Ijtihad
USHUL FIQH
Kelompok 4
01 Farisah Hanani
IAT
Siti Julaeha
PAI
02
03 Monica Herinda
IAT
Zahrotul Fitri
PAI 04
01
Ijtihad
Pengertian ijtihad
Mujtahid Mujtahid
Muntasib Fi at-tarjih
Terbuka dan tertutupnya pintu ijtihad
. Pintu ijtihad dapat dikatakan terbuka atau tertutup sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
masyarakat pada waktu itu. Pintu ijtihad dapat dikatakan terbuka jika masyarakat
membutuhkan ijtihad untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan
sehari-hari, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Islam. Sebaliknya, pintu ijtihad dapat
dikatakan tertutup jika masyarakat sudah merasa tidak membutuhkan ijtihad lagi, atau jika
sudah ada hukum yang jelas dan tidak perlu diinterpretasikan lagi.
Secara umum, pintu ijtihad terbuka dan tertutup merupakan bagian dari proses evolusi
hukum Islam, yang terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa ijtihad tidak selalu menghasilkan
pendapat yang sama dari ulama yang berbeda, karena setiap ulama memiliki
pandangan dan interpretasi yang berbeda-beda terhadap teks-teks agama. Oleh karena
itu, ijtihad tidak boleh dijadikan sebagai dasar hukum yang mutlak, melainkan harus
dipertimbangkan dengan baik dan diintegrasikan dengan prinsip-prinsip dasar Islam
yang lain.
02
Istihsan
pengertian istihsan
Istihsan adalah kecenderungan seseorang
pada sesuatu karena menganggapnya lebih
baik, dan ini bisa bersifat lahiriah (hissiy)
ataupun maknawiah; meskipun hal itu dianggap
tidak baik oleh orang lain. atau dapat diartikan
dengan penangguhan hukum seseorang
mujtahid dari hukum yang jelas (Alquran,
sunnah, ijmak, dan qiyas) ke hukum yang
samar-samar (qiyas khafi, dll) karena kondisi
atau keadaan darurat atau adat istiadat
Macam-macam istihsan
Istihsan qiyasi
Istihsan istisnai’
Istihsan istisnai’
Istihsan bin-nas Istihsan berlandaskan ijma’
Maknanya adalah pengalihan hukum dari Maknanya adalah terjadinya sebuah ijma’
ketentuan yang umum kepada ketentuan baik yang sharih maupun sukuti terhadap
lain dalam bentuk pengecualian, karena ada sebuah hukum yang menyelisihi qiyas
nash yang mengecualikannya, baik nash atau kaidah umum.
tersebut Al-Qur’an atau Sunnah.
Artinya: “Apa yang dianggap baik oleh kaum muslimin maka hal itu pun
baik di sisi Allah SWT.” (H. R. Ahmad).