Anda di halaman 1dari 3

Cecep Galih Cakra Gunawan

041464956

Tugas 2 SKOM4205

Dalam istilah Sosiologi , pranata atau juga biasa disebut institusi sosial diartikan
sebagai fungsi yang memenuhi atau melayani kebutuhan sosial tertentu.Dalam bahasa
Indonesia juga yang menggunakan istilah ini sebagai lembaga kemasyarakatan. Istilah-
istilah tersebut memiliki arti yang sama. Mengapa Komunikasi Massa juga sebagai
suatu Institusi Sosial?

Komunikasi massa merupakan bentuk sekaligus cara melembaganya komunikasi


sosial. Dengan sarana dan kebiasaan yang terselenggara melalui komunikasi masa,
masyarakat telah mempunyai ekspetasi tertentu yang khas, dan juga telah terbiasa
untuk berkomunikasi dengan jalan itu. Perlu juga dicatat bahwa komunikasi sosial,
kecuali lewat komunikasi massa, juga berlangsung melalui cara-cara lain seperti
keluarga, kelompok, ketetanggan, kekerabatan dan sebagainya.

Institusi sosial merupakan sebuah sistem norma dan sistem hubungan sosial antar
masayarakat untuk mencapai serangkaian tujuan dan cita-cita bersama. Sistem dari
proses sosial yang menyatukan antara tata kelakuan dan hubungan sosial yang
terpusat pada aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
sebagai makhluk sosial Institusi sosial mengatur dan menata tindakan-tindakan yang
berpola untuk memenuhi keperluan masyarakat.

Terdapat tiga unsur penting dalam lembaga/institusi sosial yaitu arti kebutuhan pokok
manusia dalam masyarakat, cara bertindak dan berhubungan yang mengikat, serta
seperangkat aturan dan perilaku yang relatif tetap. Hubungan masyarakat yang
harmonis menjadi faktor penentu keberhasilan institusi sosial. Syarat utama sebuah
institusi sosial adalah manusia dan aturan. Setiap tindakan anggota diatur berdasarkan
peraturan. Pola resmi dari hubungan dalam institusi sosial disebut dengan sistem
institusi sosial.
Sebagai suatu pranata sosial, menurut McQuail (1987), media mempunyai sejumlah
fitur khas (special features), yaitu;

1. Berkepentingan dengan (concern with) memproduksi dan mendistribusi-kan


'pengetahuan' dalam bentuk informasi, ide-ide, dan budaya. Hal ini merupakan
respons terhadap kebutuhan kolektif sosial sekaligus permintaan para individu;
2. Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu ke orang lain,
pengirim dengan penerima, anggota khalayak dengan anggota khalayak yang
lain, serta setiap orang dengan masyarakatnya. Ini bukan sekadar saluran fisik
(physical channels) jaringan komunikasi, tapi juga saluran dari kebiasaan dan
pengertian yang merumuskan siapa yangharus atau kemungkinan besar akan
mendengarkan siapa.
3. Hampir secara eksklusif, media beroperasi di ruang publik sehingga mereka
merupakan suatu institusi terbuka tempat semua orang dapat berpartisipasi
sebagai penerima dan -pada kondisi tertentu- juga sebagai pengirim. Pranata
media juga mempunyai suatu karakteristik publik.
4. Partisipasi pada pranata media sebagai anggota khalayak pada dasarnya
bersifat volunter, tanpa paksaan atau kewajiban sosial seperti yang terjadi pada
pranata lain, seperti pendidikan, agama, dan politik;
5. Pranata media berkaitan dengan industri dan pasar melalui ketergantungannya
pada kerja yang dibayar, teknologi, dan kebutuhan finansial.
6. Meski pranata media sendiri tidak mempunyai kekuasaan, institusi media dalam
berbagai cara tersambung (linked) dengan kekuasaan negaramelalui customary
uses-nya dan melalui mekanisme legal dan ide-ide legitimasi yang beragam dari
satu negara ke negara lain;Meski tidak seluruh fitur tersebut unik hanya untuk
institusi media, namun keberadaannya dalam kombinasi memuat media massa,
memiliki karakter yang distingtif dan signifikansi tersendiri dalam suatu
masyarakat modern
Berkenaan dengan media sebagai suatu institusi, McQuail (1987) mengajukan dua
perkiraan (presupposition). Pertama, media engaged dalam produksi, reproduksi, dan
distribusi pengetahuan dalam arti seluas-luasnya (seperangkat simbol yang mempunyai
rujukan penuh makna (meaningful reference) untuk pengalaman di dunia sosial.
Pengetahuan, baik yang diproduksi, direproduksi, maupun didistribusikan oleh media
massa, memungkinkan orang untuk memaknai pengalaman, membentuk persepsi
mengenai hal itu, menyumbang untuk simpanan pengetahuan dari masa lalu, serta
kesinambungannya dengan pemahaman saat ini. Kedua, media mempunyai peran
mediating atau memediai antara realitas sosial objektif (objective sosial reality) dengan
pengalaman pribadi. Media massa merupakan pengantara dan mediating dalam
sejumlah pengertian, seperti media massa sering kali terbentang antara kita sebagai
penerima dengan bagian dari potential experience yang berada di luar persepsi atau
kontak langsung kita. Atau media boleh jadi berdiri di antara kita dengan institusi lain
seperti hukum, industri, negara, dan sebagainya, atau boleh jadi pula pranata media
menghubungkan antarinstitusi tersebut, menjadi saluran bagi pihak lain untuk
menghubungi kita, atau bagi kita untuk menghubungi mereka.

Anda mungkin juga menyukai