#WARONDRUGS
MENUJU
INDONESIA BERSINAR
KOMPILASI SIARAN PRESS 2021
3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
buku PRESS RELEASE AKHIR TAHUN 2021.
Buku ini kami susun dengan maksud dan tujuan agar para pembaca dapat
memperoleh infomasi tentang perkembangan kejahatan narkotika di
Indonesia serta mengetahui berbagai kegiatan yang telah dilakukan Badan
Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dalam upaya Pencegahan dan
pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkotika (P4GN)
Tersusunnya buku ini berkat kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kepala BNN RI Dr.
Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M yang telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam penyusunan buku ini. Serta ucapan terima kasih kepada Kepala Biro
Humas dan Protokol, Sulistyo Pudjo Hartono., K., M.Si. yang telah memberikan
ide dan gagasannya sehingga buku ini dapat tersaji dengan baik dan menarik
serta dapat menambah khazanah pengetahuan kita.
Dengan terbitnya buku PRESS RELEASE AKHIR TAHUN 2021 ini, harapan kami
semoga dapat memberikan motivasi dan semangat kepada kita semua untuk
peduli dan berperan aktif bersama BNN RI dalam rangka melindungi dan
menyelamatkan sumber daya manusia Indonesia dari ancaman dan bahaya
narkoba.
5
TIM PENYUSUN
PENANGGUNG JAWAB
SULISTYO PUDJO HARTONO., S.I.K., M.Si
KEPALA BIRO HUMAS DAN PROTOKOL
EDITOR
MELANI RATNA SARI.,S.IK
KSB PUBLIKASI
DESAIN GRAFIS
RAMANDA RAKA S.M.
ADHISTYA WIRYAMITHA S.IKOM
M. BALAD AGATEGA S.IKOM
JURNALIS
VIDYA AYUNINGTIAS., A.Md
ADINDA YURISSA., A.Md
BHEKTI ARUMLESTARI
BUDI KURNIAPRAJA
PENDUKUNG
YESSI DWI WENINGATI., S.I.Kom
FANY FEBRIANY., A.Md
ANDRIYAN PURWANDORO
HERARIS TRYPRASTYO
CHETTY WULANSARI
SUNDARI PUSPITAWINI
NADIA PARRISYA SHOLEHAH
BELLA ALIFYA
7
DAFTAR ISI
9
DRAFT NARASI KEPALA BNN
SESUAI DENGAN PAPARAN
PADA GIAT PRESS RELEASE
AKHIR TAHUN 2021
WAR ON DRUGS
PRESS RELEASE KINERJA TAHUN 2021
JAKARTA, 29 DESEMBER 2021
10
UPAYA REHABILITASI DI DESA BERSINAR DILAKUKAN DENGAN INTERVENSI
BERBASIS MASYARAKAT DENGAN MEMBERIKAN PELATIHAN KEPADA 1.190
AGEN PEMULIHAN UNTUK MENANGANI KECANDUAN NARKOBA DI TINGKAT
RINGAN DAN COBA-COBA.
BNN JUGA TELAH BERHASIL MENDORONG 188 PUSKESMAS INSTITUSI
PENERIMA WAJIB LAPOR (IPWL) DI WILAYAH PEDESAAN DALAM MEMBERIKAN
PERTOLONGAN PERTAMA REHABILITASI KEPADA 2.994 KLIEN.
DALAM UPAYA PEMBERANTASAN DI DESA, SINERGITAS YANG DILAKUKAN
ANTARA BABINSA, BHABINKANTIBMAS, DAN APARAT DESA MAMPU
MENINGKATKAN KEWASPADAAN TERHADAP ANCAMAN PEREDARAN
NARKOBA DAN BERHASIL MENGIDENTIFIKASI 557 ORANG YANG DIDUGA
SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA NARKOBA.
BIDANG PENCEGAHAN JUGA MENGEDEPANKAN PROGRAM KETAHANAN PADA
LINGKUNGAN KELUARGA SERTA LINGKUNGAN PENDIDIKAN, SEKOLAH, DAN
KOMUNITAS.
PROGRAM KETAHANAN PADA LINGKUNGAN KELUARGA MENGHASILKAN
1.035 KELUARGA YANG DI INTERVENSI UNTUK MEMILIKI PENGETAHUAN,
PEMAHAMAN HIDUP YANG SEHAT DENGAN MENINGKATKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF DI DALAM KELUARGA.
PROGRAM KETAHANAN PADA LINGKUNGAN PENDIDIKAN, SEKOLAH, MAUPUN
KOMUNITAS, MENGHASILKAN 1.740 SEKOLAH BERSINAR PADA TINGKAT
PERTAMA DAN MENENGAH DENGAN JUMLAH SISWA PELOPOR YANG DILATIH
SEBANYAK 8.700 ORANG. SEDANGKAN PADA LINGKUNGAN KAMPUS, TELAH
DIBENTUK 352 KAMPUS BERSINAR DI 34 PROVINSI.
UNTUK PROGRAM INI BNN BEKERJA SAMA DENGAN DIKDASMEN KEMENDIKBUD
DAN KPPA.
PROGRAM LAIN BIDANG PENCEGAHAN DILAKUKAN MELALUI PEMBENTUKAN
LAPAS BERSINAR YANG TELAH MENGHASILKAN 175 LAPAS BERSINAR, HASIL
KERJA SAMA ANTARA BNN DENGAN KEMENKUMHAM.
BNN BERKOLABORASI DENGAN BNPT DAN KPK SEBAGAI LEMBAGA DENGAN
KEWENANGAN MASING-MASING DALAM PENANGANAN KEJAHATAN LUAR
BIASA (EXTRAORDINARY CRIME) UNTUK MEMAKSIMALKAN STRATEGI
MENGHADAPI ANCAMAN NARCO-TERORISM DAN NARCO-CORRUPTION
MENDUKUNG UPAYA PEMBANGUNAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN SDM
YANG UNGGUL.
DI SISI LAIN, DALAM RANGKA AKSELERASI PENCEGAHAN NARKOBA DISELURUH
LAPISAN MASYARAKAT, BNN MELAKUKAN KAMPANYE WAR ON DRUGS
MELALUI KOMPETISI YANG MELIBATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT, MULAI
DARI FESTIVAL FILM PENDEK, TIKTOK CHALLENGE, SMASH ON DRUGS, SING
AGAINST DRUGS CHORAL COMPETITION, DAN LOMBA “PANTUN AGAINST
DRUGS”.
11
DALAM BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, BNN MENDORONG
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA P4GN DENGAN MEMBENTUK 23.031
PENGGIAT P4GN YANG BERASAL DARI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH,
INSTANSI SWASTA, MASYARAKAT, DAN PENDIDIKAN.
DUKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DINILAI DENGAN INDEKS KEMANDIRIAN PENGGIAT DALAM PARTISIPASI P4GN
DENGAN HASIL 3,18 YANG BERARTI MANDIRI.
DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT JUGA MELAKUKAN TES URINE
SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI POTENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA KEPADA
160.005 ORANG DAN 1.042 ORANG DIANTARANYA TERDETEKSI POSITIF.
INTERVENSI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERWUJUD GRAND
DESIGN ALTERNATIVE DEVELOPMENT (GDAD) JUGA DILAKUKAN BNN
TERHADAP MANTAN PECANDU DAN MASYARAKAT YANG TINGGAL DI KAWASAN
RAWAN NARKOBA MELALUI KEGIATAN MENGGANTI LAHAN BEKAS TANAMAN
GANJA MENJADI TANAMAN KOMODITAS ALTERNATIF BERNILAI EKONOMI
TINGGI SERTA PELATIHAN-PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN PENINGKATAN
LIFESKILL.
SINERGI BNN RI DENGAN KEMENTAN DAN DINAS PERTANIAN PADA PROGRAM
GDAD DI WILAYAH PROVINSI ACEH DENGAN PENANAMAN JAGUNG PADA
LAHAN SELUAS 7.090 HA MENGHASILKAN PANEN 49.630 TON JAGUNG.
12
SEBAGAI KOMITMEN JAMINAN MUTU DAN KUALITAS SELURUH LEMBAGA
REHABILITASI BNN TELAH MEMENUHI KRITERIA SNI 8807:2019, TERAKREDITASI
ISO 9001 2015 TERKAIT DENGAN MUTU LAYANAN, MEMENUHI STANDAR
ISO 14001 2015 TERKAIT MUTU LINGKUNGAN, DAN TELAH MENDAPATKAN
PREDIKAT WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK). SELAIN ITU, KATEGORI LAYANAN
RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP MENDAPAT INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
DENGAN KATEGORI BAIK MENURUT KRITERIAN KEMENPAN RB.
KEBERHASILAN PROGRAM REHABILITASI MEMBUTUHKAN DUKUNGAN DAN
PARTISIPASI DARI MASYARAKAT. OLEH KARENA ITU, SELAIN MENGEMBANGKAN
FASILITAS REHABILITASI DI BALAI DAN LOKA REHABILITASI, BNN JUGA
MEMBENTUK UNIT REHABILITASI DARI KELOMPOK MASYARAKAT YANG
DISEBUT INTERVENSI BERBASIS MASYARAKAT (IBM).
IBM MERUPAKAN UPAYA INTERVENSI BERKELANJUTAN TERHADAP
PENYALAHGUNA NARKOBA YANG DISELENGGARAKAN OLEH MASYARAKAT,
DARI MASYARAKAT, DAN UNTUK MASYARAKAT.
UNTUK MEMENUHI KEKURANGAN KEMAMPUAN LEMBAGA REHABILITASI
MILIK PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DENGAN KEBUTUHAN LAYANAN
REHABILITASI, BNN MENGEMBANGKAN PROGRAM YANG DISEBUT INTERVENSI
BERBASIS MASYARAKAT (IBM), DIMANA IBM DIMAKSUDKAN UNTUK MELAKUKAN
LAYANAN REHABILITASI YANG BERSIFAT RINGAN DI MASYARAKAT MAUPUN
INTERVENSI BERKELANJUTAN.
PROGRAM REHABILITASI YANG DILAKUKAN BNN TIDAK BERHENTI PADA
REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL SAJA. USAI MENJALANKAN PROGRAM
REHABILITASI, BNN JUGA MENYEDIAKAN LAYANAN PENDAMPINGAN DAN
PEMULIHAN (PASCAREHABILITASI) KEPADA MANTAN PECANDU DAN KORBAN
PENYALAHGUNAAN NARKOBA YANG TELAH DIBERIKAN KEPADA 2.847 KLIEN.
BIDANG KERJA SAMA
UNTUK MENCAPAI TUJUAN BERSAMA INDONESIA BERSINAR, DALAM STRATEGI
SOFT POWER APPROACH BNN JUGA MELAKUKAN AKTIVITAS KERJA SAMA. BAIK
KERJA SAMA TINGKAT NASIONAL, BILATERAL, REGIONAL, DAN MULTILATERAL.
PADA TAHUN 2021, BNN MENJALIN KERJA SAMA BILATERAL DENGAN KOLOMBIA,
ARAB SAUDI, IRAN, RUSIA, CENTRAL NARCOTIC BUREAU (CNB) SINGAPORE,
TAIWAN NATIONAL POLICE, DAN AUSTRALIAN FEDRAL POLICE (AFP).
KERJA SAMA REGIONAL DILAKUKAN BNN MELALUI PERTEMUAN 7TH ASEAN
MINISTERIAL MEETING ON DRUG MATTERS (AMMD), 42ND ASEAN SENIOR ON
DRUG MATTERS (ASOD), DAN FORUM BRAINSTORMING KEPALA BNN DENGAN
DUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA DI KAWASAN ASIA TENGGARA SEBAGAI
WADAH PERTUKARAN INFORMASI DALAM PELAKSANAAN TUGAS.
KERJA SAMA MULTILATERAL DILAKUKAN BNN MELALUI PERTEMUAN
COMMISSION ON NARCOTIC DRUGS (CND) KE-64, CONSULTATIVE COMMITTEE
MEETING (CCM) COLOMBO PLAN KE-47, HONLEA ASIA PACIFIC, DAN
UNITED NATIONS OFFICE DRUGS AND CRIME (UNODC) THE GLOBAL SMART
PROGRAMME.
13
SEBAGAI LANGKAH AWAL PERJALINAN KERJA SAMA, BNN PADA TAHUN INI JUGA
MENERIMA COURTSEY CALL DARI KEDUTAAN BESAR NEW ZEALAND, ROYAL
CANADIAN MOUNTAIN POLICE, AUSTRALIAN BORDER FORCE, KEPOLISIAN
MALAYSIA, DAN KEPOLISIAN FILIPINA.
SEMENTARA ITU, IMPLEMENTASI MOU (MEMORANDUM OF UNDERSTANDING)
YANG PADA TAHUN INI TELAH DILAKUKAN ADALAH MOU DENGAN DEVIDA PERU
TENTANG EXCHANGE OF INFORMATION ON INTERVENTION IN INTEGRATED
AND SUSTAINABLE ALTERNATIVE DEVELOPMENT IN THE FRAMEWORK OF THE
NATIONAL DRUG CONTROL POLICY DAN EXCHANGE OF INFORMATION ON
METHODS AND SUCCESSFUL EXPERIENCES OF INTEGRAL AND SUSTAINABLE
ALTERNATIVE DEVELOPMENT IN PERU SERTA IMPLEMENTASI MOU DENGAN
AUSTRALIAN BORDER FORCE MELALUI PELATIHAN PENEGAKAN HUKUM LAUT
DAN PERATURAN MARITIM ANCORS-ABF.
IMPLEMENTASI KERJA SAMA JUGA DILAKUKAN DENGAN MELAKUKAN
PELATIHAN INTERNASIONAL, YAITU PELATIHAN YANG DILAKUKAN OLEH INCB
TERKAIT PENGGUNAAN IONICS DALAM PELAPORAN PEREDARAN NPS (NEW
PSYCHOACTIVE SUBSTANCES) DAN PREKURSOR SERTA PELATIHAN INVESTIGASI
NARKOTIKA OLEH DRUGS ENFORCEMENT ADMINISTRATION (DEA).
DALAM KONTEKS FORUM INTERNASIONAL, PADA TAHUN INI BNN SECARA
RESMI MENCALONKAN DIRI PADA KEANGGOTAAN COMMISSION ON NARCOTIC
DRUGS (CND) PERIODE 2024–2027. NILAI STRATEGIS KEANGGOTAAN INDONESIA
PADA FORUM CND ADALAH HAK UNTUK MELAKUKAN VOTING TERHADAP
PERUBAHAN GOLONGAN/KLASIFIKASI NARKOTIKA DAN OBAT-OBATAN
BERBAHAYA SERTA DAPAT MENGANGKAT KEPENTINGAN DAN NILAI NASIONAL
KETATARAN INTERNASIONAL.
TERKAIT KERJA SAMA INTERNASIONAL, BNN JUGA MELAKUKAN PEMANTAUAN
TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA (WNI) YANG TERLIBAT KASUS TINDAK
PIDANA NARKOBA DI LUAR NEGERI. SAAT INI TERDAPAT 187 WNI YANG TERLIBAT
KASUS NARKOBA DI LUAR NEGERI, 39 ORANG DIANTARANYA ADALAH
PEREMPUAN YANG MENJADI PERHATIAN KHUSUS BNN KARENA PEREMPUAN
ADALAH KELOMPOK RENTAN YANG DALAM PEREDARAN NARKOBA KERAP
DIMANFAATKAN OLEH JARINGAN SINDIKAT NARKOBA.
HARD POWER APPROACH
PADA STRATEGI HARD POWER APPROACH, BNN MELAKUKAN TINDAKAN
REPRESIF MELALUI ASPEK PENEGAKAN HUKUM YANG TEGAS DAN TERUKUR
DALAM PENANGANAN JARINGAN SINDIKAT NARKOBA.
SEPANJANG TAHUN 2021, BNN TELAH MENGUNGKAP 85 JARINGAN SINDIKAT
NARKOBA BAIK NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL. JARINGAN SINDIKAT
NARKOBA INTERNASIONAL YANG PALING BANYAK DIUNGKAP BERASAL DARI
GOLDEN TRIANGLE DAN GOLDEN CRESCENT.
DARI JARINGAN YANG DIUNGKAP, BNN MENGUNGKAP 760 KASUS TINDAK
PIDANA NARKOBA DAN MENGAMANKAN 1.109 ORANG TERSANGKA.
BARANG BUKTI NARKOBA YANG DISITA PADA TAHUN 2021 ADALAH 3,313 TON
SHABU; 115,1 TON GANJA; 50,5 HEKTAR LAHAN GANJA; DAN 191.575 BUTIR EKSTASI.
14
DALAM PENGUNGKAPAN KASUS TINDAK PIDANA NARKOTIKA, BNN JUGA
MENGUNGKAP KASUS TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (TPPU) YANG
BERASAL DARI HASIL KEJAHATAN NARKOTIKA.
DARI 14 KASUS TPPU YANG DIUNGKAP DAN 16 ORANG TERSANGKA YANG
DIAMANKAN, BNN TELAH MENYITA BARANG BUKTI TPPU BERUPA ASET DAN
UANG TUNAI SEBESAR 108,3 MILIAR RUPIAH (RP 108.373.138.461,-).
STRATEGI HARD POWER APPROACH JUGA DILAKUKAN BNN DENGAN
MELAKUKAN JOINT OPERATION SEBAGAI BENTUK SINERGITAS DALAM
PEMBERANTASAN NARKOBA DENGAN INSTITUSI TERKAIT YANG TELAH
DILAKUKAN SEBANYAK 199 KALI.
DAPAT DILIHAT, BARANG BUKTI NARKOBA BERUPA 163,8 KG SHABU YANG
SAAT INI TERPAMPANG DI DEPAN MERUPAKAN HASIL PENGAWASAN DAN
OPERASI BNN YANG DIAMANKAN DARI JARINGAN SINDIKAT NARKOBA GOLDEN
TRIANGLE DAN JARINGAN MADURA – JAKARTA.
SMART POWER APPROACH
PADA STRATEGI SMART POWER APPROACH DALAM UPAYA PENANGGULANGAN
PERMASALAHAN NARKOBA, BNN SENANTIASA MEMANFAATKAN PENGGUNAAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN MEMAKSIMALKANNYA DI ERA DIGITAL INI DALAM
SEGALA ASPEK P4GN. SALAH SATUNYA DENGAN MENINGKATKAN TEKNOLOGI
INTELIJEN SERTA PEMUTAKHIRAN DATA SECARA DIGITAL
HASIL PENELITIAN TAHUN 2021
SURVEI PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :
BNN BERSAMA DENGAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN)
SERTA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) MELAKUKAN SURVEI NASIONAL
PENYALAHGUNAAN NARKOBA TAHUN 2021 DENGAN HASIL ANGKA PREVALENSI
SECARA NASIONAL MENGALAMI KENAIKAN. PADA KATEGORI SETAHUN
PAKAI, DARI YANG SEBELUMNYA 1,80% ATAU 3.419.188 PADA TAHUN 2019,
KINI MENJADI 1,95% ATAU 3.662.646 PADA TAHUN 2021 DAN PADA KATEGORI
PERNAH PAKAI MENINGKAT DARI 2,40% ATAU 4.534.744 MENJADI 2,57% ATAU
4.827.616.
MESKIPUN DEMIKIAN, TERDAPAT KABAR BAIK BAHWA ANGKA PREVALENSI
DI WILAYAH PEDESAAN PADA RENTANG USIA 25-49 TAHUN MENGALAMI
PENURUNAN DARI 3,39% MENJADI 2,24% UNTUK PERNAH PAKAI DAN PADA
KATEGORI SETAHUN PAKAI MENGALAMI PENURUNAN DARI 2,50% MENJADI
1,61%.
HAL INI MENUNJUKAN INTERVENSI PROGRAM DESA BERSINAR BERHASIL.
SURVEI KEPERCAYAAN MASYARAKAT :
BERDASARKAN SURVEI YANG DILAKUKAN UNTUK MENGUKUR KEPERCAYAAN
MASYARAKAT TERHADAP BNN, DIPEROLEH HASIL 88,64 DALAM SKALA 100
YANG MENGINDIKASIKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BNN
DALAM KATEGORI SANGAT BAIK.
15
HASIL TERSEBUT MERUPAKAN PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP BNN
SECARA KESELURUHAN YANG DIPENGARUHI OLEH ASPEK NORMA DAN
NILAI BERSAMA, KESEDIAAN UNTUK MENDUKUNG, SERTA MANFAAT YANG
DIRASAKAN.
TINGGINYA NILAI INDEKS TERSEBUT MERUPAKAN SUATU BENTUK KEPERCAYAAN
DAN KEYAKINAN MASYARAKAT TERHADAP BNN DALAM MELAKSANAKAN
PROGRAM P4GN.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM P4GN
DALAM RANGKA PEMENUHAN KOMPETENSI PEGAWAI BNN, PADA TAHUN
2021 PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (PPSDM) BNN TELAH
MEMBERIKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPADA 3.997 PERSONEL BNN.
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN YANG DIBERIKAN BERUPA PELATIHAN RAID
PLANNING AND EXECUTION (RPE); PELATIHAN MEDIA SOSIAL; PELATIHAN
KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT DUA; HINGGA PELATIHAN GABUNGAN
“INTERNATIONAL TRAINING FOR LAW ENFORCEMENT” YANG MERUPAKAN
KERJA SAMA BNN DENGAN INTERNATIONAL ANTI NARCOTICS CENTER OF
EXELENCE (INARCELL).
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
DALAM HAL PENGELOLAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS ORGANISASI, PADA
TAHUN INI BNN BERHASIL MERAIH BEBERAPA PENGHARGAAN, DIANTARANYA
:
• INDONESIA AWARD 2021 PADA KATEGORI COLLABORATIVE AND
SINERGETIC STAKEHOLDER PARTNERSHIP YANG DIBERIKAN SEBAGAI
BENTUK APRESIASI KEPADA BNN RI DALAM MEMBANGUN KERJA SAMA
DAN SINERGITAS DENGAN STAKEHOLDER.
• PENGANUGERAHAN RAKSA NUGRAHA INDONESIA CONSUMER PROTECTION
AWARD (ICPA) TAHUN 2021 DALAM KATEGORI YANG DIRAIH OLEH PUSAT
LABORATORIUM NARKOTIKA DENGAN KATEGORI LEMBAGA PUBLIK.
• JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN (JFK) AWARDS 2021DARI KEMENTERIAN
KESEHATAN RI DENGAN KATEGORI KEMENTERIAN/LEMBAGA BERPRESTASI
DALAM PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN TERBAIK.
• ANUGERAH MERITOKRASI 2021 ATAS KEBERHASILAN DALAM MENERAPKAN
SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN ASN DENGAN PREDIKAT BAIK.
• PENGANUGERAHAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS
KORUPSI (WBK), YANG DI PEROLEH DARI ENAM UNIT KERJA BNN PROVINSI
DIY, BALAI BESAR REHABILITASI LIDO, BNN KAB. SIDOARJO, BALAI BESAR
REHABILITASI BADDOKA, DAN LOKA REHABILITASI KALIANDA DAN MENUJU
WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI (WBBM) YANG DIPEROLEH SATU
UNIT KERJA BNN, YAITU. PUSAT LABORATORIUM NARKOTIKA.
16
ATAS KEBERHASILAN PROGRAM P4GN SERTA CAPAIAN KINERJA BNN DI
TAHUN 2021, BNN MEMBERIKAN APRESIASI SETINGGI-TINGGINYA KEPADA
SELURUH STAKEHOLDER TERUTAMA SELURUH MASYARAKAT INDONESIA ATAS
DUKUNGAN DAN PARTISIPASINYA DALAM P4GN.
BNN BERHARAP SINERGITAS DENGAN PARA STAKEHOLDER SERTA SELURUH
KOMPONEN MASYARAKAT DALAM UPAYA P4GN DAPAT BERJALAN SECARA
KONSISTEN DAN BERKESINAMBUNGAN PADA TAHUN MENDATANG.
SEMOGA DI TAHUN 2022, INDONESIA SEGERA PULIH DARI PANDEMI : TIDAK
ADA PENYAKIT, EKONOMI BANGKIT, PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN
GELAP NARKOBA SEMAKIN SEDIKIT.
MARI BERSAMA TERUS BERGERAK UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA
BERSINAR.
17
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
DATA PENDUKUNG
PRESS RELEASE AKHIR TAHUN 2021
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
I. BIDANG PEMBERANTASAN
A. Jumlah kasus dan tersangka yang berhasil diungkap BNN
No Jenis 2021
1. Tindak Pidana Narkotika Kasus 760
dan Psikotropika Tersangka 1109
2. Prekursor Narkotika Kasus 1
(Clandestine Lab) Tersangka 3
3. TPPU Kasus 14
Tersangka 16
Total Aset Rp. 108.373.138.461,-
(Sumber data: Deputi Bidang Pemberantasan BNN, 2021)
18
14. DMT 1.179,88 gram
15. Eutilon -
16. Heroin -
17. Kokain 2,68 gram
18. Aceton 5000 mililiter
19. serbuk MDMB-4-en-PINACA 1001,7 gram
20. MDMB – CHMICA -
21. Benodiazepin -
22. EMB Fubinaca -
23. Tanaman Khat 643 batang
(Sumber data: Deputi Bidang Pemberantasan BNN 2021)
19
11. Trihexyphenidyl 10.475,50
12. Tramadol 7.020,50
13. Ketamine 6.156
14. THC (Tetrahydrocannabinol) 7.028,27
(Sumber data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI)
*data periode Januari s.d 17 Desember 2021
20
Jumlah Barang Bukti Psikotropika Yang Disita
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri
BARANG BUKTI
NO TAHUN BENZODIAZEPIN / BARBITURAT /
DAFTAR G KETAMINE
GOLONGAN III GOLONGAN IV
Daftar G 7.160,80
1 2021 116.252Butir 23.104 Butir
1.889.677 Butir gram
(Sumber data Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri)
Barang Bukti 177,16 kilogram narkotika jenis shabu dan 54702 butir ekstasi.
21
22
III. BNN berhasil mengungkap
penyelundupan melalui jalur laut yang
dilakukan oleh jaringan internasional
yang dibawa dari perbatasan
Thailand masuk ke Wilayah Aceh.
Pengungkapan jaringan terjadi dua
kali dengan dua TKP yang berbeda.
Pengungkapan pertama pada
Pada tanggal 12 dan 13 Agustus
2021 dengan keseluruhan enam
tersangka yaitu bernama Syamsudir
sebagai pembeli dengan barang
bukti yang diamankan sebanyak
105,56 kilogram narkotika jenis shabu
di Idi Rayeuk Aceh. Pengungkapan
selanjutnya Tim mengamankan lima
tersangka yaitu Tarmiz Alias Cek
Midi yang merupakan pengendali
jaringan, Bhaktiar alias Yat yang
merupakan kurir laut, Edi Saputra
alias Edi dan Aidil Nur alias Wakyong
merupakan penjaga Gudang, serta
Ruslan sebagai kurir darat. Adapun Kapal nelayan yang dijadikan
barang bukti dari TKP kedua sebesar moda transportasi dalam
198 kilogram narkotika jenis shabu. menyelundupkan narkotika
jaringan Tamam
Dari dua pengungkapan tersebut
jumlah barang bukti yang berhasil
disita dengan total sebanyak 303,56 kilogram narkotika jenis shabu.
Adapun Modus jaringan ini membungkus shabu dalam kemasan teh
hijau China dan dimasukkan kedalam box /kotak ikan styrofoam.
23
Barang bukti shabu sebanyak 105,56 kilogram yang dikemas dalam
kemasan teh hijau Cina
BNN berhasil mengungkap kasus yang melibatkan jaringan Internasional
yang membawa narkotika dari Thailand melalui Perairan Aceh dengan
total barang bukti 103,3 kilogram narkotika jenis shabu pada tanggal 21
November 2021 di Jalan raya Desa Blang Glumpang Kec. Peudada Kab.
Bireuen Provinsi Aceh. Adapun tersangka yang ditangkap berjumlah 4
orang yaitu Muhardi alias Andi, Saiful bahri alias Pon, Jufriadi Abdul dan
Irawan A. Adapun Modus jaringan dimasukan dalam karung yang berisi
kemasan teh Cina sebanyak 98 bungkus dan dibawa menggunakan mobil.
Barang bukti yang dimasukan 4 orang tersangka dan barang bukti 103,3
dalam karung kilogram narkotika jenis shabu
24
Pemusnahan Ladang Ganja 2021
JUMLAH
TANGGAL TITIK LUAS TANAMAN
NO LOKASI (DAUN,
KET
PEMUSNAHAN KOORDINAT (Ha)
BATANG)
70.000
N 05°05.378° Dusun Utuen Punti, Pohon / 2
1 06/04/2021 9 Ha
E 096°54.640° Sawang Aceh Utara Titik
35 Ton
Desa Pulo, 20.000
N 05°29.204’ Pohon / 2
2 16/06/2021 Seulimeum Aceh 2 ha
E 095°38.653’ Titik
Besar 15 Ton
Desa Pulo, 10.000
N 05°27.364’ Pohon / 1
3 28/07/2021 Seulimeum Aceh 1 Ha
E 095°37.500’ Titik
Besar 5 Ton
Rao-Rao Dolok 12.000
N 00°44.637’ Pohon / 3
4 24/08/2021 Kec. Tambangan 2 ha
E 099°41.577’ Titik
Mandailing Natal 6 Ton
Teupin Reusep 13.000
N05°04.011’ Pohon/ 2
5 08/09/2021 Dusun Alue Garot 2 Ha
E 096°55.070’ Titik
Aceh Utara 6,5 Ton
Dusun Cot Rawatu 5000
N 5°06’00.5’ pohon / 1
6 13/10/2021 Desa Jurong Kec. 4 Ha
É 96°55’21.5’ Titik
Sawang Aceh Utara 3 Ton
130.000
Pohon /
11
TOTAL 20 Ha 70,5 Ton
Titik
Ganja
Basah
25
Wilayah Pegunungan Tor
23 – 24 Sihite Ds. Huta Tinggi Kec. 4.000 POHON
2 4 Ha 2 Titik
Februari 2021 Panyabungan Timur Kab. /4 TON
Mandailing Natal
Wilayah Desa Simandolam
11 – 12 3.000 POHON
3 Kec. Kotanopan Kab. 3 Ha 1 Titik
Maret 2021 / 3 TON
Mandailing Natal
Wilayah Perbukitan
02 – 03 Tor Sihite Kecamatan 5.000 POHON
4 5 Ha 2 Titik
April 2021 Tambangan Kab. / 5 TON
Mandailing Natal
Wilayah Pegunungan
17 – 18 Tor Sihite Desa Rao-Rao
5.000 POHON
5 November Dolok Kec. Tambangan 5 Ha 3 Titik
/ 5 TON
2021 Kabupaten Mandailing
Natal
Wilayah Pegunungan Tor
08 – 09
Sihite Desa Banjar Lancat 4.000
6 Desember 4 Ha 1 Titik
Kec. Panyabungan Timur POHON/4 TON
2021
Kab. Mandailing Natal
25.000
TOTAL 25 Ha 10 Titik
Pohon/25 Ton
26
II. BIDANG PENCEGAHAN
A. Data Aktivitas Advokasi dan Diseminasi Informasi Seluruh Indonesia
1. Advokasi (Rakor, Membangun Jejaring, Asistensi, Intervensi, Supervisi,
Monev, Bimtek, Informasi dan Edukasi) BNN Pusat dan BNNP/BNNK
27
30 SULTENG 295 42591
31 SULTRA 281 9977
32 SULUT 204 9702
33 SUMBAR 89 1416
34 SUMSEL 339 24456
35 SUMUT 1523 311668
36 (blank) 6 21
12564 1488076
(Sumber data: Puslitdatin BNN, 2021)
28
10 JABAR 114 51 581 146 892
11 JAMBI 13 7 121 12 153
12 JATENG 72 27 1110 73 1282
13 JATIM 228 143 1441 306 2118
14 KALBAR 10 4 34 109 157
15 KALSEL 16 13 1614 72 1715
16 KALTARA 4 - - - 4
17 KALTENG 6 10 17 57 90
18 KALTIM 19 49 44 122 234
19 KEPRI 29 21 836 1 887
20 LAMPUNG 8 14 208 16 246
21 MALUKU 17 2 2 64 85
22 MALUT 16 - 67 22 105
23 NTB 25 16 1117 49 1207
24 NTT 4 1 231 18 254
25 PAPUA 3 20 151 2 176
26 PAPUA BARAT 11 5 45 - 61
27 RIAU 13 6 498 46 563
28 SULSEL 5 32 69 5 111
29 SULTENG 12 11 41 30 94
30 SULTRA 1 2 223 42 268
31 SULUT 14 8 53 64 139
32 SUMBAR 19 6 4 77 106
33 SUMSEL 20 116 697 112 945
34 SUMUT 108 158 7084 388 7738
35 SULBAR - - - - -
911 804 20019 2089 23823
(Sumber data: Puslitdatin BNN, 2021)
29
B. Program Unggulan Deputi Bidang Pencegahan BNN antara lain:
a) Penguatan Ketahanan Keluarga Berbasis Sumber Daya Pembangunan
Desa (Prioritas Nasional)
Adanya penguatan program ketahanan keluarga berbasis sumber daya
pembangunan desa dengan pembentukan Kelompok Pembuatan
Juknis Ketahanan Keluarga berbasis Sumber Daya Pembangunan
Desa dan Kelompok Pembuatan SOP Ketahanan Keluarga berbasis
Sumber Daya Pembangunan Desa. Dalam rangka penguatan program
ketahanan keluarga berbasis sumber daya pembangunan desa
diperlukan sinergi dengan K/L terkait. Karena itu, perlu adanya rapat
koordinasi antar lembaga.
b) Pelatihan Pengembangan Soft Skill di SMP dan SMU sederajat
(Prioritas Nasional)
Salah satu upaya kemitraan yang dimotori oleh BNN melalui BNNP
adalah dengan mengembangkan softskill anak dan remaja dalam
lingkungan sekolahnya yang dimulai pada tahun 2021 dengan 34
sekolah SMP dan SMU sederajat di 34 provinsi. Dengan kegiatan yang
masuk dalam Prioritas Nasional (PN) ini diharapkan pihak sekolah
memiliki opsi dalam memastikan anak didiknya siap untuk terjun
ke masyarakat dengan ketahanan diri anti narkotika yang tinggi.
Tujuan dari pengembangan softskill ini adalah untuk memberikan
pemahaman serta mengembangkan kemampuan yang aplikatif
kepada sekolah dalam menciptakan siswa yang adaptif dalam menolak
penyalahgunaan narkoba.. Dalam jangka panjang manfaatnya adalah
kematangan pola pikir dan mental, serta kemampuan sebagai
problem solver untuk diri siswa dan lingkungannya. Rerata kegiatan
kurikuler di sekolah yang mengacu pada softskill siswa hanya berkisar
10%, sehingga perlu dilakukan pengembangan guna memperoleh
kesiapan generasi khususnya dalam menangkal pengaruh buruk
penyalahgunaan narkoba. Manfaat pengembangan softskill ini dapat
dikolaborasikan dalam platform keterampilan remaja yaitu rean.id.
Sasaran pengembangan softskill ini adalah SMP dan SMU sederajat,
yang terdiri atas kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan siswa (anak
didik), di wilayah kerja masing-masing BNNP.
c) Pembentukan Remaja Teman Sebaya Anti Narkotika Melalui Dialog
Interaktif (Prioritas Nasional)
Target sasaran kegiatan ini adalah remaja dengan kategori usia 13
tahun hingga 18 tahun. Manfaat dilaksanakannya Pembentukan
Remaja Teman Sebaya Anti Narkotika melalui dialog interaktif remaja
ini agar remaja yang dilatih memiliki kesiapan untuk bersih dari
narkoba, menumbuhkan kepercayaan diri dalam bersosial sehingga
akan memperkuat citra positif remaja.
30
Secara lebih jauh manfaat bagi remaja yang terlibat dari kegiatan
ini adalah:
1. Remaja bisa menjadi contoh (role model) bagi teman sebaya lainnya,
baik dalam sikap maupun kepribadian untuk bersih dari narkoba.
2. Remaja mampu mendapatkan teman sebaya yang bisa saling
mengajak pada kebaikan dan bukan mengajak pada hal-hal yang
kurang baik. Salah satu contohnya adalah dapat bergabung dalam
komunitas rean.id, untuk berbagi cerita melalui karya.
3. Remaja mampu menempatkan diri di antara teman sebayanya,
keluarga, di lingkungan sekolah atau lingkungan bermain, dan juga
dapat membantu memecahkan persoalan tanpa diminta.
d) Pembinaan Teknis Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
Sebagai tindaklanjut dari kegiatan Bimbingan Teknis P4GN Bidang
Pencegahan maka diperlukan pembinaan teknis program ketahanan
keluarga anti Narkoba bagi BNN Provinsi dan BNN Kab/Kota. Adapun
pembinaan teknis ini ditujukan bagi seluruh fasilitator Ketahanan
Keluarga anti Narkoba di BNN Provinsi dan BNN Kota/ Kabupaten yang
mana diharapkan para fasilitator ketahanan keluarga anti Narkoba
memahami konsep Ketahanan Keluarga anti Narkoba.
e) Pengembangan Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
Dalam proses berjalannya kegiatan Ketahanan keluarga anti Narkoba
diperlukan pengembangan program Ketahanan Keluarga anti Narkoba
dengan membuat NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria)
Ketahanan Keluarga anti Narkoba, Petunjuk Teknis Ketahanan Keluarga
Anti Narkoba, SOP (Standar Operational Procedure) Ketahanan Keluarga
Anti Narkoba, dan Pengukuran Ketahanan Keluarga Anti Narkoba. Selain
itu, perlu adanya Internalisasi Pemahaman Ketahanan Keluarga Anti
Narkoba dan Rapat Koordinasi Antar Lembaga dalam rangka program
Ketahanan Keluarga (bersinergi dengan K/L lain).
f) Asistensi Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba
Tahun 2021, target Desa Bersih Narkoba adalah 346 desa yang berada
di 173 BNN Kab/Kota yang harus diberikan pendampingan berupa
bimbingan dan pengawasan dari pelaksanaan Desa Bersih Narkoba.
Adapun BNN Pusat sebagai pembina fungsi berkewajiban memberikan
asistensi pelaksanaan Desa Bersih Narkoba.
g) Intervensi Ketahanan Keluarga berbasis Sumber Daya Pembangunan
Desa (Pilot Project)
Program ketahanan keluarga anti Narkoba salah satu bentuknya adalah
intervensi keterampilan hidup keluarga anti Narkoba yang dilaksanakan
sesuai dengan dimensi dan indicator ketahanan keluarga anti Narkoba.
Kegiatan intervensi keterampilan hidup keluarga anti Narkoba bertujuan
untuk mendorong semua anggota keluarga (orangtua dan anak) untuk
meningkatkan kualitas keterampilan hidup anggota keluarga tentang
31
keterampilan pola pengasuhan orangtua, keterampilan hidup anak
terkait bahaya penyalahgunaan Narkoba serta penerapan pola hidup
sehat dalam keluarga. Salah satu pilot project intervensi ketahanan
keluarga berbasis sumber daya pembangunan desa dilakukan di wilayah
Provinsi DKI Jakarta pada Kelurahan Pisangan Timur. Adapun seluruh
program ketahanan keluarga dilaporkan melalui sistem pelaporan
Indeks Ketahanan Keluarga Anti Narkoba
h) Webinar dalam rangka mendorong regulasi Desa Bersinar
Adanya program pemerintah yang fokus pada kesejahteraan
masyarakat desa sehingga berdampak pada perekonomian desa yang
kian meningkat, kini menjadikan desa sebagai potensi bisnis baru bagi
para bandar narkoba. Maka, diperlukan ketahanan yang kuat dari desa
untuk menanggulangi permasalahan narkoba. BNN akan menjadikan
desa sebagai garda terdepan untuk mewujudkan Indonesia yang bersih
dari penyalahgunaan narkoba dan desa memiliki daya tangkal terhadap
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Dalam webinar ini mengundang Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Desa sebagai Narasumber dalam rangka mendorong terciptanya
regulasi Desa Bersih Narkoba.
i) Fasilitasi program Desa Bersinar untuk para Kepala Desa
BNN bersinergi dengan Kementerian Desa dalam rangka mendorong
1000 (seribu) Kepala Desa untuk tercapainya program Desa Bersih
Narkoba yang mana bentuk sinerginya dapat disesuaikan dengan
program kerja dibawah naungan Kementerian Desa
j) Monitoring dan evaluasi Penguatan Ketahanan Keluarga berbasis
sumber daya pembangunan desa (zona 1 s.d 4)
Monitoring dan evaluasi digunakan untuk melihat perkembangan
dan menilai kinerja program penguatan ketahanan keluarga berbasis
sumber daya pembangunan desa.
k) Sistem Informasi Deputi Pencegahan (SIDEPE)
Sebuah sistem informasi yang dibuat dalam rangka mewujudkan Tata
Kelola Pemerintahan yg bersih, efektif, transparan dan akuntabel serta
meningkatkan efisiensi dan keterpaduan penyelenggaraan sistem
pelayanan berbasis elektronik. Dimana sistem ini mempunyai sasaran
kepada masyarakat umum, pemerintah, ASN khususnya penyuluh
narkoba dan juga ke para pelaku usaha.
l) Drug Free Exhibition Day dan Workshop Informasi dan Edukasi bagi
Remaja
Merupakan Kegiatan workshop untuk menjaring dan mengkompulir
opini dan pendapat remaja (kelompok milenial) bagi sebuah Program
Pendidikan Anti Narkoba, dan pameran dengan membuka booth yang
bertemakan pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan menampilkan
bidang peminataan sepertif otografi, desain grafis, video grafis, dan lain-
32
lain, yang melibatkan remaja secara langsung dalam proses produksi
konten pencegahan narkoba, yang bertujuan menyebarluaskan informasi
P4GN dan kampanye War On Drugs sertas osialisasi platform Rean.id
dalam membangun literasi informasi dan edukasi pencegahan narkoba
m) War On Drugs News
Memberikan informasi yang ringan namun menarik tentang War On Drugs
menuju Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba). Meningkatkan pemahaman
lebih bagaimana cara menyebarluaskan gerakan War On Drugs di media
sosial dengan unsur kekinian dan dapat diterima masyakarat luas serta
pesan dibalik tagline tersebut bisa sampai dan di implementasikan ke
kehidupan sehari-hari. Mengajak generasi muda Indonesia untuk War On
Drugs, perang terhadap narkoba dan obat-obatan terlarang yang tidak
boleh disalahgunakan, perang dengan cara kreatifitas dan mengasa
kemampuan demi Indonesia Bersih dari Narkoba.
n) Branding P4GN di Media Publik
Informasi dan Edukasi P4GN melalui fasilitas umum dan sarana publik
dalam rangka mendukung sosialiasi P4GN dan Kampanye War On
Drugs untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) berupa
branding lift, branding modadarat, Pemasangan Billboard di Jembatan
Penyeberangan Orang (JPO), dan lain-lain.
o) Media Luar Ruang Sarana Publik
Informasi dan edukasi P4GN melalui media luar ruang sarana publik
dalam rangka mendukung sosialiasi P4GN dan Kampanye War On
Drugs untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) berupa
pemasangan billboard dan spanduk dibeberapa titik dan lokasi strategis.
p) Pemanfaatan Media Cetak Melalui Media Lainnya
Pengadaan bahan kontak P4GN dengan desain dan gambar yang menarik,
seperti : Stiker,LembarBalik, Pouch Bag, Block Note, dan lain-lain.
q) Informasi dan Edukasi melalui Media Cetak Nasional
Informasi dan Edukasi P4GN melalui Media Cetak Nasional (surat kabar),
yaitu pemuatan konten P4GN di media cetak nasional berupa Full Page
Advertorialdan Jacket Cover di majalah Tempo.
r) Canvasing Video Bersama Masyarakat Umum
BNN mengambil peran dengan membuat canvasing video untuk
menyebarluaskan informasi bahaya penyalahgunaan narkoba melalui
berbagai sudut pandang kepada masyarakat khususnya generasi muda
Indonesia agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
s) Workshop Komunikasi P4GN “Pemanfaatan Sosial Media Untuk
Kampanye War On Drugs”
Sebagai wujud komunikasi BNN kepada masyarakat melalui sinergi
antar Kementerian terkait dalam upaya meningkatkan kualitas konten
War On Drugs.
33
t) Cegah Narkoba Streaming (CNS) Radio
CNS Radio adalah perwakilan BNN khususnya Deputi Bidang
Pencegahan untuk mengkampanyekan bahaya penyalahgunaan
narkoba kepada generasi muda melalui Radio Streaming.
Tujuan Utama pembuatan CNS Radio ini adalah sebagai sarana
pendekatan remaja (generasi muda) melalui siaran radio dan musik.
Dimana mengajak para generasi muda untuk berkomitmen melawan
narkoba dengan cara pendekatan yang berbeda, yaitu memberikan
konten-konten siaran yang kekinian dan ter-update yang mudah
diterima oleh generasi muda.
CNS radio berbasis streaming yang dapat diakses melalui situs website,
mengunduh aplikasi di Google Play Store, Tune in, atau melalui www.
radio.net. Menggunakan pendekatan media konvergensi, radio
diharapkan menjadi jembatan bagi masyarakat untuk berbagi informasi.
u) BNN PODCAST
Podcast biasanya merupakan rekaman asli audio atau video. Podcast
biasanya menawarkan tiap episode dalam format file yang sama, seperti
audio atau video, sehingga pelanggan selalu bisa menikmati program
tersebut dengan cara yang sama.
BNN PODCAST merupakan program BNN melalui Deputi Bidang
Pencegahan dalam CNS Radio yang menyiarkan informasi terkait bahaya
penyalahgunaan narkoba dengan sudut pandang berbagai pihak. CNS
Podcast mengudara bersama berbagai Narasumber yang kompeten
dalam setiap tema pembahasannya. BNN Podcast tayang setiap bulan
dengan narasumber dan tema yang berbeda. BNN PODCAST berdurasi
30 menit dengan dialog 2 arah. Narasumber akan diberikan berbagai
pertanyaan oleh host sesuai dengan tema yang telah disepakati. Take
Video dan Voice dilakukan di Ruang Studio BNN Radio, Lantai 3 Gedung
BNN, Cawang, Jakarta Timur. Materi BNN PODCAST dalam setiap
episodenya diharapkan dapat menjadi bahan literasi atau pengetahuan
dan wawasan baru bagi masyarakat umum ataupun para penyuluh
dalam memahami bahaya penyalahgunaan narkoba. Materi yang
disebarluaskan dalam bentuk konten audio dan video juga diharapkan
mampu menjadi pedoman bagi seluruh staff Badan Narkotika Nasional,
baik pusat maupun daerah untuk kemudian disampaikan lebih luas
dalam setiap kampanye pencegahan, pemberantasan, peredaran dan
penyalahgunaan narkoba.
34
III. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
A. Program Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba
Tahun 2021 merupakan periode awal implementasi Kebijakan Kabupaten/
Kota Tanggap Ancaman Narkoba. Tahapan ini merupakan tahap
perkenalan akan keberadaan Kebijakan Kota Tanggap Ancaman Narkoba.
Sesuai dengan target rencana strategis BNN tahun 2020-2024, pada tahun
2021 diharapkan terdapat 60 Kabupaten/Kota yang berkategori tanggap
ancaman narkoba.Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat sebagai
regulator bertugas menyiapkan regulasi, panduan, dan instrumen yang
berfungsi sebagai acuan dalam implementasi kebijakan.
Pada periode awal ini seluruh pihak yang berkaitan dengan Kebijakan
Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba diharapkan dapat memahami
dan melakukan sinergi dengan Badan Narkotika Nasional di tingkat pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota melalui inisiasi kegiatan P4GN di wilayah
kerjanya masing-masing.
Ketanggapan pemerintah daerah dapat dilihat dari berbagai variabel yang
menyumbang peningkatan jumlah penyalahgunaan narkoba.Terdapat
beberapa variabel penting sebagai alat ukur yang tepat dalam usaha
mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba secara intensif,
yaitu:
1. Ketahanan Keluarga.
2. Ketahanan Masyarakat
3. Kewilayahan
4. Lembaga
5. Hukum
35
2. Kebijakan Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba
ADVOKASI KEBIJAKAN
NO RINCIAN KEGIATAN
(LEMBAGA)
1 INSTANSI PEMERINTAH 218
2 LINGKUNGAN SWASTA 199
3 LINGKUNGAN MASYARAKAT 203
4 LINGKUNGAN PENDIDIKAN 208
TOTAL 828 (100%)
36
machine, material dan kegiatan) di lingkungannya masing-masing. Dengan
semakin aktif penggiat melakukan atau menciptakan atau membiasakan
kegiatan P4GN, maka nilai IKP akan semakin tinggi. Pada tahun 2021,
Direktorat Peran Serta Masyarakat memiliki target capaian IKP sebesar 3,15.
Pembobotan Variabel Penilaian Indeks Kemandirian Partisipasi (IKP) dibagi
sebagai berikut:
NO VARIABEL MUTU
1. Manusia 20%
2. Metode 10%
3. Anggaran 20%
4. Sistem 20%
5. Sarpras 10%
6. Kegiatan 20%
Capaian IKP BNN Provinsi dan BNN Kota/Kabupaten antara lain sebagai
berikut: Indeks Kemandirian Partisipasi
37
9 BNNK Aceh Selatan 3,28 3,18 3,18 3,34 3,24 Mandiri
10 BNN Kota Lhokseumawe 3,6 3,64 3,72 2,72 3,42 Sangat Mandiri
11 BNN Kota Langsa 3,37 2,96 3,39 3,4 3,28 Sangat Mandiri
12 BNNP SUMUT 3,58 3,18 3,19 3,47 3,36 Sangat Mandiri
13 BNNK Tb Tinggi 3,2 3,2 3,1 3,3 3,2 Mandiri
14 BNNK Tapanuli Selatan 3,32 3,29 3,29 3,31 3,3 Sangat Mandiri
15 BNNK TJ. Balai 3,46 3,26 3,56 3,56 3,46 Sangat Mandiri
16 BNNK Simalungun 3,57 3,2 2,9 3,22 3,2 Mandiri
17 BNNK Serdang Bedagai 3,58 3,2 2,9 3,22 3,41 Sangat Mandiri
18 BNNK Pematang Siantar 3,63 3,74 3,61 3,78 3,69 Sangat Mandiri
19 BNNK Mandailing Natal 3,75 3,71 3,29 3,31 3,72 Sangat Mandiri
20 BNNK Langkat 3,8 3,8 3,49 3,72 3,68 Sangat Mandiri
21 BNNK Labuhan Batu Utara 3,8 3,7 3,8 3,8 2,5 Kurang Mandiri
22 BNNK Karo 3,4 3,3 0 3,64 3,42 Sangat Mandiri
23 BNNK Gunung Sitoli 3,58 0 3,29 3,57 3,44 Sangat Mandiri
24 BNNK Deli Serdang 3,41 3,5 3,59 3,44 3,42 Sangat Mandiri
25 BNNK Binjai 3,20 3,20 3,20 3,20 3,2 Mandiri
26 BNNK Batubara 3,64 3,44 3,59 3,8 3,6 Sangat Mandiri
27 BNNK Asahan 3,25 3,30 0 0 3,275 Mandiri
28 BNNP BABEL 3,40 3,30 3,30 3,70 3,40 Sangat Mandiri
29 BNNK Pangkalpinang 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 Sangat Mandiri
30 BNNK Belitung 3,56 3,50 3,50 3,61 3,54 Sangat Mandiri
31 BNNK Bangka selatan 3,60 3,50 3,60 3,80 3,62 Sangat Mandiri
32 BNNK Bangka 3,70 3,68 3,76 3,76 3,73 Sangat Mandiri
33 BNNP KEP. RIAU 3,68 3,52 3,20 3,60 3,52 Sangat Mandiri
34 BNNK Tanjungpinang 4 3,4 4 3,50 3,875 Sangat Mandiri
35 BNNK Karimun 3,92 3,56 3,4 4 3,74 Sangat Mandiri
36 BNN Kota Batam 3,52 3,56 3,68 3,56 3,58 Sangat Mandiri
37 BNNP RIAU 3,8 3,62 3,61 3,82 3,73 Sangat Mandiri
38 BNNK Pelalawan 3,84 3,8 3,76 3,16 3,64 Sangat Mandiri
39 BNNK Pekan Baru 3,94 3,58 3,85 4 3,85 Sangat Mandiri
40 BNNK Kuantan Singingi 3,22 3,46 3,52 3,16 3,34 Sangat Mandiri
41 BNN Kota Dumai 3,42 3,46 3,49 3,41 3,45 Sangat Mandiri
42 BNNP Sumatera Barat 2,89 2,73 2,88 2,75 2,81 Mandiri
43 BNNK Solok 3,76 2,29 3,33 3,00 3,10 Mandiri
44 BNNK Sawahlunto 3,6 3,2 4,0 3,8 3,6 Sangat Mandiri
45 BNNK Payakumbuh 3,19 3,05 3,19 3,20 3,16 Mandiri
46 BNNK Pasaman Barat 3,10 2,52 2,38 3,00 2,75 Mandiri
47 BNNP SUMSEL 3,52 3,52 3,52 3,52 3,52 Sangat Mandiri
38
48 BNNK Prabumulih 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 Sangat Mandiri
49 BNNK Pagar Alam 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 Sangat Mandiri
50 BNNK Oku Timur 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 Sangat Mandiri
51 BNNK Ogan Komering Ilir 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 Sangat Mandiri
52 BNNK Ogan Ilir 3,4 0 3,4 3,4 3,4 Sangat Mandiri
53 BNNK Muara Enim 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 Sangat Mandiri
54 BNNK Lubuklinggau 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 Sangat Mandiri
55 BNNK Empat Lawang 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 Sangat Mandiri
56 BNN Kab Musi Rawas 3,36 3,2 2,85 3,4 3,2 Mandiri
57 BNNP LAMPUNG 3,35 3,39 3,39 3,41 3,38 Sangat Mandiri
58 BNNK Wak Kanan 3,4 3,2 3,3 3,26 3,29 Mandiri
59 BNNK Tanggamus 3,44 3,26 3,2 3,2 3,27 Mandiri
60 BNNK Lampung Timur 3,26 3,2 3,26 3,3 3,2 Mandiri
61 BNNK Lampung Selatan 3,19 3,28 3,14 3,22 3,20 Mandiri
62 BNN Kota Metro 3,36 3,44 3,16 3,44 3,35 Sangat Mandiri
63 BNNP Bengkulu 3,52 3,48 3,85 3,37 3,56 Sangat Mandiri
64 BNNK Bengkulu Selatan 3,44 3,45 3,4 3,36 3,41 Sangat Mandiri
65 BNNK Bengkulu 3,59 3,52 3,44 3,76 3,58 Sangat Mandiri
66 BNNP Jambi 3,48 3,44 3,4 3,36 3,42 Sangat Mandiri
67 BNNK Tanjab Timur 3,52 3,44 3,08 3,48 3,26 Sangat Mandiri
68 BNN Kota Jambi 3,48 3,48 3,44 3,64 3,51 Sangat Mandiri
69 BNNK Batanghari 3,60 3,48 3,52 3,48 3,52 Sangat Mandiri
70 BNNP BANTEN 3,52 3,56 3,62 3,43 3,53 Sangat Mandiri
BNNK Kota Tangerang
71 3,49 3,49 3,49 3,49 3,49 Sangat Mandiri
Selatan
72 BNNK Kota Tangerang 3,42 3,55 3,42 3,50 3,50 Sangat Mandiri
73 BNNK Kota Cilegon 3,58 3,50 3,55 3,58 3,51 Sangat Mandiri
74 BNNP DKI JAKARTA 3,42 3,42 3,2 3,25 3,26 Sangat Mandiri
75 BNNK Jakarta Selatan 2,86 2,89 2,98 3,69 3,10 Mandiri
76 BNN Kota Jakarta Utara 3,22 3,48 3,27 3,19 3,29 Sangat Mandiri
77 BNN Kota Jakarta Timur 2,36 2,84 2,94 2,88 2,75 Mandiri
78 BNNP JAWA BARAT 3,23 3,11 3,10 3,34 3,20 Mandiri
79 BNNK Sumedang 3,25 2,31 2,70 2,47 2,68 Mandiri
80 BNNK Sukabumi 3,88 3,86 3,81 3,80 3,84 Sangat Mandiri
81 BNNK Karawang 3,22 3,28 3,48 3,2 3,30 Sangat Mandiri
82 BNNK Garut 3,25 3,07 3,23 3,25 3,20 Mandiri
83 BNNK Cimahi 3,84 3,92 3,84 3,20 3,7 Sangat Mandiri
84 BNNK Cianjur 3,33 3,02 3,17 3,10 3,16 Mandiri
85 BNNK Ciamis 2,60 2,60 2,84 2,5 2,64 Mandiri
39
86 BNNK Bandung Barat 3,88 3,56 3,13 3,91 3,62 Sangat Mandiri
87 BNN Kota Tasikmalaya 3,84 2,92 2,84 2,64 3,06 Mandiri
88 BNN Kota Depok 3,53 3,71 3,00 3,12 3,34 Sangat Mandiri
89 BNN Kota Cirebon 3,32 3,04 3,28 3,24 3,22 Mandiri
90 BNN Kota Bandung 3,84 2,96 3,68 3,76 3,56 Sangat Mandiri
91 BNN Kabupaten Bogor 3,36 3,33 3,00 2,99 3,17 Mandiri
92 BNNK Kuningan 3,59 3,00 3,61 2,90 3,28 Sangat Mandiri
93 BNNP DI Yogyakarta 3,44 3,42 3,4 3,58 3,46 Sangat Mandiri
94 BNNK Sleman 3,51 3,37 3,4 3,5 3,44 Sangat Mandiri
95 BNNK Bantul 3,2 3,64 3,4 3,51 3,44 Sangat Mandiri
96 BNN Kota Yogyakarta 3,44 3,4 3,4 3,58 3,46 Sangat Mandiri
97 BNNP JAWA TENGAH 3,5 0 0 3,38 3,44 Sangat Mandiri
98 BNNK Temanggung 3,44 3,44 3,44 3,44 3,44 Sangat Mandiri
99 BNNK Tegal 3,41 3,40 3,40 3,41 3,4 Sangat Mandiri
100 BNNK Purbalingga 3,40 3,30 3,32 3,64 3,42 Sangat Mandiri
101 BNNK Magelang 3,43 0 3,49 0 3,5 Sangat Mandiri
102 BNNK Cilacap 3,44 3,44 3,44 3,4 3,44 Sangat Mandiri
103 BNNK Batang 3,48 3,17 3,46 3,55 3,42 Sangat Mandiri
104 BNNK Banyumas 3,50 3,36 3,54 3,53 3,48 Sangat Mandiri
105 BNN Kota Surakarta 3,06 2,71 2,85 3,56 3,05 Mandiri
106 BNN Kab. Kendal 3,65 3,61 3,81 3,86 3,73 Sangat Mandiri
107 BNNP JAWA TIMUR 3,88 3,84 3,64 3,5 3,79 Sangat Mandiri
108 BNNK Tulung Agung 3,38 3,48 3,26 3,14 3,32 Sangat Mandiri
109 BNNK Tuban 3,4 3,4 3,8 3,64 3,56 Sangat Mandiri
110 BNNK Trenggalek 3,60 0 3,20 3,15 3,32 Sangat Mandiri
111 BNNK Sumenep 3,84 2,72 2,84 3,68 3.27 Sangat Mandiri
112 BNNK Sidoardjo 3,9 3,72 4 3,18 3,7 Sangat Mandiri
113 BNNK Pasuruan 0 2,62 3,03 2,67 3,05 Mandiri
114 BNNK Nganjuk 3,08 3,2 3,24 3,4 3,23 Mandiri
115 BNNK Mojokerto 3,8 3,64 3,72 3,64 3.70’ Sangat Mandiri
116 BNN Kab Malang 3,00 2,96 4,00 3,00 3,24 Mandiri
117 BNNK Lumajang 2,92 3 3,84 3 3.19 Mandiri
118 BNNKab Kediri 3,6 2,44 3,56 3,24 3,21 Mandiri
119 BNNK Gresik 4 3,92 3,2 3,64 3,69 Sangat Mandiri
120 BNNK Blitar 3 2,8 3,8 3 3.15 Mandiri
121 BNN Kota Surabaya 3,52 3,12 3,48 3,76 3,47 Sangat Mandiri
122 BNN Kota Malang 2,64 2,88 2,52 3,12 2,88 Mandiri
123 BNN Kota Kediri 3,76 3,2 3,68 3,28 3,48 Sangat Mandiri
124 BNN Kota Batu 3,64 3,2 3,04 3,2 3,27 Sangat Mandiri
40
125 BNNP BALI 3,2 2,66 3,26 3,48 3,14 Mandiri
126 BNNK Klungkung 3,16 3,76 2,57 3,72 3,31 Sangat Mandiri
127 BNNK Karangasem 3,31 2,84 3 3,28 3,10 Mandiri
128 BNNK Gianyar 3,8 2,4 2,6 3,6 3,10 Mandiri
129 BNN Kota Denpasar 3,08 2,43 3,22 3,22 2,96 Mandiri
130 BNN Kabupaten Badung 3,01 2,5 3,59 3,39 3,12 Mandiri
131 BNN Kab Buleleng 3,56 2,84 2,74 3,44 3,21 Mandiri
132 BNNP NTB 3,57 3,71 3,34 3,50 3,53 Sangat Mandiri
133 BNNK Sumbawa Barat 3,5 3,2 3,46 3,5 3,42 Sangat Mandiri
134 BNNK Sumbawa 3,5 3,2 3,51 3,4 3,40 Sangat Mandiri
135 BNNK Mataram 3,77 3,5 3,8 3,5 3,64 Sangat Mandiri
136 BNNK Bima 3,57 3,38 3,26 3,26 3,40 Sangat Mandiri
137 BNNP NTT 3,38 3,04 3,08 3,32 3,21 Mandiri
138 BNNK Kota Kupang 3,40 3,04 3,10 3,35 3,22 Mandiri
139 BNNK Belu 3,32 3,00 3,26 3,24 3,21 Mandiri
140 BNN Kab. Rote Ndao 3,12 2,94 3,00 3,41 3,12 Mandiri
141 BNNP KALTARA 3,73 3,20 3,12 3,64 3,42 Sangat Mandiri
142 BNNK Tarakan 3,35 0 3,16 0 3,26 Mandiri
143 BNNK Nunukan 3,12 3,06 3,13 0 3,17 Mandiri
144 BNNP KALBAR 3,30 3,4 3,30 3,23 3,31 Sangat Mandiri
145 BNNK Sintang 3,15 2,94 2,92 3,43 3,06 Mandiri
146 BNNK Sanggau 2,96 3,1 2,97 3,18 3,44 Sangat Mandiri
147 BNNK Pontianak 3,80 3,18 3,08 3,12 3,35 Sangat Mandiri
148 BNNK Mempawah 3,41 3,18 3,46 3,8 3,41 Sangat Mandiri
149 BNN Kota Singkawang 3,3 3,33 3,35 3,34 3,33 Sangat Mandiri
150 BNN Kab. Kubu Raya 3,6 3,1 3,6 3,2 3,40 Sangat Mandiri
151 BNN Kab Bengkayang 3,16 3,33 3,20 3,60 3,32 Sangat Mandiri
152 BNNP KALTENG 3,56 3,33 0 3,40 3,43 Sangat Mandiri
153 BNNK Palangka Raya 4,00 3,23 3,00 3,44 3,42 Sangat Mandiri
154 BNNK Kotawaringin Barat 3,00 3,53 3,80 3,53 3,47 Sangat Mandiri
155 BNNP KALTIM 3,64 2,88 3,44 3,12 3,27 Sangat Mandiri
156 BNNK Samarinda 3,31 3,28 3,24 3,5 3,31 Sangat Mandiri
157 BNNK Balikpapan 3,32 3,4 3,56 3,56 3,46 Sangat Mandiri
158 BNN Kota Bontang 3,14 3,16 2,90 3,07 3,06 Mandiri
159 BNNP KALSEL 3,24 3,12 2,02 3,10 3,53 Sangat Mandiri
160 BNNK Tanah Laut 3,48 3,32 3,44 3,22 3,39 Sangat Mandiri
161 BNNK Tabalong 3,00 2,76 3,63 3,00 3,10 Mandiri
162 BNNK Hulu Sungai Utara 2,98 2,86 2,98 3,02 2,96 Mandiri
163 BNNK Hulu sungai Selatan 3,54 3,48 3,35 3,44 3,45 Sangat Mandiri
41
164 BNNK Barito Kuala 3,14 3,33 3,18 3,09 3,19 Mandiri
165 BNNK Banjarmasin 3,55 3,40 3,49 3,41 3,46 Sangat Mandiri
166 BNNK Banjarbaru 3,7 2,8 3,5 2,8 3,2 Mandiri
167 BNNK Balangan 3,40 3,32 3,33 3,29 3,33 Sangat Mandiri
168 BNNP GORONTALO 3,20 3,30 3,19 3,16 3,21 Mandiri
169 BNN Kota Gorontalo 3,14 3,14 3,50 3,56 3,29 Sangat Mandiri
170 BNNK Bone Bolango 3,46 2,84 2,55 3,09 3,24 Mandiri
171 BNN Kab Gorontalo 3,26 3,10 3,35 2,99 3,18 Mandiri
172 BNNK Gorontalo Utara 2,88 2,8 3,54 3,48 3,18 Mandiri
173 BNNK Boalemo 3,27 3,16 3,16 3,21 3,20 Mandiri
174 BNNP SULAWESI UTARA 3,33 0 0 3,24 3,28 Sangat Mandiri
175 BNNK Bolaang Mongondow 3,03 3,01 3,01 3,75 3,2 Mandiri
176 BNN Kota Bitung 2,88 3,11 3,22 2,83 3,01 Mandiri
177 BNN Kota Manado 3,063 3,058 3,024 3,13 3,06 Mandiri
178 BNNK Kepulauan Sangihe 3,24 2,56 3,20 3,20 3,05 Mandiri
179 BNNP SULAWESI BARAT 2,58 0 3,0 2,5 2,7 Mandiri
180 BNNK Polewali Mandar 3,9 3,1 3,9 3,1 3,48 Sangat Mandiri
181 BNNP SULSEL 2,63 2,72 2,58 2,87 2,79 Mandiri
182 BNN Kota Palopo 3.58 3.09 3,88 3,74 3,57 Sangat Mandiri
183 BNNK Tana Toraja 3,34 3.32 2,90 3,47 3,2 Mandiri
184 BNNK Bone 3,46 2,84 3,55 3,09 3,23 Mandiri
185 BNNP SULTENG 3,15 3,20 3,44 3,21 3,25 Mandiri
186 BNNK Palu 3,05 2,56 2,83 4 3,12 Mandiri
187 BNNK Donggala 3,70 2,72 3,25 3,96 3,4 Sangat Mandiri
188 BNNK Banggai Kep 3,4 3,5 2,9 3,0 3,69 Sangat Mandiri
189 BNN KAB Tojo Una-Una 3,32 3,16 3,14 3,36 3,25 Mandiri
190 BNN Kab Poso 2,8 2,6 2,7 3,0 2,79 Mandiri
191 BNN KAB Morowali 3,88 3,84 3,46 3,20 3,6 Sangat Mandiri
192 BNNP SULTRA 3,94 0 2,82 3,89 3,36 Sangat Mandiri
193 BNNK Kolaka 3,84 3,84 3,46 4,00 3,85 Sangat Mandiri
194 BNNK Bau Bau 3,68 3,34 3,07 3,48 3,57 Sangat Mandiri
195 BNN Kota Kendari 3,94 2,77 2,82 3,89 3,33 Sangat Mandiri
196 BNNK Muna 3,76 3,74 3,74 3,84 3,77 Sangat Mandiri
197 BNNP MALUKU 3,84 2,84 3,36 3,36 3,35 Sangat Mandiri
198 BNNK Tual 3,56 2,92 2,56 3 3,01 Mandiri
199 BNNK Buru Selatan 2,90 2,95 3.23 0 3.02 Mandiri
200 BNNP MALUKU UTARA 3,52 3,24 3,20 3,24 3,30 Sangat Mandiri
201 BNNK Pulau Morotai 3,08 2,73 3,77 3,01 3,15 Mandiri
202 BNNK Halmahera Utara 3,17 2,89 2,43 3,65 3,04 Mandiri
42
203 BNN Kota Tidore Kepulauan 3.26 3,22 3,26 3,22 3,24 Mandiri
204 BNNP PAPUA 3.10 3.19 3.21 3.23 3.18 Mandiri
205 BNNK Mimika 2.92 3.56 2.92 3.56 3.24 Mandiri
206 BNNK Jayapura 3.20 3.12 3.17 3.32 3.20 Mandiri
207 BNNP PAPUA BARAT 3,28 0 3,00 3,20 3,16 Mandiri
Dari data Indeks Kemandirian Partisipasi yang telah dicapai dari 207 (dua
ratus tujuh) satuan kerja yang ada pada tabel di atas, secara keseluruhan
didapatkan kesimpulan data sebagai berikut:
INDEKS KEMANDIRIAN
NO RINCIAN KEGIATAN
PARTISIPASI
1 INSTANSI PEMERINTAH 3,31
2 LINGKUNGAN SWASTA 2,99
3 LINGKUNGAN MASYARAKAT 3,15
4 LINGKUNGAN PENDIDIKAN 3,26
TOTAL 3,18 (MANDIRI)
Dari data di atas, terlihat bahwa nilai IKP yang didapat melebihi target,
sehingga capaian kinerja IKP tahun 2021 sebesar 100,98%
43
sadar, peduli, bangkit dan bergerak melakukan upaya P4GN dengan
sumber daya yang dimilikinya, untuk kemudian dikonsultasikan ke BNN.
Adapun kegiatan pengembangan kapasitas yang dilaksanakan oleh BNNP
dan BNNK/Kab adalah sebagai berikut:
Jumlah
No Kegiatan Peserta Keterangan
(Kali) (Orang)
Pengembangan kapasitas
1. 1.097 25.829 dilaksanakan oleh BNNP dan BNNK/
Kab
Jumlah
No Kegiatan Peserta Keterangan
(Kali) (Orang)
Bimbingan Teknis dilaksanakan oleh BNN
1. 627 17.333
dan jajaran yang ada di daerah
44
E. Tes Urine Narkotika
Deteksi dini narkotika adalah upaya untuk mengidentifikasi kandungan
narkotika secara dini dengan menggunakan metode tertentu, salah
satunya melalui pemeriksaan urine.Kegiatan test urine merupakan
bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan sebagai
upaya preventtif untuk menciptakan lingkungan sehat dan bersih dari
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba baik di instansi pemerintah,
swasta, masyarakat, dan pendidikan. Pelaksanaan tes urine narkotika untuk
deteksi dini bersifat Non Pro Justisia, yaitu untuk kepentingan di luar proses
hukum.
Berdasarkan Peraturan Badan Narkotika Nasional Nomor 11 Tahun 2018,
pelaksanaan tes urine narkotika untuk deteksi dini dilaksanakan untuk:
a. mengetahui kandungan narkotika dalam tubuh;
b. memberikan edukasi kepada masyarakat;
c. meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan masyarakat terhadap
penyalahgunaan Narkotika;
d. mewujudkan masyarakat yang bersih dari penyalahgunaan narkotika;
dan
e. mendorong masyarakat yang berorientasi pada lingkungan bersih dari
penyalahgunaan Narkotika.
45
positif, maka yang bersangkutan akan direkomendasikan kepada Bidang
atau Seksi Rehabilitasi untuk dilakukan proses asesmen. Selama masa
pandemic covid-19 pelaksanaan kegiatan tes urine dilaksanakan sesuai
dengan protocol Kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah. Adapun
data pelaksanaan tes urine yang dilakukan oleh BNN, baik di tingkat pusat
sampai ke daerah selama tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Jumlah
No Kegiatan Peserta Positif Keterangan
(Kali) (Orang) (Orang)
Tes urine dilaksanakan oleh BNN
1. 5.153 160.005 1.042
dan jajaran yang ada di daerah
F. Penggiat P4GN
Penggiat P4GN yang dilantik oleh BNN dan jajaran berasal dari 4
(empat) lingkungan, yaitu lingkungan pemerintah, swasta, pendidikan,
dan masyarakat. Peraturan BNN Nomor 7 tahun 2019 tentang Penggiat
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika memuat tugas dan fungsi penggiat
P4GN adalah sebagai berikut:
1. Penyuluh, yaitu memberikan penyuluhan kepada masyarakat atau
lingkungannya tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba dan upaya P4GN;
2. Konsultan, yaitu melakukan pendampingan seorang pecandu narkotika
dan keluarga agar mendapatkan rehabilitasi;
3. Penggalang laporan masyarakat, yaitu mengajak masyarakat berani
melaporkan adanya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
dan prekursor narkotika;
4. Fasilitator, yaitu memfasilitasi pelaksanaan kegiatan P4GN di lingkungannya.
46
Berikut adalah data jumlah penggiat selama tahun 2021:
Jumlah Jumlah
No Nama kegiatan
Giat Peserta
47
Bimbingan Teknis Stakeholder pada
6 masyarakat kawasan rawan narkoba Perdesaan 1 kali 50 org
di Gayo Lues Provinsi Aceh
Bimbingan Teknis Life Skill (Pembuatan Pakan
7 Ternak) Bagi Masyarakat Kawasan Rawan 1 kali 50 org
Narkoba di Aceh Besar
Bimbingan Teknis Life Skill (Menjahit) Bagi
8 Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di 1 kali 50 org
Bireuen
Bimbingan Teknis Life Skill (Pembuatan Pakan
9 Ikan) Bagi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba 1 kali 50 org
di Gayo Lues
Bimbingan Teknis Life Skill Jahe Merah Bagi
10 Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Aceh 1 kali 100 org
Besar kerjasama dengan PT Bintang Toedjoe
Bimbingan Teknis Life Skill Jahe Merah Bagi 1 kali 100 org
11 Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di
Bireuen kerjasama dengan PT Bintang Toedjoe
Bimbingan Teknis Life Skill Jahe Merah Bagi 1 kali 100 org
12 Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di Gayo
Lues kerjasama dengan PT Bintang Toedjoe
Bimbingan Teknis Life Skill (Perikanan) Bagi
Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di
13 1 kali 30 org
Aceh Besar kerjasama dengan Kementerian
Kelautan dan Perikanan di Kab Aceh Besar
Bimbingan Teknis Life Skill (Olahan Ikan)
Bagi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di
14 1 kali 30 org
Aceh Besar kerjasama dengan Kementerian
Kelautan dan Perikanan di Kab Bireuen
Bimbingan Teknis Life Skill (Olahan Ikan)
Bagi Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba di
15 1 kali 30 org
Aceh Besar kerjasama dengan Kementerian
Kelautan dan Perikanan di Kab Gayo Lues
Penanaman komoditi alternatif (jagung) pada
16 pilot project GDAD di Aceh Besar, kerjasama 30 ha 18 org
BNN dengan Kementan, Pemda Aceh
Penanaman komoditi alternatif (jagung) pada
17 pilot project GDAD di Bireuen: kerjasama BNN 2.030 ha 2.594 org
dengan Kementan, Pemda Aceh
Penanaman komoditi alternatif (jagung) pada
18 pilot project GDAD di Gayo Lues: kerjasama 5.030 ha 4.098 org
BNN dengan Kementan, Pemda Aceh
48
49
kategori Bahaya dan Waspada berjumlah 8.743 desa/kelurahan di Indonesia.
Melalui sumberdaya yang ada BNN melakukan Fasilitasi dan Pembinaan
Kelompok Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba yang pelaksanaanya BNN
tidak sendirian namun juga mengajak stakeholder untuk ikut berperan
serta aktif dan berhasil menggandeng PT Telkom mengintervensi 11
kawasan, PT Bintang Toedjoe melalui pelatihan jahe merah pada 7 kawasan
serta CSR Bank Indonesia, PT PLN dan PT Pegadaian di Provinsi Aceh.
Hal tersebut berdampak pada capaian output Fasilitasi dan Pembinaan
Kelompok Masyarakat Kawasan Rawan Narkoba target 57 kawasan tercapai
71 kawasan (124.56 %).
Melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan oleh Direktorat
Pemberdayaan Alternatif, BNNP dan BNNK menggunakan instrument
Indeks Keterpulihan Kawasan Rawan Narkoba (IKKR) di Tahun 2021, berhasil
memulihkan kawasan rawan narkoba sebanyak 60 kawasan (105,26%) dari
target 57 kawasan.
Adapun capaian pelaksanaan penyelenggaraan Pemberdayaan Alternatif
Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
50
10 Dukungan Stakeholder dalam 29 KKP 3 kws, PT. Bintang
Pemberdayaan Alternatif Kegiatan Toedjoe 7 kws, Telkom 11 kws,
Kementan/Distan Aceh 3
Kws, Bank Indonesia 1 kws,
PLN 1 kws dan PT. Pegadaian
3 Kws
11 Capaian Hasil keterpulihan 60 Kws Target 57 kws
Kawasan Rawan Narkoba (105,26%)
51
kementerian kesehatan yang dilaksanakan oleh lembaga rehabilitasi
sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). IPWL ini ditunjuk dengan
Surat Keputusan Menteri Sosial untuk IPWL Sosial dan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan untuk IPWL Medis. Tahun ini telah ditetapkan 189
IPWL sosial dan 754 IPWL medis, jumlah ini termasuk Balai Besar/Balai/
Loka dan Klinik Pratama BNNP/K. Total jumlah Lembaga rehabilitasi
pemerintah sebanyak 943 lembaga di Indonesia.
Untuk mendukung program rehabilitasi agar tercapai tujuan pemulihan
dan mengembalikan keberfungsian sosial serta mencegah kekambuhan
(relapse) terhadap kecanduan narkotika diperlukan SDM yang memiliki
kompetensi di bidang adiksi, baik sebagai dokter, psikolog, perawat
dan konselor adiksi. Pada tahun ini, BNN telah memberikan pelatihan
kompetensi teknis terhadap 900 petugas rehabilitasi. Selain itu, BNN
juga telah memberikan petalihan terhadap petugas Intevensi Berbasis
Masyarakat sebanyak 1.190 petugas yang berasal dari 34 provinsi di
Indonesia dan jumlah agen pemulihan yang dilatih kompetensi teknis
berjumlah 262 orang.
Guna menjamin kualitas SDM petugas rehabilitasi, BNN telah
membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi BNN (LSP-BNN) di bawah
pembinaan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Tahun ini baru
tersedia skema konselor adiksi pada LSP-BNN dan telah melakukan uji
kompetensi terhadap petugas rehabilitasi di BNN, BNNP/K dan Balai
Besar/Balai/Loka serta lembaga rehabilitasi milik pemerintah lainnya
(rumah sakit, puskesmas, dan lapas) dan sebanyak 457 orang. Dari
jumlah tersebut didapatkan 285 tenaga rehabilitasi yang tersertifikasi
kompetensi teknis layanan rehabiitasi. Adapun jumlah Asesor yang
tersedia saat ini adalah 36 orang yang berasal dari barbagai perwakilan
antara lain dari Badan Narkotika Nasional, Ikatan Konselor Adiksi
Indonesia, dan RSKO.
Bahwa Dalam Mendukung Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Sdm
Terkait Penyederhanaan Jabatan Struktural Ke Jabatan Fungsional,
Deputi Rehabilitasi Dalam Hal Ini Direktorat Plrip Sebagai Pembina
Fungsi Untuk Konselor Adiksi Dan Asisten Konselor Adiksi Telah
Melakukan Upaya:
a) Penyusunan Naskah Akademik Perpres Tunjangan Jabatan
Fungsional Konselor Dan Asisten Konselor Adiksi
b) Penyusunan Informasi Faktor Jabatan Konselor Dan Asisten Konselor
Adiksi Untuk Menentukan Kelas Jabatan
c) Penyusunan Pedoman Penilaian Angka Kredit Jf Konselor Dan
Asisten Konselor Adiksi
d) Penyusunan Standar Kompetensi Bagi Asn Jf Konselor Dan Asisten
Konselor Adiksi
e) Fasilitasi Pembentukan Organisasi Profesi Konselor Dan Asisten
Konselor Adiksi
52
B. Data Capaian Direktorat PLRKM
a. Jumlah Fasilitas Rehabilitasi yang Operasional
Jumlah
No Jenis Data
(lembaga)
1 Fasilitas Rehabilitasi Instansi Pemerintah 341
2 Fasilitas Rehabilitasi Komponen Masyarakat 338
TOTAL 679
(Sumber data: Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, tahun 2021)
Jumlah
No Lembaga Rehabilitasi
(lembaga)
Fasilitas Rehabilitasi yang sesuai Standar
1 129
Pelayanan Minimal
2 Fasilitas Rehabilitasi yang sesuai SNI 8807:2019 26
Total 155
(Sumber data: Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, 2021)
Jumlah
No Lembaga Rehabilitasi
(lembaga)
Unit Intervensi Berbasis Masyarakat yang
1 306
Terbentuk
Jumlah
No Lembaga Rehabilitasi
(orang)
1 Balai Besar, Balai dan Loka Rehabilitasi Milik BNN 1.511
2. Fasilitas Rehabilitasi di BNNP dan BNNK/Kota 9.779
3. Fasilitas Rehabilitasi Instansi Pemerintah Lainnya 1.428
4. Fasilitas Rehabilitasi Milik Komponen Masyarakat 4.526
5. Unit Intervensi Berbasis Masyarakat 2.396
Total 19.640
53
Untuk meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan layanan rehabilitasi
Direktorat PLRKM mengembangkan intervensi berbasis masyarakat
serta layanan rehabilitasi sesuai standar pelayanan minimal dan SNI
8807:2019. Intervensi Berbasis Masyarakat (disingkat IBM) adalah
intervensi di bidang rehabilitasi terhadap penyalahguna narkoba yang
dirancang dari masyarakat, untuk masyarakat, dan oleh masyarakat
melalui Agen Pemulihan (AP) dengan memanfaatkan fasilitas dan
potensi masyarakat sesuai dengan kearifan lokal. IBM melakukan
pendekatan rehabilitasi dalam bentuk sederhana dengan ambang batas
rendah (low threshold), yang berarti layanan tersebut mudah diakses
dan tidak membutuhkan persyaratan untuk terlibat di dalamnya.
Kegiatan IBM dilakukan oleh Agen Pemulihan (AP) yang merupakan
warga masyarakat yang tinggal di Desa/Kelurahan yang terpilih
sebagai mitra kerja BNN. Agen Pemulihan melakukan peran dalam
mendampingi dan memantau pengguna narkoba tingkat ringan atau
yang memerlukan bina lanjut melalui kegiatan dan layanan IBM. Oleh
karena itu, program yang dijalankan IBM mempunyai keragaman
program rehabilitasi sesuai dengan masalah narkoba dan potensi yang
dimiliki masyarakat di wilayah.
Bentuk kegiatan IBM meliputi pemetaan terkait situasi dan kondisi
penyalahgunaan narkoba di wilayah IBM yang telah ditetapkan/
sesuai domisilinya, penjangkauan penyalahguna narkoba serta
mengidentifikasi penggunaan narkoba dan tingkat permasalahannya,
kegiatan dan layanan IBM yang terdiri dari layanan wajib dan layanan
pilihan secara individu maupun kelompok sesuai dengan kebutuhan
klien, dukungan pemulihan melalui bina lanjut dan penanganan
kekambuhan bagi pengguna narkoba, rujukan ke layanan kesehatan
dan sosial yang dibutuhkan bagi penyalahguna narkoba dengan
berkoordinasi bersama pihak BNNP/BNNK.
Hingga saat ini, lokasi IBM telah tersebar di 34 Provinsi dan 173 Kab/
Kota, dengan mempertimbangkan faktor adanya permasalahan
penggunaan narkoba di wilayah setempat, tidak tersedianya layanan
rehabilitasi medis atau layanan rehabilitasi sosial di wilayah setempat,
adanya potensi partisipasi aktif pemangku kepentingan lokal dan
masyarakat setempat, serta adanya potensi jejaring layanan u n t u k
memenuhi kebutuhan pemulihan pengguna narkoba.
Dalam peningkatan layanan rehabilitasi yang berkualitas berpedoman
pada SPM dan SNI 8807:2019, dimana tiap penyelenggara rehabilitasi
diharapkan dapat memenuhi layanan sesuai standar. SNI adalah acuan
penyelenggaraan rehabilitasi nasional yang disusun oleh BSN bersama
kementerian terkait (BNN, Kemenkes, Kemensos, PMK, Kemendagri,
Kemnkum HAM, pelaksana rehabilitasi dan oraganisasi profesi terkait
layanan rehabilitasi). SNI 8807:2019 memuat komponen layanan ideal
yang wajib dimiliki penyelenggara rehabilitasi, meliputi komponen
kelembagaan, intervensi, SDM serta sarana dan prasarana. Sebelum
didorong menuju SNI 8807:2019, lembaga rehabilitasi milik pemerintah
54
maupun masyarakat diharapkan terlebih dahulu dapat memenuhi
SPM yang merupakan standar pelayanan minimal yang harus dipenuhi
dalam penyelenggaraan layanan rehabilitasi mengacu pada Peraturan
BNN Nomor 24/2017.
Jumlah
No Nama Layanan
(orang)
Layanan pendampingan dan pemulihan
1 3.176
(pascarehabilitasi)
(Sumber data: Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, 2021)
55
Grafik 2. Nilai Masing-Masing Unsur IKM Rawat Jalan
56
4. Evaluasi Efektifitas IBM
Layanan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) merupakan layanan
rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dengan low threshold, yang
bertujuan untuk meningkatkan aksesbilitas layanan rehabilitasi dan
pemulihan pada tingkat desa dan kelurahan. Pengukuran Efektifitas
IBM dilakukan dalam rangka evaluasi terhadap proses pelaksanaan
IBM dengan menilai peningkatan kualitas hidup klien, motivasi Agen
Pemulihan dan persepsi masyarakat terhadap IBM tahun 2021.
Hasil Evaluasi Efektifitas IBM menunjukkan bahwa IBM efektif secara
umum dalam membantu rehabilitasi dan pemulihan penyalahguna
narkoba. Melalui layanan di IBM, terdapat peningkatan kualitas hidup,
kesiapan dan motivasi klien untuk berubah. Agen Pemulihan mempunyai
motivasi dan antusiasme yang kuat dalam menjalankan pemantauan
dan pendampingan bagi penyalahguna narkoba. Masyarakat di
sekitar IBM menganggap bahwa IBM merupakan hal yang positif dan
merasa terbantu dalam hal penanganan penyalahgunaan narkoba di
wilayahnya.
5. Evaluasi Proses dan Hasil KKT
Kegiatan Kelompok Tematik (KKT) merupakan intervensi berbasis
kebutuhan individu melalui pendekatan kelompok berdisain kegiatan
kelas dinamis. Evaluasi Proses dan Hasil Pendekatan Kegiatan Kelompok
Tematik (KKT) dilakukan untuk mengetahui gambaran, proses dan hasil
penerapan KKT pada aspek fisik, psikologi dan sosial klien di Balai dan
Loka Rehabilitasi BNN tahun 2021.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya manfaat pendekatan KKT dalam
layanan rehabilitasi berdasarkan persepsi manajemen, fasilitator dan
klien. Klien mendapatkan perbaikan kualitas hidup, fungsi psikologis
dan persepsi keterlibatan terapi.
57
V. BIDANG HUKUM DAN KERJA SAMA
A. Aktivitas Hukum
Jumlah Produk Hukum BNN 2021
1. Revisi UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika : 1 (satu)
2. Peraturan BNN : 6 (enam)
3. Peraturan Kepala BNN : 6 (enam)
4. Sosialisasi dan Asistensi Regulasi P4GN : 6 (enam)
5. Layanan JDIH BNN : 7 (tujuh)
6. Layanan Bantuan Hukum : 4 (empat)
B. Aktivitas Kerja Sama
1. Kerjasama regional & Internasional
Tanggal, Negara /
No Nama Kegiatan lokasi Pe- Lembaga Delegasi Output
laksanaan Penyelenggara
1. The 5th ASEAN Virtual, 25 NCB Brunei • BNN • Pertukaran informasi terkait
Seaport Interdiction Februari Darussalam Pemberantasan Narkotika di
• Ditjen. Bea
Task Force (the 5th 2021 wilayah interdiksi perairan dan
dan Cukai
ASITF) pelabuhan laut
2. VNGO Meeting Virtual, 23 Sekretariat • Subdit. • Penyampaian Rencana
Februari Vienna Non- Kerja Sama Program Kerja Asia Pacific
2021 Government Regional dan Common Position yang
Organization Internasional berupa Working Group
Committee on dimulai pada bulan Februari
• Deputi
Drugs (VNGOC) dan akan dilaporkan
Bidang
implementasinya pada sidang
Rehabilitasi
Commission on Narcotic Drug
BNN
(CND) ke-64.
3. Konsiyering Virtual, BNN • Direktur Kerja • Pengumpulan data dan
Commission on Sama BNN Informasi dalam rangka
3 s.d. 4
Narcotic Drugs • Direktur TPPU penyusunan Kertas Posisi,
Februari BNN
ke-64 Intervensi dan Statement yang
2021
• Direktur PLRKM dibawakan dalam sidang CND
BNN ke-64.
• Direktur PLRIP • Tersusunnya data dan
BNN
Informasi dalam rangka
• Kapuslitdatin penyusunan Kertas Posisi,
Intervensi dan Statement yang
• Karo
dibawakan dalam sidang CND
Perencanaan
ke-64
BNN
• Ditjen. Bea
dan Cukai
• BPOM
58
• Kemenkes
• Polri
• Akademisi
UGM
• Akademisi
ITB
4. Webinar Episode 1: Virtual, ABF • BNN • Untuk memperkuat
Transnational and pengetahuan dan
22 Maret • ABF
Serious Organised pemahaman yang
2021
Crime komprehensif kepada para
petugas yang bekerja di
wilayah perbatasan mengenai
Trasnational and Serious
Organized Crime (TSOC)
5. The 10th ASEAN Virtual, ONCB Thailand • BNN • Pengumpulan data dari sisi
Drug Monitoring demand dan supply reduction
7 sd 8 April • Dit. Polkam
Network
2021 ASEAN Kemenlu • Tersusunnya 1 s.d. 4 Chapter
dari ASEAN Drug Monitoring
• Dit. Sosbud
Report
ASEAN Kemenlu
6. Webinar Episode Virtual, ABF • BNN • Untuk memperkuat pengetahuan
2: Narcotics dan pemahaman yang komprehensif
12 April • ABF kepada para petugas yang bekerja di
Trafficking
2021 wilayah perbatasan mengenai TSOC
• Meningkatnya wawasan dan
pemahaman personil terkait
perkembangan situasi, tren, dan
kasus penyelundupan narkotika di
dunia, khususnya lintas perbatasan
59
• Untuk menyampaikan
berbagai intervensi strategis
Indonesia terkait upaya
penanggulangan narkotika
yang telah dilakukan secara
nasiona dan pengumpulan
data pada tingkat
internasional
• Sosialisasi dan langkah
Indonesia sebagai negara
Anggota ECOSOC dalam
menggalang dukungan
untuk Keanggotaan CND
8. Pertemuan Virtual, International • BNN • Pembaharuan Focal Point IONICS
pembahasan Narcotic Control • Bareskrim, Polri yang melibatkan Kementerian
29 April dan Lembaga terkait;
The Project Board (INCB) • Ditjen. Bea dan
2021 • Optimalisasi penggunaan
ION Incident Cukai
aplikasi IONICS dengan
Communication melibatkan keaktifan
System (IONICS) kementerian dan lembaga terkait
bersama INCB
• Peningkatan pengetahuan
terkait aplikasi IONICS dan
Implementasi pengisian aplikasi
IONIC oleh focal point yang telah
ditunjuk
11. The 4th AIPA 24 Mei 2021 AIPA Brunei • DPR • Pertukaran informasi terkait
Advisory Council on di Darussalam kebijakan penanganan
• BNN RI
Dangerous Drugs narkotika di kawasan ASEAN
Kantor
(AIPACODD)
DPR • Peningkatan kerja sama
dalam bidang Pertukaran
informasi terkait kebijakan
penanganan narkotika di
kawasan ASEAN
60
12. Kemanfaatan 19 s.d. 21 BNN • BNN • Rencana peningkatan
Colombo Plan Mei 2021 Kompetensi tentang
• Programme
Drug Advisory pengetahuan adiksi bagi
Officer
Programme sektor penegak dalam
Colombo Plan
terhadap melaksanakan tugas dan
Drug Advisory
Implementasi fungsinya melalui Capacity
Programme
P4GN Building.
• Rencana Pelatihan Universal
Preventive Curriculum (UPC)
yang terintegrasi dengan
Program Ketahanan Keluarga
dan dilaksanakan di seluruh
BNNP dan BNNK Optimalisasi
keanggotaan BNN dalam
Organisasi Internasional (CP
DAP) dengan berkoordinasi
dengan Kementerian Luar
Negeri dan Sekretariat Negara
• tersusunnya rencana kerja
untuk mengintensifkan kerja
sama internasional melalui
keanggotaan CPDAP
13. Webinar Episode Virtual, ABF • BNN • Untuk memperkuat
4: Countering pengetahuan dan
2 Juni 2021 • ABF
Terrorism and pemahaman yang
Violent Extremism komprehensif kepada para
petugas yang bekerja di
wilayah perbatasan mengenai
TSOC
• Meningkatnya wawasan
dan pemahaman personil
terkait perkembangan situasi
terorisme dan ekstrimisme
secara global
14. Virtual workshop 14 Juni INCB • BNN • Memperluas jaringan
on public private 2021, di kerjasama antar pemerintah
• IDEA
partnership for Ruang dan sektor swasta untuk
the prevention Hoegeng • Ditjen. Bea mencegah eksploitasi layanan
of trafficking in Lantai 1 dan Cukai e-commerce yang sah dan
NPS, Synthetic terkait layanan jasa lainnya
opiods and relevant
• Mengeksplorasi penggunaan
precursors through
teknologi baru yang efektif
E-Commerce
platforms Episode 1 • Pertukaran informasi
mengenai implementasi kerja
sama antara Indonesia dengan
perusahaan e-commerce
(Grab), jasa ekspedisi dan
logistik terkait meminimalisir
potensi penyelundupa
61
15. Webinar Episode Virtual, ABF • BNN • Untuk memperkuat
5: Supply Chain pengetahuan dan pemahaman
15 Juni 2021 • ABF
Security yang komprehensif kepada para
petugas yang bekerja di wilayah
perbatasan mengenai TSOC
• Peningkatan pemahaman
terkait konsep rantai pasokan
• Peningkatan kemampuan
identifikasi kebutuhan dan
keamanan transportasi
• Terciptanya pengetahuan
tentang teknologi keamanan
dalam rantai pasokan
16. Webinar Episode 6: Virtual, ABF • BNN • Untuk memperkuat
Corruption pengetahuan dan pemahaman
12 Juli 2021 • ABF
yang komprehensif kepada
para petugas yang bekerja di
wilayah perbatasan mengenai
TSOC
• Peningkatan pengetahuan dan
pemahaman personil terkait
definisi korupsi, jenis dan
komponen korupsi, dan korupsi
yang terjadi di perbatasan,
terutama potensi tindak pidana
korupsi terkait kasus narkoba
17. The 11th ASEAN Virtual, ONCB Thailand • BNN • Pengumpulan data dari sisi
Drug Monitoring demand dan supply reduction
7 s.d. 8 • Dit. Polkam
Report
Agustus ASEAN • Finalisasi Pengumpulan data
2021 Kemenlu dari sisi demand dan supply
reduction
• Tersusunnya ASEAN Drug
Monitoring Report
18. Rapat Koordinasi 10 Agustus BNN • BNN • BNN bersama Indonesia AIDS
Harm Reduction 2021 Coalition (IAC) akan berkoordinasi
• Kemenkes
Program antara dan menyelenggarakan
BNN, IAC dan • Direktur pertemuan dalam rangka
Rumah Cemara Eksekutif IAC sinkronisasi kegiatan
• Project • Terselenggaranya sinkronisasi
Coordinator IAC melalui pertukaran informasi
• Advocacy & mengenai upaya harm reduction
Human Right yang telah dilakukan Indonesia
Officer IAC melalui program intervensi oleh
Deputi Bidang Rehabilitasi BNN
• Koordinator dan adamnya Tim Asesmen
Advokasi Terpadu
Rumah Cemara
62
19. Pertemuan 47th Virtual, Colombo Plan • BNN • Rekomendasi program kerja
Colombo Plan Colombo Plan agar adaptif
11 s.d. 12 • Kemenlu
Consultative terhadap kondisi pandemi yang
Agustus
Committee • Kemensetneg melanda negara anggota
2021
Meeting
• Indonesia mengajukan diri pada
pencalonan Sekjen Colombo
plan pada periode selanjutnya
• Overview terhadap program
kerja Colombo Plan Drug
Advisory Programme, Gender
Affairs Programme, Capacity
Building Programme
• Penyampaian intervensi
Indonesia mengenai saran
untuk penyesuaian program
Colombo Plan Drug Advisory
Program (CPDAP) sesuai dengan
karakteristik dan tantangan
setiap negara anggota, serta
pengajuan pencalonan menjadi
Sekjen Colombo Plan periode
mendatang
20. Rapat Persiapan 3rd 19 Agustus BNN • BNN • Untuk bahan persiapan 3rd
Bilateral Meeting 2021 Bilateral Meeting BNN –
• Kementerian
terkait Kratom CNB Singapore terkait sikap
Lingkungan
Indonesia dalam permasalahan
Hidup dan
kratom
Kehutanan
• Tersusunnya bahan 3rd Bilateral
• Bareskim,
Meeting BNN – CNB Singapore
Polri
terkait sikap Indonesia dalam
• Ditjen. Bea permasalahan kratom
dan Cukai
• Bahwa kratom masih dalam
• BPOM masa peralihan hingga 2024
dan sedang dalam kajian
Komite Nasional Penggolongan
Narkotika
21. The 3rd CNB – BNN Virtual, CNB, Singapore • BNN • Untuk pertukaran informasi
Bilateral Meeting terkait situasi kedua
26 Agustus • CNB
negara serta dalam rangka
2021 Singapore
meningkatkan kerja sama kedua
negara khususnya dalam bidang
penanganan narkotika.
63
• Terjalinnya kesepakatan antara
Indonesia dan Singapura untuk
terus bekerja sama dalam
memerangi permasalahan
peredaran gelap narkotika
di kawasan ASEAN dengan
menyatakan komitmen tegas
terhadap Zero Tolerance yang
dianut Indonesia;
• Indonesia dan Singapura
mencalonkan diri sebagai
anggota CND pada periode
tahun 2024-2027 dan sepakat
akan saling mendukung (mutual
support) dan reciprocal.
22. Pertemuan The Virtual, INCB • BNN • Peningkatan kerja sama dan
4th Expert Group pemahaman serta pengalaman
30 Agustus • Asperindo
Meeting (EGM) dalam menanggulangi peredaran
s.d. 3
on Tracking narkotika dengan modus
September
of Dangerous menggunakan jasa pengiriman
2021 2021
Synthetic Opioids, logistik, Postal dan Kargo
Fentanyls and
• Peningkatan kerja sama dalam
Related Precursors
investigasi pengiriman ekspedisi
Through Postal,
yang mencurigakan
Express Mail,
Express Courier, • Penguatan pemahaman terkait
Freight Forwarding modus operandi yang beredar
and Air Cargo melalui jasa ekspedisi
Services • pertukaran informasi dan best
practices oleh Narasumber
23. The 42nd ASEAN Virtual, LCDC Laos • BNN • Pertukaran informasi dalam hal
Senior Official penanganan narkotika pada saat
14 • Dit. Polkam
on Drug Matters covid-19
September ASEAN
(ASOD)
2021 Kemenlu • Perkembangan Pertemuan CND
• Pembahasan Draft Joint
Statement Russia – ASEAN on
Combating Drugs
• Terjalinnya kerja sama dalam hal
Pertukaran informasi dalam hal
penanganan narkotika pada saat
covid-19
• Tersampaikannya kandidasi
pencalonan Indonesia dalam CND
Membership di wilayah ASEAN
• Tersusunnya Draft Joint
Statement Russia – ASEAN on
Combating Drugs
64
24. Pertemuan Virtual, UNODC • BNN • Terjalin kerja sama dalam
Extraordinary rangka pertukaran informasi
23 • Kemenlu
Session of the terkait situasi narkotika di
September
Meeting of wilayah regional pada masa
2021
National Drug pandemic
Law Enforcement
• Terbentuknya forum
Agencies (HONLEA)
kerja sama bagi negara-
negara di Region untuk
berbagi pengalaman
serta best practice dalam
menanggulangi kejahatan
narkotika;
• Tersampaikannya kandidasi
Indonesia untuk menjadi
anggota CND tahun 2024-
2027
25. Pelaksanaan Action Virtual, DEVIDA Peru • BNN • Sharing informasi dan best
Plan 2021 BNN – practices di bidang Alternative
1 Oktober • DEVIDA Peru
DEVIDA ke-1 Development
2021
• Terjalinnya Kerja Sama dalam
hal pertukaran informasi
dan best practice dalam
penerapan Alternative
Development
• Tersusunnya rencana
kerja sama serta rencana
kunjungan delegasi BNN ke
Peru pada tahun 2022.
26. The 7th ASEAN Virtual , NACD Kamboja • BNN • Pembahasan kebijakan
Ministerial Meeting penangangan narkotika di
13 sd 14 • Dit. Polkam
on Drug Matters wilayah ASEAN
Oktober ASEAN
(AMMD)
2021 Kemenlu • Komitmen Menteri dalam
zero-tolerance pemberantasan
narkotika
• Terjalin kerja sama yang dalam
hal penanganan narkotika di
wilayah ASEAN
• Terciptanya komitmen
bersama para Menteri
dalam hal zero tolerance
pemberantasan
penyalahgunaan narkotika
• Adopsi laporan Mid Term
Review ASEAN Work Plan on
Combating Illicit Drug
65
27. 1st Intersessional Virtual, CND • BNN • Diskusi dan solusi atas isu – isu
Meeting of the 64th tematis yang terkait dalam
19 s.d 21 • Kemenlu
Session of the CND permasalahan narkotika di
Oktober
Indonesia terutama kaitannya
2021
dengan Tindak Pidana
Pencucian Uang (TPPU) dan
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
• Pengumpulan data ARQ
(Annual Report Questionnaire)
• Diskusi menghasilkan
pertukaran informasi mengenai
peningkatan ungkap kasus
perdagangan narkoba melalui
internet, solusi yang ditawarkan
adalah efektifitas kerja sama
internasional
• Optimalisasi implementasi
platform IONICS sebagai bentuk
system monitoring terkait
28. UNODC Bilateral Virtual, UNODC • BNN • Paparan Kebijakan dan kasus
Meeting on terkait oleh penanganan
25 Oktober • Kemenkes
Precursor prekursor di Indonesia dengan
2021
Regulatory Matters • BPOM Kementerian terkait
tanggal 25 Oktober • Kemendag • Tersampaikannya informasi dan
2021
• Bareskrim laporan mengenai penanganan
Polri prekursor di Indonesia oleh
mitra kerja UNODC (BNN dan
• Ditjen. Bea Kementerian terkait) baik yang
dan Cukai dilakukan melalui regulasi
• Kemenlu maupun langkah penegakan
hukum lainnya.
29. The 11th ASEAN Virtual, CCDAC • BNN • Pertukaran informasi terkait
Airport Interdiction Myanmar Pemberantasan Narkotika di
28 Oktober • Ditjen. Bea
Task Force (AAITF) wilayah interdiksi bandar udara
2021 Dan Cukai
• Terjalinnya kerja sama dalam
• Polkam
hal Pemberantasan Narkotika
ASEAN
di wilayah interdiksi bandar
Kemenlu
udara
30. Pelatihan 1-3 DEA • BNN • Pelatihan mencakup topik
Investigasi DEA di November tentang metode dan teknik
• DEA
Surabaya 2021 investigasi terkait kasus
narkotika yang kompleks.
• Peningkatan pengetahuan
penegak hukum (penyidik)
terkait metode dan teknik
investigasi terkait kasus
narkotika yg kompleks.
66
31. Pelaksanaan Action Virtual, DEVIDA Peru • BNN • Sharing informasi dan best
Plan 2021 BNN – practices di bidang Alternative
10 • DEVIDA Peru
DEVIDA ke-2 Development
November
2021 • Terjalinnya kerja sama dan
pertukaran informasi dalam
hal penerapan Metode
Alternative Development
antara DEVIDA - BNN
serta Rencana Kerja Sama
dalam pengembangan
Alternative Development yang
berkesinambungan
32. The 7th ASEAN Virtual , NACD Kamboja • BNN • Pembahasan kebijakan
Ministerial Meeting penangangan narkotika di
13 sd 14 • Dit. Polkam
on Drug Matters wilayah ASEAN
November ASEAN
(AMMD)
2021 Kemenlu • Komitmen Menteri dalam
zero-tolerance pemberantasan
narkotika
• Terjalin kerja sama yang dalam
hal penanganan narkotika di
wilayah ASEAN
• Terciptanya komitmen
bersama para Menteri
dalam hal zero tolerance
pemberantasan
penyalahgunaan narkotika
• Adopsi laporan Mid Term
Review ASEAN Work Plan on
Combating Illicit Drug
33. Pelatihan 15-17 DEA • BNN • Pelatihan mencakup topik
Investigasi DEA di November tentang metode dan teknik
• DEA
Bali 2021 investigasi terkait kasus
narkotika yang kompleks.
• Peningkatan pengetahuan
penegak hukum terkait
metode dan teknik investigasi
terkait kasus narkotika yang
kompleks
34. The 6th ASEAN Virtual, NACD Kamboja • BNN • Pertukaran informasi terkait
Seaport Interdiction Pemberantasan Narkotika di
10 • Ditjen. Bea
Task Force (the 6th wilayah interdiksi perairan dan
November Dan Cukai
ASITF) pelabuhan laut
2021
• Dit. Polkam
• Terjalinnya kerja sama dalam
ASEAN
hal Pemberantasan Narkotika
Kemenlu
di wilayah interdiksi perairan
dan pelabuhan laut
67
35. The UNODC Global Virtual, UNODC • Dit. Intelijen • Pertukaran informasi
Smart Programme mengenai NPS dan tren
22 • Dit. Kerma
Regional Workshop pasar narkotika sintesis
November
• Kapuslitdatin dan respon negara dalam
s.d. 1
• KapusLab permasalahan tersebut
Desember
2021 • Terlaksananya pertemuan
Global Smart Programme
secara virtual dalam
rangka membahas
perkembangan narkotika
sintetis yang marak di
Indonesia dan Malaysia.
Delegasi BNN dipimpin
oleh Kapuslitdatin BNN
didampingi oleh Kasubdit
Kerja Sama Reginter;
• Pertukaran informasi
mengenai data pasien
yang telah direhabilitasi,
jenis-jenis NPS serta
terlaksananya kerja sama
internasional dalam rangka
memberantas peredaran
narkotika
36. Penandatanganan 25 BNN – AFP • BNN • Renewal MoU antara BNN
MoU antara BNN RI November RI dan AFP yang telah
• AFP
– AFP di Bali 2021 habis masa berlakunya
pada tanggal 16 Maret 2021.
Adapun area kerja sama
pada MoU tersebut adalah:
0. Berbagi informasi
dan intelijen tentang
perdagangan obat-
obatan terlarang;
a. Koordinasi utama
dalam operasi termasuk
kegiatan terkoordinasi;
b. Memperkuat dan
memantapkan jaringan
kerja sama yang ada di
antara Para Pihak; dan
c. Bantuan kooperatif di
bidang peningkatan
kapasitas dan
pengembangan
profesional.
68
• Terlaksananya
Penandatanganan
Pembaruan MoU antara BNN
dan AFP di Grand Hyatt, Bali
yang dilaksanakan secara
circular. Kepala BNN RI
menjadi ketua Delegasi BNN
dalam Penandatanganan
Pembaruan MoU serta
Commissioner Reece P.
Kershaw sebagai ketua
Delegasi AFP yang hadir
secara virtual
37. Pelatihan 2 s.d. 3 BNN – INCB • Dit. Kerja • Memperluas wawasan dan
Pelaporan NPS Desember Sama kemampuan petugas dalam
dan Prekursor 2021 mengidentifikasi NPS dan
• Dit. P2
melalui platform prekursor
IONICS dan Global • Dit. Interdiksi
• Meningkatkan kemampuan
Rapid Interdiction • Puslab petugas dalam melakukan
of Dangerous Narkotika pelaporan peredaran kasus
Substances (GRIDS)
• Puslitdatin NPS dan prekursor pada level
Intelligence Tool
internasional melalui sistem
Bersama INCB • INCB IONICS dan GRIDS Intelligence Tool
• Kemenkes • Meningkatkan koordinasi antara
• Kemendag Kementerian/Lembaga dalam
pertukaran informasi dan best
• BPOM
practices
• Bareskrim
• Pelatihan mampu memberikan
Polri
peningkatan wawasan
• Ditjen. Bea dan kemampuan peserta
dan Cukai dalam mengidentifikasi dan
mengoperasikan platform IONICS
dan GRIDS intelligence tool
38. Pelaksanaan Virtual, ONCB Thailand • BNN • Pemaparan draft laporan oleh
Validation Meeting ONCB Thailand
9 • Ditjen. Bea
of Mid-Term
Desember dan Cukai • Permintaan masukan dari
Review of ASEAN
2021 ASEAN Member States
Cooperation Plan
terkait draft laporan sebelum
to Tackle Illicit
finalisasi laporan
Drug Production
and Trafficking in • Validasi hasil Mid-Term Review
Golden Triangle of ASEAN Cooperation Plan to
2020-2022 Tackle Illicit Drug Production
and Trafficking in Golden
Triangle 2020-2022
• Tersusunnya Mid-Term Review
of ASEAN Cooperation Plan to
Tackle Illicit Drug Production
and Trafficking in Golden
Triangle 2020-2022
69
39. Reconvened sesi Virtual, UNODC • BNN • Paparan mengenai update
ke-64 CND informasi implementasi hasil
9 s.d. 10 • Kemenlu
CND ke 64
Desember
• BPOM
2021 • Laporan kinerja CND periode
• Bareskim tahun 2021 dan CND untuk
Polri tahun 2022
• Ditjen. Bea • Terlaksananya kegiatan
dan Cukai Reconvened sesi ke-64 CND
yang dipimpin oleh Deputi
Hukum dan Kerja Sama serta
dihadiri oleh perwakilan dari
Kementerian/Lembaga antara
lain BPOM, Polri dan Ditjen
Bea Cukai Kemenkeu RI;
• Tersampaikannya
intervensi dari Indonesia
yang menyatakan bahwa
Indonesia berkomitmen
mengimplementasikan
International Drugs Control
treaties melalui pendekatan
secara holistic melalui aspek
penegakan hukum dan aspek
pengawasan NPS.
(Sumber data: Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama BNN, 2021)
No Jenis Jumlah
1 Dokumen Kerja Sama dengan Instansi Pemerintah 15
2 Dokumen Kerja Sama dengan BUMN 4
3 Dokumen Kerja Sama dengan Lingkungan Pendidikan 6
4 Dokumen Kerja Sama dengan Komponen Masyarakat 6
TOTAL 31
(Sumber data: Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama BNN, 2021)
70
Gambar 3 Kepala BNN memimpin Delegasi Indonesia pada 3rd Bilateral Meeting BNN RI -
Central Narcotics Bureau (CNB) Singapore
71
72
Gambar 7 Kepala BNN bersama Delegasi Indonesia berfoto bersama Delegasi Australian Federal
Police (AFP) pada Acara Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) BNN RI - AFP
73
Gambar 11 Kepala BNN memberikan paparan terkait situasi peredaran narkotika di Indonesia dan di
kawasan Asia Tenggara pada Forum Brainstorming Kepala Perwakilan RI di Asia Tenggara
Gambar 12 Kepala BNN menyampaikan materi terkait situasi peredaran narkotika di Indonesias dan
kawasan Asia Tenggara pada Forum Brainstorming Kepala Perwakilan RI di Asia Tenggara
74
Gambar 13 Kepala BNN menerima kunjungan Duta Besar Kolombia untuk Republik Indonesia
Gambar 14 Courtesy Call Atase Kepolisian Gambar 15 Courtesy Call Liaison Officer of Royal
Malaysia kepada Kepala BNN Canadian Mounted Police (RMCP) kepada Kepala BNN
75
VI. PUSAT LABORATORIUM NARKOTIKA BNN
A. Total sample yang Dilakukan Uji Narkotika pada Tahun 2021
76
B. Sample mengandung Narkotika Jenis Baru/New Psychoactive Substances (NPS)
a. Sample Raw/ Bahan Sediaan mengandung Narkotika Jenis Baru/New
Psychoactive Substances (NPS)
Jumlah
TOTAL
No Gol Jenis NPS
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JULI
AGS
SEP
OKT
NOV
DES
1 FUB-AMB 2 2
2 5-FLUORO-ADB 3 3
3 5-F-MDMB-PICA 16 2 1 2 21
4 Bahan MDMB-4en-Pinaca 32 48 51 102 49 41 25 81 185 22 65 12 713
5 Daun *4-F-MDMB-Butica 18 118 1 137
6 *5-F-EMB-PICA 3 3
Synthetic
7 *ADB-Butinaca 2 1 3
Cannabinoid
8 *ADB-Butica 1 1
9 *4-F-MDMB-Butica 1 1
10 Tablet *4-F-MDMB-Binaca 1 1
11 *MethylBenzil Piperazine 1 1
12 Serbuk MDMB-4en-Pinaca 1 1 1 1 4
13 Kristal MDMB-4en-Pinaca 2 1 4 1 8
1-(P-Fluorophenyl)
14 Tablet 3 2 5
Piperazine
Piperazine
1-(P-Fluorophenyl)
15 Serbuk 4 1 5
Piperazine
16 5-Fluoro ADB, FUB-AMB 1 2 3
5-Fluoro-MDMB-PICA, FUB-
17 18 18
AMB, MDMB-4en-Pinaca
5-Fluoro-MDMB-PICA, FUB-AMB,
18 61 61
MDMB -4en-Pinaca, *4-F-MDMB-Butica
5-Fluoro-MDMB-PICA,
19 16 4 4 3 27
MDMB-4en-Pinaca
20 FUB-AMB, MDMB-4en-Pinaca 1 1
Bahan
21 Multi Daun 5-F-MDMB-PICA, MDMB-4en-Pinaca 1 1 2
Compound 5-Fluoro ADB, 5-Fluoro-
22 1 1
MDMB-PICA, FUB-AMB
5-Fluoro ADB, 5-F-MDMB-
23 12 12
PICA, MDMB-4en-Pinaca
MDMB-4en-Pinaca,
24 23 23
4-F-MDMB-Butica
5-Fluoro ADB, FUB-AMB,
25 95 95
MDMB-4en-Pinaca
MDMB-4en-Pinaca,
26 Kristal 1 1
*5-F-EDMB-Pica
27 Others Tablet Etizolam 0
28 TOTAL 97 271 65 185 53 44 25 89 190 28 91 14 1152
77
b. Sample Spesimen mengandung Narkotika Jenis Baru/New Psychoactive
Substances (NPS)
Jumlah
No Golongan Jenis NPS TOTAL
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Juli
Ags
sep
Okt
nov
Des
1 Synthetic 5-FLUORO-MDMB-PICA 3 3
2 Cannabinoid MDMB-4en-Pinaca 1 4 2 4 5 3 2 1 4 26
MDMB-4en-Pinaca,
3 2 4 1 7
5-F-MDMB-PICA
MDMB-4en-Pinaca,
Multi
4 5-F-MDMB-PICA, 1 1
Compound
*4-F-MDMB-Butica
MDMB-4EN-PINACA,
5 1 1
4-F-MDMB-BUTINACA
6 Others Etizolam 0
7 TOTAL 3 4 3 8 4 5 0 3 2 2 4 0 38
78
C. Narkotika Jenis Baru/New Psychoactive Substances (NPS)
79
13 1-(4-methoxyphenyl)-N- PMMA Stimulan,
methyl-propan-2-amine empathogenic
14 2-(4-Bromo-2,5- 2C-B Stimulan,
dimethoxyphenyl) empathogenic
ethanamine
15 1-(4-chloro-2,5-dimethoxy- DOC Stimulan,
phenyl)propan-2-amine empathogenic
16 2-(4-Iodo-2,5- 25I-NBOMe Stimulan,
dimethoxyphenyl)-N-[(2- empathogenic
methoxypehyl)methyl]
ethanamine
17 2-(4-Bromo-2,5- 25B-NBOMe Stimulan,
dimethoxyphenyl)-N-[(2- empathogenic
methoxypehyl)methyl]
ethanamine
18 2-(4-Chloro-2,5- 25C-NBOMe Stimulan,
dimethoxyphenyl)-N-[(2- empathogenic
methoxypehyl)methyl]
ethanamine
19 Catha edulis mengandung Khat Plant Stimulan,
cathinone dan cathine mengandung halusinongen,
Cathinone dan insomnia dan
Cathine Sympathomimetic
20 5-fluoro AKB48 5-fluoro AKB 48 Halusinogen, efek
cannabinoid dan
toxic
21 MAM 2201 MAM 2201 Halusinogen, efek
cannabinoid dan
toxic
22 1-benzofuran-4-yl-propan-2- 4 APB Stimulan,
amine empathogenic
23 1-Benzylpiperazine BZP Euphoria,
meningkatkan
detak jantung,
dilatasi pupil, dan
Toxic
24 1-(3-Chlorophenyl)piperazine mCPP Euphoria,
meningkatkan
detak jantung,
dilatasi pupil, dan
Toxic
25 1-(3-Trifluoromethylphenyl) TFMPP Euphoria,
piperazine meningkatkan
detak jantung,
dilatasi pupil, dan
Toxic
80
26 2-(1H-indol-3-yl)-1-methyl- α-MT Euphoria, empathy,
ethylamine psychedelic,
stimulan, dan
anxiety
27 3,4-Methylenedioxy-N- Ethylone (bk- Stimulan,
ethylchatinone MDEA,MDEC) halusinongen,
insomnia dan
Sympathomimetic
28 4-methyl buphedrone Buphedrone Stimulan,
halusinongen,
insomnia dan
Sympathomimetic
29 5-methoxy N,N- 5-MeO-MiPT Euphoria, empathy,
methylisopropyltryptamine psychedelic,
stimulan, dan anxiety
30 (1-(4-fluorobenzyl)-1H-indol-3-yl) FUB-144 Halusinogen, efek
(2,2,3,3-tetramethylcyclopropyl) cannabinoid dan
methanone toxic
81
39 N-(1-Amino-3,3-dimethyl- ADB-FUBINACA Halusinogen, efek
1-oxobutan-2-yl)-1-(4- cannabinoid dan
fluorobenzyl)-1H-indazole-3- toxic
carboxamide
40 N-(1-amino-3,3-dimethyl- ADB-CHMINACA Halusinogen, efek
1-oxobutan-2-yl)-1- cannabinoid dan
(cyclohexylmethyl)-1H- toxic
indazole-3-carboxamide
41 methyl 2- MDMB-CHMICA Halusinogen, efek
{[1-(cyclohexylmethyl)-1H- cannabinoid dan toxic
indol-3-yl]formamido}-3,3-
dimethylbutanoate
42 Methyl (S)-2-[1-(5- 5 - Fluoro ADB Halusinogen, efek
fluoropentyl)-1H-indazole- cannabinoid dan
3-carboxamido]-3,3- toxic
dimethylbutanoate
43 (RS)2-(3-methoxyphenyl)-2- Methoxetamin Stimulan, halusinongen,
(ethylamino)cyclohexanone insomnia dan
Sympathomimetic
44 (±)-1-(4-methylphenyl)-2- Benzedron Stimulan,
(benzylamino)propan-1-one halusinongen,
insomnia dan
Sympathomimetic
45 3-Methoxy-2-(methylamino)- MEXEDRON Stimulan,
1-(4-methylphenyl)propan-1- halusinongen,
one insomnia dan
Sympathomimetic
46 1-(1,3-benzodioxol-5-yl)-2- PENTYLONE Stimulan,
(methylamino)pentan-1-one halusinongen,
insomnia dan
Sympathomimetic
47 1-(2H-1,3-benzodioxol-5-yl)-2- N-ETHYLPENTYLONE Stimulan,
(ethylamino)pentan-1-one halusinongen,
insomnia dan
Sympathomimetic
48 (1-Butyl-1H-indol-3-yl) JWH-073 Halusinogen, efek
(naphthalen-1-yl)methanone cannabinoid dan
toxic
49 (4-methylnaphthalen-1- JWH-122 Halusinogen, efek
yl)(1-pentyl-1H-indol-3-yl) cannabinoid dan
methanone toxic
50 2-(4-iodo-2,5- 2C-I Stimulan,
dimethoxyphenyl) empathogenic
ethanamine
51 1-(4-chlorophenyl)-2- 4-Chloro- Stimulan, halusinongen,
(ethylamino)propan-1-one ethcathinone insomnia dan
Sympathomimetic
82
52 N-(Adamantan-1-il)-1-(5- 5-Chloro AKB 48 Halusinogen, efek
kloropentil)-1H-Indazol-3- cannabinoid dan
karboksamida toxic
53 methylN-{[1-(5-fluoropentyl)- 5-Fluoro-AMB Halusinogen, efek
1H-indazol-3-yl]carbonyl} cannabinoid dan
valinate toxic
54 Naphthalen-1-yl SDB-005 Halusinogen, efek
1-(5-fluoropentyl)-1H-indole- cannabinoid dan
3-carboxylate toxic
55 N-(1-amino-3,3-dimethyl- 5-Fluoro-ADBICA Halusinogen, efek
1-oxobutan-2-yl)-1-(5- cannabinoid dan
fluoropentyl)-1H-indole-3- toxic
carboxamide
56 ethyl (1-(4-fluorobenzyl)-1H- EMB-Fubinaca Halusinogen, efek
indazole-3-carbonyl)valinate cannabinoid dan
toxic
57 N-ethyl-1-(4-methoxyphenyl) PMEA Stimulan,
propan-2-amine empathogenic
58 Methyl N-[1- MMB-CHMICA Stimulan,
(cyclohexylmethyl)-1H- empathogenic
indole-3-carbonyl]valinate
59 2-(4-Chloro-2,5- 2C-C Stimulan,
dimethoxyphenyl) empathogenic
ethanamine
60 2-(2,5-dimethoxyphenyl) 2C-H Stimulan,
ethanamine empathogenic
61 Mimosa Tenuiflora Mengandung DMT Halusinogen, efek
cannabinoid dan
toxic
62 Ayahuasca (Banisteriopsis Mengandung DMT Halusinogen, efek
Caapi dan Psychotria viridis) cannabinoid dan
toxic
63 1-(4-chlorophenyl)-2- 4-Chloro-Alpha-PVP Stimulan,
(pyrrolidin-1-yl)pentan-1-one halusinongen,
insomnia dan
Sympathomimetic
64 -ethylaminocaprophenone, N-Ethylhexedrone Stimulan,
N-ethylnorhexedrone, hexen halusinongen,
and NEH insomnia dan
Sympathomimetic
65 Naphthalen-1-yl FDU-PB-22 Halusinogen, efek
1-[(4-fluorophenyl)methyl]- cannabinoid dan
1H-indole-3-carboxylate toxic
66 1-[1-(2-methoxyphenyl)-2- Methoxphenidine Stimulan, halusinongen,
phenylethyl]piperidine insomnia dan
Sympathomimetic
83
67 1-(1,3-Benzodioxol-5-yl)-2- Eutylone Stimulan,
(ethylamino)butan-1-one halusinongen,
insomnia dan
Sympathomimetic
68 1-(2H-1,3-benzodioxol-5-yl)-2- bk-DMBDB / Stimulan,
(dimethylamino)butan-1- Dibutylone halusinongen,
one insomnia dan
Sympathomimetic
69 1-(1,3-benzodioxol-5-yl)-2- 3,4-Methylenedioxy-N- Stimulan, halusinongen,
(benzylamino)propan-1-one benzylcathinone insomnia dan
Sympathomimetic
70 Methyl 2-[[1-5-Fluoropentyl) 5-Fluoro-MDMB-PICA Halusinogen, efek
indole-3-carbonyl] cannabinoid dan
amino]-3,3- dimethyl- toxic
butanoate
71 1-(4-cyanobutyl)-N-(1- 4-cyano CUMYL- Halusinogen, efek
methyl-1- phenylethyl)-1H- BUTINACA cannabinoid dan
indazole-3- carboxamide toxic
72 Methyl (2S)-2-{[1-(4- 4-Fluoro-MDMB- Halusinogen, efek
fluorobutyl)-1H-indazole-3- BINACA cannabinoid dan
carbonyl]amino}-3,3- toxic
dimethylbutanoate)
73 methyl (S)-3,3-dimethyl-2-(1- MDMB-4en-PINACA Halusinogen, efek
(pent-4-en-1-yl)-1H-indazole- cannabinoid dan
3-carboxamido)butanoate toxic
74 1-(4-fluorophenyl)-2- 4-Fluoro-Pentedrone Halusinogen, efek
(methylamino)pentan-1-one, cannabinoid dan
monohydrochloride toxic
NPS Yang Sudah Di Masukkan Dan diatur dalam Permenkes No. 2 Tahun 2021
84
80 ethyl (1-(5-fluoropentyl)-1H- 5-Fluoro-EMB-PICA Synthetic
indole-3-carbonyl)-L-valinate Cannabinoid
81 methyl (S)-2-(1-(4- 4-Fluoro-ABUTINACA/ Synthetic
fluorobutyl)-1H-indazole- N-(4-Fluorobutyl) Cannabinoid
3-carboxamido)-3,3- APINACA
dimethylbutanoate
82 ethyl (S)-2-(1-(5- 5-Fluoro-EDMB-PICA Halusinogen, efek
fluoropentyl)-1H-indole- cannabinoid dan
3-carboxamido)-3,3- toxic
dimethylbutanoate
83 1-(2,5-Dimethoxy- 2-CE Stimulan,
4-ethylphenyl)-2- empathogenic
aminoethane
84 1-benzyl-4-methylpiperazine Methylbenzylpiperazine Euphoria, meningkatkan
/ MBZP detak jantung, dilatasi
pupil dan toxic
(Sumber data: Pusat Laboratorium BNN, 2021)
85
PROGRAM UNGGULAN
A. Pelatihan RPE (as a Hardpower Approach)
Pelatihan ini membina SDM Bidang Pemberantasan BNN sehingga dapat
berperan menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan tugas penyelidikan
dan penyidikan tindak pidana narkotika dan prekursor dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Pelatihan ini mengikutsertakan sebanyak 522 (lima ratus dua puluh dua)
orang dimana dalam pelaksanaan Uji Kompetensi didapat peserta lulus
sebanyak 432 (empat ratus tiga puluh dua) orang.
Di tahun 2021 ini, 120 (seratus dua puluh) orang telah mengikuti pelatihan.
86
2. Phase II
(37 orang terdiri dari 18 orang Indonesia & 19 orang dari luar negeri)
• BNN, Kemenkumham, Bareskrim Polri, Bea Cukai Kementerian
Keuangan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
• Timor Leste, Thailand, Kamboja, Seychelles, Kolombia, Papua Nugini,
Brunei Darussalam, Arab Saudi
A. Pengembangan Kompetensi
Metode
No Nama Kegiatan Output
Pelatihan
1 Pelatihan Inpassing Widyaiswara 2 peserta Virtual
Workshop Pelatihan Kepemimpinan
2 40 peserta Virtual
Nasional Tingkat II
3 Pelatihan Bahasa Inggris Kelas A 17 peserta Virtual
4 Pelatihan Bahasa Inggris Kelas B 17 peserta Virtual
Workshop Fasilitator Refreshment SDM
5 30 peserta Klasikal
Pemberantasan BNN
Webinar Interaksi Sosial Menuju
6 Organisasi Berbudaya Melalui Senyum 292 peserta Virtual
Sapa dan Salam di Lingkungan BNN
Pelatihan Dasar CPNS BNN Gelombang I
7 36 peserta Virtual
Angkatan I
Pelatihan Dasar CPNS BNN Gelombang I
8 36 peserta Virtual
Angkatan II
Pelatihan Dasar CPNS BNN Gelombang
9 36 peserta Virtual
II Angkatan III
Pelatihan Dasar CPNS BNN Gelombang
10 36 peserta Virtual
II Angkatan IV
Refreshment SDM Bidang
11 30 peserta
Pemberantasan BNN Angkatan I
Webinar Dalam Rangka Memperingati
Hari Kartini Ke- 143 Tahun 2021 dengan
12 867 peserta Virtual
Tema Peran Perempuan dalam
Permasalahan Narkoba
Webinar Membangun 3S (Senyum, Sapa
13 dan Salam) Dalam Menunjang Budaya 491 peserta Virtual
Kerja BNN RI
14 Workshop Teknik Penyusunan SOP 43 peserta Klasikal
Refreshment SDM Bidang
15 30 peserta Klasikal
Pemberantasan BNN Angkatan II
87
Refreshment SDM Bidang
16 30 peserta Klasikal
Pemberantasan BNN Angkatan III
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Blended
17 60 peserta
Tingkat II Learning
Refreshment SDM Bidang
18 30 peserta Klasikal
Pemberantasan BNN Angkatan IV
19 Workshop Manajemen Talenta 34 peserta Virtual
Pelatihan Teknis Bidang Pencegahan
20 120 peserta Virtual
BNN
21 Bimtek Manajemen Kinerja 50 peserta Klasikal
22 Pelatihan Fungsional Rehabilitasi 120 peserta Virtual
23 Webinar 3S Regional Timur 467 peserta Virtual
24 Webinar 3S Regional Tengah 393 peserta Virtual
Pelatihan Pemanfaatan Media Sosial dan
25 82 peserta Virtual
Website
26 Webinar 3S Regional Barat 302 peserta Virtual
27 Rakornas PKN II (LAN) 6 peserta Klasikal
28 Rakornas Renbangkom 300 peserta Virtual
TOTAL 3997 peserta
Metode
No Nama Kegiatan Output
Pelatihan
Penyusunan Instrumen Perencanaan Standarisasi
1 40 peserta
Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi
Kelompok Kerja Perumusan
Standarisasi
2 Kurikulum dan Bahan Ajar TOF 35 peserta
dan Sertifikasi
Manajemen Kinerja
Evaluasi Penjaminan Mutu Standarisasi
3 44 peserta
Penyelenggaraan Pelatihan dan Sertifikasi
(Sumber data: Puslitdatin BNN, 2021)
88