Anda di halaman 1dari 9

MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN
IMD adalah adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri dapat
menyusu segera dalam satu jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak
kulit antara bayi dengan kulit ibu. Bayi dibiarkan setidaknya selama satu jam di dada
ibu, sampai dia menyusu sendiri. Karena inisiatif untuk menyusu diserahkan pada
bayi, maka istilah yang digunakan adalah Inisiasi Menyusu Dini, bukan menyusui.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu
dalam upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
bayi (AKB)

B. Tujuan Khusus

1. Membantu melancarkan program ASI Eksklusif


2. Kontak kulit dengan kulit membuat ibu dan bayu lebih tenang
3. Saat IMD, bayi menelan bakteri “baik” dari kulit ibu yang akan
membentuk koloni di kulit dan usus bayi sebagai perlindungan diri
4. Mengurangi perdarahaan setelah melahirkan
5. Mengurangi terjadinya anemia

III. PELAKSANAAN

Dari program Inisisasi Menyusu Dini (IMD) yang dilaksanakan dan direalisasi
setiap tahun secara bertahap. Adapun Monitoring dan Evaluasi program Insiasi
Menyusu Dini (IMD) pada tahun ini dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
DIAGRAM DATA IMD

Keterangan :

IMD selama di RSUD Simpang Lima Gumul Kediri belum memenuhi target, karena
ibu yang melahirkan di Ruang Bersalin maupun Ruang Operasi merupakan pasien
rujukan dari faskes lain dimana ibu dirujuk dengan berbagai kasus patologis sehingga
kondisi ibu maupun bayi pada saat proses persalinan terjadi komplikasi yang
menyebabkan tidak memungkinkan dilakukannya IMD dan beberapa ibu dengan
kondisinya dan bayinya sehat tetapi tidak berkenan dilakukan IMD dengan alasan
sudah kelelahan melalui proses persalinan.

Kesimpulan :
1. Target tertinggi pada Bulan Juli sebanyak 89%.
2. Target terendah pada Bulan Febuari sebanyak 67%.
Rencana Tindak Lanjut :

Perlunya meningkatkan edukasi kepada ibu dan keluarga tentang manfaat IMD bagi
kesehatan ibu dan bayi, kecuali untuk kondisi ibu dan bayi yang membutuhkan
perawatan oleh petugas.
MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM ASI EKSKLUSIF

TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN
ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir
sampai 6 bulan tanpa makanan pendamping dan minuman pra lakteal lainnya seperti
air gula, aqua dan sebagainya.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu
dalam upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
bayi (AKB)

B. Tujuan Khusus
1. Untuk Bayi antara lain mendapatkan faedah manfaat asi antara lain
adalah sang bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan
baik,mengandung antibodi, asi mengandung komposisi yang tepat,
mengurangi kejadian karies dentis, memberikan rasa aman dan nyaman
pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi, asi
meningkatkan kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang dan
merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap mulut bayi
pada payudara sang ibu.

2. Untuk Ibu menyusui akan mendapatkan manfaat dan faedahnya antara


lain adalah bisa sebagai kontrasepsi, meningkatkan aspek kesehatan ibu,
membantu dalam hal penurunan berat badan, aspek psikologi yang akan
memberikan dampak positif kepada para ibu yang menyusui air susu ibu
itu sendiri

III. PELAKSANAAN

Dari program ASI Eksklusif yang dilaksanakan dan direalisasi setiap tahun
secara bertahap. Adapun Monitoring dan Evaluasi program ASI Eksklusif pada tahun
ini dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
DATA ASI EKSKLUSIF

Keterangan :

Pemberian ASI Ekklusif selama perawatan neonatal di RSUD Simpang Lima Gumul
Kediri belum memenuhi target, kurangnya volume produksi ASI pada ibu melahirkan
merupakan penyebab belum optimalnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi. Selain
itu, ibu yang melahirkan di RSUD Simpang Lima Gumul Kediri merupakan rujukan
dari faskes lain sehngga RSUD Simpang Lima Gumul Kediri tidak dapat memberikan
intervensi mengenai manajemen laktasi pada ibu selama masa kehamilan.

Kesimpulan :
1. Target tertinggi pada Bulan sebanyak Juli 89%.
2. Target terendah pada Bulan Febuari sebanyak 67%.
Rencana Tindak Lanjut :

Perlunya meningkatkan edukasi kepada ibu dan keluarga tentang manfaat ASI
Eksklusif bagi kesehatan ibu dan bayi, kecuali untuk kondisi ibu dan bayi yang
membutuhkan perawatan oleh petugas. Selain itu, pemberdayaan Kelompok
Pendukung ASI juga sangat diperlukan untuk menunjang program ASI Eksklusif
selama 6 bulan.
MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM RAWAT GABUNG

TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN
Rawat gabung adalahpelayanan yang diberikan kepada bayi baru lahir,
ditempatkan bersama ibunya dalam satu ruangan.Rawat gabung dimaksudkan agar
bayi mudah diamati dan dijangkau oleh ibunya setiap saat sehingga memungkinkan
pemberian ASI kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu
dalam upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
bayi (AKB)

B. Tujuan Khusus
1. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada disamping ibu setiap
saat.
2. Bayi segera memperoleh colostrom dan Air Susu Ibu.
3. Bayi memperoleh stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak.
4. Bayi bisa memperoleh ASI setiap saat.
5. Ibu memperoleh pengalaman dalam merawat payudara dan menyusui
yang benar.
6. Ibu dan keluarga memperoleh pengalaman cara merawat bayi baru lahir.

III. PELAKSANAAN

Dari program Rawat Gabung yang dilaksanakan dan direalisasi setiap tahun
secara bertahap. Adapun Monitoring dan Evaluasi program Rawat Gabung pada
tahun ini dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

DATA RAWAT GABUNG


Keterangan :

Rawat Gabung selama di Rumah Sakit Simpang Lima Gumul Kediri belum memenuhi
target secara maksimal, karena ibu yang melahirkan di Ruang Bersalin maupun
Ruang Operasi merupakan pasien rujukan dari faskes lain dimana ibu dirujuk
dengan berbagai kasus patologis sehingga kondisi ibu maupun bayi pada saat proses
persalinan terjadi komplikasi yang menyebabkan tidak memungkinkan dilakukannya
Rawat Gabung. Selain itu, ada beberapa ibu yang tidak berkenan dilakukan rawat
gabung lebih memilih bayinya dirawat di ruang bayi dengan alasan agar dapat
istirahat ketika bayinya rewel. Akan tetapi, pada Bulan April dan Mei bisa memenuhi
target karena kondisi ibu dan bayi yang sudah stabil setelah mendapat perawatan <6
jam sebelumnya sehingga memungkinkan dilakukannya rawat gabung dan ibu
berkenan dilakukan rawat gabung dengan bayinya.

Kesimpulan :
1. Target tertinggi pada Bulan April, Mei dan Juli sebanyak 100%.
2. Target terendah pada Bulan Febuari sebanyak 67%.
Rencana Tindak Lanjut :

Perlunya meningkatkan edukasi kepada ibu dan keluarga tentang manfaat rawat
gabung bagi kesehatan ibu dan bayi, kecuali untuk kondisi ibu dan bayi yang
membutuhkan perawatan oleh petugas.

Anda mungkin juga menyukai