Anda di halaman 1dari 3

1.

Jumlah penduduk suku jawa jauh lebih banyak daripada jumlah penduduk
suku melayu. Suku melayu juga tersebar luas diseluruh nusantara. Tetapi,
mengapa bahasa Melayu Riau yang diangkat sebagai dasar bahasa indonesia?
Mengapa bukan bahasa jawa,batak,minang, atau sunda? Jelaskan dengan baik dan
benar!
Penjelasan:
Alasan penggunaan bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia karena
bahasa Indonesia yang kita gunakan sekarang ini adalah bahasa Melayu yang
sudah diperkaya dengan berbaai unsur bahasa daerah dan bahasa asing.
Perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia tidak terjadi dalam satu
masa yang sangat singkat, tetapi mengalami proses pertumbuhan berabad-abad
lamanya. Pada masa itu banyak orang mengatakan bahwa bahasa Indonesia
berasal dari bahasa Melayu Riau, padahal bahasa Melayu Riau hanyalah
merupakan suatu dialek. Dan diatas semua itu, bahasa Melayu Riau sudah
terkenal sebagai bahasa perhubungan–disebut Melayu Pasar.
Dialek Melayu Pasar inipun diterima sebagai bahasa pengantar di sekolah-
sekolah. Seandainya orang belum mengenal bahasa Melayu Pasar, akan sangat
sulit menerima bahasa Melayu Riau menjadi bahasa pengantar, sama halnya
seperti bahasa Jawa. Bahkan pada saat jaman kerajaan, bahasa Melayu sudah
sangat eksis dikalangan mereka seperti yang dipaparkan dalam prasasti Kedukan
Bukit, Talang Tuwu, Kota Kapur, Karang Birahi, dan masih banyak lagi.
Dan pada masa kolonial Belanda, mereka tetap mempertahankan
menggunakan bahasa Melayu dalam kehidupan sehari—seperti bahasa pengantar
didalam sekolah, perdagangan, dan pergaulan.

2. Suku Tionghoa (Cina) dan suku India sudah menjadi WNI. Suku Jawa,
suku Melayu, suku Maduran, dan suku Nias sebagai penduduk asli sejak dahulu
menjadi WNI. Semua suku tersebut memiliki bahasa daerah masing-masing.
Setiap budaya dan bahasa daerah dilindungi UUD hasil amandemen. Bahasa
Mandarin, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris digunakan dalam siaran berita
televisi. Demikian juga instruksi yang terdapat dalam kemasan obat-obatan selalu
menggunakan bahasa Inggris, China, Perancis, Arab, dan Indonesia. Tidak ada

~1~
yang menggunakan bahasa daerah (Jawa, Batak, Melayu, dan lainnya). Ada
indikasi penduduk di daerah yang tidak pandai berbahasa Indonesia mengalami
masalah ‘salah makan obat atau salah gunakan obat’.
a) Mengapa hanya bahasa Mandarin dan bahasa Inggris saja yang
digunakan dalam siaran berita di televisi dan obat-obatan? Bagaimana
dengan bahasa daerah lainnya? Jelaskan pendapat Anda dan kaitkan
dengan politik dan kedudukan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan
bahasa asing!
Penjelasan:
Yang dimaksud dengan bahasa Mandarin dan bahasa Inggris saja yang
digunakan dalam siaran dan obat-obatan adalah identitas dari produk
tersebut di produksi dari negara mana—asal produksi barang,
kemudian berita tersebut ingin di perkenalkan ke negara lain—seperti
berita yang berasal dari Indonesia yang ingin diketahui publik yang
bukan hanya tinggal di Indonesia saja tetapi di luar Indonesia. Padahal
menurut saya adalah orang tidak mau di sibukkan dengan bahasa
daerah, mereka lebih senang langsung kepada bahasa persatuan—
bahasa Indonesia—atau bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa
China agar dianggap keren dan tidak ketinggalan zaman, karena saya
juga melihat sepeti berita di Saluran Nasional Korea—KBS, SBS, dan
lain-lain—mereka menyebarkan berita tentang negara lain
menggunakan bahasa ibu mereka atau menyertakan subtitle bahasa
asing di bawah berita tersebut. Orang-orang sudah terlalu malas untuk
memahami bahasa daerah, karena dianggap terlalu kuno, walaupun
banyak produk luar negeri—produk asing—yang sudah disertakan
bahasa Indonesia , tetap saja tidak ada penyertaan bahasa daerah.
Faktor yang lain adalah karena bahasa Indonesia adalah bahasa
persatuan jadi semua di sama ratakan—penduduk di Indonesia—
paham betul bahasa Indonesia.
b) Apakah menurut Anda bahasa daerah yang ada di seluruh nusantara
juga perlu dilestarikan, dibina, dan dikembangkan seperti bahasa
Indonesia? Jelaskanlah dan berikan alasan Anda!

~2~
Penjelasan:
Bahasa daerah di seluruh nusantara memang harus dilestarikan, dibina,
dan dikembangkan seperti bahasa Indonesia, karena kalau bukan kita
sendiri—rakyar Indonesia yang berada dalam bagian daerah itu—siapa
lagi? Seperti banyak kasus yang terjadi bahwa rendang di akui sebagai
masakan negara lain padahal itu berasal dari negara kita, atau
persoalan alat musik daerah kita di ambil ‘hak miliknya’ dari kita oleh
negara lain, kasus-kasus tersebut muncul karena kelalaian kita sebagai
warga negara yang seharusnya menjaga apa yang ada dalam daerah
kita. Jangan sampai ketika bahasa daerah kita sudah di ambil barulah
kita menyesal, lebih baik melestarikan, perduli, dan membuat hak
patennya dari sekarang daripada menyesal di kemudian hari.
c) Solusi apa yang dapat Anda tawarkan terhadap hal-hal diatas?
Penjelasan:
Solusi yang dapat saya tawarkan adalah:
 Perduli terhadap bahasa daerah sendiri
 Jangan menganggap bahasa daerah kuno atau ketinggalan
jaman, karena banyak sekali yang memburu kebudayaan dari
Indonesia.
 Memperkaya kosa kata bahasa Indonesia mulai dari bahasa
daerah dulu baru ke bahasa asing—meneliti bahasa daerah,
apakah ada kosa kata yang sesuai atau tidak, baru ke bahasa
asing.
 Melestarikan bahasa daerah itu sendiri.
 Memupuk rasa cinta nasional dan daerah juga penting untuk
memulai melestarikan bahasa daerah yang merupakan paket
dari kebudayaan Indonesia.

~3~

Anda mungkin juga menyukai