Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL

A. Review Jurnal

a. Judul : Efektivitas Bladder Training Terhadap Retensi Urin Pada Pasien


Post Operasi BPH Di Ruang Mawar RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Sragen

b. Penulis : Dwi Wiyono, Anita Istiningtyas dan Ika Subekti W

c. Tahun : 2015

d. Institusi : Stikes Kusuma Husada

e. Latar belakang : BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) adalah merupakan


pertumbuhan nodul – nodul fibroadenomatosa majemuk dalam
prostat,(Price dan Wilson, 2006). Pembesaran kelenjar prostat
ini merupakan salah satu masalah genitourinari yang prevalensi
dan insidennya meningkat seiring dengan bertambahnya usia
(Parsons, 2010).Kasus BPH ini salah satu penanganannya
adalah dengan prosedur pembedahan yang biasa disebut
dengan prosedur TURP (Transurethral Resection of the
Prostate) (Smeltzer & Bare, 2003). Efek dari tindakan operasi ini
adalah keluhan BAK kemerahan dan terjadi retensi urin yang
sering terjadi karena adanya cloth yang menyumbat di saluran
kemih (Purnomo, 2011).
Upaya perawatan post operasi yang dilakukan untuk mengatasi
retensi urin adalah dengan tindakan bladder training. Bladder
training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi
kandung kencing yang mengalami gangguan kedalam keadaan
normal atau fungsi optimal neurogenik. Bladder training
merupakan salah satu terapi yang efektif diantara terapi
nonfarmakologis (Syafar, 2011). Latihanini dilakukan dengan
cara menahan atau menunda kencing pada pasien yang
terpasang kateter.

a. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas


Bladder Training terhadap Retensi urin pada pasien post operasi
BPH di Ruang Mawar RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen

b. Metode : Penelitian ini dilaksanakan diruang Mawar RSUD dr. Soehadi


Rijonegoro Sragen pada bulan Oktober 2015 sampai dengan
Desember 2015.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasy
Experiment non equivalent control group desain pre test dan post
test, dimana peneliti melakukan pengukuransebelum melakukan
intervensi dan melakukan penilaian kembali data variabel
independent (bladder training) dan dependent (retensi urin).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien BPH post
TURP diruang Mawar RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
Sampel berjumlah 20 orang yang dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Analisa statistic menggunakan uji Mc Nemar dengan tingkat
kemaknaan (α) 0,05 untuk mengukur perbedaan retensi urin pada
kelompok perlakuan dan kontrol. Sedangkan untuk menganalisa
efektivitas bladder training terhadap retensi urin digunakan uji
statistic Fisher exact test.
Peneliti menggunakan lembar observasi frekuensi urin sebagai
instrumen penelitian.

c. Hasil penelitian : 1. Karakteristik responden berdasarkan:


a. Umur responden pada kelompok perlakuan ditemukan data
bahwa sebagian besar responden adalah berusia 60-74 tahun
yaitu sebanyak 4 responden (40%) dan pada usia 75-90 tahun
yaitu sebanyak 4 responden (40%). Sedangkan pada
kelompok kontrol ditemukan mayoritas responden berusia 60-
74 tahun yaitu sebanyak 6 responden (60%).

b. Tingkat retensi urin pada kelompok perlakuan pre bladder


training ditemukan data bahwa sebagian besar responden
mengalami retensi urin yaitu sebanyak 8 responden (80%),
sedangkan pada post bladder training sebagian besar dari
responden tidak mengalami retensi urin yaitu sebesar 9
responden (90%).

c. Tingkat retensi urin pada kelompok pre kontrol ditemukan 9


hasil bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 8
orang responden (80%) mengalami retensi urin, sedangkan
pada post kontrol ditemukan sekitar 7 responden (70%) masih
mengalami retensi urin.

2. Tingkat retensi urin pada kelompok perlakuan pasien post


operasi BPH diruang Mawar RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Sragen dengan uji statitik Mc Nemar didapatkan hasil nilai p
value < α, yaitu 0,016 < 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga ada
perbedaan antara pre dan post bladder training pada
kelompok perlakuan.

3. Tingkat retensi urin pada kelompok kontrol pasien post


operasi BPH diruang Mawar RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Sragen dengan uji statistik Mc Nemar didapatkan hasil nilai p
value > α, yaitu 1,000 > 0,05 maka H0 diterima. Yang artinya
tidak ada perbedaan kejadian retensi urin antara pre dan post
kontrol.

4. Dari hasil uji hitung statistic Fisher’s Exact Test pada


penelitian ini, didapatkan nilai p value < α, yaitu 0,020 < 0,05.
Maka H0 ditolak yang berarti latihan bladder training terbukti
efektif dalam mengurangi resiko terjadinya retensi urin pada
pasien post operasi BPH di ruang Mawar RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Sragen.

B. Analisis PICO

a. Problem : Penanganan BPH dengan prosedur TURP mempunyai efek


retensi urine. Salah satu upaya untuk mengatasi retensi urine
adalah dengan menggunakan latihan Bladder Training pada
pasien ost TURP.

b. Intervention : Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasy


Experiment non equivalent control group desain pre test dan
post test,
Analisa statistic menggunakan uji Mc Nemar dengan tingkat
kemaknaan (α) 0,05 untuk mengukur perbedaan retensi urin pada
kelompok perlakuan dan kontrol. Sedangkan untuk
menganalisa efektivitas bladder training terhadap retensi urin
digunakan uji statistic Fisher exact test.

a. Comparison : Terdapat kelompok perlakuan sebanyak 10 responden dan


kelompok kontrol sebanyak 10 responden.

b. Outcome : latihan bladder training terbukti efektif dalam mengurangi resiko


terjadinya retensi urin pada pasien post operasi BPH di ruang
Mawar RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Anda mungkin juga menyukai