PENDAHULUAN
Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua
Bertambahnya usia wajar apabila kondisi dan fungsi tubuh manusia menurun,
yang membawa pengaruh dan perubahan menyeluruh mulai dari fisik, mental,
moral dan juga spiritual. Menurut World Health Organisation (WHO) Lansia
adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Lansia merupakan
kelompok umur yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.
Pada kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang
disebut Aging Process. Masalah yang menonjol pada kelompok tersebut adalah
perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian atau berhias,
makan, dan BAB dan BAK (toileting). Kebersihan diri sangat dipengaruhi oleh
nilai individu dan kebiasaan. Oleh karena itu, personal hygiene sangat perlu
dan berhias. Defist perawatan diri adalah suatu keadan dimana seseorang
sehari hari secara mandiri dan merupakan sutau masalah yang serng timbul
pada lansia, deficit perawatan diri jika tidak segera di tangani maka akan
Prevalensi depresi pada lansia di dunia berkisar 8-15% dan hasil analisis
mengalami depresi.
Perubahan mental pada lansia di tandai dengan sikap yang semakin
efek yang sering terjadi pada lansia dan merupakan salh satu gangguan emosi.
kurang nafsu makan, cepat lelah dan susah tidur di malam hari,lansia yang
Depresi pada lansia sering tidak terdeteksi dan tidak tertangani karena
tersamarkan oleh gangguan fisik lainnya. Hampir 30% lansia menderita depresi
dan timbulnya depresi selain karena penyakit yang diderita lansia juga
diakibatkan post power syndrom. Post power sydrom ini dikarenakan para
sering muncul pada lansia. Gejala depresi ini dapat memperpendek harapan
(Irawan, 2013).
Lansia yang mandiri adalah lansia yang kondisinya sehat dalam arti luas masih
lansia yang dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
tempat, dapat mengontrol Buang Air Kecil (BAK), atau Buang Air Besar
perubahan situasi kehidupan, aturan sosial, usia dan penyakit. Lansia akan
kesehatan dan kualitas hidup sangat dipengaruhi oleh kinerja kegiatan hidup
seperti persendian yang kaku, pergerakan yang terbatas, keadaan tidak stabil
(Okamura, 2009).
adalah kondisi fisik menahun, kapasitas mental, status mental seperti kesedihan
anggota keluarga. Menurut Budiono (2011) penyakit akut dan kronis, perilaku
mandiri. Mobilitas fisik memengaruhi konsep diri, harga diri, dan kemampuan
lansia yang tanpa disertai dengan adanya riwayat penyakit degeneratif. Lansia
dengan riwayat penyakit fisik yang multipel, memiliki resiko terjadinya depresi
yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan lansia tanpa riwayat penyakit fisik,
sehari-hari merupakan salah satu stressor pada lansia yang mampu untuk