Disusun Oleh:
BIDAN TSYAIYYBATUL YULY
Segala Puji bagi Allah, Tuhan yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat
semoga selalu melimpahkan Rahmat dan Inayyah-Nya kepada kita semua sehingga
apa yang kita rencanakan dan kita kerjakan sebagai sarana untuk mencapai Ridha-
Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada manusia yang telah
ditakdirkan untuk menjadi penutup para nabi dan rasul dan kita sebagai umatnya
semoga menjadi manuasia yang selalu mengikuti risalah yang diajarkannya
sehingga kita dijadikan manusia yang dikehendaki untuk bersamanya di Akhirat
nanti. Amin.Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Tahunan Keluarga
Berencana dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Laporan Tahunan Keluarga Berencana (KB) ini diharapkan menjadi sebuah
refleksi atau renungan dari kegiatan yang telah dikerjakan selama tahun 2017 dan
sebagai acuan menentukan langkah dalam menyusun rencana yang akan ditempuh
di tahun berikutnya.
Penyusun merasa berkewajiban untuk menyampaikan penghargaan dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan tahunan Keluarga Berencana (KB) ini yang tidak
mungkin penyusun sebutkan satu persatu, semoga segala masukan dan
kontribusinya dalam penyusunan laporan tahunan ini dapat menjadi suatu nilai yang
tak terhingga dan menjadi amalan ibadah dan kepada Tuhanlah segala kebaikan
berpulang dan yang berhak untuk membalasnya. Aamiin
Penyusun menyadari dalam laporan tahunan program Keluarga Berencana
(KB) Puskesmas Cimanggu ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan
datang. akhirnya besar harapan kami laporan tahunan Program Keluarga Berencana
(KB) ini dapat memberi manfaat khususnya bagi kami sebagai pelaksana / petugas
Program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Cimanggu dan kepada seluruh
praktisi kesehatan yang ada di Kabupaten Sukabumi.
i
Demikiana yang bisa penulis sampaikan,semoga laporan Tahunan Program
Kelurga Berencana (KB) ini dapat menambah Khazanah ilmu pengetahuan dan
memeberikan manfaat nyata untuk semua pihak.
(Penyusun)
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengertian
Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organitation) adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk: Mengindari
kelahiran yang di inginkan, mendapatkan kelahiran yang di inginkan, mengatur
interval diantara kelahiran, mengotrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami dan istri, menentukan jumlah anakdalamkeluarga
(Hartanto,2004).
Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran,pembinaan ketahanan keluarga,peningkatan kesejahteraan keluarga
untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera (Juliatoro,2000).
Keluarga berencana adalah sebuah program pemerintah yang dicanangkan
oleh pemerintah Indonesia guna menekan angka kelahiran yang semakin hari
semakin tinggi. Program ini dirancang untuk menyeimbangkan jumlah kebutuhan
dengan jumlah penduduk di Indonesia.Program keluarga berencana sudah dimulai
cukup lama di Indonesia, yakni sejak masa orde baru yaitu tahun 1967.
Berikut ini adalah beberapa peristiwa sejarah yang menggambarkan
perjalanan program KB di Indonesia:
1. Di bulan Januari tahun 1967 pemerintah mengadakan simposium
kontrasepsidi kota Bandung yang diikuti oleh banyak masyarakat melalui
media massa.
2. Di bulan Februari 1967, kongres PKBI diadakan untuk pertama kali dan hasil
dari kongres ini adalah harapan agar program keluarga berencana segera
digalakkan.
3. Di bulan April 1967, Gubernur DKI Jakarta yang berkuasa saat itu, Ali
Sadikin, menyelenggarakan program KB untuk pertama kali di Jakarta.
1
4. Di tanggal 16 Agustus 1967 untuk pertama kalinya pidato mengenai program
keluarga berencana dilakukan di depan umum. Selama masa orde lama
program keluarga berencana dilarang pemerintah dan dilakukan secara
diam-diam. Saat orde baru, KB baru bisa mendapatkan tempat sebagai
program resmi yang didukung pemerintah.
5. Bulan Oktober 1968 Lembaga Keluarga Berencana Nasional didirikan
sebagai realisasi dari kesungguhan pemerintah untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk yang mulai tidak terkontrol.
Sasaran utama dari pelayanan KB Adalah Pasangan Usia Subur (PUS).
Pelayanan KB diberikan diberbagai unit pelayanan baik oleh pemerintah maupun
swasta dari tingkat desa hingga tingkat kota dengan kompetensi yang sangat
berpareasi. Pemberian KB antara lain adalah Rumah Sakit, Puskesmas,
Dokter,Praktek Swasta dan Bidan Desa.
Program Keluarga Berencana (KB) yang sampai saat ini hasilnya masih
belum optimal dan jauh dari memuaskan baik di tingkat Desa,ada pun ditingkat
Puskesmas sudah memuaskan. Hasil cakupan program Keluarga Berencana (KB)
di Puskesmas Cimanggu sampai dengan Desember 2017 tercapai terutama dalam
ber KB.
Adapun tingkat desa yang tidak memuaskan atau mencapai target hal ini
disebabkan masih rendahnya sumber daya manusia, rendahnya sosial ekonomi dan
kesadaran dari masyarakat yang masih kurang.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan untuk mengatur jarak
kelahiran,menentukan jumlah anak.
Dari analisa PWS yang kami buat ditemukan masalah-masalah yang
menghambat hasil pencapaian program, dari masalah tersebut kami ambil prioritas
masalah dan membuat rencana untuk lebih meningkatkan pelayanan Keluarga
Berencana (KB) di Puskesmas Cimanggu.
2
B. Tujuan
1. Tujuan Keluarga Berencana
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan: Mengatur
kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan
menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan
kehamilan bila dirasakan anak telah cukup, Mengobati kemandulan atau
infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu tahun tetapi belum
juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga
bahagia, Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan
yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang
bahagia dan berkualitas, Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas,
keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi
sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi,
Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi,
Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Program KB yang digalakkan oleh pemerintah Indonesia memiliki banyak
tujuan (fungsi) yang sangat baik dan berguna bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Tujuan-tujuan dari dilaksanakannya program KB antara lain:
1. Membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan sesuai dengan kekuatan ekonomi
yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Perencanaan jumlah anak dan pengaturan
jarak kelahiran adalah cara untuk mendapatkan keluarga kecil dan bahagia.
2. Mencanangkan keluarga kecil dengan 2 anak, mencegah terjadinya pernikahan
diusia dini serta peningkatan kesejahteraan keluarga Indonesia.
3. Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil diusia yang terlalu muda
atau terlalu tua serta memelihara kesehatan alat reproduksi.
4. Menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan
jumlah penduduk di Indonesia.
3
C. Jenis-Jenis Keluarga Berencana
a. Keluarga Berencana Alami (Tanpa Alat)
1. Senggama Terputus (Pull Out Method)
2. Sistem Kalender (Pantang Berkala)
b. Kontrasepsi Sederhana Dengan Ala
1. Kondom
2. Diafragma
3. Pil Keluarga Berencana (Pil KB)
4. Suntik KB
5. KB Implan (KB Susuk)
6. Metode amenore laktasi (MAL)
7. Vasektomi (Sterilisasi Pria)
8. Tubektomi (Sterilisasi Wanita)
9. Spermisida
10. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
4
meninggal selama kehamilan. Bayi mereka juga lebih cenderung memiliki
masalah kesehatan (misalnya lahir dengan berat badan rendah). Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa secara global, 100.000
kematian ibu dapat dicegah setiap tahun, jika semua wanita yang tidak ingin
anak lagi mampu menghindari kehamilan. Kematian ini terjadi sebagian besar
di negara berkembang di mana cakupan kontrasepsi rendah.
3. Wanita lebih dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial, mencari pekerjaan
dan meraih pendidikan ketika mereka menggunakan alat kontrasepsi dan tidak
berisiko hamil. Karena kegiatan ini umumnya meningkatkan status perempuan
dalam masyarakat, kontrasepsi secara tidak langsung mempromosikan hak-hak
dan status perempuan.
4. Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi hormonal
gabungan (yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan risiko kanker
ovarium dan endometrium. Injeksi progesteron juga melindungi terhadap
kanker ini dan juga terhadap fibroid rahim. Kontrasepsi implan dan sterilisasi
wanita telah terbukti mengurangi risiko penyakit radang panggul.
5. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan
mengurangi aborsi.
6. Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita untuk
lebih mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya memutuskan
kapan dan mengapa mereka menikah. Sejak kontrasepsi tersedia secara luas
pada 1970-an, pola perkawinan telah berubah. Wanita sekarang menikah dan
memiliki anak diusia yang lebih matang dan rata-rata memiliki anak lebih
sedikit. Perubahan demografis cenderung telah mengurangi beban emosional
dan ekonomi untuk membesarkan anak, karena keluarga sekarang biasanya
memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan sumber daya keuangan
sebelum kelahiran anak. Ukuran keluarga yang lebih kecil juga berarti bahwa
orang tua memiliki lebih banyak waktu dan sumber daya yang diberikan per
anak.
5
F. Manfaat Mengikuti Program Keluarga Berencana
1. Menurunkan Risiko Kanker Rahim dan Serviks
2. Menghindari Kehamilan yang Tidak Diharapkan
3. Mencegah Penyakit Menular Seksual
4. Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Bayi
5. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
6. Menghasilkan Keluarga yang Berkualitas
7. Menjamin Pendidikan Anak Lebih Baik
G. Masalah
1. Kekuatan (Strength)
Program keluarga berencana ini memiliki banyak manfaat terutama bagiibu
yang hamil. Dengan program ini kita dapat mengatur jumlah dan jarak terjadinya
kehamilan yang akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu.Dengan program
keluarga berencana maka dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat:
1) Kehamilan terlalu dini,
2) Kehamilan yang terlambat,
3) Kehamilan yang terlalu berdepakat jaraknya.
Kehamilan seperti ini dapat menimbulkan bahaya kematian baik bagi
ibumaupun bayinya. Namun, dengan program keluarga berencana hal ini
dapatdicegah sehingga kesehatan ibu terjamin.Dengan membatasi jumlah anak,
maka juga akan dapat meningkatkankesejahteraan keluarga.
Karena dengan jumlah anak yang sedikit beban oranguntuk menghidupi
keluarganya akan berkurang dibandingkan dengan keluargayang memiliki banyak
anak.
2. Kelemahan (Weakness)
Tanpa Keluarga Berencana, belum memaksimalkan fungsi
menciptakankesejahteraan ekonomi, spiritual, sosial budaya penduduk Indonesia
agar dapatdicapai keseimbangan yang baik dengan produksi nasional.
6
3. Kesempatan (Opportunity)
Dengan program keluarga berencana ini kita dapat meningkatkan
mutusumber daya manusia Indonesia, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraanmasyarakat.
4. Tantangan/Hambatan (Threats)
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk, maka makin besar
pulausaha yang harus dilakukan untuk mempertahankan kesejahteraan
masyarakat.Olehkarena itu pemerintah berupaya untuk mengurangi tingkat
pertumbuhan.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
B. Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Cimanggu yang berada di
wilayahselatanKabupatenSukabumi yang memilikikenampakanalam yang
kurangstrategis, keadaangeografis yang masihjauhdarijangkauanpetugaskesehatan,
infrastrukturmasihkurangsehinggamobilitaspendudukdalammenjangkaupelayananmas
ihkurang, bahkanadabeberapadesa yang masihtermasukkategoridesatertinggal.
Puskesmas Cimanggu terdiridari 6 desa, yaitu:
1. DesaCimanggu
2. DesaSukamaju
3. DesaSukajadi
4. DesaBoregah Indah
5. DesaKarangMekar
6. DesaSukamanah
Adapunbataswilayahnya, yaitu:
8
a. SebelahutaraberbatasandenganwilayahkerjaPuskesmasLengkong
b. SebelahselatanberbatasandenganwilayahkerjaPuskesmasJampangkulon
c. SebelahtimurberbatasandenganwilayahkerjaPuskesmasKalibunder
d. SebelahbaratberbatasandenganwilayahkerjaPuskesmasJampangkulon
C. Demografi
1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlahpenduduk yang ada di wilayahkerja Puskesmas Cimanggu
berjumlah 25060 jiwa yang berada di 6(enam) desa.
JumlahPendudukdan KK di KecamatanCimanggu
JenisKelamin
No Desa Jumlah KK
L P
1 Cimanggu 2204 2230 4434 2089
2 Sukamaju 2107 2009 4116 2068
3 Sukajadi 2571 2483 5054 2032
4 Boregah Indah 2110 1983 4093 1527
5 KarangMekar 1584 1601 3185 1461
6 Sukamanah 2098 2080 4178 1719
Jumlah 12674 12386 25060 10896
Sumber: LaporanPendudukKecamatanCimanggu
2. Jumlah Penduduk Kelompok Rentan
Penduduk Kelompok Rentan
No Desa
Bayi Balita PUS Bumil Bulin
1 Cimanggu 102 346 760 111 107
2 Sukamaju 92 312 854 99 97
3 Sukajadi 100 341 945 107 104
4 Boregah Indah 77 260 642 83 80
5 KarangMekar 70 237 684 76 73
6 Sukamanah 89 299 871 95 95
9
Jumlah 530 1795 4756 571 556
1 Petani 3597 RT
2 Buruh Tani 2486 RT
3 Buruh Migran 273 Orang
D. Ketenagaan Puskesmas
1. Tenaga Formal
1) Kepala Puskesmas : 1 Orang
2) Ka Subag Tata Usaha dan Staf : 4 Orang
3) Bendahara : 3 Orang
4) Dokter : 1 Orang
5) Perawat : 12 orang
6) BidanPuskesmas : 5 Orang
7) Bidan Desa : 12 Orang
8) Bidan Poned : 6 Orang
9) Bidan Magang : 2 Orang
10) Tenaga Kesling : 1 Orang
10
11) Petugas Obat : 3 Orang
2. Tenaga Informal
1) Petugas Kebersihan : 1 Orang
2) Supir Ambulance : 1 Orang
3) Petugas Pendaftaran : 2 Orang
11
22 Desi Susanti, AMKeb DIII Kebidanan APN
23 Ermawati,AM.Keb DIII Kebidanan APN
F. Sarana Pelayanan Kesehatan
Saranapendukung yang terdiridari:
1. Puskesmas : 1 unit
2. PuskesmasPembantu : 4 Unit
3. Posyandu : 50Buah
4. Kader Posyandu : 250 Orang
5. Poskesdes :-
6. PraktekDokterswasta : tidakada
7. Praktekbidanswasta : 15
12
BAB III
HASIL KEGIATAN
PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)
13
13 Lusi Lestari, AMKeb Bidan Desa Boregah Indah
Bidan Desa Karang Mekar, Programer
14 Gema Izmanatul Barokah,AMKeb
Imunisasi
15 Elih Susanti, AMKeb Bidan Poned
Bidan Desa Sukamanah + Bidan
16 Ema Ismailah,AMKeb
Penanggung jawab Pustu Sukamanah
17 Nina Mardiana,AMKeb Bidan Desa Sukamaju
18 Lita Lugas Prawitri, AMKeb Bidan DesaBoregah Indah
19 Isna Pebliana, Amkeb Bidan DesaSukajadi
20 Yinti Susanti, AMKeb Bidan Desa Karang Mekar
21 Rahayuni, AMKeb Bidan Desa Sukamaju
22 Desi Susanti, AMKeb Bidan DesaSukajadi
23 Ermawati, AMKeb Bidan DesaSukamanah
14
4. Pertemuan Pemegang Program KB dan Bidan Desa.
Pertemuan ini dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi laporan PWS KB
dan koher KB di PKM Cimanggu setiap bulan, kegiatan ini rutin dilakukan agar
laporan dan koher KB sama/ sinkron hasilnya.
C. Laporan PWS KB
1. Peserta KB Baru
PUS yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi termasuk
mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkanatau pasca istirahat minimal
3 bulan.
Sasaran
Jmlh Jmlh PUS Penca Persen(
No Nama Desa Jmlh
PUS PUS AL paian %)
PUS
miskin 4T KI
1 Cimanggu 760 530 54 152 289 38.0
2 Sukamaju 854 295 64 171 91 10.7
3 Sukajadi 945 261 48 189 332 35.1
4 Boregah Indah 642 410 80 128 155 24.1
5 Karang Mekar 684 214 58 137 253 37.0
6 Sukamanah 871 351 72 174 203 23.3
Jumlah 4756 2069 375 951 1323 27.8
2. Peserta Kb Aktif
Aseptor yang pada saat ini sedang memakai kontrasepsi untuk menjarangkan
kehamilan, atau yang mengakhiri kesuburan, dan masih terlindung oleh efek
kontrasepsinya.
Sasaran
Jmlh Jmlh PUS Penca Persen Kesenj
No Nama Desa Jmlh Target
PUS PUS AL paian (%) angan
PUS
miskin 4T KI
1 Cimanggu 760 530 54 152 637 83.8 75% 8.8
2 Sukamaju 854 295 64 171 875 102.5 75% 27.5
3 Sukajadi 945 261 48 189 807 85.4 75% 10.4
4 Boregah Indah 642 410 80 128 443 69.0 75% -6
5 Karang Mekar 684 214 58 137 501 73.2 75% -1.8
6 Sukamanah 871 351 72 174 631 72.4 75% -2.6
Jumlah 4756 2069 375 951 3894 81.9 75% 6.9
15
3. PUS Miskin
Pasangan usia subur yang termasuk dalam kriteria miskin menurut BPS dan
memiliki kartu miskin atau surat keterangan tidak mampu.
Sasaran
Jmlh Penca Persen
No Nama Desa Jmlh Jmlh PUS paian
PUS (%)
PUS PUS 4T ALKI
miskin
1 Cimanggu 760 530 54 152 229 43.2
2 Sukamaju 854 295 64 171 38 12.9
3 Sukajadi 945 261 48 189 60 23.0
4 Boregah Indah 642 410 80 128 26 6.3
5 Karang Mekar 684 214 58 137 61 28.5
6 Sukamanah 871 351 72 174 94 26.8
Jumlah 4756 2069 375 951 508 24.6
4. PUS 4 Terlalu
PUS yang istrinya memenuhi salah satu kriteria 4 Terlalu yaitu: Berusia kurang
dari 20 tahun, berusia lebih dari 35 tahun, telah memiliki anak hidup lebih dari
3 orang, jarak kelahiran antara satu anak dengan lainnya kurang dari 2 tahun.
Sasaran
Jmlh Penca Persen
No Nama Desa Jmlh Jmlh PUS paian
PUS (%)
PUS PUS 4T ALKI
miskin
1 Cimanggu 760 530 54 152 62 114.8
2 Sukamaju 854 295 64 171 24 37.5
3 Sukajadi 945 261 48 189 36 75.0
4 Boregah Indah 642 410 80 128 28 35.0
5 Karang Mekar 684 214 58 137 43 74.1
6 Sukamanah 871 351 72 174 87 120.8
Jumlah 4756 2069 375 951 280 74.7
16
5. KB Paska Salin
KB paska salin adalah pengguna alat atau obat kontrasepsi segera setelah
melahirkan sampai dengan 42 hari atau 6 minggu setelah melahirkan.
Sasaran
Jmlh Penca Persen
No Nama Desa Jmlh Jmlh PUS
PUS paian (%)
PUS PUS 4T ALKI
miskin
1 Cimanggu 760 530 54 152 100 111.1
2 Sukamaju 854 295 64 171 81 101.3
3 Sukajadi 945 261 48 189 88 98.9
4 Boregah Indah 642 410 80 128 73 115.8
5 Karang Mekar 684 214 58 137 73 128.1
6 Sukamanah 871 351 72 174 77 14.1
Jumlah 4756 2069 375 951 492 108.6
6. PUS Dengan Penyakit Kronis
PUS yang istrinya menderita salah satu penyakit kronis, antra lain: Kencing
manis, Jantung, Asma Berat, Malaria,TBC,Anemia,KEK (Kurang Energi
Kalori) atau LILA < 23,5 cm.
Sasaran
Jmlh Penca Persen
No Nama Desa Jmlh Jmlh PUS
PUS paian (%)
PUS PUS 4T ALKI
miskin
1 Cimanggu 760 530 54 152 0 0
2 Sukamaju 854 295 64 171 0 0
3 Sukajadi 945 261 48 189 0 0
4 Boregah Indah 642 410 80 128 0 0
5 Karang Mekar 684 214 58 137 22 16.1
6 Sukamanah 871 351 72 174 0 0
Jumlah 4756 2069 375 951 22 16.1
17
6 Sukamanah 0 250 373 0 8 1 1
Jumlah 96 1391 2234 15 152 8 3
8. Peserta KB Paska Persalinan Menurut Jenis Kontrasepsi yang Dipakai
18
balik ABPK sehingga konseling yang dilakukan kepada klien tidak
menggunakan lembar balik ABPK. Juga masih ada beberapa
polindes/BPM yang tidak tersedia protap/SOP dan alur pelayanan KB,
juga belum ada catatan bagi klien yang dirujuk.
Pelatihan Petugas : Masih banyak pelatihan yang belum diikuti oleh
bidan dan dokter sehingga mempengaruhi kualitas pemberian
pelayanan.
11. Perencanaan Pemecahan Masalah :
Pelayanan Keluarga Berencana (KB) : Bidan harus membuat protap/SOP,
alur pelayanan KB dan catatan bagi klien yang dirujuk.
Pelatihan Petugas : Setiap hari selasa diadakan kumpulan rutin bidan
membahas permasalahan yang terjadi dan refrensi tentang teori-teori
kebidanan. Mengajukan permohonan pelatihan kepada Dinas Kesehatan.
19
BAB IV
RENCANA KEGIATAN
KELUARGA BERENCANAN (KB) TAHUN 2017
20
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
c. Peran Perawat
Peran perawat sebagai pembina desa, yaitu melaksanakan perawatan antara
lain:
Pelayanan kesehatan dasar
Pelaksana kegiatan posyandu dan posbindu
Pelaksana program puskesmas
Melaksanakan pelayan kb baik suntik,pil,kondom.
2. Proses Manajemen KB
Melaksanakan
Melaksanakan Pelayanan KIA/KB
pemantapan kegiatan
1 pelayanan KIA/KB dilaksanakan sesuai
setiap bulan di semua
sesuai jadwal standar pelayanan
desa
Melaksanaan pelayanan Setiap posyandu dapat
Melaksanakan
2 Konseling KB setiap dilaksanakan setiap
Konseling tentang KB
posyandu sesuai jadwal bulan
Mengadakan pertemuan Melaksanakan lokbul Lokbul dilaksanakan
3
lokbul 1 bulan sekali setiap bulan setiap awal bulan
Melaksanakan Setiap kegiatan program
Kegiatan berjalan
4 kerjasama lintas dilaksanakan dengan
dengan baik
program atau sektor bersama-sama tim
Melaksanakan Membuat pencatatan dan Pencatatan dan
5 pencatatan dan pelaporan setiap akhir pelaporan dikerjakan
pelaporan kegiatan akhir bulan
Melaksanakan Membahas masalah dan Pertemuan
6 Pertemuan rutin bidan mencari pemecahan dilaksanakan Setiap
setiap hari Selasa masalah, refresh bidan Selasa
21
kesehatan ini harus saling bekerja sama sehingga akan menghasilkan
sesuatu yang optimal dan maksimal.
b. Setiap bidan diikutsertakan dalam pelatihan yang diadakan atau
diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.
c. Bidan yang telah mengikuti pelatihan atau penataran diharuskan untuk
mempresentasikan hasil pelatihan yang didapat di depan teman sejawat
dalam lokakarya mini yang melibatkan semua unsur dan diketahui oleh
Kepala Puskesmas.
d. Melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan Dokter Spesialis Kandungan
di Rumah Sakit rujukan bilamana terjadi kasus dengan kasus resiko.
e. Upaya peningkatan KIE dalam pelayanan kebidanan sangat diperlukan,
sehingga sasaran dapat mengerti dan paham apa yang harus dilakukan yang
nantinya masyarakat tidak akan menyalahkan petugas kesehatan dalam hal
ini bidan. Penyelenggaraan Pelayanan KB,dan pembuatan inform concent
adalah upaya pengembangan KIE yang sudah dilakukan oleh semua bidan
di Puskesmas Cimanggu.
2. Material (Materi)
a. Bidan di desa sudah memiliki Implan kit
3. Metoda (Metode)
a. Bidan melakukan pendataan sasaran, setiap enam bulan sekali diadakan
pendataan ulang untuk melihat penambahan dan pengurangan sasaran.
b. Setiap pendataan selalu berpedoman pada daftar tilik (Quality Assurance)
c. Melakukan pencatatan baik peserta kb baru atau lama oleh bidan, perawat,
maupun yang dilaksanakan oleh bidan praktek swasta.
d. Pemantauan cakupan pelayanan KB puskesmas dengan menggunakan
PWSKB.
e. Penggunaan format pencatatan dan pelaporan KIA berupa Registrasi kohort
KB.
f. Melakukan pertemuan rutin satu minggu satu kali, untuk membahas setiap
permasalahan yang muncul.
22
g. Semua bidan melakukan presentasi laporan kegiatan program KIA/KB
dalam acara lokakarya bulanan Puskesmas secara bergiliran.
h. Mengadakan monitoring dan evaluasi oleh Kepala Puskesmas setiap
triwulan.
C. Strategi
Strategi yang digunakan dalam upaya meningkatkan kegiatan program Keluarga
Berencana (KB) adalah :
1. Melaksanakan kemitraan antara bidan dan petugas KB dari
BKKBN,kader,tokoh agama secara berkala dan berkesinambungan guna
peningkatan cakupan KB dan meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan.
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.
3. Bidandanperawat yang
membukapraktekdirumahdiharapkanmelaporkanpeserta KB
aktifkebidandesasetiapbulan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
23
Berdasarkan hasil peyeliaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masih
banyaknya,hal yang kurang memadai yang dapat mengakibatkan kurangnya
kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan seperti:
a. Pelayanan Kelurga Berencana (KB)
Sebagian besar polindes / BPM diwilayah kerja Puskesmas Cimanggu
belum mempunyai lembar balik ABPK. Juga masih ada beberapa polindes/
BPM yang tidak tersedia protap /SOP,Alur pelayanan KB, belum ada catatan
bagi klien KB yang di rujuk dan masih ada yang tidak mempunyai bukti
informed concern tindakan berKB.
b. Pelatihan Petugas
Pelatihan APN sudah diikuti oleh semua bidan sedangkan pelatihan CTU
hanya beberapa bidan yang sudah mengikuti dan pelatihan ABPK di wilayah
Kerja Puskesmas Cimanggu.
B. SARAN
a. Bagi Puskesmas Cimanggu
Hasil penyeliaan ini di harapkan dapat menjadi bahan untuk lebih
memahami permasalahanyang ada di Wilayah Kerja Puskesmas
Cimanggudan dapat bersama – sama mencari solusi bagi permaslahan yang
ada. Juga sebagai bahan evaluasi agar dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat.
b. Bagi Bidan Desa
Setelah dilakukan penyeliaan diharapkan para petugas kesehatan (
Bidan ) di Wilayah Kerja Puskesmas Cimanggu yang dapat mengevaluasi
kekurangan masing- masing dan dapat memotovasi agar memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi.
24
dalam lagi Puskesmas Cimanggu,terutama bagi bidan desa dan
BPM,sehingga dapat memberikan perhatian bagi masalah – maslah yang ada
di Puskesmas Cimanggu terutama kurangnya pelatihan – pelatihan, dan
sarana bagi bidan desa.
25
LAMPIRAN
FOTO-FOTO KEGIATAN