Anda di halaman 1dari 7

KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


Seri Naskah Khutbah Jum’at Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Kota Prabumulih
Edisi 166, Jumat, 10 Jumadil Awwal 1445 Hijriyyah / 24 Nopember 2023

HATI – HATI DENGAN ISTIDRAJ

Oleh Mohamad Mufid, M.Pd.I


(Ketua PD IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan)

KHUTBAH PERTAMA

‫ َو ِب َت ْى ِف ْي ِق ِه‬،‫ات‬ ُ ‫ات َو ْال َب َر َك‬


ُ ‫ضله َت َت َن َّز ُل ْال َخ ْي َر‬ ْ ‫ َوب َف‬،‫ات‬ ُ ‫الصال َح‬ َّ ‫م‬ُّ ‫ت‬
َ َ ْ ْ َّ
‫ت‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ن‬‫ب‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ‫ال‬ ‫له‬ ‫ل‬ ُ ‫ْال َح ْم‬
‫د‬
ِِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ِ ِ ِ
.‫ات‬ُ ‫َت َت َ َّق ُ ْااَ َقاا ُد َو ْال َ َاا‬
ِ
َ َ َ َ ُ ُ
ُ. ‫ْ له َو َ د ُ َ َّمدا َ ْ د ُ َو َ ُش ْىله َّ ْعد‬ ُ ‫ًد‬ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ َ
ُ ‫َو ْ د‬ ُ َّ َ َ َ َْ َُ ْ َ
ََّ َ ْ ِ َّ َ ْ َ ُ ِ ِ ‫ِ له‬ ‫د‬
َ َ َ ّ
‫ ا‬. ِ ‫ا ِ ّ َو َش ِل ْم َو َبا ِ ْ َ َش ِّي ِد ا ُ َ َّم ٍدد َو َ ِل ِه َو َ ْح ِ ِه اا ِاا ِدا الل ِاا‬ َ ‫الل م‬
َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ َ َ َ ‫َ ْ ُ َ َ ُّ َ َ ُ ْ َ ُ ْ ْ ُ ْ َ َّ َ َ ْ َ ي‬
. ‫اا و و ِاي م وِ ااي ِبتقى ِ و ا ِت ِه لعل م تف ِ حى‬ ِ ‫ فيا آ ا الح‬،‫عد‬
َ َّ ُ َ
.‫ ا ُ ْى ِبااِ ِ َ الل ْيلا ِ ال َّ ِ ْي ِم‬: ‫قال تعال‬
َُ ْ ُ َ َ ُ َ ْ ُ ‫َ َ ُ ْ ُ ْ َ ْ ًد َ ْ ًد‬ َّ َ
‫ص ِ ْح ل ْم ْ َمال ْم َو َي ِف ْ ل ْم‬ ‫َاا ُّآ َ ا ال ِذ ْا َ َءا َ ُنىا َّات ُقىا وقىلىا قى ش ِدادا ا‬
َ َ َ َ ُ ُ
..‫ُ ْى َب ْم َو َ ْ ُا ِل ِع َ َو َ ُش ْىل ُه ف َق ْد ف َاز ف ْى ًدزا َ ِظ ْي ًدما‬

Hadirin rahimakumullah!

S
ebagai hamba Allah yang beriman, kita diwajibkan mensyukuri setiap nikmat
yang diberikan Allah swt. Sungguh jika kita menghitung setiap nikmat Allah
ta’ala, manusia manapun tidak akan pernah mampu menghitungnya. Allah swt
berfirman dalam surat an Nahl ayat 18:

‫الل َه َل َ ُفى ٌر َ ِ ٌر‬


‫يم‬
َّ َّ َ ُ ْ ُ َ َّ َ َ ْ ُّ ُ َ ْ َ
ِ ‫وِ تعدوا ِ عم الل ِه ت صىاا‬

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


1
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).

Kita ambil contoh nikmat yang paling dekat dengan kita, nikmat kesehatan.
Kesehatan adalah salah satu nikmat terbesar yang dianugerahkan sepesial dari Allah
swt. Syeikh Dr. Aidh ibn Abdullah al-Qarni, seorang cendekiawan, penulis, dan aktivis
muslim Arab Saudi dalam bukunya berjudul Laa Tahzan berkata: “Kesehatan adalah
mahkota yang bersemayam di atas kepala orang-orang yang sehat, yang hanya bisa
dilihat oleh orang-orang yang sakit.”
Terkadang orang yang sehat itu sendiri tidak menyadari, bahwa nikmat
kesehatan adalah mahkota yang sangat berharga. Namun sayang, kebanyakan
manusia tidak menyadari tentang nikmat yang luar biasa ini. Manusia akan sadar
betapa indahnya nikmat kesehatan ketika dirinya diuji Allah ta’ala dengan rasa sakit
dan terbaring di rumah sakit. Badan lemas tidak berdaya.
Menurut ilmu kedokteran, di dalam satu tubuh manusia, terdapat milyaran sel
saraf (neuron), yaitu sekitar 100 miliar di otak dan 13,5 juta di sumsum tulang
belakang. Neuron tubuh ini bertugas untuk mengambil dan mengirimkan sinyal listrik
dan kimia (energi elektrokimia) ke neuron lain. Sistem saraf ini berperan penting
dalam mengatur dan mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh, seperti berjalan,
berbicara, menelan, bernapas, berpikir, belajar, juga mengingat dalam keadaan
darurat. Sistem saraf sendiri terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, mata, telinga,
hidung, mulut, kulit, serta semua saraf di dalam tubuh.
Bayangkan jika Allah swt mencabut satu saja syaraf yang ada pada tubuh kita,
pasti tubuh tidak akan seimbang. Kita akan kesulitan bergerak, berbicara, menelan,
bernapas, atau berpikir.

Hadirin rahimakumullah!
Pertanyaannya kemudian, mengapa kita harus menjadi hamba yang oandai
bersyukur? Jawabannya adalah karena manusia tidak mampu menghitung betapa
banyaknya nikmat Allah yang diberikan kepada manusia. Semua nikmat Allah
diberikan gratis, manusia tidak diperintahkan untuk menggantinya dengan uang.
Seandainya manusia diminta mengganti dengan uang, kita tidak akan pernah
mampu menggantinya. Bahkan ketika kita diberikan uang satu milyar rupiah

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


2
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


sekalipun, dengan syarat satu biji mata milik kita diberikan kepada orang lain, tentu
kita tidak mau memberikannya.
Ini membuktikan betapa pentingnya manusia mensyukuri nikmat Allah swt.
Betapa banyak orang kaya-raya, rumahnya begitu mewah, mobilnya banyak dan
investasi dimana-mana, tetapi kalau tubuhnya penuh dengan penyakit, tentu
kekayaan tersebut tidak dapat dirasakan dengan nikmat. Itulah mengapa kesehatan
adalah salah satu nikmat paling mahal dari Allah yang wajib kita syukuri. Sebab, sehat
tidak bisa dibeli dengan materi.

Hadirin rahimakumullah!
Namun sayang seribu sayang, dari sekian banyak nikmat yang Allah ta’ala
berikan, sedikit sekali manusia yang bersyukur. Hal ini sudah dinyatakan Allah dalam
surat Saba ayat 13:

َّ ‫َو َقلي ٌر ّ ْ َ اا َي‬


ُ ‫الل ُ ى‬
ِ ِ ِ ِ
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba: 13)

Ayat di atas menunjukkan bahwa dari sekian banyak nikmat yang Allah berikan,
sedikit sekali manusia yang bersyukur. Padahal Allah swt berjanji akan memberikan
tambahan nikmat bagi orang-orang yang pandai bersyukur, sebagaimana firman
Allah swt di dalam Surat Ibrahim ayat 7:

َ َ َ ُ َ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُّ َ َ َّ َ َ ْ َ
‫ْ ت ْم ِزْ َد َّ ْم َول ِٕى ْ َف ْ ت ْم ِا َّ َ ذ ِاا ْ لل ِد ْا ٌرد‬ ‫وِا تا ب م ل ِٕى‬
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Hadirin rahimakumullah!
Mensyukuri nikmat Allah swt membutuhkan kekuatan iman. Karena banyak
orang yang diberikan nikmat Allah swt, bukannya semakin dekat, malah semakin jauh
dari Sang Pemberi nikmat, Allah swt. Semakin banyak nikmat yang Allah berikan,
bukannya dimanfaatkan di jalan kebaikan, malah digunakan di jalan keburukan. Lebih

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


3
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


memprihatinkan lagi, dengan bertambahnya nikmat, bukannya menjadi hamba yang
pandai bersyukur, malah menjadi hamba kufur. Na’udzubillahi min dzaalik!
Inilah yang kemudian disebut dengan istidraj. Istidraj secara bahasa diambil dari
kata da-ra-ja (Arab: ‫ ) درج‬yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan
selanjutnya. Secara istilah, istidraj bermakna azab dari Allah swt berwujud
kenikmatan. Ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah,
namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan, waspadalah ini adalah salah satu tanda
istidraj dari Allah swt. Ia terjebak dalam kenikmatan hidup, padahal dia semakin lalai
menunaikan ibadah serta kewajiban lainnya.
Contoh dari istidraj dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika seseorang yang
gemar melakukan maksiat, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan. Seseorang
yang tidak sholat, namun tetap merasa hidupnya baik-baik saja. Semua contoh-
contoh tersebut adalah tanda-tanda istidraj dari Allah SWT yang bisa menjadi jebakan
bagi seseorang yang tidak menyadari bahwa kenikmatan yang diberikan Allah swt
sebenarnya adalah ujian.
Oleh karena itu, hendaknya selalu waspada, jangan sampai lalai dari nikmat
tersebut. Karena sejatinya segala nikmat dimanfaatkan di jalan ketaatan. Allah swt
mengingatkan dalam surat Al 'Araf: 182-183:

‫ َو ُا ْ ْ َل ُ ْم ا َّ َ ْيد ْي َ ت ْي ٌر‬، َ ‫َو َّالذ ْا َ َ َّذ ُب ْىا ب ٰاا ٰاا َنا َش َ ْص َت ْد ُ ُ ْم ّ ْ َ ْي ُ َ َ ْع َل ُم ْى‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka
berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan
Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku
amat teguh".

Hadirin rahimakumullah!
Banyak orang yang terjebak dengan istidraj karena merasa segala nikmat yang
didapatkan adalah anugerah. Padahal, kenikmatan tersebut adalah ujian yang harus
dihadapi. Istidraj sering kali membuat manusia terlena dan lupa kepada Allah swt,
bahkan merasa tidak membutuhkan-Nya lagi. Rasulullah saw bersabda:

ُّ َ ‫َ ُ ْعل ْال َع ْ َد‬


ْ ‫ َف َّ َما ُا َى‬، ُّ ‫الد ْ َيا َ َ َ َعاايه َ ا ُا‬
‫اشت ْد َ ٌر‬
‫اا‬ َ ‫َ ا َ َ ْا‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan
4
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


“Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba berupa nikmat
dunia yang disukainya padahal dia suka bermaksiat, maka itu adalah istidraj …”
(HR. Ahmad)

Memang, antara nikmat dan istidraj memiliki perbedaan tipis, meskipun secara
dzahir mirip dan sulit dibedakan. Inilah yang seharusnya menjadi patokan kita, saat
nikmat demi nikmat datang silih berganti namun disaat yang sama ketaatan kepada
Allah stagnan atau bahkan menurun, itu adalah tanda istidraj. Namun jika yang terjadi
sebaliknya, kenikmatan itu semakin membuat kita taat kepada Allah ta’ala, maka itu
bukan termasuk istidraj, karena memang seperti itu seharusnya hidup seorang
muslim.

Hadirin rahimakumullah!
Demikianlan khutbah Jum’at ini kami sampaikan. Marilah kita ber-ikhtiar agar
terhindar dari istidraj dengan menyadarkan diri bahwa semua nikmat datangnya dari
Allah ta’ala dan harus dimanfaatkan di jalan kebaikan dengan cara menjalankan
segara perimtah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dimana pun dan kapan pun
kita berada. Semoga Allah swt memberikan hidayah dan istiqomah kepada kita
semua. Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.

ْ ّ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ َ َ ‫ْال ُق ْ ْال‬ َُ َ َ ‫َبا‬


‫ذ‬
ِ ِ ‫ال‬‫و‬ ‫ات‬
ِ ‫آلاا‬ ‫يه‬‫ف‬
ِ ِ ِ ِ‫ا‬‫م‬َ ‫ب‬ ‫م‬ ْ ‫ا‬‫ا‬ ‫و‬
ِ ِ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫و‬ ، ‫يم‬ِ ِ‫ظ‬ ‫ع‬ ِ ‫ِل َول ْم ِف‬
ْ َّ ‫َو ْن ُ ْم ِت َوته ه ُا َى‬
َ َ ْ
ُ ‫الصم ُيع ال َع ِل‬
‫يم‬ ِ
ُ َّ
ِ
ُ
ِ ‫ َوت َق َّ َ ِ ِ ّن‬، ‫ال َح ِ ِيم‬

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


5
‫‪KHUTBAH JUM’AT‬‬

‫‪Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin‬‬

‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫َ‬ ‫ْ َ َ ُّ ْ َ‬ ‫َا ْل َح ْم ُ‬
‫الل ُ ل ُه َ َ ت ْى ِف ْي ِق ِه َوِا ْ ِت َنا ِ ِه‪.‬‬‫صا ِ ِه و‬ ‫ِ‬
‫ا َ َ‬ ‫ِ‬ ‫د‬
‫َّ ُ َو ُ َو ْ َد ُ َ َ ْ َ َل ُه َو َ ْ َ ُد َّ َش ّي َد َ ا ُ َ َّم ًددا َ ْ ُد ُ‬ ‫َ ْ َ َ َ‬
‫َو َ ُد ْ ِال َه‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬
‫َو َ ُش ْىل ُه‬
‫ّ َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َّ َ َ‬
‫ا ِ ّ َ َش ِّي ِد ا ُ َ َّم ٍدد ِو َ ا ِل ِه َو ْ َح ِاب ِه َو َش ِل ْم ت ْص ِل ْي ًدما ِ ْثي ًدرا‬ ‫الل م‬
‫َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ ا َ ْع ُد َف َيا َا ُّآ َ ا َّ‬
‫اس ِا َّت ُقىا َ ِف ْي َما َ َ َوا َت ُ ْىا َ َّما َهى َوا ْ ل ُم ْىا َّ َ َ َ ْم‬ ‫الن ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِب ْ ٍد َب َد ِف ْي ِه ِب َن ْف ِص ِه َو َنى ِب َم ِ ِت ِه ِب ُق ْد ِش ِه‬
‫َ ُّ َ َّ ْ َ َ ُ ْ َ ُّ َ‬
‫ال ْىا َ ل ْي ِه‬ ‫الن ِ ى اآ اآ ا ال ِذا نىا‬ ‫ص ُّل ْى َ َ َ َّ‬ ‫عا َل َّ َ َو َ َ َت ُه ُا َ‬ ‫ََ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫وقال ت ِ‬
‫ّ َ‬
‫َو َش ِل ُم ْىا ت ْص ِل ْي ًدما‪.‬‬
‫َ ّ َ ُ َ َّ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ َّ َ ّ َ َ َ ّ َ ُ َ َّ َ َّ‬
‫ُ َ ل ْي ِه َو َش ِل ْم َو َ ِل ش ِي ِد ا م ٍدد و‬ ‫ش ِي ِد ا م ٍدد ا‬ ‫ِ‬ ‫الل م ا‬
‫َ ْ‬ ‫ْ َُ‬ ‫َ ْ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ َّ ْ َ َ ْ َ ّ‬
‫ض الل ُ َّم َ ِ الخل َف ِاء ال َّ ا ِ ِد ْا َ ِاى َب ٍد َو ُ َم‬ ‫ا ِبيآ ِ و ش ِل و ِ ِ ااق ِبي وا‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫التا ع ْي َ َو َتا ع َّ‬ ‫َ ُْ‬
‫التا ِ ِع ْي َ ل ُ ْم ِب ِا ْ َصا ٍد ِال َي ْى ِم‬ ‫ِِ‬
‫َّ َ َ َ َّ‬
‫الصحاب ِ و ِ ِ‬
‫َ َ َ َ ْ َ‬
‫و ث َما و ِ و ب ِق َّي ِ‬
‫ض َ َّنا َ َع ُ ْم ب َ ْ َمت َ َاا َ ْ َ َم ال َّ ا م ْي َ‬ ‫الد ْا َوا ْ َ‬ ‫ّ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫‪----------------------------------------------------‬‬
‫ااف ْ ل ْل ُم ْ ن ْي َ َو ْااُ ْ َنات َو ْااُ ْصلم ْي َ َو ْااُ ْصل َمات َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ‬‫َ ُ َّ ْ‬
‫ات‬‫يآء ِ ُ ْم و ْ ى ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الل م ِ ِ ِ ِ‬
‫ُ َّ َ َّ ْ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َّ ّ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ ّ َّ َ‬
‫َ‬
‫الل واال ِ ِ ي وا ص ِ اا ااى ِ ِدا‬ ‫الل م ِ ز ِلْاش م وااص ِل ِمي و ِ ل ِ‬
‫الد ْا َوا ْ َكل َمات َ‬ ‫َ‬
‫اخ ُذ ْل َ ْ َخ َذ َل ْااُ ْصلم ْي َ َو َا ّ ْ ْ َد َاء ّ‬‫َ ْ ُْ َ ْ َ ََ ّْ َ َ ْ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الدا و‬‫ص ِ‬ ‫وا ص‬
‫َل َا ْى َم ّ‬
‫الد ْا‬
‫ِ‬ ‫ِ‬

‫‪Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan‬‬


‫‪6‬‬
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


‫ُ ْم‬ ْ ‫الل ُ َّم ْال ُل ْ ْم َوا ْ َ ْم ُ ْم َو َ ْخ‬
َّ َ ْ ْ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ ْ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ْ َ َّ ُ َّ
، ‫الل م ِ ِ خىا نا ااص ِل ِمي ااصتضع ِفي ِ ِف ِف ِلص ِلي‬
ِ ِِ
َ ْ ُ ‫الل ُ َّم‬
َّ ْ َ ْ ْ َّ
ُّ ‫الل ُ َّم َت َق َّ ْ ْ ُ ُم‬ َ ‫الض ْي َو ْالح‬
‫ل ُ ْم‬ ، َ ْ َ ‫الل َ َد َاء َوا ِ ِ ْ ُ ُم اا ْ َ َضى َوال‬ ِ ، ‫ا‬‫ص‬
ِ ِ ِ ِ
ّ َ
ِ
َ ‫َو َ َت ُ ْ َ َل ْ ْم َف َّ ُه َ َ ْى َل َل ُ ْم َو َ ُق َّى َ َّ ب‬
ِ ِ ِ ِ

Ya Allah selamatkanlah saudara-saudara kami kaum muslimin yang lemah di Palestina..

Ya Allah sayangi dan kasihilah mereka dan keluarkanlah mereka dari isolasi dan keadaan
sempit yang mereka alami saat ini, Ya Allah terimalah syuhada mereka dan sembuhkanlah
yang luka dan sakit dari kalangan mereka, Ya Allah tetaplah bersama mereka dan jauhilah
musuh-musuh mereka karena tiada daya dan kekuatan bagi mereka kecuali dariMu

َ ‫ص ْ ُا ْم َ َ ْال َ ُ ْىا َو َ ْ َ َاو َن ُ ْم‬ َّ َ ْ ْ ْ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ َّ ُ َّ


ُ ْ ‫الل ُ َّم ا‬
ِ ِ ‫الل م ا ص ِ اا ِاا ِدا ِف ِف ِلص ِلي‬
َ ‫ْال ُ َّفا َو ْااُ َنافق ْي‬
ِِ ِ
Ya Allah turunkanlah pertolongan-Mu buat kaum mujahidin di Palestina, Ya Allah tolonglah
mereka menghadapi kaum Yahudi dan penolong-penolong mereka dari kalangan kuffar dan
kaum munafiq,
َ ْ َ َ َ ُ ْ ّ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ ّ َ َّ ُ َّ
‫ا ُف ْىف ُ ْم َوا ْ َم ْع ك ِل َم َت ُ ْم َ ال َح ِ ّ َاا َ ُّ َااق ُّي ْى ُم‬ ‫ الل م ش ِدا ش م م وو ِ د‬،
Ya Allah tepatkanlah bidikan mereka, rapatkanlah shaf perjuangan mereka dan satukanlah
kalimat mereka di atas kebenaran Ya Hayyu Ya Qayyum.
َ ْ ْ ْ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َّ َ ْ َ ْ َّ ُ
‫الز ِز َل َوا ِا َ َ َو ُش ْى َء ا ِلف ْت َن ِ َوا ِا َ َ َ ا ظ َ َ ِ ْ َ ا َو َ ا‬ ‫الل م اافع نا ال ء والىباء و‬
َ َ ‫خآا ًد َو َشا ْال ُ ْل َدا ْااُ ْصلم ْي َ آ َّ ًد َاا َ َّ ْا‬ َّ ‫َب َل َ َ ْ َب َل ِد َ ا ِا ْ ُدو ْ ص َّيا‬
. َ ‫لع ِاا ْي‬ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ َ َّ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َّ
. َ ْ ِ ‫اش‬
ِ ‫َ بنا ظل ْمنا ا فصنا وا لم ت ِف ْ لنا وت ْ ْمنا لن ى ِ الخ‬
َّ َ ‫الد ْ َيا َ َص َن ًد َوف ْآلاخ َ َ َص َن ًد َوق َنا َ َذا‬
. ِ ‫النا‬ ُّ ‫َ َّب َنا ت َنا ف‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
--------------------------------------------------------------------------------
َ َ َ َ ْ َ َْ ُ ْ
‫الف ْ ل ِاء‬ ‫ى‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ى‬ ‫ا‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫اء‬ َ ‫ َّ َ َا ْ ُ ُ ب ْال َع ْدل َو ْلْا ْ َصا َو ْا‬، ‫َ َاا‬
‫ت‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُْ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُُ َ َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ
ِ ‫ فا وا الع ِظيم اذ م ول ِذ‬. ‫ ِعظ م لعل م تذ و‬، ِ ‫واان ِ وال‬
َْ
‫َب ُر‬

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


7

Anda mungkin juga menyukai