Anda di halaman 1dari 28

A.

Tinjauan Teori
1. Definisi
Diabetes Melitus (DM) berasal dari kata Yunani, diabainein, “tembus” atau
“pancuran air”, dan kataLatinmelitus yang berarti, “rasa manis” yang secara umum
dikenal dengan penyakit kencing manis yang ditandai dengan hiperglikemia
(peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah
makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan DM adalah
keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan
pembuluh darah, yang disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan
dengan mikroskop elektron (Adib, 2011).
Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan
ketidakadaan absolute insulin atau penurunan relative insensitivitas sel terhadap
insulin (Corwin, 2009).
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2005, diabetus
merupakan suatu kelompok panyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Dari beberapa kesimpulan teori diatas dapat disimpulkan bahwa Diabetes
Millitus adalah gangguan pada sistem metabolisme tubuh yang mempunyai kelainan
dalam proses berkerja dan mensekresi insulin sehingga dapat menyebabkan
hiperglikemia

2. Etilogi
Etiologi Diabetes Melitus menurut Tarwoto,2012:
a. Riwayat keturunan dengan Diabetes, misalnya pada DM tipe 1 diturunkan
sebagai sefat heterogen, multigenik. Kembar identik mempunyai resiko 25%-
50%. Sementara saudara kandung beresiko 6% dan anak beresiko
5%(Black,2009)
b. Lingkungan seperti virus ( cytomegalovirus, mumps, rubellla) yang dapat
memicu terjadinya autoimun dan menghancurkan sel-sel pangkreas, obat-
obatan dan zat kimia seperti alloxan, streptozotocin, pentamidine.
c. Usia di atas 45 tahun
d. Obesitas, berat badan ± 20% berat badan ideal
e. Etnik, banyak terjadi pada orang amerika keturunan afrika, Asia
f. Hipertensi
g. HDL kolesterol ± 35mg/dl, atau trigesida lebih dari 250mg/dl.

1
h. Riwayat gestasional DM ( Smeltzer,2004)
i. Kebiasaan diet
j. Kurang olah raga
k. Wanita dengan hirsutisme atau penyakit policistik ovari.

3.KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS


Klasifikasi Diabetes Melitus menurut Tarwoto,2012 :
a. Diabetes Melitus tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Melitus (INDDM)
yaitu DM yang bergantung Insulin. Diabetes tipe ini terjadi pada 5% s.d 10%
penderita DM. Pasien sangat tergantung insulin melalui penyuntikan untuk
mengendalikan gula darah.
b. Diabetes Melitus tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus
(NIDDM) yaitu DM yang tidak bergantung pada insulin. Kurang lebih 90%-
95% penderita DM adalah diabetes tipe ini. DM tipe 2 terjadi akibat
penurunan sensitivitas terhadap insulin (rasistensi insulin) akibat penurunan
produksi insulin.
c. Diabetes karena malnutrisi golongan diabetes ini terjadi akibat malnutrisi,
biasanya pada penduduk yang miskin.
d. Diabetes Sekunder yaitu DM yang berhubungan dengan penyakit tertentu.
e. Diabetes Melitus Gestasional yaitu DM yang terjadi pada masa kehamilan,
dapat didiagnosa dengan menggunakan test toleran glukosa, terjadi kira-kira
24 minggu kehamilan
2. ANATOMI FISIOLOGI

2
Pankreas adalah orga pipih yang terletak di belakang dan sedikit di bawah

lambung. Organ ini memiliki dua fungsi yaitu fungsi endokrin dan eksokrin

(syaifuddin,2009).

a. Bagian eksokrin dari pankreas berfungsi sebagai sel asinar pankreas,

memproduksi cairan pankreas yng disekresi melalui duktus pankreatikus ke

dalam usus halus .

b. Sel endokrin di temukan dalam pulau-pulau langerhans yaitu kumpulan

kecil sel yang tersebar di seluruh organ. Ada empat jenis sel penghasil

hormon yang teridentifikasi.

1) Sel alfa menyekresikan glukagon, dapat meningkatkan kadar gula

darah.

2) Sel beta menyekresikan insulin, dapat menurunkan kadar gula darah

3) Sel delta menyekresikan somatosmatin, hormon penghalang

hormon pertumbuhan yang menghambat sekresi glukagon dan

insulin

4) Sel F menyekresikan polipeptida pangkreas , sejenis hormon

pencernaan untuk fungsi yang tidak jelas yang dilepas setelah

makan.

3. PATOFISIOLOGI

Patofisiologi Diabetes Melitus menurut Tarwoto.2012 :

Diabetes Melitus (DM) merupakan kumpulan gejala yang kronik dan bersifat

sistemik dengan karakteristik peningkatan gula darah/ glukosa atau hiperglikemia

yang disebabkan menurunnya sekresi atau aktivitas dari insulin sehingga

mengakibatkan terhambatnya metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.

Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah dan

sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sel dan jaringan. Glukosa dibentuk duhati dari

makanan yang dikonsumsi. Makanan yang masuk sebagian digunakan untuk

kubutuhan energi dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen dihati dan

3
jaringan lainnya dengan bantuan insulin. Insulin merupakan hormon yang di

produksi oleh sel beta pulai langerhans pangkreas yang kemudian produksinya

masuk dalam darah dengan jumlah sedikit kemudian meningkat jika terdapat

makanan yang masuk. Pada orang dewasa rata-rata di produksi 40-50 unit, untuk

mempertahankan gula darah tetap stabil antara 70-120 mg/dl.

Insulin disekresikan leh sel beta,satu dianta empat sel pulau langerhans

pangkreas. Insulin merupakan hormon anabolik, hormon yang dapat membantu

memindahkan glukosa dari darah ke otot, hati dan sel lemak. Pada diabetes terjado

berkurangnya insulin atau tidak adanya insulin berakibat pada gangguan tiga

metabolisme yaitu menurunya penggunaaan glukosa, meningkatnya mobilisasi

lemak dan meningkatnya penggunaan protein .

Pada DM tipe 2 masalah utama adalah berhubungan resistensi insulin dan

gangguan sekresi insulin. Resistensi insulin menunjukkan penurunan sensitifitas

jaringan pada insulin. Normalnya insulin mengikat reseptor khusus pada permukaan

sel dan mengawali rangkaian reaksi meliputi mebabolisme glukosa. Pada DM tipe 2

reaksi intraseluer dikurangi, sehingga menyebabkan efektivitas insulin menurun

dalam menstimulasi penyerapan glukosa oleh jaringan dan pada pengaturan

pembebasan oleh hati. Mekanisme pasti yang menjadi penyebab utama resistensi

insulin dan gangguan sekresi insulin pada DM tipe 2 tidak di ketahui, meskipun

faktor genetik berperan utama. Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah

penumpukan glukosa pada darah, peningkatan sejumlah insulin harus disekresi

dalam mengatur kadar glukosa darah dalam batas normal atau sedikit lebih tinggo

kadarnya. Namun jika sel beta tidak dapat menjaga dengan meningkatkan kebutuhan

insulin mengakibatkan kadar glukosa meningkat, dan DM tipe 2 berkembang.

4. PATHWAYS

Kerusakan sel alpha dan betha pankreas

Kegagalan produksi insulin Kegagalan Produksi glukagon


berlebih

Insulin tidak mampu memengolah glukosa ke Produksi gula dari lemakdan protein
dalam sel

4
Meningkatkan gula darah Membuang massa tubuh

Osmolaritas Risiko ketidak seimbangan Berat Badan turun


kadar gula darah
meningkat
Risiko ketidak seimbangan nutrisi
Lipofisis
poliuri meningkat
Peningkatan gula
Asam lemak teroksidasi darah kronik
Resiko
Kekurangan PH Menurun
volume
cairan  Mual muntah Small Arteroskleros Gangguan fungsi
vessel is imun
disease
Suplai nutrisi Hipertensi,
Infeksi, gangguan
terganggu peningkatan
penyembuhan
kadar LDL
luka
Risiko ketidak
Nekrosis
seimbangan nutrisi diabetik Suplai darah menurun

Kerusakan
Berkurang sensasi integritas
Gangguan
dan neuropati kulit
perfusi jaringan

Pembedahan; amputasi

Nyeri Akut Aktivitas terbatas

Hambatan
Mobilitas Fisik
(Sumber : Smeltzer dan Bare, 2001)
5. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala diabetes menurut DiGiulio dan Jacson, 2007 :
a. Tipe I :
1) Serangan cepat karen tidak ada insulin yang di produksi
2) Nafsu makan meningkat ( polyphagia ) karena sel-sel kekurangan energi, sinyal
bahwa perlu makan banyak .
3) Haus meningkat ( polydipsia) karena tubuh berusaha membuang glukosa.
4) Urinasi meningkat ( polyuria) karena tubuh membuang membuang glukosa.
5) Berat badan turun karena glukosa tidak dapat masuk kedalam sel .
6) Sering infeksi karena bakteri hidup dari kelebihan glukosa.
7) Penyembuhan tertunda karena naiknya kadar glukosa dalam darah menghalangi
proses penyembuhan
b. Tipe II

5
1) Serangan lambat karena sedikit insuin di produksi.
2) Haus meningkat ( polydipsia) karena tubuh berusaha membuang glukosa.
3) Urinasi meningkat ( polyuria) karena tubuh membuang membuang glukosa.
4) Infeksi kandida karena bakteri hidup dari kelebihan glukosa
5) Penyembuhan tertunda/ lama karena naiknya kadar glukosa dalam darah
menghalangi proses penyembuhan
c. Gestational :
1) Asimtomatik
2) Beberapa pasien mungkin mengalami haus yang meningkat ( polydipsia)
karena tubuh berusaha membuang glukosa.
8. KOMPLIKASI
Menurut Maulana (2008), komplikasi pada DM dapat dibagi menjadi dua, sebagai
berikut:
a. Komplikasi metabolik akut
Komplikasi akut terjadi jika kadar glukosa darah seseorang meningkat atau
menurun dengan drastis dalam waktu relatif singkat, yaitu :
1) Hipoglikemi yaitu keadaan kadar glukosa darah dibawah nilai normal.
2) Ketoasidosis Diabetik-Koma Diabetik diartikan keadaan tubuh sangat
kekurangan insulin dan bersifat mendadak.
3) Koma Hiperosmoler Non Ketotik yang diakibatkan adanya dehidrasi berat,
hipotensi dan shock
4) Koma Lakto Asidosis yang diartikan keadaan tubuh dengan asam laktat
yang tidak dapat diubah menjadi bikarbonat.

b. Komplikasi metabolik kronik


Komplikasi kronik sering dibedakan berdasarkan bagian tubuh yang mengalami
kelainan, seperti kelainan di pembuluh darah, mata, ginjal, saraf, kulit, darah
dan jaringan ikat.

9.PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan Diabetes Melitus menurut Tarwoto, 2012:
Prinsip penatalaksanaan pasien DM adalah mengontrol gula darah dalam rentang
normal. Untuk mengontrol gula darah, ada lima faktor penting yang harus
diperhatikan yaitu :
a. Asupan makanan atau manajemen diet
b. Latihan fisik atau exercise
c. Obat-obatan penurun gula darah

6
d. Pendidikan kesehatan
e. Monitoring
10. FOKUS KEBUTUHAN DASAR DIABETES MELLITUS
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dan bersifat
degeneratif yang dimanifestasikan oleh kehilangan toleransi karbohidrat dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin.
Gizi/nutrisi merupakan salah satu yang berperan dalam terjadinya Diabetes.
Gizi lebih yang merupakan petunjuk umum peningkatan taraf kesejahteraan
perorangan, memperbesar kemungkinan manifestasi DM, terutama pada mereka
yang memang dilahirkan dengan bakat tersebut. Pada keadaan yang demikian
gejala DM dapat di atasi dengan pengaturan kembali keseimbangan
metabolisme zat gizi dalam tubuh dengan masukan zat gizi melalui makanan.
Salah satu cara untuk menyeimbangkan gizi pada pasien DM adalah dengan
cara diet. Standar yang dianjurkan adalah makan dengan komposisi
seimbangan dalam hal Karbohidrat (KH), Protein, lemak yang sesuai
kecukupan gizi :
1) KH 60-70 %
2) Protein 10-15 %3
3) Lemak 20-25 %
Dengan pengaturan asupan gizi atau nutrisi pada pasien diabetes mellitus ini
di harapkan dapat menstabilkan gula darah dalam tubuh klien guna
menghambat komplikasi yang di sebabkan oleh peningkatan kadar gula
darah dalam tubuh.

B. Konsep Asuhan Keperawatan


a. Pengkajian
1) Pengumpulan data
2) Identitas
3) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama
b) Keluhan utama (pengkajian)
c) Riwayat kesehatan
b. Pengkajian keperwatan (12 domain)
1) Peningkatan kesehatan
2) Nutrisi
3) Eliminasi dan pertukaran
a) Aktivitas / istirahat

7
b) Persepsi/kognitif
c) Persepsi diri
d) Peran hubungan
e) Seksualita dan reproduksi
f) Toleransi/ koping stress
g) Prinsip hidup
h) Keselamatan / perlindungan
i) Kenyamanan

C. Diagnosa keperawatan yang mungkin mucul


a. Risiko ketidak seimbangan nutrisi
b. Risiko kekurangan volume cairan
c. Risiko ketidak seimbangan kadar gula darah
d. Gangguan perfusi jaringan
e. Nyeri akut
f. Infeksi
g. Kerusakan integritas kulit
h. Hambatan mobilitas fisik

D. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
KEPERAWATAN

TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI


1 Ketidak Noc : status nutrisi Nic : Menenjemen
seimbangan Setelah dilakukan tindakan Nutrisi
nutrisi kurang keperawatan selama .... x24 jam 1. Monitor
dari kebutuhan klien menunjukkan perubahan kecendruangan
tubuh status nutrisi dengan kriteria hasil: terjadinya penurunan
dan kenaikan berat
N Indikator awal tujuan badan
o 2. Monitor kalori dan
1 Asupan 5 asupan makanan
Nutrisi 3. Tawarkan makanan
2 Asupan 5 ringan yang padat gizi
makanan 4. Tentukan jumlah
3 Asuppan 5
kalori dan jenis nutrisi
Cairan

8
4 Rasio 5 yang dibutuhkan
berat untuk memenuhi
badan persyaratan gizi
Skala Indikator : 5. Identifikasi adanya
1: gangguan berat alergi atau intoleransi
2: berat makanan yang
3: sedang dimiliki
4: ringan 6. Kolaborasi dengan
5: tidak ada gangguan ahli gizi Pemberian
diet
2 Risiko Noc : kesimbangan cairan Nic : Menenjemen
Setelah dilakukan tindakan Cairan
kekurangan
keperawatan selama .... x24 jam 1. Monitor status hidrasi
volume cairan klien menunjukkan perubahan pada 2. Monitor TTV klien
kesimbangan cairan dengan kriteria 3. Monitor
hasil: makanan/cairan yang
dikonsumsi dan
N Indikator awal tujuan hitung asupan kalori
o harian
1 Tekanan 5 4. Berikan terapi IV,
darah seusai yang di
2 Turgor 5 tentukan
kulit
3 Kelembab 5
ban
membran
mukosa
4 Keseimban 5
gan intake
output 24
jam
Skala Indikator :
1: gangguan berat
2: berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada gangguan

3 Infeksi Noc : Manajemen Infeksi Nic: Perawatan luka :


Setelah dilakukan tindakan
tidak sembuh
keperawatan selama 1x24jam
pasien menunjukkan perubahan 1.bersih kan ulkus,
pada infeksi luka diabetik.
dimulai dengan area
No Indikator Awal Tujuan
1 Tanda gejala 5 terbersih bergerak
infeksi menuju kearea yang
2 Prosedur 5
pemantauan kotor
infeksi 2. hindari pengangkatan
jaringan secara
3 Efek 5
terapeutik mekanik atau
obat
menggunakan bahan
Skala indikator :
1= gangguan berat kimia.
2= berat 3. oleskan obat topikal
3= sedang

9
4= ringan 4. gunakan balutan
5= tidak ada gangguan
berdaya serap tinggi
pada cairan luka yang
banyak
5.demonstrasikan kepada
paseien atau anggota
keluarga menggenai
prosedur merawat ulkus
yang sesuai.

4 Nyeri Akut NOC : Pain level NIC : pain manajement


Setelah dilakukan ... x 24 jam, klien 1. Lakukan pengkajian
menunjukan perbaikan level nyeri nyeri komprehensif yang
dengan kriteria hasil: meliputi lokasi,
Indikator awal Tujuan karakteritik, durasi,
Nyeri yg 5 frekueuensi, kualitas,
dilaporkan intensitas/ beratnya
Ekspresi nyeri 5 nyeri, dan faktor penctus.
wajah 2. Berikan informasi
Gelisah 5 mengenai nyeri seperti
Merintih 5 penyebab nyeri, berapa
Skala Indikator : lama nyeri dirasakan, dan
1: gangguan berat
2: berat antisipasi dari
3: sedang ketidaknyamanan akibat
4: ringan
5: tidak ada gangguan prosedur
3. Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
meempengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamanan
4. Ajarkan penggunaan
teknik non parmakologi
seperti relaksasi nafas
dalam
5. Dukung istirahat/tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan
nyeri

10
6. Dorong pasien untuk
menggunakan obat
penurunan nyeri yang
adekuat

5 Risiko ketidak Noc : kadar gula darah Nic : manejemen


seimbangan Setalah di lakukan tindakan hiperglikemi
kadar gula keperawatan selama .. x 24 jam 1. Monitor kadar gula
darah pasien menunjukkan perubahan darah sesuai indikasi
kadar gula darah 2. Monitor tanda gejala
N Indikator awal tujuan hiperglikemi : poliuria,
o polifagia, kelemahan,
1 Glukosa 5 latergi, malaise,
Darah pandangan kabur, atau
2 Hemoglobin 5 sakit kepala.
Skala Indikator : 3. Monitor ketonurin
1: gangguan berat 4. Monitor AGD,
2: berat elektrolit dan kadar
3: sedang betahidroksibutirat
4: ringan 5. Monitor nadi dan
5: tidak ada gangguan tekanan darah
ortostatik
6. Berikan insulin sesuai
resep

BAB III
TINJAUAN KASUS
Tempat Praktek : Ruang Poli Spesialis
Tanggal Praktek : 08 – 18 Okt 2018
Pengkajian Dilakukan Tanggal 16 Oktober 2018 jam 10.00 WIB
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S No RM : 0658XX
Usia : 53 Tahun Tgl Masuk : 16-10-2018
Jenis : Perempuan Tgl Pengkajian : 16-10-2018
Kelamin Sumber Informasi : Wawancara
Alamat : Jln.H.Najamudin (Kenten) Keluarga Terdekat :Adik Kandung
No Telepon : 0813-677702xx status :Menikah
Status : Menikah Alamat : Kenten
Agama : Islam No Telepon :-
Suku : Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS Guru Pekerjaan : Wirausaha

11
Lama : Bekerja :-

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama (saat masuk RS)
Ulkus Diabetik

b. Keluhan utama (saat pengkajian)


Ulkus Diabetik dengan BSS 440 Mg/dl

c. Riwayat Kesehatan Saat Ini.


Klien diabetes mellitus datang ke poli penyakit dalam mengatakan bahwa luka
pasca oprasi tumor mamae dextra +1 minggu yang lalu tidak kunjung mengering,
dengan kedalaman luka ± 4 cm tampak lembab dan ada pus, dengan kadar glukosa
440 mg/dl. Pada luka tampak kemerahan, bengkakdan gangguan fungsi pada
mamae.
Klien mengatakan sering pusing dan sering mengantuk, badan terasa lemah dan
lelah klien juga gemetar saat melakukan aktivitas.

d. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yang pernah dialami :Diametes Melitus
a. Kecelakaan : Tidak Pernah
b. Operasi (jenis dan waktu):Post-Op Tumor Mamae Dextra ±1 minggu yang
lalu
c. Penyakit (kronis dan akut) : Diabetes dan Tumor mamae
d. Terakhir masuk RS :24 september 2018

2. Alergi (obat, makanan, plester, dsb)


Tidak ada

3. Imunisasi (tambahan; flu, pneumonia, tetanus, dll)

Tidak Terkaji

4. Kebisasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
a. Merokok : ………………….. ………………….. …………………..
b. Kopi : ………………….. ………………….. …………………..
c. Alkohol : ………………….. ………………….. …………………..

5. Obat-obatan yang digunakan


Jenis Lamanya Dosis
Cefadroxil 500 mg
Sanmol 500 mg
Gluchodex….. 80 mg

3. Riwayat Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada riwayat keturunaan diabetes

4. Catatan Penanganan Kasus (Dimulai saat pasien di rawat di ruang rawat sampai
pengambilan kasus kelolaan)
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
5. Pengkajian Keperawatan (12 Domain NANDA)

12
Intruksi: Beri tanda cek () pada istilah yang tepat/ sesuai dengan data-data di bawah
ini. Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom data
tambahan bila perlu.

1. Peningkatan Kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan:
Klien mengetahui penyakit yang di derita sehingga klien mengkonsumsi obat rutin ......

Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

2. Nutrisi
a. Mulut
Trismus ( ), Halitosis ( )
Bibir: lembab(  ), pucat( ),sianosis( ),labio/palatoskizis( ),
stomatitis( )
Gusi: ( ), plak putih( ), lesi( )
Gigi: Normal(  ), Ompong( ), Caries( ), Jumlah gigi:...................
Lidah: bersih (  ), kotor/ putih ( ), jamur ( )
b. Leher
Kaku Kuduk ( ) Simetris( ), Benjolan ( ) Tonsil ( )
Kelenjar Tiroid : normal (  ), pembesaran ( )
Tenggorok : kesulitan menelan ( ),
dll..................................................................................................
Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
BB sebelum sakit: 60 kg BB sakit: 58
kg
Program Diit RS : Hindari makanan manis dan mengandung karbohidrat
tinggi
Makanan yang disukai: Makanan manis
Selera makan: Baik
Alat makan yang digunakan:.Piring + Sendok
Pola makan( x/ hari):3X/Hari
Porsi makan yang dihabiskan: ½ dari yang disediakan
Pola Minum 10 gelas/hari) jenis air minum: Air mineral
Intake Makanan : 1000 ml/hari

Intake Cairan : 1500 ml/hari


c. Abdomen
Inspeksi : Bentuk: simetris(  ), tidak simetris( ), kembung( ), asites( ),
Palpasi : massa ( ), nyeri ( )
Kuadran I :
Kuadran II :
Kuadran III :
Kuadran IV :
Auskultasi : bising usus Tidak Terkaji ....x/mnt
Perkusi : Timpani ( ), redup ( )
BAB : warna : Tidak Terkaji .Frekuensi....Tidak Terkaji.x/hari
Konsisitensi:........Tidak terkaji...... lendir ( ), darah ( ), ampas ( )
Konstipasi ( )
Data Tambahan :
BSS= 440 mg/dl ................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Masalah keperawatan:

13
Ketidak Stabilan Kadar Glukosa Darah .......................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
3. Eliminasi dan Pertukaran
a. BAK:
b. Warna: Tidak Terkaji
c. Konsistensi:
d. Frekuensi: x/ hari
e. Urine Output : cc
f. Penggunaan Kateter: Tidak
ada.............................................................................................
g. Vesika Urinaria: Membesar .....................Nyeri tekan............................
h. Gangguan; Anuaria ( ), Oliguria ( ), Retensi Uria ( ), nokturia ( ),
Inkontinensia Urin ( ), Poliuria ( ), Dysuria ( )
Jalan nafas: Sputum ( ), warna sputum ( )
konsisitensi:........................................
Batuk ( ) frekuensi:..............................
Dada
Bentuk: Simetris (  ), Barrel chest/dada tong( ), pigeon chest/dada burung (
) benjolan ( ), dll………………..
Paru-paru:
Inspeksi: RR 18 x/ min,
Palpasi: Normal (  ), ekspansi pernafasan( ), taktil fremitus( )
Perkusi: Normal/ Sonor( ), redup/pekak( ), hiper sonor( )
Auskultasi: irama( ), teratur( ),
Suara nafas: vesicular( ), bronkial( ), Amforik ( ), Cog Wheel Breath Sound
( ) metamorphosing breath sound ( )
Suara Tambahan: Ronki ( ), pleural friction( )
Data Tambahan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
4. Aktivitas/Istirahat
Kebiasaan sebelum tidur (perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang dibawa saat
tidur,dll):
Kebiasaan Tidur siang:......................................jam/hari
Skala Aktivitas:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total

Persendian:
Nyeri Sendi ( ), pergerakan sendi:
ROM ( Range Of Motion):

Kekuatan Otot : 5 ( kekuatan Utuh)

14
Kelainan Otot:

Tonus/aktifitas
Aktif ( ) Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang ( )
Menagis keras ( ) lemah ( ) melengking ( ), Sulit menangis ( )

Ekstremitas
Amelia ( ), Sindaktili ( ), Polidaktili( )
Reflek Pat0logis :
Babinsky : + (  ), - ( )
Kernig : + ( ), - ( )
Brudzinsky : + (  ), - ( )
Reflek Fisiologis
Biceps : + ( ), - ( )
Triceps : + (), - ( )
Patella : + ( ), - ( )

Jantung
Inspeksi: ictus cordis/denyut apeks( ), normal( ) melebar( )
Palpasi: kardiomegali( )
Perkusi: redup( ), pekak( )
Auskultasi: HR...............x/mnt. Aritmia( ),Disritmia( ) , Murmur ( )

Mandi : 2x/hari
Sikat gigi : 2x/hari
Ganti Pakaian : 2x/hari
Memotong kuku : 1x/minggu
DATA TAMBAHAN :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

5. Persepsi/Kognitif
Kesan Umum
Tampak Sakit: ringan ( ),sedang(),berat ( ), pucat ( ), sesak ( ), kejang( )
1. Kepala
a. Fontanel anterior Lunak( ), Tegas( ), Datar( ), Menonjol(
), Cekung( )
b. Rambut: warna...beruban............mudah dicabut ( ), ketombe( ), kutu(
)

2. Mata
Mata: jernih(), mengalir, kemerahan( ), sekret( )
Visus: 6/6( ), 6/300( ), 6/ tak terhingga( ),
Pupil: Isokor(), anisokor( ), miosis( ), midriasis( ),
reaksi terhadap cahaya: kanan Positif( ), negatif( ),kiri negatif( ) positif(
),
alat bantu: kacamata( ), Softlens( )
Conjungtiva: merah jambu( ), anemis( )
Sklera: Putih(), Ikterik( )

15
3. Bibir, Lidah
a. Bibir : normal (  ) sumbing ( )
b. Sumbing langit-langit/palatum ( )
c. Lidah: bersih (  ), kotor/ putih ( ), jamur ( )

4. Telinga, Hidung, Tenggorok


a. Telinga: Normal (  )Abnormal ( ) Sekret( )
b. Hidung: Simetris (  )Asimetris ( ) Sekret ( ) Nafas cuping hidung (
)
c. Tenggorok: Tonsil( ), radang( )

Data Tambahan
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

6. Persepsi Diri
Perasaaan klien terhadap penyakit yang dideritanya....Klien menerima penyakit
yang dideritanya dan tetap mau berobat .................................................
Persepsi klien terhadap dirinya.........klien optimis sembuh
..............................................................................
Konsep
diri......................................................................................................................
Tingkat kecemasan.........klien cemas karena luka post-op
................................................................................................
Citra Diri/Bodi image:......klien merasa biasa
saja...............................................................................................
Data tambahan
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
...............
Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................................
Peran Hubungan
Budaya:
Suku:
Agama yang di anut: islam
Bahasa yang digunakan : melayu
Masalah sosial yang penting:
Hubungan dengan orang tua: baik
Hubungan dengan saudara kandung: baik
Hubungan dengan lingkungan sekitar: baik
Data Tambahan
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
7. Seksualitas Dan Reproduksi

16
Genitalia dan Anus
Laki-laki
Penis: normal/ada ( ), Abnormal…………………,
Scrotum dan testis: normal( ), hernia( ), hidrokel( )
Anus ; normal/ada ( ), atresia ani( )
Perempuan
Vagina: sekret( ), warna( )
Anus: normal/ada ( ), atresia ani( )
Riwayat kehamilan dan kelahiran :

Data Tambahan
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

8. Toleransi/Koping Stress
GCS :.15(Komposmentris)
E:.4.
V: 5.
M:6.

Data Tambahan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

9. Prinsip Hidup
Budaya : Tidak Terkaji
 Budaya yang diikuti pasien dengan aktifitasnya
 Masalah terkait budaya
Spritual / Religius :
 Aktifitas ibadah dan kegiatan keagamaan yang biasa
dilakukan sebanyak 5x sehari
 Aktifitas ibadah dan kegiatan keagamaan yang
sekarang tidak dapat dilaksanakan yaitu pergi ke
pengajian rutin
 Perasaan pasien sedih
 Upaya pasien mengaasi perasaan tersebut dengan
mengaji di rumah
 Keyakinan pasien yakin ini adalah ujian dari allah
Psikologis :
 Pasien pasrah dengan keadaanya

Sosial :

17
 Pasien tidak dapat mengikuti aktivitas yang ada di
ligkungan rumahnya karena sakit

Data Tambahan
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
\
Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

10. Keselamatan/Perlindungan
Tingkat Kesadaran : Composmentis (  ), Apatis ( ), Somnolen ( ), Sopor (
),Soporocoma ( ) Coma ( )
TTV : Suhu...36,5..........O C,Nadi.88 ......x/min, TD......120/80.........mmHg,
RR....18......x/min
Warna kulit :
Sianosis ( ), I kterus ( ), eritematosus rash ( ), discoid lupus ( ), oedema (
),
Bula ( ), Ganggren ( ), nekrotik jaringan (  ), Hiperpigmentasi ( )
Echimosis ( ), Petekie ( )
Turgor Kulit: elastis ( ), tidak elastis ( )
Data Tambahan
Ada pus du luka post-op tumor mamae dextra

Masalah keperawatan:
1. Infeksi
2. Kerusakan integritas jaringan

11. Kenyamanan
Provaiking :
Quality :
Regio :
Scala :
Time :

Data Tambahan:
...........................................................................................................................................
Masalah keperawatan:
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Terapi

Tanggal Terapi : 16 oktober 2018

No Nama Dosis Cara Golongan Indikasi Kontra Indikasi


Terapi Pemberian Obat
1 Cefadroxil 500 Mg Oral Antibiotik 1. Untuk mengatasi 1. Mengalami
infeksi bakteri diare
pada kulit. dll 2. Mual, muntah
3. Peradangan
pada lidah
2 Sanmol 500 Mg Oral Analgesik 1. Meredakan rasa 1. Ruam
sakit dan 2. Sulit nafas
penurun panas. 3. Gejala alergi
3 Glukodex 80 Mg Oral Antidiabetik 1. Mengobati tipe 1. Reaksi alergi

18
DM dewasa
Pemeriksaan penunjang :

Laboratorium : 10 Oktober 2018

Pemeriksaan Satuan Nilai Normal Hasil


Haemoglobin g/dl P= 12-16 9.9
Asam Urat Mg/dl P= 2.4-5.4 10.5
Kreatinin Mg/dl P= 0.6-0.9 0.7
Kalium Mmol/l 3.5-5.3 4.1
Natrium Meg/l 135-148 136
Gula darah Mg/dl 80-130 440

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. DS : Kerusakan sel alpha dan betha Infeksi
- Klien mengatakan post-op pankreas
tumor mamae ± 1 minggu
yang lalu Kegagalan produksi insulin

DO : Meningkatkan gula darah


- Tampak luka post-op
tumor mamae dextra Peningkatan gula darah kronik
- kedalaman luka ± 4 cm
- Luka lembab dan tampak Gangguan fungsi imun

19
penuh pus
- Luka tampak kemerahan, Infeksi
bengkak dan gangguan
fungsi

2. DS :
- klien mengatakan sering Kerusakan sel alpha dan betha Ketidak stabilan
pusing dan mengantuk pankreas kadar gula darah
- Badan terasa lemas dan
lelah Kegagalan produksi insulin
- Klien juga mengatakan
gemetar saat melakukan Meningkatkan gula darah
aktifitas
- Klien memiliki riwayat Ketidak stabilan kadar gula darah
penyakit diabetes

DO :
Ttv :
- T = 36,5 cͦ
- N = 88 x/mnt
- Td = 120/80 mmHg
- RR= 18 x/mnt
- BSS = 440 Mg/dl

Kerusakan sel alpha dan betha


pankreas

3 DS : Kegagalan produksi insulin


- Klien mengatakan post-op
tumor mamae ± 1 minggu Meningkatkan gula darah Kerusakan integritas
yang lalu jaringan
Peningkatan gula darah kronik
DO :
- Tampak luka post-op Gangguan fungsi imun
tumor mamae dextra
- Luka lembab dan tampak Infeksi, gangguan penyembuhan
penuh pus, kedalaman luka
luka ± 4 cm
- Pus berwarna kuning Nekrosis
- Nekrosis
Kerusakan integritas jaringan

20
21
C.PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1. Infeksi b.d Noc : Manajemen Infeksi Nic : Perawatan luka:
penyakit kronik
Setelah dilakukan tindakan tidak sembuh
diabetes mellitus
DS : keperawatan selama 30 menit pasien 1.bersih kan ulkus,
- Klien mengatakan menunjukkan perubahan pada infeksi dimulai dengan area
post-op tumor
mamae ± 1 minggu luka diabetik. terbersih bergerak
yang lalu No Indikator Awal Tujuan menuju kearea yang
1 Tanda 2 3
DO : kotor
gejala
- Tampak luka post-op infeksi 2. hindari pengangkatan
tumor mamae dextra 2 Prosedur2 3 jaringan secara
- kedalaman luka ± 4 pemantauan
cm infeksi mekanik atau
- Luka lembab dan 3 Efek 2 3 menggunakan bahan
tampak penuh pus terapeutik
- Luka tampak kimia.
obat
kemerahan, bengkak Skala indikator : 3. oleskan obat topikal
dan gangguan fungsi
1= gangguan berat 4. gunakan balutan
2= berat berdaya serap tinggi
3= sedang pada cairan luka yang
4= ringan banyak
5= tidak ada gangguan 5.demonstrasikan kepada
paseien atau anggota
keluarga menggenai
prosedur merawat
ulkus yang sesuai.
2. Ketidak stabilan Noc : Kadar glukosa darah Nic : Menejemen
kadar gula darah
Noc : hiperglikemi.
b.d glikemia
DS : Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kadar
- klien mengatakan keperawatan selama 30 menit pasien gula darah sesuai
sering pusing dan
mengantuk menunjukkan perubahan kadar gula indikasi
- Badan terasa lemas darah. 2. Monitor tanda
dan lelah
- Klien juga No Indikator Awal Tujuan gejala
mengatakan 1 Glukosa 3 4 hiperglikemi :
gemetar saat
darah poliuria,
melakukan aktifitas
- Klien memiliki 2 Hemoglobin 3 4 polipagia,
riwayat penyakit kelemahan,
diabetes
latergi, malaise,
pandangan kabur,

22
Skala indikator : sakit kepala
DO : 1= gangguan berat 3. Monitor nadi dan
Ttv :
- T = 36,5 ͦc 2= berat tekanan darah
- N = 88 x/mnt 3= sedang 4. Kolaborasi
- Td = 120/80
mmHg 4= ringan pemberian obat
- RR= 18 x/mnt 5= tidak ada gangguan antibiotik sesuai
- BSS = 440
resep
Mg/dl
Nic : Menenjemen
Nutrisi
1. Monitor kalori dan
asupan makanan
2. Tawarkan makanan
ringan yang padat
gizi
3. Tentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrisi yang
dibutuhkan untuk
memenuhi
persyaratan gizi
4. Kolaborasi dengan
ahli gizi Pemberian
diet
3. Kerusakan Noc : integritas jaringan : kulit dan Nic : perawatan luka
integritas mukosa 1. Angkat balutan
jaringan b.d Setelah dilakukan tindakan dan plester
gangguan sensasi keperawatan selama 30 menit pasien 2. Monitor
akibat diabetes menunjukkan perubahan integritas karakteristik luka
mellitus jaringan : kulit dan mukosa. termasuk drainase,
DS : No Indikator Awal Tujuan warna ukuran dan
- Klien mengatakan 1 sensasi 2 3 bau
post-op tumor 2 teksture 2 3
mamae ± 1 minggu 3 Perfusi 2 3 3. Berikan balutan
yang lalu jaringan sesuai jenis luka
4 Integritas 2 3
DO : kulit 4. Berikan rawatan
- Tampak luka post-op Skala indikator : isisi pada luka
tumor mamae dextra 1= gangguan berat 5. Anjurkan px/
- Luka lembab dan
2= berat anggota keluarga
tampak penuh pus,
kedalaman luka ± 4 3= sedang pada prosedur
cm
4= ringan perwatan luka.
- Pus berwarna kuning
- Nekrosis 5= tidak ada gangguan

23
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Pasien : Ny.S
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
N Diagnosa Hari Implementasi Hari Evaluasi Par
o keperawat , , af
an Tgl Tgl
& &
Jam Jam
1 Infeksi Sela 1. Membersih kan Sela S : klien mengatakan luka nya
b.d sa , ulkus, dimulai sa , belum mengering
penyakit 16- dengan area 16- O : - N = 88 x/mnt
kronik 10- terbersih 10- - Td = 120/80 mmHg
diabetes 18 bergerak 18 - RR= 18 x/mnt
mellitus 15:0 menuju kearea 15:3 - BSS : 440 Mg/dl
DS : 0 yang kotor 0
- Tampak luka post-op
- Klien wib 2. Menghindari wib
mamae dextra
mengata pengangkatan - Luka lembab dan Pus
kan post- jaringan secara
berkurang
op tumor mekanik atau
- Tampak kemerahan,
mamae ± menggunakan
bahan kimia. bengkak & gangguan fungsi
1 minggu
3. Mengoleskan
yang lalu
obat topikal
4.Mengunakan
DO : balutan berdaya
- Tampak serap tinggi
luka pada cairan
post-op luka yang
tumor banyak
mamae 5.Mendemonstr
dextra asikan kepada A : masalah belum teratasi
- kedalama paseien atau N Indikato Aw akh Tuju
n luka ± anggota o r al ir an
4 cm keluarga 1 Tanda 2 3 4
- Luka menggenai gejala
lembab prosedur infeksi
merawat ulkus 2 Prosedur 2 3 4
dan
yang sesuai. pemanta
tampak
uan
penuh infeksi
pus 3 Efek 2 3 4
- Luka Respon:
1. Klien setuju terapeuti
tampak k obat
dengan
kemerah P : Intervesi dihentikan dan di
perawatan yang
an, berikan discharge planning

24
bengkak akan di berikan tentang :
dan , luka mulai 1. Penggunaan obat-obatan
gangguan membersih dan 2. Jadwal kontrol ulang
fungsi pus berkurang.
2. Pengangkatan
jaringan
menggunakan
alat-alat steril
3. Klien setuju
dengan
pemberian obat
topikal dan
tidak ada tanda-
tanda alergi
4. Pembalutan di
lakukan dengan
memberikan
kasa
5. Klien dan
keluarga
mengerti
mengenai
perawatan luka
dan perlu di
lakukan 2 kali
sehari.

2 Ketidak Sela 1. Memonito Sela S : klien mengatakan badan masih


stabilan sa , r kadar sa , terasa lemas dan lelah
kadar 16- gula darah 16- O : - T = 36,5 ͦc
gula 10- sesuai 10- - N = 88 x/mnt
darah b.d 18 indikasi 18 - Td = 120/80 mmHg
glikemia 15:0 2. 15:3 - RR= 18 x/mnt
DS : 0 Memonito 0
- BSS : 440 Mg/dl
- klien wib r tanda wib
A : masalah belom teratasi
mengat gejala N Indikato Aw Ak Tuju
akan hiperglike o r al hir an
sering mi : 1 Glukosa 3 3 4
pusing poliuria, darah
dan polipagia, 2 Hemogl 4 4 4

25
menga kelemaha obin
ntuk n, latergi,
- Badan malaise, P : Intervesi dihentikan dan berikan
terasa pandanga discharge planning tetang :
lemas n kabur, 1. Penkes menu diet
dan sakit 2. Jadwal kontrol ulang
lelah kepala
3. Memonito
- Klien
r nadi dan
juga
tekanan
mengat darah
akan 4. Berkolabo
gemeta rasi
r saat pemberian
melaku obat
kan antidiabeti
aktifita k sesuai
s resep
- Klien 5. Monitor
memili kalori dan
ki asupan
riwayat makanan
penyaki 6. Tawarkan
t makanan
ringan
diabete
yang
s
padat gizi
DO : 7. Tentukan
Ttv : jumlah
- T = kalori dan
36, jenis
5 ͦc nutrisi
- N= yang
88 dibutuhka
x/ n untuk
mn memenuhi
t persyarata
- Td n gizi
= 8. Kolaboras
12 i dengan
0/8 ahli gizi
Pemberian
0
diet.
m
m
Hg Respon :
- RR 1. Klien
= mengerti
18 mengenai
x/ pemeriksa

26
mn an gula
t darah
- BS rutin
S: 2. Adanya
44 tanda-
0 tanda
Mg hiperglike
mi yaitu
/dl
kelemaha
n, poliuria
dll
3. Nadi : 88
x/mnt
TD :
120/80 x/
mnt
4. Pemberian
Cefadroxil
5. Klien
paham
akan
penjelasan
mengenai
diet
rendah
gula dan
tinggi
serat

3 Kerusaka Sela 1. mengangkat Sela S : klien mengatakan lukanya


n sa , balutan dan sa , belum mengering
integritas 16- plester 16- O : - T = 36,5 ͦc
jaringan 10- 2. Memonitor 10- - N = 88 x/mnt
b.d 18 karakteristik 18 - Td = 120/80 mmHg
gangguan 15:0 luka termasuk 15:3 - RR= 18 x/mnt
sensasi 0 drainase, 0
- BSS : 440 Mg/dl
akibat wib warna ukuran wib
- Tampak luka post-op
diabetes dan bau mamae dextra
mellitus 3. Memberikan
- Luka lembab dan Pus
DS : balutan sesuai
berkurang
- Klien jenis luka
mengata 4. Memberikan
kan post- rawatan insisi
pada luka A : masalah belum teratasi
op tumor N Indikat Aw Akh Tuju
mamae ± o or al ir an
1 minggu 1 sensasi 2 3 4
5. Mengajarkan
yang lalu 2 tekstur 2 3 4
px/ anggota
keluarga pada e
prosedur 3 Perfusi 2 3 4

27
perwatan luka. jaringa
DO : n
- Tampak Respon : 4 Integrit 2 3 4
luka 1. Klien as kulit
post-op setuju
tumor mengenai P : Intervesi dihentikan dan
mamae pengakng pemberian discharge planning
katan menggenai :
dextra
balutan 1. Perawatan luka yang
- Luka
untuk dilakukan sehari 2 kali
lembab membersi 2. Penggunaan obat topikal
dan hkan 3. Jadwal kontrol ulang
tampak ulkus
penuh 2. Terdapat
pus pus
- Pus berwarna
berwarna kuning
kuning dan tidak
- Nekrosis berbau
3. Memberik
an balutan
kasa
4. Keluarga
paham
tetang
perawatan
luka yang
di ajarkan
perawat

28

Anda mungkin juga menyukai