Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep depresi

2.1.1 Pengertian depresi

Depresi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan

tertekan dan perasaan semangat menurun dengan di tandai muram, sedih, loyo,

karena tekanan jiwa, keadaan merosotnya hal-hal yang berkenan dengan

semangat hidup (Effendi, 2010) sedangkan menurut tamber dan noorkasiani

(2009), menurutnya depresi adalah gangguan mood , kondisi emosional

berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan,

dan berperilaku) seseorang pada umumnya mood yang secara dominan muncul

adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Depresi ditandai dengan

perasaan sedih yang psikopatologis, kehilangan minat dan kegembiraan,

berkurangnya energy yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah

yang sangat nyata sesudah bekerja sedikit saja, dan berkurangnya aktivitas.

Menurut Kaplan dan sodack dalam sudiharto (2007), depresi merupakan

suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan

yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan

nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan

tidak berdaya, serta gagasan bunuh diri. Menurut hawari (2001) dalam

wulandari (2012), depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang di


tandai dengan kemurungan, kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan

sehingga hilangnya kegairahan hidup, apatis dan pesimisme kemudian dapat di

ikuti gangguan perilaku. Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang

utama dewasa ini, hal ini amat penting karena orang dengan depresi

produktivitasnya akan menurun dan ini amat buruk akibatnya bagi suatu

masyarakat, bangsa dan Negara yang sedang membangun. Depresi juga sebagai

penyebab utama tindakan bunuh diri, dan tindakan ini menduduki urutan ke-6

dari penyebab kematian utama di amrika serikat.

Muttaqin (2008), menjelaskan bahwa individu yang mengalami depresi

sering merasa dirinya tidak berharga dan merasa bersalah. Lansia tidak bisa

memusatkan pikirannya dan tidak dapat membuat keputusan. Individu yang

mengalami depresi selalu menyalahkan diri sendiri, merasakan kesedihan yang

mendalam dan rasa putus asa tanpa sebab. Lansia mempersepsikan diri sendiri

dan seluruh alam dunia dalam suasana yang gelap dan suram. Pandangan suram

ini menciptakan perasaan tanpa harapan dan ketidakberdayaan yang

berkelanjutan. Setiap orang sering mengalami perasaan sedih, tetapi perasaan

ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Ketika seseorang mengalami

gangguan depresi, hal itu akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari, fungsi

sebagai manusia yang normal dan menyebabkan perasaan sakit baik untuk

orang yang mengalami gangguan depresi maupun orang-orang terdekatnya.

Depresi umum terjadi, tapi merupakan penyakit yang serius, dan mayoritas
orang yang pernah mengalami depresi membutuhkan perawatan menjadi lebih

baik (Effendy,2010).

2.2.2 Gejala-Gejala Depresi

Orang dengan gangguan depresi tidak selalu memiliki gejala yang sama

satu dengan yang lain. Frekuensi, durasi dan beratnya gejala akan bervariasi

tergantung pada masing-masing orang. Muttaqin (2008), menjelaskan gejala-

gejala depresi antara lain :

a. Perasaan sedih yang menetap, khawatir atau perasaan kosong

b. Perasaan putus asa dan atau pesimisme

c. Perasaan bersalah, perasaan tidak berharga dan atau putus asa

d. Cepat marah, dan tidak istrahat

e. Insomnia, terjaga di pagi buta, atau tidur yang berlebihan.

f. Pikiran untuk bunuh diri, usaha bunuh diri

g. Perasaan sakit yang menetap, sakit kepala, kram atau gangguan

pencernaan yang tidak mudah di sembuhkan walaupun dengan

perawatan

2.2.3 Tingkatan Depresi

Menurut stuart dan sundeen (2007), ada tiga tingkatan depresi dengan

gejala sebagai berikut :

1. Depresi Ringan

a. Sekurang-kurangnya terdapat 2 gejala depresi.


b. Tidak terdapat gejala yang terlalu berat.

c. Lama episode depresi berlangsung sekitar 2 minggu

d. Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan social yang biasa

dilakukan

2. Depresi Sedang.

a. Sekurang-kurangnya ada 2 dari 3 gejala utama depresi.

b. Lamanya seluruh episode depresi berlangsung sekurang-kurangnya

sekitar 2 minggu

c. Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan social,

pekerjaan dan urusan rumah tangga.

3. Depresi Berat

a. Semua 3 gejala depresi dialami oleh lansia.

b. Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa di

antaranya harus berintensitas berat.

c. Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor)

yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu

untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci. Dalam hal demikian,

penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif berat masih

dapat di benarkan

d. Episode depresif biasanya berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu,

akan tetapi jika gejalanya sangat berat dan beronset sangat cepat, maka

masih di benarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu

kurang dari 2 mingu.


e. Sangat tidak mungkin pasien untuk tidak meneruskan kegiatan social,

pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat

terbatas.

2.2.4 Ciri-ciri umum depresi

Menurut Maryam (2008) ciri-ciri umum dari depresi adalah :

a. Perubahan pada kondisi emosional

Perubahan pada kondisi mood (periode terus menerus dari perasaan terpuruk,

depresi, sedih atau muram). Penuh dengan air mata atau menangis atau

meningkatnya iritabilitas (mudah tersinggung), kegelisahan atau kehilangan

kesadaran.

b. Perubahan dalam motivasi

Perasaan tidak termotivasi atau memiliki kesulitan untuk memulai (kegiatan)

di pagi hari atau bahkan sulit bangun dari tempat tidur. Meningkatnya

partisipasi sosial atau minat pada aktivitas social. Kehilangan kenikmatan

atau minat dalam aktivitas yang menyenangkan. Menurunnya minat pada

seks serta gagal untuk berespon pada pujian atau reward.

c. Perubahan dalam fungsi dan perilaku motoric

Gejala-gejala motoric yang dominan dan penting dalam depresi adalah

retardasi motor yakni tingkah laku motorik yang kurang atau lambat,

bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan dari biasanya, perubahan

dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, bangun lebih

awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk tidur kembali). Perubahan
dalam selerah makan (makan terlalu banyak atau terlalu sedikit), perubahan

dalam berat badan (bertambah atau kehilangan berat badan). Bereaktivitas

kurang efektif atau energi dari pada biasanya, orang-orang yang menderita

depresi sering duduk dengan sikap yang terkulai dan tatapan yang kosong

tanpa ekspresi

d. Perubahan kognitif

Kesulitan berkonsentrasi atau berfikir jernih. Berpikir negatif mengenai diri

sendiri dan masa depan. Perasaan bersalah atau menyesal menyesal

mengenai kesalahan di masa lalu. Kurangnya self-steem atau merasa tidak

adekuat. Berpikir kematian atau bunuh diri.

2.2.5 Faktor penyebab depresi

Stuart dan sundeen (2007), menjelaskan factor penyebab dari depresi

terbagi menjadi dua yaitu :

1. Faktor predisposisi

a. Faktor genetic, transimisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui

garis keturunan.

b. Faktor diri sendiri, perasaan marah yang di alihkan pada diri sendiri

(kehilangan obyek atau orang) sehingga menyalahkan diri sendiri

c. Faktor perkembangan, individu tidak berdaya mengatasi kehilangan

d. Akibat gangguan perkembangan terhadap penilaian diri (pesimis, tidak

berharga, tidak ada harapan).


e. Modal belajar ketidakberdayaan adanya pengalaman kegagalan,

menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    berty
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen14 halaman
    Bab Ii
    berty
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen6 halaman
    Bab 1
    berty
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen6 halaman
    Bab 1
    berty
    Belum ada peringkat
  • Konsep Lanjut Usia
    Konsep Lanjut Usia
    Dokumen21 halaman
    Konsep Lanjut Usia
    berty
    Belum ada peringkat
  • Psikiatri
    Psikiatri
    Dokumen36 halaman
    Psikiatri
    berty
    Belum ada peringkat
  • Kegawatdaruratan Psikiatri
    Kegawatdaruratan Psikiatri
    Dokumen4 halaman
    Kegawatdaruratan Psikiatri
    berty
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    berty
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    berty
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    berty
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    berty
    Belum ada peringkat
  • Berty 45
    Berty 45
    Dokumen7 halaman
    Berty 45
    berty
    Belum ada peringkat
  • Berty
    Berty
    Dokumen18 halaman
    Berty
    berty
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    berty
    Belum ada peringkat
  • Berty Psiki Fixxxx
    Berty Psiki Fixxxx
    Dokumen23 halaman
    Berty Psiki Fixxxx
    berty
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    berty
    Belum ada peringkat
  • Kritis Berty Fixxx
    Kritis Berty Fixxx
    Dokumen25 halaman
    Kritis Berty Fixxx
    berty
    Belum ada peringkat
  • HIPERTENSI
    HIPERTENSI
    Dokumen31 halaman
    HIPERTENSI
    berty
    Belum ada peringkat
  • Askep Individu Asma
    Askep Individu Asma
    Dokumen47 halaman
    Askep Individu Asma
    Anita Cyntya
    Belum ada peringkat
  • Edit Pak Rahmat
    Edit Pak Rahmat
    Dokumen6 halaman
    Edit Pak Rahmat
    berty
    Belum ada peringkat
  • Gadar Berty Psikiatri
    Gadar Berty Psikiatri
    Dokumen25 halaman
    Gadar Berty Psikiatri
    berty
    Belum ada peringkat
  • HIPERTENSI
    HIPERTENSI
    Dokumen31 halaman
    HIPERTENSI
    berty
    Belum ada peringkat
  • Airway Management
    Airway Management
    Dokumen9 halaman
    Airway Management
    berty
    Belum ada peringkat
  • Rheumatoid Arthritis
    Rheumatoid Arthritis
    Dokumen9 halaman
    Rheumatoid Arthritis
    Firosika's House
    Belum ada peringkat
  • BABIII
    BABIII
    Dokumen9 halaman
    BABIII
    berty
    Belum ada peringkat
  • BABIII
    BABIII
    Dokumen9 halaman
    BABIII
    berty
    Belum ada peringkat
  • Belum Edit
    Belum Edit
    Dokumen9 halaman
    Belum Edit
    berty
    Belum ada peringkat
  • Askep Individu Asma
    Askep Individu Asma
    Dokumen47 halaman
    Askep Individu Asma
    Anita Cyntya
    Belum ada peringkat
  • Makalah Asma
    Makalah Asma
    Dokumen13 halaman
    Makalah Asma
    berty
    Belum ada peringkat