Anda di halaman 1dari 4

‫‪TAWAKAL‬‬

‫)‪(Kunci Kekuatan dan Kelapangan Hati Seorang Mukmin‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA:‬‬
‫ضلَّ‬ ‫اتَّأ َْعمالِنَا منَّي ه ِدهَِّاهللَّفَالََّم ِ‬ ‫َّشروِرَّأَنْ ُف ِسنَاَّوسيِّئَ ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلَ ْم َدَِّهللِ َْ‬
‫ُ ُ‬ ‫َ َ ْ َْ‬ ‫ََ‬ ‫ََّن َم ُدهُ ََّونَ ْستَعْي نُوُ ََّونَ ْستَ غْف ُرهُ ََّونَعُ ْوذَُّباهللَّم ْن ُ ُ ْ‬ ‫نَّ ْ‬
‫ضلِلَّفَالَ ِ‬
‫َّعْْ ُدهُ ََّوَر ُس ْولَُّوُ‬
‫ََُّمدا َ‬‫‪َّ،‬وأَ ْش َه ُدَّأَنَّ ُ‬
‫كَّلَوُ َ‬ ‫‪َّ،‬وأَ ْش َه ُدَّأَ ْنَّالََّإِلَ َوَّإِالَّاهللُ ََّو ْح َدهَُّالَ َ‬
‫َّش ِريْ َ‬ ‫َّىاد َيَّلَوُ َ‬
‫‪َّ،‬وَم ْنَّيُ ْ ْ َ‬ ‫لَوُ َ‬
‫اَّرب ُك ُم َّال ِذيَّ‬ ‫اس َّات ُقو َ‬
‫﴿ياَّأَيُّهاَّال ِذين َّآمنواَّات ُقواَّاللو َّحق َّتُ َقاتِِو َّوَال َََّتُوتُن َّإِال َّوأَنْتم ِ‬
‫َّم ْسل ُمو ََّن﴾‪﴿.‬يَاَّأَيُّ َهاَّالن ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َُ‬ ‫َ َ‬
‫اَّونِ َساء ََّوات ُقواَّالل َو َّال ِذيَّتَ َساءَلُو َن َّبِِوَّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اَّوبَث َّمْن ُه َماَّر َجاال َّ َكثري َ‬ ‫اَّزْو َج َه َ‬
‫ِ‬ ‫خلَ َق ُكم َِّمن َّنَ ْف ٍ ِ ٍ‬
‫س ََّواح َدة ََّو َخلَ َق َّمْن َه َ‬ ‫َ ْ ْ‬
‫صلِ ْح َّلَ ُك ْم َّأ َْع َمالَ ُك ْمَّ‬ ‫و ْاْلَرحام َّإِن َّاللو َّ َكا َن َّعلَي ُكم َّرقِيْا﴾‪﴿.‬ياَّأَيُّهاَّال ِذين َّآمنواَّات ُقواَّاللو َّوقُولُواَّقَوال ِ‬
‫َّسديدا َّيُ ْ‬
‫ْ َ‬ ‫ََ‬ ‫َ َُ‬ ‫َ َ‬ ‫َْ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ َ‬
‫اَّع ِظيما‪َّ ﴾.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َويَ ْغف ْرَّلَ ُك ْمَّذُنُوبَ ُك ْم ََّوَم ْنَّيُط ِعَّالل َو ََّوَر ُسوَّلَوَُّفَ َق ْدَّفَ َازَّفَ ْوز َ‬
‫ََُّم ٍَّد َّصلى َّاهلل َّعليو َّوسلم َّ َو َشر َّاْْل ُُم ْوِرَّ‬ ‫ي ُ‬ ‫َّى ْد ُ‬
‫ِ‬
‫اب َّاهلل‪ََّ ،‬و َخْي َر َّا ْْلَ ْد ِي َ‬
‫أَما َّب ع َُّد‪َّ :‬فَِإن َّأَص َد َق ْ ِ ِ ِ‬
‫َّاْلَديْث َّكتَ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َْ‬
‫َّضالَلٍَة َِِّفَّالنا َِّر‪َّ .‬‬
‫‪َّ،‬وُكل َ‬ ‫َّضالَلَةٌ َ‬
‫ٍ‬
‫‪َّ،‬وُكلَّبِ ْد َعة َ‬ ‫ُُْ َدثَاتُ َها‪َّ،‬وُكل ُْ ٍ ِ‬
‫َُّ َدثَةَّب ْد َعةٌ َ‬ ‫َ‬
‫‪Kaum Muslimin rohimakumulloh‬‬
‫‪Seringkali dijumpai dalam al-Qur’an, Alloh‬‬ ‫‪menyandingkan antara tawakal‬‬
‫‪dengan keimanan. Hal ini menandakan bahwa tawakal merupakan perkara yang‬‬
‫‪sangat agung, yang tidak dimiliki kecuali oleh orang-orang mukmin. Ia adalah‬‬
‫‪bagian dari ibadah hati yang akan membawa pelakunya ke jalan-jalan kebahagiaan‬‬
‫‪di dunia dan akhirat.‬‬
‫‪Diantara ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang tawakal kemudian disandingkan‬‬
‫‪dengan keimanan adalah surat al-Ma’idah ayat 11:‬‬
‫َّ ۡ َّ ۡ ۡ‬ ‫َّ‬ ‫َّ ُ‬
‫َّكَٱل ُهؤن ُهنينََ‪١١‬‬
‫ٱللهَفليتي ه‬
‫ٱللَولَعَ َ‬
‫وَٱتقياََ هَ‬

‫‪“Dan bertakwalah kepada Alloh, serta hanya kepada Alloh sajalah orang-orang‬‬
‫”‪mukmin itu hendaknya bertawakkal.‬‬
‫‪Kemudian dalam surat al-Anfal ayat 2, Alloh‬‬ ‫‪berfirman:‬‬
‫ت َعل ۡي هى ۡم َءاي َٰ ُت َُهۥ َزاد ۡت ُى ۡم َإهيم َٰ ٗنا َو َٰ‬ ‫َقلُ ُ‬
‫يب ُى ۡم َِإَوذا َتُل هي ۡ‬ ‫ۡ ُ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ ۡ ۡ‬
‫لَع َرب ه هى ۡمَ‬ ‫جلت‬ ‫إهنها َٱل ُهؤن ُهنينَ َٱَّلهيوَ َإهذا َذلهر َ َُ‬
‫ٱلل َو ه‬
‫َّ ُ‬
‫يتيَّكينَ‪َ٢‬‬

‫‪45‬‬
َ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah
iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”
Kaum Muslimin rohimakumulloh
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang tawakal, maka kita perlu tau
hakikat tawakal itu sendiri, dan para ulama telah mendefinisikan arti dari kata
tawakal, diantara definisi yang disampaikan ulama yaitu:
Imam Ibnu Rojab berkata, “Hakikat tawakal adalah hati benar-benar
bergantung kepada Alloh dalam rangka memperoleh maslahat (hal-hal yang baik)
dan menolak mudhorot (hal-hal yang buruk) dari perkara dunia maupun akhirat”.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Tawakal adalah menyandarkan
permasalahan kepada Alloh dalam mengupayakan yang dicari dan menolak apa-apa
yang tidak disenangi, disertai percaya penuh kepada Alloh Ta’ala dan juga
menempuh sebab yang diizinkan syari’at.”
Kaum Muslimin rohimakumulloh
Tawakal bukanlah pasrah tanpa usaha. Jika kita perhatikan dari definisi
sebelumnya para ulama menjelaskan bahwa tawakal harus dibangun di atas dua hal
pokok yaitu bersandarnya hati kepada Alloh dan mengupayakan sebab yang
dihalalkan. Oleh karena itu, siapa saja yang hanya berupaya menempuh sebab saja
namun tidak bersandar kepada Alloh, maka berarti ia cacat imannya. Dan siapa
yang bersandar kepada Alloh namun tidak berusaha menempuh sebab yang
dihalalkan, maka terdapat kelemahan dalam akalnya.
Tawakal bukanlah pasrah tanpa berusaha, namun harus disertai ikhtiar atau
usaha. Rosululloh telah memberikan contoh tawakal yang disertai usaha yang
memperjelas bahwa tawakal tidak lepas dari ikhtiar dan penyandaran diri kepada
Alloh .
Dari Umar bin Khottob berkata, bahwa Nabi bersabda:
“Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Alloh, sungguh Alloh akan
memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung
tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam
keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan al Hakim)

َّْ ِ‫ َّأَقُ ْو َُّل َّقَ ْو‬.‫الذ ْك َِّر َّا ْْلَ ِكْي َِّم‬
َّ‫ل َّ َى َذا‬ ِّ ‫ات َّو‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِ ‫ َّونَ َفع‬،‫آن َّالْع ِظي ِم‬ ِ َّ َِّ ‫ل َّ َولَ ُك َّْم‬
َّْ َِّ ُ‫اهلل‬
َ َّ َ‫ن َّ َوإيا ُك َّْم َِّبَا َّفْيَّو َّم ََّن َّاْآلي‬ ْ َ َ ْ َ َّ ‫ِف َّالْ ُق ْر‬ َّ َّ ‫بَ َارََّك‬
‫الرِحْي َِّم‬ ِ ِ ْ َ‫اتَّف‬
ّ َّ‫استَ ْغف ُرْوَّهَُّإنَّّوَُّ ُى ََّوَّالْغَ ُف ْوَُّر‬ ََّْ ‫لَّ َولَ ُك َّْمَّ َولِ َسائَِِّرَّالْ ُم ْسلِ ِم‬
َِّ ‫يَّ َوالْ ُم ْسلِ َم‬ َّ َّ‫َستَ ْغ ِف َُّر‬
َّْ َِّ‫اهللََّالْ َع ِظْي ََّم‬ ْ ‫َوأ‬
46
KHUTBAH KEDUA:

ََّ‫ال‬ َّ َِّ‫َّ َم َّْنَّيَ ْه ِدَّه‬،‫اتَّأ َْع َمالِنَا‬


َّ َ‫اهللَُّف‬ َِّ َ‫اهللَّ ِم َّْنَّ ُش ُرْوَِّرَّأَنْ ُف ِسنَاَّ َوِم َّْنَّ َسيِّئ‬ َِّ ِ‫اْلَ ْم ََّدَّلِل َِّوَّ ََْن َم ُدَّهَُّ َونَ ْستَعِْي نَُّوَُّ َونَ ْستَ غْ ِف ُرَّْهَّ َونَعُوَّذَُّب‬
ْ ََّّ‫َّإِن‬
َُّ‫ك َّلََّوُ َّ َوأَ ْش َه َُّد َّأَنَّ َّ َُُمدا َّ َعْْ ُدَّه‬ َّ َّ َّ‫َّ َوأَ ْش َه َُّد َّأَ َّْن َّ َّالَ َّإِلَََّو َّإِال‬.ُ‫ي َّلََّو‬
ََّ ْ‫اهللُ َّ َو ْح َدَّهُ َّ َّالَ َّ َش ِري‬ َّ َ‫ضلِ َّْل َّف‬
ََّ ‫الَ َّ َى ِاد‬ ْ ُ‫ضلَّ َّلََّوُ َّ َوَم َّْن َّي‬ ِ‫م‬
ُ
َّ ‫َوَر ُس ْولُوَََّّّأَماَّبَ ْع َُّد‬
Kaum Muslimin rohimakumulloh
Tawakal bagi seorang mukmin amatlah penting karena Apabila seorang
hamba bertawakal kepada Alloh dengan benar-benar ikhlas dan terus mengingat
keagungan Alloh, maka hati dan akalnya serta seluruh kekuatannya akan semakin
kuat mendorongnya untuk melakukan semua amalan. Dengan besarnya tawakal
kepada Alloh akan memberikan keyakinan yang besar sekali bahkan membuahkan
kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan dan ujian yang berat.
Sebagaimana Alloh berfirman:
ُ ‫ص‬ ُ ۡ َّ ُ َّ ُ
ۡ ‫َويَِإَونَيُر ۡدك‬ ُ َُ َّ َ‫ِإَونَي ۡهس ۡسك‬
َ‫يبَة ه َههۦَنوَيشا ُءَن ۡهو‬ ‫ۡيَفَلَرادَل هفضلههه َۦَي ه‬
ّٖ ‫َِب‬
‫ه‬ ‫ه‬ َۖ ‫َلۥََإهَّل‬
َ ‫ضَفَلََكشهف‬ ّٖ ‫ٱللَة ه‬
ُ ۡ ُ
َُ ‫ٱلرح‬
١٠٧َ‫هيم‬ َُ ‫عهتاده َه ه َۦَوويَٱلغف‬
َّ َ‫ير‬

“Jika Alloh menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang
dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Alloh menghendaki kebaikan bagi
kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. dia memberikan kebaikan itu
kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 107)
Dan tawakal yang sebenarnya kepada Alloh akan menjadikan hati seorang
mukmin ridho kepada segala ketentuan dan takdir Alloh , yang ini merupakan ciri
utama orang yang telah merasakan kemanisan dan kelezatan iman. Sebagaimana
sabda Rosululloh dalam hadis riwayat Imam Muslim:
“Akan merasakan lezatnya iman, orang yang ridho dengan Alloh sebagai Robb-
nya dan islam sebagai agamanya serta Nabi Muhammad sebagai rosulnya.”
Kaum Muslimin rohimakumulloh
Kita harus paham betul tawakal yang benar dan jangan sampai kita terjatuh
atau tergelincir kedalam tawakal yang salah, karena Kesalahan dalam memahami
dan mengamalkan tawakal akan menyebabkan rusaknya iman dan bisa
menyebabkan terjadi kesalahan fatal dalam agama, bahkan bisa terjerumus dalam
kesyirikan, baik syirik akbar (syirik besar) maupun syirik asghor (syirik kecil).
Kesalahan dalam tawakal yang menyebabkan seseorang terjerumus dalam
syirik akbar adalah ketika seseorang bertawakal kepada selain Alloh, dalam perkara
47
yang hanya mampu diwujudkan oleh Alloh . Misalnya: bertawakal kepada
makhluk dalam perkara kesembuhan dari suatu penyakit, bersandar kepada
makhluk agar dosa-dosanya diampuni atau bertawakal kepada makhluk dalam
perkara kebaikan akhirat atau bertawakal dalam meminta anak sebagaimana yang
dilakukan para penyembah kubur.
Adapun jenis kesalahan tawakal yang termasuk dalam syirik asghor adalah
bertawakal kepada selain Alloh yang Alloh memberikan kemampuan kepada
makhluk untuk memenuhinya. Misalnya: bertawakalnya seorang istri kepada suami
dalam perkara nafkahnya, bertawakalnya seorang karyawan kepada atasannya.
Baik syirik akbar maupun asghor keduanya merupakan dosa besar yang tidak akan
terampuni selama pelakunya tidak bertaubat darinya.
Ini semua menunjukkan kepada kita bahwa kesempurnaan iman dan tauhid
seorang hamba ditentukan oleh sejauh mana ketergantungan hatinya kepada Alloh
semata dan upayanya dalam menolak segala sesembahan dan tempat berlindung
selain-Nya. Jika kita yakin bahwa hanya Alloh satu-satunya yang menguasai hidup
dan mati kita, mengapa kita menyandarkan hati kita kepada makhluk yang lemah
yang tidak bisa memberikan manfaat dan mudhorot kepada kita?
Semoga Alloh selalu merahmati dan meridhoi kita, dan meneguhkan
hidayah-hidayah keimanan kita. Amiin.

.‫سلِْيما‬ ِ ‫َّياَّأَيُّهاََّال ِذينَّءامنُواَّصلُّو‬،‫إِنَّاهللَّومالَئِ َكتَوَّيصلُّو َنَّعلَىَّالنِِب‬


ْ َ‫اَّعلَْيو ََّو َسلِّ ُم ْواَّت‬
َ ْ َ ْ َ َْ َ َ ِّ َ َُُْ ََ َ
َّ‫َّوبَا ِرْك‬. ِ ََّ ‫َّإِن‬،‫ىَّآل َّإِب ر ِاىيم‬
َِ ‫ََّي ٌد‬ ِ َ‫َّعلَىَّإِب ر ِاىيم َّو َعل‬ ٍ ُ ‫ىَّآل‬ ِ َ‫ىََُّم ٍد َّو َعل‬
َ ‫ََّْي ٌد‬ َْ ‫ك‬ َ ْ َْ َ َ ْ َْ َ ‫ت‬ َ ‫اَّصلْي‬
َ ‫ََُّمد َّ َك َم‬ َ ُ َ‫َّعل‬ َ ‫َّص ِّل‬
َ ‫اَلل ُهم‬
.‫د‬ ِ َ ‫َّإِن‬،‫ىَّآلَّإِب ر ِاىيم‬
َِ ‫ََّي ٌد‬
ٌَّ ‫ََّْي‬ ِ َ‫َّعلَىَّإِب ر ِاىيمَّو َعل‬ ٍ ُ ‫ىَّآل‬ِ َ‫ىََُّم ٍدَّو َعل‬
َْ ‫ك‬ َ ْ َْ َ َ ْ َْ َ ‫ت‬ َ ‫ََُّمدَّ َك َماَّبَََّارْك‬ َ ُ َ‫َعل‬
َِّ ‫بَّال ّد َعَو‬
.‫ات‬ ُِ ‫ََّسيعَّقَ ِريب‬
ُ ‫ََّْي‬ ٌ ْ ٌْ َ ‫ك‬
ِ َ ‫َّإِن‬،‫ات‬ َِّ ‫َحيَ ِاء َِّمْن ُه ْم ََّواْْل َْمَو‬ ِ ِ
ْ ‫ي ََّوالْ ُم ْؤمنَاتَّاْْل‬
ِِ
َْ ‫َّوالْ ُم ْؤمن‬،
ِ ِ
َ ‫ي ََّوالْ ُم ْسل َمات‬
ِِ ِ ِ
َْ ‫اَلل ُهمَّا ْغفْرَّللْ ُم ْسلم‬
ٌَّ ‫وفَّرِح‬ ِ ِ ِ َ‫اِلمي‬
ِْ ِ‫َّسَْ ُقونَاَّب‬ ِ ِ ِ
‫يم‬ َ ‫اَّرب نَاَّإِن‬
ٌ ‫ك ََّرُؤ‬ َ ‫ينَّآ َمنُو‬َ ‫ََّتْ َع ْل َِِّفَّقُلُوبِنَاَّغ ّالَّلِّلذ‬ َ ‫ان ََّوَال‬ َ ‫ين‬َ ‫اَّوِِِل ْخ َواننَاَّالذ‬
َ َ‫َرب نَاَّا ْغف ْرَّلَن‬
ََّ ‫اس ِر‬
‫ين‬ ِ ‫رب نَاَّظَلَمنَاَّأَن ُفسنَاَّوإِنََّّلَّتَ ْغ ِفرَّلَنَاَّوتَر ََْنَاَّلَنَ ُكونَن َِّمنَّا ْْل‬
َ َ َْ ْ ْ َ َ ْ َ
َّ َّ.‫ابَّالنّا ِر‬ ِ ِ ِ َ‫َربَنَاَّءاتِن‬
َ ‫اَّع َذ‬ َ ‫اَّح َسنَة ََّوِِفَّاْْلَخَرِة‬
َ َ‫َّح َسنَة ََّوقن‬ َ َ‫اَِّفَّال ّدنْي‬ َ
ِ ِّ ‫هللَّر‬ ِ ِ ِ ِ ِّ ‫كَّر‬
.‫ي‬َْ ‫بَّاْ َلعلَم‬ َ َِّ‫ي ََّوا ْْلَ ْم ُد‬ َْ ‫َّعلَىَّاْملُْر َسل‬
َ ‫َّعماَّيَص ُف ْو َن ََّو َسالَ ٌم‬ َ ‫بَّاْلعزِة‬ َ َ ِّ‫ُسْْ َحا َن ََّرب‬

48

Anda mungkin juga menyukai