Anda di halaman 1dari 101

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGUNJUNG TENTANG KAWASAN TANPA


ROKOK MELALUI MEDIA BANNER DAN LEAFLET DI PUSKESMAS LEMBO
KABUPATEN KONAWE UTARA

Oleh :
DESI NURNANINGSI,S.Kep.,Ns
NDH : 17

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN CXXII TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE UTARA


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
rahmat dan ridho-Nya sehingga Laporan Aktualisasi dengan judul “Peningkatan
Pengetahuan Pengunjung Tentang Kawasan Tanpa Rokok Melalui media Banner
dan Leaflet Di Puskesmas Lembo Kabupaten Konawe Utara” ini bisa selesai
dengan baik. Dalam pelatihan dasar pola baru ini, penulis telah diberikan
pengetahuan tentang nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Tujuan dari
pembuatan laporan aktualisasi ini, sebagai tugas pelatihan dasar prajabatan yang
telah diaktualisasikan di institusi penulis. Ucapan terima kasih penulis yang
sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Syahruddin Nurdin, SE. selaku Kepala Badan Pengembangan


Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan
fasilitas dan arahan selama kegiatan berlangsung
2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara atas segala dukungannya selama
pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
3. Panitia Pelatihan Dasar dari Badan Pengembangan dan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara;
4. Bapak Gafaruddin, SE, M.Si selaku coach kelompok V angkatan CXXII
5. Ibu Lili Suriani selaku mentor dari Puskesmas Lembo;
6. Seluruh Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan ilmunya;
7. Keluarga yang senantiasa selalu memberikan doa, dukungan dan motivasi
dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar
CPNS Tahun 2021.
8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan CXXI,
CXXII, CXXIII Tahun 2021.
9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini


masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan
keterbatasan penulis baik dari aspek pengetahuan, tenaga maupun materi.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan
dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan Aktualisasi ini.

Kendari, 5 Oktober 2021

DESI NURNANINGSI,S.Kep.,Ns
NIP. 199112212019032016
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................ 4
a. Tujuan Umum ................................................................ 4
b. Tujuan Khusus .............................................................. 4
1.3 Manfaat ........................................................................... 4
a. Manfaat Bagi Penulis ..................................................... 4
b. Manfaat Bagi Organisasi ................................................ 4
c. Manfaat Bagi Masyarakat ............................................... 4
1.4 Ruang Lingkup kegiatan aktualisasi…………………………… 4
1.5 waktu dan tempat pelaksanaan………………………………… 5
BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI – NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
2.1 Gambaran Umum Organisasi ................................................ 6
2.2 Konsep nilai dasar ................................................................. 19
2.3 Gagasan kreatif dan pemecahan isu ....................................... 28
2.4 Prediksi hambatan dan solusi ................................................. 28
2.5 Deskripsi atau penjelasan kegiatan ......................................... 29
BAB III. PELAKSANAAN AKTUALISASI
3.1 Kendala dan Antisipasi ........................................................... 45
3.2 Hasil Aktualisasi ........................................... .......................... 46
MATRIKS HABITUASI .............................................................................. 73
MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI ............................... 76
BAB IV. PENUTUP .................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 79
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Luas wilayah Kecamatan Lembo 7


Tabel 2 jumlah jiwa penduduk kecamatan Lembo 8
Tabel 3 Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja 9
puskesmas
Tabel 4 Jumlah pegawai negeri sipil puskesmas 15
Lembo
Tabel 5 Jumlah pegawai harian lepas puskesmas Lembo 16
Tabel 6 Identifikasi isu 16
Tabel 7 Penetapan Isu 18
Tabel 8 Prediksi Hambatan Dan Solusi 28
Tabel 9 Deskripsi/penjelasan kegiatan 29
Tabel 10 jadwal Pelaksanaan Kegiatan 44
Tabel 11 Kendala dan antisipasi 45
Tabel 12 capaian aktualisasi 46
Tabel 13 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi 51
Tabel 14 Rekapan hasil Observasi 66
Tabel 15 Persentase penerapan kawasan tanpa rokok 67
Tabel 16 Analisis Dampak 69
Tabel 17 Realisasi Jadwal kegiatan Aktualisasi 72
Tabel 18 Matriks Habituasi 73
Tabel 19 Matriks Visi Misi Dan Tata Nilai Organisasi 76
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Lembo 7


Gambar 2 Dokumentasi kegiatan 1 53
Gambar 3 Dokumentasi kegiatan 2 56
Gambar 4 Dokumentasi kegiatan 3 59
Gambar 5 Dokumentasi kegiatan 4 62
Gambar 6 Dokumentasi kegiatan 5 65
Gambar 7 Dokumentasi sebelum sosialisasi 68
Gambar 8 Dokumentasi setelah sosialisasi 68
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Undang-undang ASN no. 5 tahun 2014 pada pasal 1 angka 1,
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN memiliki fungsi, yaitu sebagai pelaksana kebijakan
public, pelayan public serta perekat dan pemersatu bangsa (Pasal 10 UU no. 5,
2014).
Kompetensi yang dibangun dalam Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
adalah menjadikan PNS sebagai pelayan publik yang memiliki kemampuan
mengaktualisasikan lima dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
EtikaPublik, KomitmenMutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia adalah
kesehatan. Manusia kebanyakan akan melakukan berbagai cara untuk
memperoleh kesehatan yang prima. Orang yang sedang menderita sakit
biasanya akan berusaha untuk mengatasi dan mengobati penyakit yang
dideritanya hingga dia sembuh. Tubuh yang sehat merupakan kehendak setiap
orang. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu
dilakukan.
Penyebab utama kematian di Indonesia adalah stroke, penyakit
kardiovaskular dan kanker. Selain menjadi penyebab utama kematian, penyakit
tersebut memberikan beban biaya kesehatan tinggi bagi penderitanya.
Peningkatan kejadian penyakit penyebab kematian dan biaya kesehatan tinggi ini
berhubungan dengan peningkatan konsumsi rokok, baik sebagai perokok aktif
maupun perokok pasif.
Saat ini Indonesia menghadapi ancaman serius akibat meningkatnya
jumlah perokok, prevalensi perokok laki-laki di Indonesia merupakan yang
tertinggi di dunia dan diprediksi lebih dari 97 juta penduduk Indonesia terpapar
asap rokok (Riskesdas, 2013). Kecenderungan peningkatan prevalensi merokok
terlihat lebih besar pada kelompok anak-anak dan remaja, Riskesdas 2018
menunjukan bahwa terjadi peningkatan prevalensi merokok penduduk usia 18
tahun dari 7,2% menjadi 9,1%.
Dalam rangka mengendalikan penyakit akibat merokok dan paparan asap
rokok, Pemerintah telah mengeluarkan beberapa peraturan perundang-undangan
seperti Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang
Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan. Dalam
Peraturan Pemerintah tersebut, keseluruhan masalah produk tembakau terutama
rokok telah diarahkan agar tidak mengganggu dan membahayakan kesehatan
perseorangan, keluarga, masyarakat, dan lingkungan.
Pengendalian rokok tersebut dapat dilakukan dengan cara menerapkan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di beberapa tatanan. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia no. 109 tahun 2012 bagian kelima pasal 50 dan
Perda nomor 3 tahun 2019 tentang Kawasan tanpa rokok dimana Kawasan
Tanpa Rokok meliputi fasilitas pelayanan kesehatan. Rumah sakit merupakan
salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. Puskesmas adalah institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan
social ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok di
Puskesmas merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko
ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. Selain
itu, melalui penerapan Kawasan Tanpa Rokok, perilaku merokok diharapkan
dapat dikendalikan, dan kebiasaan merokok dapat berkurang atau hilang secara
bertahap. Berdasarkan fakta factual yang terdapat di puskesmas Lembo terdapat
masalah yaitu : rendahnya kesadaran pengunjung dalam menerapkan kawasan
tanpa rokok di puskesmas Lembo, Belum adanya Penyuluhan Kesehatan
tentang bahaya rokok Di Puskesmas Lembo, Belum adanya pengaturan
penomoran kursi pasien, Rendahnya tingkat kenyamanan pasien dalam
menunggu.
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas ASN, Lembaga
Administrasi Negara yang melakukan pembinaan dan penyelenggaraan
manajemen ASN secara nasional dengan mengeluarkan Peraturan LAN Nomor
12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam
proses pelatihan dasar, CPNS diharuskan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Oleh karena itu, aktualisasi menjadi
salah satu agenda yang mendasari dibuatnya rancangan aktualisasi ini di
Puskesmas Lembo. Indonesia memiliki visi Negara yang tertera pada
pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam mewujudkan visi salah satunya membutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan sumber daya manusia
yang berperan besar dalam perwujudan visi tersebut. Maka dari itu PNS
diharapkan memenuhi standar kompetensi jabatan dan profesionalisme.
Terdapatnya kondisi masalah yang terjadi di puskesmas Lembo, penulis
mengharapkan kondisi tersebut dapat membaik, contohnya : Terlaksananya
kawasan tanpa rokok serta asap rokok di lingkungan puskesmas, Dengan
terlaksananya Penyuluhan Kesehatan tentang bahaya merokok diharapkan
dapat menambah pengetahuan kepada masyarakat akan bahaya dari rokok dan
penetapan kawasan tanpa rokok, Dengan adanya penomoran kursi pasien akan
merasa nyaman dalam menunggu.
Pada era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,
termasuk terhadap pelayanan publik di puskesmas yang mencakup keterkaitan
dalam nilai – nilai dasar ASN yaitu etika public serta pelayanan public dalam
mewujudkan lingkungan kerja yang nyaman pada fasilitas kesehatan di
puskesmas. Salah satu kenyamanan pengunjung di fasilitas kesehatan adalah
dapat menghirup udara yang bersih dari polusi dan memberikan dampak yang
baik bagi kesehatan pengunjung serta para petugas kesehatan dilingkungan
tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya di Puskesmas Lembo, masih terdapat
para pengunjung bahkan petugas kesehatan yang masih merokok di lingkungan
fasilitas kesehatan. Berdasarkan pengalaman penulis di pelayanan kesehatan,
dari beberapa isu berkembang yang ada maka penulis menyusun laporan
rancangan aktualisasi CPNS 2019 dengan judul “Peningkatan Pengetahuan
Pengunjung Tentang Kawasan Tanpa Rokok Melalui Media Banner dan
Leaflet di Puskesmas Lembo Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe
Utara” dengan tujuan terwujudnya masyarakat Kecamatan Lembo yang sehat
2021.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai profesi dasar Aparatur Sipil Negara meliputi :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (
ANEKA ) dalam setiap kegiatan dan tahapan kegiatan di unit kerja
Puskesmas Lembo Kabupaten Konawe Utara.

b. Tujuan Khusus
Tersedianya alat peraga Banner dan Leaflet , untuk meningkatkan
kesadaran pengungjung dalam menerapkan Kawasan Tanpa Rokok di
Puskesmas Lembo Kabupaten Konawe Utara.
1.3 Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN dan peran
kedudukan PNS dalam NKRI adalah sebagai berikut:
a. Manfaat untuk penulis
Penulis dapat menerapkan nilai Profesi pegawai Negeri Sipil dalam Hal ini
ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan
Anti Korupsi ) pada setiap kegiatan yang dilakukan di puskesmas Lembo
Kabupaten Konawe Utara.
b. Manfaat untuk Organisasi
Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Puskesmas
Lembo
c. Manfaat untuk Masyarakat
Masyarakat dapat terlayani dengan optimal, dan mendapatkan pelayanan
public yang berkualitas

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


Ruang lingkup dalam laporan aktualisasi ini antara lain peserta latihan
dasar diharapkan mampu mengaktualisasikan lima nilai-nilai dasar profesi
sebagai Pegawai Negeri Sipil yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya di satuan kerja masing-masing. Ruang lingkup laporan aktualisasi
mencakup tugas dan fungsi seorang tenaga kesehatan (perawat umum) yang
bertugas di unit pelayanan dalam hal ini peningkatan pengetahuan
pengunjung tentang kawasan tanpa rokok di puskesmas Lembo Kabupaten
Konawe Utara.
Kegiatan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS telah dilaksanakan
di Puskesmas Lembo kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara Mulai
tanggal 7 September sampai dengan 5 Oktober 2021. Dengan memakai
media Banner dan Leafleat.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan


pada saat off campus yaitu dari tanggal 07 September s.d 05 Oktober.
Aktualisasi dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Lembo Kecamatan Lembo
Kab. Konawe Utara.
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN


KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI


2.1.1 Letak Organisasi
Puskesmas Lembo merupakan Puskesmas non
perawatan yang merupakan pemekaran dari Pustu Lembo
pada tahun 2007. Puskesmas Lembo terletak di Kelurahan
Lembo Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara, jarak
yang ditempuh dari desa kepuskesmas ± 7 km dengan waktu
tempuh menuju puskesmas selama 15 menit

Wilayah Kerja Puskesmas Lembo terletak diantara 3


Kecamatan diantaranya

Kecamatan Wawolesea, Kecamatan Sawa dan


Kecamatan Pondidaha.

Adapun batas - batas Wilayah Kerja Puskesmas Lembo


sebagai berikut:
 Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Wawolesea
 Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sawa
 Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Lasolo
 Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pondidaha
Kabupaten Konawe

Wilayah kerja Puskesmas Lembo mencakup 1


Kelurahan dan 11 Desa yaitu : Kelurahan Lembo, Desa
Watu-Wulaa , Desa Alo - Alo, Desa Puulemo, Desa Padaleu,
Desa Laramo, Desa Pasir Putih, Desa Bungguosu, Desa
Lapulu, Desa Puusiambu, Desa Taipa dan Desa Tongalino.

1. Letak Geografis
Topografi di kecamatan Lembo sebagian besar
dataran rendah,wilayah kecamatan lembo secara umum
beriklim laut tropis yang dipengaruhi angin musim. sebagai
daerah tropis kecamatan lembo memiliki musim kemarau,
musim hujan yang diselingi oleh musim panca roba.
Gambar 1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Lembo

2. Luas wilayah Puskesmas Lembo

Luas wilayah kecamatan lembo adalah 79,62 Km2


dan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1
Luas wilayah kecamatan lembo

NO NAMA DESA/ KEL LUAS WILAYAH (Km2)

1. WATU WULAA 5,20 Km2


2. ALO – ALO 6,73 Km2
3. PUULEMO 11,71 Km2
4. LARAMO 6,23 Km2
5. PADALEU 4,23 Km2
6. PASIR PUTIH 4,69 Km2
7. LEMBO 14,56 Km2
8. BUNGGUOSU 9,25 Km2
9. LAPULU 3,25 Km2
10. PUUSIAMBU 4,26 Km2
11. TAIPA 3,57 Km2
12. TONGALINO 5,94 Km2
TOTAL 79,62 Km2

3. Pemerintahan
Wilayah kerja Puskesmas Lembo mencakup 1
Kelurahan dan 11 Desa yaitu : Kelurahan Lembo, Desa
Watu-Wulaa , Desa Alo - Alo, Desa Puulemo, Desa
Padaleu, Desa Laramo, Desa Pasir Putih, Desa Bungguosu,
Desa Lapulu, Desa Puusiambu, Desa Taipa dan Desa
Tongalino.
4. Kependudukan
berdasarkan data dari profil kecamatan lembo jumlah
penduduk diwilayah kerja peskesmas lembo tahun 2020
sebanyak 5534 jiwa
tabel 2
jumlah jiwa penduduk kecamatan Lembo

JUMLAH
JUMLAH
NO NAMA DESA/ KEL JUMLAH KK L P
PENDUDUK
1. WATU WULAA 187 56 107 80
2. ALO – ALO 339 101 182 157
3. PUULEMO 694 214 361 333
4. LARAMO 310 87 166 144
5. PADALEU 423 124 219 204
6. PASIR PUTIH 633 161 314 319
7. LEMBO 978 262 489 489
8. BUNGGUOSU 432 129 217 215
9. LAPULU 250 70 123 127
10. PUUSIAMBU 393 110 207 186
11. TAIPA 583 163 293 290
12. TONGALINO 312 88 174 138

2852
TOTAL 5534 156 2682
5
5. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada diwilayah kerja
puskesmas lembo dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3

Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja puskesmas

No Jenis Sarana Sosial Jumlah

1 Taman Kanak – Kanak 7

2 Sekolah Dasar 8

3 Sekolah Menengah Pertama 2

4 Sekolah Menengah Atas 1

6. Perilaku Penduduk
a. perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
untuk menanggulangi rumah tangga yang rawan
terhadap penyakit infeksi dan non infeksi, maka setiap
rumah tangga yang ada perlu diberdayakan untuk
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
b. Aktivitas Posyandu
Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, keberadaan posyandu
sampai saat ini memiliki peranan yang sangat penting
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya pada golongan balita tingkat
perkembangan posyandu di kecamatan Lembo.
c. Morbiditas (Kesakitan)
morbiditas menggambarkan kejadian
penyakit dalam suatu populasi pada kurun
waktu tertentu dan berperan dalam penilaian
terhadap derajat kesehatan masyarakat. angka
kesakitan penduduk didapat dari sarana
pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui
system pencatatan dan pelaporan.
Penyakit TB Paru merupakan penyakit re
emerging masih terus ditemukan di puskesmas
Lembo. Secara normal TB Paru merupakan
penyakit tropis yang sangat erat kaitannya
dengan kemiskinan.TB Paru merupakan penyakit
yang masih tinggi angka kejadiannya bahkan
merupakan yang tertinggi di dunia.Menurut
pencatatan dan pelaporan puskesmas
Lembo. Salah satu penyebab terjadinya penyakit
tersebut adalah terpaparnya dengan asap rokok.

2.1.2 Visi Misi Organisasi


A. Visi
bersama masyarakat mewujudkan Kecamatan Lembo
Sehat dengan penyelenggaraan kesehatan yang
profesional,berkualitas dan ramah pasien.
B. Misi
1. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam Bidang
Kesehatan sehingga Mendorong Kemandirian Masyarakat
untuk Berperilaku hidup bersih dan sehat.
2. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang bermutu
dan terjangkau oleh Masyarakat
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan
Berkomitmen tinggi
4. Meningkatkan tata Kelola Puskesmas yang baik melalui
perbaikan manajemen yang Profesional

2.1.3 Nilai Organisasi


Tata nilai Puskesmas Lembo Yaitu “SEPENUH HATI”, yang
mempunyai arti :
SE = Senyum, salam dan sapa
PEN = Pelayanan sesuai standar
UH = Usaha dan Do’a dalam bekerja
HA = Hargai Atasan, teman sejawat dan keluarga
TI = Tingkatkan etos kerja
2.1.4 Struktur Organisasi

KEPALA PUSKESMAS LEMBO

LILI SURIANI,SKM

KEPALA TATA USAHA

EPARDAN, S.Tr. Keb

PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP, PENANGGUNG JAWAB JARINGAN PENANGGUNG JAWAB MUTU
ESENSIAL,UKM PENGEMBANGAN KEFARMASIAN DAN PELAYANAN PUSKESMAS DAN JEJARING
DAN PERAWATAN KESEHTAN LABORATORIUM PUSKESMAS
MASYARAKAT
dr. Desya Dillachyadi Mokke ARI IDRIA, S.Tr.Keb dr. Desya Dillachyadi Mokke
WIDAYANI M.S, S.Tr.Gz

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN
TERKAIT TERKAIT TERKAIT

JUHARSIH RASJID, SKM.,M.Kes 1. SUMLIATI, S.Farm AGUSNAWATI, S.Tr.Gz


2. CICANIATIN, S.Kep
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
A. Tugas Pokok
Puskesmas Lembo merupakan salah satu organisasi
fungsional yang menyelenggarakan pelayanan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat. Adapun tugas pokok Puskesmas yaitu:
1) Sebagai pusat pembangunan masyarakat kesehatan di
wilayahnya;
2) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat;
3) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
B. Fungsi Organisasi
Adapun fungsi organisasi yang harus dilaksanakan yaitu:

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan


kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri;
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif
dan efesin;
3. Memberi bantuan yang bersifat bimbimgan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut.
2.1.6 Tugas Pokok Perawat Ahli Pertama
Berdasarkan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019 Terdapat 51
Butir Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat kategori
keahlian, yakni Perawat Ahli Pertama rinciannya sebagai berikut:

1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;


2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans sebagai upaya pengawasan
risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar
pada pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan
infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah
keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu
(merumuskan, menetapkan tindakan);
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga
(merumuskan, menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/ kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh;
24) melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada
individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan
komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada
area medikal bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
maternitas;
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi
pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan
fungsi ketenagaan perawat;
51) Melakukan preseptorship dan mentorship

2.1.7 Data – data sumber daya yang dimiliki unit kerja


1. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Lembo
Tabel 4
Jumlah pegawai negeri sipil puskesmas Lembo

NO JENIS TENAGA JUMLAH

PEGAWAI NEGERI SIPIL

1 S2 KESPRO 1

2 S1 KESMAS 1

3 S1 KEPERAWATAN 2

4 D4 KEBIDANAN 10

5 D3 KEBIDANAN 6

6 D3 FARMASI 1

7 D3 PERAWAT 2

8 D3 KESLING 1

9 D4 GIZI 2

10 S1 KEPERAWATAN + Ners 1

Total 27
Tabel 5
Jumlah pegawai harian lepas puskesmas Lembo
NO JENIS TENAGA JUMLAH
PEGAWAI HARIAN LEPAS (PHL)
1 PROFESI KEPERAWATAN 2
2 S1 KEPERAWATAN 2
3 S1 FARMASI 1
4 S1 KESMAS 2
5 D3 PERAWAT GIGI 1
6 D3 KEBIDANAN 6
7 D3 PERAWAT 3
8 D3 GIZI 1
TOTAL 18

2.1.8 Identifikasi dan Penetapan isu


A. Identifikasi Isu
Sebelum menetapkan judul aktualisasi, ada dua tahapan yang
di lakukan penulis terlebih dahulu, tahapan awal adalah
mengidentifikasi isu sesuai tugas pokok dan fungsi. Berdasarkan
hasil observasi penulis selama bertugas di Puskesmas Lembo
Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara, ada beberapa isu
terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan penulis yang
membutuhkan penyelesaian segera
Tabel 6
Deskripsi Keterkaitan
No. Tugas dan Fungsi Isu Teridentifikasi
dengan Agenda III

1 Pelaksanaan Rendahnya Manajemen ASN :


pengelolaan edukasi kesadaran ( keterbukaan )
sosialisasi pengunjung dalam Perawat harus mampu
menerapkan untuk mengedukasi setiap
kawasan tanpa rokok masyarakat untuk tidak
puskesmas Lembo merokok dalam lingkungan
puskesmas
Whole Of Government :
(Inovasi)
perawat harus mampu
menerapkan metode baru
Pelayanan publik:
(Efektif dan efisien)
Deskripsi Keterkaitan
No. Tugas dan Fungsi Isu Teridentifikasi
dengan Agenda III

perawat harus mampu


mewujudkan tujuan yg
hendak di capai dengan
prosedur yang sederhana.
2 Pelaksaanaan Belum adanya Manajemen ASN :
Penyuluhan (efektif dan efisien)
Pengelolaan
Kesehatan tentang Perawat harus efektif dan
Pelayanan bahaya rokok Di efisien dalam memberikan
Puskesmas Lembo edukasi kepada
masyarakat.
Whole Of Government :
(Integrasi)
Perawat dapat
berkolaborasi dengan rekan
kerja dalam mewujudkan
masyarakat yang sehat.
Pelayanan publik :
(Transparan)
Perawat dalam pelayanan
publik harus menyediakan
akses bagi warga untuk
mengetahui segala hal
tentang pelayanan.
3 Pelaksaanaan Belum adanya Manajemen ASN :
(efektif dan efisien)
Pengelolaan pengaturan
Perawat harus efektif dan
Pelayanan penomoran kursi efisien dalam memberikan
edukasi kepada
pasien
masyarakat.
Whole Of Government :
(Integrasi)
Perawat dapat
berkolaborasi dengan rekan
kerja dalam mewujudkan
masyarakat yang sehat.
Pelayanan publik :
(Transparan)
Perawat dalam pelayanan
publik harus menyediakan
akses bagi warga untuk
mengetahui segala hal
tentang pelayanan.
B. Penetapan Isu
Tabel 7
Penetapan Isu
No Isu utama APKL Total Rangking
. A P K L
1. Rendahnya kesadaran
pengunjung dalam 5 4 5 4 18 1
menerapkan kawasan tanpa
rokok di puskesmas Lembo
2. Belum adanya Penyuluhan
Kesehatan tentang bahaya
5 3 3 4 15 3
rokok Di Puskesmas Lembo

3. Belum adanya pengaturan


5 4 4 4 16 2
penomoran kursi pasien

Dalam hasil analisis yang di sajikan dalam tabel diatas maka dapat
disimpulkan isu prioritas adalah isu nomor satu, yaitu Rendahnya
kesadaran pengunjung dalam menerapkan kawasan tanpa rokok di
puskesmas Lembo.

2.1.9 Analisis isu


A. Dampak
Dari analisis mengunakan APKL di atas Dampak yang terjadi
jika isu tentang rendahnya kesadaran pengunjung dalam
menerapkan area bebas rokok, yaitu :
1. Menurunkan mutu layanan di Puskesmas Lembo.
2. Tidak akan mendatangkan perubahan yang baik dalam
penerapan puskesmas Lembo sebagai kawasan tanpa rokok.
3. Puskesmas akan menjadi salah satu sumber polusi asap rokok
dan tentu akan memberikan ketidaknyamanan bagi pengunjung
yang datang berobat dan tidak merokok.
4. Akan memperparah kondisi pasien terutama yang ada riwayat
penyakit ISPA dan jantung.
5. Akan lebih mebahayakan bagi kesehatan anak dan ibu hamil.
B. Peta Permasalahan Isu

Tidak adanya petugas


Tidak ada informasi kesehatan yang
C.
tentang zona kawasan menegur untuk tidak
D. rokok
tanpa asap merokok pada zona
Kurangnya tanpa rokok
kesadaran
pengunjung dalam
menerapkan area
bebas rokok
Pengunjung tidak bisa Budaya dan kebiasaan
baca tulis masyarakat

2.2 KONSEP NILAI DASAR

2.2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita
dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
hal tersebut.
2. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
3. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
4. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
8. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2.2.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai
beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam
arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Prinsip – prinsip nasionalisme :
1. Kesatuan
2. Kebebasan
3. Kesamaan
4. Kepribadian
5. Prestasi
2.2.3 Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
2. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
8. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
2.2.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain:
1. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
2. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
3. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
4. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
5. Sepenuh hati.
6. Perbaikan berkelanjutan.
2.2.5 Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
1. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
demi mencapai keuntungan sesaat;
2. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan;
4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas
apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan
kepada kita;
9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi.
2.2.6 Kedudukan dan Peran ASN
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam
menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur
sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara
yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari
intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
1. Kepastian hukum;
2. Profesionalitas;
3. Proporsionalitas;
4. Keterpaduan;
5. Delegasi;
6. Netralitas;
7. Akuntabilitas;
8. Efektif dan efisien;
9. Keterbukaan;
10. Non diskriminatif;
11. Persatuan;
12. Kesetaraan;
13. Keadilan;
14. Kesejahteraan.
2.2.7 Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
 Dialog atau pertukaran informasi;
 Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 Joint working, atau kolaborasi sementara;
 Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan
utama salah satu peserta kerjasama;
 Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif.
3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
 Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah
satu peserta kerjasama;
 Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru.
2.2.8 Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah.
1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang
dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan
akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang
terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah
wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan,
jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan
pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
6. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara
mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan
dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang
terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara
formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
2.3 Gagasan Kreatif dan Pemecahan Isu

A. Unit Kerja : Puskesmas Lembo


B. Isu yang diangkat : Rendahnya kesadaran pengunjung dalam
menerapkan kawasan tanpa rokok di Puskesmas
Lembo
C. Gagasan pemecahan isu : 1. Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan
pimpinan dalam rencana kegiatan
2. Menyusun rancangan tentang Kawasan tanpa
asap rokok
3. Menyampaikan rancangan kegiatan dan alat-alat
yang diperlukan
4. Melakukan kegiatan sosialisasi;
5. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan

D. Tujuan pemecahan isu : Terwujudnya kesadaran atas fisik layanan kawasan


tanpa rokok

2.4 Prediksi Hambatan Dan Solusi


Tabel 8
No Nama Kegiatan Hambatan Solusi
Melakukan Konsultasi Atasan sedang melakukan Menyesuaikan jadwal
1 dan koordinasi kepada perjalanan dinas keluar konsultasi dengan
mentor daerah / kota jadwal atasan
Menyiapkan alat dan Tidak tersedianya alat dan Mencari alat dan
2 bahan format dan bahan bahan yang tersedia
desain banner dan
leaflet
Melakukan percetakaan Membuat banner dan leaflet Membuat banner dan
3 banner membutuhkan biaya leaflet di percetakan
yang terjangkau
Mengadakan sosialisasi Tidak semua pengunjung Menyesuaikan waktu
4 melalui pembagian dapat mengikuti sosialisasi pengunjung untuk
leaflet dan banner mengikuti sosialisasi
Mengevaluasi Kurangnya pengunjung yang Melakukan sosialisasi
5 pelaksanaan kegiatan mau mengikuti evaluasi seminggu sebelum
penyuluhan evaluasi
2.5 Deskripsi/penjelasan kegiatan
Tabel 9
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan
Kegiatan Mata Pelatihan Terhadap Visi Nilai
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Mempersiapkan Tersedianya a. Akuntabilitas Kegiatan ini terkait kegiatan
konsultasi dan bahan konsultasi bahan (Tanggung jawab) Saya dengan Visi melakukan
koordinasi konsultasi akan melakukan bersama konsultasi
kepada mentor dengan konsultasi dengan penuh masyarakat dengan kepala
pimpinan tanggung jawab mewujudkan puskesmas
b. Nasionalisme kecamatan Lembo berkaitan
(Musyawarah) Saya akan sehat dengan dengan
berkonsultasi penyelenggaraan perencanaan
mengutamakan mufakat kesehatan yang Optimalisasi
dalam bermusyawarah, profesional penerapan
tidak memaksakan berkualitas dan kawasan tanpa
pendapat, bersifat ramah pasien. rokok pada
kekeluargaan dan pengunjung
mengutamakan berdasarkan
persatuan pada nilai –nilai
c. Etika Publik (Sopan) organisasi yaitu
saya akan mengunakan selalu
bahasa yang sopan menghargai
d. Komitmen Mutu : atasan, menjalin
(Efisien) hubungan baik
Saya akan melakukan antara pegawai
konsultasi dengan efisien dan pimpinan
e. Anti Korupsi (Berani)
Saya akan berani dalam
berkonsultasi kepada

37
kepala puskesmas serta
segala apa yang menjadi
kendala disampaikan
secara jujur, disusun
secara transparan dan
bertanggungjawab
2. Mengatur Adanya jadwal a. Akuntabilitas (
Jadwal untuk bertemu Tanggung Jawab ) Saya
pertemuan dengan mentor akan menemui mentor
dengan mentor untuk melakukan
konsultasi dengan penuh
tanggung jawab.
b. Nasionalisme ( Hormat
menghormati ) Saya akan
mengucapkan salam
ketika bertemu dengan
mentor
c. Etika Publik ( Sopan )
pada saat akan
melakukan konsultasi
saya akan membuat janji
terlebih dahulu untuk
bertemu dengan mentor.
d. Komitmen Mutu ( Efektif
dan Efisien ) saya
menjelaskan tentang
rencana saya
e. Anti Korupsi ( Mandiri )
pada saat konsultasi
saya akan mencatat
semua pengarahan yang
di berikan oleh mentor

38
3. Meminta Mendapat a. Akuntabilitas ( tanggung
persetujuan persetujuan jawab ) Dalam meminta
kepada mentor dari mentor persetujuan penulis
mengemukakan
tujuannya dengan jelas
kepada pimpinan
b. Nasionalisme ( hormat
menghormati ) dalam
meminta persetujuan
kepada mentor apa yang
dikerjakan dapat
dipercaya.
c. Etika Publik ( ramah )
melakukan komunikasi
dengan ramah dan sopan
santun kepada mentor
d. Komitmen mutu ( efektif
) dalam meminta
persetujuan ke mentor
dilakukan secara
langsung agar
komunikasi berjalan
efektif.
e. Anti Korupsi ( berani )
Dalam meminta saran
dan masukan penulis
tidak menjanjikan atau
memberikan imbaalan
apapun

39
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
Kegiatan Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Nilai
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Menyiapkan 1. Konsultasi Terlaksananya a. Akuntabilitas (Tanggung Dengan Dengan
alat, bahan kepada konsultasi jawab) Saya akan melakukan kegiatan membuat
format dan mentor kepada mentor konsultasi dengan penuh membuat leafleat dan
desain leaflet, tentang tanggung jawab Banner pada
leafleat dan
Dan Banner desain b. Nasionalisme (Mufakat, penguatan
tentang pembuatan Musyawarah) Saya akan banner maka Nilai
kawasan banner dan berkonsultasi mengutamakan memberikan Organisasi
tanpa rokok leaflet mufakat dalam bermusyawarah, penguatan dapat
dan bahaya tidak memaksakan pendapat, kepada misi memberikan
rokok bersifat kekeluargaan dan Puskesmas Inovasi dalam
mengutamakan persatuan yaitu mutu peningkatan
c. EtikaPublik(Sopan) saya akan etos atau
pelayanan
mengunakan bahasa yang kualitas kerja.
sopan dalam berkonsultasi kesehatan
dengan mentor
d. Komitmen Mutu : (Efisien)
Saya akan melakukan
konsultasi dengan efisien.
e. Anti Korupsi (Berani) Saya
akan berani dalam berkonsultasi
kepada mentor serta segala apa
yang menjadi kendala
disampaikan secara jujur,
disusun secara transparan dan
bertanggungjawab
2. Menyusun Adanya desain a. Akuntabilitas Dalam membuat
desain pembuatan desain banner dan lefleat harus

40
pembuatan banner dan teratur dan rapi dalam
banner dan leaflet penempatannya.
leaflet b. Nationalisme ( jujur dan tegas )
kawasan Dalam mendesain Leafleat dan
tanpa rokok banner Penulis harus jujur dan
dan bahaya tegas
rokok c. Etika Publik ( sopan ) dalam
mendesain Banner dan leaflet
menggunakan bahasa yang
sopan.
d. Komitmen Mutu dalam
mendesain banner dan leaflet
terdapat mutu.
e. Anti korupsi ( jujur ) dalam
mendesain Banner dan leaflet
berisi informasi informasi yang
benar

41
3. Menyiapkan Bahan untuk a. Akuntabilitas ( tanggung jawab )
bahan untuk mencetak Dalam mengumpulkan bahan
pembuatan banner dan untuk membuat leafleat dan
banner dan membuat mencetak banner , Penulis
leaflet leafleat tersedia menyusun materi yang dapat
dipertanggung jawabkan.
b. Nasionalisme (bekerja keras )
Dalam membuat leafleat dan
mencetak banner , Penulis
bekerja keras untuk
menyelesaikannya.mengumpulk
an bahan untuk
c. Etika Publik ( jujur ) Dalam
mengumpulkan bahan untuk
membuat leafleat dan mencetak
banner, Penulis memberikan
informasi yang jujur.
d. Komitmen Mutu ( efektif ) Dalam
mengumpulkan bahan untuk
membuat leafleat dan mencetak
banner , Penulis memperhatikan
mutu dari bahan –bahan yang
akan digunakan.
e. Anti Korupsi (tanggung jawab
)Dalam mengumpulkan bahan
untuk membuat leafleat dan
mencetak banner , Penulis
menggunakan fasilitas-fasilitas
kantor dengan penuh tanggung
jawab

42
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Misi
1 2 3 4 5 6 7
3 Melakukan 1. Konsultasi Terjalin a. Akuntabilitas ( tanggung Dengan Dengan
percetakan dengan pihak koordinasi jawab ) kejelasan dan melakukan mencetak
banner percetakan dengan keterbukaan dalam percetakan leafleat dan
tentang percetakan menanyakan bahan Banner pada
banner dan
desain banner desain yang akan di penguatan Nilai
cetak. leaflet dapat Organisasi dapat
b. Nasionalisme ( memberikan memberikan
Menghormati ) penguatan Inovasi dalam
menghormati dalam kepada misi peningkatan
setiap penjelasan yang di Puskesmas etos atau
berikan oleh pihak yaitu mutu kualitas kerja.
percetakan.
pelayanan
c. Etika Publik ( sopan )
dalam menyampaikan kesehatan
tujuan untuk mencetak
desain kepada pihak
percetakan, saya
menggunakan bahasa
yang sopan.
d. Komitmen mutu ( efektif
) berkoordinasi terlebih
dahulu ke pihak
percetakan kita dapat
mengefektifkan waktu
dalam menyelesaikan
kegiatan.
e. Anti korupsi ( Berani )

43
berani dalam
menyampaikan maksud
keinginan ke pihak
percetakan demi
terlaksananya kegiatan.
2. Konsultasi Terjalinnya a. Akuntabilitas (Tanggung
kepada konsultasi jawab) Saya akan
mentor kepada mentor melakukan konsultasi
tentang tentang desain dengan
desain penuh tanggung jawab
pembuatan b. Nasionalisme (Mufakat,
Banner dan Musyawarah) Saya akan
leaflet berkonsultasi
mengutamakan mufakat
dalam bermusyawarah,
dalam menentukan
desain pembuatan banner
dan leaflet.
c. Etika Publik (Sopan)
saya akan mengunakan
bahasa yang sopan
dalam berkonsultasi
dengan mentor tentang
desain.
d. Komitmen Mutu :
(Efisien)
Saya akan melakukan
konsultasi dengan efisien.
e. Anti Korupsi
(transparan) Saya akan
berani dalam
berkonsultasi kepada

44
mentor serta segala apa
yang menjadi kendala
disampaikan secara jujur,
disusun secara
transparan dan
bertanggungjawab
3. Membawa Ada bahan
a. Akuntabiltas yaitu
desain banner desain yang
bertanggung jawab dalam
ke percetakan akan di cetak
menyiapkan bahan desain
kepihak percetakan
b. Nasionalisme yaitu
bekerjasama dengan
pihak percetakan dalam
menyelesaikan kegiatan
ini.
c. Etika Publik yaitu sopan
dalam menyampaikan
tujuan untuk mencetak
desain kepada pihak
percetakan.
d. Komitmen Mutu yaitu
dengan berkerjasama
dengan pihak percetakan
dapat mengefisiensikan
waktu dalam
menyelesaikan kegiatan
e. Anti Korupsi yaitu
dengan membawa desain
ke pihak percetakan
sebagai bentuk upaya
kerja keras dalam
menyelesaikan kegiatan

45
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Nilai
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Mengadakan 1. Mempersiapkan Alat dan Bahan a. (Akuntabilitas) Penulis Dengan Dengan
Sosialisasi alat dan bahan tersedia bertanggung jawab dalam mengadakan mengadakan
Melalui seperti leaflet menyediakan alat dan sosialisasi sosialisasi
Pembagian dan banner kepada
bahan yang digunakan dapat
Leaflet dan masyarakat
banner dalam sosialisasi memberikan akan
b. (Nasionalisme) Dalam penguatan memberikan
mempersiakan alat dan kepada misi penguatan
bahan edukasi, Penulis Puskesmas Nilai
bekerja bersama dengan yaitu mutu Organisasi
pelayanan dapat
rekan sejawat dan
memberikan
petugas lainnya kesehatan
Inovasi dalam
c. Etika Publik Dalam peningkatan
mempersiapkan alat dan etos atau
bahan edukasi, kualitas kerja.
Penulismeminta dengan
Sopan kepada Pimpinan
d. (Komitmen Mutu) Dalam
mempersiapkan alat dan
bahan edukasi,
Penulismempemperhatika
n mutu dari alat dan
bahan yang digunakan
untuk edukasi

46
e. (Anti Korupsi ) Dalam
mempersiapkan alat dan
bahan edukasi, Penulis
menggunakan fasilitas-
fasilitas kantor yang
digunakan dengan penuh
tanggung jawab

2. Mengatur Jadwal Adanya jadwal a. Akuntabilitas ( Tanggung


sosialisasi untuk sosialisasi Jawab ) Saya akan
mengatur jadwal dengan
penuh tanggung jawab.
b. Nasionalisme ( Hormat
menghormati ) Saya akan
menghormati setiap
peserta sosialisasi
c. Etika Publik ( Sopan )
pada saat akan melakukan
sosialisasi menggunakan
bahasa yang sopan.
d. Komitmen Mutu ( Efektif
dan Efisien ) saya
menjelaskan tentang apa
itu bahaya rokok dan
kawasan tanpa rokok
e. Anti Korupsi ( Mandiri )
pada saat sosialisasi saya
akan mencatat semua
masalah yang di tanyakan
peserta
3 Membuat daftar Adanya daftar a. Akuntabilitas :

47
hadir peserta hadir (konsisten) Pembuatan
daftar hadir saya akan
buat dengan konsisten
b. Nasionalisme :
(Bahasa Indonesia) Saya
akan membuat daftar
hadir dengan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar
c. EtikaPublik :
(cermat) Saya akan
membuat daftar hadir
dengan cermat
d. Komitmen Mutu :
(Efisien) Saya akan
membuat daftar hadir se
efisien mungkin
e. Anti Korupsi :
(tanggung jawab) Saya
akan buat dengan penuh
rasa tanggung jawab
4 Melakukan Tersampaikannya a. Dalam memberikan
sosialisasi materi yang di sosialisasi kepada
berikan pengunjung penulis
menyampaikan
informasi dengan jelas
dan mudah dipahami
(Akuntabilitas)
b. Dalam memberikan
sosialisasi kepada
pengunjung, penulis

48
menyampaikan Bahaya
rokok (Nasionalisme)
c. Dalam penyampaian
materi penyuluhan,
maka penulis harus
menyampaikan dengan
bahasa yang sopan
santun (Etika Publik)
d. Dalam memberikan
penyuluhan kepada
pengunjung, penulis
menyampaikan arahan
dengan jelas dan
mudah dipahami
(Komitmen Mutu).
e. Dalam penyuluhan
tentang bahaya rokok
dan kawasan tanpa
rokok harus jujur dan
beradab (Anti Korupsi)

No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan


Kegiatan Kegiatan Pelatihan Terhadap Visi Nilai
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Mengevaluasi 1. Meminta Diperolehnya a. Dalam meminta persetujuan, Dengan Dengan
pelaksanaan persetujuan persetujuan Penulis mengemukakan tujuannya kegiatan mengadakan
kegiatan Pimpinan mengenai dengan jelas (Akuntabilitas). mengevaluasi evaluasi
penyuluhan mengenai pelaksanaan b. Dalam meminta persetujuan, akan kepada
pelaksanan evaluasi Penulis menggunakan bahasa memberikan masyarakat

49
evaluasi yang benar (Nasionalisme). penguatan akan
c. Dalam meminta persetujuan, pada misi memberikan
Penulis mengemukakan alasan puskesmas penguatan
dengan sopan(EtikaPublik). yaitu Nilai
d. Dalam meminta meningkatkan Organisasi
persetujuan,Penulis menjaga peran serta dapat
komunikasi agar masyarakat memberikan
berkelanjutan(Komitmen Mutu).
dalam bidang Inovasi dalam
e. Dalammemintapersetujuan,
kesehatan peningkatan
Penulis tidak menjanjikan imbalan
etos atau
apapun(AntiKorupsi).
kualitas kerja
2. Melakukan Pengunjung a. Dalam melakukan evaluasi, pasien
evaluasi mampu mampu menyebutkan bahaya dari
tentang memahami merokok (Akuntabilitas).
tentang kawasan b. Dalam menyusun hasil evaluasi
pengetahu
tanpa rokok dan harus menggunakan bahasa yang
an bahaya rokok
pengunjun baik sesuai EYD (Nasionalisme)
g tentang c. Pada saat melakukan evaluasi,
kawasan penulis mengevaluasi kegiatan
tanpa dengan cara sopan sebagai pagian
rokok dan dari pelayanan di puskesmas
bahaya (EtikaPublik)
merokok d. Hasil evaluasi menjadi acuan untuk
kegiatan lebih baik dan tetap
berkelanjutan (Komitmen Mutu)
e. Dalammemintapersetujuan,Penulis
tidak menjanjikanimbalan
apapun(AntiKorupsi).
3. Mengatur Terbentuknya a. Dalam melakukan evaluasi,
jadwal jadwal
50
pertemuan pertemuan pengunjung mampu memahami
untuk untuk tentang kawasan asap rokok dan
menyerahk menyampaikan bahaya merokok (Akuntabilitas).
an hasil Hasil Kegitan b. Dalam menyusun hasil evaluasi
evaluasi dan saran harus menggunakan bahasa yang
dan serta masukan baik sesuai EYD (Nasionalisme)
meminta dari pimpinan
c. Pada saat melakukan evaluasi,
saran serta
masukan penulis mengevaluasi kegiatan
kepada dengan cara sopan sebagai bagian
pimpinan dari pelayanan di puskesmas
sebagai (EtikaPublik)
wujud dari d. Hasil evaluasi menjadi acuan untuk
peningkata kegiatan lebih baik dan tetap
n mutu
berkelanjutan (Komitmen Mutu)
pelayanan
e. Dalam
memintapersetujuan,Penulis tidak
menjanjikanimbalan
apapun(AntiKorupsi).

51
D. jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 10
N KEGIATAN September Oktober
O 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5
1 Melakukan
konsultasi
dan
koordinasi
kepada
mentor
2 Menyiapkan
alat, bahan
format dan
desain leaflet,
Dan Banner
tentang
kawasan
tanpa rokok
dan bahaya
rokok
3 Melakukan
percetakan
banner
4 Mengadaka
n Sosialisasi
Melalui
Pembagian
Leaflet dan
banner
5 Melakukan
evaluasi

52
BAB III

PELAKSANAAN AKTUALISASI

3.1 Kendala dan antisipasi

Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja, kemungkinan akan ada


hal – hal yang menjadi kendala bagi peserta, untuk mengantisipasi hal tersebut,
maka diperlukan strategi untuk menghadapi kendala tersebut agar tidak
menimbulkan tidak efisiennya waktu pelaksanaan yang terbatas.

Antisipasi dalam menghadapi kendala selama melaksanakan aktualisasi


dapat dilihat pada data tabel berikut :

Tabel 11

No Kegiatan Kendala Antisipasi


Melakukan Konsultasi Atasan sedang melakukan Menyesuaikan
1 dan koordinasi perjalanan dinas keluar jadwal konsultasi
kepada mentor daerah / kota dengan jadwal
atasan
Menyiapkan alat dan Tidak tersedianya alat dan Mencari alat dan
2 bahan format dan bahan bahan yang tersedia
desain banner dan
leaflet
Melakukan Membuat banner dan Membuat banner
3 percetakaan banner leaflet membutuhkan biaya dan leaflet di
percetakan yang
terjangkau
Mengadakan Tidak semua pengunjung Menyesuaikan
sosialisasi melalui dapat mengikuti sosialisasi waktu pengunjung
4
pembagian leaflet untuk mengikuti
dan banner sosialisasi
Mengevaluasi Kurangnya pengunjung Melakukan
5 pelaksanaan kegiatan yang mau mengikuti sosialisasi seminggu
penyuluhan evaluasi sebelum evaluasi
Tabel 3.1 : Kendala dan Antisipasi

53
3.2 Hasil Aktualisasi

3.2.1 Realisasi pelaksanaan kegiatan

Adapun realisasi pelaksanaan aktualisasi yang dilaksanakan di


Puskesmas Lembo Kabupaten Konawe Utara sebagai berikut :

Kegiatan dan Waktu


No tahap Output Nilai – Nilai Dasar Pelaksan keterangan
kegiatan aan
1 Melakukan Tanggal 7 Terlaksana
Konsultasi – 11
dan Septembe
koordinasi r 2021
kepada
mentor
Tahap Tersediany Etika Publik : Sopan Tanggal 8 Terlaksana
Kegiatan 1 : a bahan Akuntabilitas : Tanggung jawab september
Mempersiapk konsultasi Nasionalisme : 2021
an bahan dengan musyawarah
konsultasi pimpinan Komitmen Mutu : efisien
Anti korupsi : Berani
Manajemen ASN : akuntabilitas
Whole of Govermen : integrasi
Pelayanan public : transparan
Tahap Adanya Etika Publik : Tanggal Terlaksana
Kegiatan 2 : jadwal Sopan 10
Mengatur untuk Akuntabilitas : Septembe
Jadwal bertemu Tanggung Jawab Nasionalisme r 2021
pertemuan dengan :
dengan mentor Hormat menghormati
mentor Komitmen Mutu :
Efektif dan Efisien
Anti Korupsi :
Mandiri
Manajemen ASN : efektif
Whole of Govermen :kedekatan
Pelayanan public : partisipasif
Tahap Mendapat Etika Publik : Tanggal Terlaksana
Kegiatan 3 : persetujuan Ramah 11
Meminta dari mentor Akuntabilitas : Septemba
persetujuan tanggung jawab r 2012
kepada Nasionalisme :
mentor hormat menghormati
Komitmen mutu :
efektif
Anti Korupsi :
berani
Manajemen ASN : keterbukaan
Whole of Govermen : koordinasi
Pelayanan public : responsif
Tabel 3.2 capaian aktualisasi kegiatan 1

54
No Kegiatan dan tahap Output Nilai – Nilai Dasar Waktu Keteranga
kegiatan Pelaksanaa n
n
2 Menyiapkan alat, Tanggal 13 Terlaksan
bahan format dan – 16 a
desain leaflet, Dan September
Banner tentang 2021
kawasan tanpa
rokok dan bahaya
rokok
Tahap Kegiatan 1 Terlaksanany EtikaPublik :Sopan Tanggal 13 Terlaksan
: a konsultasi Akuntabilitas : September a
Konsultasi kepada kepada Tanggung jawab 2021
mentor tentang mentor Nasionalisme :
desain pembuatan Mufakat Musyawarah
banner dan leaflet Komitmen Mutu : Efisien
Anti Korupsi : Berani
Manajemen ASN :
keterbukaan
Whole of Govermen :
koordinasi
Pelayanan public :
transparan
Tahap kegiatan 2 Adanya Nasionalisme : Tanggal 14 Terlaksan
: desain jujur dan tegas September a
Menyusun desain pembuatan Etika Publik : 2021
pembuatan banner banner dan sopan
dan leaflet leaflet Akuntabilitas :
kawasan tanpa Tanggung Jawab.
rokok dan bahaya Komitmen Mutu :
rokok Berorientasi mutu
Anti korupsi :
jujur
Manajemen ASN : efektif
Whole of Govermen :
integrasi
Pelayanan public :
akuntabel
Tahap Kegiatan 3 Bahan untuk Nasionalisme : Tanggal 16 Terlaksan
: mencetak bekerja keras September a
Menyiapkan bahan banner dan Akuntabilitas : 2021
untuk pembuatan membuat tanggung jawab
banner dan laeflet leafleat Etika Publik :
tersedia Jujur
Komitmen Mutu :
Efektif
Anti Korupsi :
tanggung jawab
Manajemen ASN : efektif
Whole of Govermen :
integrasi
Pelayanan public :
akuntabel
Tabel 3.3 capaian aktualisasi kegiatan 2

55
No Kegiatan dan tahap Output Nilai – Nilai Dasar Waktu Keteranga
kegiatan Pelaksan n
aan
3 Melakukan Tanggal Terlaksana
percetakan banner 17 – 21
Septemb
er 2021
Tahap kegiatan 1 Terjalin Etika Publik : sopan Tanggal Terlaksana
: koordinasi Akuntabilitas : 17
Konsultasi dengan dengan tanggung jawab Septemb
pihak percetakan percetakan Nasionalisme : er 2021
tentang desain Menghormati
banner Komitmen mutu :
efektif
Anti korupsi : Berani
Manajemen ASN :
keterbukaan
Whole of Govermen :
koordinasi
Pelayanan public :
transparan
Tahap Kegiatan 2 Terjalinnya Etika Publik : Tanggal Terlaksana
: Konsultasi konsultasi Sopan 19
kepada mentor kepada Akuntabilitas : Septemb
tentang desain mentor Tanggung jawab er 2021
pembuatan Banner Nasionalisme :
dan leaflet Mufakat dan
Musyawarah
Komitmen Mutu :
Efisien
Anti Korupsi :
Transparan
Manajemen ASN :
keterbukaan
Whole of Govermen :
koordinasi
Pelayanan public :
transparan
Tahap Kegiatan 3 Ada bahan Etika Publik : Tanggal Terlaksana
: desain yang sopan 21
Membawa desain akan di cetak Akuntabiltas : Septemb
banner ke bertanggung jawab er 2021
percetakan Nasionalisme :
bekerjasama
Komitmen Mutu : inovatif
Anti Korupsi :
kerja keras
Manajemen ASN :
keterbukaan
Whole of Govermen :
koordinasi
Pelayanan public :
transparan
Tabel 3.4 capaian aktualisasi kegiatan 3

56
No Kegiatan dan Output Nilai – Nilai Dasar Waktu Keterangan
tahap Pelaksanaa
kegiatan n
4 Mengadaka Tanggal 22 Terlaksana
n – 30
Sosialisasi September
Melalui 2021
Pembagian
Leaflet dan
banner
Tahap Alat dan Nasionalisme : bekerja sama Tanggal 22 Terlaksana
kegiatan 1 : Bahan Akuntabilitas : bertanggung jawab September
Mempersiap tersedia Etika Publik : Sopan 2021
kan alat dan Komitmen Mutu : Orientasi Mutu
bahan Anti Korupsi : tanggung jawab
seperti Manajemen ASN : efektif
leaflet dan Whole of Govermen : integrasi
banner Pelayanan public : akuntabel
Tahap Adanya Komitmen Mutu : Efektif dan Tanggal 23 Terlaksana
kegiatan 2 : jadwal Efisien September
Mengatur untuk Akuntabilitas : Tanggung Jawab 2021
Jadwal sosialisa Nasionalisme : Menghormati
sosialisasi si Etika Publik : Sopan
Anti Korupsi : Mandiri
Manajemen ASN : efektif
Whole of Govermen :kedekatan
Pelayanan public : partisipasif
Tahap Adanya Akuntabilitas : Tanggal 24 Terlaksana
kegiatan 3 : daftar Konsisten September
Membuat hadir Nasionalisme : 2021
daftar hadir Bahasa Indonesia
peserta EtikaPublik : cermat
Komitmen Mutu :
Efisien
Anti Korupsi :
tanggung jawab
Manajemen ASN : efektif
Whole of Govermen :kedekatan
Pelayanan public : partispasif
Tahap Tersamp Akuntabilitas: Tanggal Terlaksana
kegiatan 4 : aikannya kejelasan 25-30
Melakukan materi Nasionalisme : September
sosialisasi yang di Menghormati 2021
berikan Etika Publik :
Sopan
KomitmeMutu :
Berorientasi mutu
Anti Korupsi :
Berani
Manajemen ASN : keterbukaan
Whole of Govermen : integrasi
Pelayanan public : transparan
Tabel 3.5 capaian aktualisasi kegiatan 4

57
No Kegiatan dan tahap Output Nilai – Nilai Dasar Waktu Keterang
kegiatan Pelaksanaa an
n
5 Mengevaluasi Tanggal 1 Terlaksa
pelaksanaan sampai 5 na
kegiatan Oktober
penyuluhan 2021

Tahap Kegiatan 1 Diperolehny Etika Publik : Tanggal 1 Terlaksa


: a Sopan Oktober na
Meminta persetujuan Akuntabilitas : 2021
persetujuan mengenai Kejelasan
Pimpinan pelaksanaa Nasionalisme :
mengenai n evaluasi Bahasa indonesia
pelaksanaan Komitmen Mutu :
evaluasi efektif
Anti Korupsi :
Sederhana
Manajemen ASN :
keterbukaan
Whole of Govermen :
koordinasi
Pelayanan public :
responsif
Tahap kegiatan 2 : Pengunjung Etika Publik : Tanggal 2 – Terlaksa
Melakukan mampu Sopan 4 Oktober na
evaluasi tentang memahami Akuntabilitas : 2021
pengetahuan tentang
kawasan Transparansi
pengunjung Nasionalisme :
tanpa rokok
tentang kawasan dan bahaya Bahasa Indonesia Etika
tanpa rokok dan rokok Publik :
bahaya merokok Sopan
Komitmen Mutu :
Efektif
Anti Korupsi :
Sederhana
Manajemen ASN :
keterbukaan
Whole of Govermen :
integrasi
Pelayanan public :
transparan
Tahap kegiatan 3 : Terbentukn Akuntabilitas : Tanggal 5 Terlaksa
Mengatur jadwal ya jadwal Kejelasan Oktober na
pertemuan untuk pertemuan Nasionalisme : Bahasa 2021
menyerahkan untuk Indonesia
hasil evaluasi dan menyampa
meminta saran Etika Publik : Sopan
ikan Hasil
serta masukan Kegiatan Komitmen Mutu : efektif
kepada pimpinan dan saran Anti Korupsi : Sederhana
sebagai wujud serta Manajemen ASN : efektif
dari peningkatan masukan Whole of Govermen

58
mutu pelayanan dari :kedekatan
pimpinan Pelayanan public :
partisipasif
Tabel 3.6 capaian aktualisasi kegiatan 5

3.2.2 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi


Daftar hasil kegiatan aktualisasi di Puskesmas Lembo Kabupaten
Konawe Utara tersaji dalam tabel dibawah ini :
Tabel 13
Melakukan konsultasi dan koordinasi kepada mentor
Kegiatan 1
Waktu Tanggal 7 – 11 September 2021
Pelaksanaan
Terlaksananya pertemuan dengan pimpinan/mentor
Output/Bukti dan menghasilkan : Foto kegiatan menghadap
Kegiatan kepada pimpinan, dokumen surat persetujuan dari
pimpinan, dokumen catatan rekomendasi pimpinan.
1. Mempersiapkan bahan konsultasi
Tahap Kegiatan 2. Mengatur Jadwal pertemuan dengan mentor
3. Meminta persetujuan kepada mentor
Deskripsi kegiatan 1
Tahap 1 : mempersiapkan bahan konsultasi
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : menyiapkan bahan konsultasi sebelum
bertemu dengan pimpinan merupakan hal yang penting agar
komunikasi berjalan dengan lancar dan saya akan melakukan
konsultasi dengan penuh tanggung jawab.
Nasionalisme : dengan berkonsultasi dengan pimpinan saya
mengutamakan mufakat dalam bermusyawarah, tidak
memaksakan pendapat, bersifat kekeluargaan dan
mengutamakan persatuan.
Etika Publik : Melakukan konsultasi dan diskusi dengan
mentor dalam hal ini mengedepankan sikap jujur dan terbuka
serta menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
Komitmen Mutu : Sopan dalam berbicara kepada pimpinan
serta taat atas arahan yang diberikan oleh pimpinan akan
menghasilkan aktualisasi kebih bagus di puskesmas
Anti Korupsi : Kegiatan ini menunjukkan sikap tanggung
jawab atas rencana aktualisasi yang telah disampaikan kepada
mentor
Tahap 2 : Mengatur jadwal pertemuan dengan mentor
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : saya menemui mentor untuk melakukan
konsultasi dengan penuh tanggung jawab.
Nasionalisme : Dalam Menjadwalkan pertemuan dengan
pimpinan perlu menghormati jadwal pimpinan yang padat dan
menyadari peran masing – masing dalam rencana aktualisasi.
Etika Publik : pada saat akan melakukan konsultasi saya akan

59
membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu dengan mentor
dengan menggunakan bahasa yang sopan.
Komitmen Mutu : dalam menjadwalkan pertemuan dapat
dilakukan dengan media social yang efektif dan efisien.
Anti Korupsi : pada saat konsultasi saya akan mencatat
semua pengarahan yang di berikan oleh pimpinan.
Tahap 3 : Meminta Persetujuan Kepada Mentor
 Karakteristik Nilai-Nilai Dasar
Akuntabilitas : Adanya persetujuan oleh pimpinan untuk
menjadikan kegiatan ini dapat dijalankan secara tanggung
jawab sesuai dengan kesepakatan serta dapat menjadi dasar
kepercayaan implementasi di lapangan.
Nasionalisme : surat persetujuan merupakan wewenang
sekaligus amanah pimpinan yang harus di hormati dalam
aktualisasi ini.
Etika Publik : Meminta persetujuan aktualisasi dengan
ungkapan bahasa yang sopan kepada pimpinan.
Komitmen Mutu : Melakukan pertemuan secara efektif dan
efisien dalam membahas rancangan yang telah di sajikan.
Anti Korupsi : pengisian persetujuan di lakukan tanpa
menjanjikan imbalan apapun.

Kontribusi Kegiatan tersebut termasuk dalam misi organisasi


Terhadap Visi untuk mewujudkan kecamatan lembo sehat dengan
dan Misi penyelanggaraan kesehatan yang professional,
Organisasi berkualitas dan ramah pasien.
Penguatan Nilai Menghargai atasan dan menjalin hubungan baik
Organisasi antara pegawai dan pimpinan.
Dampak Positif
Kegiatan konsultasi kepada pimpinan akan membuat
kegiatan aktualisasi ini berjalan dengan lancer dan
ter koordinasi. Hal ini dikarekan adanya dukungan
penuh dari pimpinan dan komunikasi yang selalu di
Analisis dampak lakukan sehigga rancangan kegiatan menjadi lebih
baik.
Dampak Negatif
Jika konsultasi dengan pimpinan tidak di lakukan,
maka akan menimbulkan kesan yang kurang baik
dan kegiatan ini tidak akan berjalan sesuai rencana.
Hambatan Tidak terdapat kendala dalam kegiatan ini.

60
Gambar 2 dokumentasi kegiatan 1

61
Menyiapkan alat, bahan format dan desain leaflet,
Dan Banner tentang kawasan tanpa rokok dan
Kegiatan 2
bahaya rokok

Waktu Tanggal 13 – 16 September 2021


Pelaksanaan
Output/Bukti Tersedianya materi dalam pembuatan banner dan
Kegiatan leaflet
1. Konsultasi kepada mentor tentang desain
pembuatan banner dan leaflet
2. Menyusun desain pembuatan banner dan leaflet
Tahap Kegiatan
kawasan tanpa rokok dan bahaya rokok
3. Menyiapkan bahan untuk pembuatan banner dan
leaflet
Deskripsi Kegiatan 2
Tahap 1 : Konsultasi Kepada Mentor Tentang desain Banner
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : konsultasi dengan penuh tanggung jawab
kepada pimpinan tentang desain banner
Nasionalisme : Dengan melibatkan pimpinan tentang desain
banner maka kegiatan akan lebih mudah terlaksana
Etika Publik : Melakukan konsultasi dengan pimpinan secara
sopan dan berucap santun
Komitmen Mutu : Dengan melakukan konsultasi kepada
pimpinan berarti kita mempunyai rasa keterbukaan terhadap
rencana kegiatan, sehingga peningkatan mutu pelayanan di
Puskesmas Lembo akan lebih baik kedepannya.
Anti Korupsi : mencatat semua saran dan masukan dari
mentor dengan teliti, cermat dan penuh tanggung jawab
Tahap 2 : Menyusun Desain Pembuatan Banner dan Leaflet Kawasan
Tanpa Rokok dan Bahaya Rokok
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : menyusun desain banner dan leaflet dengan
memperhatikan waktu dan target penyelesaian masalah
dengan tanggung jawab
Nasionalime : menyusun desain Banner dan Leaflet dengan
penuh kerja keras
Etika Publik : menyusun desain banner dan leaflet
menggunakan bahasa yang sopan.
Komitmen Mutu : menyusun desain banner dan leaflet
dengan mempertimbangkan kualiatas mutunya
Anti Korupsi : Membuat desain banner dan leaflet harus harus
mudah dipahami
Tahap 3 : menyiapkan bahan untuk pembuatan banner dan Leaflet
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : Menyediakan bahan Banner dan leaflet
dengan memperhatikan waktu dan target penyelesaian
masalah dengan tanggung jawab
Nasionalisme : Menyediakan bahan leafleat dan x- bunner
dengan penuh kerja keras

62
Etika Publik : Menyediakan bahan banner dan leaflet secara
jujur
Komitmen Mutu : menyediakan bahan banner dan leaflet
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
Anti Korupsi : menyiapkan bahan Banner dan leaflet dengan
penuh tanggung jawab

Kontribusi Kegiatan tersebut termasuk dalam misi organisasi


Terhadap Visi untuk mewujudkan kecamatan lembo sehat dengan
dan Misi penyelanggaraan kesehatan yang professional,
Organisasi berkualitas dan ramah pasien.
Kegiatan tersebut termasuk dalam penguatan nilai
Penguatan Nilai
organisasi yaitu dapat memberikan Inovasi dalam
Organisasi
peningkatan etos atau kualitas kerja.
Dampak Positif
Kegiatan ini di maksudkan untuk mengumpulkan
bahan dalam pembuatan banner dan leaflet untuk
Analisis dampak mempermudah dalam pembuatan banner dan leaflet
Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka pembuatan
banner dan leaflet menjadi tidak mudah
Hambatan tidak ada kendala dalam menjalankan kegiatan ini

63
Gambar 3 dokumentasi kegiatan 2

64
Kegiatan 3 Melakukan percetakan banner
Waktu
Tanggal 17 – 21 September 2021
Pelaksanaan
Output/Bukti
adanya bahan yang tersedia untuk aktualisasi
Kegiatan
1. Konsultasi dengan pihak percetakan tentang
desain banner
Tahap Kegiatan 2. Konsultasi kepada mentor tentang desain
pembuatan Banner dan leaflet
3. Membawa desain banner ke percetakan
Deskripsi Kegiatan 3 :
Tahap 1 : Konsultasi dengan pihak percetakan tentang desain
banner
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : Dalam kegiatan ini di perlukan tanggung
jawab, kejelasan dan keterbukaan dalam menanyakan bahan
desain yang akan di cetak
Nasionalisme : Menghormati setiap penjelasan yang di
berikan oleh pihak percetakan, apa saja yang di butuhkan dan
kendala yang mungkin terjadi
Etika Publik : Meminta kesediaan pihak percetakan untuk
mendesain banner dengan menggunakan bahasa yang sopan
Komitmen Mutu : materi dalam desain banner di buat dengan
baik dan ringkas agar efektif dan efisien sewaktu
menyampaikan.
Anti Korupsi : berani dalam menyampaikan tujuan ke pihak
percetakan tentang desain banner
Tahap 2 : Konsultasi kepada mentor tentang desain pembuatan
Banner dan leaflet
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : konsultasi dengan penuh tanggung jawab
kepada pimpinan tentang desain banner dan leaflet
Nasionalisme : Dengan melibatkan pimpinan tentang desain
banner maka kegiatan akan lebih mudah terlaksana
Etika Publik : Melakukan konsultasi dengan pimpinan secara
sopan dan berucap santun
Komitmen Mutu : Dengan melakukan konsultasi kepada
pimpinan berarti kita mempunyai rasa keterbukaan terhadap
rencana kegiatan, sehingga peningkatan mutu pelayanan di
Puskesmas Lembo akan lebih baik kedepannya.
Anti Korupsi : mencatat semua saran dan masukan dari
mentor dengan teliti, cermat dan penuh tanggung jawab
Tahap 3 : Membawa desain banner ke percetakan
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : Dengan membawa desain banner ke pihak
percetakan yang dapat di pertanggung jawabkan
Nasionalisme : Diperlukan kerjasama dengan pihak
percetakan dalam menyelesaikan kegiatan ini
Etika Publik : menggunakan bahasa yang sopan dalam

65
menyampaikan tujuan untuk mencetak banner kepada pihak
percetakan
Komitmen Mutu : meminta pihak percetakan agar dapat
mengefisienkan waktu dalam menyelesaikan kegiatan ini
Anti Korupsi : Dengan membawa desain ke pihak percetakan
sebagai bentuk upaya kerja keras dalam menyelesaikan
kegiatan ini.
Kontribusi Dengan melakukan percetakan banner dan
Terhadap Visi leaflet dapat memberikan penguatan kepada
dan Misi
Organisasi misi Puskesmas yaitu mutu pelayanan kesehatan
Dengan mencetak leafleat dan Banner pada
Penguatan Nilai
penguatan Nilai Organisasi dapat memberikan
Organisasi
Inovasi dalam peningkatan etos atau kualitas kerja.
Dampak Positif
Dengan adanya Banner dan Leaflet akan
mempermudah dalam melakukan sosialisasi kepada
Analisis dampak pengunjung
Dampak Negatif
Tidak ada petunjuk atau himbauan untuk tidak
merokok di kawasan tanpa rokok
Hambatan Jauhnya jarak antara puskesmas dan percetakan

66
Gambar 4 dokumentasi kegiatan 3

67
Mengadakan Sosialisasi Melalui Pembagian
Kegiatan 4
Leaflet dan banner
Waktu
Tanggal 22 – 30 September 2021
Pelaksanaan
Output/Bukti Terlaksananya sosialisasi tentang Kawasan Tanpa
Kegiatan Rokok
1. Mempersiapkan alat dan bahan seperti
leaflet dan banner
Tahap Kegiatan 2. Mengatur Jadwal sosialisasi
3. Membuat daftar hadir peserta
4. Melakukan sosialisasi
Deskripsi Kegiatan 3 :
Tahap 1 : Mempersiapkan alat dan bahan seperti leaflet dan
banner
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : Menyiapkan materi presentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagai laporan kegiatan yang telah
dilakukan
Nasionalisme : Dalam mempersiapkan alat dan bahan
sosialisasi bekerjasama dengan rekan sejawat dan petugas
lainnya
Etika Publik : Dalam mempersiapkan alat dan bahan edukasi,
meminta dengan Sopan kepada Pimpinan
Komitmen Mutu : Dalam mempersiapkan alat dan bahan
edukasi, perlu mempemperhatikan mutu dari alat dan bahan
yang digunakan untuk edukasi
Anti Korupsi : mempertanggung jawabkan alat dan bahan
edukasi yang di gunakan
Tahap 2 : Mengatur Jadwal sosialisasi
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : mengatur jadwal dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme : menghormati setiap peserta sosialisasi
tentang Kawasan Tanpa Rokok
Etika Publik : menggunakan bahasa yang sopan dalam
mengatur jadwal
Komitmen Mutu : mengatur jadwal secara efektif
Anti Korupsi : membuat jadwal dilakukan secara mandiri
Tahap 3 : Membuat daftar hadir peserta
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : konsisten dalam Pembuatan daftar hadir
Nasionalisme : menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam pembuatan daftar hadir
Etika Publik : cermat dalam pembuatan daftar hadir
Komitmen Mutu : membuat daftar hadir se efisien mungkin
Anti Korupsi : mempertanggung jawabkan dalam pembuatan
daftar hadir
Tahap 4 : Melakukan sosialisasi
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : Kegiatan sosialisasi disampaikan dengan

68
bahasa yang jelas agar lebih mudah dipahami
Nasionalisme : Pemateri harus menghormati dan menghargai
ktirik dan saran atau pertanyaan yang diajukan peserta
Etika Publik : Materi di bawakan dengan ungkapan bahasa
yang sopan
Komitmen Mutu : penyampaian materi kepada pengunjung
disampaikan dengan jelas dan mudah di pahami
Anti Korupsi : Proses sosialisasi diakukan dengan keberanian
untuk menerangkan argumen akan pentingnya kegiatan ini
diterapkan
Kontribusi
Kegiatan ini merupakan misi dari organisasi yaitu
Terhadap Visi
meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang
dan Misi
kesehatan.
Organisasi
Kegiatan tersebut termasuk dalam penguatan nilai
Penguatan Nilai
organisasi yaitu dapat memberikan Inovasi dalam
Organisasi
peningkatan etos atau kualitas kerja.
Dampak Positif
Kegiatan ini dimaksud untuk menyamakan persepsi
dan mengusahakan agar setiap pengunjung untuk
Analisis dampak tidak merokok lagi di Kawasan Tanpa Asap Rokok
Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka pengunjung
akan selalu merokok di Kawasan Tanpa Asap Rokok
Hambatan Tidak ada hambatan dalam kegiatan ini

69
Gambar 5 dokumentasi kegiatan 4

70
Kegiatan 5 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sosialisasi
Waktu
Tanggal 1 – 5 Oktober 2021
Pelaksanaan
Output/Bukti Tidak ada lagi pengunjung yang merokok di
Kegiatan Kawasan Tanpa Asap Rokok
1. Meminta persetujuan Pimpinan mengenai
pelaksanaan evaluasi
2. Melakukan evaluasi tentang pengetahuan
pengunjung tentang kawasan tanpa rokok
dan bahaya merokok
Tahap Kegiatan 3. Mengatur jadwal pertemuan untuk
menyerahkan hasil evaluasi dan meminta
saran serta masukan kepada pimpinan
sebagai wujud dari peningkatan mutu
pelayanan

Deskripsi Kegiatan 5 :
Tahap 1 : Meminta persetujuan Pimpinan mengenai
pelaksanaan evaluasi
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : meminta persetujuan pimpinan dengan rasa
penuh tanggung jawab, jujur, dan transparan
Nasionalisme : meminta persetujuan pimpinan dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar
Etika Publik : Mengemukakan alasan kegiatan evaluasi
dengan sopan
Komitmen Mutu : Dalam meminta persetujuan kepada
pimpinan harus menjaga komunikasi agar berkelanjutan
Anti Korupsi : tidak akan menjanjikan imbalan apapun dalam
meminta persetujuan pimpinan
Tahap 2 : Melakukan evaluasi tentang pengetahuan
pengunjung tentang kawasan tanpa rokok dan
bahaya merokok
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : Melakukan evaluasi dengan rasa penuh
tanggung jawab, jujur, dan transparan
Nasionalisme : melakukan evaluasi dengan bahasa yang baik
dan benar
Etika Publik : Dalam berkomunikasi sikap sopan santun
tercermin dalam pembicaraan sehingga komunikasi dapat
berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Komitmen Mutu : Dalam melaksanakan evaluasi harus
bertanggung jawab agar hasil maksimal dan menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat waktu
Anti Korupsi : Mengevaluasi secara jujur, adil dan penuh
tanggung jawab Adalah implementasi menanamkan sikap anti

71
korupsi dilingkungan kerja.
Tahap 3 : Mengatur jadwal pertemuan untuk menyerahkan hasil
evaluasi dan meminta saran serta masukan kepada
pimpinan sebagai wujud dari peningkatan mutu
pelayanan
 Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
Akuntabilitas : mengatur jadwal pertemuan untuk
menyerahkan hasil evaluasi dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme : Dalam Menjadwalkan pertemuan dengan
pimpinan perlu menghormati jadwal pimpinan yang padat
Etika Publik : pada saat akan melakukan pertemuan
membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu dengan pimpinan
dengan menggunakan bahasa yang sopan.
Komitmen Mutu : Dalam melaksanakan evaluasi harus
bertanggung jawab agar hasil maksimal dan menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat waktu.
Anti Korupsi : pada saat evaluasi saya mencatat semua
pengarahan yang di berikan oleh pimpinan.
Kontribusi
Kegiatan ini merupakan misi dari organisasi yaitu
Terhadap Visi
meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang
dan Misi
kesehatan.
Organisasi
Kegiatan tersebut termasuk dalam penguatan nilai
Penguatan Nilai
organisasi yaitu dapat memberikan Inovasi dalam
Organisasi
peningkatan etos atau kualitas kerja.
Dampak Positif
Dengan dilakukannya kegiatan tersebut kita dapat
mengetahui pemahaman pengunjung tentang
Kawasan tanpa Asap rokok dan bahaya merokok
Analisis dampak
Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak di lakukan kita dapat
mengetahui pengetahuan pengunjung tentang
Kawasa Tanpa Asap Rokok
Hambatan Tidak ada hambatan dalam kegiatan ini

72
Gambar 6 dokumentasi kegiatan 5

73
Rekapan Hasil Observasi peningkatan pengetahuan pengunjung tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Dampak merokok di
Puskesmas Lembo di temukan data sebagai berikut :
Tabel 14
No Nama Umur Alamat Penerapan Kawasan Tanpa Rokok Sebelum Setelah
Sosialisasi Sosialisasi
1 Tn Niko 40 tahun Desa Alo - alo Merokok di lingkungan puskesmas √
Merokok di luar lingkungan Puskesmas √
2 Tn Rolis 31 tahun Desa pasir putih Merokok di lingkungan puskesmas √
Merokok di luar lingkungan Puskesmas √
3 Tn Yunus P 50 tahun Desa pasir putih Merokok di lingkungan puskesmas √
Merokok di luar lingkungan Puskesmas √
4 Tn Asman 40 tahun Desa Watuwula Merokok di lingkungan puskesmas √
Merokok di luar lingkungan Puskesmas √
5 Tn Ami 41 Tahun Desa Watuwula Merokok di lingkungan puskesmas √
Merokok di luar lingkungan Puskesmas √
6 Tn Tasman 51 Tahun Desa Watuwula Merokok di lingkungan puskesmas √
Merokok di luar lingkungan Puskesmas √
7 Tn Hamaido 60 Tahun Desa Puusiambu Merokok di lingkungan puskesmas √
Merokok di luar lingkungan Puskesmas √
8 Tn Sumardin 37 tahun Desa Pasir putih Merokok di lingkungan puskesmas √
Merokok di luar lingkungan Puskesmas √
9 Tn Audi 35 Tahun Desa watuwula Merokok di lingkungan puskesmas √
Merokok di luar lingkungan Puskesmas √
10 Tn Asmul 51 Tahun Kel Lembo Merokok di lingkungan puskesmas √
Merokok di luar lingkungan Puskesmas √

74
Presentasi penerapan Kawasan Tanpa Asap Rokok di Puskesmas Lembo
Tabel 15
observasi observasi
No Nama Umur Alamat sebelum setelah
sosialisasi sosialisasi

1 Tn Niko 40 thn Desa Alo - Alo 0 100 %

2 Tn Rolis 31 thn Desa pasir putih 0 100 %

3 Tn Yunus P 50 thn Desa pasir putih 0 100 %

4 Tn Asman 40 thn Desa Watuwula 0 100 %

5 Tn Ami 41 thn Desa Watuwula 0 100 %

6 Tn Tasman 51 thn Desa Watuwula 0 100 %

7 Tn Hamaido 60 thn Desa Puusiambu 0 100 %

8 Tn Sumardin 37 thn Desa Pasir putih 0 100 %

9 Tn Audi 35 thn Desa watuwula 0 100 %

10 Tn Asmul 51 thn Kel Lembo 0 100 %

75
Sebelum sosialisasi

Gambar 7 Dokumentasi sebelum sosialisasi

Sesudah sosialisasi

Gambar 8 Dokumentasi Sesudah sosialisasi

76
3.2.3 Analisis Dampak
Analisis dampak kegiatan aktualisasi di Puskesmas Lembo Kabupaten
Konawe Utara ialah sebagai berikut :
Tabel 16
Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dan koordinasi kepada mentor
Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
 Akuntabilitas: Jika dalam berkonsultasi dengan pimpinan tidak
memiliki target yang jelas dalam rancangan, maka dukungan
pimpinan akan sulit diperoleh.
 Nasionalisme : Jika dalam berkonsultasi tidak menunjukkan rasa
hormat kepada pimpinan, maka dukungan akan sulit diperoleh.
 Etika Publik : Jika selama berkonsultasi dengan pimpinan tidak
menunjukkan sikap yang sopan, maka dapat menimbulkan
ketersinggungan pribadi dan mengakibatkan komunikasi sulit untuk
berlanjut.
 Komitmen Mutu : Jika selama konsultasi tidak menerapkan efisiensi
dan efektivitas, proses konsultasi dapat berjalan tidak sesuai dengan
waktu yang diharapkan.
 Anti Korupsi : Jika dalam berkonsultasi tidak memedulikan arahan
pimpinan, kegiatan aktualisasi tidak dapat berjalan lancar dan nilai
loyalitas akan berkurang.

Kegiatan 2 Menyiapkan alat, bahan format dan desain leaflet,


Dan Banner tentang kawasan tanpa rokok dan
bahaya rokok
Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
 Akuntabilitas : jika dalam menyiapkan bahan tidak didasari rasa
tanggung jawab, maka bahan yg di dapat tidak akan sesuai dengan
tujuan
 Nasionalisme : jika dalam proses ini tidak didasari oleh ketekunan,
maka membutuhkan waktu yang lama
 Etika Publik : jika dalam menyiapkan bahan tidak didasari sifat jujur
maka dasar pengambilan teori menjadi tidak valid
 Komitmen Mutu : Jika selama proses menyiapkan bahan tidak
menerapkan inovasi, maka dapat menghasilkan bahan yang tidak
dapat di terapkan
 Anti Korupsi : jika dalam menyiapkan bahan tidak di lakukan dengan
mandiri, maka kelebihan dan kekurangan desain yang ditetapkan sulit
untuk teridentifikasi

Kegiatan 3 Melakukan percetakan banner


Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
 Akuntabilitas : rasa tanggung jawab dan komitmen untuk membuat
bahan sosialisasi akan memberikan kepuasan tersendiri. Jika hal ini
tidak berjalan dengan semestinya maka kepercayaan pasien kepada

77
pelayanan puskesmas kurang puas.
 Nasionalisme : jika tidak memperhatikan nilai kolaborasi, maka
percetakan banner membutuhkan waktu yang lama.
 Etika Publik : Jika dalam proses kegiatan ini tidak disertai sikap jujur,
maka kualitas banner yang di gunakan tidak sesuai dengan standar.
 Komitmen Mutu : jika dalam proses ini tidak memperhatikan mutu
banner, maka kualitas banner yang di gunakan tidak sesuai standar.
 Anti Korupsi : jika dalam proses percetakan tidak memerlukan kerja
sama. Maka percetakan banner membutuhkan waktu yang lama.

Kegiatan 4 Mengadakan Sosialisasi Melalui Pembagian


Leaflet dan banner
Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
 Akuntabilitas : jika kegiatan sosialisasi tidak dilaksanakan dengan
konsisten, maka tanggapan pengunjung terhadap aktualisasi ini tidak
serius.
 Nasionalisme : Jika dalam sosialisasi tidak menghargai dan
menghormati kritik, saran, atau pertanyaan yang di ajukan peserta
sosialisasi, maka penerapan sosialisasi tidak dapat berjalan
sebagaimana yang kita harapkan
 Etika Publik : Jika dalam penyampaian materi tidak menggunakan
bahasa yang baik dan sopan, maka peserta sosialisasi akan sulit
memahami maksud dan tujuan penerapan kawasan Tanpa rokok ini.
 Komitmen Mutu : jika materi tidak dibawakan dengan batas waktu
yang ada, maka penyampaian poin penting tidak terlaksana secara
efektif dan efisien
 Anti Korupsi : jika penyampaian materi tidak di bawakan dengan
disiplin dan keberanian erargumen, maka penerapan Kawasan tanpa
asap rokok bisa saja tidak dijalankan oleh pengunjung.

Kegiatan 5 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sosialisasi


Karakteristik Nilai – Nilai Dasar
 Akuntabilitas : jika rasa tanggung jawab dan komitmen untuk
penerapan Kawasan tanpa rokok bagi pengunjung, maka hal ini tidak
berjalan dengan semestinya maka kepercayaan pengunjung akan
pudar bahkan malas untuk mengikuti kegiatan evaluasi.
 Nasionalisme : penanaman nilai-nilai nasionalisme merupakan hal
yang wajib bagi setiap warga negara. Apabila nilai nasionalisme ini
tidak dilaksanakan maka tertib untuk mengikuti kegiatan kurang
adaptik.

78
 Etika Publik : penerapan ketetaraturan, ketertiban, dan kedisiplinan
merupakan nilai dari etika publik. Jika tidak teratur dan tertib di dalam
melakukan kegiatan evaluasi tidak akan berjalan dengan lancar.
 Komitmen Mutu : Dalam memberikan pelayanan dibutuhkan
efektivitas, efisiensi, dan inovasi agar pengunjung dapat memahami
dan tidak bosan dalam mengikuti proses evaluasi. Jika hal ini tidak
terlaksana maka kegiatan evaluasi tidak terlaksana sesuai dengan
yang di harapkan.
 Anti Korupsi : saat melaksanakan proses evaluasi penanaman sikap
jujur, transparan dan penuh tanggung jawab. Jika hal ini tidak
terlaksana maka pengunjung akan sulit mengimplementasikan di
lingkungan mereka.

79
REALISASI JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Nama Peserta : Desi Nurnaningsi, S.Kep.,Ns


Unit Kerja : Puskesmas Lembo Kabupaten Konawe Utara
Waktu Pelaksanaan : 7 September 2021 s/d 5 Oktober 2021
Tabel 17

N KEGIATAN September Oktober


O 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5
1 Melakukan
konsultasi
dan
koordinasi √ √ √ √ √
kepada
mentor
2 Menyiapkan
alat, bahan
format dan
desain leaflet,
Dan Banner √ √ √ √
tentang
kawasan
tanpa rokok
dan bahaya
rokok
3 Melakukan
percetakan √ √ √ √
banner
4 Mengadaka
n Sosialisasi
Melalui
Pembagian √ √ √ √ √ √ √ √
Leaflet dan
banner
5 Melakukan
evaluasi √ √ √ √

80
MATRIKS HABITUASI
Tabel 18

KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V


INDIKATOR TOTAL
NILAI DASAR I II III I II III I II III I II III IV I II III
NILAI
Kepemimpinan 0
Transparansi 1
Integritas 0
Tanggungjawab 11
Akuntabilitas
Keadilan 0
Kepercayaan 0
Keseimbangan 0
Kejelasan 3
Konsistensi 1
Religi 0
Bahasa Indonesia 4
Tegas 1
Nasionalisme
Kerja keras 1
Saling menghormati 5
Konsultasi 0

81
Kerja sama 2
Musyawarah 3
Adil 0
Jujur 1
Penghargaan 0
Diskusi 0
Nilai dasar ASN 0
Kode Etik ASN 0
Sopan 13
Santun 0
Cermat 1
Etika Publik
Ramah 1
Peduli 0
Tekun 0
Taat aturan 0
Jujur 1
Efektif 5
Efisien 6
Komitmen Mutu
Berkelanjutan 3
Kreatif 0

82
Inovatif 1
Mutu 3
Jujur 1
Peduli 0
Mandiri 2
Disiplin 0
Tanggungjawab 3
Anti Korupsi
Kerja Keras 1
Transparan 1
Sederhana 3
Berani 5
Adil 0

83
MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI
Tabel 19
Keterkaitan terhadap Visi Misi dan KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TOTAL
Tata Nilai I II III IV V

BersamaOrga
masyarakat mewujudkan
Kecamatan
nisasLembo sehat dengan
VISI 1
penyelenggaraan
i kesehatan yang
profesional, berkualitas dan ramah
pasien
Meningkatkan Peran Serta
Masyarakat dalam Bidang
Kesehatan sehingga
Mendorong Kemandirian 2
Masyarakat untuk Berperilaku
MISI hidup bersih dan sehat.
Memberikan Pelayanan
Kesehatan yang bermutu
dan terjangkau oleh
Masyarakat 2

Meningkatkan Sumber Daya


Manusia yang Profesional dan
0
Berkomitmen tinggi
Meningkatkan tata Kelola
Puskesmas yang baik melalui
perbaikan manajemen yang
Profesional 0

84
Senyum, salam dan sapa 0
NILAI
Pelayanan sesuai standar 0
ORGANIS
Usaha dan Do’a dalam bekerja 0
ASI

Hargai Atasan, teman sejawat 1


dan keluarga
Tingkatkan etos kerja 4

85
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Laporan aktualisasi ini mengangkat isu rendahnya kesadaran
pengunjung dalam menerapkan Kawasan Tanpa Rokok di Puskesmas
Lembo Kabupaten Konawe Utara. Solusi untuk mengatasi masalah
tersebut adalah melaksanakan Sosialisasi Tentang Kawasan Tanpa
Asap Rokok dengan jumlah kegiatan 5 yang telah di laksanakan sesuai
dengan jadwal yang di tetapkan.
Adapun kelima nilai – nilai dasar yang diimplementasikan oleh
seorang ASN meliputi, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Dalam pelayanan public di
Puskesmas Lembo kegiatan ini merupakan langka yang efektif pada
tatalaksana penerapan Kawasan Tanpa Asap Rokok pada pengunjung.
Dengan adanya alat peraga berupa Banner dan Leaflet maka
pengunjung mampu dengan mudah untuk menerapkan kawasan tanpa
asap rokok di puskesmas Lembo Kabupaten konawe utara. Hal ini dapat
terlihat dari hasil pelaksanaan evaluasi sebelum dan sesudah di lakukan
penerapan Kawasan Tanpa Asap Rokok oleh penulis. Dimana pada saat
sebelum di lakukan penerapan kawasan tanpa rokok masih banyak
pengunjung yang merokok di dalam lingkungan puskesmas, sedangkan
sesudah penerapan Kawasan Tanpa Asap Rokok tidak ada lagi
pengunjung yang merokok di dalam lingkungan puskesmas tapi merokok
sudah di luar lingkungan Puskesmas.
4.2 Rekomendasi
Penerapan kawasan tanpa rokok di puskesmas dapat memberikan
kenyamanan dan keamanan bagi pasien lain ketika melakukan kunjungan
di Puskesmas. Karena itu gagasan ini memberikan kontribusi dalam
rangka peningkatan kualitas pelayanan public di area Puskesmas Lembo
Kabupaten Konawe Utara.
4.3 Rencana Tindak Lanjut
Penerapan tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok ini akan di tindak
lanjuti sebagai pedoman dalam tatalaksana pengunjung guna
menciptakan lingkungan yang bersih, bebas dari paparan asap rokok.
86
DAFTAR PUSTAKA

LembagaAdministrasi Negara RepublikIndonesia.(2015).ModulDiklat


PrajabatanGolonganIII:Akuntabilitas.JAKARTA:LembagaAdministrasi
NegaraRepublik Indonesia

LembagaAdministrasi Negara RepublikIndonesia.(2015).ModulDiklat


PrajabatanGolonganIII:AntiKorupsi.JAKARTA:LembagaAdministrasi
NegaraRepublik Indonesia

LembagaAdministrasi Negara RepublikIndonesia.(2015).ModulDiklat


PrajabatanGolonganIII:EtikaPublik.JAKARTA:LembagaAdministrasi
NegaraRepublik Indonesia

LembagaAdministrasi Negara RepublikIndonesia.(2015).ModulDiklat


PrajabatanGolonganIII: KomitmenMutu.JAKARTA:LembagaAdministrasi
NegaraRepublik Indonesia

LembagaAdministrasi Negara RepublikIndonesia.(2017).ModulDiklat


PrajabatanGolonganIII:MajemenASN.JAKARTA:LembagaAdministrasi
NegaraRepublik Indonesia
LembagaAdministrasi Negara RepublikIndonesia.(2015).ModulDiklat
PrajabatanGolonganIII:Nasionalisme.JAKARTA:LembagaAdministrasi
NegaraRepublik Indonesia
LembagaAdministrasi Negara RepublikIndonesia.(2017).ModulDiklat
PrajabatanGolongan III: Pelayan Publik. JAKARTA : Lembaga
Administrasi NegaraRepublik Indonesia

LembagaAdministrasi Negara RepublikIndonesia.(2017).ModulDiklat


PrajabatanGolongan III: Whole Of Goverment. JAKARTA :Lembaga
Administrasi NegaraRepublik Indonesia

87
KEGIATAN 1

88
89
90
KEGIATAN 2

91
92
KEGIATAN 3

93
94
KEGIATAN 4

95
96
97
KEGIATAN 5

98
99
100
101

Anda mungkin juga menyukai