengabaikan hubungan dengan orang lain, begitu juga sebaliknya.

Menjaga hubungan dengan Allah sejalan dengan menjaga hubungan dengan sesama manusia, bersungguh-sunguh

menegakkan ibadah kepada Allah harus dibarengi dengan kesungguhan menanam benih-benih kebaikan terhadap sesama.

Dengan demikian, ketakwaan seorang Muslim dibangun di atas kerangka hubungan dengan Allah melalui perjanjian yang

diatur dalam Syari'at-Nya berkenaan dengan kewajiban menunaikan hak-hak Allah Ta'ala dan juga kerangka hubungan dengan

sesama manusia melalui kewajiban menunaikan hak-hak sesama manusia baik yang muslim maupun yang nonmuslim.

Manifestasi dari ketaqwaan kepada Allah dalam bentuk hablumminannas itu diungkapkan dalam Alquran antara lain dalam

Surat Ali Imran ayat 133-134.

َ ْ ‫ض أع ﱠﺪ ْت لل ُم ﱠتق‬ َْ َ ُ َ َ ‫َ ْ َ ْ َﱢ ْ َ َ ﱠ َْ ُ َ ﱠ‬
ِ ِ ِ
ُ ‫اﻷ ْر‬ ‫ ََو َسار ُع ْوا ِإ مغ ِفر ٍة ِمن ر م وﺟن ٍة عرﺿها السموات و‬.

”Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang

disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”

َۚ ْ ْ ُ ‫ﱠ ۗ َ ُ ُ ﱡ‬ َ َ ۤ ‫ﱠ ۤ َ ﱠ‬ َ ْ ُ ُْ َ ْ
‫ِحب المح ِس ِن‬ ‫اظ ِم ْ َ الغ ْ ظ َوال َع ِاﻓ ْ َ َعن الناس وا‬
ِ ‫ال ِذين ين ِفقون ِ ال ﱠ ِاء وال ﱠ ِاء وال‬

“Yaitu orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan

memaa an (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

Perwujudan dari makna hablum minannas seorang hamba muslim adalah senan asa menjaga ukhuwah islamiyah

(persaudaraan sesama Muslim),ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama anak bangsa) dan ukhuwan insaniyah

(persaudaraan sesama manusia). Oleh karenanya dengan momentum hari raya Idul Fitri 1440 H hari ini marilah kita ngkatkan

UkhuwahIslamiyah dengan menjalin silaturahim sesama kita, menghindari fitnah dan perpecahan serta saling memaa an
diantara kita. Marilah kita membangun rekonsiliasi pasca momentum Pilpres kemaren dengan tetap menjaga perdamaian

dan tanpa permusuhan. Kita tegaskan sikap kese aan kenegaraan kita kepada NKRI dengan meyakini bahwa Pancasila secara

nyata berkesesuaian dengan ajaran Islam. Sebagai Umat Islam di Indonesia marilah senan asa menaa peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku di NKRI sebagai hubungan yang konstruk f dan penuh rasa hormat kepada pemerintahan

yang sah, karenahal ini sangat jelas diajarkan dalam syariat Islam.

Dengan momentum Idul Fitri marilah bersama-sama kita wujudkan stabilitas keamanan, perdamaian dan situasi yang

kondusif dengan mengedepankan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama anak bangsa) yang saling bersaudara satu

sama lain daripada menonjolkan perbedaan sifat kontra produk f. Kita hindari dan kita tangkal aksi-aksi provokasi dan

kekerasan dari pihak-pihak yang dak bertanggungjawab agar selalu tercipta rasa aman dan damai dalam kehidupan

berbangsa kita. Jangan sampai umat Islam di Indonesia terpancing untuk melakukan aksi-aksi inkons tusional baik langsung

dan dak langsung. Tindakan inkons tusional bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat mengarahkan kepada ndakan

bughat yang bertentangan dengan Syariat Islam.

ُ ُ ،ُ َ ‫ﷲأ‬ ُ ‫له إ ﱠ‬
ُ ‫ َو‬،‫ﷲ‬ َ َ َُ ُ
‫ﷲ أ َ ُ َو ِ ال َح ْمﺪ‬ ِ ‫× ِإ‬٣ ‫ﷲ أ‬

Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat

Jamaah shalat Idul Fitri hafidhakumullah,

Demikianlah khutbah Idul Fitri tahun 1444 H, semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah Ramadan kita. Semoga Allah

SWT memberikan kekuatan lahir dan ba n kepada kita sehingga tugas-tugas yang telah diamanahkan kepada kita, dan kita

dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Amin ya rabbal 'alamain.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, kami semua adalah hamba-hambamu yang rapuh, maka kuatkanlah kami. Tak

ada yang bisa menguatkan kami kecuali hanya Engkau Ya Allah.

Ya Allah yang maha berkuasa, jadikanlah kami hamba-hambamu orang yang selalu yakin atas rahmat-Mu, berikanlah

keyakinan yang tangguh pada ha kami. Tak ada keyakinan seja kecuali dari-Mu ya Allah.

Ya Allah yang maha memberi petunjuk, jangan jadikan kami hamba-hambamu yang tersesat dari jalan lurus yang Engkau

kehendaki, berilah hidayah kepada kami. Tak ada yang dapat memberi petunjuk kepada kami kecuali hanya Engkau ya Allah.

Ya Allah yang maha pengampun, jangan jadikan kami hamba-hambamu yang tenggelam dalam lautan kemaksiatan dan

kedurhakaan kepada-Mu, ampunilah kami. Tak ada yang dapat mengampuni kami kecuali hanya Engkau Ya Allah.

Ya Allah yang maha pengasih, apabila kami pernah menyaki ha orang tua kami, di pagi ini, kami bersimpuh kepada-Mu Ya

Allah, ampuni kami, ampuni dosa kedua orang tua kami, ampuni dosa guru-guru kami, ampuni dosa-dosa istri/suami kami,

ampuni dosa-dosa saudara kami, ampuni dosa tetangga kami, ampuni dosa putra-putri kami, sesungguhnya hanya engkaulah

yang maha Pengampun dosa-dosa kami. Jadikan kami dan mereka semua termasuk hamba-Mu yang kembali fitrah, termasuk

orang-orang yang beruntung. Amin ya rabbal 'alamin.


‫‪Khutbah II‬‬

‫ُ َ َ‬ ‫ان ﷲ ُ َر ًة َو أ ْص ْ ً َ َ ﱠ ُ َ ُ َ‬
‫ْ َ ُ ْ َ َ‬ ‫َ َ ُ‬
‫لح ْمﺪ ِ ك ِث ا وس ح‬ ‫ﷲ ا َ ْ ‪ُ .× ٤‬‬
‫ﷲ ا َ ْ كب ا وا‬ ‫ﷲ ا َ ْ ‪ُ ×٣‬‬
‫ُ‬
‫ِاله ِا ﷲ وﷲ ا ْ ﷲ ا ْ و ِ‬

‫َ ُ‬
‫لح ْمﺪ‬‫ا‬

‫ّ‬ ‫ّ‬
‫ّ ته وارغاما لمن ﺟحﺪ ه وكفر‪ .‬واشهﺪ ان س ّ ﺪنا‬ ‫حمﺪا كث ا ما امر‪ .‬واشهﺪان ﻻاله ا ﷲ وحﺪه ﻻ ك له اقرارا ب‬ ‫الحمﺪ‬

‫ّ‬ ‫ّ‬
‫ﻓصﻞ وسلم ع س ّ ﺪنا ّ‬ ‫‪ .‬الل ّ‬ ‫ّ‬
‫بنظر واذن‬ ‫محمﺪ وع اله واصحا ه المصابيح الغرر‪ .‬ما اتصلت ع‬ ‫هم‬ ‫محمﺪا ع ﺪه ورسوله س ّ ﺪ ال‬
‫‪.‬خ‬

‫من يومنا ﻫذا ا يوم المح ‪ّ .‬اما عﺪ‬

‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫الناس ّاتقوا ﷲ ﻓ ما امر‪ .‬وانتهوا ّ‬


‫ّ‬
‫عنه وحذر‪ .‬واعلموا ان ﷲ ت ارك وتعا امرم أمر ﺪأ ﻓ ه بنفسه وﺛ ّ مﻼ ئكته‬ ‫عما ن‬ ‫ﻓ ّ‬
‫اايها‬

‫ّ‬
‫‪.‬المس ّ حة قﺪسه‪ .‬ﻓقال تعا ولم يزل قائﻸ عل ما‪ .‬ان ﷲ ومﻼئكته صلون ع الن ‪ .‬ا ّايها الذين امنوا صلوا عل ه وسلموا سل ما‬

‫ّ‬
‫الﺪارن خصوصا ع ّاول ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫هم ّ‬
‫الل ّ‬
‫الرﻓيﻖ‪ .‬س ّ ﺪنا ا‬ ‫وع اله واصحا ه خ اﻫﻞ‬ ‫محمﺪ ﺟﺪ الحسن و الحس‬ ‫صﻞ وسلم ع س ّ ﺪنان‬

‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫كرن ّ‬


‫الصادق المصﺪوق‪ .‬س ّ ﺪنا ا حفﺺ عمر الفاروق‪ .‬وع زوج الب ت س ّ ﺪنا عثمان ذى النورن‪ .‬وع ابن‬ ‫الصﺪيﻖ‪ .‬وع‬

‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬


‫ﷲ عنهم اﺟمع ‪ .‬وع ال ف س ّ ﺪى ش اب اﻫﻞ الﺪارن‪ .‬ا‬ ‫ر‬ ‫عمه الغالب س ّ ﺪنا ع ّ ابن ا طالب‪ .‬وع الستة ال اق‬

‫ق ّة ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬ ‫‪ّ .‬‬


‫الصحا ة اﺟمع‬ ‫ع الناس‪ .‬س ّ ﺪنا حمزة وس ّ ﺪنا الع ّ اس‪ .‬وع‬ ‫عم ه الفاﺿل‬ ‫محمﺪن الحسن وا ع ﺪ ﷲ الحس ‪ .‬وع‬

‫لهم احسان ا يوم الﺪين‪ .‬وعلينا معهم برحمتك اارحم ّ‬ ‫ّ‬ ‫ّ‬
‫الرح من‬ ‫‪.‬وع التا ع وتابع التا ع‬

‫ﱢ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ ﱠ ْ‬
‫اغف ْر لل ُم ْؤمن ْ َ َوا ُلم ْؤم َنات َوا ُلم ْسلم ْ َ َوا ُلم ْسل َمات ا َ ْح ء م ْن ُه ْم َوا َ ْم َوات‪ُ .‬‬
‫الله ﱠم ا ِع ﱠز ا ِﻻ ْس َم َوا ُلم ْس ِل ِم ْ َ َوأ ِذ ﱠل ال ْ ك‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫اللهم ِ ِ ِ ِ‬

‫َ‬ ‫َ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُ َ ﱢ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ﱢ ْ َ ‪ َ َ َ ْ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ.‬ﱢ ْ ْ َ َ ﱢ‬
‫الﺪ ْين َو ْ‬
‫اع ِﻞ ِل َما ِتك ِا َي ْو ِم‬ ‫ِع ادك الموح ِﺪين وان من ن الﺪين واخذل من خذل المس ِل ِم و دمر اعﺪاء‬ ‫والم ِك وان‬

‫ً‬ ‫ُ ﱠ ْ َ ْ َﱠ َ ََ َ ََ َ َ ﱠ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َْ َ َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ُْ‬ ‫ﱢ ْ‬
‫ون ْ ِس ﱠ ا خ ﱠصة َو َس ِائر‬
‫الﺪين ‪ .‬اللهم ادﻓع عنا ال ء وال اء والز زل وا ِلمحن وسوء ا ِلفتن ِة وا ِلمحن ما ظهر ِمنها وما طن عن ل ِﺪنا اِ نﺪ ِ‬

‫‪.‬ال ُ ل َﺪان ا ُلم ْسلم ْ َ ع ﱠم ًة َ ا َر ﱠب ا َلعالم ْ َ‬


‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ َ ُ‬
‫اش َنا َوأ ْصل ْح لنا آخ َرتنا ال ﻓ َيها َم َع ُادنا َو ْ‬ ‫ُْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ََ‬ ‫ْ‬
‫اﺟ َع ِﻞ ال َح َ اة‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الل ُه ﱠم أ ْص ِلح لنا ِد ْي نا ال ِذي ﻫ َو ِع ْص َمة أ ْمرنا َوأ ْص ِلح لنا دن َ انا ال ِ ِﻓيها مع‬

‫الراحم ْ َ‬ ‫ﱠ َ َ َ ﱠ َ ْ َ َ‬ ‫َ َْ َ ﱠ‬
‫والفوز ِ الﺠن ِة والنﺠاة ِمن النار ا أرحم ﱠ ِ ِ‬

‫َ َ َ ًَ َ َ ََ َ ﱠ‬ ‫ﱡ َْ َ َ ًَ َ‬ ‫َ‬ ‫َﱠ‬
‫اب النار‬ ‫اﻻخر ِة حسنة و ِقنا عذ‬
‫ِ‬ ‫ر نا ِآتنا ِ الﺪن ا حسنة و ِ‬
‫ﷲ َ أ ُم ُر ا َلع ْﺪل َواﻻ ْح َسان َو ْيت ء ذى ا ُلق ْر َ َو َ ْن َ َعن ا َلف ْحش ء َوا ُلم ْن ر َوال َ ْ َ عظ ْم ل َعل ْم َت َذك ُر ْو َن َو ْاذ ُر َ‬
‫واﷲ‬ ‫ع َ َادﷲ ا ﱠن َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬

‫ﷲا َْ‬ ‫َ ْ َ‬ ‫َ ْ ْ ُ َ‬ ‫َْ‬


‫ا َلع ِظ ْ َم ذك ْر ْم واشك ُروه ع َ ِن َع ِم ِه يزد ْم ول ِذك ُر ِ‬
Saling Memaa an, Saling Peduli Dalam Kesulitan

Khutbah I

‫ﷲ‬ ُ ‫ َ إل َه إ ﱠ‬، َ ْ ‫ان ﷲ ُ َر ًة َوأص‬ َ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َُ ُ ُ ْ َ


‫ وس ح‬،‫الح ْمﺪ ِ ِ ك ِث ا‬ ‫ و‬،‫( َو ِ ِ الحمﺪ ﷲ أ ك ِب ا‬٣×) ُ َ ‫ﷲ أ‬ ُ (٣×) ُ َ ‫ﷲ أ‬ ُ (٣×) ُ َ ‫ﷲ أ‬ ُ
ِ ِ ِ ِ
ُ َ .َ ْ ُ ‫ُ ﱢ‬ ْ ‫َ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ ََ َ َ ََْ ُ َ َﱠ ُ َْ ُ َ َََ َْ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ﱠ ُ َ َ ُ ﱠ‬
‫الح ْمﺪ‬ ‫ﷲ َو ن ْع ُ ﺪ ِإ ِإ ّ ا ُه ُمخ ِل ِص ْ َ له الﺪ ْي َن َول ْو ر َه ال ا ِﻓرون‬ ‫وحﺪه صﺪق وعﺪه ون ع ﺪه وأعز ﺟنﺪه وﻫزم اﻷحزاب وحﺪه ِإله ِإ‬
َ ‫ْ ُ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ‫ْ َ َ َ ﱠ ﱠ‬ ُ َ َ َ ُ ‫ ْ َ ُ ْ َ َ ﱠ‬.َ ْ ‫اﻷ ْع اد ﺿ َ َاﻓ ًة لع اده ﱠ‬ َ َ ّ َ ‫ْ َ ﱠَ ﱢ‬
‫الﺠنة ِلل ُمت ِق ْ َ َوأش َهﺪ أن َس ﱢ ﺪنا‬ ‫ْ ك له ال ِذي ﺟعﻞ‬ ‫الص ِال ِح أشهﺪ أن ِإله ِإ ﷲ‬ ِِ ِِ ِ ِ ‫ِ ِ ال ِذي حرم الص ام أ ام‬
َ ْ َ ُ ‫َ َ ْ ََ ُ َ ﱠ َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ﱠ‬
‫ الل ُه ﱠم َص ﱢﻞ َو َسل ْم َو ارك َع َ َس ﱢ ِﺪنا ُم َح ﱠم ٍـﺪ َو َع ِآل ِه َوأ ْصحا ِ ِه َو َم ْن‬.‫الم ْست ِق ْ ِم‬ ‫ﱢ‬
ِ َ ‫ومو نا محمﺪا ع ﺪه ورسوله االﺪا ِ ْ ِإ َ ال‬
‫اط‬
‫ﷲ َح ﱠﻖ‬ ُ ‫ﷲ َﻓ َق ْﺪ َﻓ َاز‬
َ ‫ َو ﱠات ُق ْوا‬.‫الم ﱠت ُق ْو َن‬ َْ ََْ ْ ْ ُ َ َ ُْ ْ ُ َ‫َ َْ ﱢ ْ َ ﱠ َ ْ ُ ََ ﱡ‬
ِ ‫المؤ ِمنا ِت أو ِص ْ ْم ونف ِ ْ ِبتق َوى‬ ‫ﻓ أيهاالمؤ ِمنون و‬. ‫ أما عﺪ‬.‫ان ِإ يو ِم الﺪين‬ َ ْ ْ َُ َ
ٍ ‫ت ِ عهم ِب ِ حس‬
َ ُ ْ ‫ََ ُ ﱠ‬ ُ
‫تقا ِت ِه َو ت ُم ْوت ﱠن ِإ َوأنت ْم ُم ْس ِل ُم ْون‬

Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Di pagi yang penuh kebahagiaan dan keberkahan, setelah satu bulan bersama Ramadhan, Idul Fitri pun ba dalam kesucian

dan ketakwaan. Hari di mana takbir berkumandang, semua dilipu rasa bahagia dan senang, setelah satu bulan di madrasah

Ramadhan kita berjuang. Berjuang menahan haus dan dahaga, mengekang hawa nafsu yang membara, dan mendekatkan

diri pada Yang Kuasa. Semua itu mampu kita lewa dengan penuh keikhlasan ha , untuk meraih ridha ilahi. Tentunya semua

ini haruslah senan asa kita syukuri sebagai hamba Allah yang tahu diri.

Nikmat yang tak terhitung dalam se ap tarikan napas kita, menjadi buk banyaknya rezeki yang kita terima. Bukan hanya

rezeki lahir semata, namun rezeki ba n pun terus mengalir dalam kehidupan kita. Kesehatan, kesempatan, Islam dan iman,

serta nikmat yang tak kelihatan dalam kehidupan, janganlah sampai kita kufurkan.

‫ُ ﱢ‬ َ َ
‫ﻓ ِ أ ﱢي آ ِء َ ﱢر َما ت ذ َ ِان‬

Maka nikmat Tuhan manalagi yang akan kita dustakan? Semoga kita bisa menjadi hamba yang pandai bersyukur pada-Nya,

dengan senan asa mengucapkan Alhamdulillah di mulut kita, mewujudkan syukur ini dalam kehidupan nyata, dan

menguatkan kesadaran bahwa Allah lah yang paling kuasa.

ُ َ ُ ،ُ َ ‫ﷲأ‬ ُ ‫له إ ﱠ‬
ُ ‫ َو‬،‫ﷲ‬ َ َ َُ ُ َُ ُ َُ ُ
‫لح ْمﺪ‬‫ﷲ أ َ ُ َو ِ ِ ا‬ ِ ‫ِإ‬ ‫ﷲأ ﷲأ ﷲأ‬

Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Ramadhan telah mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang paripurna. Kemampuan kita untuk meningkatkan kualitas dan

kuan tas di bulan puasa, harus senan asa kita pupuk dan jaga. Jangan sampai bulan Ramadhan berlalu, beriringan dengan

itu intensitas ibadah kita pun ikut menjadi layu.

Oleh karena itu, mari kita jaga semua ini, Insya Allah kita termasuk hamba-hamba yang dosanya diampuni, karena kita telah

berpuasa dengan iman dan kesadaran diri mengharap pahala dari ilahi rabbi. Rasulullah dalam haditsnya bersabda :

َْ ‫ُ ََ ﱠ‬ ُ َ َ ََ َ َ ْ َ
‫اح ِ َسا ا غ ِف َر له َما تقﺪ َم ِم ْن ذن ِ ِه‬
ْ ‫ان إ ْ َمانا َو‬‫من صام رمض‬
Ar nya : "Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni

dosa-dosanya yang telah lalu".

Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Idul Fitri ibarat lembaran awal kertas pu h. Tak ada kotoran atau noda yang menempel sehingga senan asa bersih. Seper

air dari sumber mata air yang mengalir jernih. Kesucian ini harus kita jaga sekuat tenaga agar kertas dan air ini tak ternoda.

Mari hindari berbuat dosa, baik itu dosa antarsesama terlebih dosa kepada Allah subhanahu wata’ala.

Lalu bagaimana caranya? Jika kita berbuat kesalahan dan dosa pada Allah subhanahu wa ta’ala, bertaubat menjadi jalannya.

Kita harus beris ghfar sepenuh jiwa untuk dak mengulangi lagi segala dosa. Sebagai wujudnya, kita harus mengiringi

perbuatan dosa dengan perbuatan baik sebagai penggan nya.

Jika itu dosa pada sesama manusia, silaturahmi menjadi solusinya. Kata maaf harus terucap dari mulut kita dan bersama

berkomitmen untuk memulai kehidupan bersama yang lebih bahagia.

Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 134 Allah menegaskan, bahwa seorang Muslim yang memiliki ketakwaan dianjurkan

mengambil paling dak satu dari ga sikap dari seseorang yang telah berbuat kesalahan. Sikap itu adalah amarah ditahan,

memaa an, dan berbuat baik terhadap orang yang berbuat kesalahan.

‫ﱠ‬ َ َ ُ ُْ َ
ِ ِ
‫الناس ۗ َوا ُ ُ ح ﱡ‬
َ ‫ب ال ُم ْحسن‬
ِ ‫اظ ِم َ الغ ْ ظ َوال َع ِاﻓ َ َعن‬ َ ‫ﱠ َ ﱠ‬
ِ ‫ال ِذين ين ِفقون ِ ال ﱠ ِاء وال ﱠ ِاء وال‬

Ar nya : “(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya

dan memaa an (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

Kita perlu ingat bahwa sesama Muslim adalah bersaudara dalam naungan ridha ilahi. Sudah semes nya harus saling berbuat

baik kepada sesama dengan sepenuh ha . Persaudaraan itu seper hubungan tangan kanan dan tangan kiri. Walau berbeda

dan dak sama, namun harus saling membantu, tak kenal iri. Hubungan keduanya selalu harmonis dan saling berbagi peran

sekaligus saling melengkapi. Tangan kiri tak akan menyaki tangan kanan, begitu juga sebaliknya tangan kanan tak sampai

ha menyaki tangan kiri.

Apalagi di masa sulit seper ini, kepekaan terhadap penderitaan orang lain harus terus disemai. Bantulah orang lain dari

kesulitan yang mereka hadapi. Kepekaan sosial yang telah dila h pada Ramadhan dengan merasakan lapar dan dahaga harus

dilanjutkan kembali. Kita harus menjadikan Idul Fitri ini sebagai momentum kebahagiaan bersama yang hakiki. Dalam

haditsnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan :

َُ ُ ‫َما م ْن ُم ْؤمن ُ َع ﱢزي أ َخ ُاه ُمص َ ة إﻻ ك َس ُاه‬


‫ﷲ ُس ْ َحانه ِم ْن ُحل ِﻞ ال َر َام ِة َي ْو َم ال ِق َ َام ِة‬ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ

Maknanya : “Tidaklah seorang mukmin menghibur saudaranya karena musibah yang menimpanya, kecuali Allah akan

mengenakan kepadanya pakaian-pakaian kemuliaan di hari kiamat” (HR Ibnu Majah).

ُ َ ُ ،ُ َ ‫ﷲأ‬ ُ ‫له إ ﱠ‬
ُ ‫ َو‬،‫ﷲ‬ َ َ َُ ُ َُ ُ َُ ُ
‫لح ْمﺪ‬‫ﷲ أ َ ُ َو ِ ِ ا‬ ِ ‫ِإ‬ ‫ﷲأ ﷲأ ﷲأ‬

Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,


Saling memaa an dan peka terhadap penderitaan orang lain tentunya dak boleh sampai melupakan kepekaan pada orang

yang ada dekat di sekitar kita. Terlebih sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Dalam ajaran

agama, orang tua adalah sosok yang mulia dan harus kita horma serta sayangi selamanya. Kita harus memperlakukan

mereka dengan baik karena mereka adalah ‘Jimat’ kita di dunia.

Bagi mereka yang orang tuanya sudah meninggal dunia, ziarahilah makamnya. Panjatkan doa kepada yang kuasa semoga

mereka diampuni dosanya dan amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. Bagi yang orang tuanya masih dalam keadaan sehat dan

masih bersama kita, jagalah dan kunjungilah mereka.

Terlebih sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita kedunia ini. Ia adalah sosok yang paling berjasa dan dapat

menghantarkan kita ke surga Allah yang abadi. Apa kabar Ia hari ini? Sudahkah kita bersilaturahmi? Sudahkah kita meraih

tangannya yang sudah semakin lemah termakan hari? Ya Allah berilah kesehatan dan keberkahan pada orang tua kami.

Jadikanlah kami anak-anak yang berbak dan tahu berbalas budi.

Kita perlu sadari, sesukses apapun kita tak kan lepas dari doa orang tua. Sebanyak apapun materi yang kita miliki tak kan bisa

membalas jasa-jasa mereka. Ridha orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kita. Sebaliknya kemarahannya adalah

merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.

َ ْ ُ ْ ُ َ َْ َ َ
‫ﷲ ِ ُسخ ِط ال َو ِالﺪ ْين‬
ِ ‫ال َو ِالﺪين وسخط‬ ‫ﷲِ ر‬
ِ ‫ر‬

Ar nya : "Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua"

Mari kita kenang perjuangan mereka, ke ka kita masih kecil tak bisa berbuat apa-apa. Dengan kasih sayang, mereka

menggendong kita, mencium kita dan membesarkan kita dengan penuh cinta. Bagaimana sebaliknya, ke ka mereka

tergeletak sakit tak berdaya? Sempatkah kita menjenguknya? Berapa kali kita mengusap keningnya, menyuapinya dan

menggan kan pakaiannya ke ka ia terbaring sakit di atas tempat durnya? Ru nkah kita memeluk tubuhnya yang semakin

lemah tak berdaya sambil tersenyum sebagaimana ia lakukan di masa kecil kita?

Oleh karenanya di hari yang penuh dengan kebahagiaan, mari kita bersama doakan, semoga orang tua kita senan asa

diberikan keberkahan. Semoga mereka senan asa mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan. Semoga

mereka akan tetap terjaga Islam dan iman saatnya nan dipanggil oleh Tuhan.

ُ َ ُ ،ُ َ ‫ﷲأ‬ ُ ‫له إ ﱠ‬
ُ ‫ َو‬،‫ﷲ‬ َ َ َُ ُ َُ ُ َُ ُ
‫لح ْمﺪ‬‫ﷲ أ َ ُ َو ِ ِ ا‬ ِ ‫ِإ‬ ‫ﷲأ ﷲأ ﷲأ‬

Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Demikianlah Khutbah Idul Fitri yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat memberikan kemanfaatan. Dan marilah kita

berdoa, semoga ibadah yang kita lakukan di Bulan Ramadhan diterima Allah SWT dan mendapatkan ganjaran.

Semoga semua dosa kita kepada Allah dan dosa kepada sesama akan mendapatkan ampunan. Mari saling memaa an dan

raih keberkahan, sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan, "Ja'alana-Llâhu minal 'âidîn

wal fâizîn" senan asa menjadi sebuah doa dan harapan.


‫َ ﱠ َْ‬ ‫َ ْ ُْ ُ‬ ‫ُْ‬ ‫ُﱠ َْ َ َ ََ‬ ‫َُْ‬ ‫ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ﱠ ْ‬ ‫ُ َ ْ َ‬ ‫َ َ‬
‫ان‬‫آن الع ِظ ِم أعوذ ِ ا ِ ِمن الش ط ِ‬ ‫ﺟعلنا ﷲ و ِ ا م ِمن العا ِئ ِﺪين والف ِئ ن وأدخلنا وِا ا م ِ ْ زمر ِة ِع ا ِد ِه المت ِق ‪ .‬قال تعا ِ ْ القر ِ‬
‫ُْ‬ ‫َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُْ َ َ َ َ ُ َ ْ‬ ‫الع ْ َ َول ُت مل ْو ﱠ َ َ ُ ﱢ ُ ْ‬ ‫ﷲ ُم ال ُ ْ َ َو َ ُي ْ ُﺪ ُم ُ‬ ‫الرﺟ ْ م ‪ُ .‬ي ْ ُﺪ ُ‬
‫ﱠ‬
‫االعﺪة و ِلت واﷲ َع ما ﻫﺪا م ولعل م شكرون ارك ﷲ ِ ْ ول م ِ ْ القر ِ‬
‫آن‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ ْ َََ ﱠ َ ﱢ َ ْ ْ َََ ُ ﱠ ُ ُ َ ﱠ‬ ‫َ ﱢ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ْ َََ َ َ ّ ْ َ ْ‬
‫الع ِل ْ ُم‪َ .‬وق ْﻞ َر ﱢب اغ ِف ْر َو ْار َح ْم‬
‫السم ْي ُع َ‬
‫ات والذكر الح ِك ِم‪ .‬وتق ﻞ ِم ْ و ِمن م ِت وته ِانه ﻫو ِ‬ ‫الع ِظ ِم ونفع وِا ا م ِ م ِاﻓ ِه ِمن اﻵ ِ‬
‫الراحم ْ َ‬ ‫َ ْ َ َ ْ‬
‫وانت خ ُ ﱠ ِ ِ‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َ َ‬
‫ﷲ َو ْحﺪ ُه َصﺪق‬
‫َ‬ ‫ان ﷲ ُ َر ًة َوأص ْ ً َ إل َه إ ّ ُ‬ ‫ْ َ ُ ْ َ َ‬
‫الح ْمﺪ ِ ِ ك ِث ا وس ح‬
‫َ ْ ُ ُ َُ ْ َ َ ُ‬
‫ﷲ أ َ ُ َو ِ ِ الحمﺪ ﷲ أ ك ِب ا و‬ ‫ﷲ أ َ ُ )×‪ُ (٣‬‬ ‫ﷲ أ َ ُ )×‪ُ (٣‬‬ ‫ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ َ َ ُ‬ ‫َ ْ َ ُ ََ َ َ َ ُ َ َﱠ ُ َْ ُ َ َََ َْ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ّ ُ َ َ َ ُ ﱠ ﱠ ُ ْ َْ ُ ﱢ ْ َ َ ْ َ‬
‫وعﺪه ون َ ع ْ ﺪه وأعز ﺟنﺪه وﻫزم اﻷحزاب وحﺪه ِإله ِإ ﷲ و ن ْع ُ ﺪ ِإ ِإ اه ُمخ ِل ِص له الﺪين ولو ره ال ا ِﻓ ُرون‪ .‬الح ْمﺪ ِ ِ‬
‫ﱠ ُْ‬ ‫ََ ُ‬ ‫ُ‬
‫ﷲ َح ﱠﻖ تقا ِت ِه َو ت ُم ْوت ﱠن ِإ َوأنت ْم‬ ‫َو َ َوأ َص ْ َوأ َسل ُم َع َس ﱢ ﺪ َنا ُم َح ﱠمـﺪ ال ُم ْص َط َ َو َع آله َوأ ْص َحا ه أ ْﻫﻞ ال َو َﻓا‪ ،‬أ ﱠما َ ْع ُﺪ‪ ،‬ﱠات ُق ْوا َ‬
‫ِِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َُ‬ ‫ﱠ َ َ َ‬ ‫ُ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ‬
‫آمن ْوا َصل ْوا َعل ْ ِه َو َسل ُم ْوا ْس ِل ْ ما‪ .‬الل ُه ﱠم َص ﱢﻞ َع َس ﱢ ِﺪنا ُم َح ﱠم ٍﺪ‬ ‫ﻶئكته ُ َصل ْون َع َ الن ِ ّ ا ﱡي َها ال ِذين‬ ‫مس ِلمون‪ .‬وقال تعا ِإن ﷲ وم ِ‬
‫َْ‬ ‫َ‬
‫ات ِم ْن َمشار ِق اﻷ ْرض ِإ‬ ‫َْ َ ُْ ْ َ َْ َ‬ ‫َ ُ ْ َْ َ ُْ َ‬ ‫ُ ْ َْ َ ُ ْ َ‬ ‫ُ ﱠ ْ‬ ‫َ ﱢ َ ُ َ ﱠ‬ ‫َو َع‬
‫ات اﻷح ِاء ِمنهم واﻷمو ِ‬ ‫ات والمؤ ِم ِن والمؤ ِمن ِ‬ ‫آل س ِﺪنا محم ٍﺪ ‪ .‬اللهم اغ ِف ْر ِللمس ِل ِم والمس ِلم ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬
‫الحق ْو ِق َعل ْينا‪ ،‬الل ُه ﱠم‬
‫ُ ُ‬ ‫َ َ َ ﱠَ َ َ ْ َ َ َ َ ﱠ َ َ َ َ َ َ ُ َ َْ َ َ ْ ْ َ َ َْ َ َ ْ َ‬ ‫َ َ َ َﱢ َ ََ ْ َ ُ ُ ْ‬
‫اب‬ ‫مغار ِ ـها برﻫا و حرﻫا‪ ،‬خصوصا ِإ آ ِاءنا وامه ِاتنا وأﺟﺪ ِادنا وﺟﺪ ِاتنا وأس ِاتذ ِتنا ومعل ِمينا و ِلمن أحسن ِإلينا وِﻷصح ِ‬
‫ﱠ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ﱠ َ َ‬ ‫ْ َ َ َ‬
‫الس ُي ْوف ال ُمخت ِلفة َوالشﺪ ِائﺪ َوال ِم َح َن‪َ ،‬ما ظ َه َر ِمن َها َو َما َ ط َن‪ِ ،‬إنك َع‬
‫َ‬ ‫ْاد َﻓ ْع َع ﱠنا ال َ َ َء َوال َغ َ َء َوال َ َ َاء َوال َف ْح َش َاء َوال ُم ْن َر َوال َ ْ َ َو ﱡ‬
‫ْ‬ ‫إن َ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ‬ ‫َ ًَ َ َ ََ َ ﱠ َ َ ُ‬ ‫ﱡ ْ َ ًَ َ ْ‬ ‫َ ْ َﱠَ َ‬ ‫َ‬
‫ﷲ َ أ ُم ُر ِ ال َعﺪ ِل‬ ‫ﷲ‪،‬‬ ‫َْ‬ ‫ﱢ‬
‫ﱢﻞ ْ ٍء ق ِﺪي ٌر ‪.‬ر نا ِآتنا ِ الﺪن َ ا ح َسنة‪ ،‬و ِ اﻵ ِخ َر ِة ح َسنة‪ ،‬و ِقنا عذاب النار‪ .‬والح ْمﺪ ِ ِ َرب ال ٰعل ِم ‪ِ .‬ع َ اد ِ‬
‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫ََ ْ َ َ‬ ‫َ ْ َ َ ْ َ ْ َ‬ ‫ُ َ َْ َ َ‬ ‫َ َْ‬ ‫َ ْ ْ َ‬
‫ﷲ أ َ ُ ‪ِ ،‬ع ْ ﺪ‬ ‫ان‪ ،‬و ِ يت ِاء ِذي الق ْر و ن عن الفحش ِاء وال ُمن ر وال َ ‪ِ ،‬عظ ْم ل َعل ْم تذك ُرون‪ .‬ﻓاذك ُروا ﷲ ال َع ِظ ْ َم ذك ْر ْم ول ِذك ُر ِ‬ ‫واﻹحس ِ‬
‫َسع ْ ٌﺪ َو ﱡﻞ َعام َوأ ْن ُت ْم َخ ْ‬
‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai