Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA NY”S”

AKSEPTOR KB METODE SUNTIK 1 BULAN


DI PUSKESMAS BATUPANGA
TANGGAL 18 OKTOBER 2021

Nama kelompok:

Pratiwi : PO76302191007

Liska Andriani : PO76302191019

Ayu Dewi Sunandari : PO76302191006

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Askeb yang berjudul ASUHAN KEBIDANAN
KELUARGA BERENCANA NY “S” AKSEPTOR KB METODE SUNTIK 1 BULAN DI
PUSKESMAS BATUPANGA TANGGAL 18 OKTOBER 2021. Terima kasih kami ucapkan
kepada pembimbing lahan dan juga pembimbing institusi yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Kami menyadari, bahwa Askeb yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang khususnya penulisan karya-
karya tulis ilmiah kedepannya.Semoga Askeb ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Penulis

Kelompok puskesmas batupanga

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..........................................................................................................................2
C. Manfaat.......................................................................................................................................3
D. Metode Penulisan.....................................................................................................................3
BAB II................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................4
A. Keluarga Berencana...............................................................................................................4
B. Kontrasepsi..............................................................................................................................6
C. Kontrasepsi Suntik Kombinasi............................................................................................6
D. Manajemen Varney...............................................................................................................10
BAB III.............................................................................................................................12
PEMBAHASAN...............................................................................................................12
I. IDENTIFIKASI DATA DASAR..................................................................................................12
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL...............................................................14
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL....................................................15
IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI...............................................................................15
V. RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI...................................................................................15
VI. IMPLEMENTASI.....................................................................................................................16
VII. EVALUASI...............................................................................................................................16
BAB IV.............................................................................................................................19
ASUHAN KEBIDANAN...................................................................................................19
BAB V..............................................................................................................................21
A. Kesimpulan..................................................................................................................................21
B. Saran............................................................................................................................................21
Daftar Pustaka................................................................................................................22

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Gerakan keluarga berencana (KB) yang kita kenal sekarang ini dipelopori oleh
beberapa tokoh baik dalam maupun luar negeri. Pada awal abad ke 19 di inggris upaya
kb mula-mula timbul atas prakarsa sekelompok orang yang menaruh perhatian pada
masalah kesehatan ibu. Maria stopes (1880-1950) menganjurkan pengaturan kehamilan
dikalangan kaum buruh di inggris. Di amerika serikat dikenal Margaret sangar (1883-
1996) dengan program birth control yang merupakan pelopor kelompok keluarga
berencana modern. Pada 1917 didirikan national birth control league dan pada
November 1921 diadakan konferensi nasional amerika serikat tentang pengontrolan
kehamilan dengan Margaret sangar sebagai ketuanya. Pada 1925 ia
mengorganisasikan konfrensi international di newyork yang menghasilkan pembentukan
birth control league . selanjutnya pada 1927 margaret sangar menyelenggarakan
konferensi populasi di dunia di jenewa yang melahirkan international women for
scientific study on population dan international medical group for the investigations of
contraception. Pada 1948 margaret sangar ikut memelopori pembentukan komite
internasional keluarga berencana yang dalam konferensi di new delhi pada 1952
meresmikan berdirinya internasional planned parenthood federation (IPPFF). Federasi
ini memilih margareth sanger dan rama ran dari india sbagai pimpinannya. Sejak saat itu
berdirilah perkumpulan-perkumpulan keluarga berencana di seluruh dunia, termasuk
Indonesia yang mendirikan perkumpulan keluarga berencana Indonesia (PKBI).
Berdirinya lembaga keluarga berencana nasional (LKBN) pda November 1968
yang dalam menjalankan tugasnya di awasi dan di bombing oleh menteri Negara
kesejahteraan rakyat, merupakan kristalisasi dan kesungguhan pemerintah dalam
kebjakan keluarga berencana.

4
Selanjutnya peristiwa-peristiwa bersejarah dalam perkembangan keluarga
berencana di Indonesia adalah masuknya program kb itu kedalam repelita 1 dan
berdirinya badan kordinasi keluarga berencan (BKKBN) melalui keputusan presiden RI
no 8 tahun 1970, menggantikan LKBN. Struktur BKKBN yang merupakan badan
kordinasi dan bukan merupakan bagian dari departemen kesehatan memberikan
keuntungan tersendiri. Struktur ini memungkinkan program melepaskan diri dari
pendekatan klinis yang jangkauannya terbatas. Wadah ini memungkinkan pula peranan
para pakar non medis dan menyukseskan program kb di Indonesia melalui pendekatan
kemasyarakatan. Organisasi BKKBN terus di kembangkan dan di sempurnakan melalui
kongres presiden RI no. 33 tahun 1972, no.38 tahun 1978 dan no.46 tahun 1983.
Menurut undang-undang tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga sejahtera keluarga berencana (KB) adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga berencana, peningktatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Program kb mengalami perkembangan pesat baik ditinjau dari sudut tujuan,
ruang lingkup geografis, pendekatan, operasional, dan dampaknya terhadap
pencegahan kelahiran. Pada zaman PKBI tahun 1950 dan 1960 tujuan utama kb adalah
menjarangkan kelahiran, upaya ini dikaitkan dengan kesehatan dan kesejahteraan ibu
dan anak, juga di usahakan agar pasangan suami istri mandul mendapatkan keturunan
yang di inginkan. Namun masalah perbatasan kelahiran dan pemecahan masalah
kependudukan tidak pernah di singgung. Jumlah anak yang dianggap ideal di singgung
oleh LKBN melalui logo kb dimana di cantumkan 4 anak, dua laki-laki dan dua
perempuan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan pada klien akseptor KB suntik kombinasi
dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian pada akseptor KB suntik kombinasi.
b. Dapat menetapkan diagnosa dan masalah dari hasil pengkajian.
c. Dapat menetapkan diagnosa potensial.
d. Dapat menetapkan tindakan segera.
e. Dapat merencanakan asuhan kebidanan pada akseptor suntik kombinasi.

5
f. Dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah disusun.
g. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan.

C. Manfaat
Laporan ini dibuat agar dapat memberi manfaat bagi:
1. Bagi BPS
Dapat meningkatkan pelayanan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan pada klien akseptor KB suntik 1 bulan.
2. Bagi Pendidikan
Evaluasi keberhasilan belajar Praktek Klinik Kebidanan II
3. Bagi Klien / Masyarakat
Agar masyarakat dan klien mendapat pelayanan kesehatan yang efisien tentang KB
D. Metode Penulisan
Menggunakan manajemen asuhan kebidanan dengan 7 langkah varney

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.   Keluarga Berencana
1. Definisi
Keluarga berencana merupakan suatu usaha menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi.
[ CITATION sul13 \l 1033 ]
Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pemasangan
suami istri untuk mendapatkan obyek tertentu, menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran
dalam hubungan dengan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga
( WHO, 2002)
Keluarga Berencana merupakan suatu tindakan untuk menghindari atau
mendapatkan kelahiran, mengatur interval kehamilan, dan menentukan jumlah anak
dalam keluarga. KB merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah angka
kematian ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari
kehamilan resiko tinggi, dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi angka kesakitan.
Program KB nasional mempunyai arti penting dalam pelaksanaan pembangunan
dibidang kependudukan dan keluarga kecil berkualitas yang dilaksanakan secara
berkesinambungan (BKKBN, 2005).
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan
sosial ekonomi suatu wilayah keluarga dengan cara mengatur jarak kelahiran anak,
agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.
b. Tujuan Khusus

7
Penurunan angka kelahiran yang bermakna, guna mencapai tujuan tersebut
maka ditempuh kebijaksanaan :
1)        Fase menunda perkawinan
2)        Fase menjarangkan kehamilan
3)        Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan
3. Manfaat KB Untuk Kesehatan
a. Untuk Ibu
1) Mencegah kehamilan yang berulang kali dalam waktu pendek
2) Mencegah keguguran yang menyebabkan kurang darah.
3) Mencegah terserangnya penyakit infeksi dan kelelahan.
b.  Untuk Anak – anak yang dilahirkan
Anak yang dilahirkan akan mendapatkan sambutan dari ibu dalam keadaan sehat
sehingga  :
1) Tumbuh secara wajar sebelum lahir.
2) Sesudah  lahir, mendapat  pemeliharaan  dan  makanan yang sesuai dari
ibunya.
c. Untuk Suami
Memberi kesempatan kepadanya agar dapat  :
1) Memperbaiki keadaan fisiknya
2) Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta
lebih banyak waktu luang untuk keluarga.
d. Untuk anak-anak lainnya
Memberi kesempatan untuk  :s
1) Perkembangan  fisik, karena  setiap anak memperoleh jarak dan jatah makanan
yang cukup.
2) Perkembangan mental dan emosi yang cukup banyak
3) Memberi  kesempatan   pendidikan   yang  lebih baik karena pendapatan tidak
habis buat hidup saja
e. Untuk Seluruh Keluarga
1) Meningkatkan  kesehatan fisik, mental dan emosi dari setiap anggota keluarga
2) Suatu  keluarga  yang  direncanakan  dengan  baik  memberi  yang nyata bagi
generasi yang akan datang 
3) Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak  untuk
mendapatkan pendidikan

8
4) Suatu keluarga yang direncanakan dengan baik dapat memberi sumbangan
yang lebih banyak untuk kesejahteraan lingkungan.

B. Kontrasepsi
Kontrasepsi diklasifikasikan kedalam beberapa jenis, yaitu:
1. Metode Sederhana
Metode sederhana dibagi menjadi metode sedehana dengan alat dan metode
sederhana tanpa alat, yaitu :
a. Tanpa alat :
1). KB alamiah : kalender, suhu basal, lendir serviks
2). Coitus intruptus (senggama terputus)
b. Dengan alat : kondom, diafragma, kap serviks, kondom wanita, spermisida.
2. Modern
Metode kontrasepsi modern dibagi menjadi:
a. Hormonal
Metode modern hormonal terdiri atas: kontrasepsi pil, implan, dan suntikan
b. Nonhormonal
Metode modern non hormonal adalah kontrasepsi IUD
c. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap terdiri atas Tubektomi dan Vasektomi
C. Kontrasepsi Suntik Kombinasi
1. Definisi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5
mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali ( Cyclofem), dan 50 mg
Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi IM 1 bulan
sekali.[ CITATION run181 \l 1033 ]
Kontrasepsi suntik kombinasi adalah jenis kontrasepsi yang terdiri dari dua
hormone yaitu progestin dan estrogen seperti hormone alami pada tubuh seorang
perempuan. Progestin yang digunakan adalah Medroxy Progesterone Acetate (MPA)
dan estrogen nya adalah Estradiol Cypionate (JNPK-KR, 2012)
2. Cara Kerja           
Cara kerja kontrasepsi suntik kombinasi menurut Hanafi, 1996 antara lain:
a. Menekan ovulasi

9
b. Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma tidak terganggu
c. Perubahan pada endomroetrium (atrofi) sehingga impalntasi terganggu
d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba
3. Efektivitas
Menurut Ari Sulistyawati, 2011 . Keefektifan kontrasepsi suntik kombinasi sangat
efektif (0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan,
4. Keuntungan
Keuntungan kontrasepsi suntik kombinasi menurut Saifuddin, 2006 antara lain
a) Resiko terhadap kesehatan kecil
b) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
c) Tidak dilakukan pemeriksaan dalam
d) Jangka panjang
e) Efek samping sangat kecil
f) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
5. Keuntungan Nonkontrasepsi
Keuntungan Nonkontrasepsi menurut Hanafi Hartanto 1996 di buku KB dan
Kontrasepsi, yaitu :
a) Mengurangi jumlah perdarahan
b) Mengurangi nyeri saat haid
c) Mencegah anemia
d) Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
e) Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
f) Mencegah kehamilan ektopik
g) Melindungi klien dari jenis-jenis penyakit radang panggul
h) Pada keadaan tertentu dapat diberikan paada perempuan usia perimenopause
6. Kerugian
Menurut JNPK-KR (2012) kerugian kontrasepsi suntik kombinasi adalah:
1) Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spoting,
atau perdarahan sampai 10 hari
2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang
setelah suntikan kedua atau ketiga
3) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap
30 hari untuk mendapatkan suntikan

10
4) Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsy
(Fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin)
5) Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan
darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
6) Penambahan berat badan
7) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B, atau infeksi virus
8) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
7. Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
a) Usia reproduksi
b) Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
c) Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
d) Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan
e) Pascapersalinan dan tidak menyusui
f) Anemia
g) Nyeri haid hebat
h) Riwayat kehamilan ektopik
i) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
8. Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi
Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi menurut Hanafi Hartanto yaitu :
a) Hamil atau diduga hamil
b) Menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan
c) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
d) Penyakit hati akut (virus hepatitis)
e) Usia > 35 tahun yang merokok
f) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (>180/110
mmHg)
g) Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis >20 tahun
h) Kelainan pembuluh darah  yang menyebabkan sakit kepala atau migraine
i) Keganasan pada payudara
9. Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Kombinasi
Menurut Ari Sulistyawati waktu yg tepat untuk memulai menggunakan suntikan
kombinasi adalah :

11
a) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan
kontrasepsi tambahan
b) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain
untuk 7 hari
c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama diberikan setiap saat, asal saja dapat
dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual
untuk 7 hari lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama
masa waktu 7 hari
d) Bila klien pascapersalinan > 6 bulan, menyusui, serta belum haid, maka suntikan
pertama dapat diberikan, asal saja dapat dpastikan tidak hamil
e) Bila pascapersalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka
suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7
f) Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberi suntikan kombinasi
g) Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat
diberikan
h) Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat diberikan atau dalam waktu 7 hari
i) Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut
menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat
segera diberikan tanpa perlu menunggu haid. Bila ragu-ragu, perlu dilakukan uji
kehamilan terlebih dahulu
j) Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut
dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode
kontrasepsi lain
k) Ibu yang mengatakan metode kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya
dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera diberikan asal
saja diyakini ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tanpa perlu menunggu
datangnya haid. Bila diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid, metode kontrasepsi
lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan hari
1-7 siklus haid. Cabut segera AKDR.
10. Cara Penggunaan

12
           Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuscular
dalam. Klien diminta datang setiap 4 minggu.suntikan ulang dapat diberikan 7 hari
lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga
diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu
tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari
atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.
11. Instruksi Untuk Klien  (menurut Hanafi Hartanti 1996)
a) Klien harus kembali ke dokter/klinik untuk mendapatkan suntikan kembali setiap 4
minggu
b) Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter/klinik untuk
memastikan hamil atau tidak
c) Jelaskan efek samping tersering yang didapat pada penyuntikandan apa yang
harus dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien mengeluh mual, sakit kepala,
atau nyeri payudara, serta perdarahan, informasikan kalau keluhan tersebut sering
ditemukan, dan biasanya akan hilang pada suntikan ke-2 atau ke-3
d) Apabila klien sedang menggunakan obat-obat tuberculosis atau obat epilepsy, obat-
obat tersebut dapat mengganggu efektivitas kontrasepsi yang sedang digunakan.
12. Tanda-tanda Yang Harus Diwaspasdai Pada Penggunaan Suntikan Kombinasi
a) Nyeri dada hebat atau napas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah di paru
atau serangan jantung
b) Sakit kepala hebat, atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjadi stroke,
hipertensi, atau migraine
c) Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada
tungkai
d) Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya,
kemungkinan terjadi kehamilan.
D. Manajemen Varney
1. Pengumpulan Data atau Pengkajian
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan pasien  secara lengkap yaitu :
a. Riwayat kesehatan
b. Pemeriksaan fisik
c. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
d. Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi

13
2. Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di Interpretasikan sehingga
ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
3. Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil
mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose/masalah
potensial ini benar-benar terjadi.
4. Identifikasi Kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien.
5. Merencanakan Asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap
masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini
informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
6. Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah ke enam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian
lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukannya
sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya
(misalnya: memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana).
Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk menangani klien
yang mengalami komplikasi.
7. Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam
masalah dan diagnose

14
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA NY” S”


AKSEPTOR KB METODE SUNTIK 1 BULAN
DI PUSKESMAS BATUPANGA
TANGGAL 18 OKTOBER 2021

I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


No.register :
Tanggal Kunjungan : 18 Oktober 2021, pukul 11.05 wita
Tanggal pengkajian : 18 Oktober 2021, pukul 11.07 wita
Nama Pengkaji :
A. Identifikasi Istri / Suami
Nama : Ny”S” / Tn”A”
Umur : 25 tahun / 37 tahun
Nikah : 1 kali (±6 tahun)
Suku : Mandar / Mandar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SD
Pekerjaan : IRT / Driver
Alamat : pepalang
B. Alasan Kunjungan
Ibu datang dengan tujuan ingin melanjutkan menggunakan KB suntik 1 bulan dan ibu
merasa sehat tanpa ada keluhan kesehatan.
C. Riwayat Reproduksi
1. Riwayat Menstruasi
HPHT 20 september 2021, Menarche 14 tahun, siklus haid 28-30 hari, lama
menstruasi 7 hari, tidak pernah disminorhe.
2. Riwayat Obstetri
GIIPIAI, Gravida II, Partus I, pernah abortus 1 kali, jumlah anak hidup I, serta ada
anak lahir mati.

15
3. Riwayat Ginekologi
Tidak ada riwayat penyakit menular seksual dan tidak pernah menderita penyakit
kelamin.
D. Riwayat Persalinan
Ibu terakhir bersallin tanggal 22 mei 2020 melahirkan normal dan saat ini ibu sedang
tidak menyusui.

E. Riwayat KB Sebelumnya

Jenis Mulai Memakai Sampe sekarang


N
Kontrase
o Tahu Ole Tempa Kelu Tahu
psi Oleh Tempat Keluhan
n h t han n

Suntik 1 Bid Bida


1 2020 Pkm - 2021 Pkm -
bulan an n

Ibu menjadi akseptor kb suntik 1 bulan pada tahun 2020 sampai tahun 2021, ibu
menjadi akseptor KB suntik 1 bulan hingga saat ini.
Riwayat suntikan:
Tanggal 20 september 2021 :Tekanan darah 110/80 MmHg, berat badan 60 kg.
Tanggal 18 oktober 2021 :Tekanan darah 112/80 MmHg, berat badan 62 kg
F. Riwayat Psikososial, S piritual, dan Ekonomi
Ibu menjadi akseptor KB suntik 1 bulan atas keinginan sendiridan didukung oleh
suami, ibu ditemani suami datang ber-KB di puskesmas, pengambilan keputusan dalam
keluarga adalah suami, hubungan ibu dan keluarga baik, ibu selalu berdoa agar proses
KB berlangsung dengan normal, penghasilan keluarga mencukupi kebutuhan sehari-
hari, biaya pengobatan (KB suntik) ditanggung BPJS.
G. Pengetahuan Ibu
Ibu sudah tahu tentang efek samping KB suntik
H. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

16
1. Nutrisi
Makan 3 kali sehari dengan nasi, ikan, lauk dan sayur, serta minum 6-7 gelas
sehari.
2. Pola Eliminasi
BAK 2-3 kali sehari, BAB 1-2 kali sehari.
3. Pola Istirahat
Tidur siang 1 jam sehari, tidur malam 8 jam sehari.
4. Personal Hygiene
Mandi 2 kali sehari, memakai sabun, keramas 2 kali seminggu, memakai sampo,
siikat gigi 2 kali sehari, mennggunakan pasta gigi, ganti pakaian dalam tiap lembab.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


Akseptor KB suntik 1 bulan, Keadaan ibu baik.
1. Akseptor KB suntik 1 bulan
DS : ibu ingin melanjutkan KB suntik 1 bulan
DO : a. Tanggal 20 september 2021:Tekanan darah 110/80 MmHg, berat badan 60 kg.
b. Tanggal 18 oktober 2021 :Tekanan darah 120/80 MmHg, berat badan 62 kg
c. Tanggal kunjungan ulang suntik 1 bulan 16 desember 2021
Analisa Interpretasi data :
Suntikan kombinasi karena suntikan estrogen dan progesterone yang mengandung
25 mg Demomedroksiprogesteronmasetat dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan
injeksi IM 1bulan sekali (cyclofem),dan 50 mg noretindron dan 5 mg esyradiol valerat
yang diberikan IM 1 bulan sekali.[ CITATION run18 \l 1033 ]
2. Keadaan ibu baik
DS : Tidak ada keluhan sakit kepala migraine, sakit kepala berulang yang berat, atau
kaburnya penglihatan, hingga perdarahan be rat yang 2 kali lebih panjang dari
masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid..
DO: a. Tekanan darah 120/80 MmHg, nadi 76 kali/menit, pernafasan 22 kali/menit, suhu
36,5ºC, berat badan 62 kg.
b. dari tinjauan buku kb, ini adalah kunjungan ke 15 sejak ibu menjadi akseptor kb
suntik 1 bulan, pada tanggal 18 oktober 2021.
Analisa dan Interpretasi Data
Tekanan darah yang ≤ 180/110 mmHg,ibu yang tidak dicurigai hamil, ibu yang tidak
mengalami perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya, ibu yang tidak

17
menderita atau memiliki riwayat kanker payudara, ibu yang tidak menderita Diabetes
Mellitus yang disertai dengan komplikasi, Ibu yang tidak mengalami: sakit kepala
migraine, sakit kepala berulang yang berat, atau kaburnya penglihatan, menandakan
bahwa ibu bisa melanjutkan menggunakan kb suntik 1 bulan ( ibu dalam keadaan baik).
(buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi).

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial.

IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera / kolaborasi.

V. RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI


A. Tujuan
-Tetap menjadi akseptor KB suntik 1 bulan.
- Tidak terjadi kehamilan

B. Kriteria
1. Tidak ada keluhan sakit kepala migraine, sakit kepala berulang yang berat, atau
kaburnya penglihatan, hingga perdarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari masa
haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid.
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal:Tekanan darah : systole 100-130 MmHg,
diastole 60-90 MmHg, Nadi 60-100 kali/menit, Pernafasan 18-24 kali/menit, Suhu
36,5ºC-37,5ºC.
3. Ibu yang tidak dicurigai hamil atau sedang hamil.
4. Ibu mendapatkan KB suntik 1 bulan.
5. Ibu bersedia datang kembali sesuai waktu yang ditentukan.
C. Rencana Tindakan
1. Berikan informed choice pada ibu
Rasional: Agar ketika ibu menghalami gangguan atau efek samping, kompikasi, dan
kegagalan, tidak terkejut, karena sudah mengerti alat kontrasepsi yang
telah dipilih

18
2. Jelaskan kembali kepada ibu efek sampingnya penggunaan suntik KB 1 bulan.
Rasional: Agar ibu mengerti dan paham mengenai alat kontrasepsi yang digunakan
beserta efek sampingnya
3. Berikan dan menjelaskan tentang kartu KB
Rasional: Untuk mengingatkan ibu jadwal penyuntikan selanjutnya, serta memantau
keadaan ibu saat menggunakan kb suntik 1 bulan.
4. Suntikkan alat kontrasepsi pada ibu
Rasional: untuk menunda kehamilan dan mengatur jarak kehamilan
5. Anjurkan ibu untuk kembali suntik
Rasional: Agar Andalan bekerja secara efektif.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 18 Oktober 2021
1. Pukul 11.20 Wita, Menyampaikan informed choice. Informed choice merupakan
pemberian pilihan kepada klien dalam pengambilan keputusan sesuai dengan masalah
yang dihadapi klien.
Hasil : Ibu tetap memilih KB suntik 3 bulan.
2. Pukul wita, menjelaskan kembali efek samping penggunaan suntik KB 1 bulan,efek
samping penggunaan suntik KB 1 bulan yaitu:peningkatan berat badan,gangguan siklus
haid dan mual,pusing dan muntah.
Hasil : ibu mengerti penjelasan bidan
3. Pukul 11.25 Wita, Menjelaskan tentang kartu KB. Kartu KB adalah berisi tentang keluhan,
tanda-tanda vital, dan kunjungan ibu yang memudahkan ibu untuk mengingat jadwal
penyuntikan selanjutnya.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan bidan
4. Pukul 11.30 Wita, Memberitahu ibu untuk dilakukan penyuntikan pada bagian bokong kiri.
Berikan suntikan Andalan 1/3 antara tulang spina ischiadika anterior superior ke os
coccygeus.
Hasil : Ibu bersedia untuk disuntik
5. Pukul 11.35 Wita, Menganjurkan ibu untuk kembali suntik pada 16 November 2021. Ibu
sebaiknya datang pada tanggal yang tertera dikartu KB agar dapat meningkatkan
keberhasilan KB yaitu menunda kehamilan dan mengatur jarak kehamilan.
Hasil : Ibu bersedia datang kembali.

19
VII. EVALUASI
Tanggal 19 September 2020
Ibu tetap menjadi akseptor KB suntik 3 bulan yaitu dipoprogestin dan ibu mengerti alat
kontrasepsi yang digunakan, tanggal suntik ulang 12 Desember 2020

20
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KE BIDANAN KELUARGA BERENCANA NY”S”
AKSEPTOR KB METODE SUNTIK 1 BULAN
DI PUSKESMAS BATUPANGA
18 OKTOBER 2021

No.register :
Tanggal Kunjungan : 18 Oktober 2021, pukul 11.05 wita
Tanggal pengkajian : 18 Oktober 2021, pukul 11.07 wita
Nama Pengkaji : kelompok
A. Identifikasi Istri / Suami
Nama : Ny”S” / Tn”A”
Umur : 25 tahun / 37 tahun
Nikah : 1 kali (±6 tahun)
Suku : Mandar / Mandar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SD
Pekerjaan : IRT / Driver
Alamat : pepalang
B. Data Subjektif (S)
Ibu datang dengan tujuan ingin melanjutkan menggunakan KB suntik 1 bulan dan ibu
merasa sehat tanpa ada keluhan kesehatan.
C. Data Objektif (O)
Keadaan ibu baik, tekanan darah 120/80 MmHg, nadi 76 kali/menit, pernafasan 22 kali/
menit, suhu 36,5ºC, berat badan 62 kg. Ini merupakan kunjungan ke 15 sejak ibu
menjadi akseptor kb.
D. Analisa (A)
Akseptor KB suntik 1 bulan, keadaan ibu baik.
E. Penatalaksanaan (P)
Tanggal 18 Oktober 2021
1. Pukul 11.20 Wita, Menyampaikan informed choice. Informed choice merupakan
pemberian pilihan kepada klien dalam pengambilan keputusan sesuai dengan
masalah yang dihadapi klien.
Hasil : Ibu tetap memilih KB suntik 3 bulan.

21
2. Pukul wita, menjelaskan kembali efek samping penggunaan suntik KB 1 bulan,efek
samping penggunaan suntik KB 1 bulan yaitu:peningkatan berat badan,gangguan
siklus haid dan mual,pusing dan muntah.
Hasil : ibu mengerti penjelasan bidan
3. Pukul 11.25 Wita, Menjelaskan tentang kartu KB. Kartu KB adalah berisi tentang
keluhan, tanda-tanda vital, dan kunjungan ibu yang memudahkan ibu untuk
mengingat jadwal penyuntikan selanjutnya.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan bidan
4. Pukul 11.30 Wita, Memberitahu ibu untuk dilakukan penyuntikan pada bagian bokong
kiri. Berikan suntikan Andalan 1/3 antara tulang spina ischiadika anterior superior ke
os coccygeus.\
Hasil : Ibu bersedia untuk disuntik
5. Pukul 11.35 Wita, Menganjurkan ibu untuk kembali suntik pada 16 November 2021.
Ibu sebaiknya datang pada tanggal yang tertera dikartu KB agar dapat meningkatkan
keberhasilan KB yaitu menunda kehamilan dan mengatur jarak kehamilan.
Hasil : Ibu bersedia datang kembali.

22
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada kasus ini

23
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny. S telah di lakukan dengan pengkajian
data subjektif, data objektif, menegakkan diagnosa/analisa dan melakukan
penatalaksanaan sesuai kasus
B. Saran
a. Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan, logika dan ilmiah dalam
melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan.
b. Bagi Petugas dan klinik
Diharapkan agar mutu pelayanan lebih ditingkatkan dan lebih maju serta perlu
kiranya memfungsikan sarana dan prasarana yang telah tersedia ditempat
pelayanan praktek semaksimal mungkin
c. Bagi  Institusi Pendidikan
Memperbanyak buku-buku/literature yang berkaitan dengan kebutuhan kebidanan
yang ada sebagai pedoman dalam pembuatan makalah kami berikutnya agar lebih
baik

24
DAFTAR PUSTAKA

Healthline.Diaksespada2019.Preeclampsia.
MayoClinic.Diaksespada2019.Preeclampsia.
Web MD. Diakses pada 2019. Preeclampsia and Eclampsia.(PudiastutiR, D,
2012: 01). kehamilan (PrawirohardjoS, 2018: 278). PudiastutiR, D, 2012: 01).
PudiastutiR, D, 2012: 01).PudiastutiR, D, 2012: 01). (Manuaba,1998),
Sitomorang, dkk 2016, (Wibowo, dkk 2015). Icemi dan Wahyu (2013), (Kusmiyati
dan wahyuningsih 2015 hal.63), (Kusmiyati 2015), (Prawirohardjo 2018 hal 207),
(Prawirohardjo 2018 hal 222), .(Fatimah dan wahyuningsih 2017 hal,37 dan 35),
(Fatimah dan wahyuningsih 2017 hal 38 dan 39), (sulistyawati,2009), Fatimah
dan wahyuningsih 2017,hal 44)

25

Anda mungkin juga menyukai