Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jum’at[1]

28/10/2022
ADAB DAN KEUTAMAAN DZIKIR

ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ٰ ُ ْ َْ َ
Khutbah I
ََْ َ َ ْ َ ََ َ َ َ ََ ْ َ
َ ٌِ َ ‫شاء‬ َ ََ َ ٌَ ‫خذل‬ َ ‫ َ َو‬،َِّ ٌِ ‫ض َِي َِّ َ َوكر‬ َ ‫َ َخي ِل ِّ ََبِ َف‬ َ ٌِ َ ‫شاء‬ َ ََ َ ٌَ ‫ي َوػق‬ َ ‫اّل‬
َِ َ ‫لِل‬ َِ ِ َ ‫ل ٍَ َد‬ َ ‫َا‬
َ َ َ ََ َُ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ
َ َٰ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ
َ ‫َش َِب َيْ َّ َ ََو‬
َ‫ّل‬ َ ‫ّل‬ َ ‫َ َو‬،‫ِل‬ َ َ‫م‬ َ ‫ََ َي‬ َِ ‫ّل‬ َ َ ‫ح َد َه‬ َ ‫َال َ َو‬
َ ‫ّل‬ َ ََِِ ‫ِل‬َ ََِِ ‫ّل‬
َ َ‫ن‬َ ‫ش َٓ َد َ َأ‬
َ ‫َ َوَأ‬.‫ش َي َئ ِج َِّ َ َوعد ِ ِِل‬َِ ٍَ ِ‫خي ِل ِّ ََب‬
ّ َ َ ُ ُ ْ َ َ ُ ُّ َ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َ َ ُ َ َ ّ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ
َ‫و‬َِ ‫مهللَص‬
َ َ َّ ‫ َوص ِفيّ َوح ِبيب‬،‫ِل‬
‫َا‬. َ َٔ ‫س‬ َ ‫َو َر‬
َ ‫اَع َبده‬ َ ‫م ٍَد‬ َ َ ‫س َِيد َُا‬
َ َ‫ن‬َ ‫ش َٓ َد َ َأ‬ َ ‫ َوَأ‬،‫ِل‬ َ َ ‫ّل َ َُِ َد‬
َ ‫و َ َو‬ َ ‫ٌَِ َث‬
ََْ ٌَ ‫َو‬َ ،‫َو َاّل ُه‬ َ َْ ٌَ ‫َو‬ َ ِّ ‫حب‬ ْ َ َ
‫ص‬ ‫و‬ َ ‫ِل‬ ‫آ‬َ َ
‫َع‬
ََ َ
َ
‫و‬ َ ، ‫ل‬ ‫َا‬ ‫د‬
َ ْ ََُ َ ّ َ ََ ْ ََ َ ّ َ َ
ْ‫َعب‬ َِ ‫َمٍ َِد َب‬ َ ‫َس َِي ِد َُا‬ َ ‫َع‬ َ َ‫ك‬ َ ‫ار‬
ِ ِِ ِ ِ ِ ‫س َِي ًَ َوب‬ َ ‫َو‬
َ ََُ ََ َْ َ ََ َ َ ْ َْ َ َ ْ ْ َُ َ
.‫ل‬
ِ ‫َوّلَكٔةَ ِِّلَبِا‬ ‫َوّلَحٔل‬،‫انَ َِِلَئمِ َاى ِلياٌ ِة‬ ٍ ‫ث ِبعًَٓبِ ِإحس‬
َ ُْ ْ َْ ْ َْ ّ َْ َ َْ ْ ََْ ْ ُ ْ ُْ ّ َ ُ َْ ََ
ًََِ ‫ك‬َ ‫م‬ َ َ‫ف‬ َ ِ َ‫و‬
َِ ِ‫ظ َي ًَِ َ َاى َلا َئ‬
َِ ‫ْل َ َاى َع‬
َِ ِ ‫ل َ َاى َع‬َِ ‫س َ َبِ َج َل َٔىَا‬ َ ِ ‫ك ًَ َ َو َن َف‬َ ‫ص َي‬ َ ِ ‫ن ََأ َو‬َ ِ ‫َف َِإ‬،
َ ‫َأ ٌَا َ َب َع َد‬
ً َ ً ْ َ َ ُ ُ ْ ُ َ َ َ َ ُّ َ َ َ
َ ‫الِلَ ِذنراَن ِثريا‬ َ َ‫يََآٌِٔاَاذنروا‬ َ ‫اّل‬ ِ َ‫ ياَأيٓا‬/َِّ ِ‫َِن َج َاب‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama
kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara
melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang
diharamkan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Ada sebuah amalan yang ringan dilakukan, memberatkan
timbangan, dicintai Allah yang Maha Penyayang, memasukkan seseorang
ke surga yang penuh kenikmatan, dan menjauhkannya dari neraka yang
penuh siksaan, namun seringkali dilalaikan oleh banyak orang,
yaitu dzikrullah, dzikir kepada Allah.
Allah subhaanahu wa ta'ala memerintahkan kita untuk banyak

َ ً ْ َ َ ُ ُ ْ ُ َ َ َ َ ُّ َ َ
berdzikr. Dia berfirman:
ً
)14َ/‫الِلَ ِذنراَن ِثرياَ(األحزاب‬
َ َ‫يََآٌِٔاَاذنروا‬
َ ‫اّل‬
ِ َ‫ياَأيٓا‬

[1]
Oleh: al faqir Nur Rohmad, Katib Syuriyah MWCNU Dawarblandong, Kab. Mojokerto dan
Pengasuh Majelis Ilmu & Dzikir NURUL FALAH, Mojokerto. No. wa: 0815-15-785-373.

1
Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan
menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al Ahzaab:
41)
َ َ ََُ ُُ ْ َ َ ََُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ُّ َ ُْ ُ َ َ ّ َ َ ّ َ ََُ ََُ ُُ ْ َ َ
)‫ي‬
َ ‫ار‬ِ ‫تَ(رواهَاْلخ‬
َ ِ ‫َاىحَوالٍ َِي‬
َِ ‫ٌَثو‬،ّ‫َرب‬
َ ‫اّليَّلَيذنر‬
ِ ‫َاّليَيذنرَربَّو‬
ِ ‫ٌثو‬
Maknanya: “Perumpamaan orang yang berdzikr kepada Tuhannya dengan
orang yang tidak berdzikr kepada tuhannya adalah seperti orang yang
hidup dengan orang yang mati.” (HR. al-Bukhari)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dzikir kepada Allah bisa dilakukan dengan hati atau dengan lisan.
Dzikir dalam hati artinya menghadirkan dalam hati rasa takut,
pengagungan dan cinta kepada Allah ta’ala. Dzikir hati seperti ini lebih
utama daripada dzikir lisan yang tidak disertai menghadirkan dalam hati
rasa takut, pengagungan dan cinta kepada Allah ta’ala. Dan yang paling
utama dan sempurna adalah menggabungkan antara dzikir lisan dan
dzikir hati.
Kemudian dzikir lisan yang disertai dzikir hati tidak seyogyanya
ditinggalkan hanya karena khawatir disangka orang lain berbuat riya’
(melakukan perbuatan baik dengan tujuan mendapatkan pujian dari
orang lain). Semestinya yang dilakukan adalah tetap berdzikir dengan
lisan dan hati, dan berusaha untuk melakukannya dengan tujuan
mengharap ridla Allah semata. Karena meninggalkan perbuatan baik
yang disebabkan manusia juga tergolong riya’, sebagaimana hal itu
ditegaskan oleh al-Fudlail bin ‘Iyadl rahimahullah. Seandainya kita selalu
khawatir akan omongan dan sikap orang lain tentang apa yang kita
lakukan, maka akan tertutup banyak sekali pintu kebaikan yang bisa kita
lakukan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Apakah yang dimaksud dzikir kepada Allah?.
Imam an-Nawawi berkata dalam kitab al-Adzkar, “Ketahuilah
bahwa keutamaan dzikir tidak terbatas pada tasbih, tahlil, tahmid, takbir
dan semacamnya, bahkan setiap orang yang berbuat keta’atan kepada
Allah ta'ala, maka dia berdzikr kepada Allah ta'ala, demikianlah yang
dikatakan sahabat Sa'id bin Jubair radhiyallahu 'anhu dan para ulama
lainnya.”
Imam ‘Atha’, salah seorang ulama di kalangan tabi’in rahimahullah
berkata, “Majelis dzikir adalah majelis halal dan haram, bagaimana
2
engkau membeli dan menjual, shalat dan berpuasa, menikah dan
mentalak, berhaji dan semisalnya.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

ْ ََ ً َ ْ َ ْ َُ َُ َ َ َ َ َ َ ًْ َ َ َ ْ َ َ
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ً ْ َ ً
]53َ/‫الِلَلٓ ًََ ٌَغ ِفر َةَ َوَأج َراَع ِظ َي ٍَاَ[األحزاب‬
َ َ‫ع َد‬
َ ‫اتَ َأ‬
َ ِ ‫اّلا َِن َر‬
َ ‫رياَ َو‬
َ ‫الَ َن َِث‬
َ ََ
َ ‫اّلا َِن َِر َي‬
َ ‫َو‬
Maknanya: “Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah,
maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang
besar.” (Q.S. al-Ahzab: 35).
Apakah yang dimaksud banyak berdzikir dalam ayat di atas?.
Menurut sahabat Ibnu ‘Abbas radliyallahu ‘anhuma, yang dimaksud
“banyak berdzikir kepada Allah” dalam ayat tersebut adalah berdzikir
kepada Allah setelah shalat lima waktu, pada pagi dan petang, ketika
akan tidur, ketika bangun dari tidur, ketika berangkat dari rumah dan
pulang ke rumah. Sedangkan Imam Mujahid rahimahullah mengatakan
bahwa tidaklah seseorang disebut banyak berdzikir sebelum ia berdzikir
kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring. Berbeda
dengan dua pendapat di atas, Imam ‘Atha’ rahimahullah mengatakan
bahwa barangsiapa yang mendirikan shalat lima waktu dengan
sempurna, maka ia tergolong sebagai orang yang banyak berdzikir.
Sahabat Abu Sa’id al-Khudri radliyallahu ‘anhu meriwayatkan

ُ ًْ َ ََْ َْ َ َ َْ ََ َ َ َْ َ َُ ْ َ ُ ُ َ َ َ َْ َ
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َََ ْ َ َ
َ ‫فَاّلا ِن ِر َي‬
َ ِ َ‫َج َي َعاَن ِجبا‬
ِ َ‫ي‬
َِ ‫َر َكع َج‬-َ‫ّل‬ َ ‫َأ َوَص‬-َ‫وَفصييا‬ َِ ‫ََاليي‬ َ ٌِ ََّ ‫وَأْي‬ َ ‫ظَالرج‬ َ ‫َِِ َذاَ َأيل‬
َ َ َُ َ ُْ ُ ََ َ َ َ َ
)ّ‫ج‬ََ ‫ََ ٌََا‬ َْ ‫ائَ ََو‬
َُ ‫اب‬ ََ ‫اىن‬
َُّ ِ ‫س‬ َ ‫او َدَ َو‬
َ ‫(ر َو َاهَ َأ َب ََٔ َد‬
َ َ‫ات‬ ًَ ْ ‫الَن ِث‬
َ ِ ‫رياَ َواّلا ِن َر‬ َ
Maknanya: “Jika seseorang membangunkan istrinya pada waktu malam,
lalu keduanyaَ shalat dua raka’at, maka keduanya tercatat ke dalam
golongan orang-orang yang banyak berdzikir.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa’i
dan Ibnu Majah).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Bacaan-bacaan dzikir sangat banyak ragamnya. Di antara sekian
banyak bacaan dzikir, manakah bacaan yang paling utama?.
Bacaan dzikir yang paling baik dan paling utama adalah tahlil, La

َ َُ َ ُ ُْ َ َ ُْ َ َُ َ َ َّ َ ْ َ
ilaha illa Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini:
ٌَََِ َ ‫ن َ ِعيْ ًٍا َ َُي َل ّر ُبن‬ ْ َّ
َ ِ ٍ‫ َع ِي‬،‫ل‬
َِ ‫ٔل َا‬
َ ‫ َيا َرس‬/‫ت‬
َ ‫ال َ كي‬
َ ‫الِل َعِ َّ َك‬
َ َ‫ض‬َ ِ ‫عَ َأ ِِب َذ ٍر َ ر‬
َِ ِ
َ َْ ْ َ ََ َ ًَ َ َ ْ َ ْ َ ًَّ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ َ ُ َ َ َْ
َ،‫ْشَأٌثالِٓا‬ ِ ‫ ِِذاَع ٍِيتَس ِيئةَفاعٍوَحسِةَف ِإنٓاَبِع‬: ‫ال‬ َ ‫َك‬،‫ار‬
َِ ‫اْل َِ ِةَويبا ِعد ِنَ ٌََِانل‬
3
ْ َ َ
ََُ‫ح َس‬ َ َ َ َ َ َ ْ َ َُ َ ََ َ َ َُ َ ُ ُْ َ َ
‫ ِِ َأ‬: ‫ال‬
َ ‫َِ ؟ ك‬
َ ِ ‫ات‬
ِ ِ‫ّل َالِل َ ٌَِ َالس‬
َ َِِ ‫َّل َِِِل‬
َ ‫ل‬ ِ ‫ َيا َرسٔل َا‬/‫ت‬ َ ‫ َكي‬/‫كال‬
ْ َ َ ْ
)‫ش َي َبَة‬
َ َ‫ِب‬ َُ ‫اب‬
َ ِ ‫ََ َأ‬ َ ِ َِ‫ال َ َس‬
َْ َ‫اتَ( ََر ََو َُاه‬
Dari Abu Dzarr radliyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku bertanya: Wahai
Rasulullah, ajarkanlah kepadaku ilmu yang mendekatkan aku ke surga
dan menjauhkan aku dari neraka. Beliau bersabda: “Jika engkau
mengerjakan keburukan, maka lakukanlah kebaikan, karena satu kebaikan
dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.” Aku bertanya: Wahai
Rasulullah, apakah La ila illa Allah termasuk kebaikan?. Beliau bersabda:
“La ilaha illa Allah adalah sebaik-baik kebaikan.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengenai adab berdzikir, Imam an-Nawawi dalam kitab al-Adzkar
menjelaskan bahwa di antara adab berdzikir adalah:
1. Jika dilakukan dengan duduk, maka hendaklah duduk dengan
menghadap kiblat, penuh dengan perendahan diri, khusyu’, tenang
dan menundukkan kepala.
2. Hendaklah berdzikir di tempat yang tenang, jauh dari hal-hal yang
mengganggu pikiran dan tempat itu bersih, seperti masjid dan
tempat-tempat lain yang dimuliakan.
3. Hendaklah mulut dalam keadaan bersih. Jika mulut bau, maka
hendaklah menghilangkannya dengan bersiwak.
4. Ketika berdzikir, hendaklah merenungkan dan menadaburkan
makna dzikir yang dibaca.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Seorang mukmin yang memperbanyak dzikir dalam semua
keadaannya, terutama dengan dzikir-dzikir yang warid (diajarkan oleh
Rasulullah), maka akan bersinar hatinya, semua kegelapan akan sirna dari
hatinya, jernih jiwanya, cemerlang pikirannya dan dihindarkan dari
godaan syetan. Dengan berdzikir kepada Allah pula, turun ketenangan
ََ ُ ُ ُّ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ
dan ketenteraman pada hati seorang mu’min. Allah ta’ala berfirman:
ُ ُ ُ ْ ُّ َ ْ َ ْ ْ
)82َ/‫بَ(الرعد‬ ْ
َ َٔ ‫ئَ َاى َل َي‬
َ ِ ٍَ ‫ط‬
َ ‫لَ َت‬
َِ ‫ّلَ َبِ َِذ َن َِرَا‬ َِ ‫ئَ َك َي َْٔ ُب ُٓ ًََْ َبِ َِذ َن ِ ِرَا‬
َ ‫لَأ‬ َ ِ ٍَ ‫ط‬
َ ‫اٌ َِ َٔاَ َوت‬
َ ‫ََ َء‬
َ ‫اّل َي‬
َِ
Maknanya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

4
‫‪Terakhir, kami mengingatkan kepada jamaah sekalian, supaya‬‬
‫‪manfaat dan keutamaan dzikir bisa kita rasakan serta pahala dari dzikir‬‬
‫‪bisa kita dapatkan, maka kita harus membaca dzikir dengan benar sesuai‬‬
‫‪tempat keluarnya huruf disertai dengan kesungguhan, niat yang ikhlash‬‬

‫َُُْ َْ ْ ٰ َ ََ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ ُْ َُ ُ‬
‫‪dan kekhusyu’an.‬‬
‫َْ ََٔاىْ َغ َُف ْٔ ُر َ‬
‫َالر ِحيْ ًَ‪ُ.‬‬ ‫أكٔلَكٔ ِِلَ َْذاَوأسجغ ِف َرَال َِِلَوىك ًَ‪َ،‬فاسجغ ِفروه‪ُِِّ َ،‬‬
‫َ َْ ْ َ ٰ َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ُ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫‪َ،‬و َن ُع ْٔ ُذَبالٌَََْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫َلِلَْحٍدهَوسسجغ ِفرهَوسسج ِعيَِّوسسجٓ ِدي َِّوسشهره‬ ‫ِِنَالـٍد ِ َِ‬
‫ِ ِ ِ‬
‫ُ ََ ُ َ َُ َ َ ْ ُ ْ ْ ََ‬ ‫ْ َ َ َ ْ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ُ ْ َُْ‬
‫ات َأعٍ ِانلا‪َ ٌََ ،‬يٓ ِد َال َفَل َم ِضو َِل َوٌَ َيض ِيو َفَلَ‬ ‫َ‬
‫َو ِر َأنف ِسِا َو ٌَِ َس ِيئ ِ‬
‫َ‬ ‫َْ ْ ْ َ ْ َ َ ٰ ْ‬ ‫مَ ٍََ َدن َ‬ ‫َ َ َُ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ ٰ َ ّ َ ُ‬
‫َع َ ِِخٔاُِ َِّ‬ ‫ي‪َ َ ،‬و َ‬ ‫ِ‬ ‫ٌ‬ ‫ِ‬ ‫َاأل‬ ‫د‬ ‫ِ‬ ‫ع‬ ‫ٔ‬ ‫َال‬ ‫ق‬‫ِ‬ ‫د‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫َالص‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َع َس ِي ِدُا َ‬ ‫َل َم َ َ‬ ‫الس َ‬‫َل َة َ َو َ‬ ‫الص َ‬‫ْا ِدي َِل‪َ َ،‬و َ‬
‫َاْليْت َ‬ ‫ْ‬ ‫َع َْ َأ َم َٓات َال ْ ٍُ ْؤٌِ ْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َّْ َ ُْ ْ َ َْ َ َ َ ُ َ‬
‫‪َ،‬و َع ََِ‬ ‫َاىطا ِْريْ ََ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫آل‬
‫ِ‬
‫َ‬
‫‪َ،‬و‬ ‫ي‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫انل ِب ِيي َوالٍرس ِيي‪َ،‬ور ِض َال‬
‫َ‬ ‫ْ َ َ َ ْ َ ُ ََ َ َُْ َ َ َ َ َ َْ‬ ‫ْ‬
‫َاألئِ ٍَ ِة َال ْ ٍُ ْٓجَ ِد ْي ََ‪َ ،‬أِبَْ‬ ‫َ‬ ‫ع‬ ‫َو‬ ‫‪،‬‬ ‫َوعثٍان َو ّ‬
‫َع‬ ‫َ‬ ‫ر‬ ‫ٍ‬ ‫ع‬ ‫َو‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫َب‬ ‫اش ِديَ‪َ ،‬أ ْ‬
‫ِب‬ ‫ِ‬ ‫اْلُيَ َفا ِء َ‬
‫َالر‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍِ‬ ‫َ‬ ‫ِ َ ٍ‬
‫الصال ْ َ‬ ‫َِو َ‬ ‫َو َعََاأل ْو ِِلَاء َ‬ ‫ْ‬ ‫ْح َد َ‬ ‫َوأ ْ َ‬ ‫ع َ‬ ‫الشا ِف ّ‬ ‫َ َ‬ ‫َو َ‬‫َح ِِيْ َف َة َ‬
‫ي‪َ .‬‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫َِ ِ‬ ‫َو‬ ‫م‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ا‬‫ٌ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ْل َ َاىع ِظي ًَِ‬ ‫ل َ َاى َع ِ َِّ‬ ‫س َ َبِ َج َل َٔىَا َِ‬ ‫ْ‬
‫ك ًَ َ َو َن َف ِ َ‬ ‫َ‬ ‫ص َي َ‬ ‫َ ََأ ٌَا َ َب َع َد‪َ ،‬ػياَأيٓاَالٍس ِئٍن‪َ َ ،‬أ َو ِ َ‬
‫ّ‬ ‫َٰ َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ُ ُْ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ ََ َ ُ ْ َْ َ ْ ََ َ ُ‬
‫ََع ََُ َِب َِي ََِّ‬ ‫َلمِ َ‬ ‫الس َ‬ ‫َو َ‬ ‫َل ِة َ‬ ‫الص َ‬ ‫ظ َي ًٍ‪َ ،‬أمركً ََبِ َ‬ ‫َع َِ‬ ‫فاتلٔه‪َ َ ،‬واعئٍا ََأن َال َأمركً ََبِ َأ َم ٍر َ‬
‫َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ َ ّ َ ُّ َ َ َ َ ُ َ ُّ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ ْ ََ َ َ َ َََ‬
‫َصئاَ‬ ‫َاّليَ َآٌِٔا‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ٓ‬ ‫ي‬ ‫َأ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫َ‬
‫ب‬ ‫ِِ‬ ‫َانل‬ ‫ََع‬ ‫ٔن‬ ‫ي‬ ‫ص‬ ‫َي‬ ‫ّ‬ ‫ج‬ ‫ك‬ ‫ال َوم ِ‬
‫ئ‬ ‫َل‬ ‫ال‪ِِ َ /‬ن َ َ‬ ‫َػ َل َ‬ ‫ه َِر َي ًِ َ‬ ‫َاى َ‬
‫َ‬ ‫َ ّ َ َُ‬ ‫َ َْ َ َ ُّ َ ْ ً َ ُٰ َ َ ّ َٰ َ ّ َ ََُ َ ٰ‬
‫َن ٍََاَ‬ ‫َم ٍََ ٍد َ‬ ‫َس َِي ِد َُا َ‬ ‫َع َآ ِل َ‬ ‫َو َ َ‬ ‫َم ٍَ ٍد َ‬ ‫َس َِي ِد َُا َ‬ ‫َع َ‬ ‫وَ َ‬ ‫ليًٓ َص َِ‬ ‫عيي ِّ َوس َِئٍا َتس ِييٍا ‪ََ ،‬ا َ‬
‫َ ّ َ َْ َْ ََ ْ َٰ َ ّ َ ََُ َ َٰ‬ ‫َ َْ َ َٰ َ ّ َ َْ َْ َ َٰ‬
‫َعَآ ِلَ‬ ‫َو َ‬ ‫اَم ٍَ ٍد َ‬ ‫َس َِي ِد َُ َ‬ ‫ََع َ‬ ‫ارك َ‬ ‫َس َِي ِد َُاََِِ َب َرا َِْ َيًَوب ِ‬ ‫َعَآ ِل َ‬ ‫َو َ‬ ‫َس َِي ِد َُاََِِ َب َرا َِْ َيً َ‬ ‫ََع َ‬ ‫صييت َ‬ ‫َ‬
‫يَ‬ ‫ف َاىْ َعالٍَ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫َس َيّ ِد ََُاََِ َبْ ََرا َِْ َيْ َ‬
‫َ‬
‫ً‬ ‫َ‬ ‫َع َآل َ‬ ‫َ‬
‫َ ّ َ ََُ َ َ َ َْ َ َٰ َ ّ َ َْ َْ َ َٰ‬
‫َس َِي ِد َُاََِِ َب َرا َِْ َيً َ‬
‫َو‬ ‫ََع َ‬ ‫َن ٍَاَباركت َ‬ ‫اَم ٍَ ٍد َ‬ ‫س َِي ِد َُ َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫َ‬ ‫َْ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُْ ْ َْ َ ُْ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ َ ٌْ َ ٌْ َ ُٰ َ ْ ْ ُْ ْ َْ َ ْ‬
‫اتَاألحياءَِ‬ ‫اتَوالٍؤ ٌِ ِِيَوالٍؤ ٌِِ ِ‬ ‫ليٓ ًََاغ ِفرَلِيٍس ِي ٍِيَوالٍس ِيٍ ِ‬ ‫‪َ.‬ا َ‬ ‫َمي َد َ‬ ‫َْح َيد َِ‬ ‫ُِِم َِ‬
‫اس ُ ْ‬ ‫ليٰ ُٓ ًََ َ ْ‬ ‫َ ُٰ َ ْ َ َْ ُ َ ً ُ َْ ْ َ َ َْ ٰ ّْ َ َ َ ُ ّْ َ َ‬ ‫َ‬
‫َو ْاأل ْم َ‬
‫ُتَ‬ ‫ي‪ََ،‬ا َ‬ ‫َضا ِىي َوّل َم ِض ِي‬ ‫ليٓ ًَ َاجعيِاَْداة َمٓج ِديَ َغري َ‬ ‫ات‪ََ،‬ا َ‬ ‫ِ‬ ‫ٔ‬ ‫ٌِِْ ُٓ ًْ َ‬
‫َاد َْن َياََ‬ ‫َ َ َّ ُ‬ ‫ْ ََْ َ َ ْ َ َ ََََ َ َ َ‬
‫َع ْٔ َراثَِِا َوآ ٌَِ َروَعثِِا َوان َِفِا ٌَا َأٍِْا َوكِِا ََ ٌَا َنجخٔف‪َ ،‬ربِا َآثِِا ِ َ‬
‫َف َُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اَع ََذ َ‬ ‫س ََِ ًة َ‬ ‫َ َ ًَ َ ْ‬
‫ار‪َ .‬‬ ‫َانل َِ‬ ‫اب َ‬ ‫َو ِكَِ ََ‬ ‫َح ََ‬ ‫خ ََر ِة ََ‬ ‫َاْ َِ‬‫ف َ‬ ‫َو ِ َ‬ ‫س َِة َ‬ ‫ح َ‬ ‫َ‬

‫‪5‬‬
‫َ‬ ‫ُْ ْ ٰ َْ ٰ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َُْ ُ َْ ْ َ ْ ْ‬ ‫َ َ‬
‫ٰ َع ََِ‬ ‫ب َويِ َ‬
‫ان َو ِإيجا ِء َ ِذي َاىلر َ‬
‫ل‪َِ ،‬ن َال َيأمر َبِاىعد ِل َواْلحس ِ‬ ‫ِعباد َا ِ‬
‫َ ْ‬ ‫ُ ُ َ َ ُ ََ َ َ َ ُ‬ ‫َ ُْ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َ ْ ٰ‬
‫َال َاى َع ِظيْ ًََ‬ ‫ْغ‪َ ،‬يَ ِعظك ًْ َى َعيك ًْ َثذن ُر ْون‪َ .‬فاذن ُروا‬ ‫ِ‬ ‫اْل‬‫َو‬ ‫ر‬
‫ِ‬ ‫ه‬‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ال‬‫و‬ ‫َ‬ ‫ء‬‫ِ‬ ‫ا‬‫َ‬
‫ش‬ ‫اىفح‬
‫َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ُْ َ ٰ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َُُْ ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ ُ ُْ َ ْ َ ْ‬
‫ََع َُِع ٍِ ِّ َي ِزدكً َواسألٔه َ ٌَِ َفض ِي ِّ َيع ِطكً َواتلٔه ََعوَ‬ ‫يذنركً َواشهروه َ‬
‫َ‬
‫لَأ ْك ََب‪ُ.‬‬ ‫َ ُ ْ ْ َْ ُ ْ ََْ ً ََ ْ‬
‫ُ‬
‫ّلنرَا َِ‬‫ىكًَ ٌََِأم ِركًََمرجا‪َ،‬و ِ‬
‫‪Ust. Nur Rohmad, Anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan‬‬
‫‪Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Kab. Mojokerto, Tinggal di Kec.‬‬
‫‪Dawarblandong‬‬

‫‪6‬‬

Anda mungkin juga menyukai