Anda di halaman 1dari 44

PANDUAN PELAKSANAAN

PEKAN KELAMBU ANTI NYAMUK MASSAL


DI DAERAH FOKUS

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK
TAHUN 2017
Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
BAB II TUJUAN DAN RUANG LINGKUP................................................... 2
A. Tujuan............................................................................................ 2
1. Umum...................................................................................... 2
2. Khusus ................................................................................... 2
B. Ruang Lingkup........................................................................... 2

BAB III KEBIJAKAN TEKNIS......................................................................... 3


BAB IV SASARAN, WAKTU DAN MEKANISME ..................................... 5
A. Sasaran.......................................................................................... 5
B. Waktu............................................................................................. 6
C. Mekanisme pendistribusian kelambu ............................. 6
Skema Mekanisme Pendistribusian Kelambu
Massal Fokus............................................................................... 7
BAB V LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN..................................... 8
A. Tingkat Pusat.............................................................................. 8
B. Tingkat Provinsi ...................................................................... 11
C. Tingkat Kabupaten/Kota....................................................... 13
D. Tingkat Puskesmas................................................................... 16
1. Penyusunan rencana aksi (PoA)
sesuai hasil mikroplanning ........................................... 16
2. Advokasi dan Sosialisasi tingkat kecamatan......... 16
3. Persiapan lokasi fokus.................................................... 16
4. Pelatihan Tenaga Pembagi kelambu (Kader)......... 17
5. Persiapan penyuluhan kepada masyarakat
dilokasi fokus....................................................................... 17
6. Pendistribusian kelambu ke wilayah
fokus/titik distribusi........................................................ 17
7. Pemantauan dan Evaluasi............................................... 18
E. Tingkat Wilayah Fokus (Desa/Kelurahan/Dusun)..... 18

ii
BAB VI UPAYA PROMOSI MALARIA DALAM PKMF............................ 20
A. Definisi Promosi Malaria dalam Pekan
Kelambu Massal Fokus........................................................... 20
B. Tujuan Promosi Malaria dalam PKMF............................. 20
C. Kegiatan Promosi dalam PKMF........................................... 20
D. Penyuluhan Kelompok Fokus............................................. 22
E. Contoh Media ............................................................................. 24
1. Spanduk ................................................................................. 24
2. Poster ..................................................................................... 24
3. Brosur/Leaflet..................................................................... 26
BAB VII PENCATATAN PELAPORAN........................................................... 27
A. Malaria........................................................................................... 27
1. Tingkat desa ........................................................................ 27
2. Tingkat Puskesmas............................................................ 29
3. Tingkat Kabupaten/Kota................................................ 30
4. Tingkat Provinsi.................................................................. 31
BAB VII PENUTUP.............................................................................................. 32
Lampiran 1 ......................................................................................... 33
Lampiran 2 .......................................................................................... 35
Formulir Pendataan Monev Kelambu Tingkat Provinsi........................ 37
Formulir Pendataan Monev Kelambu Tingkat Kabupaten................... 38
Formulir Pendataan Monev Kelambu Tingkat Puskesmas.................. 39

TIM PENYUSUN...................................................................................................... 40

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayahNYA kita dapat menyusun buku Panduan Pekan
Pendistribusian Kelambu Anti Nyamuk Massal di Daerah Fokus Tahun
2017.
Annual Paracites Incidence (API) Malaria sejak tahun 2014 telah
mencapai API dibawah satu sesuai dengan target MDGs. Meski secara
nasional angka API sudah rendah namun kesenjangan kejadian malaria
antar wilayah di Indonesia masih menjadi permasalahan, perbedaan
endemisitas yang tinggi antara wilayah Indonesia Timur dan bagian lainnya
menimbulkan permasalahan karena adanya mobilisasi yang menyebabkan
terjadinya penularan kembali malaria di daerah bebas.
Untuk Jawa dan Bali dengan jumlah kabupaten 128 kabupaten/kota,
sebanyak 113 kabupaten/kota (88 %) telah mencapai eliminasi malaria,
termasuk seluruh kabupaten/ kota di Provinsi DKI Jakarta dan Bali. Guna
mencegah terjadinya penularan kembali diperlukan beberapa strategi
seperti akselerasi didaerah endemis tinggi dan intensifikasi pengendalian
malaria di derah fokus.
Kegiatan akselerasi dan intensfikasi malaria salah satunya adalah
dengan pendistribusian kelambu massal di daerah fokus yang
diselenggarakan secara serentak kepada seluruh penduduk guna
melindungi masyarakat dari penularan malaria.
Buku paduan ini merupakan acuan bagi daerah untuk pembagian
kelambu massal di daerah fokus sebagai salah satu upaya menurunkan
angka kesakitan malaria di Indonesia dalam rangka menuju eliminasi.
Kepada semua pihak yang telah mendukung penyusunan buku ini,
kami ucapkan terimakasih.

Jakarta, Januari 2017


Direktur P2PTVZ,

drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid


NIP 1965121319910121

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Malaria adalah salah satu penyakit menular yang masih menjadi


masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini berdampak pada
penurunan kualitas sumber daya manusia dan berpengaruh terhadap
peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu hamil/melahirkan,
bayi dan balita.
Untuk mengatasi malaria menuju tahap eliminasi pada tahun
2030 sesuai dengan komitmen global WHA tahun 2007 dan komitmen
regional Asia Pacific Malaria Elimination Network/APMEN tahun 2014
telah diterbitkan Keputusan Menteri Kesehatan No.293/Menkes/SK/
IV/2009 tentang Eliminasi Malaria dan Keputusan Dirjen PP dan PL
No. HK.O2.O3/D.1/1.2/99/2015 tanggal 28 Januari 2015 tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Eliminasi Malaria sebagai landasan dalam
menyusun program eliminasi malaria yang akan dicapai secara
bertahap.
Sampai dengan tahun 2016 sebanyak 247 kabupaten/kota telah
menerima sertifikat eliminasi dari pemerintah, berarti dari total 252
juta penduduk Indonesia sekitar 186 juta penduduk (74 %) telah
hidup didaerah yang bebas penularan malaria.
Salah satu cara untuk mengurangi faktor risiko penularan malaria
adalah dengan pemakaian kelambu anti nyamuk yang dibagikan
kepada penduduk yang berdomisili di daerah yang masih terjadi
penularan malaria (fokus). Sehubungan dengan itu, maka untuk
mempercepat eliminasi malaria, pada tahun 2017 akan dilaksanakan
pembagian kelambu anti nyamuk massal kepada :
1) seluruh penduduk di kabupaten dengan API (Annual Parasite
Incidence) ≥ 1 per seribu penduduk yaitu pada desa-desa dengan
API ≥ 1 per seribu penduduk dan ada penularan setempat;
2) di kabupaten dengan API< 1 per seribu penduduk, yaitu pada
dusun-dusun yang memiliki penularan malaria setempat guna
melindungi masyarakat dari penularan malaria.

1
BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

A. Tujuan

1. Umum
Melindungi masyarakat dari penularan malaria melalui peng-
gunaan kelambu anti nyamuk.

2. Khusus
a. Tercapai dan terpeliharanya eliminasi malaria melalui
penurunan faktor risiko penularan malaria
b. Meningkatnya komitmen pemerintah daerah, lintas sektor
dan organisasi masyarakat dalam pengendalian malaria.
c. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pengenda-
lian malaria terutama penggunaan, perawatan dan manfaat
kelambu anti nyamuk.
d. Meningkatnya penggunaan kelambu dengan baik dan benar
sebagai salah satu upaya untuk pencegahan malaria.

B. Ruang Lingkup
Panduan Pelaksanaan Pekan Kelambu Anti Nyamuk Massal di
Daerah Fokus ini digunakan untuk pelaksanaan di 4 Provinsi yaitu
Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY dan Banten di 22 Kabupaten pada
tahun 2017 sesuai dengan alokasi yang tersedia.

2
BAB III
KEBIJAKAN TEKNIS

A. Pembagian kelambu anti nyamuk massal fokus merupakan upaya


pemerintah dan pemerintah daerah untuk melindungi masyarakat
dari penularan malaria.
B. Pembagian kelambu anti nyamuk massal fokus dilaksanakan
oleh pemerintah dan pemerintah daerah bersama dengan lintas
program, lintas sektor, LSM dan masyarakat.
C. Sasaran lokasi pembagian kelambu anti nyamuk massal fokus
adalah di daerah fokus penularan malaria dengan ketentuan dan
syarat yang tertuang pada bab IV.
D. Sebelum pelaksanaan pembagian kelambu harus didahului dengan
kegiatan sosialisasi, advokasi, mikroplanning dan penyuluhan
tentang cara pemakaian dan perawatan kelambu anti nyamuk
kepada masyarakat yang akan dibagi kelambu. Penyebaran
informasi pembagian kelambu massal harus sudah dilaksanakan
minimal pada H-7 sampai pelaksanaan pembagian kelambu.
E. Pembagian kelambu massal anti nyamuk diberikan kepada seluruh
kelompok tidur di lokasi fokus agar terhindar dari penularan
malaria.
F. Perencanaan jumlah kelambu anti nyamuk yang diberikan kepada
setiap keluarga disesuaikan dengan jumlah kelompok tidur agar
semua keluarga dapat dilindungi dari penularan malaria, apabila
belum didapatkan data jumlah kelompok tidur dihitung dengan
formula jumlah penduduk dibagi 1,8. (± 1,8 orang per kelambu),
apabila ada anggota keluarga yang tidur di luar rumah seperti:
kebun/tambang/sawah dll, maka ditambahkan sebagai suatu
kelompok tidur tersendiri.
G. Kelambu anti nyamuk yang dibagikan adalah kelambu anti nyamuk
tahan lama (Long Lasting Insecticidal Nets/LLINs) yang dapat
dipakai selama 3 tahun, diberikan secara cuma-cuma kepada
masyarakat dan tidak diperjual belikan.

3
H. Sebelum dilakukan pendistribusian kelambu dilakukan pelatihan
atau orientasi tenaga puskesmas dan kader dalam pelaksanaan
kelambu massal, pemakaian dan pemeliharan kelambu.
I. Sebelum dimulainya pelaksanaan kelambu massal dilakukan
sosialisasi terlebih dahulu kepada kepala desa, tokoh masyarakat,
tokoh agama, dan lain-lainnya.
J. Pembagian kelambu massal anti nyamuk di daerah fokus diawali
dengan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara penggunaan,
pemeliharaan dan manfaat kelambu dalam pencegahan malaria
oleh petugas kesehatan dan atau kader kesehatan dengan
menggunakan media KIE yang ada sebagai alat peraga.
K. Masyarakat diharuskan menggunakan kelambu anti nyamuk
yang dibagikan tahun terakhir/yang paling baru untuk menjamin
efektifitas kelambu memutus rantai penularan.
L. Monitoring dan evaluasi penggunaan dan pemeliharaan kelambu
anti nyamuk di masyarakat diikuti dengan penyuluhan secara
berkesinambungan (hari pelaksanaan dan setelah pelaksanaan
PKMF) oleh petugas kesehatan dan atau kader kesehatan karena
keberhasilan upaya pengendalian malaria melalui pembagian
kelambu anti nyamuk massal sangat ditentukan oleh partisipasi
masyakat dalam pemakaian dan perawatan kelambu tersebut.
M. Untuk mengetahui daya lindung kelambu terhadap nyamuk
dilakukan monitoring efektifitas penggunaan kelambu anti
nyamuk di masyarakat.

4
BAB IV
SASARAN, WAKTU DAN MEKANISME

A. Sasaran
Lokasi kegiatan pendistribusian kelambu massal fokus
dilaksanakan di 4 provinsi yang meliputi 22 kabupaten. Secara
keseluruhan jumlah kelambu yang didistribusi melalui Pekan
Kelambu Massal di Daerah Fokus (PKMF) adalah sebanyak 85.500
buah kelambu (rincian terlampir).
Sasaran kegiatan pendistribusian kelambu massal fokus
dilaksanakan di daerah fokus malaria dengan ketentuan antara
lain:
1. Desa/dusun yang pernah mengalami Kejadian Luar Biasa 3–5
tahun terakhir.
2. Desa/dusun yang pernah endemis tinggi (High Case Incidence
atau API > 5 per 1000 penduduk) selama 3 tahun terakhir
(2014 – 2016).
3. Desa/dusun reseptif tinggi (Indeks Habitat/Tempat Perin-
dukan yang positif Larva > 1%), yaitu :
a. Hasil pengamatan jentik Anopheles sp pada Tempat Per-
indukan (TP) yaitu ditemukan jentik Anopheles sp (pada
saat jentik mencapai permukaan air, posisi jentik sejajar
dengan permukaan air) pada suatu TP, dianggap TP terse-
but positif jentik Anopheles sp.
b. Desa/dusun tersebut dikategorikan reseptif tinggi, yai-
tu apabila ditemukan 2 lokasi TP yang ditemukan jentik
Anopheles sp, dianggap Indeks Habitat atau Indeks Tem-
pat Perindukan yang positif Larva >1%.
4. Desa/dusun reseptif berdasarkan data survei vektor yang
pernah dilakukan dengan angka kepadatan nyamuk/MBR
(Man Biting Rate) > 0.025 gigitan per orang per malam.
5. Desa/dusun yang banyak ditemukan pekerja migran (migrant
worker), seperti: daerah tambang, perkebunan, dll.

5
6. Dalam kondisi khusus, apabila penularan malaria terjadi
di tempat orang berkumpul di luar rumah seperti: kebun/
tambang/sawah/militer/daerah pengungsian dan lain-lain
maka sasaran pembagian kelambu adalah semua orang yang
tinggal pada lokasi tersebut.
7. Apabila jumlah kelambu tidak mencukupi untuk seluruh desa
fokus maka pembagian kelambu diutamakan pada desa/
dusun/kampung yang paling bermasalah.
8. Apabila jumlah kelambu melebihi sasaran, maka :
a) Dipertimbangkan untuk direalokasi ke kabupaten/kota
lain dalam wilayah provinsi yang bersangkutan.
b) Digunakan sebagai Buffer Stock di Kabupaten/Kota/
Provinsi.

B. WAKTU
Pelaksanaan distribusi kelambu massal fokus dilaksanakan
secara serentak selama sepekan (7 hari) di masing-masing
kabupaten pada bulan Februari selambat-lambatnya bulan Maret
2017.

C. Mekanisme pendistribusian kelambu


1. Distribusi kelambu dari kabupaten/kota ke Puskesmas
menjadi tanggung jawab kabupaten/kota, diterima Puskesmas
sekurang-kurangnya pada H-5.
2. Distribusi dari gudang Puskesmas ke titik distribusi sekurang-
kurangnya H-2
3. Masyarakat mengambil kelambu dari titik distribusi yang
sudah ditentukan.
4. Sweeping dilakukan kader setelah pekan kelambu selesai dan
belum semua sasaran menerima kelambu.

6
SKEMA MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN KELAMBU MASSAL FOKUS

• Distribusi kelambu dari kabupaten/kota ke Puskesmas menjadi


H-5 tanggung jawab kabupaten/kota, diterima Puskesmas

• Distribusi dari gudang Puskesmas ke titik distribusi


H-2

• Masyarakat mengambil kelambu dari titik distribusi yang


sudah ditentukan
H

• Sweeping dilakukan kader setelah pekan kelambu selesai dan


belum semua sasaran menerima kelambu.
H+

7
BAB V
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

A. Tingkat Pusat
1. Koordinasi dan Konsolidasi.
Tujuan : Kesepakatan tentang cara dan waktu
pelaksanaan pekan kelambu massal di daerah
fokus, termasuk kegiatan promosi kesehatan
pekan kelambu.
Peserta : Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan
menyelenggarakan pekan kelambu massal di
daerah fokus.
Metode : Rapat koordinasi.

2. Pemantapan/finalisasi lokasi, jumlah penduduk dan jumlah


kelambu yang akan didistribusikan di masing-masing provinsi.

Tujuan : Diketahuinya kepastian daerah fokus, jumlah


penduduk yang dilindungi dan jumlah kelambu
yang akan didistribusikan di masing-masing
lokasi fokus.
Peserta : Pengelola program, penanggung jawab logistik.
Metode : Rapat koordinasi.

3. Penyusunan dan pencetakan panduan pelaksanaan, termasuk


media promosi pekan kelambu massal di daerah fokus malaria.

Tujuan : Tersedianya panduan pelaksanaan pendis-


tribusian kelambu anti nyamuk massal di
daerah fokus.
Peserta : Subdit Malaria, Dinas Kesehatan Provinsi, dan
unsur terkait.
Metode : Ceramah, Mikroplanning, Diskusi, dan tanya
jawab.

8
4. Koordinasi kesiapan gudang kelambu
Tujuan : Tersedianya gudang penyimpanan kelambu
anti nyamuk yang memenuhi syarat sesuai
dengan jumlah kelambu yang akan diterima.
Petugas : Petugas logistik, gudang dan perlengkapan
serta unsur terkait.

Metode : Asessmen persiapan gudang di kabupaten/


kota/puskesmas lokasi pekan kelambu massal
di daerah fokus malaria

5. Sosialisasi dan advokasi kepada pemangku kepentingan .

Tujuan : Meningkatnya pemahaman, dukungan dan


komitmen pemda dan pemangku kepentingan
terkait dalam pengendalian malaria menuju
eliminasi.
Peserta : Pusat (Subdit malaria, WHO, Unicef dll).
Provinsi (Gubernur, Bappeda, DPRD, SKPD
terkait, LSM.)
Kabupaten/kota (Bupati/Walikota, Bappeda,
DPRD, SKPD terkait, LSM
Metode : Paparan, Diskusi, Tanya jawab

6. Pengiriman kelambu dari pusat ke kabupaten.

Tujuan : Terlaksananya pengiriman kelambu dari pusat


ke gudang kabupaten/kota /puskesmas.

Pelaksana : Bagian logistik pusat, provinsi dan kabupaten/


kota.
Metode : Lelang

9
7. Pencanangan/Launching
Pencanangan dimulainya pekan kelambu massal oleh Kemen-
terian Kesehatan, Pemerintah daerah (Gubernur atau Bupati/
Walikota) ditandai dengan pemberian kelambu anti nyamuk
secara simbolis kepada perwakilan warga.

Tujuan : Tanda dimulainya pelaksanaan pekan kelambu


massal anti nyamuk di wilayah fokus malaria
untuk mendapatkan dukungan pemangku
kepentingan terkait.
Pelaksana : Kemenkes, Dinkes prov dan kabupaten/kota,
sektor terkait.
Metode : Kunjungan lapangan, Video Conference.

8. Tahap monitoring dan Evaluasi


a. Monitoring:
Tujuan : Memonitor pelaksanaan pekan kelambu
massal di wilayah fokus malaria.
Pelaksana : Kemenkes, Dinkes provinsi dan kabupaten/
kota, sektor terkait
Metode : Kunjungan lapangan, Media Telekomunikasi
(Telepon, SMS, dll)

b. Evaluasi dan penyusunan laporan


Tujuan : • Menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan
pekan kelambu massal di wilayah fokus
malaria.
• Tersusunnya laporan kegiatan pekan
kelambu massal di wilayah fokus
malaria.
Pelaksana : Subdit malaria dan program /sektor
terkait,
Metode : Analisis data laporan, survei cepat (SMS),
penyusunan laporan akhir.

10
B. Tingkat Provinsi
1. Penyusunan rencana kegiatan (Micro planning).
Tujuan : Tersusunnya rencana aksi pekan kelambu
massal di wilayah fokus malaria di masing-
masing kabupaten/kota di bawah koordinasi
Dinas Kesehatan Provinsi.
Peserta : Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Puskesmas (Kepala
puskesmas, pengelola program malaria),
Subdit malaria.

Metode : Desk review, FGD, penyusunan perencanaan


dan penyusunan time line pelaksanaan
provinsi – kabupaten/kota – Puskesmas – titik
distribusi.

2. Penyiapan media KIE (spanduk, poster, baliho, brosur, poster,


leaflet, lembar balik dll.
Tujuan : Tersedianya media KIE tentang pengendalian
malaria dan kelambu anti nyamuk yang akan
dipakai dalam pendistribusian kelambu
massal fokus.
Materi : Pesan-pesan KIE dalam pengendalian malaria
khususnya penggunaan kelambu anti nyamuk.

3. Rapat Koordinasi Teknis.

Tujuan : Koordinasi lintas program sektor dan LSM


terkait dalam pelaksanaan pekan kelambu
massal diwilayah fokus malaria.
Peserta : Dinas kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota,
Puskesmas, Lintas sektor, LSM dan unsur-
unsur lain yang terkait
Metode : Diskusi

11
4. Sosialisasi – Advokasi .
Tujuan : Meningkatnya pemahaman, dukungan dan
komitmen pemda, DPRD, SKPD terkait, Swasta,
LSM dan masyarakat dalam pengendalian
malaria menuju eliminasi.
Peserta : Gubernur, Bappeda, DPRD, SKPD terkait , LSM,
Swasta, dan masyarakat.
Metode : Audiensi, ceramah, tanya jawab, diskusi

5. Pencanangan pendistribusian kelambu anti nyamuk.


Tujuan : Tanda dimulainya kegiatan dalam upaya
menggerakkan dan mendapatkan dukungan
masyarakat, lintas sektor, LSM dll.
Peserta : Dinas kesehatan, Lintas sektor, LSM dan
Masyarakat.
Metode : Upacara
6. Pemantauan pelaksanaan tingkat kabupaten/kota.
Tujuan : Memantau pelaksanaan pekan kelambu
massal di wilayah fokus malaria.
Pelaksana : Kabid P2M, Kasie P2B2, Pengelola program
malaria dan program terkait .
Metode : Kunjungan lapangan, Media telekmunikasi
(SMS, Telepon) pada saat pelaksanaan kegiatan.

7. Monitoring dan Evaluasi


a. Monitoring:

Tujuan : Memantau pelaksanaan pekan kelambu


massal di wilayah fokus malaria.
Pelaksana : Dinkes provinsi dan kabupaten/kota,
sektor terkait.
Metode : Kunjungan lapangan, Media Telekomuni-
kasi (Telepon, SMS, dan lain-lain)

12
b. Evaluasi dan penyusunan laporan
Tujuan : -- Menilai tingkat keberhasilan pelaksa-
naan pekan kelambu massal di wilayah
fokus malaria.
-- Tersusunnya laporan kegiatan pekan ke-
lambu massal di wilayah fokus malaria.

Pelaksana : Dinas Kesehatan Provinsi dan unit terkait

Metode : Analisis data laporan, survei cepat (SMS),


penyusunan laporan akhir.

C. Tingkat Kabupaten/Kota
1. Penyusunan rencana pelaksanaan (Micro planning)

Tujuan : Tersusunnya rencana aksi pekan kelambu anti


nyamuk massal di wilayah fokus malaria.
Pelaksana : Staf dinas kesehatan dan puskesmas (Kepala
puskesmas dan pengelola program malaria)
lokasi pekan kelambu massal /wilayah fokus
malaria.
Metode : Rapat, diskusi micro planning pekan kelambu
massal di wilayah fokus malaria.

2. Pendistribusian kelambu anti nyamuk dari gudang kabupaten


ke puskesmas, wilayah fokus (desa/kelurahan/dusun) dan
titik distribusi.

Tujuan : Terdistribusikannya kelambu anti nyamuk dari


gudang kabupaten ke wilayah fokus (desa/
kelurahan/dusun) dan titik distribusi lokasi
pekan kelambu massal.
Pelaksana : Petugas logistik Dinas kesehatan kabupaten,
puskesmas dan kader.

13
3. Penyiapan media KIE, spanduk, poster, baliho, brosur, leaflet,
lembar balik, dll.
Tujuan : Tersedianya media KIE (spanduk, baliho,
poster, selebaran, leaflet, dll ) tentang
pengendalian malaria yang akan dipakai dalam
penyuluhan massal di tingkat kecamatan dan
penyuluhan kelompok di lokasi fokus sebelum
pembagian kelambu anti nyamuk massal.
Materi : Pesan-pesan KIE dalam kampanye pekan
kelambu massal (cara penggunaan, perawatan
dan manfaat) kelambu anti nyamuk.

4. Sosialisasi pekan kelambu massal di daerah fokus oleh Bupati/


Walikota
Tujuan : Mendapatkan dukungan lintas sektor, lintas
program, LSM dan masyarakat.
Pembicara Bupati/Walikota, Kadinkes Kabupaten/Kota.
Peserta : SKPD terkait, Camat, Kepala Puskesmas,
Ormas, LSM, Toma, Toga, dll.
5. Pelatihan/orientasi tenaga Puskesmas.

Tujuan : Meningkatkan kemampuan petugas


puskesmas dalam menyuluh masyarakat
tentang pemakaian dan perawatan kelambu,
melatih kader dan mengkoordinasikan pekan
kelambu massal di wilayah fokus malaria.
Pelatih/ : Kepala Puskesmas/penanggung jawab
fasiltator program malaria.
Materi : Tatalaksana pekan kelambu massal di wilayah
fokus (termasuk pencatatan dan pelaporan),
cara pemakaian dan perawatan kelambu anti
nyamuk dan manfaat kelambu anti nyamuk
dalam pengendalian malaria.
Metode : Ceramah, tanya jawab, praktek (penyuluhan,
pengisian format pencatatan dan pelaporan)

14
6. Pencanangan pendistribusian kelambu anti nyamuk massal di
daerah fokus baik di tingkat kabupaten/kota maupun Puskesmas.

Tujuan : Agar masyarakat mengetahui upaya pengendalian


malaria melalui pemakaian kelambu anti nyamuk.
Fasilitator : Bupati/Walikota, Kadinkes Kabupaten/Kota,
Camat , Kapuskesmas.

7. Penyuluhan massal kepada masyarakat


Tujuan : Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang
cara pemakaian dan perawatan serta manfaat
kelambu anti nyamuk dalam mencegah malaria.
Pelaksana : Petugas kesehatan
Metode Penyuluhan melalui media massa (TV/Radio
lokal, pemasangan poster, baliho, spanduk dll).
Materi : Gejala dan bahaya malaria, penggunaan dan
perawatan kelambu, pemahaman tentang
manfaat penggunaan kelambu bagi masyarakat

8. Pemantauan pelaksanaan
Tujuan : Memantau pelaksanaan pekan kelambu
massal di lokasi fokus.
Pelaksana : Dinas Kesehatan, Puskesmas dan lintas sektor
terkait.
Metode : Kunjungan lapangan

9. Monitoring dan evaluasi


Tujuan : Memantau pelaksanaan kegiatan pekan
kelambu massal di wilayah fokus.
Menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan
pekan kelambu massal di wilayah fokus
Pelaksana : Dinas kesehatan, Subdit Malaria, GF Malaria.
Metode : Kunjungan lapangan dan analisis laporan
untuk pembuatan laporan akhir.

15
D. Tingkat Puskesmas
1. Penyusunan rencana aksi (PoA) sesuai hasil mikroplanning
Tujuan : Tersusunnya rencana aksi (PoA) pekan
kelambu massal di wilayah fokus malaria
(sesuai hasil microplanning)
Peserta : Internal Puskesmas
Metode : Rapat Internal dan diskusi

2. Advokasi dan Sosialisasi tingkat kecamatan

Tujuan : Meningkatkan dukungan lintas sektor, lintas


program dan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas.
Pembicara : Camat, Kepala Puskesmas, dan Narasumber
Kabupaten/Kota (bila diperlukan)
Peserta : Kapolsek, Danramil, dan Staf Kecamatan, Kepala
Desa, Sekdes, Badan Perwakilan Desa (BPD),
Kepala Pos Kepolisian, Babinsa, PKK, Karang
Taruna, Tokoh Masyarakat (Tokoh Agama, Adat),
Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi
Keagamaan, Pengelola Program Malaria, Bidan
Koordinator, petugas Promkes, kader.
Metode : Ceramah, Tanya – Jawab, diskusi

3. Persiapan lokasi fokus


Tujuan : -- Tersedianya kader/petugas pembagi
kelambu dari masyarakat lokasi fokus.
-- Tersedianya sarana pendistribusian kelambu di
titik distribusi seperti meja, kursi, dan lain-lain.
-- Tersusunnya jadual penyuluhan kepada
masyarakat di lokasi fokus sebelum
pendistribusian kelambu.
Lokasi : Desa/dusun lokasi fokus sesuai data mikroplanning
Peserta : Kepala desa, PKK, Kader, Petugas Puskesmas / Pustu

16
4. Pelatihan Tenaga Pembagi kelambu (Kader)
Tujuan : Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan
tenaga pembagi kelambu (kader) dalam
pendistribusian kelambu massal di lokasi fokus.
Fasilitator : Tenaga Puskesmas yang telah dilatih di tingkat
kabupaten/kota
Peserta : Tenaga pembagi kelambu anti nyamuk massal
(kader/LSM/Organisasi keagamaan/PKK) dari
setiap wilayah fokus.
Materi : C a ra m o b i l i s a s i m a sya ra ka t ke t i t i k
pendistribusian, tata cara pelaksanaan
kegiatan di titik distribusi, cara pemakaian,
perawatan dan manfaat kelambu, cara memberi
penyuluhan kepada masyarakat sebelum
menerima kelambu dan cara mencatat dan
melaporkan pendistribusian kelambu.
Metode : Ceramah, peragaan, tanya jawab.

5. Persiapan penyuluhan kepada masyarakat dilokasi fokus


Tujuan : Menyiapkan penyuluhan kepada masyarakat
di lokasi fokus yang akan dibagi kelambu anti
nyamuk.
Fasilitator : Tenaga Puskesmas dan kader yang sudah
dilatih.
Sarana / : Alat peraga (kelambu, ember berisi air untuk
media mencuci kelambu) leaflet/selebaran , poster,
lembar balik, dll
Methoda : Ceramah, tanya jawab dan peragaan

6. Pendistribusian kelambu ke wilayah fokus/titik distribusi.

Tujuan : Terdistribusinya kelambu ke desa fokus/titik


distribusi.
Pelaksana : Staf Puskesmas dan kader/tenaga pembagi
kelambu dari masyarakat.

17
7. Pemantauan dan Evaluasi
Tujuan : Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
pendistribusian kelambu kepada masyarakat,
penyuluhan/peragaan sebelum dibagikan kelambu
dan pencatatan dan pelaporan oleh petugas
pembagi kelambu (kader, petugas kesehatan).
Pelaksana : Tenaga Puskesmas yang sudah mendapat
pelatihan di kabupaten/kota.
Metode : Kunjungan ke lapangan.

E. Tingkat Wilayah Fokus (Desa/Kelurahan/Dusun)


1. Pendataan situasi wilayah fokus
Tujuan : Mengkonfirmasi keadaan lokasi, jumlah
penduduk, jumlah kelambu yang akan
didistribusikan dan keadaan umum masyarakat.
Pelaksana : Petugas Puskesmas/Pustu/Polindes, Kepala
Desa, Kader.
Metode : Kunjungan ke lapangan.

2. Penentuan Titik Distribusi dan kader/petugas pendistribusi


kelambu
Dalam 1 desa/fokus dapat ditentukan satu atau lebih titik
distribusi sesuai dengan kondisi setempat. Setiap titik distribusi,
minimal membagikan kelambu kepada 20 KK /50 kelambu/1 bal.
Tujuan : Menentukan lokasi titik distribusi (lokasi
pendistribusian kelambu) sesuai dengan
sasaran penduduk yang akan dibagi kelambu.
Menentukan kader yang akan bertugas di tiap
titik distribusi.
Pelaksana : Petugas Puskesmas/Pustu/Polindes, Kepala
Desa, Kader.
Metode : Kunjungan ke lapangan dilanjutkan dengan
rapat tingkat desa.

18
3. Persiapan sarana dan prasarana/logistik pendistribusian
kelambu di titik distribusi
Tujuan : Menyiapkan sarana (meja, kursi, formulir),
media KIE (selebaran, leaflet, poster, banner,
spanduk) dan lain-lain yang diperlukan.
Pelaksana : Petugas Puskesmas/Pustu/Polindes, Kepala
Desa, Kader.
Metode : Rapat tingkat Desa

4. Penyuluhan kelompok masyarakat di lokasi fokus.


Tujuan : Masyarakat memahami manfaat, cara pemakaian
dan perawatan kelambu anti nyamuk.
Media/ : Leaflet/selebaran/poster/banner/spanduk ,
alat lembar balik , kelambu dan ember berisi air
peraga untuk demonstrasi pencucian kelambu.
Pelaksana : Petugas puskesmas/Pustu/Polindes/Kepala
Desa dan Kader.
Metode : Penyuluhan kelompok dan demonstrasi
pemakaian dan perawatan kelambu.
Waktu : Sebelum pembagian kelambu.
Cara penyuluhan kepada masyarakat terlampir.

5. Pendistribusian Kelambu ke Titik Distribusi


Tujuan : Tersedianya kelambu di titik distribusi
sesuai dengan jumlah penduduk yang akan
menerimanya (hasil mikro planning).
Pelaksana : Petugas Puskesmas, Kepala Desa dan Kader.

6. Memobilisasi masyarakat di lokasi fokus untuk datang ke titik distri-


busi pada waktu yang sudah disepakati untuk pembagian kelambu.
Tujuan : Terlaksananya pendistribusian kelambu anti
nyamuk kepada masyarakat di lokasi fokus
Media /alat : Petugas Puskesmas/Pustu/Kepala Desa dan
peraga Kader
19
BAB VI
UPAYA PROMOSI MALARIA DALAM PKMF

A. Definisi Promosi Malaria dalam Pekan Kelambu Massal Fokus


Promosi malaria dalam Pekan Kelambu Massal Fokus adalah upaya
memberdayakan/memandirikan seluruh komponen masyarakat
dalam pelaksanaan Pekan Kelambu Massal Fokus melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
untuk berperan dalam kegiatan tersebut guna menuju eliminasi
Malaria.

B. Tujuan Promosi Malaria dalam PKMF


Tujuan kegiatan Promosi Malaria dalam Pekan Kelambu Massal
Fokus adalah adalah:
-- Memberdayakan atau memandirikan seluruh komponen
masyarakat dalam pelaksanaan Pekan Kelambu Massal Fokus.

C. Kegiatan Promosi dalam PKMF


Beberapa Kegiatan Promosi Malaria yang dilakukan dalam Pekan
Kelambu Massal Fokus adalah sebagai berikut:
1. Advokasi
Advokasi merupakan langkah awal dan sangat diperlukan da-
lam melakukan promosi, karena kegiatan ini bertujuan untuk
memperoleh dukungan dan komitmen baik berupa dukungan
kebijakan, sarana, tenaga, bahkan dana serta fasilitas dari para
pengambil keputusan di jajaran pemerintahan maupun di se-
tiap tatanan masyarakat.
Advokasi dilakukan pada semua jenjang administrasi, mu-
lai dari tingkat kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi dan pusat, baik secara personal ataupun publik.
Advokasi yang bersifat publik dapat dilakukan melalui media
massa secara intensif antara lain melalui radio, televisi, su-
rat kabar, bahkan internet dengan tujuan untuk memperoleh
jangkauan sasaran yang lebih luas.
20
Sasaran :
Bupati, DPRD Komisi C dan E, Bappeda, Lintas Sektor (Pertani-
an, Perikanan, Kehutanan, Pariwisata, dll), Penyandang Dana,
Lembaga Agama (MUI, PGI, KWI, Majelis Hindu dan Budha, dll).
2. Kemitraan
Penggalangan kemitraan adalah upaya untuk menciptakan
suasana yang kondusif guna menunjang Kegiatan Pekan Ke-
lambu Massal Fokus, menjalin kemitraan untuk pembentu-
kan opini publik dengan berbagai kelompok yang ada di mas-
yarakat.
Sasaran :
Lintas Program, Lintas Sektor, Dunia Usaha, LSM, Organisasi
Profesi, Organisasi Kemasyarakatan, Perguruan Tinggi/Aka-
demi (Komunikasi, Perilaku, Antropologi Kesehatan, Grafika),
Pusat Ekologi dan Lembaga Penelitian.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah cara untuk menumbuhkem-
bangkan seluruh potensi masyarakat secara optimal untuk men-
dukung dan membudayakan perilaku yang mendukung upaya/
program penanggulangan malaria. Pemberdayaan masyarakat
sangat ditentukan oleh pemahaman, kemahiran dan semangat
dalam menerapkan pendekatan sosial kemasyarakatan. Secara
keseluruhan pendekatan gerakan masyarakat dilakukan melalui
promosi, pengembangan institusi masyarakat, pendekatan
hukum dan regulasi, penghargaan serta pendekatan ekonomi
produktif (income generating).
Sasaran :
Paguyuban Masyarakat (Dasa Wisma Desa, Ririungan, Lorong,
Marga, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dll).

4. Penyiapan Media Komunikasi, Informasi, Edukasi


Kegiatan pokok promosi Malaria di atas perlu didukung dengan :
a. Cara/Metoda:
-- Pendekatan perorangan : kunjungan rumah, konseling
dan wawancara.
21
-- Pendekatan kelompok: pertemuan, diskusi, lokakarya
dan seminar.
-- Pendekatan massa: melalui media massa (radio, televisi,
film, surat kabar, majalah) kesenian tradisional (wayang,
lenong, ketoprak, ludruk, campur sari, tarling, dll).
b. Media :
Penentuan media sangat ditentukan oleh sasaran dan pe-
san yang akan disampaikan dalam promosi pemberan-
tasan penyakit malaria :
-- Media yang dibutuhkan untuk sasaran perorangan ada-
lah leaflet, brosur, pamflet.
-- Media yang dibutuhkan untuk sasaran kelompok adalah
poster, flipchart, slides, videotape
-- Media yang dibutuhkan untuk sasaran massa adalah
televisi, radio, film, surat kabar, majalah dan kesenian
tradisional (wayang, lenong, ketoprak, ludruk, campur
sari, tarling, dll)

D. Penyuluhan Kelompok Fokus


1. Peserta
Peserta penyuluhan kelompok di lokasi fokus adalah warga
desa/kelurahan/dusun/sejenisnya yang akan mendapat
kelambu anti nyamuk karena desa/kelurahan/dusun/
sejenisnya tersebut endemis malaria (API >/1 per seribu
penduduk dan ada penularan malaria setempat berdasarkan
kasus indigenous pada tahun terakhir).
2. Tujuan
-- Agar masyarakat mengetahui penyakit malaria dan cara-
cara mencegah malaria.
-- Agar masyarakat mengetahui bahwa memakai kelambu anti
nyamuk cara terbaik untuk mencegah penularan malaria.
-- Agar masyarakat mengetahui cara memakai dan merawat
kelambu anti nyamuk.
3. Waktu
-- Penyuluhan kelompok dilaksanakan sebelum pembagian
kelambu anti nyamuk massal fokus.
22
4. Penyuluh
Penyuluh adalah petugas puskesmas setempat yang sudah
dilatih bersama kader / tenaga pembagi kelambu dari mas-
yarakat dan kepala desa/lurah/kampung.
5. Alat peraga dan media
Alat peraga dan media yang dipakai adalah :
1) Kelambu anti nyamuk 2 buah (satu untuk dipasang dan
satu untuk dicuci).
2) Ember berisi air, deterjen dan gayung.
3) Media penyuluhan (lembar balik, poster, leaflet, selebaran
dll) yang berisi penjelasan tentang malaria dan kelambu
anti nyamuk.
6. Metoda
Methoda penyuluhan adalah ceramah, tanya jawab dan demon-
strasi (cara pemakaian dan perawatan kelambu).
7. Langkah-langkah pelaksanaan:
a. Persiapan :
• Penyusunan jadual penyuluhan
• Penyiapan sarana & media penyuluhan
• Pemberitahuan kepada Kepala Desa dan masyarakat.
b. Pelaksanaan :
• Ceramah dan tanya jawab kepada masyarakat tentang
malaria, manfaat pemakaian kelambu anti nyamuk ser-
ta cara pemakaian dan perawatannya. Gunakan lembar
balik malaria, poster ,leaflet dan kelambu yang akan
dibagikan sebagai alat peraga.
• Demonstrasi tentang cara pemakaian dan cara mencuci
kelambu (siapkan ember berisi air dan detergen ... ??)
c. Evaluasi:
• Review pengetahuan masyarakat dengan cara bertanya
tentang materi penyuluhan kepada peserta secara acak
atau memberi kesempatan kepada peserta untuk ber-
tanya.

23
E. Contoh Media :
1. SPANDUK :
• Dipasang di jalan, tempat-tempat umum, Puskesmas, desa
dan lain-lain
• Tulisan dalam spanduk sebagai berikut :
¾¾ ORANG PINTAR PAKAI KELAMBU
¾¾ AYO,… PAKAI KELAMBU DIWAKTU TIDUR AGAR TIDAK
KENA MALARIA
¾¾ KELUARGAKU BEBAS MALARIA KARENA TIDUR PAKAI
KELAMBU
¾¾ KELAMBU DIPASANG, TIDUR TENANG, MALARIA HILANG
¾¾ CEGAH MALARIA DENGAN MEMAKAI KELAMBU DI-
WAKTU TIDUR
¾¾ AGAR BEBAS MALARIA ,SEMUA HARUS TIDUR DALAM
KELAMBU
¾¾ PAKAI KELAMBU ….. SUDAH BETUL
(SEBAIKNYA SPANDUK DIBUAT DENGAN BAHASA SE-
TEMPAT)

2. POSTER :
• Ditempel/dipasang ditempat-tempat umum, Balai Desa,
Puskesmas dll.
• Pesan Poster sebagai berikut :
-- Kelambu dipasang, Tidur Tenang, Malaria Hilang
-- Tidur Memakai Kelambu Anti Nyamuk, Cara Tepat
Mencegah MALARIA
-- Semua Orang Harus Tidur Dalam KELAMBU
-- Kelambu Anti Nyamuk, Pelindung Keluarga Dari MA-
LARIA
-- Dapatkan Secara Gratis di PUSKESMAS TERDEKAT

24
Contoh Poster 1

25
3. BROSUR/LEAFLET
Berisi penjelasan singkat tentang :
• PENYAKIT MALARIA
¾¾ BAHAYANYA
¾¾ PENULARANNYA
¾¾ PENCEGAHAN
¾¾ PENGOBATAN 4. Pasanglah kelambu diatas tempat tidur KEMENTERIAN
dengan cara mengikatkan ke empat KESEHATAN
REPUBLIK
ujungnya pada dinding atau tiang INDONESIA
tempat tidur.
1. Gunakan air dingin dan
4. Pasanglah kelambu diatas tempat tidur KEMENTERIAN sabun cair atau bubuk
dengan cara mengikatkan ke empat 5. Pastikan kelambu bagian bawah
KESEHATAN
diselipkan dibawah kasur atau alas
REPUBLIK deterjen. Jangan
ujungnya pada dinding atau tiang menggunakan sabun
tempat tidur. INDONESIA

KELAMBU
tempat tidur. colek, obat pemutih
1. Gunakan air dingin dan
sabun cair atau bubuk 6. Jika siang hari, naikkan kelambu atau air panas.
5. Pastikan kelambu bagian bawah
diselipkan dibawah kasur atau alas deterjen. Jangan tersebut supaya tidak dimainkan atau
tempat tidur. menggunakan sabun robek saat sedang digunakan. 2. Cuci kelambu dengan mencelupkannya

KELAMBU ANTI NYAMUK


colek, obat pemutih jangan direndam, disikat maupun
6. Jika siang hari, naikkan kelambu atau air panas. 7. Gunakan kelambu anti nyamuk setiap dikucek..
tersebut supaya tidak dimainkan atau malam.
robek saat sedang digunakan. 2. Cuci kelambu dengan mencelupkannya 3. Keringkan kelambu

ANTI NYAMUK
8. Sebelum tidur periksalah apakah
jangan direndam, disikat maupun dengan
7. Gunakan kelambu anti nyamuk setiap dikucek.. kelambu sudah terpasang dengan menggantungkannya
malam. benar. ditempat teduh,
3. Keringkan kelambu dibawah pohon atau
8. Sebelum tidur periksalah apakah dengan di dalam rumah.
kelambu sudah terpasang dengan menggantungkannya
benar. ditempat teduh, 4. Jangan menjemur kelambu
dibawah pohon atau dibawah sinar matahari langsung.
di dalam rumah.
5. Jangan mencuci kelambu disungai
4. Jangan menjemur kelambu atau kali karena dapat mencemari air.
dibawah sinar matahari langsung.
Terpasang di tempat tidur Terpasang di matras

5. Jangan mencuci kelambu disungai


atau kali karena dapat mencemari air. Kelambu anti nyamuk sudah diteliti oleh Kelambu dipasang Tidur tenang
Terpasang di tempat tidur Terpasang di matras
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Malaria hilang
1. Jahit atau tambal kelambu yang sobek dinyatakan aman utuk digunakan.
agar nyamuk tidak masuk.
Kelambu anti nyamuk sudah diteliti oleh Kelambu dipasang Tidur tenang
Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2.
danCuci setiap 4 bulan. Malaria hilang KEMENTERIAN KESEHATAN
dinyatakan aman utuk digunakan. 2017
1. Jahit atau tambal kelambu yang sobek
agar nyamuk tidak masuk.

2. Cuci setiap 4 bulan.


KEMENTERIAN KESEHATAN
2017

Malaria adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh infeksi parasit malaria
(Plasmodium) yang ditularkan oleh Salah satu cara yang paling efektif untuk 1. Nyamuk tidak akan mendekat karena
nyamuk malaria dari jenis “Anopheles”. mencegah malaria adalah dengan mempunyai efek repelen (mengusir
memakai kelambu anti nyamuk nyamuk).
Malaria adalah penyakit menular yang di waktu tidur.
disebabkan oleh infeksi parasit malaria 2. Nyamuk akan mati bila hinggap pada
(Plasmodium) yang ditularkan oleh Salah satu cara yang paling efektif untuk 1. Nyamuk tidak akan mendekat karena
mencegah malaria adalah dengan Nyamuk Anopheles hanya menggigit pada
mempunyai efek repelen (mengusir kelambu.
nyamuk malaria dari jenis “Anopheles”. malah hari (jam 6 sore - 6 pagi), baik
memakai kelambu anti nyamuk nyamuk).
di waktu tidur. di dalam atau di luar rumah
2. Nyamuk akan mati bila hinggap pada
Nyamuk Anopheles hanya menggigit pada kelambu.
malah hari (jam 6 sore - 6 pagi), baik
di dalam atau di luar rumah Kelambu anti nyamuk dibagikan secara
gratis kepada masyarakat yang tinggal di
desa endemis malaria oleh petugas
Kelambu anti nyamuk adalah kelambu kesehatan bersama PKK dan kader
yang sudah dilapisi racun serangga
Kelambu anti nyamuk dibagikan secara kesehatan / kader malaria desa.
Penyakit malaria ditularkan melalui
gratis kepada Kelambu
masyarakat yang tinggal di ini dapat membunuh nyamuk
gigitannyamuk anopheles dari orang
desa endemis tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan
malaria oleh petugas
Kelambu anti nyamuk adalah kelambu
sakit kepada orang lain.
kesehatan bersama PKK dan kader manusia.
yang sudah dilapisi racun serangga kesehatan / kader malaria desa.
Penyakit malaria ditularkan melalui Kelambu ini dapat membunuh nyamuk
tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan 1. Bukalah kantong plastik pembungkus
gigitannyamuk anopheles dari orang kelambu dengan cara menggunting/
sakit kepada orang lain. manusia.
menyobek ujungnya.

1. Efektif dalam memberikan perlindungan


1. Bukalah kantong plastik pembungkus 2. Keluarkan kelambu dari dalam kantong
pada masyarakat dari gigitan nyamuk
kelambu dengan cara menggunting/ plastik.
menyobek ujungnya. terutama bayi, balita dan ibu hamil.
3. Sebelum menggunakan
1. Efektif dalam memberikan perlindungan 2. Keluarkan kelambu dari dalam 2. Dapat menurunkan penularan malaria.
kantong kelambu pertama kali,
pada masyarakat dari gigitan nyamuk plastik. angin-anginkan selama
terutama bayi, balita dan ibu hamil. 24 jam (1 hari).Pastikan
3. Sebelum menggunakan kelambu tidak terkena
2. Dapat menurunkan penularan malaria. kelambu pertama kali, sinar matahari langsung.
angin-anginkan selama
24 jam (1 hari).Pastikan
kelambu tidak terkena
sinar matahari langsung.

• KELAMBU ANTI NYAMUK


¾¾ CARA PEMAKAIAN
¾¾ CARA PERAWATAN
¾¾ DIBAGIKAN KEPADA LS, LP, NGO, MASYARAKAT
(SOSIALISASI).
¾¾ BROSUR KELAMBU (CARA MEMAKAI, MENCUCI DAN
MERAWAT) TERDAPAT DI KELAMBU

26
BAB VII
PENCATATAN PELAPORAN

A. Malaria
1. Tingkat desa
a. Kader/tenaga pembagi kelambu
-- Pencatatan hasil kegiatan pendistribusian kelambu anti
nyamuk massal di setiap titik distribusi dibuat oleh tena-
ga pembagi kelambu atau kader dan diketahui kepala
desa/TOMA/TOGA, menggunakan formulir 1.
-- Laporan dibuat 2 rangkap (1 untuk desa/TOMA/TOGA
dan 1 untuk puskesmas).
Formulir 1

CATATAN HASIL PEMBAGIAN KELAMBU MASSAL DI DAERAH FOKUS


DI RT......, RW/DUSUN ....................., DESA/KAMPUNG ........................

PUSKESMAS :............................................. TANGGAL/BULAN/TAHUN : ........................................


KECAMATAN :............................................. NAMA KADER : ............................................................
KAB/KOTA :.............................................

JML Tanda
JML Nama
JML Kelambu Tangan /
No Nama KK Alamat Kelompok Penerima
Jiwa Diterima Cap Jempol
Tidur kelambu
(Buah) penerima
1 2 3 4 5 6 7 8

JUMLAH

Mengetahui, .........................., tgl .................


Kepala Desa/TOMA/TOGA.

........................................................ .....................................................
(Cap dan Tanda Tangan Kades/TOMA/TOGA) (Kader/Petugas Pembagi Kelambu)

27
b. Petugas Kesehatan
-- Pencatatan pengobatan penderita malaria dilakukan
oleh petugas kesehatan menggunakan formulir 1a yaitu
formulir register harian malaria di Puskesmas.

Formulir 1.a

REGISTER PENDERITA MALARIA DI UNIT PELAYANAN KESEHATAN

Tanggal/Bulan/Tahun :
Pustu/Polindes :
Kecamatan : MAL A1
Kabupaten :
Provinsi :

Hasil Konfirmasi
UMUR RDT Jenis Parasit
NO NAMA PENDERITA NAMA KK PEKERJAAN ALAMAT Mikroskop Jumlah Pengobatan
L P Positif/Negatif Positif/Negatif Pf Pv Pm P Mix
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Mengetahui .........................., tgl ……

.......................................................... ...............................................
(Cap dan Tanda Tangan Kepala Puskesmas) Petugas Pengelola Program)

28
2. Tingkat Puskesmas
Pengelola Malaria Puskesmas
-- Catatan Hasil Pembagian Kelambu secara massal dari Kader
(formulir 1) yang diketahui oleh Kepala Desa/TOGA/TOMA
diserahkan kepada Petugas Puskesmas untuk direkapitula-
si dalam Formulir 2.
-- Catatan hasil pengobatan malaria dari titik distribusi
direkap dan dilaporkan oleh petugas Puskesmas sesuai
dengan jenjang pelaporan yang berlaku di Puskesmas.

Formulir 2

LAPORAN HASIL PEMBAGIAN KELAMBU ANTI NYAMUK MASSAL DI DAERAH FOKUS


DI PUSKESMAS .................................................

KABUPATEN/KOTA : ........................................... TANGGAL/BULAN/TAHUN : . ....................................


PROVINSI :
...........................................

JML JML Kelompok JML Kelambu Dibagikan


No Nama Desa Jumlah KK
Jiwa Tidur (Buah)
1 2 3 4 5 6

JUMLAH

Mengetahui, .........................., tgl .................


Kepala Puskesmas ...................... Pengelola Malaria Pukesmas

........................................................ ...................................................

Laporan ini dikirim ke Dinkes Kab/Kota

29
3. Tingkat Kabupaten/Kota
Pengelola Malaria Kabupaten/Kota
-- Laporan Hasil Pembagian Kelambu Massal dari Puskesmas
(formulir 2) direkap oleh Petugas Dinkes Kabupaten/Kota ke
dalam Formulir 3
-- Laporan pedistribusian kelambu tingkat Kabupaten/kota
(Formulir 3) dikirim ke Dinkes Provinsi, dengan tembusan Pusat
(Subdit Malaria)
-- Catatan hasil pengobatan malaria dari titik distribusi direkap dan
dilaporkan oleh pengelola malaria tingkat kabupaten/kota sesuai
dengan jenjang pelaporan yang berlaku di Kabupaten/Kota.

Formulir 3

LAPORAN HASIL PEMBAGIAN KELAMBU ANTI NYAMUK MASSAL


DI DAERAH FOKUS
DI KABUPATEN/KOTA .................................................

PROVINSI :
........................................... TANGGAL/BULAN/TAHUN : . ....................................

JML Kelambu
Jumlah JML JML Kelompok
No Nama Puskesmas Jumlah Desa/Dusun Dibagikan
KK Jiwa Tidur
(Buah)
1 2 3 4 5 6 7

JUMLAH

Mengetahui, .........................., tgl .................


Kepala Dinkes Kab/Kota............ Pengelola Malaria Kab/Kota ....

........................................................ ...................................................

30
4. Tingkat Provinsi
Pengelola Malaria Provinsi
-- Laporan Hasil Pembagian Kelambu Anti nyamuk Massal dari
Kabupaten/Kota (formulir 3) direkap oleh Petugas Dinkes
Provinsi ke dalam Formulir 4.
-- Laporan pendistribusian kelambu tingkat Provinsi ini dikirim ke
Direktorat P2PTVZ dengan tembusan Subdit Malaria.
-- Catatan hasil pengobatan malaria dari titik distribusi direkap
dan dilaporkan oleh pengelola malaria tingkat Provinsi sesuai
dengan jenjang pelaporan yang berlaku di Provinsi.

Formulir 4

LAPORAN HASIL PEMBAGIAN KELAMBU ANTI NYAMUK MASSAL


DI DAERAH FOKUS
DI PROVINSI .................................................

TANGGAL/BULAN/TAHUN : ................................. .

Jumlah JML Kelambu


JML JML Kelompok
No Nama Kabupaten Jumlah Puskesmas Desa/ JML KK Dibagikan
Jiwa Tidur
Dusun (Buah)
1 2 3 4 5 6 7 8

JUMLAH

Mengetahui, .........................., tgl .................


Kepala Bid.P2 Dinkes Provinsi............ Pengelola Malaria Provinsi

........................................................ ...................................................

31
BAB VII
PENUTUP

Pembagian kelambu anti nyamuk massal di lokasi fokus malaria


merupakan salah satu strategi dalam pengendalian malaria menuju
tahap eliminasi. Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan dukungan
pemerintah daerah dengan melibatkan lintas program dan lintas
sektor terkait serta masyarakat.
Buku ini merupakan panduan bagi daerah dalam penyelenggaraan
kegiatan pendistribusian kelambu anti nyamuk massal di daerah
fokus yang pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan situasi kondisi
setempat.
Dengan adanya buku panduan ini maka diharapkan koordinasi
dalam pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara terpadu dan terarah
untuk tercapainya eliminasi malaria.

32
Lampiran 1

Tugas kepala desa dan kader


1. Tugas Kepala Desa/Dusun sebagai berikut :
• Mengirim ke Puskesmas Daftar Nama Tenaga Pembagi Kelambu
(kader) sesuai jumlah yang ditetapkan puskesmas.
• Kepala desa membagi wilayah kerja setiap Kader berdasarkan
titik pendistribusian (sekitar 100 KK per Kader)
• Memantau pelaksanaan pendistribusian kelambu yang dilakukan
oleh kader.
• Membagikan sisa kelambu dari kader kepada Kepala Keluarga
yang belum menerima atau jumlah jiwanya lebih dari 5 (lima)
orang.
• Mengembalikan sisa kelambu kepada petugas puskesmas.
• Mengetahui dan mencap catatan hasil pembagian kelambu secara
massal dari kader.
8. Tugas tenaga pembagi kelambu (kader)
• Menyusun jadwal kerja pendistribusian kelambu di wilayah
kerjanya.
• Pembagian kelambu oleh kader dilaksanakan di satu tempat yang
disepakati (point distribusi) misalnya di rumah RT, Posyandu, Pos
Ronda, di halaman tempat ibadah, dll.
• Sebelum pembagian kelambu, kader mencatat nama KK, Alamat,
Jumlah Jiwa, Jumlah Bumil dan Bayi pada formulir Catatan
Hasil Pembagian Kelambu Secara Massal (terlampir), serta
memberitahukan tempat dan waktu pembagian kelambu.
• Sebelum membagikan kelambu, Kader memberikan penyuluhan
tentang tujuan pemakaian kelambu, cara memasang, cara
menggunakan dan cara merawat (menjahit bila berlubang,
mencuci bila kotor dan mengeringkan).
• Di tempat pembagian kelambu sebaiknya diperagakan cara
memasang dan menggunakan kelambu yang benar.

33
• Jumlah kelambu yang diberikan kepada setiap KK sesuai dengan
jumlah tempat tidur/kelompok tidur sehingga semua anggota
keluarga dilindungi ( + 1,8 orang per kelambu).
• Kepala Keluarga atau penerima kelambu diminta menandatangani
formulir Catatan Hasil Pembagian Kelambu Massal Terintegrasi
(formulir 1).
• Bila ada KK yang tidak datang waktu pembagian kelambu, maka
Kader harus mendatangi KK tersebut ke rumahnya.
• Formulir Catatan Hasil Pembagian Kelambu Secara Masal
Terintegrasi yang sudah ditanda tangani lengkap oleh semua KK
atau penerima kelambu dan diketahui Kepala Desa/TOMA/TOGA
(tanda tangan dan dicap dengan stempel) diserahkan kepada
Puskesmas setempat.

34
Lampiran 2

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN MIKROPLANNING


PENDISTRIBUSIAN KELAMBU MASSAL 2017
Kegiatan utama mikroplanning pendistribusian kelambu massal tahun
2017 berupa Pendataan sasaran pembagian kelambu.
Tujuan :
• Diketahuinya jumlah desa sasaran pendistribusian kelambu massal
fokus
• Diketahuinya jumlah titik distribusi di tiap-tiap desa.
• Diketahuinya jumlah penduduk dan jumlah kelambu yang akan
dibagikan.
• Diketahuinya sarana transportasi dalam pendistribusian kelambu.
• Diketahuinya jumlah biaya pendistribusian kelambu.
Pelaksana : Petugas Puskesmas/Pustu/Polindes/Kepala Desa/Kader.
A. Tingkat desa.
1. Hitung jumlah penduduk dan kelompok tidur per desa:
Gunakan form Pendataan jumlah penduduk per desa (Form 1).
• Berdasarkan Form 1, hitung jumlah kelambu per desa.
• Tentukan titik distribusi sesuai dengan sasaran penduduk
yang akan dibagi kelambu. Jumlah titik distribusi dise-
suaikan dengan situasi dan kondisi setempat, minimal 1
titik distribusi untuk membagikan kelambu kepada 20 KK
(1 bal/50 kelambu).
• Hitung biaya tranportasi kelambu dari puskesmas ke titik
distribusi sesuai dengan sarana transportasi yang digu-
nakan.
• Form 1 yang sudah diisi disampaikan ke puskesmas untuk
direkapitulasi.
2. Hitung jumlah penduduk puskesmas endemis sedang (API : 1
- < 5 per 1000 penduduk) dan endemis rendah (API:< 1 per
1000 penduduk)
35
• H itung jumlah desa endemis tinggi ( API >5 per 1000 pen-
duduk) di wilayah kerja puskesmas endemis sedang dan
rendah.
• Hitung jumlah penduduk dan kelompok tidur dari desa en-
demis tinggi di puskesmas endemis sedang dan puskesmas
endemis rendah.
• Tentukan titik distribusi sesuai dengan sasaran penduduk
yang akan dibagi kelambu. Jumlah titik distribusi dise-
suaikan dengan situasi dan kondisi setempat, minimal 1
titik distribusi dapat membagikan kelambu kepada 20 kk
(1 bal/50 kelambu).
• Hitung biaya transportasi kelambu dari masing-masing
puskesmas ke titik distribusi sesuai dengan sarana trans-
portasi yang digunakan.
• Form 1 yang sudah diisi disampaikan ke puskesmas untuk
direkapitulasi.

B. Tingkat Puskesmas
Rekapitulasi semua data desa kedalam form Rekapitulasi
jumlah kelambu dan biaya transportasi dari puskesmas sam-
pai dengan titik distribusi (Form 2) untuk diserahkan kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

C. Tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


Rekapitulasi semua data puskesmas (Form 2) ke dalam form
Rekapitulasi jumlah kelambu dan biaya transportasi yang
diperlukan dari kabupaten/kota ke desa/titik distribusi
(Form 3) untuk diserahkan kepada Dinas Kesehatan provinsi.

D. Tingkat Dinas Kesehatan Provinsi


Rekapitulasi semua data kabupaten/kota (Form 3) yang
melaksanakan pendistribusian kelambu massal ke dalam
form Rekapitulasi jumlah kelambu dan biaya transportasi
yang diperlukan dari semua kabupaten/kota ke desa/titik dis-
tribusi (Form 4) untuk diserahkan kepada Ditjen P2P up. Dit
P2PTVZ Subdit Malaria.

36
FORMULIR PENDATAAN MONEV KELAMBU PKMF TAHUN 2017
(TINGKAT PROVINSI)

Nama Provinsi : ............................................ Tanggal :


............................................

Data diperoleh dari : ............................................ Tim Monev : ............................................

No Pertanyaan/Data Jawaban

1 Rencana jumlah kelambu yang akan dibagikan/dibutuhkan

2 Jumlah kelambu yang diterima tahun .......................


Dimana tempat penyimpanan?
Adakah masalah dlm penyimpanan?
Bagaimana mengatasinya?

3 Rincian Jumlah kelambu yg didistribusikan ke kabupaten:

Jumlah Jumlah kelambu Jumlah kelambu Tanggal


Kabupaten
penduduk (data pusat) (data provinsi) distribusi

Jumlah kelambu yang tersisa di provinsi

4 Adakah masalah distribusi dan bagaimana mengatasinya?

5 Bentuk kegiatan aktif monev kelambu yang dilakukan provinsi: termasuk alat monitor yang dipakai dan laporan monev
serta umpan baliknya?
Bentuk kegiatan pasif monev kelambu yang dilakukan provinsi:

Angka API provinsi sebelum pembagian kelambu(2014)


6
Angka API provinsi setelah pembagian kelambu: (2015)

Angka API provinsi setelah pembagian kelambu: (2016)

7 Hal-hal apa yang dianggap sudah baik dalam kampanye dan pembagian serta pemanfaatan kelambu Tahun......?
Perencanaan:

Pembiayaan:

Waktu yang tepat:

Jumlah logistik sesuai yang diharapkan:

Penerimaan masyarakat:

Kerjasama lintas program:

Kerjasama lintas sektor:

8 Hal-hal apa yang dianggap belum baik dalam kampanye dan pembagian serta pemanfaatan kelambu 2014?

Perencanaan:

Pembiayaan:

Waktu yang tepat:

Jumlah logistik sesuai yang diharapkan:

Penerimaan masyarakat:

Kerjasama lintas program:

Kerjasama lintas sektor:

9 Usul dan saran perbaikan ke depan:

37
FORMULIR PENDATAAN MONEV KELAMBU PKMF TAHUN 2017
(TINGKAT KABUPATEN)

Nama Kabupaten : ....................................... Tanggal :


.......................................

Data diperoleh dari : ....................................... Tim Monev : .......................................

No Pertanyaan/Data Jawaban

1 Rencana jumlah kelambu yang akan dibagikan/kebutuhan kabupaten

2 Jumlah kelambu yang diterima tahun ......... Kelambu diterima tgl:


Dimana tempat penyimpanan?
Adakah masalah penyimpanan?
Bagaimana mengatasinya?

3 Rincian Jumlah kelambu yang didistribusikan ke Puskesmas:

Puskesmas Jumlah penduduk Jumlah kelambu Tanggal distribusi

Jumlah kelambu yang tersisa di kabupaten

4 Jumlah penduduk kabupaten:


Jumlah penduduk yang menerima kelambu:
Jumlah penduduk yang belum menerima kelambu:

5 Jumlah KK se-kabupaten: Jumlah KK yang sudah menerima


Daftar nama KK yang telah menerima kelambu: ada/tdk kelambu:
Daftar nama KK yang belum menerima kelambu: ada/tdk

6 Angka API kabupaten sebelum pembagian kelambu: (2015)


Angka API kabupaten setelah pembagian kelambu: (2016)

7 Hal-hal apa yang dianggap sudah baik dalam kampanye dan pembagian serta pemanfaatan kelambu tahun.......?
Perencanaan:
Pembiayaan:
Waktu yang tepat:
Jumlah logistik sesuai yang diharapkan:
Penerimaan masyarakat:
Kerjasama lintas program:
Kerjasama lintas sektor:

8 Bentuk kegiatan aktif monev kelambu yang dilakukan kabupaten;


Kapan dan siapa pelaksananya?
Sudah berapa kali ke desa untuk memonitor pemakaian kelambu?
Adakah kuesioner atau cheklist?
Umpan balik?
Bentuk kegiatan pasif monev kelambu yang dilakukan kab; kapan dan siapa pelaksananya? Termasuk alat dan pelaporan
yang dipakai.

9 Apakah masih dilakukan kegiatan penyuluhan tentang kelambu pasca kampanye 2017?
Kapan, dimana dan bagaimana?
(terutama bagi KK yang belum menggunakan kelambu)

10 Materi KIE dan teknik penyuluhannya?

11 Hal-hal apa yang dianggap sudah baik dalam kampanye dan pembagian serta pemanfaatan kelambu 2017?

12 Hal-hal apa yang dianggap belum baik dalam kampanye dan pembagian serta pemanfaatan kelambu 2017?

13 Usul dan saran perbaikan ke depan:

38
FORMULIR PENDATAAN MONEV KELAMBU PKMF TAHUN 2017
(TINGKAT PUSKESMAS)

Tanggal :
.......................................
Nama Puskesmas/Kab : ......................................
Tim Monev : .......................................
Data diperoleh dari : ......................................

No Pertanyaan/Data Jawaban

1 Rencana jumlah kelambu yang akan dibagikan/kebutuhan

2 Jumlah kelambu yang diterima tahun .......... Kelambu diterima tgl:


Dimana tempat penyimpanan?
Adakah masalah penyimpanan?
Bagaimana mengatasinya?
Kondisi kelambu pada waktu diterima:
Ukuran sesuai edaran kemenkes:
Warna kelambu yang diterima:

3 Rincian Jumlah kelambu yang didistribusikan ke Desa:

Desa Jumlah penduduk Jumlah kelambu Tanggal distribusi

Jumlah kelambu yang tersisa di Puskesmas

4 Jumlah penduduk di wilayah puskesmas:


Jumlah penduduk yang menerima kelambu:
Jumlah penduduk yang belum menerima kelambu:

5 Jumlah KK se-wilayah puskesmas:


Daftar nama KK yang telah menerima kelambu: ada/tdk
Daftar nama KK yang belum menerima kelambu:ada/tdk
Jumlah KK yang sudah menerima Kelambu:

6 Adakah masalah dalam pendistribusian dan bagaimana mengatasinya?

7 Catatan jumlah pasien dengan malaria yang berobat ke Puskesmas:


Sebelum kampanye kelambu:
Sesudah kampanye kelambu:

8 Bentuk kegiatan aktif monev kelambu yang dilakukan puskesmas;


kapan dan siapa pelaksananya?
Sudah berapa kali ke desa untuk memonitor pemakaian kelambu?
Kuesioner atau cheklist yang digunakan:
Umpan balik ke kabupaten
Bentuk kegiatan pasif monev kelambu yang dilakukan puskesmas; siapa pelaksananya? Alat yang dipakai?

9 Apakah masih dilakukan kegiatan penyuluhan tentang kelambu pasca kampanye 2017?
Kapan, dimana dan bagaimana? (terutama bagi KK yang belum mau memasang kelambu)

Ketersediaan Materi KIE :


teknik penyuluhan yang sering dipakai:
Apakah menerima leaflet dan poster:
Mendapat alat-alat untuk penyuluhan:

10 Hal-hal apa yang dianggap sudah baik dalam kampanye dan pembagian serta pemanfaatan kelambu 2017?
Perencanaan:
Pembiayaan:
Waktu yang tepat:
Jumlah logistik sesuai yang diharapkan:
Penerimaan masyarakat:
Kerjasama lintas program:
Kerjasama lintas sektor:

11 Hal-hal apa yang dianggap belum baik dalam kampanye dan pembagian serta pemanfaatan kelambu 2017?
Apakah ada hambatan?

12 Usul dan saran perbaikan ke depan:

39
TIM PENYUSUN

Pengarah : drg. Vensya Sitohang, M.Epid ( Direktur P2PTVZ)


Pertanggungjawab : dr. Elvieda Sariwati, M.Epid (Kasubdit Malaria)
Koordinator : dr. Iriani Samad, MSc (Kasie Pengendalian Malaria)

Kontributor : • dr. Elvieda Sariwati, M.Epid (Kasubdit Malaria)


• dr. Iriani Samad, MSc (Kasie Pengendalian Malaria)
• Dewa Made Angga Wisnawa, SKM, MScPH
• dr.Ferdinand J. Laihad, MPH (Ketua TWG)
• dr.Thomas Suroso ( TWG/ P4I)
• Drs. Winarno, M.Sc (TWG/ Komli)
• DR.Lukman Hakim (Expert Malaria)
• Ali Izhar, SKM (Expert Malaria)
• Drs. Sabar Paulus, M.Si (Expert Malaria)
• drg. Made Rasmini (Expert Malaria)
• Yety Intarti, SKM, M.Kes (Subdit Malaria)
• dr. Minerva Theodora, MKM (Subdit Malaria)
• Hanifah Rogayah, SKM, MPH (Subdit Malaria)
• Marlinda, S.Kom (Subdit Malaria)
• Dedy Supriyanto, S.Si (Subdit Malaria)
• Riskha Tiara Puspadewi, SKM (Subdit Malaria)
• Rahmad Isa, S.Si (Subdit Malaria)
• Sarwono (Subdit Malaria)
• Bayu Kurnia, SKM (Subdit Malaria)
• Setyo Rohadi, SE.Ak (Subdit Malaria)
• Ratih Ketana Hapsari, ST (Subdit Malaria)
• Lukman Hakim, SE (Subdit Malaria)
• Bambang Suprijono, S.I.P (Subdit Malaria)
• Priyanto, SE (Subdit Malaria)
• Yuli Hastuty, M.Si (Subdit Malaria)
• Mi’an Sianturi (Subdit Malaria)
• Rizka Amaliya, S.Kp.G (Subdit Malaria)

40

Anda mungkin juga menyukai