Anda di halaman 1dari 4

Nama: Gina Syarifah Awaliyah

Kelas: 3D
NIM: 1601015108
Konsep Dasar Perkembangan Peserta didik SLTP

A. Pengertian Peserta Didik Usia Sekolah Menengah Pertama


Penggunaan istilah peserta didik usia sekolah menengah pertama tidak jauh beda
dengan istilah remaja, untuk menghindari kesimpangsiuran dan kesalah pahaman istilah
peserta didik usia sekolah menengah pertama maka dalam makalah ini akan dijelaskan
istilah peserta didik usia sekolah menengah pertama.Remaja ditinjau dari faktor sosial
psikologis
Puncak perkembangan jiwa itu ditandai dengan adanya proses perubahan dari
kondisi “entropi” yaitu keadaan di mana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi, ke
kondisi “negen-tropi” yaitu keadaan dimana isi kesadaran tersusun dengan baik,
pengetahuan yang satu terkait dengan perasaan atau sikap.

B. Karakteristik remaja awal atau anak SMP sebagai berikut :


1. Pada masa ini terjadi kematangan alat-alat seksual
Dengan tumbuh dan kembangnya fungsi-fungsi organ maka ciri- ciri seks sekunder
mulai berkembang seperti tumbuhnya rambut pubis dan timbulnyajakun pada anak
laki-laki. Sedangkan pada anak perempuan mulai memasuki masa menstruasi dan
mulai tumbuhnya buah dada. Dengan adanya kedewasaan biologis ini, remaja
memiliki kemampuan biologis yang sama dengan orang-orang dewasa lainnya dalam
hal reproduksi.
2. Masa remaja awal merupakan periode yang singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam perkembangan
manusia maka masa puber merupakan periode yang paling singkat, yaitu sekitar dua
sampai empat tahun pada usianya.
3. Masa remaja awal merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat
Perubahan-perubahan yang pesat ini akan menimbulkan dampak pada anak. Misalnya
timbul keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak aman dan dalam beberapa hal
memungkinkan timbulnya perilaku negatif.
4. Masa remaja awal merupakan masa negative
Pada masa ini anak cenderung mengambil sikap anti terhadap kehidupan atau
kehilangan sifat-sifat baiknya yang pada masa sebelumnya sudah berkembang.
Kondisi ini merupakan sesuatu yang wajar. Beberapa ahli psikologi perkembangan
menyebut ini sebagai masa negatifistik kedua.

C. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia SMP dan SMA

1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap
berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan
tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi
anak. Proses pendidikan yang bertujuanmengembangkan kepribadian anak lebih
banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain
banyak ditentukan oleh keluarga.
2. Kematangan
Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga
mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain,
memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam
berbahasa juga sangat menentukan.
3. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam
masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah
ditanamkan oleh keluarganya.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan
sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan
sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
5. Kapasitas Mental Emosidan Intelegensi
Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan
belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh
sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi
akan berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan
ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial
anak.

D. Problematika yang dihadapi anak SLTP


Dalam buku karangan Prof.Dr.H.Sunarto dan Dra.Ny.B.Agung Hartono dalam
bukunya perkembangan peserta didik, menerangkan beberapa permasalahan remaja
sehubungan dengan kebutuhan-kebutukannya sebagai berikut:
1. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan prilaku kekanak-kanakan menjadi sikap
dan prilaku dewasa, tidak semuanya dapat dicapai dengan mudah oleh mereka.
Pada masa ini remaja menghadapi tugas-tugas besar , sedang dipihak lain harapan
ditumpukan pada meraka untuk dapat meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan
sikap dan pola perilaku. Kegagalan mengatasi ketidak puasan ini dapat
mengakibatkan menurunnya harga diri, dan akibat lebih lanjut dapat
mengakibatkan remaja bersikap keras dan agresif atau sebaliknya bersikap tidak
percaya diri, pendiam, atau kurang harga diri.
2. Sering kali remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan fisiknya. Hal
ini disebabkan pertumbuhan tubuhnya dirasa kurang serasi, walau hal ini tidak
terjadi pada semua remaja.
3. perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan
remaja untuk memahaminya, sehingga sering salah tingkah dan perilaku yang
menentang norma (bagi remaja laki-laki) serta berperilaku mengurung diri (bagi
remaja perempuan).
4. dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan
kmandirian dalam artian menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema
kehidupan, kebanyakan menghadapi berbagai macam permasalahan, terutama
masalah penyesuaian emosional. Kehidupan bermasyarakat menuntut mereka
untuk banyak menyesuaikan diri, namun yang terjadi semuanya tidak selaras
dengan kenyataan. Dalam hal ini terjadi ketidak selarasan antara pola hidup
masyarakat dan perilaku yang menurut remaja baik, remaja merasa selalu
disalahkan dan akibatnya meraka frustasi dengan tingkah lakunya sendiri.
5. harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial
ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan berbagai
jenis pekerjaan dan jenis pendidikan. Penyesuaian sosial merupakan salah satu
yang sangat sulit dihadapi oleh remaja.
6. berbagai norma dan nilai yang berlaku di dalam hidup bermasyarakat merupakan
masalah tersendiri bagi remaja, sedang dipihak remaja merasa memilki norma
dan nilai kehidupan yang dirasa lebih sesuai dari pada nilai dan norma dikalangan
masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai