K. Umbilikus
Normal ( √ ) Abnormal ( )
Inflamasi ( ) Drainase ( )
Jumlah pembuluh darah ( )
L. Ekstremitas atas : Normal (√) Abnormal ( )
M. Estremitas bawah : Normal (√ ) Abnormal ( )
N. Panggul : Normal (√ ) Abnormal ( )
O. Genital : Perempuan normal ( ) Laki-laki normal (√)
Abnormal ( )
P. Anus : Paten (√ ) Imperforata ( )
Q. Spina : Normal (√ ) Abnormal ( )
R. Kulit
1. Warna : Pink ( ) Pucat ( ) Jaundice ( √ )
Sianosis pada kuku : Sirkumoral ( ) Periorbital ( ) Seluruh tubuh ( )
2. Kemerahan (rash) ( )
3. Tanda lahir :
S. Suhu
Lingkungan : Penghangat radian ( ) Pengaturan suhu ( )
Inkubator (√ ) Suhu ruang ( ) Boks terbuka ( )
Suhu kulit : 36,9 oC
Keterangan :
Indikasi pototerafi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh akibat efek samping fototherafi
berhubungan dengan pemaparan sinar dengan intensitas tinggi.
2. Resiko tinggi gangguan suhu tubuh akibat efek samping fototherafi
berhubungan dengan efek mekanisme regulasi tubuh.
3. Resiko tinggi injuri berhubungan dengan efek fototherafi
C. INTERVENSI
DIAGNOSA
TUJUAN DAN HASIL
TGL KEPERAWATAN/DATA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
YANG DIHARAPKAN
PENUNJANG
18/11/2019 Resiko tinggi kekurangan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau masukan dan haluaran 1. Peningkatan kehilangan air melalui feses
cairan tubuh berhubungan keperawatan selama 3x24 cairan; timbang berat badan bayi dan evaporasi dapt menyebabkan
dengan efek pototherafi, yang jam, cairan tubuh neonatus 2 kali sehari. dehidrasi.
ditandai dengan : adekuat dengan kriteria 2. Perhatikan tanda- tanda dehidrasi 2. Bayi dapat tidur lebih lama dalam
Data Objektif hasil : (mis: penurunan haluaran urine, hubungannya dengan fototerapi,
Warna kulit jaundice Tugor kulit baik fontanel tertekan, kulit hangat meningkatkan resiko dehidrasi bila
Bilirubin total 16,2 Membran mukosa lembab atau kering dengan turgor buruk, jadwal pemberian makan yang sering
dan mata cekung). tidak di pertahankan.)
mg% Intake dan output cairan
3. Perhatikan warna dan frekuensi 3. Defeksi encer, sering dan kehijauan serta
Bilirubin indirek 14,8 seimbang
defekasi dan urine. urine kehijauan menandakan keefektifan
mg% Nadi, respirasi dalam fototerapi dengan pemecahan dan
fototerafi terpasang batas normal (N: 120- ekskresi bilirubin. Feces yang encer
160 x/menit, RR : 35 meningkatkatkan risiko kekurangan
x/menit ), suhu ( 36,5-37,5 volume cairan akibat pengeluaran cairan
o
C) berlebih.
4. Tingkatkan masukan cairan per 4. Meningkatkan input cairan sebagai
oral : ASI 8 x 40 cc (jam : 10, 13, kompensasi pengeluaran feces yang
16, 19, 22, 01, 04, 07) encer sehingga mengurangi risiko bayi
5. Pantau turgor kulit kekurangan cairan.
5. Turgor kult yang buruk, tidak elastis
merupakan indikator adanya kekurangan
6. Berikan cairan per parenteral volume cairan dalam tubuh bayi.
sesuai indikasi 6. Mungkin perlu untuk memperbaiki atau
mencegah dehidrasi berat.
DIAGNOSA
TUJUAN DAN HASIL
TGL KEPERAWATAN/DATA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
YANG DIHARAPKAN
PENUNJANG
18/11/2019 Risiko tinggi terjadi Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau kulit neonatus dan suhu 1. Fluktuasi pada suhu tubuh dapat terjadi
gangguan suhu tubuh akibat keperawatan selama 3x24 inti setiap 2 jam atau lebih sering sebagai respon terhadap pemajanan sinar,
efek samping jam tidak terjadi gangguan sampai setabil ( mis; suhu aksila) radiasi dan konveksi.
fototerapi berhubungan suhu tubuh dengan kriteria dan atur suhu incubator dengan
dengan efek mekanisme hasil : tepat
regulasi tubuh, yang ditandai Suhu tubuh dalam 2. Monitor nadi, dan respirasi 2. Peningkatan suhu tubuh dapat terjadi
dengan : rentang normal (36,50C- karena dehidrasi akibat paparan sinar
Data objektif 370C ) dengan intensitas tinggi sehingga akan
fototherafi terpasang Nadi dan respirasi mempengaruhi nadi dan respirasi,
dalam batas normal ( N : sehingga peningkatan nadi dan respirasi
120-160 x/menit, RR : merupakan aspek penting yang harus di
35 x/menit ) waspadai.
3. Monitor intake dan output 3. Intake yang cukup dan output yang
Membran mukosa
seimbang dengan intake cairan dapat
lembab
membantu mempertahankan suhu tubuh
dalam batas normal.
4. Pertahankan suhu tubuh 36,50C- 4. Suhu dalam batas normal mencegah
370C jika demam lakukan terjadinya cold/ heat stress
kompres/ axilia
5. Cek tanda-tanda vital setiap 2-4 5. Untuk mengetahui keadaan umum bayi
jam sesuai yang dibutuhkan sehingga memungkinkan pengambilan
tindakan yang cepat ketika terjadi suatu
keabnormalan dalam tanda-tanda vital.
6. Kolaborasi pemberian antipiretik 6. Antipiretik cepat membantu menurunkan
jika demam. demam bayi.
DIAGNOSA
TUJUAN DAN HASIL
TGL KEPERAWATAN/DATA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
YANG DIHARAPKAN
PENUNJANG
18/11/2019 Resiko tinggi injuri Setelah dilakukan tindakan 1. Tempatkan neonatus pada jarak 1. Merupakan jarak aman dan efektif untuk
berhubungan dengan efek keperawatan selama 3x24 45 cm dari sumber cahaya. fototherafi
fototherafi, yang ditandai jam, tidak terjadi 2. Biarkan neonatus dalam 2. Mencegah kerusakan/kekeringan
dengan : injuri/trauma akibat keadaan telanjang kecuali mata membran mukosa akibat sinar dengan
Data objektif fototherafi, dengan kriteria dan daerah genetal serta bokong intensitas tinggi
fototherafi terpasang hasil : ditutup dengan kain yang dapat
Menyelesaikan fototherafi memantulkan cahaya
tanpa komplikasi 3. Usahakan agar penutup mata 3. Menghindari hal-hal yang dapat
Menunjukkan penurunan tidak menutupi hidung dan bibir mengakibatkan tidak efektifnya respirasi
kadar bilirubin serum. 4. Kaji adanya konjungtivitis tiap 8 4. Memantau terjadinya kerusakan atau
jam kekeringan pada membran mukosa mata
yang dapat berakibat fatal.
D. IMPLEMENTASI
NO. DX
Tanggal Jam TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON PARAF
KEPERAWATAN
18/11/2019 14.00 WIB 1 1. Memberikan masukan cairan peroral : ASI 1. ASI adlib adekuat, reflek hisap kuat
adlib/PASI 40 cc
2. Memantau turgor kulit 2. Turgor kulit baik
3. Menimbang berat badan bayi 3. Berat badan bayi 2410 gr
18/11/2019 15.00 WIB 2 1. Memantau suhu tubuh 1. Suhu 36,9 oC
2. Memantau nadi dan respirasi 2. Nadi 143 x/menit, respirasi 48 x/menit
3. Memantau suhu inkubator 3. Suhu inkubator pada kisaran 36,5 oC
18/11/2019 16.00 WIB 3 1. Menempatkan neonatus pada jarak 45 cm dari 1. Jarak neonatus dan sumber cahaya 45 cm
sumber cahaya. 2. Mata dan daerah genetal serta bokong
2. Menutup mata dan daerah genetal serta bokong tertutup dengan plastik karbon
dengan kain yang dapat memantulkan cahaya 3. Lubang hidung dan bibir tidak tertutup
3. Menjaga agar penutup mata tidak menutupi 4. Ikterik berkurang, kemerahan/eritema (-)
hidung dan bibir
4. Memantau kulit neonatus
E. CATATAN PERKEMBANGAN
NO. DX
Tanggal Jam EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
18/11/2019 14.00 WIB 1 Subjektif :
-
Objektif :
Fototherafi terpasang
Analisa :
Masalah belum teratasi
Planning :
1. Tingkatkan masukan cairan per oral : ASI adlib/PASI 8 x 40 cc (jam : 10, 13, 16, 19,
22, 01, 04, 07)
2. Pantau turgor kulit
3. Timbang berat badan bayi 2 x/hari
Implementasi :
1. Memberikan masukan cairan peroral : ASI adlib/PASI 40 cc
Respon : ASI adlib adekuat, reflek hisap kuat
2. Memantau turgor kulit
Respon : turgor kulit baik, membran mukosa lembab
3. Menimbang berat badan bayi
Respon : berat badan 2530 gr
Evaluasi :
Fototherafi terpasang
Lanjutkan intervensi