Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latara Belakang


Rumah Sakit merupakan unit pelayanan kesehatan dari sistem pelayanan
kesehatan dan merupakan unsur strategis dilihat dari konteks jumlah biaya yang
dikeluarkan,dimana sebagian besar dana kesehatan terserap dalam sektor
pengelolaan r umah sakit baik di Negara maju maupun di Negara berkembang.
Pelayanan medik dan perawatan merupakan sub sistem dari sistem pelayanan
yang ada di rumah sakit. Bentuk pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan
keadaan pasien, sehingga lebih bersifat individual (Depkes, 2002).
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan di rumah
sakit dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Oleh
karena itu pelayanan keperawatan ini perlu mendapat prioritas utama dalam
pengembangan ke masa depan. Perawatharus mau mengembangkan ilmu
pengetahuannya dan berubah sesuai tuntutan masyarakat, dan menjadi tenaga
perawat yang professional. Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan
bersifat saling berhubungan, saling bergantung, saling mempengaruhi dan saling
berkepentingan oleh karena itu inovasi dalam pendidikan keperawatan, praktek
keperawatan, ilmu keperawatan dan kehidupan keprofesian merupakan fokus
utama keperawatan Indonesia dalam proses profesionalitas. Proses
profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan,
dinilai dan diterima secara spontan oleh masyarakat, maka dituntut untuk
mengembangkan dirinya dalam sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena alasan-
alasan di atas maka pelayanan keperawatan harus dikelola secara professional,
karena itu perlu adanya Manajemen Keperawatan (Priharjo, 2005).
Manajemen keperawatan merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Kualitas suatu pelayanan
khususnya pelayanan keperawatan sangat tergantung dari berbagai aspek antara
lain pengetahuan, ketrampilan dan strategi dalam mengelola sumber daya secara
efektif dan efisien agar tercapainya kepuasan klien/pasien dalam pengertian yang
lebih luas yaitu aman dan nyaman. Pengelolaan suatu unit/ruang rawat melibatkan
berbagai pihak antara lain: dokter, perawat dan profesi kesehatan lainnya,
klien/pasien dan keluarganya, oleh karena itu perlu dikelola secara professional.
Pendekatan yang dilakukan dalam praktik manajemen keperawatan pada tahap ini
adalah model praktek keperawatan profesional (MPKP) yang diintegrasikan
kedalam pengembangan manajemen kinerja klinik (PMKK) bagi first line
manager yang relevan dan sinergis dengan penerapan proses keperawatan sebagai
satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan. Pendekatan melalui manajemen
kinerja klinik pada praktik profesi sangat relevan mengingat strategi
pembelajarannya yang pratikal, berfokus kepada peningkatan mutu secara terus
menerus dan berkelanjutan (continous quality improvement).
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh Mahasiswa S1
Keperawatan STIKes Wira Medika Bali yang sedang berpraktek manajemen
keperawatan di ruangan rawat inap Ratna RSUD Tk II Udayana Denpasar,
ditemukan data bahwa pengelolaan manajemen pelayanan dan manajemen asuhan
keperawatan masih ada beberapa yang tidak sesuai dengan proses penerapan
manajemen yang benar.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan kegiatan praktek manajemen keperawatan di
harapkan mahasiswa mampu melakukan pengelolaan suatu unit pelayanan
keperawatan secara propesional pada tatanan pelayanan keperawatan klinik
melalui penerapan konsep dan prinsip-prinsip kepemimpinan serta
manajemen keperawatan dengan menggunakan pengembangan manajemen
kinerja klinik (PMKK).
2. Tujuan khusus
Setelah melaksanakan kegiatan praktik manajemen keperawatan, diharapkan
mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian situasi unit pelayanan keperawatan sebagai
dasar dalam menyusun POA (Plan of action) unit atau ruang pelayanan.
b. Menyusun POA (Plan of action) sesuai perioritas masalah berdasarkan
kesepakatan dengan penanggung jawab unit pelayanan.
C. METODE
Metode yang digunakan saat pengumpulan data adalah :
1. Pengkajian data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan
dokumentasi

D. MANFAAT
1. Bagi Pasien
Tercapainya kepuasan klien tentang pelayanan keperawatan.
2. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja optimal.
b. Terbinanya hubungan baik antara perawat dengan perawat,
perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien
dan keluarganya.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin perawat.
3. Bagi Rumah Sakit
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sesuatu ruang rawat
sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan
dilaksanakan.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
di bidang keperawatan.

BAB II
GAMBARAN UMUM
A. SEJARAH RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Tk. II Udayana merupakan Rumah Sakit Militer yang
menjadi Rumah Sakit rujukan tertinggi di lingkungan Kodam IX/Udayana
yang mempunyai tugas pokok yaitu memberikan pelayanan Kesehatan
bagi personel TNI–AD, PNS beserta keluarganya di jajaran Kodam
IX/Udayana dan merupakan Rumah Sakit rujukan dari personel TNI-AU/
TNI-AL/ PNS dan keluarganya (Rumah Sakit Integrasi).
Dalam perjalanannya, Rumah Sakit Tk. II Udayana mengalami
perkembangan dan perubahan baik secara fisik bangunan, fasilitas
kesehatan maupun nama dan status rumah sakit.
Rumah Sakit ini memulai perjalanan sejarahnya pada tahun 1950
dimana terjadi serah terima pemerintahan dari Hindia Belanda kepada
pemerintah Republik Indonesia yang pada saat ini diserahkan kepada
Tentara Nasional Indonesia sehingga terjadi pergantian nama rumah sakit
dari Palang Merah KNIL (Koninklijke Nederlands (ch)-Indische Leger
dalam Bahasa Belanda : Tentara Kerajaan Hindia Belanda) menjadi Dinas
Kesehatan Tentara yang disingkat DKT yang beralamat di Jalan Melati
Denpasar (sekarang menjadi Rumah Dinas Kakesdam IX/ Udayana dan
Kantor Koramil Denpasar Timur), sedangkan yang berlokasi di Jalan
Thamrin Denpasar (sekarang merupakan bangunan CV. Gajah Gotra) yang
dulu dipakai sebagai Bangsal Bersalin dan Bangsal Anak.
Selama kurun waktu perjalanan sejarah dari tahun 1950 sampai dengan
sekarang Rumah Sakit Tk. II Udayana mengalami pergantian nama rumah
sakit dan pergantian pejabat-pejabat kepala rumah sakit maupun dilakukan
perbaikan/penambahan bangunan baik bangunan utama/perkantoran,
sarana penunjang maupun bangsal perawatan.
Dari perjalanan waktu ke waktu sampai dengan sekarang, Rumah Sakit
Tk. II Udayana mengalami pergantian nama berdasarkan Keputusan
Pimpinan Angkatan Darat, dimana pergantian dimulai tahun 1950 sampai
dengan sekarang, sebagai berikut :
a. Tahun 1950 – 1957 dengan nama Palang Merah
Koninklijke Nederlands (ch)-Indische Leger (KNIL) menjadi Dinas
Kesehatan Tentara (DKT).
b. Tahun 1958 – 1963 Perubahan nama dari Dinas Kesehatan
Tentara (DKT) menjadi Jawatan Kesehatan Teritorial Tujuh.
c. Tahun 1964 – 1976 Perubahan nama dari Jawatan
Kesehatan Teritorial Tujuh menjadi Rumah Sakit Tentara (RST).
d. Tahun 1977 – 1985 Perubahan nama dari Rumah Sakit
Tentara (RST) menjadi Rumkitdam XVI/Udayana.
e. Tahun 1985 – 2012 Perubahan nama dari Rumkitdam
XVI/Udayana menjadi Rumah Sakit Tk. III Denpasar.
f. Tahun 2012 sampai dengan sekarang perubahan nama dari
Rumah Sakit Tk. III Denpasar menjadi Rumah Sakit Tk. II Udayana.

B. VISI, MISI, DAN MOTTO


1. Visi Rumah Sakit Tk. II Udayana
Menjadikan Rumah Sakit Tk. II Udayana sebagai Rumah Sakit
kebanggaan Prajurit dan Masyarakat Umum dengan penampilan yang
Bersih, Indah, Nyaman dan Aman dengan pelayanan yang Profesional,
Merata dan Memuaskan.

2. Misi Rumah Sakit Tk. II Udayana


a. Menjaga kebersihan, keindahan, kenyamanan dan keamanan
Rumah Sakit.
b. Melengkapi sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit sesuai
dengan kemajuan IPTEK.
c. Memberikan pelayanan yang Utuh, Terpadu, Profesional, Merata,
dan Memuaskan.
d. Meningkatkan kuaalitas Kompetensi dan Keimanan Personel
melalui pendidikan, pelatihan dan bimbingan Rohani.
e. Melaksanakan Fungsi Sosial Rumah Sakit.

3. Motto Rumah Sakit Tk. II Udayana


Mengutamakan tindakan pelayanan kesehatan dengan mengacu
pada protap-protap pelayanan dengan konsep patient safety dan
pelayanan prima dengan sentuhan 3 S: senyum, sopan, simpati dan 3
A: attitude, action, attention.
Mari berkunjung dan berobat ke Rumah Sakit Tk. II Udayana
Denpasar yang melaksanakan pelayanan prima bagi anda.

C. STRUKTUR ORGANISASI RAUNG RATNA RSAD TK II


UDAYANA

K.A. INSTALASI WATNAP


I Wayan Suparma, Amd.Rad
KEPALA RUANGAN
Ns. Ni Putu Darwini, S.Kep

WAKIL KEPALA RUANGAN INVENTARIS


Ns. Ni Wayan Purwaningsih, S.Kep Ni Wyn Kerni, Amd.Kep

KA. TIM 1 KA. TIM 1I


Ns. G.A.P Eka Mahendrawati, S.Kep
Ns. Ni Pt Nia Purnama D, S.Kep

ANGGOTA
Ns . Putu Nia Purnama S.Kep
ANGGOTA
Ns. Ni Wayan Arie Setiari, S.Kep

Anggota ANGGOTA
Desak Sri Darmawati Amd. Kep Ni Kadek Febi Mustika, Amd. Kep

ANGGOTA ANGGOTA
Ni Luh Widiani Amd.Kep Ni Nym Esta Erawati, Amd. Kep

ANGGOTA ANGGOTA
Gusti Agung Okta Yunita Dewi Amd.Kep A.A Istri A Sri Juli P, Amd. Kep

ANGGOTA ANGGOTA
Sri Rahayu Agustin Amd.Kep Syarifah Nur Afni Amd. Kep

ANGGOTA ANGGOTA
Ni Made Karyawati, Amd.Kep Gusti Ayu Satriyani, Amd. Kep

BAB III

PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA

A. DATA UMUM DAN KHUSUS TEMPAT PRAKTIK


1) Wawancara
1. MAN

No Fungsi Hasil Pengkajian Keterangan


Managemen

1 Planing 1. Di ruang anggrek sudah tersedia catatan Wawancara


kualifikasi tenaga dan pengemangannya
serta terdapat dokumentasi tertulis
2. Jumlah perawat diruang anggrek terdapat
16 perawat, dimana ruang anggrek
dipimpin oleh kepala ruangan dan wakil
kepala ruangan , terdapat inventaris ,
katim 1 dan katim 2 beserta anggotanya.
Dimana pendidikan perawat di ruang
anggrek terdapat 5 orang S1 dan 11 orang
DIII.

3. Dalam wawancara sebelumnya di ruang


anggrek membutuhkan kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan kerja, Dimana
kesempatan sangat diperlukan dalam
meningkatkan kemampuan kerja, karena
semakin banyak punya kesempatan kita
jadi semakin berpeluang besar
meningkatkan kemampuan kerja.
Kesempatan juga memberikan kita
pelajaran agar bisa belajar dan
memanfaatkan setiap kesempatan yang
ada sehingga memacu kita untuk selalu
memperbaiki diri dan meningkatkan
kualitas diri kita, maka secara otomatis
kemampuan kerja kita pun akan terlatih
dengan baik.
2 Organisasi 1. Diruang anggrek dalam pembagian tugas
yang dilakukan belum sesuai dengan job
desk yang diberikan.

2. Jadi untuk kinerja evaluatingnya diruang


anggrek sendiri dimana sudah berjalan
dengan baik, di ruang anggrek selalu
mengadakan evaluating disetiap shift
pagi guna untuk melihat kinerja perawat
di ruangan selama 1 x 24 jam. Dan juga
melihat apakah ada permasalahan yang
muncul atau tidak sehingga bisa
ditangani dengan cepat dan sesuai
peraturan. Maka kinerja evaluating di
ruangan ini menurut saya sudah berjalan
baik.
3 Actuating 1. Di ruang anggrek pada Observasi dan
saat injeksi pemakaian spuit digunakan wawancara
secara bergantian

2. Tingkat beban kerja


diruang anggrek cukup baik dan dilihat
dari jumlah pasien jika pasien di ruang
anggrek meningkat maka tingkat beban
kerja perawat dikatakan cukup berat,
karena di ruangan ini merawat pasien
dengan intensitas penyakit yang bisa
dibilang urgent, membutuhkan perawat
ekstra terlebih di ruangan isolasi, maka
secara otomatis tingkat beban kerja
perawat pun ikut meningkat dan memiliki
tingkat beban kerja yang relatif lumayan
berat, terlebih pada pernyataan diawali
bahwa perbandingan perawat dengan bed
pasien yang tidak seimbang itu juga
sangat membuat tingkat beban kerja
perawat terasa lebih lebih berat.

4 Controling Untuk monitoring, evaluating dan tingkat Observasi


kepuasan pasien di ruang anggrek sejauh ini
Wawancara
tidak terlalu banyak masalah, dan ruang
anggrek berupaya meningkatkan mutu
pelayanan sehingga mampu memberikan
pelayanan yang terbaik pada pasien guna
untuk menekan angka kejadian buruk yang
bisa memperparah dan menunjukan tingkat
kepuasan pasien itu sendiri. Monitoring di
ruang anggrek selalu dilakukan karena hal itu
sangat penting untuk memantau keadaan
pasien sehingga bisa memberikan asuhan
keperawatan yang baik dan sesuai begitu
juga evaluating dimana dari setiap asuhan
pasti diperlukan peninjauan kembali untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas
mutu pelayanan sehingga hasil akhir akan
sangat berpengaruh dengan tingkat kepuasan
pasien yang di dapat, pasien akan merasa
puas jika perawat bisa memberikan
pelayanan yang bermutu dan baik.
Kesimpula :

 Di ruang anggrek pada saat injeksi pemakaian spuit digunakan secara


bergantian

 Diruang anggrek dalam pembagian tugas yang dilakukan belum sesuai


dengan job desk yang diberikan

2. MATERIAL DAN MACHINE

No Fungsi Hasil Pengkajian Keterangan


Managemen

1 Planing 1. Untuk persediaan concumable (alat habis


pakai) yang dibutuhkan pasien di ruang
anggrek selalu siap sedia, ruang anggrek
selalu mengupayakan ada untuk menunjang
kegiatan pelayanan kesehatan agar tetap
berjalan dengan baik, tetapi memang
terkadang ada sedikit kendala yang ada
seperti keterlambatan persediaannya sampai
di ruangan dan akan tetapi hal itu bisa
ditangani dengan baik agar tidak
mengganggu proses pelayanan kepada
pasien.
2. Untuk penggunaan alat – alat yang ada di
ruangan sebagai fasilitas penunjang pelayan
kepada pasien itu sendiri memang harus
dipahami oleh semua perawat yang ada dan
sudah pasti perawat paham cara
penggunaannya dan SOP terhadap semua
alat – alat yang karena ada di ruangan itu
sesuai. Sebelumnya ruang anggrek sudah
pasti selalu memberikan pelatihan terkait
penggunaan alat yang ada agar tidak terjadi
kesalahan disaat memberikan asuhan
keperawatan jika membuatkan alat – alat
penunjang pelayanan kesehatan di ruangan.

2 Observasi Untuk kelengkapan semua sarana dan


prasarana di ruang anggrek untuk saat ini
sudah sesuai dengan kebutuhan di ruangan
dan juga untuk standarnya pun sudah sesuai
SOP yang ada, juga pihak dari rumah sakit
selalu memberikan kegiatan rutin kalibrasi
agar alat – alat yang akan digunakan bisa
bekerja dengan baik dan memberikan
kemudahan pelayanan bagi pasien dan
perawat
3 Actuating Untuk prosedur pengamprahan alat diruangan
kita selalu berpacu pada SOP yang sudah
ditentukan dimana harus ada surat pelaporan
untuk diajukan ke bagian peralatan rumah
sakit yang dimana nantinya akan diproses
lebih lanjut hingga tahap akhir setelah itu baru
alat yang diamprah itu bisa ditaruh di ruangan
dan digunakan untuk alat penunjang
perawatan. Itu prosedur secara singkatnya.

4 Controling Untuk masalah pertanggungjawaban perawat


ruangan terhadap penggunaan dan menjaga
sarana prasarana di ruangan, itu wajib untuk
seluruh praktisi yang ada diruangan ikut
bertanggungjawab menjaga peralatan yang
ada, dimana setiap kegiatan timbang terima
pun kita bukan hanya timbang terima terkait
masalah yang ada di pasien tetapi juga
timbang terima terkait peralatan yang ada di
ruangan, agar tidak ada kesalahan jika terjadi
hal kehilangan atau kerusakan pada alat yang
ada di ruangan.
Kesimpulan :

3. METHOD

No Fungsi Hasil Pengkajian Keterangan


Managemen

1 Planing 1. Di ruang anggrek dalam model


keperawatan menggunakan model Tim
dimana metode tim terdiri atas anggota
yang berbeda – beda dalam memberikan
asuhan keperawatan terhadap sekelompok
pasien dimana enam sampai tujuh perawat
profesional dan perawat pelaksana bekerja
sebagai satu tim dan di suvervisi oleh
ketua tim
2. Di ruang anggrek untuk mengenal dan
mengetahui kondisi pasien itu suatu
keharusan yang dilakukan oleh semua
perawat di ruangan karena proses
keperawatan itu ada yang namanya
monitoring jadi dengan monitoring bisa
dilakukan pemantauan terkait kondisi
pasien sehingga dengan pastinya adanya
monitoring akan mempermudah perawat
dalam menilai tingkat kebutuhan pasien
dan hal itu harus dilakukan dan diingat
selalu juga dilaksanakan oleh seluruh
perawat di ruangan.
2 Observasi 1. Untuk menjalankan kegiatan sudah pasti
saya melakukannya sesuai dengan tupoksi
atau tugas pokok dan fungsi masing –
masing, begitu pula perawat diruangan
selalu saya ingatkan agar menjalankan
kegiatan sesuai tupoksinya masing –
masing agar tidak menimbulkan masalah
kedepannya dan diharapkan dengan
menjalankan kegiatan sesuai tupoksi maka
tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan
itu bisa berjalan dengan baik.
2. Dalam tugas, perawat memiliki pembagian
jobdesnya masing-masing sehingga tidak
jarang mebuat terkesan tata pelaksanaan
monoton sesuai dengan pembagian tugas
yang telah diawal dibagi
3 Actuating Masalah peningkatan kepercayaan pasien
terhadap pelayanan di ruang anggrel fluktuatif
terjadi, dimana selalu perawat di ruangan dan
juga praktisi lain akan berusaha memberikan
pelayanan pada pasien dengan baik dan
meminimalkan kesalahan dalam memberikan
pelayanan asuhan keperawatan, untuk
hasilnya itu kembali pada individu pasien itu
sendiri sejauh ini praktisi lain dan perawat di
ruangan sudah melakukan upaya yang terbaik
dan selalu memberikan peningkatan terhadap
pelayanannya, dan saat ini hasilnya pun
pasien puas terhadap pelayanan yang
diberikan di ruangan.

4 Controling Dalam kegiatan evaluasi tugas dari masing –


masing perawat jaga di ruangan dilakukan
saat berlangsungnya rolingan jaga atau shif.
Dan untuk metode asuhan keperawatan yang
diterapkan di ruangan adalah metode Tim.

4. MONEY

No Fungsi Hasil Pengkajian Keterangan


Managemen

1 Planing Strategi terkait pemberian upah terhadap


SDM di ruangan itu sepenuhnya mengikuti
SOP yang ada dirumah sakit, tetapi yang
jelasnya pemberian upah terhadap SDM yang
ada diberikan berdasarkan beban kerja yang
diemban oleh masing-masing SDM dan
golongan pendidikan yang sudah diemban
jika semakin besar beban kerjanya atau
golongannya upah yang diterima pun semakin
besar pula, dan itu sesuai dengan aturan yang
ada atau yang berlaku dimana untuk
menghindari ketimpangan antara pendapatan
dengan beban kerja juga golongan
pendidikannya.

2 Observasi Untuk upaya yang dilakukan mengatasi


masalah keterlambatan pembagian upah
terhadap SDM itu sepenuhnya kita mengikuti
prosedur dari pihak pusat rumah sakit,
kalaupun ada keterlambatan tidak begitu
menganggu kinerja karena masalah
keterlambatan yang terjadi itu sangat minim.
Kalaupun ada masalah, saya berupaya untuk
memberikan aspirasi atau menyampaikan
keluhan SDM terkait dari masalah
keterlambatan pemberian upah tersebut
sehingga bisa diatasi secara optimal oleh
pihak rumah sakit yang bertanggung jawab.

3 Actuating Hal yang membedakan dalam sistem


pembagian upah itu terdapat pada beban
kerja, jabatan dan juga golongan pendidikan
terakhir. Semakin besar beban kerja, semakin
tinggi jabatan dan semakin bagus golongan
pendidikan terakhir maka semakin layak juga
upah yang diterima oleh SDM

4 Controling Untuk monitoring masalah proses


pelaksanaan administrasi pada SDM itu
dilakukan secara kompeten dan sesuai aturan
sehingga menghindari kesalahan yang
mungkin terjadi pada masalah
administrasinya, untuk giat absensi dan
administrasi lain sudah menggunakan sistem
program yang dimana semua terdata dan
tersistem oleh pihak pusat rumah sakit.

5. MARKET

No Fungsi Hasil Pengkajian Keterangan


Managemen

1 Planing 1. Pelaksanaan administrasi yang dilakukan


pasien sejauh ini sudah mulai berangsur-
angsur sesuai dengan peraturan dan
anjuran yang ada di ruangan dan juga
rumah sakit. Pelaksanaan administrasi
diruang anggrek yang pertama ruang
anggrek merinci biaya administrasi,
setelah itudibawa kasir. Terkadang masih
ada beberapa kendala berupa pasien yang
kurang paham dan kurang dalam
pelaksanaan administrasinya dengan baik
tetapi hal itu bisa diatasi dengan
memberikan bantuan berupa informasi
yang sesuai.

2 Observasi Jika karu menemukan SDM yang memandang


rendah dan membanding-bandingkan pasien
sudah sangat jelas karu melakukan tindakan
berupa teguran dan memberikan nasihat
kepada SDM terkait agar tidak mengulangi
hal tersebut dan juga memberikan
pemahaman bahwa pasien itu harus diberikan
pelayanan yang sama dan sesuai dengan
aturan tanpa harus merendahkan satu sama
lain atau membandingkannya satu sama lain.

3 Actuating Jenis sistem pembayaran yang paling sering


digunakan pasien dalam menjalani proses
perawatan dalam kurun waktu 1 bulan ini
yaitu dengan sistem pembayaran tidak
lansung seperti menggunakan polis asuransi
baik asuransi program pemerintah maupun
swasta tapi yang terbanyak itu pada polis
asuransi pemerintah seperti kartu BPJS, juga
masih ada beberapa pasien umum yang tanpa
menggunakan polis asuransi atau sistem
pembayaran secara lansung kebanyakan
sistem pembayarannya secara pribadi dengan
tunai atau secara cash.

4 Controling Dalam sistem pembayaran pasien komponen


monitoring yang ada pada pelayanan rumah
sakit yaitu menggunakan pembayaran secara
umum dan pembayaran menggunakan
jaminan kesehatan swasta maupun pemerintah
seperti BPJS dan KIS. Untuk alur pembayaran
secara umum dan menggunakan jaminan
kesehatan swasta maupun pemerintah yaitu
dengan cara melengkapi persyaratan yang ada
di rumah sakit.
2) Survei
Dari hasil survei yang dilakukan di RSAD Tingkat II Udayana, didapatkan hasil
survey mengenai ruangan yang tersedia yaitu :
1. Instalasi Farmas
2. PPBP-AD, Medical ChePoliklinik Estetiderma
3. Kamar Jenazah
4. Instalasi pengolahan limbah (IPAL)
5. Incenerator
6. Sarana tempat ibadah : Mushola, Gereja dan Pura
7. Sarana parkir
8. Sarana WiFi Zone Gratis
Adapun hal – hal yang perlu dikaji pada ruangan yaitu :
1. Risiko jatuh diruangan
2. Risiko infeksi diruangan
3. Kejadian alergi obat diruangan
4. Kejadian tertusuk jarum diruangan
5. Keselamatan kerja diruangan

3) Observasi

a. Lingkungan ruangan
1. Nurse Station
Ruangan bersih, pada penempatan lest pasien dan dokumen – dokumen
masih terlihat kurang beraturan, terdapat 4 tempat duduk pada nurse
station.
2. Ruangan Karu
Ruangan bersih hanya saja kurang tertata rapi, ruangan yang sempit dan
banyak berkas – berkas yang masih berantakan diruangan, terdapat 2
tempat duduk di ruangan karu.
3. Ruangan Kelas I
Untuk ruangan kelas I terdapat 2 kamar, di setiap kamar berisi 1 bed,
terdapat 1 buah AC, kamar bersih, rapi, ventilasi adekuat dan terdapat 1
kamar mandi di setiap kamar, terdapat 2 tempat duduk untuk penunggu
pasien di setiap kamar.
4. Ruangan Kelas II
Untuk ruangan kelas II terdapat 9 kamar dengan 2 bed dalam 1 kamar,
terdapat AC. Terdapat 1 kamar mandi dalam ruangan ventilasi adekuat.
5. Ruang VIP
Terdapat 4 kamar VIP, memiliki fasilitas 1 buah AC, 1 buah sofa, 1 buah
meja, kamar tampak bersih dan wangi ventilasi adekuat.
6. Kamar Mandi
Kamar mandi keseluruahan bersih terdapat ventilasi yang adekuat serta
kamar mandi dalam kondisi wangi.
7. Ruangan Tindakan
Ruangan tampak bersih, terdapat lemari penyimpanan obat pasien dan
cadangan obat pasien, lemari kaca tempat penyimpanan alat – alat medis
seperti EKG, nebulizer, alat tensimeter, stetoscop, termometer, alat GDA,
alat timbangan berat badan, tetapi dalam penempatan alat – alat medis
kurang tertata rapi.
8. Ruangan Spol Hock
Ruangan bersih, dalam penyusunan spol hock kurang tertata rapi.
9. Ruangan Isolasi
Ruangan bersih, terdapat 3 bed dalam 1 ruangan, adanya ventilasi yang
adekuat, tersedianya tempat untuk cuci tangan dan ada tempat khusus
untuk mengambil dan memakai alat APD sebelum ke pasien.
b. Fasilitas
Terdapat alat – alat medis yang menunjang kesembuhan pasien yaitu EKG,
nebulizer, alat tensimeter, stetoscop, termometer, alat GDA, alat timbangan
berat badan, terdapat 1 buah safety box, terdapat 2 kursi roda, terdapat 1
buah alat APAR lengkap dengan pembagian tugas penyelamatan berkas
dengan helm warna putih, penyelamatan pasien dengan helm berwarna biru,
penyelamatan alat – alat medis dengan warna helm kuning, pemadaman api
yaitu dengan helm warna merah dan setiap perawat sudah memiliki
pembagian tugas masing – masing dalam keadaan darurat, terdapat alat
tenun yang cukup untuk pasien , terdapat 1 buah tempat cuci tangan,
terdapat 4 tempat sampah, terdapat alat – alat emergency, terdapat 1 buah
komputer untuk memonitor cctv ruangan, 1 komputer untuk data – data
pasien, terdapat 1 buah telepon ruangan, ada 2 rak tempat penyimpanan les
pasien, terdapat 1 dapur pada ruangan.
c. Temuan observasi
Terdapat 15 kamar (kelas I : 2 kamar 1 bed setiap kamar, kelas II : 9 kamar
dengan 2 bed setiap kamar, kelas VIP : 4 kamar dengan 1 bed setip ruangan).
Beberapa alat - alat medis yang rusakn dan tidak layak pakai seperti EKG,
Kursi roda. Tidak terdapat ruang tunggu untuk penunggu pasien di dalam
ruangan, tidak terdapat ruangan khusus melakukan bimbingan untuk
mahasiswa dan posisi spolhock yang terlalu jauh untuk dijangkau serta
terdapat 2 kamar pasien yang jauh dari ruang perawat yaitu kamar ^B dan
&B.

B. ANALISA DATA
(Fish Bone terlampir)

C.RUMUSAN DAN PRIORITAS PERMASALAHAN

No Masalah M S Mn Ne Af Skor Prioritas


1 Ketidakefektifan 5 4 5 4 5 22 I
manajemen MAKP

Untuk mendapatkan prioritas masalah dilakukan dengan cara FGD


(Foccus Group Discussion) dengan membuat pembobotan yang
memperhatikan aspek sebagai berikut :
1. Magnitude (M) : Kecenderungan dan seringnya kejadian
masalah
2. Severity (S) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh
masalah
3. Manageable (Mn) : Kemungkinan masalah bisa diselesaikan
4. Nursing Concern (Nc) : Melibatkan perhatian dan pertimbangan
perawat
5. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya

Aspek-aspek diatas dapat di ukur dengan cara yaitu :


a) Magnitude/prevalensi masalah, yaitu apabila masalah tersebut lebih
banyak ditemukan (prevalensinya tinggi).

b) Severity/ akibat yang ditimbulkan , yaitu apabila akibat yang ditimbulkan


suatu maslah lebih serius.
c) Manageable/bisa dipecahkan , yaitu apabila masalah yang ada diyakini
dapat diselesaikan (menemukan jalan keluar).
d) Nursing Concern/ keterlibatan perawat , yaitu jika masalah tersebut akan
selalu melibatkan dan memerlukan perteimbangan perawat.
e) Affordability/ketersediaan sumber daya , yaitu adanya sumber daya yang
mencakup dana, sarana, dan tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu masalah.

D. SELEKSI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH METODE


CARL
Usulan solusi yang telah diidentifikasi untuk mengatasi masalah tersebut,
perlu dilakukan seleksi alternatif penyelesaian masalah dengan menggunakan alat
bantu pembobotan CARL, dengan menganalisis berdasarkan beberapa aspek,
yaitu :
1. Capability (C) : Kemampuan melaksanakan alternative
2. Accessability (A) : Kemudahan dalam melaksanakan
alternative
3. Readiness (R) : Kesiapan dalam melaksanakan alternative
4. Leverage (L) : Daya ungkit alternative tersebut dalam
menyelesaikan masalah
Tabel Seleksi Alternative Penyelesaian Masalah untuk Ruang Ratna
adalah :

D. Plan Of Action (POA)


BAB IV

PENUTUP

5.1 Simpulan
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja dengan
melibatkan anggota keperawatan dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan professional. Pemberian pelayanan keperawatan secara professional
perawat diharapkan mampu menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan
keperawatan untuk meningkatkan derajat pasien menuju kearah kesehatan yang
optimal
Ruang Ratna rumah sakit udayana dalam pengelolaan asuhan keperawatan
profesionalnya menerapkan model pemberian asuhan keperawatan dengan
metode modular/modifikasi tim primer, melalui kerja kelompok yang
terkoordinasi dan kooperatif dapat terwujud pemberian asuhan keperawatan
yang menyeluruh lengkap terhadap pasien.
Ronde keperawatan sangat jarang dilakukan di ruang pudakakan tetapi
diaplikasikan dengan melakukan rapat tim. Rapat tim dilakukan jika ada pasien
yang bermasalah, dan kasus rumit. Rapat tim akan dilakukan di ruang ratna yang
diikuti oleh dokter, pegawai rontgen, ahli gizi, apoteker dan staf ruang beserta
petugas kesehatan lainnya yang terkait. Staf ruang ratna belum sepenuhnya
mengerti dengan ronde keperawatan karena kebanyakan pendidikan terakhir D3.
Discharge planning yang dilakukan di ruang ratna dilakukan saat pasien
masuk dan melihat mengkaji status kebutuhan pasien dan persiapan pasien
pulang, Discharge planning dilakukan pada pasien oleh masing-masing PP.
Tehnik yang digunakan dalam melakukan discharge planning tertulis dan lisan,
bahasa yang digunakan menyesuaikan dengan pasiennya.
Berdasarkan observasi dan wawancara, pasien menyatakan bahwa perawat
memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang
perawatan/pengobatan/pemeriksaan lanjutan setelah pasien diperbolehkan
pulang.

5.2 Rekomendasi
Untuk ruangan Ratna, kami harapkan mengalami peninggkatan mutu
pelayanan serta menerapkan standar yang telah ditentukan seperti yang telah
kami paparkan dalam tugas ini. Semoga laporan ini dapat membantu dan
digunakan sebagai mestinya dalam management keperawatan dalam penerapan
konsep dan prinsip-prinsip kepemimpinan serta manajemen keperawatan
dengan PengembanganManagement Kinerja Klinik (PMKK).

Anda mungkin juga menyukai